Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel.pptxBLKTanjungData
Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel
Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel.pptxBLKTanjungData
Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel Bahan Kadis Expose RTK Kalsel 3 Desember 2021 Mercure Hotel
membahas mengenai perekonomian pada era pemerintahan kabinet SBY-Budiono pada tahun 2009-2014, melihat kebijakan pemerintah menanggapi terjadinya krisis keuangan global yang berdampak pada perlambatan perekonomian negara-negara di dunia
Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannyaDr. Zar Rdj
ARAH KEBIJAKAN MAKRO INDONESIA 2020
1. Meningkatan pertumbuhan potensial Indonesia
2. Menjaga stabilitas makroekonomi
3. Memastikan inklusivitas dan berkelanjutan pertumbuhan ekonomi
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...fahda6
Penelitian mengenai kontribusi sektor pertanian dan pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian di Kabupaten Temanggung. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi pemerintah dalam merencanakan pengembangan pertanian serta penyedian lapangan kerja. Seta juga dapat menambah wawasan bagi masyarakat secara umum.
Disusun Oleh:
Amanda Rifqa
Kevin Daniel M
Nurlina Yustiningrum
Silka Azzahra S.A
Juni, 2022
Mata Kuliah Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
More Related Content
Similar to Analisis Ekonomi Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2021
membahas mengenai perekonomian pada era pemerintahan kabinet SBY-Budiono pada tahun 2009-2014, melihat kebijakan pemerintah menanggapi terjadinya krisis keuangan global yang berdampak pada perlambatan perekonomian negara-negara di dunia
Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannyaDr. Zar Rdj
ARAH KEBIJAKAN MAKRO INDONESIA 2020
1. Meningkatan pertumbuhan potensial Indonesia
2. Menjaga stabilitas makroekonomi
3. Memastikan inklusivitas dan berkelanjutan pertumbuhan ekonomi
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...fahda6
Penelitian mengenai kontribusi sektor pertanian dan pengaruhnya terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian di Kabupaten Temanggung. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi pemerintah dalam merencanakan pengembangan pertanian serta penyedian lapangan kerja. Seta juga dapat menambah wawasan bagi masyarakat secara umum.
Similar to Analisis Ekonomi Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2021 (20)
Disusun Oleh:
Amanda Rifqa
Kevin Daniel M
Nurlina Yustiningrum
Silka Azzahra S.A
Juni, 2022
Mata Kuliah Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Basis Data Konsolidasi Tanah Vertikal dan Pengembangan Tanah Cipinang Besar S...Nurlina Y.
Dalam rangka membangun database Konsolidasi Tanah Pengembangan Pertanahan (KTPP), Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi DKI Jakarta melakukan Kegiatan Basis Data Konsolidasi Tanah dan Pengembangan tanah secara berkesinambungan dan menyeluruh untuk mendukung kegiatan konsolidasi tanah vertikal (KTV). Kegiatan dimulai dengan pembentukan Tim Pelaksana, Identifikasi Pemilihan Lokasi, Koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Survey Lapangan, Analisis Tindak Lanjut, Pembuatan Peta Inventarisasi Materi Teknis, dan penyusunan Laporan Kegiatan. Setelahnya, data yang terkumpul akan diunggah ke Sistem Informasi Data Konsolidasi Tanah dan Pengembangan Pertanahan (SIDA KTPP) sebagai baseline yang terintegrasi.
Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi DKI Jakarta dalam menyukseskan program skala sektoral, regional, dan nasional. Akhir kata, semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan dan menjadi umpan balik bagi peningkatan kinerja kegiatan di masa mendatang.
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota SemarangNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi
Naufal Farhan
Nurlina Yustiningrum
Desember, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi - 2106662613
Naufal Farhan - 2106662632
Nurlina Yustiningrum - 2106662645
November, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Hukum Pembiayaan Pembangunan Kota. Studi kasus: Kampung Akuarium, Jakarta UtaraNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi - 2106662613
Naufal Farhan - 2106662632
Nurlina Yustiningrum - 2106662645
September, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Portofolio Sekolah Urbanis 2020: Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandem...Nurlina Y.
