MEDIA MONITORING KARTU KREDIT
PADA LIMA MEDIA ONLINE NASIONAL
KONTAN.CO.ID, BISNIS.COM, INVESTOR.CO.ID, DETIK.COM, OKEZONE.COM
PERIODE 1 JULI 2012 – 31 JANUARI 2013
Isu seputar ekspansi cukup mendominasi pemberitaan media tentang kartu kredit.
Isu ekspansi ini, satu sisi memang bisa menyakinkan nasabah dan pemegang saham tapi hambatan yang dialami oleh perbankan tidak akan diketahui oleh regulator karena menganggap kinerja perbankan sangat baik.
Jelang pemilihan gubernur NTB, IMMC memetakan dinamika pergerakan para calon gubernur dan wakilnya melalui riset media di sepuluh media online lokal NTB. Riset dilakukan sejak 25 Maret – 9 April 2013. Riset ini diharapkan dapat memberikan beragam perspektif tentang dinamika isu selama pilgub NTB yang penting untuk diperhatikan cagub NTB 2013-2018.
Media monitoring yang dilakukan oleh IMMC atas isu buruh untuk menyambut momen peringatan hari buruh dan upaya memotret dinamika buruh selama setahun terakhir ini. Akurat.co
Isu ISIS seperti dijadikan pengalihan isu dari isu pilpres. Hal ini terlihat dari pola pemberitaan ISIS di media yang baru meningkat pada awal Agustus 2014 atau disaat isu pilpres sedang menjadi isu utama di media. Padahal isu ISIS ini sudah ada sejak awal Juli 2014, namun tidak begitu banyak diberitakan.
Pemerintah dalam hal ini BNPT terlihat berhasil membangun persepsi bahwa keberadaan ISIS adalah kelompok terorisme baru di Indonesia, sehingga banyak pihak yang menolak ISIS dan Polri langsung menindak pihak-pihak yang menyatakan mendukung ISIS. Pendukung ISIS di Indonesia dianggap sebagai teroris di Indonesia.
ISIS di Indonesia lebih banyak diasosiasikan dengan Jamaah Ansharud Tauhid (JAT) yang dipimpin oleh Abu Bakar Ba’asyir sehingga hal ini membuat para pendukung ISIS dianggap sebagai kelompok radikal di Indonesia.
Monitoring ini dilakukan terhadap 6 online berskala nasional. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menganalisa semua artikel yang berkaitan dengan “Sudirman Said”.
Monitoring ini dilakukan terhadap 10 online berskala nasional. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menganalisa semua artikel yang berkaitan dengan “Susi Pudjiastuti”.
IMMC melakukan analisis terhadap frekuensi berita, narasumber yang dikutip dalam pemberitaan, nada pemberitaan, sebaran wilayah serta permasalahan pada setiap program kompensasi BBM dan bagaimana respon pemerintah dari pusat hingga level desa dalam mengatasi permasalahan tersebut. Selamat menyimak dan semoga bermanfaat.
Jelang gelaran Pilkada DKI Jakarta Putaran kedua, IMMC secara khusus memonitoring perkembangan pemberitaan media terhadap isu tersebut. Riset dilakukan sejak 11 Juli 2012 hingga 28 Agustus 2012. Riset ini diharapkan dapat memberikan sebuah perspektif tentang dinamika Pilkada DKI 2012 Putaran II dalam berbagai perspektif.
Jelang pemilihan gubernur NTB, IMMC memetakan dinamika pergerakan para calon gubernur dan wakilnya melalui riset media di sepuluh media online lokal NTB. Riset dilakukan sejak 25 Maret – 9 April 2013. Riset ini diharapkan dapat memberikan beragam perspektif tentang dinamika isu selama pilgub NTB yang penting untuk diperhatikan cagub NTB 2013-2018.
Media monitoring yang dilakukan oleh IMMC atas isu buruh untuk menyambut momen peringatan hari buruh dan upaya memotret dinamika buruh selama setahun terakhir ini. Akurat.co
Isu ISIS seperti dijadikan pengalihan isu dari isu pilpres. Hal ini terlihat dari pola pemberitaan ISIS di media yang baru meningkat pada awal Agustus 2014 atau disaat isu pilpres sedang menjadi isu utama di media. Padahal isu ISIS ini sudah ada sejak awal Juli 2014, namun tidak begitu banyak diberitakan.
