Dokumen tersebut membahas tentang layanan kesehatan masyarakat pesisir dan mendukung SDM maritim yang produktif. Dokumen menjelaskan konsep masyarakat maritim dan pesisir serta struktur sosial nelayan. Dokumen juga membahas faktor-faktor pengaruh akses layanan kesehatan masyarakat pesisir dan hasil penelitian empiris tentang pemakaian layanan kesehatan di beberapa daerah pesisir.
Dimensi Layanan Kesehatan Masyarakat Pesisir - Amran Razak
1. DIMENSI LAYANAN KESEHATAN
MASYARAKAT PESISIR
Mendukung SDM Maritim yang Produktif
Prof. Dr. AAmmrraann RRaazzaakk,, SS..EE.. MMSScc
Disampaikan pada Seminar Nasional dan Workshop Maritim :
Optimalisasi Pemberdayaan Potensi Wilayah Pesisir di
Kabupaten Bantaeng, 2 Oktober 2014
2. Masyarakat Pesisir & Struktur
Sosial Nelayan
1) Konsep Masyarakat MARITIM
2) Konsep Masyarakat Pantai
3) Struktur dan Stratifikasi Sosial
Nelayan
3. Konsep Masyarakat Maritim
Tatanan masy. maritim komunitas tradisional bangkit ktk
kerajaan maritim Sulsel abad XV-XVII. Setdknya mewarisi 3
ciri kultur maritim :
1.Kultur laut (tasi’ akkajang),
2.Tradisi agraris (palloan ruma),
3.Mobilitas pasar (pasa-maroa’e)
Ketiganya, terkait erat dgn ekologi, letak geografis, tatanan
sosbud masy. Maritim.
4. Konsep Masyarakat Pantai
Pendekatan SDA & kompleksitas perwujudan budaya masy.
(Fachruddin, dkk)
1.Desa pantai tipe bahan makanan,
2.Desa pantai tipe tanaman industri,
3.Desa pantai tipe nelayan/empang,
4.Desa pantai niaga dan transportasi
Sdgkan pendekatan kompleksitas perwujudan budaya masy
pantai tasi’ akkajang pengaruh maritime great
tradition
5. Struktur & Stratifikasi Sosial Nelayan
Muculnya teknologi penangkapan ikan penguasaan alat
penangkapan ikan hub. Pemilikan differensiasi hub.
Nelayan – prmilik alat tangkap + perahu struktur
pelapisan sosial baru.
PONGGAWA
JURAGAN
SAWI
6. Pembangunan Kesehatan
Indonesia Sehat
Swasta
Promotif,
Preventif
Kuratif,
Rehabilitatif
Pemerintah Individu /
Sarana Kesehatan /
Puskesmas, Rumah Sakit
Masyarakat
7. Potret Masyarakat Pesisir
Secara geografis Indonesia negara kepulauan
(1.300 pulau)
75 % wilayahnya merupakan pantai.
60 % masy. berdomisili di pesisir pantai.
Sebagian besar bermata pencaharian NELAYAN
POLA
PENYAKIT
POLA PENCARIAN
PELAYANAN
KESEHATAN
9. Predisposing
Health
Service
Use
Enabling
DDeemmooggrraaffiicc FFaammiillyy PPeerrcceeiivveedd
RReessoouurrcceess
SSoocciiaall CCoommmmuunniittyy EEvvaalluuaatteedd
SSttrruuccrrttuurree RReessoouurrcceess
HHeeaalltthh
BBeelliieeffss
N e e d
10. DETERMINAN LAYANAN
KESEHATAN-PESISIR
Demand Aspects
Socio-demography, Enabling, Need
Supply Aspects
Fasilitas RS, Jarak, Biaya perawatan, Kapasitas Produksi
Service Quality
External factors
12. MASYARAKAT PESISIR
NEED
Perceived
- Sosio demografis
- Sosio psikologis
- Epidemiologi
Evaluated
DEMAND
Kebutuhan
Variabel ekonomi
Variabel demografi
Variabel organisasi
Fasilitas & jenis pelayanan
Penilaian masyarakat
SUPPLY
Jenis pelayanan
Tempat pelayanan
Pemberian pelayanan
Pola pelayanan
UTILISASI
Faktor organisasi
Faktor konsumer
Faktor sosio psikologis
Faktor provider
KK
OON
NS
S
EE
PP
SS
IIO
ON
N
L
AL
A
13. KAJIAN EMPIRIK
Studi empirik Demand terhdp Yankes pd Masy. Pesisir Kota
Makassar (Amran, 1990) sangat dipengaruhi oleh “preferensi” dan
“harga” layanan. Kecenderungan menggunakan jasa yankes formal
menunjukkan mereka memiliki persepsi kuat terhdp “kualitas” &
“harga”.
