ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM (Soil - Metal Adhesion Due To the Variation of Soil Compactness and The Soil Moisture Content
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang adhesi tanah dan logam pada berbagai tingkat kepadatan tanah dan kadar air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adhesi antara tanah dan logam bertambah dengan meningkatnya kadar air tanah tetapi berkurang dengan meningkatnya kepadatan tanah. Adhesi tanah dipengaruhi oleh kadar air tanah dan memiliki pengaruh yang lebih
Laporan ini membahas desain struktur sekolah bertingkat tiga yang terdiri dari balok, pelat, dan kolom beton bertulang. Dilakukan permodelan struktur menggunakan software SAP2000 untuk analisis beban hidup, mati, gempa, dan kombinasi beban. Hasil analisis menunjukkan struktur mampu menahan beban tersebut.
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...Repository Ipb
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang adhesi tanah dan logam pada berbagai tingkat kepadatan tanah dan kadar air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adhesi antara tanah dan logam bertambah dengan meningkatnya kadar air tanah tetapi berkurang dengan meningkatnya kepadatan tanah. Adhesi tanah dipengaruhi oleh kadar air dan kepadatan tanah.
Desain Perkerasan Jalan Baru (Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku) Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Revisi Juni 2017 (Bagian I: Struktur Perkerasan Baru).
Laporan ini membahas desain struktur sekolah bertingkat tiga yang terdiri dari balok, pelat, dan kolom beton bertulang. Dilakukan permodelan struktur menggunakan software SAP2000 untuk analisis beban hidup, mati, gempa, dan kombinasi beban. Hasil analisis menunjukkan struktur mampu menahan beban tersebut.
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM ...Repository Ipb
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang adhesi tanah dan logam pada berbagai tingkat kepadatan tanah dan kadar air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adhesi antara tanah dan logam bertambah dengan meningkatnya kadar air tanah tetapi berkurang dengan meningkatnya kepadatan tanah. Adhesi tanah dipengaruhi oleh kadar air dan kepadatan tanah.
Desain Perkerasan Jalan Baru (Perkerasan Lentur dan Perkerasan Kaku) Berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan Revisi Juni 2017 (Bagian I: Struktur Perkerasan Baru).
Pondasi laba-laba adalah jenis pondasi yang terdiri dari tiang-tiang pancang yang dihubungkan oleh struktur berbentuk jaring laba-laba untuk mendistribusikan beban secara merata, dan digunakan untuk membangun struktur berat seperti menara dan jembatan."
Class notes of Geotechnical Engineering course I used to teach at UET Lahore. Feel free to download the slide show.
Anyone looking to modify these files and use them for their own teaching purposes can contact me directly to get hold of editable version.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Perkerasan kaku menggunakan beton sebagai bahan utama. Jenisnya antara lain JPCP, JRCP, dan CRCP yang membedakan sistem joint-nya. Perkerasan kaku umum digunakan untuk jalan berat karena mampu mendistribusikan beban ke subgrade lebih baik daripada perkerasan lentur.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
Approximate Analysis of Multistored Frame by Cantilever method Numerical-IInawalesantosh35
Cantilever Method :-
Introduction:-
Used for the analysis of building frames subjected to lateral loading.
More Appropriate to High rise building frames.(i.e. Height is more than width of frame)
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Video tidak dapat ditampilkan karena file terlalu besar, silahkan email ke : noussevarenna@gmail.com atau dm ke instagram : noussevarenna
Dokumen tersebut membahas tentang dozer, termasuk definisi dozer, bagian-bagian utamanya seperti penggerak, traktor, dan pisau, cara pengoperasiannya, serta bagaimana menghitung produktivitas dozer berdasarkan ukuran alat dan kondisi lapangan. Secara ringkas, dozer adalah alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dengan menggunakan pisau yang dipasang di depan traktor.
