[Ringkasan]
Analisis perhitungan dimensi pipa untuk pendingin menggunakan air sungai membahas perhitungan jumlah dan ukuran pipa yang dibutuhkan sebagai heat exchanger untuk mendinginkan ruangan dengan menggunakan air sungai. Analisis menunjukkan bahwa dengan suhu sungai antara 24-26°C dan kebutuhan pendinginan sebesar 30.000 J/s, diperlukan sekitar 20 pipa berukuran panjang 2 m dan diameter 0,05 m.
Dokumen tersebut merangkum laporan praktikum modul plate heat exchanger yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa. Praktikum ini bertujuan untuk menghitung koefisien pindah panas keseluruhan pada pelat dengan variasi laju alir fluida panas dan dingin."
Dokumen tersebut membahas mengenai alat penukar panas (heat exchanger) yang berfungsi untuk memindahkan panas antara dua fluida. Jenis-jenis alat penukar panas dijelaskan seperti penukar panas pipa rangkap, penukar panas cangkang dan buluh, serta penukar panas pelat dan bingkai. Faktor yang mempengaruhi efektivitas alat penukar panas juga dibahas.
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...Mirmanto
Due to population growth, industry advance and rapid development, fresh and comfortable air may be difficult to get. Conditioning the air to get comfort environment may be a basic demand for people, but the prices of the device and its operation for this purpose are expensive. This research tries to solve this problem but it is just only to know the capability of the heat exchanger to transfer/ absorb heat and is not to cool the room to be below the ambient temperature. The working fluid used was clean water and the heat exchangers employed were parallel and serpentine which were made of copper pipes with a diameter of 1/4 inch and 1/2 inch (for the header). The volumetric flow rates used were 300 ml/minutes, 400 ml/minutes and 500 ml/minutes. While the heat that should be absorbed by the water from the room is 50 W, 100 W and 150 W. The results show that the effect of volumetric flow rate on heat exchanger performance and room temperature is insignificant. From the pressure drop results, the parallel pipe heat exchanger has lower pressure drops while the serpentine has higher pressure drops.
Operasi Teknik Kimia I membahas percobaan perpindahan panas pada alat penukar panas jenis Plate and Frame. Tujuan percobaan adalah melihat fenomena perpindahan panas secara konveksi dan menentukan koefisien perpindahan panas. Hasil percobaan menunjukkan nilai koefisien perpindahan panas untuk aliran counter current dan co-current pada suhu 350°C masing-masing sebesar 89,5 W/m2°C dan 89,52 W/m2°
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar tentang temperatur, skala temperatur, kalor, dan teori kinetik gas.
2. Temperatur adalah ukuran derajat panas suatu benda, sedangkan kalor adalah energi termal yang mengalir dari benda panas ke dingin.
3. Teori kinetik gas menjelaskan sifat-sifat gas ideal berdasarkan gerak acak molekulnya.
Dokumen tersebut merangkum laporan praktikum modul plate heat exchanger yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa. Praktikum ini bertujuan untuk menghitung koefisien pindah panas keseluruhan pada pelat dengan variasi laju alir fluida panas dan dingin."
Dokumen tersebut membahas mengenai alat penukar panas (heat exchanger) yang berfungsi untuk memindahkan panas antara dua fluida. Jenis-jenis alat penukar panas dijelaskan seperti penukar panas pipa rangkap, penukar panas cangkang dan buluh, serta penukar panas pelat dan bingkai. Faktor yang mempengaruhi efektivitas alat penukar panas juga dibahas.
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...Mirmanto
Due to population growth, industry advance and rapid development, fresh and comfortable air may be difficult to get. Conditioning the air to get comfort environment may be a basic demand for people, but the prices of the device and its operation for this purpose are expensive. This research tries to solve this problem but it is just only to know the capability of the heat exchanger to transfer/ absorb heat and is not to cool the room to be below the ambient temperature. The working fluid used was clean water and the heat exchangers employed were parallel and serpentine which were made of copper pipes with a diameter of 1/4 inch and 1/2 inch (for the header). The volumetric flow rates used were 300 ml/minutes, 400 ml/minutes and 500 ml/minutes. While the heat that should be absorbed by the water from the room is 50 W, 100 W and 150 W. The results show that the effect of volumetric flow rate on heat exchanger performance and room temperature is insignificant. From the pressure drop results, the parallel pipe heat exchanger has lower pressure drops while the serpentine has higher pressure drops.
