Dokumen tersebut membahas peran remaja dan karang taruna dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kabupaten Bantul. GERMAS bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perubahan perilaku hidup sehat seperti meningkatkan aktivitas fisik dan konsumsi sayur dan buah. Remaja dan karang taruna berperan sebagai agen perubahan di lingkungan mereka untuk mencapai tujuan GERMAS.
2. Visi Pemerintah Bantul
Terwujudnya masyarakat Bantul yang
sehat, cerdas dan sejahtera berlandaskan
nilai-nilai kemanusiaan, keagamaan dan
kebangsaan dalam wadah NKRI
2. Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang
sehat, cerdas, trampil dan
berkepribadian luhur
Misi ke-2
3. SEHAT
KEADAAN SEHAT, BAIK SECARA FISIK, MENTAL,SPRITUAL
MAUPUN SOSIAL YANG MEMUNGKINKAN SETIAP ORANG
UNTUK HIDUP PRODUKTIF SECARA SOSIAL DAN
EKONOMIS
3
LINGKUNGAN
GENETIK
KETURUNAN
PELAYANAN
KESEHATAN
PERILAKU
INDIVIDU KELUARGA
DAN MASYARAKAT
6. PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN FAKTOR
PERILAKU
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015
1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis
7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA
8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi
13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran
16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis
• Tahun 1990: PENYAKIT INFEKSI (ISPA, TB, Diare) menjadi penyebab kematian dan kesakitan
• Sejak Tahun 2010: PENYAKIT TIDAK MENULAR (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan
6
7. Usia >15 tahun yang merokok
Perempuan usia > 10 tahun (1,9%)
Kurang aktivitas fisik
Usia >10 th kurang konsumsi
buah dan sayur
FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN
7
Usia >10 th minum minuman
beralkohol (4,6%)*
26,1%
36,3%
93,5%
4,6%
63 jt
Penduduk BAB tidak pada
tempatnya
8. PELAYANAN UNTUK ORANG SEHAT ATAU SAKIT
SEHAT
(70%)
YANKES (58%)
FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
PUSKES
MAS
MENGELUH SAKIT
(30%)
SELFCARE (42%)
SELFCARE
RASIONAL
FKTP
LAIN
RUMAH
SAKIT
MENJAGA TETAP SEHAT dan
DITINGKATKAN DERAJAT
KESEHATANNYA
MUTU
PELAYANAN
PARADIGMA
Riskesdas 8
9. GERAKAN MASYARAKAT
9
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT – GERMAS
Germas: Target
Perubahan Perilaku
1. Melakukan
aktivitas Fisik
2. Meningkatnya
Konsumsi Sayur
dan buah (lokal)
3. Melakukan
pemeriksaan
kesehatan secara
berkala
Lingkungan Fisik, Lingkungan Non Fisik
termasuk Sosio Kultural,
Sistem dan Sumber Daya
Pelayanan Kesehatan
Perilaku hidup bersih
dan sehat
10. GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
Suatu tindakan yang terencana yang dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
10
TUJUAN TUJUAN TUJUAN
1. Meningkatkan produktivitas penduduk
2. Menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan
3. Memperbaiki kualitas hidup masyarakat
11. Pembangunan
Kesehatan:
Peningkatan
Derajat
Kesehatan
dan Gizi
Masyarakat
Penguatan
Promotif dan
Preventif:
“Gerakan
Masyarakat
