Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat Isya sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur, meskipun itu hanya sebentar.
Shalat Tahajud sangat besar manfaatnya. Selain manfaat di akhirat, shalat tahajud juga sangat bermanfaat di dunia. Adapun manfaat shalat Tahajud bagi orang yang mau mengerjakannya adalah sebagai berikut:
Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat Isya sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur, meskipun itu hanya sebentar.
Shalat Tahajud sangat besar manfaatnya. Selain manfaat di akhirat, shalat tahajud juga sangat bermanfaat di dunia. Adapun manfaat shalat Tahajud bagi orang yang mau mengerjakannya adalah sebagai berikut:
A. Dalil-dalil tentang puasa Rojab
• Dalil-dalil tentang puasa Secara umum
Himbauan secara umum untuk memperbanyak puasa kecuali di hari-hari yang diharamkan yang 5 dan bulan Rajab adalah bukan termasuk hari-hari yang diharamkan. Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari kamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan , dan puasa tersebut tetap dianjurkan walaupun di bulan Rajab. Berikut ini adalah riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa. Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472:
كُلُّ عَمَلِ ابْن أَدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامُ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ
“Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”
Imam Muslim No.1942:
لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”
Yang dimaksud Alloh akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tidak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan keutamaan sholat jama’ah 27 derajat atau ibadah selain yang 1 kebaikkan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikkan.
Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَ يُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”
• Dalil-dalil puasa Rajab secara khusus
a. Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ حَكِيْمٍ اْلأَنْصَارِيِّ قَالَ: " سَأَلْتُ سَعِيْدَ بْنَ جُبَيْرٍعَنْ صَوْمِ رَجَبَ ؟ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِيْ رَجَبَ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ"
“Sesungguhnya Ustman Ibn Hakim Al-Anshori, berkata: “Aku bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa di bulan Rajab dan ketika itu kami memang di bulan Rajab”, maka Sa’id menjawab: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata: “Nabi Muhammad SAW berpuasa (di bulan Rajab) hingga kami katakan beliau tidak pernah berbuka di bulan Rajab, dan beliau juga pernah berbuka di bulan Rajab, hingga kami katakan beliau tidak berpuasa di bulan Rajab.”
Dari riwayat tersebut di atas bisa dipahami bahwa Nabi SAW pernah berpuasa di bulan Rajab dengan utuh, dan Na
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama: seorang manusia terutama diingat jasa-jasanya atau kesalahan-kesalahannya. Perbuatannya ini, baik maupun buruk akan tetap dikenal meskipun seseorang sudah tiada lagi.
Banyak orang mengatakan bahwa Isa almasih atau Yesus Kristus bukan Tuhan atau Sang Pencipta. kenyataannya sebaliknya, bahwa Isa almasih atau Yesus adalah Tuhan/Sang Pencipta
naskh wa mansukh adalah salah satu cabang dari ilmu Al-Qur'an. dimana naskh adalah menghapus hukum syara’ sebelumnya dan menggatikan hukum baru sedangkan mansukh adalah hukum yang dihapus.
Adapun doa yang tersebar dikalangan masyarakat hari ini dengan lafazh:
اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين
... bukanlah berdasarkan daripada mana-mana hadits bahkan senilai dengan hadits palsu menurut kaedah penilaian ilmu hadits. Entah siapa orang yang membuat doa ini. Wallahu a\'lam.
Dua perkara yang merupakan jalan selamat bagi memastikan agar ibadah yang diamalkan itu tidak menjadi sia-sia begitu saja iaitu:
Mencontohi Sunnah Rasulullah shallalahu alaihi wasallam dalam melakukan ibadah dan
Melaksanakan ibadah semata-mata kerana Allah.
Mudah-mudahan dengan mengamalkan doa ini, amalan & doa kita akan diterima dan diberikan pahala oleh Allah.. Insya Allah.
A. Dalil-dalil tentang puasa Rojab
• Dalil-dalil tentang puasa Secara umum
Himbauan secara umum untuk memperbanyak puasa kecuali di hari-hari yang diharamkan yang 5 dan bulan Rajab adalah bukan termasuk hari-hari yang diharamkan. Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari kamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan , dan puasa tersebut tetap dianjurkan walaupun di bulan Rajab. Berikut ini adalah riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa. Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472:
كُلُّ عَمَلِ ابْن أَدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامُ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ
“Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”
Imam Muslim No.1942:
لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”
Yang dimaksud Alloh akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tidak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan keutamaan sholat jama’ah 27 derajat atau ibadah selain yang 1 kebaikkan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikkan.
Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَ يُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”
• Dalil-dalil puasa Rajab secara khusus
a. Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ حَكِيْمٍ اْلأَنْصَارِيِّ قَالَ: " سَأَلْتُ سَعِيْدَ بْنَ جُبَيْرٍعَنْ صَوْمِ رَجَبَ ؟ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِيْ رَجَبَ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ"
“Sesungguhnya Ustman Ibn Hakim Al-Anshori, berkata: “Aku bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa di bulan Rajab dan ketika itu kami memang di bulan Rajab”, maka Sa’id menjawab: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata: “Nabi Muhammad SAW berpuasa (di bulan Rajab) hingga kami katakan beliau tidak pernah berbuka di bulan Rajab, dan beliau juga pernah berbuka di bulan Rajab, hingga kami katakan beliau tidak berpuasa di bulan Rajab.”