Merekam Kota dalam Pandemi: Resiliensi, Harapan dan Kemungkinan
Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandemi COVID-19
Ditulis Oleh:
Dewi Tan, Nurlina Yustiningrum, Josephine Livina
Sekolah Urbanis 2020 - Ruang Jakarta (RUJAK) Center for Urban Studies
---------------------------------------------------------------
Tanpa intervensi, pandemi COVID-19 berpotensi menimbulkan banyak korban pada kelompok masyarakat marginal. Salah satunya, perkampungan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Hidup di lingkungan TPA dan bersentuhan langsung dengan gunungan sampah memiliki risiko mudah terkena penyakit.
Sebelum pandemi, akses layanan kesehatan, sarana sanitasi, dan prasarana air bersih sudah menjadi permasalahan sehari-hari masyarakat marginal Bantar Gebang. Ketika pandemi, protokol kesehatan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak, maupun karantina mandiri bagi mereka yang diduga tertular pun kian sulit dilaksanakan.
Tinggal 'di rumah saja' demi mencegah penularan virus COVID-19 bukanlah pilihan, bila dihadapkan dengan risiko kelaparan jika tidak bekerja. Situasi tersebut menunjukkan bagaimana pandemi bukan hanya tentang kesehatan masyarakat, tetapi juga berkaitan dengan masalah ketimpangan sosial ekonomi.
---------------------------------------------------------------
Karya Kolaboratif Sekolah Urbanis 2020 yang berjudul 'Merekam Kota dalam Pandemi: Resiliensi, Harapan dan Kemungkinan' sudah bisa kamu unduh dalam format e-book.
Anda dapat mengunjungi tautan berikut untuk mulai mengunduh: bit.ly/ebookmerekamkota/
Policy Brief: Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penataan Kawasan Seiring Den...Nurlina Y.
Pantai Selatan Gunungkidul dulunya dikenal memiliki kondisi tanah kapur yang tidak produktif, serta memiliki topografi berbukit yang tandus dengan rumput dan tanah ilalang.
Dahulu daya tarik pantai di Kabupaten Gunungkidul sangat terbatas yakni Pantai Baron, Kukup, dan Krakal, dengan fasilitas bangunan kios yang kurang terawat miliki masyarakat sekitar. Tak seorang pun tertarik dengan pantai bukit karst yang tandus dan kering.
Namun maraknya pembangunan berlabel wisata di kawasan tersebut saat ini, baik yang telah beroperasi maupun tahap proses perizinan, perlu disikapi dengan bijak. Pemerintah perlu menyusun regulasi kawasan pantai selatan Gunungkidul agar pembangunan dapat berjalan secara optimal dan masyarakat dapat berperan lebih besar pada pembangunan dan pengembangan
di Kawasan tersebut.
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...Nurlina Y.
Kegiatan ini disusun dalam rangkaian pelaksanaan program untuk mencapai hasil akhir berupa kajian rekomendasi serta sebagai salah satu tolak ukur indikator kinerja utama (IKU) Gubernur dalam pengendalian pemanfaatan ruang yang bertujuan untuk menciptakan kualitas ruang D.I. Yogyakarta yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandemi COVID-19Nurlina Y.
Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandemi COVID-19
Ditulis Oleh:
Dewi Tan, Nurlina Yustiningrum, Josephine Livina
Sekolah Urbanis 2020 - Ruang Jakarta (RUJAK) Center for Urban Studies
---------------------------------------------------------------
Tanpa intervensi, pandemi COVID-19 berpotensi menimbulkan banyak korban pada kelompok masyarakat marginal. Salah satunya, perkampungan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Hidup di lingkungan TPA dan bersentuhan langsung dengan gunungan sampah memiliki risiko mudah terkena penyakit.
Sebelum pandemi, akses layanan kesehatan, sarana sanitasi, dan prasarana air bersih sudah menjadi permasalahan sehari-hari masyarakat marginal Bantar Gebang. Ketika pandemi, protokol kesehatan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak, maupun karantina mandiri bagi mereka yang diduga tertular pun kian sulit dilaksanakan.
