Dokumen tersebut membahas mengenai akuntabilitas sosial sebagai instrumen penilaian birokrasi pelayanan publik. Akuntabilitas sosial merupakan pendekatan yang melibatkan masyarakat sipil dalam memastikan terjadinya akuntabilitas pemerintah untuk meningkatkan efektivitas birokrasi, kontrol korupsi, dan penegakan hukum. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai alat akuntabilitas sosial se
Disampaikan Oleh Sutiah LPKP
dalam Sosialisasi Internal di OPD Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur
Tanggal : 28 Oktober 2019
Dalam perkembangannya sosok PNS yang profesional dan mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya masih sangat minim, sehingga perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang berorientasi pada Diklat Prajabatan yang lebih inovatif, dan menghasilkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan, dan aktualisasi di satuan kerja pada instansi masing-masing PNS dan merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian, nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut melekat dalam diri masing-masing PNS, dan diharapkan dapat mempercepat pencapaian visi dan misi organisasi dimanapun kita ditempatkan.
Disampaikan pada Rapat Penyusunan ICP (Idea Concept paper) dan RD/IS (Research Design / Instrumen Survey) dengan Judul “Faktor Penghambat Implementasi SPBE”
Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri RI
Jakarta, 30 April 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan Oleh Sutiah LPKP
dalam Sosialisasi Internal di OPD Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur
Tanggal : 28 Oktober 2019
Dalam perkembangannya sosok PNS yang profesional dan mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya masih sangat minim, sehingga perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang berorientasi pada Diklat Prajabatan yang lebih inovatif, dan menghasilkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan, dan aktualisasi di satuan kerja pada instansi masing-masing PNS dan merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian, nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut melekat dalam diri masing-masing PNS, dan diharapkan dapat mempercepat pencapaian visi dan misi organisasi dimanapun kita ditempatkan.
Disampaikan pada Rapat Penyusunan ICP (Idea Concept paper) dan RD/IS (Research Design / Instrumen Survey) dengan Judul “Faktor Penghambat Implementasi SPBE”
Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri RI
Jakarta, 30 April 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Teknik Penyusunan Model Logik merupakan metode yang diturunkan dari logic model system sebagaimana dimuat dalam Lisa Wyatt Knowlton (Editor), Cynthia C. Phillips (Editor), The Logic Model Guidebook: Better Strategies for Great Results (Paperback), Sage Publications Inc, New York (October 2, 2008).
Teknik Penyusunan Model Logik merupakan metode yang diturunkan dari logic model system sebagaimana dimuat dalam Lisa Wyatt Knowlton (Editor), Cynthia C. Phillips (Editor), The Logic Model Guidebook: Better Strategies for Great Results (Paperback), Sage Publications Inc, New York (October 2, 2008).
Versi trial epitome direktori inovasi administrasi negaraWitra Apdhi Almash
Lembaga Administrasi Negara melalui Pusat Inovasi
Pelayanan Publik memandang perlu untuk menyusun Direktori Inovasi
Administrasi Negara. Inovasi tersebut tersedia dalam bentuk ringkasan/
intisari/ epitome inovasi yang terangkum dalam bank data. Tujuan dari
penyusunan direktori inovasi administrasi negara adalah untuk mempermudah
daerah daerah dalam mengadopsi, mereplikasi bahkan memodifikasi inovasi
disesuaikan dengan karakteristik daerahnya sendiri. Untuk keperluan tersebut
dilakukan identifikasi bank data (koleksi rujukan/ kebijakan/ pedoman/
model/ buku) inovasi bidang administrasi negara yang telah melalui analisis
dengan indikator yang telah ditetapkan.
