Sistem Informasi Tata Ruang Berbasis Mitigasi di Provinsi Banten memberikan ringkasan tentang usulan kebijakan dan program dalam Rapergub Banten No 56 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2018. Usulan tersebut mencakup peningkatan koordinasi antar SKPD, integrasi data rawan bencana, serta peningkatan layanan advokasi siaga bencana bagi masyarakat dan wisatawan.
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...Dr. Zar Rdj
1. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE.
2. TUJUAN PENYELENGGARAAN SPBE
• Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, efektif, efisien, akuntabel dan terpercaya
• Meningkatkan efisiensi dan keterpaduan penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Elektronik
3. MANFAAT
• Meningkatnya efisiensi anggaran untuk pembangunan Pemerintahan Berbasis Elektronik
• Mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia melalui bagi pakai data antar Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Mendorong penggunaan aplikasi umum berbagi pakai di Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Meningkatnya utilisasi infrastruktur TIK yang terintegrasi dan berbagi pakai bagi Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Terwujudnya keamanan informasi pemerintah
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 ...Delia Nanda Octaviani
Tata Kelola Berbagi Data dan Informasi Geospasial Melalui Jaringan Informasi Geospasial Nasional Dalam Kegiatan Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta.
Paparan sistem pemerintahaan berbasis elektornik di inspektorat jenderal keme...Dr. Zar Rdj
1. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE.
2. TUJUAN PENYELENGGARAAN SPBE
• Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, efektif, efisien, akuntabel dan terpercaya
• Meningkatkan efisiensi dan keterpaduan penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Elektronik
3. MANFAAT
• Meningkatnya efisiensi anggaran untuk pembangunan Pemerintahan Berbasis Elektronik
• Mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia melalui bagi pakai data antar Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Mendorong penggunaan aplikasi umum berbagi pakai di Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Meningkatnya utilisasi infrastruktur TIK yang terintegrasi dan berbagi pakai bagi Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
• Terwujudnya keamanan informasi pemerintah
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 ...Delia Nanda Octaviani
Tata Kelola Berbagi Data dan Informasi Geospasial Melalui Jaringan Informasi Geospasial Nasional Dalam Kegiatan Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta.
Disusun Oleh:
Amanda Rifqa
Kevin Daniel M
Nurlina Yustiningrum
Silka Azzahra S.A
Juni, 2022
Mata Kuliah Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Basis Data Konsolidasi Tanah Vertikal dan Pengembangan Tanah Cipinang Besar S...Nurlina Y.
Dalam rangka membangun database Konsolidasi Tanah Pengembangan Pertanahan (KTPP), Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi DKI Jakarta melakukan Kegiatan Basis Data Konsolidasi Tanah dan Pengembangan tanah secara berkesinambungan dan menyeluruh untuk mendukung kegiatan konsolidasi tanah vertikal (KTV). Kegiatan dimulai dengan pembentukan Tim Pelaksana, Identifikasi Pemilihan Lokasi, Koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Survey Lapangan, Analisis Tindak Lanjut, Pembuatan Peta Inventarisasi Materi Teknis, dan penyusunan Laporan Kegiatan. Setelahnya, data yang terkumpul akan diunggah ke Sistem Informasi Data Konsolidasi Tanah dan Pengembangan Pertanahan (SIDA KTPP) sebagai baseline yang terintegrasi.
Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi DKI Jakarta dalam menyukseskan program skala sektoral, regional, dan nasional. Akhir kata, semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan dan menjadi umpan balik bagi peningkatan kinerja kegiatan di masa mendatang.
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota SemarangNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi
Naufal Farhan
Nurlina Yustiningrum
Desember, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi - 2106662613
Naufal Farhan - 2106662632
Nurlina Yustiningrum - 2106662645
November, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Hukum Pembiayaan Pembangunan Kota. Studi kasus: Kampung Akuarium, Jakarta UtaraNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi - 2106662613
Naufal Farhan - 2106662632
Nurlina Yustiningrum - 2106662645
September, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Portofolio Sekolah Urbanis 2020: Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandem...Nurlina Y.