Pemerintah dalam hal ini BNPT terlihat berhasil membangun persepsi bahwa keberadaan ISIS adalah kelompok terorisme baru di Indonesia, sehingga banyak pihak yang menolak ISIS dan Polri langsung menindak pihak-pihak yang menyatakan mendukung ISIS. Pendukung ISIS di Indonesia dianggap sebagai teroris di Indonesia.
ISIS di Indonesia lebih banyak diasosiasikan dengan Jamaah Ansharud Tauhid (JAT) yang dipimpin oleh Abu Bakar Ba’asyir sehingga hal ini membuat para pendukung ISIS dianggap sebagai kelompok radikal di Indonesia.
Monitoring ini dilakukan terhadap 6 online berskala nasional. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menganalisa semua artikel yang berkaitan dengan “Sudirman Said”.
Monitoring ini dilakukan terhadap 10 online berskala nasional. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menganalisa semua artikel yang berkaitan dengan “Susi Pudjiastuti”.
IMMC melakukan analisis terhadap frekuensi berita, narasumber yang dikutip dalam pemberitaan, nada pemberitaan, sebaran wilayah serta permasalahan pada setiap program kompensasi BBM dan bagaimana respon pemerintah dari pusat hingga level desa dalam mengatasi permasalahan tersebut. Selamat menyimak dan semoga bermanfaat.
Jelang gelaran Pilkada DKI Jakarta Putaran kedua, IMMC secara khusus memonitoring perkembangan pemberitaan media terhadap isu tersebut. Riset dilakukan sejak 11 Juli 2012 hingga 28 Agustus 2012. Riset ini diharapkan dapat memberikan sebuah perspektif tentang dinamika Pilkada DKI 2012 Putaran II dalam berbagai perspektif.
KPK: Dari Hukum ke Politik ke Media
Hasil media monitoring terhadap pemberitaan seputar Komisi Pemberantsan Korupsi (KPK) Desember 2011 hingga Mei 2013, menghasilkan beberapa konklusi terkait dengan peran dan fungsi mendasar lembaga itu. Perspektif analisis pemberitaan menunjukkan belum adanya perubahan fundamental dalam fokus pelaksanaan peran KPK. Misalnya:
Pertama, aspek penindakan yang jauh lebih mendominasi aspek fungsional KPK lainnya: pencegahan dan pengawasan. Ini berarti melanjutkan “tradisi kinerja” dari kepemimpinan KPK di era sebelumnya: Busro Muqoddas.
Kedua, selain itu, fokus target KPK juga pada subjek-subjek yang potensial memiliki nilai popularitas tinggi di pemberitaan media. Dalam hal ini, menurut hasil media monitoring, partai politik dan anggota DPR.
Ketiga, pelanggaran kode etik kerja dalam internal KPK menjadi salah satu catatan penting tentang masih lemahnya mekanisme pengawasan sistemik dalam tubuh lembaga tersebut. Menjadi ironis, karena lembaga yang diharapkan menjadi sentrum penegakan hukum, justru terlilit problem pelanggaran hukum didalam tubuhnya sendiri.
Penindakan: Mempertahankan Efek Dramatik?
Hasil media monitoring menunjukkan bahwa KPK jauh lebih banyak melakukan penindakan daripada pengawasan dan pencegahan tindak pidana korupsi. Awalnya, KPK era Abraham Samad diharapkan memberikan prioritas berbeda era sebelumnya: dari penindakan ke pencegahan dan pengawasan. Namun, perubahan fokus kinerja ini belum dilakukan. Beberapa hal yang menunjukkan bahwa fokus KPK pada penindakan, bukan pencegahan-pengawasan, adalah:
Pertama, selain terlihat dari tingginya persentase penindakan, lemahnya pencegahan-pengawasan tampak dari strategi pencegahan yang belum sistematis. Hasil monitoring menunjukkan bahwa langkah yang banyak dilakukan KPK dalam upaya pencegahan tindak pidana korupsi adalah pemeriksaan laporan harta kekayaan dan kampanye anti korupsi. Jika targetnya adalah sistematisasi gerakan pencegahan korupsi, 2 strategi tersebut tidak masuk langkah yang efektif dan prioritas.
