Ekonomi Kalbat 2022

1. ASSESMENT EKONOMI KALBAR KUARTAL III 2022

2. Ekonomi Kalbar triwulan III 2022 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2021, tercatat tumbuh 6,48% yoy. Tren pemulihan ekonomi terus
berlanjut dan semakin menguat ditengah kondisi ketidakpastian global. Pulihnya mobilitas dan daya beli masyarakat yang terjaga menjadi
pendorong aktivitas ekonomi.
PERKEMBANGAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TW-III 2022
0,95
4,69
7,47
8,49 8,14
7,46 7,08
1,54
7,48
6,29
3,49
7,10
5,85 5,62
4,52 4,26
6,33
4,08
4,63 4,55
6,31
4,43
6,23
3,86
4,93 4,77 5,14
5,74
5,01 5,33 5,00 4,97 5,10 5,21 5,14 4,93
2,81
-3,49
-4,31
-2,22
-0,10
10,81
4,60
4,31 4,05 4,45
6,48
-5
-3
-1
1
3
5
7
9
11
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Pertumbuhan ekonomi Kalbar (persen,yoy)
Sumber: BPS Kalbar (diolah)
5,50 5,91 6,05
5,03 4,88 5,20 5,17 5,07 5,09
-1,82
4,78 5,00
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Q3
Secara kumulatif (c to c) hingga
triwulan III sudah mencapai 5,00
persen, realisasi hampir sama
dengan perkiraan Bappeda yakni
5,1 persen.

3. PDRB Provinsi Kalimantan Barat Berdasarkan Pengeluaran (%, yoy)
Sumber: BPS Kalbar (diolah
• Ekonomi Kalbar relatif tumbuh cepat 6,48 persen, lebih tinggi dari dua triwulan sebelumnya, optimis hingga akhir tahun secara
kumulatif mencapai diatas 5 persen.
• Adanya peningkatan ekspor yang didorong naiknya harga komoditi dan permintaan pasar global, menurunnya impor menandakan aktifitas
produksi masih menggunakan stok bahan baku yg tersedia.
• Konsumsi masyarakat tumbuh didorong oleh pencairan gaji ke13, BLT serta Bansos ,juga pembukaan border sehingga terjadi
peningkatan konsumsi barang dan mobilitas maysarakat.
• Konsmsi pemerintah masih terkontraksi hingga triwulan 3 diindikasikan oleh penyerapan anggaran yang relatih masih rendah pada
semua pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi.
HIGHLIGHT
PEREKONOMIAN KALBAR PULIH, TERUS TUMBUH MESKI
SISI INVESTASI MELAMBAT
Komponen
2020 2021 2022
Q1 Q2 Q3 Q4 FY Q1 Q2 Q3 Q4 FY Q1 Q2 Q3
Konsumsi Rumah Tangga 2,29 -2,03 -0,01 -0,97 -0,19 0,64 1,53 0,93 3,17 1,56 3,5 4,84 4,35
Konsumsi LNPRT 0,75 -6,14 -3,7 1,54 -1,88 0,89 7,05 3,38 -9,79 0,16 -2,78 0,31 0,46
Konsumsi Pemerintah 0,12 -1,6 2,58 -3,52 -0,76 -0,34 10,7 -0,4 -7,46 0,06 -6,53 -7,84 -4,6
Investasi/PMTB 4,77 -1,6 -5,17 -2,09 -1,14 0,38 5,96 7,94 3,84 4,49 1,43 3,44 2,55
Ekspor 22,21 1,29 19,65 -9,95 7,76 5,25 31,47 -4,95 69,97 23,02 10,70 1,33 12,95
Impor 27,17 -27,70 -31,34 -41,64 -21,14 -40,37 -1,86 -0,81 19,18 -10,23 20,74 11,18 4,89
PDB 2,81 -3,49 -4,31 -2,22 -1,8 -0,1 10,8 4,6 4,31 4,78 4,05 4,45 6,48