Merekam Kota dalam Pandemi: Resiliensi, Harapan dan Kemungkinan
Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandemi COVID-19
Ditulis Oleh:
Dewi Tan, Nurlina Yustiningrum, Josephine Livina
Sekolah Urbanis 2020 - Ruang Jakarta (RUJAK) Center for Urban Studies
---------------------------------------------------------------
Tanpa intervensi, pandemi COVID-19 berpotensi menimbulkan banyak korban pada kelompok masyarakat marginal. Salah satunya, perkampungan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Hidup di lingkungan TPA dan bersentuhan langsung dengan gunungan sampah memiliki risiko mudah terkena penyakit.
Sebelum pandemi, akses layanan kesehatan, sarana sanitasi, dan prasarana air bersih sudah menjadi permasalahan sehari-hari masyarakat marginal Bantar Gebang. Ketika pandemi, protokol kesehatan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak, maupun karantina mandiri bagi mereka yang diduga tertular pun kian sulit dilaksanakan.
Tinggal 'di rumah saja' demi mencegah penularan virus COVID-19 bukanlah pilihan, bila dihadapkan dengan risiko kelaparan jika tidak bekerja. Situasi tersebut menunjukkan bagaimana pandemi bukan hanya tentang kesehatan masyarakat, tetapi juga berkaitan dengan masalah ketimpangan sosial ekonomi.
---------------------------------------------------------------
Karya Kolaboratif Sekolah Urbanis 2020 yang berjudul 'Merekam Kota dalam Pandemi: Resiliensi, Harapan dan Kemungkinan' sudah bisa kamu unduh dalam format e-book.
Anda dapat mengunjungi tautan berikut untuk mulai mengunduh: bit.ly/ebookmerekamkota/
Policy Brief: Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penataan Kawasan Seiring Den...Nurlina Y.
Pantai Selatan Gunungkidul dulunya dikenal memiliki kondisi tanah kapur yang tidak produktif, serta memiliki topografi berbukit yang tandus dengan rumput dan tanah ilalang.
Dahulu daya tarik pantai di Kabupaten Gunungkidul sangat terbatas yakni Pantai Baron, Kukup, dan Krakal, dengan fasilitas bangunan kios yang kurang terawat miliki masyarakat sekitar. Tak seorang pun tertarik dengan pantai bukit karst yang tandus dan kering.
Namun maraknya pembangunan berlabel wisata di kawasan tersebut saat ini, baik yang telah beroperasi maupun tahap proses perizinan, perlu disikapi dengan bijak. Pemerintah perlu menyusun regulasi kawasan pantai selatan Gunungkidul agar pembangunan dapat berjalan secara optimal dan masyarakat dapat berperan lebih besar pada pembangunan dan pengembangan
di Kawasan tersebut.
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...Nurlina Y.
Kegiatan ini disusun dalam rangkaian pelaksanaan program untuk mencapai hasil akhir berupa kajian rekomendasi serta sebagai salah satu tolak ukur indikator kinerja utama (IKU) Gubernur dalam pengendalian pemanfaatan ruang yang bertujuan untuk menciptakan kualitas ruang D.I. Yogyakarta yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandemi COVID-19Nurlina Y.
Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandemi COVID-19
Ditulis Oleh:
Dewi Tan, Nurlina Yustiningrum, Josephine Livina
Sekolah Urbanis 2020 - Ruang Jakarta (RUJAK) Center for Urban Studies
---------------------------------------------------------------
Tanpa intervensi, pandemi COVID-19 berpotensi menimbulkan banyak korban pada kelompok masyarakat marginal. Salah satunya, perkampungan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Hidup di lingkungan TPA dan bersentuhan langsung dengan gunungan sampah memiliki risiko mudah terkena penyakit.
Sebelum pandemi, akses layanan kesehatan, sarana sanitasi, dan prasarana air bersih sudah menjadi permasalahan sehari-hari masyarakat marginal Bantar Gebang. Ketika pandemi, protokol kesehatan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak, maupun karantina mandiri bagi mereka yang diduga tertular pun kian sulit dilaksanakan.