Bab 3 membahas respons sistem satu derajat kebebasan terhadap pembebanan harmonis. Sistem tersebut akan bergerak harmonis jika dipengaruhi secara harmonis, dengan amplitudo maksimum pada resonansi. Untuk sistem teredam, amplitudo steady state-nya dapat dihitung dengan mempertimbangkan rasio frekuensi dan redaman. Metode bandwidth digunakan untuk mengevaluasi nilai redaman berdasarkan lebar kurva resonansi.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
This document discusses a full-scale test conducted on the environmental impact of installing diaphragm wall trenches for underground metro stations in Amsterdam. The test monitored ground deformations, pile settlements, and impacts on pile bearing capacity during the sequential excavation and concreting of adjoining diaphragm wall panels. Test results were used to validate 3D finite element models that were developed to predict environmental impacts. The full-scale test was performed at a construction site with soil conditions representative of the area and provided valuable data on diaphragm wall installation processes.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan aplikasinya dalam pertambangan. Terdapat beberapa poin penting yaitu:
1) Mekanika tanah mempelajari sifat dan perilaku tanah, termasuk komposisi, tekstur, dan hubungannya dengan air dan udara.
2) Data geoteknik dan hidrogeologi diperlukan dalam perencanaan pertambangan untuk menentukan metode penambangan.
3) Stabilitas lereng dan struktur ge
Laporan ini membahas pengukuran kemiringan lereng dengan berbagai alat. Kemiringan lereng mempengaruhi erosi dengan meningkatkan aliran permukaan seiring kecuraman lereng. Alat yang digunakan untuk pengukuran antara lain selang air, alat ukur tipe A, dan klinometer. Tujuan praktikum adalah mengetahui cara pengukuran kemiringan lereng dan membandingkan hasil pengukuran dengan berbagai alat.
Pondasi laba-laba adalah jenis pondasi yang terdiri dari tiang-tiang pancang yang dihubungkan oleh struktur berbentuk jaring laba-laba untuk mendistribusikan beban secara merata, dan digunakan untuk membangun struktur berat seperti menara dan jembatan."
Class notes of Geotechnical Engineering course I used to teach at UET Lahore. Feel free to download the slide show.
Anyone looking to modify these files and use them for their own teaching purposes can contact me directly to get hold of editable version.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Perkerasan kaku menggunakan beton sebagai bahan utama. Jenisnya antara lain JPCP, JRCP, dan CRCP yang membedakan sistem joint-nya. Perkerasan kaku umum digunakan untuk jalan berat karena mampu mendistribusikan beban ke subgrade lebih baik daripada perkerasan lentur.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan konstruksi jalan dari jalan tanah, jalan kerikil, jalan batu pecah, hingga jalan aspal beton beserta rumus-rumus perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan berdasarkan beban lalu lintas dan CBR tanah dasar."
Approximate Analysis of Multistored Frame by Cantilever method Numerical-IInawalesantosh35
Cantilever Method :-
Introduction:-
Used for the analysis of building frames subjected to lateral loading.
More Appropriate to High rise building frames.(i.e. Height is more than width of frame)
Teknik fondasi 1 - Penyelidikan Lapangan Uji Sondir, Boring, dan SPTnoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Video tidak dapat ditampilkan karena file terlalu besar, silahkan email ke : noussevarenna@gmail.com atau dm ke instagram : noussevarenna
Dokumen tersebut membahas tentang dozer, termasuk definisi dozer, bagian-bagian utamanya seperti penggerak, traktor, dan pisau, cara pengoperasiannya, serta bagaimana menghitung produktivitas dozer berdasarkan ukuran alat dan kondisi lapangan. Secara ringkas, dozer adalah alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dengan menggunakan pisau yang dipasang di depan traktor.
Bab 3 membahas respons sistem satu derajat kebebasan terhadap pembebanan harmonis. Sistem tersebut akan bergerak harmonis jika dipengaruhi secara harmonis, dengan amplitudo maksimum pada resonansi. Untuk sistem teredam, amplitudo steady state-nya dapat dihitung dengan mempertimbangkan rasio frekuensi dan redaman. Metode bandwidth digunakan untuk mengevaluasi nilai redaman berdasarkan lebar kurva resonansi.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
This document discusses a full-scale test conducted on the environmental impact of installing diaphragm wall trenches for underground metro stations in Amsterdam. The test monitored ground deformations, pile settlements, and impacts on pile bearing capacity during the sequential excavation and concreting of adjoining diaphragm wall panels. Test results were used to validate 3D finite element models that were developed to predict environmental impacts. The full-scale test was performed at a construction site with soil conditions representative of the area and provided valuable data on diaphragm wall installation processes.