4. Sumber: BPS Kalbar (diolah),
PDRB Provinsi Kalbar Berdasarkan Lapangan Usaha (%, yoy)
• Pertanian tumbuh meski melambat,
didorong oleh peningkatan produksi
perkebunan terutama komoditi sawit karena
naiknya harga TBS
• Pertambangan tumbuh positif disbanding
triwulan yang sama di than 2021, berkaitan
dengan telah terpenuhinya sebagian besar
kuota ekspor komoditas bauksit ke Luar
Negeri disaat Triwulan I dan 2 2022.
• Industri Pengolahan tetap tumbuh sejalan
dengan peningkatan volume muat CPO
meningkat dan PMI Sektor Makanan,
Minuman & Tembakau yang tumbuh positif.
• Konstruksi terkontraksi cukup dalam sejalan
dengan data realisasi pengadaan semen
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menurun.
Selain itu, data bongkar semen lebih rendah
dibandingkan Triwulan III 2021.
• Perdagangan tumbuh cepat hingga dua digit
tercermin dari peningkatan realisasi Pajak
Kendaraan BBN KB serta volume bongkar
barang di Pelabuhan.
HIGHLIGHT
SEKTOR PERDAGANGAN MENJADI PENDORONG UTAMA
Kategori Lapangan
Usaha
2020 2021 2022
Q1 Q2 Q3 Q4 FY Q1 Q2 Q3 Q4 FY Q1 Q2 Q3
Pertanian,,Hut,Kan 0,63 2,78 0,07 1,46 1,19 4,11 11,52 5,51 -4,17 4,14 -5,50 -2,96 5,31
Pertambangan & Penggalian 20,87 41,26 12,77 11,35 21,23 -4,81 -20,70 -6,05 42,98 2,25 41,20 22,57 0,33
Industri Pengolahan 1,19 -2,66 -6,80 -1,17 -2,41 2,90 12,49 8,37 -2,10 5,23 1,80 0,21 7,17
Pengadaan Listrik & Gas 4,23 13,47 16,89 15,41 12,68 4,67 0,21 -8,11 8,16 1,13 5,90 4,73 3,76
Peng Air,/Sampah/Limbah &
Daur Ulang
5,36 6,72 5,63 5,19 5,73 5,55 6,58 5,77 5,42 5,83 6,30 6,54 5,67
Konstruksi 0,81 -6,95 -8,47 -4,26 -4,80 -2,11 17,44 9,92 8,30 8,16 8,00 4,43 -6,07
Perdagangan 1,97 -18,16 -11,48 -9,36 -9,40 -7,16 15,63 3,56 6,48 4,16 9,30 14,51 15,23
Transportasi & Pergudangan 2,61 -30,82 -24,34 -22,58 -19,08 -24,69 8,67 -8,12 1,07 -7,29 10,30 21,96 40,30
Akomodasi MaMin -1,73 -40,86 -18,76 -15,04 -19,26 -9,19 45,84 0,82 10,34 8,72 10,70 11,53 16,57
Informasi dan Komunikasi 9,41 7,88 9,70 6,52 8,37 5,62 7,54 3,68 9,42 6,54 4,60 4,11 -0,16
Jasa Keuangan 5,27 -5,59 -0,92 0,04 -0,36 2,96 10,78 1,99 2,65 4,50 3,90 -1,05 3,35
Real Estate 4,86 -0,74 0,70 -0,15 1,15 -1,70 4,71 2,22 8,67 3,44 0,00 -0,06 -5,91
Jasa Perusahaan -2,01 -6,14 -5,72 -3,90 -4,45 -5,47 -4,33 -2,61 14,22 0,43 14,00 17,49 15,73
Admin Pem/Han & Jam Sos 5,49 8,05 -0,98 -5,96 1,42 -6,95 8,76 -3,38 -1,55 -0,66 -3,30 -5,30 6,28
Jasa Pendidikan -1,64 -11,29 -6,57 -13,47 -8,46 4,75 8,57 7,73 -0,95 5,02 5,70 6,59 7,74
Jasa Kesehatan & Sosial 8,72 12,92 19,75 65,43 26,81 61,24 56,58 37,95 6,23 36,51 3,90 7,40 11,58
Jasa lainnya -0,34 -20,89 -20,23 -13,69 -14,01 -2,57 9,93 -13,16 10,52 1,18 6,70 10,38 28,81
PDB 2,81 -3,49 -4,31 -2,22 -1,82 -0,10 10,81 4,60 4,31 4,78 4,10 4,26 6,48

