Alkana dan sikloalkana adalah senyawa organik jenuh yang terdiri dari karbon dan hidrogen. Alkana memiliki rumus CnH2n+2 dan struktur rantai lurus sedangkan sikloalkana memiliki struktur cincin. Sifat fisika alkana dan sikloalkana dipengaruhi oleh jumlah atom karbonnya, dengan titik didih meningkat seiring bertambahnya atom karbon. Alkana dapat dioksidasi menjadi karbon dioksida dan air at
3. ALKANA
Senyawa organik sederhana gol. hidrokarbon
jenuh.
Rumus : CnH2n + 2
n = 1, 2, 3,…
Struktur
H C
H
H
H C
H
H
H
H
109.5
O
Metana Struktur 3D Model ball dan
Struk. Lewis ( tetrahedral ) Stick
4. C(6) - 1s2
, 2s2
, 2px
1
, 2py
1
, 2pz
0
Keadaan dasar
Hibridisasi
C(6) - 1s2
, 2s1
, 2px
1
, 2py
1
, 2pz
1
Keadaan eksitasi
4 orbital sp3
2s 2px
2py 2pz
+ + +
4 X sp3
5. Struktur tetrahedral pada metana
109.50
Carbon yang menunjukkan hibridisasi sp3
4 buah ikatan C-H yang ekivalen (ikatan s)
Semua ikatan tunggal dinamakan ikatan s
H
C
H
H
H
7. Tata Nama
Rantai utama adalah rantai karbon
terpanjang.
Jika ada substituen atau gugus cabang, beri
nomor rantai utama dengan memberi nomor
terkecil yang mungkin untuk gugus cabang.
Gugus cabang diberi nama alkil dengan
prioritas penulisan sesuai abjad.
Jika ada gugus cabang/ substituen yang
sama, maka diberi awalan di -, tri-, tetra -,
penta - atau hexa – di depan nama
11. Beri nama alkana dibawah ini sesuai tata nama !
CH3 CH CH2 CH2 CH CH3 CH3
CH2
CH2 CH3
CH3
CH3
a.
H3C
H2
C C
H2
C
H2
C
H2
C CH3
CH
H2C
CH3
H2
C CH3
H3C
b.
12. Struktur Isomer Alkana
Dua atau lebih senyawa yang mempunyai rumus
molekul sama tetapi letak atau urutan gugus yang
terikat pada atom berbeda disebut Isomer
Struktur.
Alkana C = 1 – 3, tidak mempunyai isomer struktur.
Untuk alkana C = 4 dst mempunyai isomer struktur.
CH3 CH2 CH2 CH3 CH3 CH CH3
CH3
n-Butana 2-metilpropana = isobutana
titik didih : - 0,5C titik didih:- 10,2C
Isomer Struktur
13. H3C CH
CH3
CH2 CH3
Isopentane
H3C C
CH3
CH3
CH3
Neopentane
Has the same molecular
formula, C5H12
Sifat-sifat fisika berbeda :
titik lebur (m.p)
titik didih (b.p.)
density
( = 2,2-dimethylpropane)
(= 2-methylbutane)
15. 2.15
4o quaternary carbon
3o (tertiary)
methine
group 2o(secondary) methylene
group
H’s on 1o C referred to as primary hydrogens
2o - secondary H
3o - tertiary H
1o (primary) methyl
group
3
C CH
C
C
CH 3
H
H
H
CH 3
H
H
Classification of C & H atoms
CH3 C CH2 CH3
CH3
CH3
17. SIFAT FISIKA
• Senyawa non polar, densitas <1, dengan air
membentuk dua lapisan
• Larut dalam pelarut organik non polar
• Alkana C 4, berbentuk gas, Alkana C= 5-8,
berbentuk cair, Alkana >C9, berbentuk padat
• Semakin besar jumlah atom C, Mr molekul
semakin >, gaya dispersi tiap molekul >, titik
didih semakin tinggi
• Alkana bercabang td < alkana rantai lurus
padanannya
• Ada pengaruh gaya van der Waals antar molekul
• Ikatan tunggal mampu berotasi bebas
18. Melting (blue) and boiling (pink) points of the
first 14 n-alkanes in °C.
19. Hubungan Mr thd Sifat Fisik
Nama Rumus Molekul Titik Lebur Titik Didih gr/ml
Metana CH4 - 182 - 164 gas
Etana C2H6 - 183 - 88 gas
Propana C3H8 - 190 - 42 gas
Butana C4H10 - 138 0 gas
Pentana C5H12 - 130 36 0,626
Hexana C6H14 - 95 69 0,659
Heptana C7H16 - 90 98 0,684
Oktana C8H18 - 57 126 0,703
Nonana C9H20 - 51 151 0,718
22. Sudut ikatan
60°
Sudut ikatan
88°
Sudut ikatan
108°
Sikloheksana
Sudut ikatan
109.5°
H2C
C
H2
CH2 C
C
C
H
H
H H
H
H Siklopropana
H2C
H2C CH2
CH2
Siklobutana
Siklopentana
23. 2.23
TATA NAMA
butil + etil + sikloheptana
Number from the substituent(s)
the butyl group is at position 1
1-butil-4-etilsikloheptana
Substituen + sikloalkana