Similar to ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM (Soil - Metal Adhesion Due To the Variation of Soil Compactness and The Soil Moisture Content
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan aplikasinya dalam pertambangan. Terdapat beberapa poin penting yaitu:
1) Mekanika tanah mempelajari sifat dan perilaku tanah, termasuk komposisi, tekstur, dan hubungannya dengan air dan udara.
2) Data geoteknik dan hidrogeologi diperlukan dalam perencanaan pertambangan untuk menentukan metode penambangan.
3) Stabilitas lereng dan struktur ge
Laporan ini membahas pengukuran kemiringan lereng dengan berbagai alat. Kemiringan lereng mempengaruhi erosi dengan meningkatkan aliran permukaan seiring kecuraman lereng. Alat yang digunakan untuk pengukuran antara lain selang air, alat ukur tipe A, dan klinometer. Tujuan praktikum adalah mengetahui cara pengukuran kemiringan lereng dan membandingkan hasil pengukuran dengan berbagai alat.
Dokumen tersebut membahas analisis bidang gelincir menggunakan metode geolistrik di daerah Bendungan Jatigede. Metode geolistrik digunakan untuk mengetahui perbedaan kandungan lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang berpotensi menyebabkan longsor."
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...Vera Rohmadoniati
Dokumen ini membahas analisis perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang beton dan baja di Desa Bugel, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah. Tanah di lokasi tersebut merupakan tanah lempung ekspansif yang mengembang dan menyusut seiring perubahan kadar airnya. Penelitian ini menganalisis pengaruh variasi kadar air dan jenis material tiang terhadap perpindahan tiang dengan menggunakan program Plaxis 3D Foundation. Hasilnya menunj
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Pengantar
Perencanaan struktur yang tertanam harus mempertimbangkan karakteristik pembentuknya yaitu Struktur dan tanah dimana struktur tersebut ditanam
Deformasi struktur besarnya tergantung kepada kekakuan tanah disekeliling struktur, jenis tanah pengisi dan ada tidaknya galian
Pengantar
Tanah akan memberikan tekanan terhadap struktur. Tanah akan membentuk busur (arc) diatas struktur.
bentuk busur ini akan mengurangi tekanan pada struktur.
Gaya busur ini tergantung kepada kekuatan tanah dan koefisien gesekan antara tanah pengisi dan tanah disekitarny
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini membahas permodelan pergerakan tanah pada lereng buatan di laboratorium dengan variasi kemiringan dan kompaksi tanah.
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sudut kemiringan dan kompaksi tanah berpengaruh besar terhadap kecepatan pergerakan tanah. Sudut 20 derajat menghasilkan kecepatan 15-66 cm/detik untuk tanah kompak dan 100 cm/detik unt
Dokumen tersebut membahas latar belakang perbaikan tanah dengan campuran kapur dan serat karung plastik. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh penambahan serat dan ukuran benda uji terhadap kuat tarik tanah yang dicampur kapur dan serat, serta menentukan standar ukuran benda uji untuk pengujian kuat tarik tanah tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang standar ukuran dalam
Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...Elsa Rosyidah
Pergerakan air dalam tanah jenuh akan mempengaruhi limpasan dan infiltrasi pada suatu daerah, sedangkan proses pergerakan air dalam tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah. Perubahan penggunaan lahan sangat mempengaruhi sifat-sifat fisik tanah. Perubahan penggunaan lahan dan perbedaan sifat – sifat dasar tanah yang meliputi alih fungsi lahan yang semula ada vegetasi menjadi lahan yang tak ada atau minim vegetasi mengakibatkan laju infiltrasi dan perkolasi pada tanah menjadi berubah dan memungkinkan terjadinya proses infiltrasi yang cukup besar, menyebabkan semakin berkurangnya daerah resapan air hujan secara langsung dan penurunan ketersediaan air tanah. Pengukuran pergerakan air dalam tanah kondisi jenuh atau Konduktivitas Hidrolik Jenuh tanah (KHJ) sangat penting karena KHJ berperan dalam penentuan limpasan air, infiltrasi, dan perkolasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai konduktivitas hidrolik jenuh tanah di berbagai penggunaan lahan dengan menggunakan metode constant head dan sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah, berat isi, berat jenis, dan porositas di 5 penggunaan lahan pada 3 kedalaman tanah yang berbeda.