Hidup Sehat”
Peningkatan
Akses dan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
Percepatan
Perbaikan
Gizi
Masyarakat
Peningkatan
Pelayanan
KB dan
Kesehatan
Reproduksi
Kemenkes, Kemensos,
KemenkoPMK, Kementan,
Kemenperin, Kemenristekdikti,
BPPT, Bapeten, BPOM,
Kementerian ESDM,
Kemendagri, KemenPP&PA,
Kemenkominfo, BPS,
KemenPAN&RB,
Kemendes&PDTT
KemenPAN&RB, KemendesPDTT, KemenkoPMK,
Kemenkeu, Kemendagri, Kemenkes, Kemensos, BKKBN,
Kemenhan, KemenPP&PA, Kemenkominfo, BNN,
Kemenag, BPOM, Kemenpora,Kemenpar, KemenPU&PR,
Kementerian BUMN, Kementan, KKP, Kemenperin,
Kemendikbud, POLRI, Kementerian ESDM, Kementerian
ATR/BPN, KemenLH dan Kehutanan, Kemendikbud,
Kemenhub, POLRI, Kemenristekdikti, Kemendag,
Kemenaker
LEVEL 1
Program
Prioritas
Prioritas
Nasional
PENDEKATAN TEMATIK, HOLISTIK, TERINTEGRASI & SPASIAL
Pembangunan Kesehatan
Kemenkominfo, BKKBN, KKP,
Kemendag, BPOM,
KemenPP&PA, Kemenkes,
KemenPP&PA
Kementan, Kemenperin,
Kemensos, Kemendikbud,
Kemenag, KemenPU&PR
BKKBN/SKPD KB,
Kemendagri, BPS,
Kemensos,
Kemendikbud,
Kemenag,
Kemenkes, BPOM,
Kemenpora
Slide - 11
12. Penguatan
Upaya
Promotif &
Preventif:
“Gerakan
Masyarakat
Hidup Sehat”
Advokasi
Regulasi
Gerakan
Masyarakat
Hidup Sehat
Kampanye
Hidup Sehat
Pencegahan
Penyakit dan
Deteksi Dini
Konsumsi
Pangan Sehat
Lingkung
an Sehat
Aktifitas Fisik
dan
Konektifitas
Antarmoda
Transportasi
Kawasan
Tanpa Rokok,
Narkoba dan
Minuman
Keras
Penurunan
Stress dan
Keselamatan
Berkendara
KemenPAN&RB,
KemendesPDTT,
KemenkoPMK,
Kemenkeu,
Kemendagri, Kemenkes
Kemensos, BKKBN, Kemenhan,
KemenPP&PA, Kemenkominfo,
Kemenkes, BNN, Kemenag, Kemenkes,
BPOM, BKKBN, Kemendikbud,
Kemenag, KemendesPDTT,
Kemenristekditi, Kemenaker, BPJS
Kemenpora,Kemenpar, KemenPU&PERA,
Kementerian BUMN, Kemenkes,
Kemendikbud,
Kemenag, Kemenhub, Kemenristekdikti,
Kemenaker
BPOM, Kementan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Kemenperin,
Kemenkes, KemenkoPMK,
Kemendikbud, Kemenag,
Kemenristekdikti, Kementan, Kemendag
Kemenhan, Kemendikbud, Kemenag,
POLRI, Kementerian ESDM,
Kemenpar, Kementerian BUMN,
Kemenkes, Kemenag, Kementan,
KemenristekDikti, Kemenkes, BPJS
Kemensos, Kementerian ATR/BPN, Kemenpar,
KemenPU&PR, KemenLH dan Kehutanan, Kemenag,
Kemendikbud, Kemenristekdikti
POLRI, Kemenkeu,
KemenPAN&RB, Kemenkes,
BPOM, Kemendikbud, Kemenag,
Kemenristekdikti, Kemendag
Kemendikbud,
Kemenag, Kemenhub, Kemenkes,
Kemenhub
PENGUATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF: “GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT”
LEVEL 2
Program Prioritas
Kegiatan
Prioritas
11
13. PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN
13
Masyarakat
Organisasi
Kemasyarakatan
/LSM
Dunia Usaha
Akademisi
Keluarga
Individu
Pemerintah
Daerah
Pemerintah
Pusat
13
Pemerintah
Daerah
Akademisi Dunia Usaha
Pemerintah
Pusat
1. MENYUSUN KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA
KESEHATAN
2. MENYEDIAAN SUMBERDAYA ATAU INPUT
FACTORS UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN.
