Dokumen tersebut membahas tentang tobat dan raja'. Tobat adalah menyesali perbuatan yang tidak sesuai dengan agama dan bertobat dengan meninggalkan dosa serta berbuat baik. Raja' adalah harapan kepada Allah untuk mendapat ampunan dan kebahagiaan. Muslim yang bersifat raja' harus bersikap optimis, dinamis, berpikir kritis, dan mengenal diri.
1. Teks tersebut membahas tentang pengertian dan tata cara bertamu dalam Islam. Pengertian bertamu adalah berkunjung ke rumah orang lain untuk mempererat silaturahmi.
2. Cara bertamu yang baik menurut Islam antara lain berpakaian rapi, memberi salam, dan meminta izin sebelum masuk ke rumah orang lain.
3. Meminta izin sebelum masuk rumah orang lain merupakan bentuk penghormatan dan hak milik orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang 3 konsep utama yaitu qana'ah, tasamuh, dan dalil-dalilnya dalam agama Islam. Qana'ah didefinisikan sebagai sikap rela dan puas dengan apa yang dimiliki, sedangkan tasamuh adalah sikap toleransi antar umat manusia. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi dan contoh perilaku qana'ah dan tasamuh serta menyertakan beberapa dalil Al-Qur'an mengenai k
Dokumen tersebut membahas tentang Surat Al-Insyirah dan artinya. Surat Al-Insyirah mengajak manusia untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan dan selalu berserah diri kepada Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang tobat dan raja'. Tobat adalah menyesali perbuatan yang tidak sesuai dengan agama dan bertobat dengan meninggalkan dosa serta berbuat baik. Raja' adalah harapan kepada Allah untuk mendapat ampunan dan kebahagiaan. Muslim yang bersifat raja' harus bersikap optimis, dinamis, berpikir kritis, dan mengenal diri.
1. Teks tersebut membahas tentang pengertian dan tata cara bertamu dalam Islam. Pengertian bertamu adalah berkunjung ke rumah orang lain untuk mempererat silaturahmi.
2. Cara bertamu yang baik menurut Islam antara lain berpakaian rapi, memberi salam, dan meminta izin sebelum masuk ke rumah orang lain.
3. Meminta izin sebelum masuk rumah orang lain merupakan bentuk penghormatan dan hak milik orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang 3 konsep utama yaitu qana'ah, tasamuh, dan dalil-dalilnya dalam agama Islam. Qana'ah didefinisikan sebagai sikap rela dan puas dengan apa yang dimiliki, sedangkan tasamuh adalah sikap toleransi antar umat manusia. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi dan contoh perilaku qana'ah dan tasamuh serta menyertakan beberapa dalil Al-Qur'an mengenai k
Dokumen tersebut membahas tentang Surat Al-Insyirah dan artinya. Surat Al-Insyirah mengajak manusia untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan dan selalu berserah diri kepada Allah.
Dokumen tersebut membahas dua akhlak mulia, yaitu qana'ah dan tasamuh. Qana'ah didefinisikan sebagai merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menghindari ketidakpuasan. Tasamuh didefinisikan sebagai sikap toleransi dan menghargai perbedaan pendapat. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh perilaku qana'ah dan tasamuh serta manfaat dari kedua sifat terpuji tersebut.