Tinggal 'di rumah saja' demi mencegah penularan virus COVID-19 bukanlah pilihan, bila dihadapkan dengan risiko kelaparan jika tidak bekerja. Situasi tersebut menunjukkan bagaimana pandemi bukan hanya tentang kesehatan masyarakat, tetapi juga berkaitan dengan masalah ketimpangan sosial ekonomi.
---------------------------------------------------------------
Karya Kolaboratif Sekolah Urbanis 2020 yang berjudul 'Merekam Kota dalam Pandemi: Resiliensi, Harapan dan Kemungkinan' sudah bisa kamu unduh dalam format e-book.
Anda dapat mengunjungi tautan berikut untuk mulai mengunduh: bit.ly/ebookmerekamkota/
Penilaian Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang Kabupaten/Kota Daerah Istime...Nurlina Y.
Pengawasan teknis dilakukan dengan dasar pasal 55 dan pasal 58 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang melalui pemantauan, evaluasi dan pelaporan terhadap kinerja fungsi dan manfaat penyelenggaraan penataan ruang dan kinerja pemenuhan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang.
Pengawasan dilakukan secara online melalui platform SIWASTEK (Sistem Informasi Pengawasan Teknis).
Created by Infrastructure Team:
1. Andesha Hermintomo
2. Jamiad Al-karim
3. Marina Shashi
4. Abidzar Al Ghifari
5. Nurlina Yustiningrum
6. Nawang Anandhini
7. Reza Dwiki Sudarso
8. Vega Fitria
9. Mukti Andriyanto
"International Field School and Urban Kampung Jakarta Conference 2019; Reviving Urban Commons” — in collaboration with Kyoto University, Rujak Center for Urban Studies, and The Government of Special Capital Region of Jakarta Province
September, 2019.
Kampung Akuarium, Jakarta, Indonesia.
Urban Citizen Acadamy II; Proposal Pemuda Peduli TBNurlina Y.
Pemuda Peduli Tuberkolosis (TB) percaya bahwa penderita TB memiliki harapan sembuh total bila mendapat penanganan secara tepat dan cepat. Rendahnya kesadaran masyarakat akan hal tersebut perlu dibenahi sebab stigma TB sebagai ‘penyakit hina masyarakat miskin yang sulit disembuhkan’ masih melekat erat.
Pemuda Peduli TB terdiri dari:
- Fithrothul Khikmah
- Rossaydiana Apriadna
- Nurlina Yustiningrum
- Wahyu Nurbandi
Kami tergabung dalam program Urban Citizenship Academy (UCA) dari ‘Kota Kita’, organisasi dengan misi membantu masyarakat menyusun arah perkembangan kota secara bijak dan iklusif dengan memfasilitasi warga untuk berpartisipasi dan melakukan aksi secara kolektif.
Peremajaan Lingkungan Permukiman Nelayan Tambak Mulyo Berdasarkan Aspirasi Pe...Nurlina Y.
PEREMAJAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN NELAYAN TAMBAK MULYO BERDASARKAN ASPIRASI PENGHUNI
Nurlina Yustiningrum
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
-----------------------------------------------------
INTISARI
Kumuhnya permukiman pesisir merupakan masalah epidemik di Permukiman Nelayan Tambak Mulyo, Semarang Utara. Masalah tersebut berdampak pada kualitas permukiman nelayan, antara lain berupa tumpukan sampah yang menumpuk, kepadatan antara pasar dan PPI (Pusat Pelelangan Ikan), serta bencana banjir pasang surut dapat datang sewaktu-waktu. Salah satu penyelesaian pemerintah terhadap kondisi tersebut adalah dengan relokasi PPI. Meski demikian, program relokasi terbukti tidak tepat sasaran karena kurang menjangkau mayoritas penghuni permukiman. Oleh sebab tersebut, perencanaan ini bertujuan untuk memberi alternatif rencana melalui pendekatan dari bawah (bottom-up) berdasarkan aspirasi penghuni.