Operasi Teknik Kimia I membahas percobaan perpindahan panas pada alat penukar panas jenis Plate and Frame. Tujuan percobaan adalah melihat fenomena perpindahan panas secara konveksi dan menentukan koefisien perpindahan panas. Hasil percobaan menunjukkan nilai koefisien perpindahan panas untuk aliran counter current dan co-current pada suhu 350°C masing-masing sebesar 89,5 W/m2°C dan 89,52 W/m2°
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar tentang temperatur, skala temperatur, kalor, dan teori kinetik gas.
2. Temperatur adalah ukuran derajat panas suatu benda, sedangkan kalor adalah energi termal yang mengalir dari benda panas ke dingin.
3. Teori kinetik gas menjelaskan sifat-sifat gas ideal berdasarkan gerak acak molekulnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian suhu tubuh secara alami oleh tubuh, pengertian suhu dan kalor, termometer, dan skala-skala pengukuran suhu seperti Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin. Dibahas pula prinsip kerja termometer gas volume-konstan dan kalibrasi termometer.
Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap dengan tekanan dan temperatur tinggi sesuai siklus Rankine. Siklus ini terdiri atas proses kompresi cairan, pemanasan uap pada tekanan tetap, ekspansi uap, dan pendinginan uap pada tekanan tetap. Efisiensi siklus ditentukan oleh hubungan antara kalor masuk dan keluar.
Proses pemuaian terkait erat dengan kalor dan suhu tertentu pada zat. Terdapat tiga jenis pemuaian yaitu zat padat, cair, dan gas, yang semuanya mengalami peningkatan volume ketika dipanaskan. Pemuaian zat padat disebabkan gerakan partikel, sedangkan pemuaian zat cair dan gas terjadi karena peningkatan volume akibat panas.
Dokumen tersebut membahas tentang suhu dan pemuaian. Secara singkat, suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dingin suatu benda, yang diukur menggunakan termometer. Pemuaian adalah perubahan ukuran benda akibat kenaikan suhu, yang dapat berupa perubahan panjang, luas, atau volume pada zat padat, serta perubahan volume pada zat cair dan gas.
Mata kuliah praktikum teknologi pengolahan pangan tentang pengeringan. Cari lebih banyak mata kuliah semester 3 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-3.html
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kalor dan termometrik, meliputi definisi suhu, skala termometer, kalor jenis dan kalor laten, serta jenis-jenis perpindahan kalor seperti konduksi, konveksi, dan radiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemuaian zat padat, cair, dan gas. Termasuk rumus-rumus pemuaian panjang, luas, dan volume zat padat serta gas dan contoh soalnya.
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & HeatRizqi Hristo
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang suhu dan panas, termasuk definisi suhu, skala pengukuran suhu, jenis-jenis perpindahan panas, dan berbagai metode pengukuran suhu seperti termometer, termistor, dan termokopel.
Dokumen ini membahas tentang suhu dan kalor. Suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dingin suatu benda, sedangkan kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai skala suhu, alat pengukur suhu, konversi satuan suhu, serta konduksi, konveksi dan radiasi sebagai bentuk perpindahan kalor.
1. Sebuah ketel uap menguapkan 3,6 kg air per kg bahan bakar batubara menjadi uap jenuh kering pada tekanan 10 kg/cm2 absolut. Penguapan ekivalennya "dari dan pada 1000C" adalah 3,6 kg dan faktor penguapannya adalah 1,67.
2. Pada pembangkit ketel uap, penguapan ekivalen per kg bahan bakar adalah 8,5 kg dan efisiensi termalnya adalah 78%.
Terdapat tiga mekanisme perpindahan kalor, yaitu radiasi, konveksi, dan konduksi. Satuan kalor adalah Joule, sementara suhu diukur dalam Celcius. Hukum Kedua Termodinamika menyatakan bahwa perpindahan kalor hanya dapat terjadi secara spontan dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin.