Tinggal 'di rumah saja' demi mencegah penularan virus COVID-19 bukanlah pilihan, bila dihadapkan dengan risiko kelaparan jika tidak bekerja. Situasi tersebut menunjukkan bagaimana pandemi bukan hanya tentang kesehatan masyarakat, tetapi juga berkaitan dengan masalah ketimpangan sosial ekonomi.
---------------------------------------------------------------
Karya Kolaboratif Sekolah Urbanis 2020 yang berjudul 'Merekam Kota dalam Pandemi: Resiliensi, Harapan dan Kemungkinan' sudah bisa kamu unduh dalam format e-book.
Anda dapat mengunjungi tautan berikut untuk mulai mengunduh: bit.ly/ebookmerekamkota/
Penilaian Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang Kabupaten/Kota Daerah Istime...Nurlina Y.
Pengawasan teknis dilakukan dengan dasar pasal 55 dan pasal 58 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang melalui pemantauan, evaluasi dan pelaporan terhadap kinerja fungsi dan manfaat penyelenggaraan penataan ruang dan kinerja pemenuhan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang.
Pengawasan dilakukan secara online melalui platform SIWASTEK (Sistem Informasi Pengawasan Teknis).
Created by Infrastructure Team:
1. Andesha Hermintomo
2. Jamiad Al-karim
3. Marina Shashi
4. Abidzar Al Ghifari
5. Nurlina Yustiningrum
6. Nawang Anandhini
7. Reza Dwiki Sudarso
8. Vega Fitria
9. Mukti Andriyanto
"International Field School and Urban Kampung Jakarta Conference 2019; Reviving Urban Commons” — in collaboration with Kyoto University, Rujak Center for Urban Studies, and The Government of Special Capital Region of Jakarta Province
September, 2019.
Kampung Akuarium, Jakarta, Indonesia.
Urban Citizen Acadamy II; Proposal Pemuda Peduli TBNurlina Y.
Pemuda Peduli Tuberkolosis (TB) percaya bahwa penderita TB memiliki harapan sembuh total bila mendapat penanganan secara tepat dan cepat. Rendahnya kesadaran masyarakat akan hal tersebut perlu dibenahi sebab stigma TB sebagai ‘penyakit hina masyarakat miskin yang sulit disembuhkan’ masih melekat erat.
Pemuda Peduli TB terdiri dari:
- Fithrothul Khikmah
- Rossaydiana Apriadna
- Nurlina Yustiningrum
- Wahyu Nurbandi
Kami tergabung dalam program Urban Citizenship Academy (UCA) dari ‘Kota Kita’, organisasi dengan misi membantu masyarakat menyusun arah perkembangan kota secara bijak dan iklusif dengan memfasilitasi warga untuk berpartisipasi dan melakukan aksi secara kolektif.
Peremajaan Lingkungan Permukiman Nelayan Tambak Mulyo Berdasarkan Aspirasi Pe...Nurlina Y.
PEREMAJAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN NELAYAN TAMBAK MULYO BERDASARKAN ASPIRASI PENGHUNI
Nurlina Yustiningrum
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
-----------------------------------------------------
INTISARI
Kumuhnya permukiman pesisir merupakan masalah epidemik di Permukiman Nelayan Tambak Mulyo, Semarang Utara. Masalah tersebut berdampak pada kualitas permukiman nelayan, antara lain berupa tumpukan sampah yang menumpuk, kepadatan antara pasar dan PPI (Pusat Pelelangan Ikan), serta bencana banjir pasang surut dapat datang sewaktu-waktu. Salah satu penyelesaian pemerintah terhadap kondisi tersebut adalah dengan relokasi PPI. Meski demikian, program relokasi terbukti tidak tepat sasaran karena kurang menjangkau mayoritas penghuni permukiman. Oleh sebab tersebut, perencanaan ini bertujuan untuk memberi alternatif rencana melalui pendekatan dari bawah (bottom-up) berdasarkan aspirasi penghuni.
