2. Sinkronus 11 dan 15
Sinkronus 11
Hari : Senin, 29 Mei 2023Waktu: 18.30-20.10 WIB
Topik 11. Integrated Multichannel Communication for B2B Digital Customer, Khususnya terkait
Offline Tactic
Sinkronus 15
Hari : Senin, 12 Juni 2023Waktu: 18.30-20.10 WIB
Topik 15. Evaluasi B2B Service Engine Marketing dan Digital Marketing Strategies.
3.
4.
5.
6.
7.
8. Referensi
1. Bly, Bob, 2013, B2B Marketing Handbook, Centre for Technical Communication
2. Bodnar, Kipp and Cohen, Jeffrey L., 2012. The B2B Social Media Book Become a Marketing Superstar. New
Jersey: John Wiley & Sons Inc.
3. Dwyer, Robert F, John F Tanner, 2009, Business Marketing: Connecting Strategy, Relation and Learning, 4th Ed.,
McGraw Hill, Inc.
4. Hutt, D Michael and Thomas W Speh, 2017, Business Marketing Management, 12th Ed., Cengage
5. Shepherd, Lisa, 2012, Market Smart, How to Gain Customers and Increase Profits with B2B marketing
Buku Penunjang
1. Court, D., Gordon, J., and Perey (2005). Boosting Returns on Marketing Investment. The McKinsey Quarterly.
Available at https://www.cfo.com/strategy/2005/06/boosting-returns-on-marketing-investment/
2. Court, D., Elzinga, D., Mulder,S., and Vetvik, O.J. (June, 2019). The Consumer Decision Journey. McKinsey
Quarterly.. https://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-insights/the-consumer-
decision-journey
3. Hood, J., Brady, A. and Dhanasri, R. (2016). Industry 4.0 engages customers, The digital manufacturing
enterprise powers the customer life cycle. Deloitte Insights. Available at
https://www2.deloitte.com/insights/us/en/focus/industry-4-0/customer-engagement-strategies-digital-
manufacturing-enterprise.html#endnote-1
4. Su, Bill (2017). The Evolution of consumer behaviour in the digital age. On line di kases 4 Jnauary 2020 dari
https://medium.com/analytics-for-humans/the-evolution-of-consumer-behavior-in-the-digital-age-917a93c15888
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30. Integrated Marketing Communication
Integrated Marketing Communication (IMC) atau pemasaran terpadu adalah hal yang harus
dipahami. Jika seorang sales atau marketer ini juga menjadi hal yang penting untuk
dipelajari, karena harus membangun hubungan baik dengan konsumen.
Melalui Integrated Marketing Communication, konsumen akan memiliki gambaran tentang
produk yang dipasarkan dan berpotensi menjadi konsumen jangka panjang. Di era digital ini,
juga dengan mudah mendapatkan banyak sekali iklan dari produk dan jasa yang ditawarkan.
Integrated Marketing Communication kalo menurut Kotler dan Amstrong adalah konsep perusahaan
untuk mengkoordinasikan berbagai saluran komunikasi untuk mengirim pesan yang jelas, konsisten,
dan meyakinkan konsumen. Selain itu, Integrated Marketing Communication juga dapat diartikan
sebagai sebuah konsep strategi dalam membentuk komunikasi antara brand dengan pelanggan melalui
berbagai macam saluran pemasaran.
31. Manfaat Integrated Marketing Communication
1. Integrated Marketing Communication
ditujukan untuk menyampaikan pesan yang kuat, konsisten, dan jelas. Hal ini bisa dilakukan dengan
melakukan koordinasi semua pesan, citra, dan identitas perusahaan melalui komunikasi pemasaran. Sehingga
calon konsumen dapat benar-benar menerima dan memahami pesan yang ingin kamu sampaikan.
2. Integrated Marketing Communication
berguna untuk meningkatkan brand awareness. Bukan hanya pesan yang akan selalu sama, tapi juga unsur-
unsur merek yang juga ikut serta terbentuk dengan lebih mudah. Dengan begitu, secara tidak langsung
perusahaan akan menunjukkan keunggulan kompetitif.
Integrated Marketing Communication untuk menciptakan pengalaman pelanggan. Pelanggan dapat menerima
pesan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh bisnis. Sehingga akan membangun hubungan yang lebih erat
antara perusahaan dengan para konsumennya.
Integrated Marketing Communication juga menghemat budget dalam melakukan promosi. Tentu saja, hal itu
dapat dilakukan jika pesan yang disampaikan konsisten dan jelas, sehingga perusahaan tidak perlu melakukan
banyak campaign. Cara ini cukup efektif dan efisien, bukan?