Kedua, hal lain dari hasil monitoring yang menunjukkan terlalu fokusnya KPK pada penindakan adalah: bahwa dalam melakukan supervisi, KPK lebih banyak melakukan tindakan pengambilalihan penyidikan dan penuntutan yang dilakukan Kepolisian dan kejaksaan.
Ketiga, pada tingkat praktis penanganan kasus, KPK banyak berkoordinasi dengan kepolisian. Dibawah itu, berkoordinasi dengan kementerian, BPK, dan PPATK. Tingginya intensitas koordinasi dengan kepolisian memperkuat kesimpulan bahwa fokus KPK pada penindakan.
Keempat, penyuapan merupakan modus yang paling sering ditangani KPK. Setelah itu, penyalahgunaan wewenang dan gratifikasi.
Kinerja KPK yang fokus pada penindakan menjadikan tahapan penyidikan sebagai episode yang dramatis. Fokus pemberitaan media banyak tercurah pada tahapan ini. Dalam konteks ini, Jubir KPK dan pimpinan KPK menjadi sentral sumber pemberitaan.
Monitoring ini dilakukan terhadap 3 online nasional yang memiliki jaringan di daerah. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menganalisa semua artikel yang berkaitan dengan pengaduan masyarakat kepada KPK.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla secara resmi mengumumkan susunan kabinetnya pada hari Minggu, 26 Oktober 2014. Pengumuman nama-nama menteri ini mengakhiri “drama” sepekan dimana publik terus menanti dan menunggu siapa menteri-menteri yang akan membantu Jokowi-JK selama 5 tahun mendatang.
Namun, ekspektasi publik yang begitu tinggi terhadap susunan kabinet kerja Jokowi-JK tidak berhasil terpenuhi setelah Jokowi mengumumkan nama-nama menterinya. Sebanyak 63% publik menyatakan ketidakpuasannya atas susunan kabinet Jokowi-JK. Dan hanya 37% publik yang menyakatan puas dengan susunan kabinet Jokowi-JK.
Sejak awal dicetuskan oleh Jokowi, pemberitaan revolusi mental tidak banyak diberitakan oleh media. Oleh sebab itu, Jokowi dan timnya membuat beberapa cara untuk mempopulerkan revolusi mental, seperti mengadakan berbagai kegiatan yang dikaitkan dengan revolusi mental, menggandeng beberapa public figur untuk mempromosikan konsep revolusi mental.
Revolusi mental menjadi dasar bagi sebagian orang untuk mendukung Jokowi. Hal ini sesuai dengan tujuan Jokowi untuk menarik pemilih terutama dari kalangan pemilih pemula dan swing voters.
Media mencoba melekatkan istilah revolusi mental dengan Jokowi. Revolusi mental adalah Jokowi dan Jokowi adalah contoh nyata dari revolusi mental.
PKS dan Demokrat banyak disebutkan sebagai contoh nyata mengapa revolusi mental perlu dilakukan karena adanya kasus korupsi yang terjadi di kedua partai tersebut. Hal ini seperti menihilkan kasus korupsi yang terjadi di partai-partai lain terutama korupsi yang terjadi di PDIP.
Kesimpulan Monitoring:
Isu utama pemberitaan KRL selama satu tahun ini di media lebih banyak menyoroti soal gangguan perjalanan KRL. Gangguan perjalanan KRL saat ini sudah menjadi isu yang cukup menarik bagi media mengingat KRL adalah moda transportasi publik yang paling banyak digunakan masyarakat.
Beberapa permasalahan yang menyebabkan terjadinya gangguan perjalanan KRL adalah masalah persinyalan, aliran listrik atas rusak/padam, rel kereta terendam air, pantograf patah, KRL mogok, KRL terlambat dan lain-lain.