Teks tersebut membahas tentang suhu dan kalor. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang (1) pengertian suhu dan kalor, (2) pengukuran suhu menggunakan termometer, dan (3) hubungan antara suhu dengan perubahan volume, luas, dan panjang suatu zat.
Praproduksi meliputi ide, sinopsis, skenario, pembentukan tim produksi, hunting lokasi dan talent, breakdown skenario, shot list, storyboard, desain proses produksi dan anggaran. Produksi meliputi proses syuting dengan aba-aba standar dan pencatatan camera report. Pascaproduksi meliputi proses penyuntingan gambar dan suara hingga mixing akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh sistem neoliberal terhadap sektor telematika di Indonesia. Sistem neoliberal mendorong privatisasi bisnis telekomunikasi dan mengutamakan pasar bebas tanpa campur tangan negara, sehingga mengakibatkan terjadinya kesenjangan akses telematika antara wilayah barat dan timur Indonesia. Korporasi telematika menjadi pihak yang diuntungkan dalam sistem ini.
1. Modul ini membahas manajemen informasi, komunikasi, dan teknologi dalam organisasi. Terdapat pembahasan mengenai struktur organisasi, kebijakan, prosedur, dan hirarki keputusan dalam pengelolaan informasi.
2. Dibahas pula pergeseran paradigma manajemen informasi dari yang bersifat teknis menjadi lebih berfokus pada budaya dan kolaborasi. Teknologi kini dipandang bukan sebagai tujuan utama
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian suhu tubuh secara alami oleh tubuh, pengertian suhu dan kalor, termometer, dan skala-skala pengukuran suhu seperti Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin. Dibahas pula prinsip kerja termometer gas volume-konstan dan kalibrasi termometer.
Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap dengan tekanan dan temperatur tinggi sesuai siklus Rankine. Siklus ini terdiri atas proses kompresi cairan, pemanasan uap pada tekanan tetap, ekspansi uap, dan pendinginan uap pada tekanan tetap. Efisiensi siklus ditentukan oleh hubungan antara kalor masuk dan keluar.
Proses pemuaian terkait erat dengan kalor dan suhu tertentu pada zat. Terdapat tiga jenis pemuaian yaitu zat padat, cair, dan gas, yang semuanya mengalami peningkatan volume ketika dipanaskan. Pemuaian zat padat disebabkan gerakan partikel, sedangkan pemuaian zat cair dan gas terjadi karena peningkatan volume akibat panas.
Dokumen tersebut membahas tentang suhu dan pemuaian. Secara singkat, suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dingin suatu benda, yang diukur menggunakan termometer. Pemuaian adalah perubahan ukuran benda akibat kenaikan suhu, yang dapat berupa perubahan panjang, luas, atau volume pada zat padat, serta perubahan volume pada zat cair dan gas.
Mata kuliah praktikum teknologi pengolahan pangan tentang pengeringan. Cari lebih banyak mata kuliah semester 3 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-3.html
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kalor dan termometrik, meliputi definisi suhu, skala termometer, kalor jenis dan kalor laten, serta jenis-jenis perpindahan kalor seperti konduksi, konveksi, dan radiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemuaian zat padat, cair, dan gas. Termasuk rumus-rumus pemuaian panjang, luas, dan volume zat padat serta gas dan contoh soalnya.
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & HeatRizqi Hristo
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang suhu dan panas, termasuk definisi suhu, skala pengukuran suhu, jenis-jenis perpindahan panas, dan berbagai metode pengukuran suhu seperti termometer, termistor, dan termokopel.
Dokumen ini membahas tentang suhu dan kalor. Suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dingin suatu benda, sedangkan kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai skala suhu, alat pengukur suhu, konversi satuan suhu, serta konduksi, konveksi dan radiasi sebagai bentuk perpindahan kalor.
1. Sebuah ketel uap menguapkan 3,6 kg air per kg bahan bakar batubara menjadi uap jenuh kering pada tekanan 10 kg/cm2 absolut. Penguapan ekivalennya "dari dan pada 1000C" adalah 3,6 kg dan faktor penguapannya adalah 1,67.