Perencanaan ini menggunakan metode analisis masalah potensial beserta studi pustaka. Proses analisis dilakukan untuk mendapatkan gambaran masalah dan potensi permukiman serta unit amatan permukiman. Gambaran masalah dan potensi masalah didapat melalui mini observasi. Unit amatan berupa komponen-komponen pembentuk Kawasan Permukiman Nelayan Tambak Mulyo juga turut didapatkan pada tahap tersebut. Komponen pembentuk kawasan permukiman nelayan tersebut berupa; jaringan jalan; jaringan drainase, jaringan air bersih; jaringan sanitasi; jaringan persampahan; fasilitas mitigasi bencana; pusat pelelangan ikan; tempat penjemuran ikan; tambatan perahu; dek kapal; dan tempat usaha. Setelah itu penulis mengumpulkan aspirasi penghuni melalui wawancara mendalam (in-depth interview) pada penghuni secara acak (random sampling).
Konsep rencana terbentuk berdasarkan aspirasi penghuni pada komponen pembentuk kawasan permukiman nelayan dengan tetap mempertimbangkan kaidah standar pelayanan dari pemerintah. Perencanaan dilakukan menggunakan strategi peremajaan lingkungan dengan realisasi tahapan rencana dalam kurun waktu lima tahun. Hasil dari peremajaan tersebut diharap akan memberikan dampak langsung bagi lingkungan permukiman nelayan secara umum dan bagi penghuni secara khusus sebab bersifat bottom-up.
-----------------------------------------------------
FISHING SETTLEMENT RENEWAL BASED ON THE ASPIRATIONS OF THE INHABITANTS IN TAMBAK MULYO SEMARANG
Exploring Development Complexities - Sanitation Issue in Notoyudan, Yogyakar...Nurlina Y.
Created By:
1. Laura O'Brien
2. Meg Gilchrist
3. Hannah Wilkes
4. Sebit Pal Rambang
5. Nurlina Yustiningrum
6. Ainina Zahra
7. Sandy Afwan
International Field Course: Exploring Development Complexities — in collaboration with The University of Queensland's School of Geography Planning and Environmental Management.
July, 2015.
Notoyudan, Yogyakarta, Indonesia.
2. Pengantar
Provinsi D.I. Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang memiliki beragam kegiatan ekonomi yang
terletak di selatan Provinsi Jawa Tengah dan diapit di antara Provinsi Jawa Tengah yang didalamnya
terdapat berbagai macam kegiatan ekonomi. DIY terkenal sebagai kota pelajar sehingga memiliki
aktivitas pendidikan yang tinggi. Selain terkenal sebagai kota wisata yang merupakan sumber
perekonomian utama daerah, sektor pariwisata juga merupakan salah satu pendapatan utama
daerah.
Salah satu faktor penentu keberhasilan otonomi daerah adalah adanya kemampuan keuangan
daerah yang ditentukan oleh seberapa besar hasil penerimaan daerah. Otonomi daerah akan bisa
berjalan jika sektor unggulan dapat dioptimalkan untuk menentukan skala prioritas dalam
pembangunan. Laporan ini berupaya memberi gambaran sekor-sektor ekonomi unggulan di
Provinsi D.I. Yogyakarta dan mengetahui kontribusi sektor-sektor unggulan terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi D.I. Yogyakarta maupun Indonesia. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis Location Quotient (LQ).
Tren Pergeseran Ekonomi
Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2016 –
2020 di DIY, memiliki tren peningkatan, namun terjadi penurunan di tahun 2019 – 2020 akibat
Pandemi Covid-19 sehingga pertumbuhan menjadi -2,69 yang juga lebih rendah dari rata-rata
pertumbuhan ekonomi nasional. Provinsi DIY yang mengutamakan sektor pendidikan dan
pariwisata merasakan dampak langsung dari PPBS (Pembatasan Pergerakan Berskala Besar) akibat
Covid-19 sehingga mengurangi laju pengunjung wisata maupun mahasiswa yang menempuh
studi di DIY. Berikut terlampir grafik perbandingan laju ekonomi PDRB DIY dengan Indonesia.