Utilisasi Yankes pd nelayan penyelam di Kota Makassar (Raodah,
2005) menunjukkan faktor konsumer (umur, suku, status kawin,
pendapatan) tdk berpengaruh. Akses geografis berpengaruh scr
negatif. Sosial-psikologik tdk berpengaruh, ttp kepercayaan dan
pengalaman masa lalu masih punya peranan terhdp utilisasi yankes
(puskesmas Pattinggalloang). Sdgkan faktor perilaku petugas tdk
berpengaruh.
14. KAJIAN EMPIRIK
Utilisasi Yankes pd nelayan Kab. Gorontalo (Arif
Sandi Tome, 2006) menunjukkan faktor sosio-ekonomi
yg rendah (>Rp. 250.000) tdk menghalangi
pemanfaatan atau utilisasi pelayanan kesehatan.
Sosio-psikologik respoden yang bersikap positif dan
memiliki persepsi yg cukup terhdp yankes
berpengaruh, pada utilisasi yankes (Puskesmas
Mongolatu).
Faktor perilaku/sikap provider berpengaruh terhdp
utilisasi yankes (Puskesmas Mongolatu).
15. KAJIAN EMPIRIK
Demand Masyarakat Benteng Selatan, Bonto
Baharu,Selayar terhadap Layanan Puskesmas
(2000).
Potensi demand masy.berdsrkan pendapatanm
pendidikan, dan biaya pengobatan
Tkt pendptan masy yg cukup baik berpengaruh
positif, pendidikan kurang berpengaruh, biaya
bernading terbalik, semakin tinggi biaya pengobatan
semakin rendah demand terhdp Puskesmas Benteng
Selatan.
20. HOUSEHOLD HHEEAALLTTHH EEXXPPEENNDDIITTUURREE,,
MMAASSYY.. PPAANNTTAAII MMAAKKAASSSSAARR
Tipe Pengeluaran Jumlah (setahun) (%)
______________________________________________
Rawat Jalan Rp. 9.334.972 14,89
Rawat Inap 40.831.538 65,16
Periksa Hamil 2.793.279 4,46
Persalinan 7.667.713 12,24
Periksa bayi-sehat 2.035.478 3,25
______________________________________________
T o t a l Rp. 62.662.980 100,00
21. SEHAT PRODUKTIF MENDUKUNG
PEMBANGUNAN MARITIM
Mengedepankan Paradigma Sehat,
Pelayanan Kesehatan Khusus
[Pkm Kepulauan –
Pkm Pesisir]
Outreach penyelenggara yankes
22. 22
SEHAT PRODUKTIF SINERGITAS KEBIJAKAN
MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI DAN BLUE ECONOMY
PARADIGMA
EKONOMI
KELAUTAN &
PERIKANAN
BERKELANJUTAN
PERCEPATAN:
PENINGKATAN
NILAI TAMBAH
DAN DAYA SAING
BASIS:
WILAYAH &
KAWASAN
EKONOMI BERBASIS KP