Dokumen tersebut membahas peran guru yang seharusnya menjadi penuntun bukan penuntut bagi siswa. Guru diharapkan mengubah cara pandang dan mengajarnya, serta memberikan pilihan kepada siswa dalam proses belajar agar siswa nyaman dan percaya diri untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
Profesi Keguruan adalah sesuatu yang menarik. Disini, akan dijelaskan lebih jauh tentang profesi keguruan itu. Mulai dari sisi pemaknaan, tugas, kompetensi, dan masih banyak lagi.
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...Arief Rukmana
Materi "Refleksi Motivasi Kinerja Tenaga Kependidikan" yang ditulis oleh Dr. (C) Arief Yanto Rukmana, S.T., M.M. membahas tentang pentingnya motivasi dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan di lembaga pendidikan, mengembangkan konsep sekolah menyenangkan, membangun karakter peserta didik yang ber-akhlak, berlandaskan nilai nilai islam yang unggul.
Penulis menjelaskan bahwa motivasi adalah faktor penting dalam kinerja tenaga kependidikan, karena tanpa motivasi yang cukup, kinerja mereka cenderung menurun. Oleh karena itu, diperlukan refleksi diri untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memotivasi atau mempengaruhi kinerja tenaga kependidikan.
Penulis juga membahas tentang jenis-jenis motivasi, seperti motivasi intrinsik dan ekstrinsik, serta bagaimana cara meningkatkan motivasi tenaga kependidikan, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, dan membangun karakter peserta didik yang baik dan kuat dengan mengacu pada konsep konsep sekolah islam terpadu. Beberapa strategi yang disarankan antara lain memberikan penghargaan, pelatihan dan pengembangan karir, memberikan tanggung jawab yang lebih besar, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Kesimpulannya, penulis menekankan bahwa motivasi merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, dan refleksi diri dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memotivasi mereka. Dalam meningkatkan motivasi tenaga kependidikan, perlu dilakukan strategi-strategi yang dapat meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan mereka di tempat kerja.
Profesi Keguruan adalah sesuatu yang menarik. Disini, akan dijelaskan lebih jauh tentang profesi keguruan itu. Mulai dari sisi pemaknaan, tugas, kompetensi, dan masih banyak lagi.
REFLEKSI MOTIVASI KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN - Dr. (C). ARIEF Y RUKMANA, S.T...Arief Rukmana
Materi "Refleksi Motivasi Kinerja Tenaga Kependidikan" yang ditulis oleh Dr. (C) Arief Yanto Rukmana, S.T., M.M. membahas tentang pentingnya motivasi dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan di lembaga pendidikan, mengembangkan konsep sekolah menyenangkan, membangun karakter peserta didik yang ber-akhlak, berlandaskan nilai nilai islam yang unggul.
Penulis menjelaskan bahwa motivasi adalah faktor penting dalam kinerja tenaga kependidikan, karena tanpa motivasi yang cukup, kinerja mereka cenderung menurun. Oleh karena itu, diperlukan refleksi diri untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memotivasi atau mempengaruhi kinerja tenaga kependidikan.
Penulis juga membahas tentang jenis-jenis motivasi, seperti motivasi intrinsik dan ekstrinsik, serta bagaimana cara meningkatkan motivasi tenaga kependidikan, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, dan membangun karakter peserta didik yang baik dan kuat dengan mengacu pada konsep konsep sekolah islam terpadu. Beberapa strategi yang disarankan antara lain memberikan penghargaan, pelatihan dan pengembangan karir, memberikan tanggung jawab yang lebih besar, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Kesimpulannya, penulis menekankan bahwa motivasi merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, dan refleksi diri dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memotivasi mereka. Dalam meningkatkan motivasi tenaga kependidikan, perlu dilakukan strategi-strategi yang dapat meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan mereka di tempat kerja.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Bagaimana Guru selama ini?
Menuntut Menuntun
Guru lebih banyak menuntut dibandingkan
menuntun, menemani, akibatnya
para siswa merasa tertekan, terpaksa
tidak nyaman
STRESS
4. Pendidik adalah penuntun bagi murid-muridnya. Dia
adalah pamong, yang ngemong anak-anaknya agar
tumbuh dengan baik, menjaganya agar berada di
jalan yang benar.
Pendidik itu menunjukkan, mengantarkan, memupuk
nilai-nilai kebajikan, mencoba mencegah hama-hama
kehidupan agar tidak merusak anak didiknya.
Menurut Ki Hajar Dewantoro
5. Bagaimana
mewujudkan hal itu?
cara pandang guru terhadap
murid harus berubah
cara mengajar dan mendidik di
kelas juga harus berubah
1.
2.
Setiap anak mempunyai "Potensi Diri,
Bakat, Keinginan, Kebutuhan yang
berbeda-beda
6. Strategi penerapan di kelas
Menyediakan pilihan bagi
para siswa baik dari materi,
proses dan produk
Memberi keleluasaan pada
para siswa untuk
menentukan strategi dalam
menyelesaikan tugas/target
kurikulum
Memberi ruang pada para
siswa untuk terlibat dalam
perencanaan pembelajaran
atau dalam penilaian
7. Para siswa akan percaya mereka bisa dipercaya.
Dan saat mereka merasa percaya makan akan
timbul tanggungjawab dan tekad diri untuk bisa
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan
Efek yang diharapkan