32. Proses Melakukan Integrated Marketing Communication
1.Analisis Situasi dan Kondisi
Kamu harus menganalisa titik permasalahan dalam pemasaran dan menemukan solusi untuk permasalahan
tersebut. Kamu bisa menggunakan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunity, dan threat) untuk
menganalisis kondisi produk-mu.
2. Analisis Target Pasar
Kelompokkan target pasar-mu berdasarkan demografi dan profil psikologi. Selanjutnya, lakukan analisis
mengenai proses penyaluran informasi. Komunikasikan informasi pada target konsumen secara spesifik agar
pesan-mu tersampaikan dengan baik.
3. Pastikan Tujuan Komunikasi
Perhatikan proses dan tujuan komunikasi, misalnya untuk meningkatkan brand awareness, membangun citra
perusahaan, maupun mendorong penjualan. Dengan menentukan tujuan kamu akan mudah merancang
semua hal yang berkaitan dengan strategi.
4. Susun Anggaran
Tentu saja, kamu harus menyusun anggaran. Pastikan pertimbangan-pertimbangan ketika kamu menyusun
anggaran agar anggaran tersebut bisa dimanfaatkan secara efektif dan tepat sasaran.
33. 5. Kombinasi Strategi
Lihat kembali tujuan apa yang ingin kamu capai, dalam implementasinya juga bisa menggunakan
kombinasi marketing mix (product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence) dan
4C’s (complementary, continuity, consistency, coherence).
Dengan strategi 4C’s ini, kamu bisa meningkatkan efektivitas kegiatan marketing karena kamu
memasarkan pesan yang serupa ke seluruh channel. Sedangkan, penerapan marketing mix dapat
menambah penjualanmu.
Selain itu, kamu juga bisa menerapkan konsep AIDA (attention/awareness, interest, desire, dan action).
Model AIDA ini biasa digunakan untuk menggambarkan proses pengenalan brand hingga terjadi
transaksi jual-beli.
6. Tinjau dan Evaluasi
Setelah melakukan serangkaian proses tersebut, kamu perlu melakukan evaluasi hasil kinerja apakah
sudah efektif dan efisien?. Mulai dengan target konsumen, tujuan, dan strategi-mu, apakah sudah
sesuai?
34. Strategi Penerapan Multichannel Marketing
Kamu telah memahami pengertian pemasaran multichannel. Fungsinya juga sudah kamu simak.
Lantas, bagaimana cara menerapkannya? Dirangkum dari HubSpot, ini dia informasinya:
1. Tentukan buyer persona-mu
Pertama-tama, tentukan dulu, siapa calon pelangganmu. Untuk membantu keputusan ini, kamu bisa
menggunakan buyer persona.
Dengan begitu, kamu bisa benar-benar memahami audiensmu. Apa yang mereka suka dan tidak suka?
Seperti apa perilakunya?
2. Pilih channel yang ingin digunakan
Sudah membuat buyer persona? Nah, langkah penerapan multichannel marketing selanjutnya adalah
menentukan channel.
Tentu saja, idealnya, kamu ada di mana-mana. Sayangnya, kamu harus realistis. Ingat, sumber daya
punya batas tertentu.
Oleh karena, itu, pilihlah beberapa saluran saja. Prioritaskan semuanya, sesuai dengan buyer persona-
mu.
35. 3. Padukan pesan yang ingin dilempar
Kemungkinan besar, kamu punya beberapa tim. Tiap-tiap timmu memegang tiap-tiap channel.
Strategi ini memang sangat efektif dan efisien. Ini bisa mendorong fokus tiap anggota tim.
Akan tetapi, kamu wajib memikirkan harmonisasi pesanmu. Ini adalah salah satu faktor kesuksesan
multichannel marketing.
Sebagai strategi, selalu ingat siapa persona dari merekmu. Dari sana, tarik kesimpulan, seperti apa pesan
yang mereka sukai.
Jangan sampai, tiap saluran punya pesan yang berbeda-beda. Selalu padukan semuanya, ya!
Agar lebih mudah, berbagai trik integrated marketing communication juga bisa kamu terapkan.
4. Sesuaikan dengan channel masing-masing
Sudah bisa membuat pesan yang konsisten? Nah, meski serupa, jangan samakan semua pesan itu, ya!
Misalnya, kamu memilih saluran Instagram. Di sana, pesan visual bisa tersampaikan dengan baik.