Dari riwayat tersebut di atas bisa dipahami bahwa Nabi SAW pernah berpuasa di bulan Rajab dengan utuh, dan Na
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama: seorang manusia terutama diingat jasa-jasanya atau kesalahan-kesalahannya. Perbuatannya ini, baik maupun buruk akan tetap dikenal meskipun seseorang sudah tiada lagi.
Banyak orang mengatakan bahwa Isa almasih atau Yesus Kristus bukan Tuhan atau Sang Pencipta. kenyataannya sebaliknya, bahwa Isa almasih atau Yesus adalah Tuhan/Sang Pencipta
naskh wa mansukh adalah salah satu cabang dari ilmu Al-Qur'an. dimana naskh adalah menghapus hukum syara’ sebelumnya dan menggatikan hukum baru sedangkan mansukh adalah hukum yang dihapus.
Adapun doa yang tersebar dikalangan masyarakat hari ini dengan lafazh:
اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين
... bukanlah berdasarkan daripada mana-mana hadits bahkan senilai dengan hadits palsu menurut kaedah penilaian ilmu hadits. Entah siapa orang yang membuat doa ini. Wallahu a\'lam.
Dua perkara yang merupakan jalan selamat bagi memastikan agar ibadah yang diamalkan itu tidak menjadi sia-sia begitu saja iaitu:
Mencontohi Sunnah Rasulullah shallalahu alaihi wasallam dalam melakukan ibadah dan
Melaksanakan ibadah semata-mata kerana Allah.
Mudah-mudahan dengan mengamalkan doa ini, amalan & doa kita akan diterima dan diberikan pahala oleh Allah.. Insya Allah.
Shalat berjamah sangat penting bagi kaum muslimin. Dengan cara hikmah dan bijaksana, sebagai mubaligh, kita ajak mereka kembali masjid. Bahasa yang santun, tanpa menggurui, adalalah sasaran dari khutbah ini.
Rujukan :
- Tafsir at-Tabaari, Imam at-Tabaari
- Shahih Muslim, Imam Muslim
- Tarikhul khuafa
- Muktarul hadisun nabawiyah, Sayyid Ahmad Al-Hasimy
- Kitab fada'il 'amal, Maulana Zakaria al-Khandahlawi (terj.)
- dan Muntakhab ahadis, Maulana Yusuf al-Khandahlawi
1. Agar ibadah lebih bermakna
Written by Abdurrahman
Monday, 16 November 2009 01:44 - Last Updated Monday, 16 November 2009 01:58
Setiap dari kita setiap akan melaksanakan shalat pasti berwudlu terlebih dahulu, akan tetapi
pada banyak kesempatan seseorang hanya ingin mewujudkan syarat ibadah saja, dan ini tidak
mengapa (diperbolehkan) dan tujuan pun akan dicapainya. Akan tetapi ada sesuatu yang lebih
tinggi dan penting dari hal itu:
Pertama:
Jika hendak melaksanakan wudhu, hadirkanlah perasaan bahwa Anda sedang melaksanakan
perintah Allah, yaitu dalam firman-Nya yang artinya:
“Hari orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki” (Al-Maidah: 6)
Dengan demikian terwujudlah makna ibadah pada diri Anda.
Kedua:
Jika Anda sedang berwudhu hadirkanlah perasaaan bahwa Anda sedang berittiba' (mengikuti
petunjuk) kepada Rasulullah saw, sebab beliau bersabda:
“Siapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian ia shalat dua rakaat, [dengan tidak
menyibukkan dirinya dalam pelaksanaan shalat tersebut urusan dunia, maka akan diampuni
dosanya yang telah berlalu] (HR. Bukhari, Muslim)
Dengan demikian Anda telah mewujudkan dua syarat ibadah.
Ketiga:
Berharaplah pahala dari Allah dengan wudhumu itu, sebab wudhu menghapuskan dosa-dosa,
maka hilanglah dosa-dosa yang dilakukan tangan bersama tetesan air wudhu terakhir setelah
selesai mencuci tangan. Demikain pula anggota wudhu yang lainnya.
Ketiga makna yang agung ini terkadang kita melupakannya. Demikian juga ketika Anda shalat,
Anda memulainya dengan menghadirkan perasaan akan perintah Allah dalam firman-Nya yang
artinya
“Dan dirikanlah shalat” (Al-Baqarah: 43)Kemudian Anda sadar bahwa sedang berittiba' kepada
Rasulullah saw dimana beliau bersabda:
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat” (HR. Bukhari, Muslim)Kemudian
disertai mengharap pahala dari-Nya, sebab shalat merupakan penghapus dosa diantara dua
waktu shalat. Dan ibadah-ibadah lainnya.
Hal-hal ini seperti ini telah hilang dari kita, oleh karenanya Anda dapatkan kami -semoga Allah
senantiasa memaafkan kita- tidak terwarnai oleh pengaruh-pengaruh (baik dari pelaksanaan)
ibadah sebagaimana seharusnya. Padahal kita telah tahu bahwa shalat itu mencegah dari
perbuatan keji dan mungkar, akan tetapi siapa diantara manusia setelah melaksanakan shalat
pikirannya menjadi (baik) dan shalatnya mampu mencegah dari berbuat keji dan mungkar?
Kecuali sedikit saja, sebab tujuan utamanya hilang tidak terwujud.
1 / 2
2. Agar ibadah lebih bermakna
Written by Abdurrahman
Monday, 16 November 2009 01:44 - Last Updated Monday, 16 November 2009 01:58
Diambil dari Syarah Hadits Arba'in, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Pustaka Ibnu
Katsier
2 / 2