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA)infosanitasi
Buku Putih Sanitasi - 3-4 Studi Data Primer (non-EHRA) merupakan salah satu modul pelatihan PPSP bagi fasilitator dan Pokja Sanitasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten /kota
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Bimtek “Sistem Manajemen Open Government Melalui Peningkatan Etika Pemerintahan dan Akuntabilitas Publik”, oleh Pusdiklat Dagri
Sahid Gunawangsa Hotel, Surabaya, 20 Juni 2014
Akuntabilitas sosial sebagai instrumen penilaian birokrasi pelayanan publik
1. AKUNTABILITAS SOSIAL SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK
Oleh:
Donny Setiawan
(Ketua Badan Pelaksana Perkumpulan Inisiatif)
Disampaikan pada:
Pertemuan Puncak Reformasi Birokrasi Nasional (RB Summit)
9-10 September 2014
Hotel JS Luwansa, Jakarta
4. Diperlukan... Institute for Innovation, Participatory Development and Governancewww.inisiatif.orgControl of CorruptionLaw Enforcement
Government EffectivenessCivic EngagementCivicengagement: peran keterlibatan masyarakat sipil dalam meningkatkan efektifitasbirokrasipemerintah, kontrolterhadap potensi korupsi dan penegakan hukum
5. Akuntabilitas Sosial
•“Sebuah pendekatan untuk membangun akuntabilitas yang mengacu pada keterlibatan masyarakat sipil., dalam hal ini masyarakat akar rumput dan atau organisasi masyarakat sipil yang berpartisipasi secara langsung atau tidak langsung dalam memastikan terjadinya akuntabilitas”.(Malena, Forster and Singh, 2004: 1dalam Ahmad:2008 dan World Bank, 2004f: 1dalam world bank institute, 2007).
•“Sebuah standar yang berdasarkan pada norma international tentang hak asasi manusia dan regulasi nasional tentang perburuhan yang akan melindungi dan memperkuat semua personel yang tergabung dalam rentang kendali dan pengaruh sebuah perusahaan , yang memproduksi barang atau menyediakan jasa, termasuk didalamnya berlaku bagi pegawai perusahaan tersebut, suppliers/subcontractors, sub-suppliers, dan pekerja rumahan”.(SAI:2008)
•“Merujuk pada inisiasi kelompok masyarakat untuk memastikan pemerintah bertanggungjawab atas keputusan dan tindakannya agar lebih efektif dan akuntabel.” (ANSA-EAP:2010) Institute for Innovation, Participatory Development and Governancewww.inisiatif.org
6. Fungsi Akuntabilitas Sosial
Institute for Innovation, Participatory Development and Governance
www.inisiatif.org
•Memonitordampaksosialdankinerjaorganisasi
•Menyediakandasarbagipenyusunanstrategidengancarayang bertanggungjawabdanakuntablesecarasosial
•Memfasilitasiprosesbelajartentangbagaimanameningkatkankinerjasosial
•Memfasilitasiinstitusimanagemenyang strategisagar merekamemperhatikandampaksosialstrategimerekaterhadaporganisasidanmasyarakatumum
•Memberikaninformasipadapubliktentangalokasisumberdayapublikterkaitdenganakuntabilitasdanetik
7. Struktur Pengawasan & Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan PemerintahPENGAWASANWARGA
PELAKSANAANPELAPORANDPR/DPENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BPKPEMERIKSAANHASIL PEMERIKSAAN
PENGENDALIANPERENCANAANPEMERINTAH
LAPORAN KEUANGANINSPEKTORAT
PENGAWASAN/PENGENDALIAN INTERN
Akhir Bln Maret
Akhir
bulanMeiRAPERDA PRTJWB PLKSN APBN/D
Akhir
bulan juni
8. Dukungan Kebijakan
•Inpres No. 1/1989 Tentang Pengawasan Melekat (Waskat)
•UU No. 28/1999 Tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN;
–Keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan negara merupakan hak sekaligus tanggung jawab mereka (Pasal 8 ayat (1)).
–hak hak warga (pasal 9 ayat (1)), yang salah satunya adalah hak untuk mencari, memperoleh dan memberikan informasi tentang penyelenggaraan negara.