36. Pentingnya Menerapkan Strategi Integrated Marketing
Communication
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa Anda memerlukan strategi IMC:
1. Bertujuan untuk Menyampaikan Brand Voice dan Pesan yang Konsisten.
Sehingga leads dapat benar-benar menerima dan memahami pesan yang ingin brand Anda sampaikan. Leads
adalah sekumpulan calon pelanggan yang tertarik atau memiliki minat pada brand Anda.
2. Berguna untuk Membangun Brand Value.
Dengan IMC, unsur-unsur brand Anda juga akan ikut serta terbentuk dengan lebih mudah. Misalnya logo,
value proposition, konten marketing, dan brand voice. Dengan demikian, maka Anda dapat memaksimalkan
brand value dengan lebih mudah.
3. Dapat Menciptakan Customer Experience yang Efektif.
Di dunia digital, pelanggan tidak hanya mencari produk atau layanan favorit saja. Namun mereka
menginginkan pengalaman yang benar-benar sesuai dengan keinginan mereka. Melalui strategi IMC,
pelanggan akan ikut membantu menentukan bagaimana pesan bisnis Anda tersampaikan, sehingga bisa
menghasilkan customer experience yang lebih baik.
37. Langkah-langkah Penerapan Strategi IMC
1. Analisis Situasi dan Kondisi
Langkah pertama yang perlu dilaksanakan saat menerapkan integrated marketing communication
adalah analisis situasi dan kondisi. Pada tahap ini, perusahaan perlu menganalisis kekuatan,
kelemahan, peluang, dan risiko dari situasi pasar dan perusahaan. Namun, inisiatif ini sebaiknya
dilakukan sebelum merencanakan strategi IMC agar bisa mengeluarkan hasil yang lebih
maksimal.
2. Analisis Target Pasar
Coba tentukan siapa target pasar Anda. Petakan demografi dan profil psikologi (psychography)
mereka sedetail mungkin. Dari situ Anda bisa melihat apa saja permasalahan yang mereka hadapi
dan bagaimana produk atau layanan Anda bisa menjadi solusi terbaiknya.
3. Pastikan Tujuan Komunikasi itu Sendiri
Perhatikan proses dan tujuan komunikasi di setiap tahapannya. Apa yang ingin Anda capai dari
setiap upaya komunikasi perusahaan? Misalnya untuk membangun citra perusahaan,
meningkatkan brand awareness, atau mendorong penjualan.
38. 4. Susun Anggaran
Ada banyak pertimbangan ketika Anda menyusun anggaran untuk IMC. Karena itu, pastikan
anggaran yang Anda ajukan efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
5. Jangan Lupakan Marketing Mix
Gunakanlah kombinasi strategi marketing mix untuk hasil yang maksimal. Selalu sesuaikan
dengan tujuan strategi marketing Anda juga, ya.
6. Pantau dan Evaluasi Strategi Anda
Selama strategi IMC berjalan, pantau terus penerapannya. Perhatikan baik-baik segala risiko
dan peluang yang ada. Lalu setelah campaign usai, evaluasi strategi Anda. Cari tahu apa yang
masih bisa ditingkatkan dan bagian apa saja yang hasilnya paling efektif.
39. Multichannel vs Omnichannel
Persaingan pasar yang semakin ketat mengharuskan para pegiat bisnis memajukan brand-nya
melalui berbagai macam strategi marketing kanal. Jika ingin bersaing di pasaran, sebuah
perusahaan harus bisa memanfaatkan banyak channel demi pencapaian bisnis yang sesuai
ekspektasi. Anda bisa menggunakan multichannel atau omnichannel sebagai strategi marketing
perusahaan, lho.
Pada dasarnya, omnichannel adalah sebuah pengembangan dari strategi multichannel. Namun,
kalau Anda hanya ingin menggunakan salah satunya saja juga bisa, kok. Multichannel vs
omnichannel memanglah perbandingan yang cukup apple-to-apple. Pasalnya, kedua metode sama-
sama memanfaatkan channel untuk mengembangkan bisnis.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, multichannel adalah strategi pemasaran yang
menggunakan berbagai macam kanal untuk melakukan segala aktivitas bisnis. Nah, kalau
omnichannel adalah model bisnis yang mengintegrasikan semua saluran ke dalam satu sistem. Jika
Anda menggunakan omnichannel, maka Anda bisa mengelola channel-channel perusahaan Anda
hanya dengan melalui satu sistem saja.
40. Langkah-Langkah Penerapan Strategi IMC
Berikut adalah beberapa langkah yang diperlukan dalam menjalankan strategi integrated marketing
communication (IMC) menurut Cocoon FX Media:
1. Analisis situasi dan kondisi
Langkah pertama yang perlu dilaksanakan saat menerapkan integrated marketing communication adalah
analisis situasi dan kondisi.