Teks tersebut membahas tentang akhlak mulia Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru, khususnya sifat tobat dan raja'. Sifat tobat merujuk pada sikap menyesali dosa dan bertekad memperbaiki diri, sementara raja' berarti mengharapkan kebaikan dari Allah SWT dengan melakukan usaha. Kedua sifat tersebut penting bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar membiasakan perilaku qana'ah (merasa cukup) dan tasamuh (toleransi). Qana'ah dijelaskan sebagai sikap menerima nikmat Allah dengan ikhlas tanpa merasa iri, sedangkan tasamuh adalah menghargai perbedaan pendapat. Dalam dokumen ini juga dijelaskan contoh perilaku qana'ah seperti syukur nikmat dan tidak putus asa
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)Awanda Gita
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat tercela yang dibenci oleh agama Islam, yaitu hasud (dengki), riya' (riya), aniaya (zalim), dan ananiah (egois). Dilengkapi dengan penjelasan makna setiap sifat, dalil-dalil Alquran dan hadis, serta akibat buruk jika mempunyai sifat-sifat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang akhlak yang terpuji dan tercela. Akhlak yang terpuji meliputi sifat-sifat seperti ikhlas, ridho, tawakal, syukur, taqwa, dan sabar. Sedangkan akhlak yang tercela meliputi sifat-sifat seperti ghibah, khianat, bakhil, hasad, dan munafik. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai arti dan contoh ayat Al-Quran untuk masing-masing s
Maqamat dan ahwal merupakan konsep penting dalam tasawuf yang menggambarkan perjalanan spiritual seorang sufi mendekati Allah. Maqamat adalah tahapan-tahapan yang harus ditempuh melalui usaha sendiri, sementara ahwal adalah keadaan batin yang diberikan Allah secara tiba-tiba. Beberapa maqamat penting meliputi taubah, zuhud, dan tawakkal.
Jelas bahwa tazkiyatun nafs termasuk misi para rasul, kepada orang-orang yang
bertaqwa dan menentukan keselamatan ataupun kecelakaan disisi Allah. Tazkiyah
hati dan jiwahanya bisa dicapai dengan ibadah dan amal perbuatan tertentu.
Tazkiyatun nafs yang membedakan antara manusia dan hewan. Karena tazkiyatun
nafs adalah kesucian jiwa seseorang dari syahwat yang merugikan dirinya sendiri.
Tauhid dibagi menjadi tiga, yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifat. Pembagian ini bukan merupakan konsep baru melainkan cara penjelasan ulama untuk memperjelas makna tauhid yang satu dan utuh. Beberapa ulama salaf sebelum Ibnu Taimiyah telah membagi tauhid menjadi tiga, menunjukkan bahwa pembagian ini bukan merupakan ide Ibnu Taimiyah.
Teks tersebut membahas tentang ujian dan cobaan yang diturunkan oleh Allah kepada hamba-Nya. Ujian tersebut bertujuan untuk menguji iman dan kesabaran hamba, serta memberikan pelajaran dan pahala. Walaupun ujian terkadang berat, umat Islam harus tetap percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya dan semua ujian pasti memiliki hikmah tersendiri.
ULASAN ARTIKEL PROF. MADYA DR. WAN ZAILAN KAMARUDDIN B WAN ALI Azura Aziz
Artikel ini membahas konsep perbuatan Allah (af'al Allah) dalam pemikiran Islam dan pengaruhnya terhadap pemikiran umat Islam di Malaysia. Prof. Madya Dr. Wan Zailan menganalisis konsep ini dari perspektif al-Quran, tokoh-tokoh Islam, dan mazhab-mazhab utama. Konsep ini memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman umat Islam mengenai kuasa dan hikmah Allah serta tanggung jawab manusia atas perbuatannya.
Surah Adz-Dzariyat dimulai dengan sumpah Allah SWT bahwa hari pembalasan dan hari kebangkitan pasti akan terjadi. Surah ini juga menjelaskan sifat orang-orang yang bertakwa yang akan mendapatkan ganjaran surga, berbeda dengan orang-orang kafir yang akan mendapatkan azab neraka. Selanjutnya dituturkan kisah Nabi Ibrahim AS ketika mendapat kabar gembira kelahiran Nabi Ishak
Dokumen tersebut membahas tentang 4 ayat Alquran yaitu Al Baqarah 30, Al Mukminun 12-14, Az Zariat 56, dan An Nahl 78 yang membahas tentang penciptaan manusia sebagai khalifah di bumi, proses kejadian manusia, kewajiban beribadah, dan nikmat Allah kepada manusia."