Grafik 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi D.I. Yogyakarta dan Indonesia
Sumber: BPS, Sakernas 2005 – 2019
3. Tabel 1 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi - Provinsi di Pulau Jawa
Tingkatan Administrasi 2016 2017 2018 2019 2020
Prov. D.I. Yogyakarta 5,05 5,26 6,20 6,59 -2,69
Prov. Jawa Tengah 5,25 5,26 5,30 5,4 -2,65
Prov. Jawa Timur 5,57 5,46 5,47 5,52 -2,39
Prov. Jawa Barat 5,66 5,33 5,65 5,07 -2,44
Prov. DKI Jakarta 5,87 6,2 6,11 5,82 -2,36
Prov. Banten 5,28 5,75 5,77 5,29 -3,38
Indonesia 5,03 5,07 5,17 5,02 -2,07
Sumber: BPS, 2021
Berdasarkan tabel 1, tampak bahwa pertumbuhan ekonomi DIY terhadap provinsi – provinsi lain di
Indonesia di tahun 2016 – 2019 tergolong memiliki peningkatan yang cukup baik, bahkan sempat
memimpin di tertinggi di tahun 2018 – 2019. Namun di tahun 2020 memiliki penurunan yang
signifikan. Hal ini dijelaskan pada tabel 2 secara lebih detail. Analisis mengenai perubahan PDRB
atas dasar harga konstan, sektor lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum (I)
memiliki penurunan signifikan yang terbesar, yaitu Rp1.525,987,05 miliar rupiah pada tahun 2019
dan menurun menjadi Rp1.440.147,63 miliar rupiah pada tahun 2020 atau menurun menjadi -16,91
persen. Sedangkan laju pertumbuhan terbesar pada dua tahun terakhir adalah sektor jasa
kesehatan (Q) yang meningkat memiliki laju peningkatan 19,18 persen akibat pandemi Covid-19.
Tabel 2 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha Provinsi D.I. Yogyakarta 2016 – 2020 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020
A
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan 7.779.801,30 7.930.314,50 8.101.233,30 5.622.035,28 5.829.393,69
B
Pertambangan dan Penggalian
473.298,70 489.349,20 541.183,60 38.792,65 36.503,88
C
Industri Pengolahan
11.234.472,60 11.878.962,40 12.486.855,40 35.904.811,20 32.973.154,48
D
Pengadaan Listrik dan Gas
145.910,10 151.680,90 156.706,50 1.427.297,46 1.251.072,08
E
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang 87.268,20 90.288,80 94.923,30 79.169,61 85.978,20
F
Konstruksi
8.250.608,30 8.828.648,00 9.984.760,00 12.916.149,68 12.491.208,36
G
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor 7.366.324,70 7.787.541,30 8.219.289,30 11.675.614,85 11.040.282,72
H
Transportasi dan Pergudangan
4.750.172,80 4.976.405,70 5.304.843,60 2.955.030,58 2.797.591,28
I
Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum 8.274.501,40 8.788.711,30 9.383.603,30 1.525.987,05 1.440.147,63
J
Informasi dan Komunikasi
9.630.639,10 10.222.383,30 10.884.532,60 5.272.798,69 5.753.677,93
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
3.213.478,10 3.303.797,60 3.506.587,60 4.690.877,58 4.763.093,24
4. Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020
L
Real Estat
6.394.248,80 6.708.239,40 7.079.839,30 8.410.608,67 8.575.456,60
MN
Jasa Perusahaan
1.026.163,50 1.086.911,80 1.146.811,60 953.518,20 896.307,11
O
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib 6.656.182,70 6.956.541,30 7.239.151,90 1.448.749,04 1.443.243,79
P
Jasa Pendidikan
7.672.850,00 8.096.345,90 8.583.073,60 2.324.980,03 2.341.022,39
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 2.310.356,40 2.445.240,60 2.593.233,40 445.383,77 465.025,19
RSTU
Jasa lainnya
2.419.533,00 2.558.881,60 2.717.386,10 1.450.394,14 1.361.775,06
PDRB 87.685.809,60 92.300.243,90 98.024.014,30 104.487.543,80 101.679.600,20
Sumber: Tabel Dinamis, BPS D.I. Yogyakarta, 2021
Berdasarkan Tabel 3, selain sektor kesehatan sektor informasi dan komunikasi (J) turut mengalami
pertumbuhan ekonomi, yaitu dari 14,38 persen menjadi -15,64 persen. Selain itu tampak bahwa
laju pertumbuhan ekonomi di sektor konstruksi (F) memiliki penurunan yang sangat tajam, yakni
sebesar 14,38 persen di tahun 2019 menjadi -15,64 di tahun 2020.