Penelitian dilaksanakan di area Kelurahan Sumbersari pada bulan Desember 2008 hingga bulan Oktober 2009. Penelitian pengaruh sifat fisik tanah terhadap KHJ dengan menggunakan metode constant head pada 5 penggunaan lahan yaitu pemukiman penduduk (T1), lapangan (T2), kebun tomat (T3), semak belukar (T4), sawah irigasi (T5) pada 3 kedalaman yang berbeda yaitu 0-15 cm (K1), 15-30 cm (K2), dan 30-45 cm (K3). Sifat fisik tanah yang dianalisis antara lain tekstur tanah, berat isi, berat jenis, porositas, dan kadar air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai KHJ tertinggi pada seluruh titik lokasi adalah lokasi sawah irigasi dengan kedalaman 30-45 cm. Faktor utama yang mempengaruhi nilai KHJ adalah nilai berat isi. Sifat-sifat fisik tanah yang mempengaruhi nilai KHJ adalah tekstur tanah dan porositas tanah. Hasil penelitian direkomendasikan sebagai acuan KHJ penggunaan lahan lokasi lain dengan kondisi dan sifat fisik tanah yang sama.
Kata kunci: Sifat fisik tanah, KHJ, pergerakan air dalam tanah, infiltrasi
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan klasifikasi tanah. Mekanika tanah mempelajari sifat fisik dan kimia tanah, termasuk proses pembentukan, komposisi, kekuatan, dan konsolidasi tanah. Klasifikasi tanah digunakan untuk mengkategorikan tanah berdasarkan karakteristiknya, seperti ukuran butir, kandungan air, dan kekuatan tekan. Beberapa sistem klasifikasi yang dibahas mel
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
1. Cerucuk bambu digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah lembek dan mengurangi penurunan bangunan. Namun belum ada pedoman perhitungan yang jelas.
2. Penelitian menunjukkan bahwa jarak dan jumlah cerucuk yang lebih dekat dapat meningkatkan daya dukung tanah. Pemadatan tanah di sekitar cerucuk juga meningkatkan kuat geser tanah.
3. Teori menjelaskan bahwa penambahan volume
Similar to ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM (Soil - Metal Adhesion Due To the Variation of Soil Compactness and The Soil Moisture Content (20)
This document provides information about the 3rd International Conference on Adaptive and Intelligent Agroindustry that was held from August 3-4, 2015 in Bogor, Indonesia. It includes welcoming messages, details about keynote speakers, the agenda, and abstracts of invited speakers. The conference aimed to provide a forum for researchers and professionals to exchange ideas and recent advances in innovative agroindustry. It covered topics related to agroindustrial systems, process engineering, environmental engineering, and information technology for adaptive agroindustry.
This document provides information about the 3rd International Conference on Adaptive and Intelligent Agroindustry that was held from August 3-4, 2015 in Bogor, Indonesia. It discusses the welcome message from the general chairs, welcoming address from the head of the Agroindustrial Technology Department at Bogor Agricultural University, list of committees and invited speakers, topics to be discussed, and the agenda for the conference. The conference aimed to provide a forum for researchers, engineers, and scholars to exchange information and strengthen collaboration in innovative agroindustry.