Tiga jalur utama KRL yang sering mengalami gangguan adalah jalur Depok/Bogor, Bekasi dan Serong dimana ketiga jalur tersebutmerupakan jalur yang padat baik dari sisi jumlah penumpang maupun jumlah perjalanan KRL.
Meski KRL menjadi moda transportasi publik yang banyak digunakan oleh masyarakat , namun mayoritas masyarakat menilai KRL sudah tidak manusiawi. Artinya perubahan layanan yang dilakukan oleh KRL belum dirasakan sepenuhnya oleh pengguna jasa KRL.
Rekomendasi Monitoring:
Perubahan layanan yang dilakukan oleh KRL seharusnya diikuti dengan kesiapan untuk menghadapi lonjakan penumpang yang semakin besar. Hal ini untuk mengurangi desakan penumpang di dalam gerbong KRL yang membuat timbulnya persepsi bahwa KRL tidak manusiawi dan sebagainya.
Hal utama yang harus segera diatasi oleh KCJ/KAI dan pemerintah adalah memperbaiki sistem persinyalan yang menjadi penyebab utama terjadinya gangguan perjalanan KRL.
KCJ/KAI tidak bisa hanya sekedar meminta maaf kepada masyarakat atas terjadinya gangguan perjalanan KRL. Harus ada upaya perbaikan secara menyeluruh hingga persoalan yang sama tidak lagi muncul.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan PT KAI harus berkoordinasi dengan baik untuk menyelesaikan setiap persoalan. Hal ini karena, permasalahan KRL tidak hanya merupakan wewenang KAI melainkan juga bagian dari tugas pemerintah.
PT KAI harus berkoordinasi dan bekerjasa sama dengan pemerintah daerah khususnya di kawasan Jabodetabek untuk membangun jalur layang KRL atau underpass untuk mengurangi terjadinya kecelakaan KRL.
Monitoring ini dilakukan terhadap media warga www.kompasiana.com. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menganalisa semua artikel yang berkaitan dengan “Satrio Piningit”.
Pemberitaan isu penyadapan terhadap Jokowi meningkat secara tajam pada tanggal 21 Februari 2014 atau sehari setelah isu tersebut pertama kali disampaikan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Peningkatan pemberitaan terhadap isu penyadapan ini disebabkan banyaknya pihak yang menanggapi isu tersebut mulai dari kalangan partai politik hingga pengamat dan akademisi. Terlebih, media begitu aktif mengawal isu tersebut yang terlihat dari besarnya pemberitaan media selama periode monitoring dilakukan. Media yang cukup aktif memberitakan isu penyadapan terhadap Jokowi adalah Detik.com (30 %), Merdeka.com (21 %) dan Kompas.com (19 %).
IMMC melakukan monitoring pada enam media online nasional mengenai isu mobil murah. Riset ini dimaksudkan sebagai gambaran mengenai kebijakan mobil murah yang menuai pro-kontra dari sejumlah pihak. Selamat menyimak. Salam
DINAMIKA PEMBERITAAN UJIAN NASIONAL
DI ENAM MEDIA ONLINE NASIONAL
KOMPAS.COM, TEMPO.CO, OKEZONE.COM, ANTARANEWS.COM, DETIK.COM, DAN METROTVNEWS.COM
PERIODE 1 JANUARI – 30 APRIL 2013
MEDIA MONITORING BLSM
PADA ENAM MEDIA ONLINE NASIONAL
PERIODE 22 JUNI – 11 JULI 2013
Sumber utama yang menjadi persoalan dalam penyaluran BLSM adalah ketidakakuratan data yang digunakan pemerintah.
Ketidakakuratan data ini menyebabkan munculnya masalah seperti penyaluran BLSM yang tidak tepat sasaran, konflik sosial di masyarakat dan lain-lain.
MEDIA MONITORING ON NINE ONLINE MEDIA
PERIOD: 10 NOVEMBER – 10 DECEMBER 2012
The Incumbent still dominate the coverage by using their power and position in politics.
By using their position in politics as a mean to socialize him/herself will cause a complicated matter in differentiate their current responsibilities and their responsibilities in the campaign. On the other hand, this could also ease political rival to bring this matter to the election supervisor.