2. Pada pembangkit ketel uap, penguapan ekivalen per kg bahan bakar adalah 8,5 kg dan efisiensi termalnya adalah 78%.
Terdapat tiga mekanisme perpindahan kalor, yaitu radiasi, konveksi, dan konduksi. Satuan kalor adalah Joule, sementara suhu diukur dalam Celcius. Hukum Kedua Termodinamika menyatakan bahwa perpindahan kalor hanya dapat terjadi secara spontan dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin.
Teks tersebut membahas tentang suhu dan kalor. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang (1) pengertian suhu dan kalor, (2) pengukuran suhu menggunakan termometer, dan (3) hubungan antara suhu dengan perubahan volume, luas, dan panjang suatu zat.
Praproduksi meliputi ide, sinopsis, skenario, pembentukan tim produksi, hunting lokasi dan talent, breakdown skenario, shot list, storyboard, desain proses produksi dan anggaran. Produksi meliputi proses syuting dengan aba-aba standar dan pencatatan camera report. Pascaproduksi meliputi proses penyuntingan gambar dan suara hingga mixing akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh sistem neoliberal terhadap sektor telematika di Indonesia. Sistem neoliberal mendorong privatisasi bisnis telekomunikasi dan mengutamakan pasar bebas tanpa campur tangan negara, sehingga mengakibatkan terjadinya kesenjangan akses telematika antara wilayah barat dan timur Indonesia. Korporasi telematika menjadi pihak yang diuntungkan dalam sistem ini.
1. Modul ini membahas manajemen informasi, komunikasi, dan teknologi dalam organisasi. Terdapat pembahasan mengenai struktur organisasi, kebijakan, prosedur, dan hirarki keputusan dalam pengelolaan informasi.
2. Dibahas pula pergeseran paradigma manajemen informasi dari yang bersifat teknis menjadi lebih berfokus pada budaya dan kolaborasi. Teknologi kini dipandang bukan sebagai tujuan utama
Modul ini membahas pemahaman dasar tentang informasi, dengan mendefinisikan informasi sebagai fakta atau data yang sudah terungkap maknanya. Informasi merupakan bagian dari suatu siklus yang terdiri dari kejadian, fakta, data, pengolahan, informasi, pengambilan keputusan, dan aksi. Modul ini menjelaskan setiap tahapan dalam siklus tersebut dan mengajak diskusi tentang peran informasi dalam kerja organisasi masyarak
Penggunaan ICT untuk berbagi informasi dan pengetahuan antar organisasi ma...SatuDunia Foundation
SatuDunia berperan untuk memperkuat pertukaran informasi dan pengetahuan antar organisasi masyarakat sipil di Indonesia secara nasional maupun global dengan menggunakan teknologi informasi. SatuDunia membantu meningkatkan kapasitas organisasi dalam penggunaan teknologi serta memfasilitasi pertukaran melalui portal dan kegiatan offline. Tujuannya adalah memberdayakan gerakan masyarakat sipil melalui akses yang luas terhadap informasi dan pen
Konferensi pers membahas topik tentang kesenjangan akses telematika antar wilayah di Indonesia serta regulasi terkait seperti pasal karet pencemaran nama baik dalam UU ITE. Disarankan pemerintah segera mencabut pasal tersebut dan meningkatkan insentif untuk pengembangan infrastruktur telematika di daerah terpencil.
Dokumen tersebut membahas tentang penukar panas, termasuk tipe-tipenya, koefisien perpindahan panas keseluruhan, analisis penukar panas menggunakan metode LMTD dan efektivitas-NTU, serta faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih penukar panas seperti laju perpindahan panas, biaya, daya pompa, ukuran, dan jenis penukar panas.