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
Prosiding ini mendeskripsikan pengembangan teknologi separasi bahan aktif temulawak menggunakan biopolimer termodifikasi dari serabut ela sagu. Serabut ela sagu dimodifikasi melalui kopolimerisasi cangkok dan taut silang untuk menghasilkan selulosa-g-poliakrilamida yang digunakan sebagai material separator. Xantorizol dapat dipisahkan dengan baik dari senyawa pengotor menggunakan material ini, yang dievaluasi melalui krom
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
Artikel ini membahas tentang pembuatan arang dari sampah organik kota menggunakan metode karbonisasi dalam reaktor pirolisis pada suhu 350-510°C selama 5 jam. Parameter kualitas arang yang diukur meliputi rendemen, kadar air, abu, zat terbang, karbon, nilai kalor, dan daya jerap terhadap beberapa zat. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa karbonisasi pada suhu 505°C menghasilkan arang dengan kualitas
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif antifeedant dalam asap cair hasil pirolisis sampah organik perkotaan.
2. Hasil pirolisis diuji aktivitasnya terhadap larva Spodoptera litura dan fraksi yang aktif diidentifikasi menggunakan GC-MS.
3. Identifikasi menunjukkan fraksi metanol mengandung 14 jenis senyawa antifeedant dengan y-butyrolacton se
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMRepository Ipb
This document summarizes a study on the thermal effect on apatite crystals synthesized from eggshell calcium. Apatite crystals were synthesized by precipitating calcium solution from calcined eggshells into diammonium hydrogen phosphate solution. The apatite crystals were characterized using XRD and SEM before and after being calcined at 800°C and 900°C. XRD analysis showed the uncalcined samples contained hydroxyapatite and a small amount of carbonated apatite. Calcination removed the carbonate content, leaving only hydroxyapatite. Crystallinity and grain size increased with higher calcination temperatures. SEM images also showed larger grain size with increasing temperature.
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKRepository Ipb
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu aktivasi dan asetilasi yang optimal untuk memperoleh pektin asetat yang tidak larut air, yang akan digunakan sebagai bahan baku lembaran bioplastik. Hasilnya menunjukkan bahwa waktu aktivasi 180 menit dan waktu asetilasi 120 menit menghasilkan materi yang paling hidrofobik dan tingkat substitusi asetil tertinggi. Analisis menunjukkan perbedaan antara pektin dan pektin aset
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...Repository Ipb
Prosiding Simposium Nasional Kimia Bahan Alam XX (2012) merangkum hasil-hasil penelitian terkini mengenai peranan kimia bahan alam dalam meningkatkan potensi dan saintifikasi tanaman obat Indonesia. Simposium ini diselenggarakan oleh Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 9-10 Oktober 2012. Terdapat presentasi dari pembicara undangan dan peserta, serta diskusi unt
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...Repository Ipb
Dokumen tersebut merupakan prosiding Seminar Nasional Sains III dengan tema "Sains Sebagai Landasan Inovasi Teknologi dalam Pertanian dan Industri" yang diselenggarakan pada tanggal 13 November 2010 di Bogor. Prosiding ini berisi makalah-makalah hasil penelitian yang dipresentasikan dalam empat sesi paralel yaitu Biological Science, Biochemistry, Chemistry, dan Physics & Mathematical Science, serta sesi poster. Prosiding ini bermanfaat bagi pelaku dan institusi terkait untuk men
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
Prosiding ini membahas potensi minyak atsiri daun Cinnamomum multiflorum sebagai insektisida nabati terhadap hama ulat kubis Crocidolomia pavonana. Minyak atsiri daun C. multiflorum diperoleh dengan kadar rendemen 1,39% dan diuji aktivitasnya dengan metode celup daun. Hasil uji menunjukkan minyak atsiri C. multiflorum memiliki aktivitas insektisida tinggi terhadap C. pavonana den
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...Repository Ipb
This document summarizes research on the anticancer potential of tempuyung (Sonchus arvensis) extracts. Tempuyung samples were collected from different areas in Java and extracted using methanol and ethanol. Phytochemical tests found saponins, flavonoids, steroids, and tannins. Toxicity tests against Artemia salina shrimp found the 70% ethanol extract was more toxic than the methanol extract. High performance liquid chromatography (HPLC) profiled the most toxic extract from Solo. Gradient HPLC produced 3-7 peaks providing a better fingerprint than isocratic HPLC with 1-4 peaks. The research investigated anticancer potential and optimized HPLC profiling of bioactive tempuyung extracts
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
ADHESI TANAH - METAL PADA BERBAGAI TINGKAT PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM (Soil - Metal Adhesion Due To the Variation of Soil Compactness and The Soil Moisture Content
1. ADHESI TANAH-METAL PADA BERBAGAITINGKAT
PERUBAHANKEPADATANDANKADARAIRTANM
(Soil -Metal Adhesion Due To the Variationof Soil Compactnessand The
Soil Moisture Content)
Gatot ~ramuhadi'dan Eduard Narnaken!Sembiringl
Abstract
Soil, as the nature body, is very important in supporting the live perpetuity of
the living creatures. In farm machinery and equipment application for soil tilling,
soil also affects the goal of the soil tillageactivities.