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDARAgus Mukhandar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tujuan pendidikan dalam Islam berdasarkan ayat Al-Quran dan hadis Nabi.
2) Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah untuk membentuk insan yang mengabdi kepada Allah dengan melaksanakan ibadah sesuai syariat Islam.
3) Pendidikan dalam Islam bertujuan mengembangkan seluruh potensi manusia untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah
Surat Al Mukminun ayat 12-16 menjelaskan proses penciptaan manusia secara singkat dalam 3 tahap yaitu air mani, darah, dan daging serta menjelaskan bahwa setiap manusia akan mengalami kematian dan kemudian dibangkitkan di hari kiamat.
Dokumen tersebut membahas dua akhlak mulia, yaitu qana'ah dan tasamuh. Qana'ah didefinisikan sebagai merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menghindari ketidakpuasan. Tasamuh didefinisikan sebagai sikap toleransi dan menghargai perbedaan pendapat. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh perilaku qana'ah dan tasamuh serta manfaat dari kedua sifat terpuji tersebut.
Teks tersebut membahas tentang akhlak mulia Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru, khususnya sifat tobat dan raja'. Sifat tobat merujuk pada sikap menyesali dosa dan bertekad memperbaiki diri, sementara raja' berarti mengharapkan kebaikan dari Allah SWT dengan melakukan usaha. Kedua sifat tersebut penting bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar membiasakan perilaku qana'ah (merasa cukup) dan tasamuh (toleransi). Qana'ah dijelaskan sebagai sikap menerima nikmat Allah dengan ikhlas tanpa merasa iri, sedangkan tasamuh adalah menghargai perbedaan pendapat. Dalam dokumen ini juga dijelaskan contoh perilaku qana'ah seperti syukur nikmat dan tidak putus asa
Sifat sifat tercela (akhlakul madzmumah)Awanda Gita
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat tercela yang dibenci oleh agama Islam, yaitu hasud (dengki), riya' (riya), aniaya (zalim), dan ananiah (egois). Dilengkapi dengan penjelasan makna setiap sifat, dalil-dalil Alquran dan hadis, serta akibat buruk jika mempunyai sifat-sifat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang akhlak yang terpuji dan tercela. Akhlak yang terpuji meliputi sifat-sifat seperti ikhlas, ridho, tawakal, syukur, taqwa, dan sabar. Sedangkan akhlak yang tercela meliputi sifat-sifat seperti ghibah, khianat, bakhil, hasad, dan munafik. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai arti dan contoh ayat Al-Quran untuk masing-masing s
Maqamat dan ahwal merupakan konsep penting dalam tasawuf yang menggambarkan perjalanan spiritual seorang sufi mendekati Allah. Maqamat adalah tahapan-tahapan yang harus ditempuh melalui usaha sendiri, sementara ahwal adalah keadaan batin yang diberikan Allah secara tiba-tiba. Beberapa maqamat penting meliputi taubah, zuhud, dan tawakkal.
Jelas bahwa tazkiyatun nafs termasuk misi para rasul, kepada orang-orang yang
bertaqwa dan menentukan keselamatan ataupun kecelakaan disisi Allah. Tazkiyah
hati dan jiwahanya bisa dicapai dengan ibadah dan amal perbuatan tertentu.
Tazkiyatun nafs yang membedakan antara manusia dan hewan. Karena tazkiyatun
nafs adalah kesucian jiwa seseorang dari syahwat yang merugikan dirinya sendiri.
Tauhid dibagi menjadi tiga, yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifat. Pembagian ini bukan merupakan konsep baru melainkan cara penjelasan ulama untuk memperjelas makna tauhid yang satu dan utuh. Beberapa ulama salaf sebelum Ibnu Taimiyah telah membagi tauhid menjadi tiga, menunjukkan bahwa pembagian ini bukan merupakan ide Ibnu Taimiyah.