Praktikum ini bertujuan untuk menganalisis kinerja shell and tube heat exchanger dengan variasi aliran massa di sisi shell dan tube. Mahasiswa diharapkan memahami prinsip kerja dan pengaruh jenis baffle serta laju aliran terhadap transfer panas dan efisiensi heat exchanger. Langkah-langkah meliputi pengaturan suhu masuk fluida panas dan dingin, pengukuran temperatur dan debit, serta perhitungan transfer panas, koefisien transfer panas, dan efisiens
Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger) adalah peralatan yang digunakan untuk mentransfer kalor antara dua fluida dengan temperatur berbeda melalui proses pertukaran kalor. Terdapat berbagai jenis Alat Penukar Kalor yang dikelompokkan berdasarkan proses pertukaran kalor, jumlah fluida, konstruksi, dan pengaturan aliran fluida. Prinsip kerja utama Alat Penukar Kalor adalah memfasilitasi kontak antara dua fluida dengan temperatur ber
Dokumen tersebut membahas tentang perpindahan kalor antar zat yang dapat terjadi melalui konveksi, konduksi, dan radiasi. Jenis bahan yang digunakan dalam proses industri memiliki karakteristik perpindahan kalor yang berbeda-beda. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai sistem perpindahan kalor seperti sistem sumber kalor, sistem konduksi konveksi, dan tahanan kontak termal antara dua bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang konduksi stedi pada dinding datar dan konsep tahanan termal. Konduksi stedi hanya terjadi pada satu arah yang tegak lurus dengan bidang dinding, sedangkan laju pindah panasnya berbanding lurus dengan konduktivitas, luas permukaan, dan beda suhu tetapi berbanding terbalik dengan tebal dinding. Konsep tahanan termal dapat digunakan untuk menganalisis rangkaian perpindahan panas mel
Dokumen ini membahas tentang suhu, kalor, dan perubahan fasa. Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda, sedangkan kalor adalah transfer energi akibat perbedaan suhu. Kalor dapat berpindah melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. Perubahan fasa melibatkan absorpsi atau pelepasan kalor laten.
Dokumen tersebut membahas tentang suhu dan kalor, mencakup definisi suhu, alat ukur suhu seperti termometer, jenis-jenis termometer, hubungan antar skala Celcius, Reamur dan Fahrenheit, serta cara-cara perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi dan radiasi.
Dokumen ini membahas tentang suhu, kalor, dan perubahan fasa. Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda, diukur menggunakan termometer. Benda akan memuai atau menyusut tergantung suhunya. Kalor berpindah dari benda panas ke dingin melalui konduksi, konveksi, atau radiasi. Perubahan wujud zat memerlukan kalor tertentu seperti kalor peleburan dan kalor penguapan.
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAli Hasimi Pane
Studi kasus ini melakukan analisis perpindahan panas konveksi paksa pada pipa berbentuk ellipse menggunakan perangkat lunak CFD. Analisis dilakukan untuk aliran udara dengan kecepatan 0,5-1,5 m/s pada pipa dengan diameter 10 cm dan panjang ellipse 20 cm yang dijaga konstan pada 333K. Hasil simulasi CFD menunjukkan laju perpindahan panas tidak berbeda lebih dari 5% dari perhitungan manual berdasarkan persama
Kalor adalah energi yang dipindahkan karena perbedaan suhu. Proses perpindahan kalor dapat terjadi melalui konduksi (melalui zat perantara), konveksi (dengan perpindahan fluida), dan radiasi (melalui gelombang elektromagnetik).
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan teknologi telematika di Indonesia yang mengarah pada konvergensi dan konglomerasi media serta kesenjangan akses telematika antar wilayah di Indonesia. Perkembangan pesat telematika telah mengubah pola konsumsi berita masyarakat dan memungkinkan terbentuknya konglomerasi media besar di Indonesia. Namun demikian, masih terdapat kesenjangan infrastruktur dan akses telematika antara wilayah Jawa dan Indonesia Timur
Kasus lumpur Lapindo menunjukkan pentingnya informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai risiko proyek industri, pengawasan ketat terhadap industri berisiko tinggi, dan penghargaan terhadap hak-hak korban bencana lingkungan.
This report summarizes the trajectory of media policy in Indonesia and assesses its impact on media and citizens' rights. Key findings include:
1) The 1998 reform was a major turning point that guaranteed citizens' rights to media. However, implementation of media policies has failed to adequately regulate media as an industry or prevent monopoly and oligopoly.