3. MENJADI AGENT OF CHANGE DI LINGKUP
KELUARGA DAN KOMUNITASNYA
14. Pelaksanaan Germas Hidup Sehat
1. Melakukan aktivitas fisik
2. Konsumsi gizi seimbang
3. Meningkatkan lingkungan sehat
4. Mengurangi konsumsi rokok & alkohol
5. Mengelola Stress
6. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
7. Memeriksa kesehatan secara berkala
8. Intervensi gizi 1000 HPK
FOKUS 2016 – 2018
1. Melakukan aktivitas fisik
2. Makan sayur dan buah
3. Memeriksa kesehatan secara berkala
15. AKTIVITAS FISIK
Di Sekolah
Di Tempat
Kerja
Dalam
Perjalanan
di Tempat
Umum
Di Rumah
Batasi
kegiatan
banyak duduk
Latihan Fisik
Aktivitas Fisik
18. Perencanaan
Pelaksanaan
Pemantauan
Evaluasi
Pelaporan
• Perumusan kegiatan dalam RKP/RKPD, Renja
KL/Renja SKPD, RKA KL/RKA SKPD tahun berikutnya
(kegiatan, sasaran, target, alokasi anggaran)
• Pemantauan perkembangan
pelaksanaan kegiatan (setiap 6
bulan sekali)
• Evaluasi akhir tahun pelaksanaan
kegiatan
• Hasil evaluasi menjadi dasar untuk
perencanaan tahun berikutnya
• Pelaporan hasil pelaksanaan
Germas kepada Wakil Presiden
(nasional) dan Gubernur (daerah)
• Pelaksanaan kegiatan pada
masing-masing KL dan SKPD
• Koordinasi pelaksanaan lintas
sektor
Penyusunan
Rencana
Germas
Launching
Pelaksanaan
Kegiatan
Existing
• Penyusunan
Draft Germas
• Masukan Expert
• Konfirmasi K/L
• Perumusan
Draft Inpres
• Penetapan Inpres
• Launching Germas
Tingkat Nasional
• Launching Germas
di Daerah
• Penyusunan Perda
Germas
• Implementasi
kegiatan
existing pada
masing-masing
K/L dan SKPD
1 2 3
4
5
6
7
8
Milestones Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
18
Dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, dilakukan dengan pendekatan Continuum of Care yang dimulai sejak masa pra hamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, hingga remaja (pria dan wanita usia subur).
Pada masa pra hamil, program ditujukan bagi pasangan usia subur (PUS) melalui program keluarga berencana, yang diarahkan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Dengan demikian, diharapkan setiap PUS dapat merencanakan kehamilannya dengan baik dan terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Untuk PUS juga dikembangkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu (PKRT) di Puskesmas.
Pada masa kehamilan, program ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, dan apabila terdapat komplikasi atau faktor risiko diupayakan dapat dideteksi secara dini dan dilakukan intervensi. Kegiatan yang dilakukan meliputi Program Perencaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), pelayanan antenatal terpadu (HIV, malaria, gizi, dll), dan pelaksanaan kelas ibu hamil.
Pada tahap persalinan dan nifas, diupayakan agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Upaya tersebut antara lain dilakukan melalui pengembangan rumah tunggu kelahiran di daerah dengan akses sulit dan kemitraan bidan dan dukun untuk daerah dengan proporsi persalinan oleh dukun masih tinggi. Setelah melahirkan, diupayakan agar setiap ibu mendapat pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan.
Apabila terjadi komplikasi pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas, maka perlu dirujuk dan mendapatkan penanganan tepat waktu di fasyankes dasar (Puskesmas PONED) maupun fasyankes lanjutan (RS PONEK).
Penyebab meningkatnya penyakit tidak menular disebabkan terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat yang bergeser.
Dari data Kementerian Kesehatan ditemukan bahwa 26,1% penduduk kurang beraktivitas fisik yaitu contohnya banyak menghabiskan waktu dengan menonton TV, bermain game dan terlalu lama di depan komputer. Hal ini dapat menyebabkan faktor risiko kegemukan.
Penyakit tidak menular bukan hanya terjadi pada orang kaya dan tinggal di kota namun juga terjadi pada golongan miskin dan tinggal di kota.
Beban yang ditimbulkan oleh PTM yaitu terjadi kesakitan, jika sudah sakit, biaya yang digunakan untuk berobat untuk pasien dan keluarga yang merawat akan sangat besar sehingga dapat menyebabkan kemiskinan.
Jika yang sakit adalah sumber pencari nafkah keluarga akan mengakibatkan hilangnya sumber penghasilan keluarga. Kemiskinan dapat menyebabkan anak putus sekolah.
Selanjutnya kebiasaan merokok. Data menyebutkan bahwa terdapat 36,3% penduduk usia di atas 15 tahun merokok, dan diantaranya terdapat 1,9% perempuan berusia di atas 10 tahun. Merokok dapat menyebabkan bermacam macam penyakit di antaranya kanker paru-paru, kanker mulut.
Pola makanan yang berubah juga merupakan faktor penyebab terjadinya PTM. Kecenderungan masyarakat untuk makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam dan lemak sehingga 93,5% penduduk di atas 10 tahun kurang makanan yang berserat seperti buah dan sayur menyebabkan gangguan pencernaan dan kegemukan.