Teks tersebut membahas tentang ujian dan cobaan yang diturunkan oleh Allah kepada hamba-Nya. Ujian tersebut bertujuan untuk menguji iman dan kesabaran hamba, serta memberikan pelajaran dan pahala. Walaupun ujian terkadang berat, umat Islam harus tetap percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya dan semua ujian pasti memiliki hikmah tersendiri.
ULASAN ARTIKEL PROF. MADYA DR. WAN ZAILAN KAMARUDDIN B WAN ALI Azura Aziz
Artikel ini membahas konsep perbuatan Allah (af'al Allah) dalam pemikiran Islam dan pengaruhnya terhadap pemikiran umat Islam di Malaysia. Prof. Madya Dr. Wan Zailan menganalisis konsep ini dari perspektif al-Quran, tokoh-tokoh Islam, dan mazhab-mazhab utama. Konsep ini memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman umat Islam mengenai kuasa dan hikmah Allah serta tanggung jawab manusia atas perbuatannya.
Surah Adz-Dzariyat dimulai dengan sumpah Allah SWT bahwa hari pembalasan dan hari kebangkitan pasti akan terjadi. Surah ini juga menjelaskan sifat orang-orang yang bertakwa yang akan mendapatkan ganjaran surga, berbeda dengan orang-orang kafir yang akan mendapatkan azab neraka. Selanjutnya dituturkan kisah Nabi Ibrahim AS ketika mendapat kabar gembira kelahiran Nabi Ishak
Dokumen tersebut membahas tentang 4 ayat Alquran yaitu Al Baqarah 30, Al Mukminun 12-14, Az Zariat 56, dan An Nahl 78 yang membahas tentang penciptaan manusia sebagai khalifah di bumi, proses kejadian manusia, kewajiban beribadah, dan nikmat Allah kepada manusia."
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDARAgus Mukhandar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tujuan pendidikan dalam Islam berdasarkan ayat Al-Quran dan hadis Nabi.
2) Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah untuk membentuk insan yang mengabdi kepada Allah dengan melaksanakan ibadah sesuai syariat Islam.
3) Pendidikan dalam Islam bertujuan mengembangkan seluruh potensi manusia untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah
Surat Al Mukminun ayat 12-16 menjelaskan proses penciptaan manusia secara singkat dalam 3 tahap yaitu air mani, darah, dan daging serta menjelaskan bahwa setiap manusia akan mengalami kematian dan kemudian dibangkitkan di hari kiamat.
1.al qur'an tentang manusia sebagai kholifahadulcharli
Media ini digunakan untuk kegiatan pembelajaran agar siswa selaian mendengar juga melihat supaya memahami tugas dan fungsi nya sebagai kholifah dimuka bumi
Ini adalah tugas kelompok Al-Qur'an Hadist yang diberikan Pak M.Zam dengan judul pembahasan DEMOKRASI ISLAM. Man 2 Model Pekanbaru berjaya-jaya selamanya ~(^^~)(~^^)~
Dokumen tersebut membahas tentang ikhtilaf atau perbedaan pendapat dalam Islam, landasan yang memicu terjadinya perbedaan pendapat, bahaya permusuhan, dan langkah-langkah untuk menjaga persatuan umat Islam. Beberapa poin penting yang diangkat adalah bahwa perbedaan pendapat tidak dapat dihindari karena sifat agama, bahasa, dan manusia. Persatuan harus dijaga karena memiliki manfaat yang besar bagi umat. Langk
Dokumen tersebut membahas tentang ayat Al-Hujurat 12 dan beberapa konsep yang terkait, seperti mujahadah nafs, ukhuwah, dan khusnuzon. Mujahadah nafs dijelaskan sebagai perang melawan hawa nafsu, ukhuwah sebagai persaudaraan antar umat Islam, dan khusnuzon sebagai sikap berprasangka baik. Beberapa pendapat ulama juga dikutip yang menjelaskan pentingnya mujahadah,