2) Non-media policies like anti-pornography and cybercrime laws have had a bigger impact, imposing vague definitions that criminalize citizens and media.
3) While media policies nominally protect freedoms, the commercial nature of the industry and lack of limits on ownership concentration have undermined citizens' access to information and participation in policymaking.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merupakan laporan akhir tahun 2011 mengenai dokumentasi advokasi Rancangan Undang-Undang Konvergensi Telematika.
2) Laporan tersebut membahas tentang sekilas RUU Konvergensi Telematika, pelajaran dari UU ITE, pentingnya melibatkan masyarakat madani dalam penyusunan kebijakan, serta upaya advokasi yang dilakukan terkait RUU terse
Dokumen tersebut membahas peraturan terkait migrasi siaran analog ke digital di Indonesia dan konsekuensinya, yaitu kepemilikan multipleksing yang dikonsentrasikan pada pemodal incumbent, membatasi lembaga penyiaran program, dan memperburuk ketimpangan akses antar wilayah. Dokumen ini menganjurkan perlunya memperbaiki peraturan untuk menjamin hak publik.
Laporan ini memberikan ringkasan singkat mengenai pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) di Indonesia pada tahun 2007. Secara umum, laporan menunjukkan bahwa Indonesia telah mencatat kemajuan dalam pencapaian delapan tujuan MDGs, meskipun masih terdapat tantangan khususnya dalam bidang kesehatan ibu, gizi anak, dan lingkungan hidup. Laporan ini juga menyoroti perlunya upaya lebih lanjut untuk men
1 laporan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-indonesia-2010 -201011181321...SatuDunia Foundation
Laporan ini merangkum pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) di Indonesia hingga tahun 2010. Laporan ini meninjau delapan tujuan MDGs dan masing-masing targetnya, serta menyoroti capaian, tantangan, dan upaya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut pada tahun 2015.
Buku ini menampilkan berbagai inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan. Program SAPA bekerja sama dengan 15 kabupaten/kota untuk mengembangkan kerja sama multi-pihak dalam penanggulangan kemiskinan melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah. Beberapa daerah telah menunjukkan dinamika kerja sama yang baik dengan memberikan peran lebih kepada m
This document summarizes the first edition of SAPA NEWSLETTER from December 2011. It discusses how lack of access to assets such as land is a key driver of poverty in Indonesia. Land is an important strategic resource for poverty alleviation as it allows poor communities to manage resources and meet basic needs. The newsletter focuses on land issues, which reflect complex problems in economics, social welfare, culture, governance and democracy. Land disputes are also a lingering social issue. Community organizing helps poor groups advocate for their land rights.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Inisiatif #ODHABerhakSehat berfokus pada pengoptimalan penggunaan media sosial dan telekomunikasi untuk memberikan informasi HIV/AIDS dan meningkatkan akses pengobatan bagi orang dengan HIV/AIDS di Indonesia; (2) Saat ini inisiatif tersebut mengelola satu website dan beberapa akun media sosial seperti Facebook dan Twitter; (3) Salah satu tantangan yang dihadapi adalah mas
1. ANALISA PERHITUNGAN DIMENSI PIPA UNTUK PENDINGIN
MENGGUNAKAN AIR SUNGAI
Ahmad Hasnan1
Rangkuman : tidak bisa dipungkiri bahwa letak Indonesia di katulistiwa menyebabkan
kelembaban tinggi dan suhu udara sekitar yang tinggi pula, pada saat musim kemarau
suhu dekat dengan katulistiwa bisa mencapai lebih dari 32 C, oleh karena itu banyak
masyarakat memanfaatkan AC sebagai pendingin ruangan, padahal Indonesia kaya
dengan aliran sungai baik kecil maupun besar, suhu aliran sungai beragam menurut
kedalaman dan letak ketinggiannya, berkisar antara 24-26 C, dan perhitungan terlihat
maksimal dibutuhkan sekitar 20 pipa dengan panjang 2 m dan diameter 0.05 untuk
mengubah 30.000 J/s panas ke suhu 27 C.