Pada tahap ini, perusahaan perlu menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan risiko dari situasi
pasar dan perusahaan.
Namun, inisiatif ini sebaiknya dilakukan sebelum merencanakan strategi IMC agar bisa mengeluarkan
hasil yang lebih maksimal.
2. Analisis target pasar
Coba tentukan siapa target pasarmu. Petakan demografi dan profil psikologi (psychography) mereka
sedetail mungkin.
Dari situ kamu bisa melihat apa saja permasalahan yang mereka hadapi dan bagaimana produk atau
layananmu bisa menjadi solusi terbaiknya.
41. 3. Pastikan tujuan komunikasi itu sendiri
Perhatikan proses dan tujuan komunikasi di setiap tahapannya. Apa yang ingin kamu capai dari setiap
upaya komunikasi perusahaan?
Misalnya untuk membangun citra perusahaan, meningkatkan brand awareness, atau mendorong
penjualan.
4. Susun anggaran
Ada banyak pertimbangan ketika kamu menyusun anggaran untuk IMC. Karena itu, pastikan
anggaran yang kamu ajukan efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
5. Jangan lupakan marketing mix
Gunakanlah kombinasi strategi marketing mix untuk hasil yang maksimal. Selalu sesuaikan dengan
tujuan strategimu juga, ya.
6. Pantau dan evaluasi strategimu
Selama strategi IMC berjalan, pantau terus penerapannya. Perhatikan baik-baik segala risiko dan
peluang yang ada.
42. Mengenal Konsep AIDA untuk IMC
Untuk menerapkan integrated marketing communication lebih jauh, kamu perlu juga mengenal model AIDA.
Menurut Smart Insights, AIDA merupakan salah satu model pemasaran dasar yang penting di dunia bisnis dan
pemasaran.
AIDA adalah singkatan dari attention/awareness (perhatian), interest (ketertarikan), desire (keinginan), dan action
(tindakan).
AIDA biasa digunakan untuk menggambarkan proses transaksi pelanggan. Mulai dari pengenalan hingga terjadi
transaksi jual beli.
Model pemasaran AIDA dapat dimanfaatkan perusahaan dalam menyusun strategi komunikasi terpadu yang baik.
Kamu bisa mencoba ajukan beberapa pertanyaan berikut:
1. Awareness/ perhatian: Bagaimana cara mengenalkan brand kita? Seperti apa kampanye brand awareness yang
ingin dibuat? Pesan apa yang ingin disampaikan?
2. Interest/ ketertarikan: Bagaimana cara menarik perhatian pelanggan? Di mana kita menempatkan iklan dan
informasi?
3. Desire/ keinginan: Apa yang membuat produk yang kita jual diinginkan? Bagaimana cara kita mendekatkan diri
dengan pelanggan?
4. Action/ tindakan: Apakah pelanggan sudah cukup mudah mendapatkan produk kita?
43. 7 Jenis Strategi Offline Marketing yang Masih Digunakan Perusahaan
1. Menggunakan Papan Reklame di Jalan Raya
2. Membagikan Kartu Nama
3. Memakai Iklan Baris Offline
4. Menggunakan Advetorial di Koran dan Majalah
5. Beriklan di Televisi
6. Menjadi Sponsor Suatu Acara
7. Membagikan Brosur
Banyak perusahaan yang melakukan strategi online marketing karena dinilai lebih efektif. Namun, beberapa
perusahaan juga masih menerapkan strategi offline marketing.
Mengapa demikian? Karena, strategi offline marketing masih relevan bagi perusahaan, terutama untuk
keperluan marketing mereka.
Strategi offline marketing sendiri terdiri atas beberapa jenis. Beberapa jenis strategi offline marketing tersebut
mayoritas masih dipakai pihak perusahaan hingga kini.
44. 7 Strategi Offline Marketing
1. Menggunakan dan Memanfaatkan Media Cetak
2. Membagikan Kartu Nama
3. Memasang Iklan Luar Ruang
4. Menjadi Sponsor
5. Community Engagement
6. Menjadi Narasumber Sebuah Acara
7. Melakukan Panggilan Konfirmasi
45. Jenis Strategi Pemasaran Offline
1. Beriklan di Radio & Televisi
2. Memasang Iklan di Jalan & menggunakan papan reklame
3. Community Engagement
4. Menjadi Sponsor di Suatu Acara
5. Beriklan di majalah atau koran dengan membuat konten advertorial.
6. Menggunakan iklan baris offline.
7. Membagikan kartu nama kepada klien.
8. Membuat acara tertentu guna menarik perhatian orang.