To celebrate the Worldwide Anti Drugs Day on 26th June 2012, Indonesia Media Monitoring Center (IMMC) have done a research about these issues.
The research are done in span of a year, starting from 15th June 2011 until 15th June 2012. From this research, a new perspective about dynamics of drug issues in Indonesia can be found. The result of the research will be release in a press release.
Looks like, controversy about restrictions on fuel subsidy and conversion from fuel to gas has become a door opener for the government to support the establishment of other options, namely to raise fuel’s price. After much consideration, the government divided to raise the fuel price as of 1st April 2012. Various responses (supportive or rejection) appeared. Meanwhile, in many areas, cases of shortage and stockpiling fuel became common case.
Marketplace also reacted. Prices, especially basic needs were slowly rising. In the midst of this situation, the government gives ‘the winds of heaven’ with bundle package of compensation through BLTS (Bantuan Langsung Tunai Sementara) and other schemes for the affected people. Except Partai Demokrat (PD), other political parties see this effort as a political campaign that only benefited both Susilo Bambang Yudhoyono and PD.
Research through media monitoring will capture the dynamics of the coverage about fuel price hike issues, tone of the coverage as well as those who actively speak in terms of fuels.
Labor’s Day or so-called May Day celebrated annually on May 1, always become the moment to prospering all labors.
In Indonesia, it is marked by a series of large scale protest by the workers, with various agenda, such as demanding the government to remove outsourcing, granting social security, as well as demanding a better wages.
Media monitoring conducted by IMMC on labor’s issues was made to welcome the commemoration of Labor’s Day as an effort to capture the dynamics of labor unions in the last year alone.
Isu Mesir berkembang di Indonesia mengalami kenaikan
yang signifikan pada periode 13-26 Agustus 2013 dimana
pada saat itu banyak gerakan peduli mesir yang dilakukan
berbagai kalangan. IMMC melakukan monitoring pemberitaan online media selama periode 4 Juli - 26 Agustus 2013. Semoga menambah perspektif bagi anda. Terima kasih
Memperingati Hari Anti Tembakau se-Dunia pada 31 Mei 2012, Indonesia Media Monitoring Center (IMMC) melakukan riset media tentang isu tersebut. Riset dilakukan terhadap pemberitaan isu tersebut selama rentang 1 tahun, 17 Mei 2011 hingga 17 Mei 2012. Riset ini diharapkan dapat memberikan sebuah perspektif tentang dinamika isu Tembakau di Indonesia, dalam berbagai perspektif.
More from Indonesia Media Monitoring Center (IMMC) (20)
Dana desa adalah sebuah program, pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengalokasikan dana kepada desa-desa di seluruh Indonesia guna mendukung pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan di tingkat desa.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. ANALISIS PEMBERITAAN
KARTU KREDIT
MEDIA MONITORING KARTU KREDIT
PADA LIMA MEDIA ONLINE NASIONAL
KONTAN.CO.ID, BISNIS.COM, INVESTOR.CO.ID, DETIK.COM, OKEZONE.COM
PERIODE 1 JULI 2012 – 31 JANUARI 2013
2. SHARE ISU CREDIT CARD
Regulasi
17%
Hambatan
10%
Ekspansi
53%
Kinerja
20%
• Isu yang paling sering diangkat media adalah
ekspansi credit card yang dilakukan perbankan.
3. TEMUAN 1 # ISU
• Tiga isu yang paling sering diangkat oleh media
terkait kartu kredit yaitu ekspansi, kinerja dan
regulasi.
4. ANALISA
• Capaian kinerja serta hambatan-hambatan yang dihadapi
baik dari sisi internal dan eksternal selalu menjadi bagian
yang selalu dipublikasikan oleh perbankan. Hal ini
dimaksudkan agar publik mengetahui kinerja perbankan
dan kendala-kendala yang dihadapi oleh perbankan.
Paparan kinerja ini juga dilakukan sebagai upaya
meyakinkan masyarakat tentang kondisi perbankan
sehingga masyarakat tertarik untuk bergabung dan
berinvestasi di perbankan tersebut.