Tabel 3 Laju Pertumbuhan Ekonomi PDRB Konstan
Menurut Lapangan Usaha Provinsi D.I. Yogyakarta 2016 – 2020 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020
A
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan 1,46
1,93 2,16 1,02 4,19
B Pertambangan dan Penggalian 0,42 3,39 10,59 3,04 -8,84
C Industri Pengolahan 5,06 5,74 5,12 5,73 -4,38
D Pengadaan Listrik dan Gas 14,26 3,96 3,31 5,43 -1,38
E
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
2,36 3,46 5,13 8,90 0,51
F Konstruksi 5,42 7,01 13,10 14,38 -15,64
G
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
6,07 5,72 5,54 5,16 -4,52
H Transportasi dan Pergudangan 4,60 4,76 6,60 3,55 -20,21
I
Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum
5,51 6,21 6,77 8,89 -16,91
J Informasi dan Komunikasi 8,32 6,14 6,48 7,45 19,70
K Jasa Keuangan dan Asuransi 4,99 2,81 6,14 8,52 -1,09
L Real Estat 5,13 4,91 5,54 5,93 1,27
MN Jasa Perusahaan 3,49 5,92 5,51 6,75 -14,89
O
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
5,57 4,51 4,06 3,30 -2,22
P Jasa Pendidikan 3,07 5,52 6,01 6,57 4,47
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial
4,52
5,84
6,05 6,61 19,18
RSTU Jasa lainnya 5,70 5,76 6,19 6,25 -15,74
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
D.I. Yogyakarta
5,05 5,26 6,20 6,59 -2,69
5. Sumber: Tabel Dinamis, BPS D.I. Yogyakarta, 2021
Tabel 4 Perbandingan pertumbuhan ekonomi provinsi-provinsi di pulau jawa
Tingkatan Administrasi 2016 2017 2018 2019 2020
Prov. D.I. Yogyakarta 5,05 5,26 6,20 6,59 -2,69
Prov. Jawa Tengah 5,25 5,26 5,30 5,4 -2,65
Prov. Jawa Timur 5,57 5,46 5,47 5,52 -2,39
Prov. Jawa Barat 5,66 5,33 5,65 5,07 -2,44
Prov. DKI Jakarta 5,87 6,2 6,11 5,82 -2,36
Prov. Banten 5,28 5,75 5,77 5,29 -3,38
Indonesia 5,03 5,07 5,17 5,02 -2,07
Sumber: Hasil Analisa, 2021
Dengan melihat tabel 4, dapat dikatakan bahwa sebelum pandemi terjadi, DIY memiliki tren
pertumbuhan tiga besar tertinggi di pulau jawa. Namun adanya PPBS yang menahan laju
kunjungan wisatawan serta mahasiswa, serta perkembangan konstruksi yang didominasi oleh
investor di luar provnsi menyebabkan pergerakan ekonomi menjadi sangat terbatas, sehingga
berpengaruh terhadap laju perumbuhan DIY.
Basis Ekonomi melalui Analisis Location Quotation (LQ)
Untuk mengetahui sektor ekonomi yang termasuk sektor basis atau nonbasis suatu wilayah,
digunakan metode Location Quotient (LQ). Analisis ini mengukur peranan sektor suatu wilayah
dengan wilayah yang lebih besar. Dalam konteks ini, yang dibandingkan adalah DIY dengan
wilayah Indonesia. Kesimpulan bahwa suatu sektor basis atau non basis didapat melalui hasi
perhitungan jika nilai LQ<1 maka dikategorikan non basis, dan jika nilai LQ>1 maka dikategorikan
sektor basis.