Faktor risiko selanjutnya adalah minuman berakohol. Data menyebutkan bahwa terdapat 4,6% penduduk di atas 10 tahun yang mengkonsumsi minuman beralkohol.
Saat ini masih terdapat 63 juta penduduk yang masih membuang air di sungai, danau, laut dan daratan. Membuang air sembarangan dapat menyebabkan sakit perut dan diare.
Germas dilakukan dengan pendekatan tematik, holistik, terintegrasi dan spasial. Dalam mencapai prioritas nasional yaitu pembangunan kesehatan: peningkatan derajat kesehatan dan gizi masyarakat, terdapat 4 program prioritas yaitu: 1) Penguatan Promotif dan Preventif melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, 2) Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, 3) Percepatan perbaikan gizi masyarakat, 4) Peningkatan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Dalam pelaksanaannya, program prioritas tersebut dilakukan oleh seluruh K/L terkait.
Dalam melakukan program prioritas Penguatan upaya promotif dan preventif: gerakan masyarakat hidup sehat, terdapat 8 kegiatan prioritas yaitu1) advokasi regulasi germas, 2) kampanye hidup sehat, 3) pencegahan penyakit dan deteksi dini, 4) konsumsi pangan sehat, 5) lingkungan sehat, 6) aktifitas fisik dan konektifitas antar moda transportasi, 7) kawasan tanpa rokok, narkoba dan minuman keras, 8) penurunan stres dan keselamatan berkendara.
Germas Hidup sehat dilaksanakan dengan cara :
Melakukan aktivitas fisik
Konsumsi gizi seimbang
Tidak merokok
Tidak Mengkonsumsi alkohol
Mengelola Stress
Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Memeriksa kesehatan secara berkala
Untuk tahun 2016-2017, difokuskan pada kegiatan :
Melakukan aktivitas fisik
Makan sayur dan buah
Memeriksa kesehatan secara berkala
Memperbanyak aktivitas fisik :
1. Batasi kegiatan banyak duduk seperti: menonton TV, main game dan komputer
Latihan Fisik: Aktivitas Fisik yang terukur dan teratur untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, Lakukan 3-5 kali/minggu
Aktivitas FisikSetiap gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka dan mengakibatkan pengeluaran energi 30 menit perhari, 150 menit per minggu
Dapat diuraikan sebagai berikut:
Aktivitas Fisik di Sekolah:
Peregangan diantara jam pelajaran
Bermain saat istirahat
Tingkatkan aktivitas berjalan
2. Aktivitas Fisik di Tempat Kerja
Peregangan
Gunakan tangga
Tingkatkan aktivitas berjalan
3. Aktivitas Fisik dalam Perjalanan
Tingkatkan aktivitas berjalan
Berhentilah 1-2 halte sebelum halte yang dituju
Parkirlah kendaraan agak jauh
4. Aktivitas Fisik di Tempat Umum
Perbanyak berjalan dari
pada duduk
Manfaatkan taman kota untuk aktivitas fisik
Perbanyak kegiatan di ruang terbuka
5. Aktivitas Fisik di Rumah: Lakukan pekerjaan rumahseperti mencuci, berkebun, menemani anak bermain
Porsi makanan yang masuk ke tubuh kita perlu di atur yaitu pada setiap piring makan terdiri dari 1/3 makanan pokok (nasi, jagung, singkong), 1/3 bagian sayuran dan 1/3 bagian lauk pauk dan buah. Cucilah tangan sebelum makan, batasi makanan yang mengandung gula, garam dan minyak, serta perbanyak air putih.
Biasakan makan makanan yang bervariasi sejak usia muda, temasuk buah dan sayur. Manfaatkan buah dan sayuran lokal yang tersedia di daerah masing-masing.
Periksalah kesehatan secara berkala seperti : Indeks Massa Tubuh untuk melihat keseimbangan antara umur, tinggi badan dan berat badan.
Koleksterol darah, glukosa darah, tekanan darah untuk melihat faktor risiko terjadinya penyakit stroke, tekanan darah tinggi dan kencing manis.
Untuk perempuan, lakukan IVA (Inpeksi Visual Asam cuka tes) untuk melihat deteksi dini kanker mulut rahim.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan di Posyandu, Posbindu, dan Puskesmas secara gratis dengan memanfaatkan BPJS.