5. 5
Asesmen perkembangan ekonomi hingga triwulan III 2022
Indikator 2019 2020 2021 2022 (Tw III)
Pertumbuhan Ekonomi (% c to c) 5,09 -1,82 4,78 5,00
29,0
30,0
31,0
32,0
33,0
34,0
35,0
36,0
2019 2020 2021
PDRB Riil Perkapita Kalbar (Juta Rupiah)
0,38
0,400,40
0,38
0,39
0,40
0,330,33
0,34
0,330,330,33
0,34
0,330,327
0,318
0,317
0,325
0,313
0,308
0,321
0,323
0,302
0,317
0,356
0,301
0,286
0,296
0,275
0,274
0,285
0,277
0,278
0,281
0,279
0,272
0,273
0,267
0,434
0,442
0,439
0,446
0,423
0,415
0,354
0,361
0,373
0,361
0,356
0,360
0,377
0,351
0,341
0,344
0,335
0,329
0,341
0,20
0,25
0,30
0,35
0,40
0,45
0,50
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Maret
September
Mar
Sept
Mar
Sept
Mar
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Gini Rasio Kalbar
Perkotaan + Perdesaan Perdesaan Perkotaan
PDRB Kalbar(Triliun Rupiah)
130
132
134
136
138
140
142
2019 2020 2021
PDRB riil (2021) Kalbar telah pulih ke level tahun 2019 namun
PDRB riil per kapita belum pulih ke level tahun 2019.
Indeks Gini perkotaan mengalami
kenaikan, menambah nilai total indeks
gini,perlu mendapat perhatian mengingat
akan berpengaruh pada tingkat
pengangguran wilayah kota juga

6. FAKTA
Kondisi ekonomi Indonesia; inflasi 5,95%, nilai tukar rpiah 15.300/dolar, suku bunga 4,25%
Pertumbuhan ekonomi Kalbar pada Q3 sebesar 5,15 persen, diperkiraan hingga akhir tahun 2022
secara kumulatif pertumbuhan Kalbar bisa lebih tinggi dari tahun 2021
Pemberitaan risiko resesi ekonomi dunia 2023 adalah masih potensi atau dugaan
Kondisi ketahanan ekonomi Kalbar relative masih aman (energy, pangan, finansial)
1
3
2
4

7. PERTUMBUHAN EKONOMI (%)
5,02 – 5,68%
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (%)
5,42 - 3,98
TINGKAT KEMISKINAN (%)
7,08 - 7,00
RASIO GINI
0,321-0,318
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
71,25
Pertumbuhan Ekonomi Nasional (%) 5,4- 5,9
Inflasi (%) 3 ± 1
Nilai Tukar (Rp/USD) 14.700-14.900
Crude Palm Oil (CPO) (USD/Ton) 850—950
Tandan Buah Sawit (TBS)(Rp/Kg) 1.500 – 3.000
SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN 2023
• Sektor utama pendorong pertumbuhan ekonomi yakni
sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dan
industri pengolahan
• Termasuk di dalam sektor pertanian yang potensial
untuk dikembangkan adalah pertanian perkebunan
(padi, sawit, dan karet) dan Industri pengolahan
(alumina dan bauksit)
• Pariwisata di Provinsi Kalimantan Barat juga sangat
potensial untuk dikembangkan, khususnya pada DPP
Sambas – Singkawang.
• Perekonomian Kalimantan Barat berbasis domestik,
dengan ekspor antar daerah di Pulau Kalimantan
cukup besar, sehingga ada keterkaitan erat dengan
pemulihan provinsi lainnya di Pulau Kalimantan.
• Faktor penghambat utama pembangunan Kalimantan
Barat terkait dengan aspek SDM – Pendidikan (IPM
relatif rendah, Rata-rata lama sekolah relatif rendah),
serta terkait aspek infrastruktur (Akses listrik, sanitasi,
dan air bersih relatif rendah; dan Rasio jalan dengan
kondisi baik relatif rendah).

8. PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI 2024 - 2026
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi:
5,3 – 5,9%
Merupakan hasil agregasi dan
disagregasi pertumbuhan ekonomi
Kab/Kota
Iteratif
Pertumbuhan Ekonomi:
Merupakan hasil agregasi dan disagregasi
pertumbuhan sektor produksi dan sisipermintaan
Iteratif
Menjadi basis perhitungan sasaran makro
pembangunan lainnya:
• Tingkat Pengangguran Terbuka
• Tingkat Kemiskinan
• IPM
• Rasio Gini
Sektor Produksi :
Pertanian
Pertambangan
Manufaktur
Jasa-jasa
Sektor Permintaan :
Pengeluaran Pemerintah
Ekspor
Investasi

9. VISI INDONESIA EMAS 2045 : BERDAULAT, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
(diluncurkan Pra Pandemi - Mei 2019)
Sumber: Bappenas
9
SKENARIO POST COVID-19
2035
2045
2043: keluar
dari MIT
2040
Rata-Rata Pertumbuhan
PDB
2022 – 2045
Peran Kawasan Timur
Indonesia (KTI)
6,0% 25,0%
PDB
Ranking #5
High Income
Country
GNI Per
Kapita
USD4.050
Pre COVID
Ranking PDB
#16
Meningkat ke
Upper Middle-
Income Country
2025
2030
5,4%
5,9%
6,7%
6,8%
Rata-Rata
Pertumbuhan
GNI Per
Kapita
USD4.890
GNI Per
Kapita
USD6.278
GNI Per
Kapita
USD8.387
GNI Per
Kapita
USD11.332
GNI Per
Kapita
USD15.287
6,6%
STIMULUS PEMULIHAN
PDB Terkontraksi
2,07%
2020 2021
Kembali ke Lower
Middle Income
Redesain
Transformasi
Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan
PDB
3,69%
2019
COVID-19
GNI Per
Kapita
USD 4.140

10. 13
PEMANFAATAN BONUS DEMOGRAFI UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
Indonesia diperkirakan akan mengalami bonus demografi (rasio ketergantungan dibawah 50 persen) hingga tahun 2037. Sasaran
pertumbuhan ekonomi jangka panjang diperkirakan akan melambat seiring dengan selesainya momentum bonus demografi sehingga
agenda transformasi ekonomi harus berjalan secepat mungkin.
12.171
15.287
19.370
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
2045
Proyeksi GNI Perkapita
(Harga Konstan 2019 USD, Atlas Method)
5% 6%
Sumber : Exercise Bappenas per 2021
7% Threshold High Income
Threshold High Income: 12535
5,5% 6,3% 7,9% 8,5% 6,4%
*Highlight adalah rata-rata pertumbuhan penyesuaian visi 2045 dengan rata-rata pertumbuhan 7%
Periode Pemanfaatan Bonus Demografi
untuk Peningkatan Produktivitas
-4,0
-2,0
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
2045
Proyeksi Sasaran Pertumbuhan Jangka Panjang
(%, yoy)
Visi 2045 Penyesuaian Visi 2045
Pertumbuhan diperkirakan
melambat seiring dengan
selesainya momentum bonus
demografi