Musyawarah memainkan peran penting dalam Islam, khususnya dalam masalah perkawinan. Dokumen ini menjelaskan empat kriteria penting untuk orang yang diajak bermusyawarah, yaitu memiliki pemikiran dewasa, taat beragama, dapat dipercaya, dan mampu menjaga rahasia. Orang tua dianggap sebagai pilihan utama untuk diminta saran dalam masalah perkawinan karena pengalaman dan kemampuan mereka
Persidangan organisasi Islam adalah forum bagi organisasi Islam untuk membahas berbagai masalah dan mengambil keputusan bersama. Persidangan perlu diselenggarakan dengan baik agar dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi organisasi. Hal-hal penting dalam penyelenggaraan persidangan antara lain persiapan materi dan agenda, pelaksanaan sesuai tata tertib, serta pengambilan keputusan yang sesuai nilai-nilai Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya tiga nilai mulia dalam Islam yaitu pengendalian diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwwah). Dibahas pula ayat-ayat Al-Quran dan hadis yang terkait, manfaat, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kontrol diri, prasangka baik, dan persaudaraan dalam mencapai kedamaian sesuai ajaran Islam berdasarkan ayat-ayat Alquran dan hadis."
Dokumen tersebut membahas tentang keutamaan ta'awun atau saling tolong menolong antara sesama mukmin. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan yaitu: 1) Hadits Nabi Muhammad tentang siapa yang memberikan syafaat yang baik akan mendapat pahala, 2) Syafaat yang baik adalah bentuk pertolongan dalam kebaikan untuk melindungi hak atau menghindari kemudharatan, 3) Tidak boleh memberi syafaat untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang persatuan dan kerukunan sebagai perilaku terpuji dalam Islam. Persatuan adalah kesatuan tujuan antar individu berbeda, didasarkan pada ayat Al-Qur'an. Kerukunan adalah hubungan harmoni antar individu dalam persatuan, didasarkan pada hadis Nabi. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh perilaku persatuan dan kerukunan.
3. Musyawarah
A. Pengertian Musyawarah
a. Secara umum : Perundingan antarpribadi atau golongan mengenai suatu masalah,
dengan maksud untuk mengambil keputusan atau kesepakatan bersama.
b. Secara bahasa : Berasal dari akar Kata Syûrâ terambil dari kata ( - -
) menjadi Syûrâ. Kata Syûrâ bermakna mengambi dan mengeluarkan
pendapat yang terbaik dengan menghadapkan satu pendapat dengan pendapat yang
lain.[2] Dalam Lisanul ‘Arab berartimemetik dari serbuknya dan wadahnya.[3] Kata ini
terambil dari kalimat ( ) saya mengeluarkan madu dari wadahnya.
c. Secara istilah : Berunding antara seseorang dengan orang lain, antara satu golongan dan
golongan lain, mengenai suatu masalah atau beberapa masalah, dengan maksud untuk
mengambil keputusan atau kesepakatan bersama.
C. Musyawarah dalam Islam dan Faedah-faedahnya
1. Melalui musyawarah, dapat diketahui kadar akal, pemahaman, kadar kecintaan, dan
keikhlasan terhadap kemaslahatan umum
2. Kemampuan akal manusia itu bertingkat-tingkat, dan jalan berfikirnya pun berbeda-
beda. Sebab, kemungkinan ada diantara mereka mempunyai suatu kelebihan yang tidak
dimiliki orang lain, para pembesar sekalipun.
3. Semua pendapat didalam musyawarah diuji kemampuannya. Setelah itu, dipilihlah
pendapat yang lebih baik
4. Di dalam musyawarah, akan tampak bersatunya hati untuk mensukseskan suatu
upaya dan kesepakatan hati.