Perencanaan ini menggunakan metode analisis masalah potensial beserta studi pustaka. Proses analisis dilakukan untuk mendapatkan gambaran masalah dan potensi permukiman serta unit amatan permukiman. Gambaran masalah dan potensi masalah didapat melalui mini observasi. Unit amatan berupa komponen-komponen pembentuk Kawasan Permukiman Nelayan Tambak Mulyo juga turut didapatkan pada tahap tersebut. Komponen pembentuk kawasan permukiman nelayan tersebut berupa; jaringan jalan; jaringan drainase, jaringan air bersih; jaringan sanitasi; jaringan persampahan; fasilitas mitigasi bencana; pusat pelelangan ikan; tempat penjemuran ikan; tambatan perahu; dek kapal; dan tempat usaha. Setelah itu penulis mengumpulkan aspirasi penghuni melalui wawancara mendalam (in-depth interview) pada penghuni secara acak (random sampling).
Konsep rencana terbentuk berdasarkan aspirasi penghuni pada komponen pembentuk kawasan permukiman nelayan dengan tetap mempertimbangkan kaidah standar pelayanan dari pemerintah. Perencanaan dilakukan menggunakan strategi peremajaan lingkungan dengan realisasi tahapan rencana dalam kurun waktu lima tahun. Hasil dari peremajaan tersebut diharap akan memberikan dampak langsung bagi lingkungan permukiman nelayan secara umum dan bagi penghuni secara khusus sebab bersifat bottom-up.
-----------------------------------------------------
FISHING SETTLEMENT RENEWAL BASED ON THE ASPIRATIONS OF THE INHABITANTS IN TAMBAK MULYO SEMARANG
Exploring Development Complexities - Sanitation Issue in Notoyudan, Yogyakar...Nurlina Y.
Created By:
1. Laura O'Brien
2. Meg Gilchrist
3. Hannah Wilkes
4. Sebit Pal Rambang
5. Nurlina Yustiningrum
6. Ainina Zahra
7. Sandy Afwan
International Field Course: Exploring Development Complexities — in collaboration with The University of Queensland's School of Geography Planning and Environmental Management.
July, 2015.
Notoyudan, Yogyakarta, Indonesia.
Disusun Oleh:
Amanda Rifqa
Kevin Daniel M
Nurlina Yustiningrum
Silka Azzahra S.A
Juni, 2022
Mata Kuliah Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Basis Data Konsolidasi Tanah Vertikal dan Pengembangan Tanah Cipinang Besar S...Nurlina Y.
Dalam rangka membangun database Konsolidasi Tanah Pengembangan Pertanahan (KTPP), Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi DKI Jakarta melakukan Kegiatan Basis Data Konsolidasi Tanah dan Pengembangan tanah secara berkesinambungan dan menyeluruh untuk mendukung kegiatan konsolidasi tanah vertikal (KTV). Kegiatan dimulai dengan pembentukan Tim Pelaksana, Identifikasi Pemilihan Lokasi, Koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Survey Lapangan, Analisis Tindak Lanjut, Pembuatan Peta Inventarisasi Materi Teknis, dan penyusunan Laporan Kegiatan. Setelahnya, data yang terkumpul akan diunggah ke Sistem Informasi Data Konsolidasi Tanah dan Pengembangan Pertanahan (SIDA KTPP) sebagai baseline yang terintegrasi.
Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi DKI Jakarta dalam menyukseskan program skala sektoral, regional, dan nasional. Akhir kata, semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan dan menjadi umpan balik bagi peningkatan kinerja kegiatan di masa mendatang.
Kajian Kota Waterfront City. Studi kasus: Kota SemarangNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi
Naufal Farhan
Nurlina Yustiningrum
Desember, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi - 2106662613
Naufal Farhan - 2106662632
Nurlina Yustiningrum - 2106662645
November, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Hukum Pembiayaan Pembangunan Kota. Studi kasus: Kampung Akuarium, Jakarta UtaraNurlina Y.
Disusun Oleh:
Kevin Daniel Mangasi - 2106662613
Naufal Farhan - 2106662632
Nurlina Yustiningrum - 2106662645
September, 2021
Mata Kuliah Hukum Perencanaan Kota
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Indonesia
Portofolio Sekolah Urbanis 2020: Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandem...Nurlina Y.