•PP No. 68/1999 tentangTata Cara PelaksanaanPeranSerta MasyarakatDalamPenyelenggaraanNegara
•UU UU No. 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan;
–Bab X pasal 53 : masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahasan RUU dan raperda
•UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
•UU No. 25/2009 Tentang Pelayanan PublikInstitute for Innovation, Participatory Development and Governancewww.inisiatif.org
9. Akuntabilitas Sosial dan Siklus Penganggaran Pemerintah? Institute for Innovation, Participatory Development and Governancewww.inisiatif.orgPELAPORAN
IMPLEMENTASIKEGIATANPERENCANAAN& PENGANGGARANTERLIBAT LANGSUNG
MONITORINGEVALUASI
AUDITUBS/CRC
PETS/AUDIT SOSIALMUSRENBANG
10. Bagaimana Alat Akuntabilitas Sosial Dipraktekkan?
Pemerintah/Service providers –Ada indikasi kebocoran anggaranPemerintah/Service providers –anggaran tidak menjadi barang/fasilitasPemerintah/Service providers –tidak menunjukan kinerja yang baik
Pemerintah/Service providers-Penerima manfaat merasakan adanya masalah pada fasilitas layanan tertentu MASALAHALAT AKUNTABILITAS SOSIAL
Public Expenditure Tracking Survey (PETS) Social AuditOr PETSAbsenteeism Studies/Tracking
Citizen Report Card (CRC), Community Scorecard (CSC), User Based Survey
12. Memeriksa Kehadiran dokter di Maharasthra, India–SATHI-CEHAT
Problem–dokter tidak datang di klinik pedesaan untuk melayani pasien yang membutuhkan pertolongan medis
SA Tool–menggunakanabsenteeism studies melalui kunjungan mendadak, CSO menemukan ketidakhadiran signifikan dokter dan ketidakberdayaan pasien.
Advocacy–menempelkan nama, jam kerja dan no telp dokter dan no telp klinik di dinding klinik untuk mendorong pasien menghubungi dokter yg tidak hadir tsb.
Institute for Innovation, Participatory Development and Governance
www.inisiatif.org
13. •BESCOM bekerja sama dengan PAC untuk menyelenggarakan assessment di lokasi layanannya.
•SA Tools:CRCuntuk menggali umpan balik dari stakeholder melalui wawancara dengan pengguna BESCOM dan pegawai BESCOM.
•Objectives:
–Mengukurkualitas, daya tanggap dan outcome pelayanan dasar yang disediakan oleh sub-divisi dan seksi/unit kerja
–Mendorong pemahaman yang lebih baik atas masalah dan hambatan yang dihadapi staf BESCOM dalam perannya sebagai service provider
–Menjadi input perbaikan kebijakan BESCOMInstitute for Innovation, Participatory Development and Governancewww.inisiatif.org
Assessment Pelayanan BESCOM di India–Public Affair Center
14. •MoU Pemkot-OMS ttg Audit Sosial, Kepwal ttg Auditor Warga, Audit Sosial sbg salah satu strategi pengawasan yg dicantumkan dalam RPJMD, sedang dibuat perwal dan perda
Institute for Innovation, Participatory Development and Governance
www.inisiatif.orgAudit Sosial di Kota Makassar –Yayasan TIFA
15. Problem–Buruknya pelayanan rumah sakit bagi pasien Jamkesmas
SA Tool–menggunakan CRC, ditemukan terjadinya diskriminasi pelayanan administratif dan medis terhadap pasien Jamkesmas di rumah sakit
Advocacy–mendorong Pemkab Bandung dan pengelola rumah sakit untuk memperbaiki pelayanan kesehatan pada pasien Jamkesmas
Pelayanan Pasien Jamkesmas di Rumah Sakit di Kab. Bandung -PIInstitute for Innovation, Participatory Development and Governancewww.inisiatif.org
16. Problem–Adanya indikasi mark up data siswa SD untuk mendapatkan alokasi dana BOS yang lebih besar bagi sekolah
SA Tool–menggunakan Audit Sosial, ditemukan adanya perbedaan data siswa di beberapa sekolah penerima BOS antara aktual dan yang ditetapkan oleh Kemdiknas
Advocacy–mendorong penyelesaian masalah dengan mempertemukan pihak orangtua siswa, sekolah, pengambil kebijakan di tingkat kabupaten dalam acara public hearing
Data Siswa SD Penerima BOS di Kab. Garut -PIInstitute for Innovation, Participatory Development and Governancewww.inisiatif.org
17. Institute for Innovation, Participatory Development and Governance
www.inisiatif.org
•Problem: Rumah tangga yang telah mendapatkan akses air bersih namun masih jauh dari kualitas dan kuantitas yang memadai.