4. A. Ayat-Ayat yang Berkaitan Dengan Musyawarah
a) Al- Imran ayat 159
Artinya: “Maka disebabkan rahmat Allahlah, engkau bersikap lemah lembut
terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap kasar dan berhati keras. Niscaya
mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu. Kerena itu, maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan tertentu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya”. (QS. Ali ‘Imran: 159)
5. a) Kandungan surah Ali Imran ayat 159
1. Kita harus bersikap lemah lembut dalam setiap menghadapi masalah, berlaku santun
tidak boleh bersikap kasar.
2. Apabila kita bersikap kasar maka kita akan dijauhi dan dikucilkan dari pergaulan.
3. Perbedaan pendapat sering terjadi, oleh karena itu diperlukan sikap lapang dada,
saling memaafkan (fa’fu ‘anhum), dan istigfar memohon ampunan Allah SWT.
4. Bertawakal kepada Allah SWT setelah membulatkan tekad dari hasil musyawarah
untuk dilaksanakan.
b) Perilaku Demokrasi dalam Surah Ali Imran 159
a. Selalu mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, dan berbicara saat
mendapat giliran.
b. Tidak memotong pembicaraan orang lain dan bersedia menunggu sampai yang
bersangkutan selesai bicara.
c. Bersedia memaafkan dan meminta maaf kepada orang lain.
d. Berjiwa lemah lembut, ramah, sopan, meskipun mendapat kritikan serta
menanggapinya dengan penuh kasih sayang.
e. Gemar bermusyawarah terhadap masalah sekecil apa pun dan menghindari sikap
otoriter/memaksakan kehendak.
f. Memiliki keyakinan yang mantap bahwa semua program akan sukses degnan terus
berusaha dan bekerja keras.
6. c) Prinsip-prinsip Umum Musyawarah
1. Melandasi musyawarah dengan hati yang bersih, tidak kasar, lemah lembut, dan penuh
kasih sayang.
2. Dalam bermusyawarah hendaknya bersikap dan berperilaku baik, seperti: tidak
berperilaku keras, dengan tutur kata yang sopan, saling menghormati, dan saling
mengargai serta melakukan usaha-usaha agar hasil musyawarah itu berguna.
3. Para peserta musyawarah hendaknyaberlapang dada, bersedia memberi maaf apabila
dalam musyawarah itu terjadi perbedaan-perbedaan pendapat, dan bahkan terlontar
ucapan-ucapan yang menyinggung perasaan, juga bersedia memohonkan ampun atas
kesalahan para peserta musyawarah, jika memang bersalah.
4. Hasil musyawarah yang telah disepakati bersama hendaknya dilaksanakan dengan
bertawakal kepada Allah SWT.
2) Surah Asy-Syura ayat 38
7. Artinya : “Dan (bagi) orang-orang yang menerima atau mematuhi seruan Tuhannya
dan mendirikan shalat, sedan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah
antara mereka, dan merek amenafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan
kepada mereka.” (Q.S Asy-Syura ayat 38)
a) Kandungan Q.S Asy-Syura ayat 38
1. Umat Islam hendaknya melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi
larangan-Nya.
2. Disiplin menjalankan shalat fardu lima waktu tepat pada waktunya.
3. Apabila menghadapi masalah harus diselesaikan dengan musyawarah.
4. Apabila diberi rezeki sebagian dinafkahkan untuk kebaikan di jalan yang haq
yang diridhai Allah SWT.
b) Perilaku demokratis dalam surah Asy-Syura ayat 38
a. Selalu bersikap taat dan patuh pada aturan dan kesepakata yang telah
ditemukan.
b. Selalu menjadikan musyawarah sebagai media penyatuan pendapat dan
pengambilan keputusan.
c. Selau bersikap responsif terhadap semua permasalahan yang mncul.
d. Tidak bersikap menutup diri apalagi anti kritik dan saran.
e. Tidak membuat recana sendiri di luar hasil musyawarah.
8. c) Kesimpulan Q.S Asy-Syura 38
1. Senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan meninggalkan segala larangan-
Nya.