Merekam Kota dalam Pandemi: Resiliensi, Harapan dan Kemungkinan
Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandemi COVID-19
Ditulis Oleh:
Dewi Tan, Nurlina Yustiningrum, Josephine Livina
Sekolah Urbanis 2020 - Ruang Jakarta (RUJAK) Center for Urban Studies
---------------------------------------------------------------
Tanpa intervensi, pandemi COVID-19 berpotensi menimbulkan banyak korban pada kelompok masyarakat marginal. Salah satunya, perkampungan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Hidup di lingkungan TPA dan bersentuhan langsung dengan gunungan sampah memiliki risiko mudah terkena penyakit.
Sebelum pandemi, akses layanan kesehatan, sarana sanitasi, dan prasarana air bersih sudah menjadi permasalahan sehari-hari masyarakat marginal Bantar Gebang. Ketika pandemi, protokol kesehatan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak, maupun karantina mandiri bagi mereka yang diduga tertular pun kian sulit dilaksanakan.
Tinggal 'di rumah saja' demi mencegah penularan virus COVID-19 bukanlah pilihan, bila dihadapkan dengan risiko kelaparan jika tidak bekerja. Situasi tersebut menunjukkan bagaimana pandemi bukan hanya tentang kesehatan masyarakat, tetapi juga berkaitan dengan masalah ketimpangan sosial ekonomi.
---------------------------------------------------------------
Karya Kolaboratif Sekolah Urbanis 2020 yang berjudul 'Merekam Kota dalam Pandemi: Resiliensi, Harapan dan Kemungkinan' sudah bisa kamu unduh dalam format e-book.
Anda dapat mengunjungi tautan berikut untuk mulai mengunduh: bit.ly/ebookmerekamkota/
Policy Brief: Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penataan Kawasan Seiring Den...Nurlina Y.
Pantai Selatan Gunungkidul dulunya dikenal memiliki kondisi tanah kapur yang tidak produktif, serta memiliki topografi berbukit yang tandus dengan rumput dan tanah ilalang.
Dahulu daya tarik pantai di Kabupaten Gunungkidul sangat terbatas yakni Pantai Baron, Kukup, dan Krakal, dengan fasilitas bangunan kios yang kurang terawat miliki masyarakat sekitar. Tak seorang pun tertarik dengan pantai bukit karst yang tandus dan kering.
Namun maraknya pembangunan berlabel wisata di kawasan tersebut saat ini, baik yang telah beroperasi maupun tahap proses perizinan, perlu disikapi dengan bijak. Pemerintah perlu menyusun regulasi kawasan pantai selatan Gunungkidul agar pembangunan dapat berjalan secara optimal dan masyarakat dapat berperan lebih besar pada pembangunan dan pengembangan
di Kawasan tersebut.
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dan Keterpaduan Indikasi Program pada RTRW D.I. ...Nurlina Y.
Kegiatan ini disusun dalam rangkaian pelaksanaan program untuk mencapai hasil akhir berupa kajian rekomendasi serta sebagai salah satu tolak ukur indikator kinerja utama (IKU) Gubernur dalam pengendalian pemanfaatan ruang yang bertujuan untuk menciptakan kualitas ruang D.I. Yogyakarta yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandemi COVID-19Nurlina Y.
Resiliensi Warga Bantar Gebang Selama Pandemi COVID-19
Ditulis Oleh:
Dewi Tan, Nurlina Yustiningrum, Josephine Livina
Sekolah Urbanis 2020 - Ruang Jakarta (RUJAK) Center for Urban Studies
---------------------------------------------------------------
Tanpa intervensi, pandemi COVID-19 berpotensi menimbulkan banyak korban pada kelompok masyarakat marginal. Salah satunya, perkampungan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Hidup di lingkungan TPA dan bersentuhan langsung dengan gunungan sampah memiliki risiko mudah terkena penyakit.
Sebelum pandemi, akses layanan kesehatan, sarana sanitasi, dan prasarana air bersih sudah menjadi permasalahan sehari-hari masyarakat marginal Bantar Gebang. Ketika pandemi, protokol kesehatan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak, maupun karantina mandiri bagi mereka yang diduga tertular pun kian sulit dilaksanakan.