Berdasarkan hasil perhitungan LQ DIY periode 2016 – 2020 di tabel 5, menunjukkan bahwa sektor
pertanian (A), sektor perdagangan (G), sektor jasa keuangan (G), bukanlah non basis. Ditinjau dari
sumber pertumbuhan ekonomi, penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar diberikan oleh
sektor konstruksi (F) yakni 49,63 basis poin (bps), industri pengolahan (C) yakni 3,30 bps, dan jasa
pendidikan (P) sebesar 1,90 bps. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulakan bahwa sektor-
sektor unggulan di DIY adalah sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, sektor penyediaan
akomodasi dan makanan minuman, sektor informasi dan komunikasi, serta real estate, sektor jasa
pendidikan, dan jasa-jasa lainnya.
6. Tabel 5 Hasil Analisis Location Quotient (LQ) di Provinsi DIY Tahun 2016-2020
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020
Rata-Rata
LQ
Keterangan
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,69 0,68 0,66 0,43 0,45 0,58 Non Basis
B Pertambangan dan Penggalian 0,07 0,07 0,07 0,01 0,00 0,04 Non Basis
C Industri Pengolahan 12,09 0,61 0,61 1,65 1,57 3,30 Basis
D Pengadaan Listrik dan Gas 2,06 2,04 2,18 1,34 1,21 1,77 Basis
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 1,23 0,10 0,09 0,92 0,96 0,66 Non Basis
F Konstruksi 0,96 118,74 125,98 1,22 1,23 49,63 Basis
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor 0,63 0,85 0,83 0,85 0,84 0,80 Non Basis
H Transportasi dan Pergudangan 1,36 0,41 0,41 0,67 0,75 0,72 Non Basis
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,15 2,32 2,29 0,48 0,51 1,75 Basis
J Informasi dan Komunikasi 2,26 3,68 3,67 0,94 0,93 2,30 Basis
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,91 0,70 0,69 1,11 1,10 0,90 Non Basis
L Real Estate 2,46 1,81 1,81 2,78 2,79 2,33 Basis
M,N Jasa Perusahaan 0,69 0,40 0,41 0,48 0,48 0,49 Non Basis
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 2,24 4,32 4,10 0,42 0,42 2,30 Basis
P Jasa Pendidikan 2,81 2,66 2,61 0,71 0,70 1,90 Basis
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,43 0,86 0,86 0,37 0,34 0,97 Non Basis
R,S,T,U Jasa lainnya 1,66 2,51 2,46 0,74 0,73 1,62 Basis
Sumber: Hasil Analisa, 2021
Tren Ketenagakerjaan dan Pengangguran
Grafik 2 menunjukkan tren penurunan pada sektor primer pertanian sejak tahun tahun 2006. Meski
sempat terjadi peningkatan di tahun 2010 dan 2012, tren penurunan semakin anjlok di tahun 2013
ketika tergeser oleh lapangan usaha berbasis jasa (tersier) sektor perdagangan, perhotelan, dan
restoran. Selanjutnya di tahun 2019, turut terjadi penurunan secara drastis hingga mencapai 9,37%.
Selama lima tahun terakhir, penurunan tren lapangan pekerjaan berada di sektor Perhotelan dan
Restoran.
Selain itu, turut terjadi pergeseran terhadap mata pencaharian warga dalam kurun waktu lima
tahun ke belakang, yakni pada perkembangan jasa dan industri pengolahan (manufaktur),
transportasi & komunikasi, serta sektor keuangan dan real estate yang bukan tergolong sektor
primer tetapi semakin diminati. Kondisi ini mengindikasikan terjadi proses mengkota, salah satu
bentuknya berupa pergeseran mata pencaharian penduduk yang bersifat mengambil dari hasil
bumi (pertanian) menjadi jasa keuangan, jasa transportasi, maupun jasa konstruksi.
7. Grafik 2. Tren Populasi Sektor Pekerjaan di Provinsi D.I. Yogyakarta
Sumber: BPS, Sakernas 2005 – 2019
8. Sumber
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha D.I. Yogyakarta
Diakses dari https://yogyakarta.bps.go.id/dynamictable/2020/01/14/166/-seri-2010-laju-
pertumbuhan-pdrb-d-i-yogyakarta-atas-dasar-harga-berlaku-menurut-lapangan-usaha-
triwulanan-juta-rupiah-2010-2019.html
Sakernas, BPS, 2021