2. Disiplin dalam mengerjakan salat yang hukumnya wajib.
3. Selalu bermusyawarah dalam hal-hal yang perlu dimusyawarahkan (urusan
dunia).
4. Menafkahkan sebagian rezeki karunia Allah SWT, untuk hal-hal yang diridai-Nya
(infaq fi sabilillah)
3. Surat Al-Baqarah ayat 233:
Artinya: “Apabila keduanya (suami istri) ingin menyapih anak mereka (sebelum dua
tahun) atas dasar kerelaan dan permusyawarahan antara mereka. Maka tidak ada
dosa atas keduanya”. (QS. Al-Baqarah: 233)
9. 4. Surat At-Thalaq ayat 6:
Artinya: “Tempatkanlah mereka para istri dimana kamu bertempat
tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan
mereka untuk menyempitkan hati mereka. Dan mereka istri-istri yang
sudah ditalak itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka
nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan
anak-anakmu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan
bermusyawarahlah di antara kamu segala sesuatu dengan baik dan jika
kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan anak
itu untuknya.” (QS. At-Thalaq: 6)
10. D. Musyawarah Dalam Al-Qur’an
1. Orang yang diminta bermusyawarah
Secara tegas dapat dipahami bahwa perintah musyawarah yang ada pada
surat Ali Imran ayat 159 ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw. Hal ini
sesuai dengan redaksi perintah musyawarah ditujukan kepada semua orang.
Bila Nabi Saw. Saja diperintahkan oleh al-Qur’an untuk bermusyawarah,
padahal beliau orang yang ma’sum(terpelihara dari dosa atau kesalahan),
apalagi manusia-manusia selain beliau. Tanpa analogi di atas, petunjuk ayat
ini tetap dapat dipahami berlaku untuk semua orang, walaupun redaksinya
tunggal kepada Nabi Saw.
2. Dalam hal-hal apa musyawarah dilaksanakan (lapangan musyawarah)
Persoalan-persoalan yang telah ada petunjuknya dari Tuhan secara tegas
dan jelas, baik lansung maupun melalui Nabi-Nya, tidak dapat
dimusyawarahkan, seperti tata cara cara beribadah. Musyawarah hanya
dilakukan pada hal-hal yang belum ditentukan petunjuknya, serta persoalan-
persoaln duniawi, baik yang petunjuknya bersifat global maupun tanpa
petunjuk dan yang mengalami perkembangan dan perubahan.
11. Nabi bermusyawarah dalam hal-hal yang berkaitan dengan urusan
masyarakat dan negara, seperti persoalan perang, ekonomi dan sosial.
Bahkan dari sejarah diperoleh informasi bahwa beliau pun bermusyawarah
(meminta saran dan pendapat) di dalam beberapa persoalan pribadi dan
keluarga.
Walhasil, kita dapat menyimpulkan bahwa musyawarah dapat dilakukan
untuk segala masalah yang belum terdapat petunjuk agama secara jelas dan
pasti, sekaligus yang berkaitan dengan kehidupan duniawi. Hal-hal yang
berkaitan dengan kehidupan ukhrawi atau persoalan ibadah, tidak dapat
dimusyawarahkan. Bagaimana dapat dimusyawarahkan, sedangkan nalar
dan pengalaman manusia belum sampai kesana.
3. Dengan siapa sebaiknya musyawarah itu dilakukan
Persoalan yang dimusyawarahkan barangkali merupakan urusan pribadi,
namun boleh jadi urusan masyarakat umum. Dalam surat Ali ‘Imran ayat
15 tentang musyawarah di atas, Nabi SAW. diperintahkan bernusyawarah
dengan “mereka”. Mereka siapa? Tentu saja mereka yang dipimpin oleh
Nabi Saw, yakni yang disebut dengan umat atau anggota masyarakat. Jadi
musyawarah dapat dilakukan dengan siapapun asalkan ia mempunyai akal
yang sehat.