•Objek Pengawasan:Kinerja Program Penyediaan Infrastruktur layanan air bersih di perdesaan dan perkotaan oleh PDAM dan Dinas PU
•SAcc Tool: Kombinasi 3 alat yaitu PETS, CRC dan Sosial Audit
–PETS: Tahun Anggaran 2011 & 2012, Anggaran yang dialokasikan dan yang telah dilaksanakan belum mempertimbangkan SPM air bersih bagi rumah tangga, anggaran di susun dan dilaksanakan tidak sesuai
–CRC : Kualitas Air masih buruk, kontinuitas aliran air tidak konsisten, masyarakat masih harus bayar lebih untuk mendapat air tambahan
–Audit Sosial : ditemukan ketidaksesuaian spesifikasi, volume tidak sesuai desain, infrastruktur malfungsi, Kontraktor tidak kompeten, masyarakat sebatas “pekerja” , status kepemilikan prasarana yang tidak jelas,kualitas, kontinuitas air yang tidak sesuai dengan standar minimalPemenuhan Akses Air Bersih di Kab. Bandung,Garut dan Tasikmalaya -PI
18. Manfaat
Bagi Warga Masyarakat
1.Mengetahui secara pasti akan rencana dan capaian implementasi program yang ditujukan bagi mereka
2.Mengetahui kemanfaatan suatu program/kegiatan
3.Dapat mengukur kinerja satu instansi pemerintah
4.Memperkuat kepedulian dan rasa kepemilikan atas suatu program/kegiatan
Bagi Pemerintah
1.Meningkatkanreputasi
2.Memberikanperingatanpadapembuatkebijakantentangtuntutanpenerimamanfaat
3.Memberikantuntutanperubahanpositifpadainstansipemerintah
4.Meningkatkanakuntabilitas
5.Mempermudahmenentukanorientasidanfokusinstitusi(program dankegiatan)
6.Meningkatkanrasa percayadiridalamhalsosialInstitute for Innovation, Participatory Development and Governancewww.inisiatif.orgPembelajaran (1)
20. Pembelajaran (3)
•Informasi penting, tapi...
•Ditindaklanjuti upaya advokasi untuk memperbaiki kinerja pemerintah
Informasi saja tidak cukup
•Alat SA ditujukan untuk mencari peluang terjadinya perubahan
•Perubahan seringkali sangat tergantung pada pengambil kebijakan
•Ini tidak berarti harus pemerintah
Pengambil Kebijakan adalah sekutu
21. •Sains: menentukan cakupan, sampling, desain kuesioner, data analisis
•Seni: menggali informasi dari warga, meyakinkan pengambil kebijakanKombinasi Sains dan Seni
•Hasil kerja SA masih dianggap sebagai “serangan” bukan “masukan”
•Menarik dukungan stakeholders lainnya
•Tidak ada dukungan dari wakil rakyatBeberapa tantanganPembelajaran (4)
22. •Sangat penting jika kerja SA digunakan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dalam hal mendorong akuntabilitas sosialIni tentang tujuan, bukan alat
•Keberagaman konteks politik, ekonomi, sosial dan faktor lainnya selayaknya akan mempengaruhi informasi yang akan digali dan upaya advokasi yang akan dipilihMasalah konteksPembelajaran (5)
23. TERIMA KASIH
Perkumpulan Inisiatif
Institute for Innovation, Participatory Development and Governance
www.inisiatif.org