5. TONE TIAP BANK DALAM ISU CREDIT CARD
30
25
20
15
Positif
10
Netral
5
Negatif
0
• BNI merupakan bank yang banyak mendapat penilaian
positif.
6. TEMUAN 2 # TONE
• BNI menjadi bank yang banyak mendapat tone
positif, sedangan tone negatif banyak
diberikan kepada bank Bumiputera.
7. ANALISA
• Tone pemberitaan terhadap BNI terutama diberikan
karena apresiasi terhadap kinerja penyaluran kredit
yang berhasil dilakukan oleh BNI. Pada sisi yang
lain, kerjasama yang dijalin oleh BNI dengan
perusahaan lain juga memberikan penilaian yang
positif terutama dari perusahaan mitra.
• Bank lain sebenarnya juga melakukan upaya yang
sama seperti yang dilakukan oleh BNI. Namun upaya
yang dilakukan tidak sebesar yang dilakukan oleh
BNI.
9. TEMUAN 3 # PENERBIT KARTU KREDIT
• Tiga bank yang cukup banyak mengeluarkan kartu
kredit adalah BNI, Mandiri dan BCA.
10. ANALISA
• BNI, Mandiri dan BCA terlihat sangat serius
menggeluti bisnis kartu kredit. Berbagai upaya
dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan dari
bisnis kartu kredit baik dengan membuat layanan
baru, menjalin kemitraan dengan perusahaan lain
baik dari dalam maupun luar negeri. Dan dari seluruh
perbankan di Indonesia, BNI lebih banyak mencetak
kartu kredit baru.
11. PRINSIPAL CREDIT CARD DI TIAP BANK
7
6
5
4
3
2
1
Amex
BCA
Visa
Master
Dinner Club
0
• Visa menjadi prinsipal yang paling banyak digunakan
oleh perbankan.
12. TEMUAN 4 # PRINSIPAL
• Mandiri dan CIMB Niaga banyak menggunakan
Master sebagai prinsipal.
• BNI dan ANZ banyak menggunakan Visa sebagai
prinsipal.
• BCA meskipun sebagai prinsipal, tapi tetap
menggunakan Visa sebagai prinsipal lain.
13. ANALISA
• Persaingan di tingkat prinsipal memang terlihat hanya
didominasi oleh Visa dan Master. Sementara Dinner Club
dan Amex sepertinya kurang diminati oleh perbankan.
Tidak ada alasan yang menjadi penyebab tidak
diminatinya Dinner Club dan Amex di Indonesia.
• BCA yang juga tercatat sebagai prinsipal tidak banyak
melakukan ekspansi. Justru BCA masih menggunakan
Visa sebagai prinsipal. Hal ini menunjukkan Visa dan
Master masih menjadi prinsipal yang terima oleh
masyarakat.
14. EKSPANSI CREDIT CARD TIAP BANK
30
25
20
Lainnya (sebutkan)
15
Bundling Produk
Produk Baru
10
5
Layanan
Promo
Event
0
• Bank Mandiri paling aktif dalam melakukan ekspansi.
• Ekspansi yang dilakukan paling banyak berupa bundling
produk.
15. TEMUAN 5 # EKSPANSI
• Dalam melakukan ekspansi, hampir semua bank
melakukan metode bundling produk.
16. ANALISA
• Bundling produk merupakan strategi pemasaran dengan
menawarkan dua produk atau dua layanan yang dijual
sekaligus. Dewasa ini, strategi co-branding dengan
metode bundling makin sering dilakukan oleh
korporat,
termasuk
perbankan.
Selain
menguntungkan, bundling produk juga bisa membuka
akses pasar yang semakin luas. Untuk pasar kartu
kredit, perbankan terlihat lebih banyak melakukan
kerjasama dengan perusahaan penerbangan, perusahaan
ritel dan restauran.
17. KINERJA BANK DISEKTOR CREDIT CARD
16
14
12
10
Lainnya Sebutkan
8
6
4
2
Kredit Macet
Pertumbuhan Kredit
Capaian
0
• Secara kinerja, bank yang paling banyak mendapatkan
prestasi adalah BNI yaitu capaian dan pertumbuhan
credit card.