11. MENGAPA PROVINSI DI WILAYAH KTI HARUS TUMBUH TINGGI?
VISI INDONESIA 2045 FOKUS PADA PENGURANGAN KETIMPANGAN ANTAR
WILAYAH
Jawa 58,3% 51,8% 47,7%
Luar 41,7% 48,2% 52,3%
2060
KONTRIBUSI WILAYAH
(persen terhadap PDRB total)
2015 2045
2011-
2019
2015-
2045
2022-
2060
4,7% 5,7% 6,2%
SUMATERA
(rata-ratapertumbuhan per tahun)
2011- 2015- 2022-
2019 2045 2060
5,8% 5,3% 5,4%
JAWA
(rata-ratapertumbuhan per tahun)
2011- 2015- 2022-
2019 2045 2060
5,2% 6,5% 6,6%
BALI NUSA TENGGARA
(rata-ratapertumbuhan per tahun)
2011-
2019
2015-
2045
2022-
2060
3,1% 7,6%
Sasaranpenyesuaian
7,7%
PAPUA
(rata-ratapertumbuhan per tahun)
Jawa 2011- 2015- 2022-
KBI 80,5% 74,9% 73,9% 2019 2045 2060
KTI 19,5% 25,1% 26,1% 6,2% 8,3% 8,4%
MALUKU
(rata-rata pertumbuhan per tahun)
2011- 2015- 2022-
2019 2045 2060
4,0% 6,2% 6,5%
KALIMANTAN
(rata-rata pertumbuhan per tahun)
2011- 2015- 2022-
2019 2045 2060
7,8% 6,7% 6,9%
SULAWESI
(rata-rata pertumbuhan per tahun)
Arah pengembangan wilayah:
• Sumatera: Basis Industri Baru dan
Gerbang Kawasan Asia
• Jawa: Basis Perdagangan dan Jasa
• Kalimantan: Basis Industri
Pengolahan dan Lumbung Energi
Nasional
• Sulawesi: Basis industri pangan dan
Gerbang KTI
• Bali, Nusa Tenggara dan Maluku:
Basis wisata internasional dan
perikanan
• Papua: Basis pangan dan sektor
ekonomi berbasis SDA
11
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi

12. SKENARIO PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT
5,20
5,17
5,07
5,09
-1,82
4,78
5,08
5,34
5,255,37 5,40
5,43
5,46
5,49
5,51
5,54
5,57
5,60
5,62
5,655
5…
5,73
5,7
5
5,78
5,81
5,83
5,86
5,88
5,91
5,20
5,17
5,07
5,09
-1,82
4,78
5,08
5,35
5,48
5,66
5,85
5,96
6,06
6,12
6,17
6,27
6,47
6,64
6,81
7,06 6,96
6,72
6,61
6,50
6,36
6…
5,78
5,52
5,47
5,48
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
2045
2043: keluar
dari MIT
Periode Pemanfaatan Bonus Demografi
untuk Peningkatan Produktivitas
Pertumbuhan diperkirakan
melambat seiring dengan
selesainya momentum
bonus demografi
GNI Per
Kapita
USD 4.140
GNI Per
Kapita
USD15.28
7
Faktor:
1. Transformasi ekonomi menjadi
langkah pencapaian sasaran jangka
panjang
2. Memanfaatkan momentum bonus
demografi
3. Identifikasi penghambat /
pendorong pertumbuhan ekonomi
secara kewilayahan
4. Pengelolaan kekayaan suumber
daya alam secara berkelanjtan
Proyeksi 2023 -2045
*) Analisis menggunakanforecast, fpp, dan asmsi

13. SDM
Pendidikan
Aspek
Pembiayaan
SDM -
Kesehatan
Kegagalan
Pasar
Makro dan
Fiskal
Regulasi dan
Institusi
SDM -
Ketenagakerjaan
Infrastruktur
Rp
SDM – Pendidikan:
- IPM relatif rendah
- Rata-rata Lama Sekolah relatif
rendah
- Angka Partisipasi Murni (APM)
relatif rendah
- Kegagalan Pasar: Ekspor kurang
terdiversivikasi
- Skala usaha terkonsentrasi pada usaha
mikro dan kecil
- Biaya proses perizinan usaha
cukup mahal
Infrastruktur:
- Rasio jalan dengan kondisi baik
relatif rendah
- Akses listrik, sanitasi, dan air bersih
relatif rendah
- Akses internet dan telepon
genggam relatif rendah
Faktor penghambat utama
Faktor penghambat
Bukan faktor penghambat
*) Analisis menggunakanbasisgrowth diagnostic metode benchmarking
ISU MAKRO KALIMANTAN BARAT

14. TERIMA KASIH