Keyword: AC, pendingin ruangan, aliran sungai, energi terbarukan
mampu dirubah melalui heat exchanger tersebut.
LATAR BELAKANG
Emisi karbon yang terus meningkat BATASAN
menyebabkan efek gas rumah kaca, selain suhu Perhitungan yang dibuat disini hanya meliputi
secara global meningkat, efek dari emisi karbon jumlah pipa yang dibutuhkan untuk diletakkan di
dapat dilihat dari perubahan cuaca secara ekstrim di sungai dengan panjang 2 m, dengan diameter 0.05
Indonesia, sehingga banyak petani gagal panen m, sedangkan jumlah kalor yang harus didinginkan
karena kebanjiran, kekeringan, angin topan, dapat dilihat dari tabel, sehingga pada nantinya
banyaknya curah hujan yang tidak bisa diperkirakan mempermudah penelitian lanjutan dalam
dengan baik oleh para petani menyebabkan gagal menentukan diameter pipa, panjang pipa untuk heat
panen, suhu lingkungan yang meningkat exchanger menggunakan air sungai.
menyebabkan perumahan-perumahan dan bangunan
lebih sering memanfaatkan AC, padahal hal tersebut Model system pendingin langsung
juga meningkatkan emisi karbon, karena konsumsi Untuk mempermudah perhitungan, pemodelan
listrik menjadi lebih banyak, hal tersebut tidak saja yang dilakukan adalah system heat transfer secara
terjadi di perkotaan, di desa saat ini penggunaan AC langsung, prinsip kerjanya mirip dengan pemanas
semakin lumrah untuk digunakan. ruangan untuk kayu (lumber dry kiln)
Indonesia mempunyai aliran sungai yang
berlimpah, karena geografis Indonesia yang
dipenuhi dengan gunung sehingga kontur dari tanah
naik turun tidak merata, suhu pada aliran sungai
sangat beragam tergantung dari letak sungai
terhadap ketinggian, dan kedalaman sungai, semakin
dalam sungai maka suhu air akan semakin rendah,
begitu juga dengan sungai yang terletak di dataran
tinggi mempunyai suhu yang lebih rendah daripada Gambar 1. Pemodelan system pendingin langsung
sungai di dataran rendah, suhu sungai di Indonesia
berkisar dari 23 C sampai dengan 28 C. Model tersebut dipilih untuk penyerdehanaan
Permasalahan selanjutnya adalah sekaligus meminimalisir kebutuhan energy, prinsip
bagaimanakah menyerap suhu pada sebuah ruangan kerjanya adalah air didalam pipa dipompa untuk
lalu melepaskannya untuk diserap oleh aliran disalurkan dengan heat exchanger yang terletak
sungai ? tentunya dibutuhkan penelitian dan pada aliran sungai, aliran sungai tersebut akan
analisa panjang untuk menjawab pertanyaan tersebut, menyerap panas dan membuangnya, air tersebut lalu
artikel ini menitikberatkan pada perhitungan heat dimasukkan kedalam heat exchanger yang berada
exchanger yang digunakan didalam sungai, hasil didalam ruangan, panas diserap oleh pipa dingin
utama yang diinginkan adalah mengetahui dimensi dengan system natural konveksi, melalui perputaran
dari pipa dengan melihat total kalor, suhu yang
2. udara oleh didalam ruangan, pipa menggunakan
insultor, heat loss dihitung pada sambungan dari
pompa sampai ujung masing-masing heat exchanger,
sedangkan pipa yang mengarah ke dalam ruangan
harus diletakkan terbenam dengan tanah untuk
menghilangkan heat loss yang besar.
Gambar 4. skematis perubahan suhu pada heat
exchanger dan rumus DMLT yang digunakan.
Nilai panas (heat flow) yang dibutuhkan pada saat
terjadi proses perpindahan panas dapat dihitung
dengan persamaan (J/s)
IN Dengan
OUT W : massa fluida yang dialirkan (kg/s)
C : Kapasitas panas (J/Kg.K)
Gambar 2. Skema contoh heat exchanger Contoh perhitungan ada di halaman 102
menggunakan aliran sungai.