18. TEMUAN 6 # KINERJA
• BNI dan BCA merupakan bank dengan kinerja
pertumbuhan kredit yang cukup baik.
19. ANALISA
• Pertumbuhan kartu kredit setiap bank dapat diukur
dari besaran kartu kredit yang dikeluarkan setiap
tahun. BNI dan BCA mencatatkan dirinya sebagai
perbankan dengan kinerja pertumbuhan kartu kredit
yang baik. Pencapaian ini ditopang oleh banyaknya
pengguna baru kartu kredit kedua perbankan
tersebut.
20. HAMBATAN CREDIT CARD TIAP BANK
3,5
3
Sanksi
2,5
Persepsi Masy.
2
1,5
1
0,5
0
Peraturan BI
Pertumb. Ek.
Lainnya
SDM
Kebjk. Bank
• Citibank terhambat oleh sanksi yang dijatuhkan
kepadanya.
21. REGULASI
Pembatasan Kartu Kredit
3% 3%
Suku Bunga
14%
33%
Plafon Pinjaman
Perlindungan Konsumen
25%
0%
22%
Syarat Kepemilikan Kartu
Kredit
• Pembatasan dan suku bunga menjadi isu regulasi
yang paling bersinggungan dengan kartu kredit.
22. TEMUAN 7 # REGULASI
• BNI dan BRI mengalami hambatan karena aturan
pengetatan kartu kredit yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia.
• BCA, Mandiri dan Bukopin terhambat karena
peraturan internal perusahaan.
• Citibank terhambat karena sanksi yang diberikan
oleh BI terkait kasus meninggalnya nasabah.
23. ANALISA
• Peraturan Bank Indonesia tentang pembatasan kartu kredit yang
dikeluarkan pada pertengahan tahun 2012 banyak dikeluhkan oleh
perbankan. Karena dengan aturan pembatasan tersebut nasabah
perbankan tidak diperbolehkan memiliki lebih dari dua kartu kredit.
Peraturan ini, bagi perbankan dianggap sebagai penghambat
ekspansi dan pertumbuhan kartu kredit.
• Sementara, kematian nasabah Citibank pada awal tahun 2012 juga
banyak memberi efek negatif bagi pertumbuhan kartu kredit. Hal ini
terutama sangat dirasakan oleh Citibank yang mengalami banyak
kerugian akibat sanksi yang diberikan oleh BI.
• BI juga mengatur secara ketat tentang aturan suku bunga kartu
kredit, yang menurut perbankan menjadi salah satu penghambat
laju pertumbuhan kartu kredit di Indonesia.
26. PERSON QUOTE
Zulkifli Zaini
Sukoriyanto Saputro
Lauren Sulistiawati
Arif Wibowo
Santoso
Ronald Waas
Gatot M Suwondo
Steve Marta
Henry Keonafi
Dodit Wiweko Probojakti
0
2
4
6
8
10
12
14
16
• Dodit Wiweko P. paling aktif menanggapi isu credit
card.
28. TEMUAN 8 # QUOTE
• Perbankan menjadi institusi yang paling banyak
menanggapi isu tentang kartu kredit.
• BNI menjadi perbankan yang cukup sering
menanggapi isu seputar kartu kredit.
• Mandiri dan BNI banyak mendapatkan apresiasi
positif dari korporasi lainnya.
29. ANALISA
• Isu kartu kredit memang menjadi domainnya perbankan, karena
bisnis ini merupakan salah satu bisnis yang dijalankan oleh
perbankan. Sehingga tidak salah jika hampir semua pemberitaan
terkait kartu kredit, sumber utamanya adalah pelaku perbankan.
Jika perbankan melakukan kerjasama seperti bundling produk maka
pihak eksternal perbankan banyak diminta untuk menilai kinerja
dan aspek kerjasama yang dijalankan.
• Nah, pada sisi ini BNI dan Mandiri merupakan dua institusi
perbankan yang paling banyak mendapat apresiasi dari pihak lain
terutama terkait kerjasama yang dijalin.