Tinggal 'di rumah saja' demi mencegah penularan virus COVID-19 bukanlah pilihan, bila dihadapkan dengan risiko kelaparan jika tidak bekerja. Situasi tersebut menunjukkan bagaimana pandemi bukan hanya tentang kesehatan masyarakat, tetapi juga berkaitan dengan masalah ketimpangan sosial ekonomi.
---------------------------------------------------------------
Karya Kolaboratif Sekolah Urbanis 2020 yang berjudul 'Merekam Kota dalam Pandemi: Resiliensi, Harapan dan Kemungkinan' sudah bisa kamu unduh dalam format e-book.
Anda dapat mengunjungi tautan berikut untuk mulai mengunduh: bit.ly/ebookmerekamkota/
Penilaian Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang Kabupaten/Kota Daerah Istime...Nurlina Y.
Pengawasan teknis dilakukan dengan dasar pasal 55 dan pasal 58 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang melalui pemantauan, evaluasi dan pelaporan terhadap kinerja fungsi dan manfaat penyelenggaraan penataan ruang dan kinerja pemenuhan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang.
Pengawasan dilakukan secara online melalui platform SIWASTEK (Sistem Informasi Pengawasan Teknis).
Created by Infrastructure Team:
1. Andesha Hermintomo
2. Jamiad Al-karim
3. Marina Shashi
4. Abidzar Al Ghifari
5. Nurlina Yustiningrum
6. Nawang Anandhini
7. Reza Dwiki Sudarso
8. Vega Fitria
9. Mukti Andriyanto
"International Field School and Urban Kampung Jakarta Conference 2019; Reviving Urban Commons” — in collaboration with Kyoto University, Rujak Center for Urban Studies, and The Government of Special Capital Region of Jakarta Province
September, 2019.
Kampung Akuarium, Jakarta, Indonesia.
Urban Citizen Acadamy II; Proposal Pemuda Peduli TBNurlina Y.
Pemuda Peduli Tuberkolosis (TB) percaya bahwa penderita TB memiliki harapan sembuh total bila mendapat penanganan secara tepat dan cepat. Rendahnya kesadaran masyarakat akan hal tersebut perlu dibenahi sebab stigma TB sebagai ‘penyakit hina masyarakat miskin yang sulit disembuhkan’ masih melekat erat.
Pemuda Peduli TB terdiri dari:
- Fithrothul Khikmah
- Rossaydiana Apriadna
- Nurlina Yustiningrum
- Wahyu Nurbandi
Kami tergabung dalam program Urban Citizenship Academy (UCA) dari ‘Kota Kita’, organisasi dengan misi membantu masyarakat menyusun arah perkembangan kota secara bijak dan iklusif dengan memfasilitasi warga untuk berpartisipasi dan melakukan aksi secara kolektif.
Peremajaan Lingkungan Permukiman Nelayan Tambak Mulyo Berdasarkan Aspirasi Pe...Nurlina Y.
PEREMAJAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN NELAYAN TAMBAK MULYO BERDASARKAN ASPIRASI PENGHUNI
Nurlina Yustiningrum
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
-----------------------------------------------------
INTISARI
Kumuhnya permukiman pesisir merupakan masalah epidemik di Permukiman Nelayan Tambak Mulyo, Semarang Utara. Masalah tersebut berdampak pada kualitas permukiman nelayan, antara lain berupa tumpukan sampah yang menumpuk, kepadatan antara pasar dan PPI (Pusat Pelelangan Ikan), serta bencana banjir pasang surut dapat datang sewaktu-waktu. Salah satu penyelesaian pemerintah terhadap kondisi tersebut adalah dengan relokasi PPI. Meski demikian, program relokasi terbukti tidak tepat sasaran karena kurang menjangkau mayoritas penghuni permukiman. Oleh sebab tersebut, perencanaan ini bertujuan untuk memberi alternatif rencana melalui pendekatan dari bawah (bottom-up) berdasarkan aspirasi penghuni.