Setelah didapatkan nilai LMTD (logarithmic mean
HEAT EXHANGER temperature difference) luas permukaan yang
Ketika dua fluida mengalir dalam proses diperlukan dapat dihitung dengan persamaan
perpindahan panas, panas yang masuk dan keluar
system dapat dihitung dengan Q
A= m2
Q = UA (LMTD) U .DMLT
Tipe aliran yang digunakan adalah countercurrent, Apabila sudah diketahui lebar arus sungai yang
yaitu antara aliran fluida dalam pipa dan fluida digunakan, dan panjang pipa yang akan digunakan,
diluar pipa berseberangan, lihat gambar 3 berikut T1 jumlah kebutuhkan pipa yang dibutuhkan dihitung
adalah flida 1 masuk (yang didinginkan) sedangkan dengan persamaan
t1 adalah suhu fluida yang mendinginkan. walaupun
pada aliran sungai terdapat aliran yang melimpah,
sehingga boleh dibilang suhu sepanjang aliran A = N .π .D0 .L
sungai stabil, kita bisa asumsikan dengan
pendekatan bahwa aliran sungai mengalami N = jumlah pipa
perubuahan suhu saat melewati pipa namun D0 = diameter luar pipa (m)
perubahan yang terjadi sangat kecil karena aliran L = panjang pipa (m)
fluida disungai besar.
HASIL PERHITUNGAN
Jumlah Pipa
Dengan suhu sungai yang berbeda, divariasikan
mulai dari suhu 24 sampai dengan suhu 26, target
yang didinginkan adalah air dengan suhu masuk
berbeda mulai dari 28 C sampai dengan suhu 34 C,
Gambar 3. skema aliran counterflow
dengan aliran air dalam pipa sebesar 1 kg/detik, dan
aliran sungai diangap 100 kg/ detik, panjang pipa
Bila t1 adalah aliran fluida sungai sebelum
yang digunakan adalah 2 m, dan diameter luarnya
menyentuh pipa dan t2 adalah aliran setelah
adalah 0,05 m. maksimal dibutuhkan 18 pipa
melewati pipa, dan T1 adalah fluida dalam pipa
untuk mendinginkan air bersuhu 34 menjadi bersuhu
yang harus didinginkan dan T2 adalah fluida keluar
27 yang siap digunakan untuk pendinginan secara
dari pipa, maka perubahan suhu dapat dilihat pada
langsung.
gambar 4, sedangkan suhu DMLT dapat dihitung
dengan persamaan pada gambar 4.
3. Lanjutan
Perlu dihitung lebih detail lagi untuk
mengetahui pengaruh lainya dan mengetahui
panas yang hilang dalam pipa selama proses
perpindahan panas.
Pembuatan model lebih lengkap lagi meliputi
ruangan, dengan berbeda-beda keperluan
dan perhitungan konveksi, radiasi dalam
runagan yang digunakan.
Gambar 3. Grafik hubungan jumlah pipa,
References
suhu masuk pipa dan sungai yang berbeda.
[1] “heat transfer in process”, Australian institute
of energy, 2009.
Sedangkan apabila kalor pada suatu ruangan
sudah dapat dihitung (j/s), dan suhu sungai
juga sudah diketahui (perhitungan
menggunakan suhu 24-26 C) maka jumlah
pipa yang dibutuhkan juga dapat diketahui,
dengan berikut.
Gambar 4. Grafik hubungan antara jumlah
kalor yang harus didinginkan, suhu sungai
dan jumlah pipa yang digunakan.
Dari kedua grafik diatas dapat disimpulkan
semakin rendah suhu sungai maka
dibutuhkan jumlah pipa yang semakin
sedikit untuk mengubah kalor dengan
jumlah yang sama dibandingkan dengan
suhu sungai diatasnya.
Kesimpulan
Salah satu bagian yang penting dalam
penggunaan air sungai sebagai pendingin
ruangan adalah bagian heat exchanger yang
akan diletakkan di dalam sungai, dari
perhitungan bila suhu sungai berkisar antara
24-26 masih memungkinkan untuk
mendapatkan suhu akhir fluida yang
didingikan sampai dengan suhu 27 C.