• Meski secara keseluruhan, dalam konteks kehumasan, BNI menjadi
perbankan yang cukup aktif melakukan pendekatan ke media-media
sehingga BNI cukup banyak memberikan informasi terkait kinerja
dan pertumbuhan bisnis di bidang kartu kredit.
30. KESIMPULAN 1 # ISU
Isu seputar ekspansi cukup mendominasi pemberitaan media
tentang kartu kredit.
Implikasi:
Isu ekspansi ini, satu sisi memang bisa menyakinkan nasabah dan
pemegang saham tapi hambatan yang dialami oleh perbankan tidak
akan diketahui oleh regulator karena menganggap kinerja
perbankan sangat baik.
Rekomendasi:
Perbankan harus memberikan informasi yang berimbang kepada
regulator baik sisi kinerja, ekspansi dan hambatan sehingga
regulator mengetahui apa permasalahan yang dihadapi oleh
perbankan.
31. KESIMPULAN 2 # TONE
Tone pemberitaan terkait kartu kredit lebih banyak bersifat
positif.
Implikasi:
Nasabah dan pemegang saham akan memberikan apresiasi
yang baik pula kepada perbankan dan direksinya.
Rekomendasi:
Perbankan harus menjaga tren positif ini untuk semakin
meyakinkan nasabah.
32. KESIMPULAN 3 # PENERBIT
Bank yang paling banyak mengeluarkan kartu kredit adalah
BNI, BCA dan Mandiri.
Implikasi:
Penguasaan bisnis hanya akan tersentral pada ketiga
perbankan ini.
Rekomendasi:
Perbankan lain harus melakukan terobosan baru untuk
mencari pangsa pasar baru yang lebih produktif.
33. KESIMPULAN 4 # PRINSIPAL
Visa dan Master masih merajai prinsipal kartu kredit di
Indonesia.
Implikasi:
Nasabah tidak memiliki kesempatan untuk merasakan
keunggulan dari prinsipal yang lain.
Rekomendasi:
Bank-bank lain yang memiliki bisnis kartu kredit bisa
menjalin kerjasama dengan prinsipal lain seperti Dinner
Club dan Amex, sehingga bisa lebih banyak pilihan.
34. KESIMPULAN 5 # EKSPANSI
Bundling Produk menjadi strategi utama perbankan dalam
melakukan ekspansi.
Implikasi:
Jika salah dalam memilih mitra dalam strategi bundling
produk maka tujuan ekspansi tidak akan berjalan maksimal.
Rekomendasi:
Perbankan harus mencari alternatif ekspansi yang lain, baik
itu dengan event dan promo atau memberikan pelayanan
yang maksimal sehingga bisa menarik minat nasabah.
35. KESIMPULAN 6 # KINERJA
Bank yang paling baik kinerja dalam pertumbuhan kartu
kredit adalah BNI.
Implikasi:
BNI menjadi perbankan yang cukup serius menggeluti
bisnis kartu kredit.
Rekomendasi:
BNI harus mempertahankan pertumbuhan kartu kredit
yang baik, serta bank lain dipacu untuk bisa terus tumbuh
dan berkembang.
36. KESIMPULAN 7 # REGULASI
Peraturan Bank Indonesia tentang pembatasan kartu kredit
dianggap sebagai salah satu faktor penghambat pertumbuhan
kartu kredit.
Implikasi:
Banyak perbankan yang mengalami perlambatan pertumbuhan
kartu kreditnya dan secara otomatis mengurangi laba
perusahaan.
Rekomendasi:
Bank Indonesia harus meninjau ulang peraturan yang dianggap
menghambat pertumbuhan kartu kredit sehingga bisa terus
berkembang.
37. KESIMPULAN 8 # QUOTE
Humas BNI terlihat lebih aktif dalam menanggapi isu seputar
perbankan dan kartu kredit.
Implikasi:
Banyak perbankan lain yang sebenarnya punya permasalahan
yang sama tapi tidak memiliki akses ke media untuk
menyampaikan informasi.
Rekomendasi:
Perbankan perlu memperkuat sisi kehumasan untuk
mempermudah media mengakses informasi dan sebaliknya
perbankan bisa dengan mudah memberikan informasi yang
berkembang kepada publik dan nasabah.