Perencanaan ini menggunakan metode analisis masalah potensial beserta studi pustaka. Proses analisis dilakukan untuk mendapatkan gambaran masalah dan potensi permukiman serta unit amatan permukiman. Gambaran masalah dan potensi masalah didapat melalui mini observasi. Unit amatan berupa komponen-komponen pembentuk Kawasan Permukiman Nelayan Tambak Mulyo juga turut didapatkan pada tahap tersebut. Komponen pembentuk kawasan permukiman nelayan tersebut berupa; jaringan jalan; jaringan drainase, jaringan air bersih; jaringan sanitasi; jaringan persampahan; fasilitas mitigasi bencana; pusat pelelangan ikan; tempat penjemuran ikan; tambatan perahu; dek kapal; dan tempat usaha. Setelah itu penulis mengumpulkan aspirasi penghuni melalui wawancara mendalam (in-depth interview) pada penghuni secara acak (random sampling).
Konsep rencana terbentuk berdasarkan aspirasi penghuni pada komponen pembentuk kawasan permukiman nelayan dengan tetap mempertimbangkan kaidah standar pelayanan dari pemerintah. Perencanaan dilakukan menggunakan strategi peremajaan lingkungan dengan realisasi tahapan rencana dalam kurun waktu lima tahun. Hasil dari peremajaan tersebut diharap akan memberikan dampak langsung bagi lingkungan permukiman nelayan secara umum dan bagi penghuni secara khusus sebab bersifat bottom-up.
-----------------------------------------------------
FISHING SETTLEMENT RENEWAL BASED ON THE ASPIRATIONS OF THE INHABITANTS IN TAMBAK MULYO SEMARANG
Exploring Development Complexities - Sanitation Issue in Notoyudan, Yogyakar...Nurlina Y.
Created By:
1. Laura O'Brien
2. Meg Gilchrist
3. Hannah Wilkes
4. Sebit Pal Rambang
5. Nurlina Yustiningrum
6. Ainina Zahra
7. Sandy Afwan
International Field Course: Exploring Development Complexities — in collaboration with The University of Queensland's School of Geography Planning and Environmental Management.
July, 2015.
Notoyudan, Yogyakarta, Indonesia.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
6. WILAYAH
PALING LUAS
WILAYAH
PALING KECIL
Kabupaten Lebak
(2.746 Km2)
Kota Tangerang
Selatan (147 Km2)
Sumber:(Provinsi(Banten(Dalam(Angka(2018,(BPS
PROVINSI BANTEN
LUAS WILAYAH PROVINSI BANTEN
9.662,92 Km2
7. WILAYAH
PALING PADAT
WILAYAH
KURANG PADAT
Kota Tangerang
(13.902 jiwa/Km2)
Kabupaten Lebak
(376 jiwa/Km2)
JUMLAH PENDUDUK
PALING BANYAK
JUMLAH PENDUDUK
PALING SEDIKIT
Kota Tangerang
(3.584.770 jiwa)
Kabupaten Cilegon
(425.103 jiwa)
WILAYAH
PALING LUAS
WILAYAH
PALING KECIL
Kabupaten Lebak
(2.746 Km2)
Kota Tangerang
Selatan (147 Km2)
Sumber:(Provinsi(Banten(Dalam(Angka(2018,(BPS
PROVINSI BANTEN
LUAS WILAYAH PROVINSI BANTEN
9.662,92 Km2
8. Sumber:(Provinsi(Banten(Dalam(Angka(2018,(BPS
Pantai Karang Bolong
Pulau Umang
Mercusuar Anyer
Pantai Tanjung
Lesung
Pantai Pulau
UmangPantai
Ciputih
Pantai Carita
Pantai
Bagedur
Pantai
Karang
Taraje
Pantai
Pulau
Manuk
Pantai
Sawarna
Tanjung
Layar
Arung Jeram
Ciberang
Masyarakat
Cisungsang
Masyarakat
Baduy
Pantai Tanjung
PasirPulau Cangkir
Pantai
Pulau
Burung
Kawasan
Banten LamaRawa Dano
Gunung
Santri
Pulau Merak
Kecil Gunung
Lawang
8
KABUPATEN & KOTA
155
KECAMATAN
1.238
DESA
ADMINISTRATIF PROVINSI BANTEN
19 DESTINASI ALAM 3 WISATA BUDAYA
INDUSTRI PARIWISATA
KEGIATAN EKONOMI TERBESAR
Industri Pengolahan (Rp 179,96 Triliun)
- Industri Baja
- Industri Kimia
- Industri Makanan
PROVINSI BANTEN
21.308.357
DOMESTIK
403.463
MANCA NEGARA
JUMLAH WISATAWAN
10. Rawan Bencana di Provinsi Banten
Sumber:(BPBD(Prov.(Banten,(2018(&(PERDA(No(5(Tahun(2017(RTRW(Prov.(Banten
BANJIR
LONGSOR
TSUNAMI
Daerah(Rawan(Tsunami(merupakan(
daerahGdaerah(pesisir(dengan(elevasi(
kurang(dari(25(m.(Sebagian(besar(
Pantai(Barat(dan(Pesisir(Selatan(Banten(
memiliki(topografinya(yang(relatif(
landai(dengan(elevasi(kurang(dari(25(m,(
sehingga(rawan(Tsunami.
Sebagian(wilayah(Banten(mengalami(
banjir(yang(disebabkan(oleh(naiknya(air(
laut(ke(dataran((rob).(Pada(kawasan(
Industri,(adanya(overpumping,air(tanah(
mengakibatkan(permukaan(tanah(
menjadi(turun(dan(memperburuk(
dampak(banjir
Bencana(longsor(dipengaruhi(oleh(curah(
hujan(dan(kerentanan(tanah.(Selain(
longsoran(dengan(material(berupa(
tanah,(beberapa(lokasi(di(Banten(juga(
mengalami(longsor(dengan(material(
berupa(batuan((rockfall)(.
GAGAL
TEKNOLOGI
Merupakan kejadian yang
diakibatkan oleh kesalahan
desain, pengoperasian, kelalaian,
dan kesengajaan manusia dalam
penggunaan teknologi dan/atau
industri
12. RAPERGUB BANTEN NO 56 TAHUN 2017 TENTANG RKPD TAHUN 2018
Permasalahan*:
1. Belum(terbangunya(Sistem(informasi(dan(komunikasi(kebencanaan(secara(terpadu(
dan(terintegrasi(dari(tingkat(bawah(sampai(tingkat(kab/Kota(
2. Kurang(tersedianya(anggaran(yang(memadai(dalam(rangka(penanggulangan(bencana.
3. Masih(terbatasnya(sarana(dan(prasarana(dalam(penyelenggaraan(penanggulangan(
bencana.
Usulan*Kebijakan*/*Program*:
1. Meningkatkan(peran(penanggulangan(dan(mitigasi(bencana
2. Meningkatkan(fungsi(advokasi(pelayanan(dan(kebijakan(publik(berkaitan(dengan(
penanggulangan(bencana(
3. Mengimplentasikan(konsep(sekolah,(perguruan(tinggi,(rumah(sakit,(dan(fasilitas(
layanan(kesehatan(siaga(bencana(dan(komunitas(siaga(bencana
Sumber:(Bab(V,(halaman(242
13. Peta Rawan Bencana
Peta Analisis Rawan Bencana
Peta Pola dan Struktur Ruang
Peta Demografi
Peta Tematik Industri (Pabrik & Wisata)
“ Sistem informasi dan komunikasi kebencanaan
secara terpadu dan terintegrasi dari tingkat bawah
sampai tingkat Kab / Kota “
RAPERGUB BANTEN NO 56 TAHUN 2017 TENTANG RKPD TAHUN 2018
Sistem Informasi Tata Ruang Berbasis Mitigasi
di Provinsi Banten
14. Sistem Informasi Tata Ruang Berbasis Mitigasi
di Provinsi Banten
Informatif
Meningkatkan)
koordinasi)SKPD)dalam)
penanggulangan)dan)
mitigasi)bencana
Data Terintegrasi
Meningkatkan)fungsi)
pelayanan)dan)kebijakan)
publik)berkaitan)dengan)
penanggulangan)bencana)
Meningkatkan)layanan)
advokasi)siaga)bencana)bagi)
masyarakat)lokal,)komunitas)
maupun)wisatawan
Edukatif
RAPERGUB BANTEN NO 56 TAHUN 2017 TENTANG RKPD TAHUN 2018