When the soil tillage equipment and machinery are to be applied in the field.
there will Qe interaction among the traction device, the blade, and the soil. The
soil, which is used as a machine supporter, must have a certain consistency.
Consistency is the degree of cohesion and adhesion among soilpartides and soil
mass resistance to the variation of shape by pressure and sfrengU, that affected
the soil deformation.
The objectiveof the research was to study the soil -metal adhesion due to the
variationof soil compactness and the soil moisture content.
Resutts of the research showed that soil - metal adhesion increased by the
increasing of soil moisture content from 39.3% to 82.2 %, but it decnraS8d by the
increasing of soil compactness from 0.47 g/cc to 0.05 g/cc. THe soil-metal
adhesion decreased and deceased again by the increasing of the soil moisture
content until it reached a very wet or saturatedconditionsof the soil.
Soil strength was much more affected by the soil - metal adhesion than by the
soil-metal friction. Friction phase, adhesion phase, and lubricationphase occurred
when the soil moisture content reached r40.8 %, 40.8 - 82.2 %, and 2 82.2 %
respectively. The adhesion showed a high value when the soil moisture content
reached the adhesionphase.
Keywords :adhesion, friction, soil compactness, and soil moisture twnteni
PENDAHULUAN
Tanah, sebagai tubuh alam, sangat
berperan dalam menopang
kelangsungan hidup makhluk hidup. Di
bidang budidaya pertanian, tanah amat
berperanan dalam ha1 penyediaan
unsur hara dan sebagai tempat
tumbuhnya tanaman, dimana
dikehendaki tanah mempunyai struktur
remah atau kondisi gembur agar
tanaman &pat tumbuh dengan baik.
Di bidang teknik sipil pertanian,
kekuatan tanah rnenjadi penentu
keberhasilan pembangunan konstruksi
suatu bangunan karena tanah
dipandang sebagai tempat berdiri
tegaknya suatu bangunan.
Dabm penerapan alat dan mesin
pertanian untuk mengotah tanah maka
tanah juga menjadi penentu bethasil
tidaknya kegiatan pengolahan tanah.
Untuk dapat rnenerapkan aiat dan
mesin pengdah tanah maka harus
diketahui berirpa sebenarnya gaya-
gaya reaksi tanah pada saat alat dan
1
Staf PengajarJurusan Teknik Pertanian,fakultasTeknologi Pertanian, IPBBogor
2. Vol. 15. No. 2.Ayustus 2001
rnesin Wsebut digunakan, sehingga
perlu diketahui berapa kekuatan
tanahnya.
Pada saat suatu alat dan mesin
pengolah tanah diaplikasikan di lahan
maka akan ada hubungan interaksi
antara tanah dengan permukaan
kontak bagian penggerak mesin
(tractiondevice) dan bagian permukaan
kontak alat pengolah tanah yang
memotong tanah. Suatu studi atau
kajian yang secara khusus membahas
mengenai hubungan antara tanah
dengan mesin adalah teramekanik
(terramechanics).
Sudah banyak laporan mengenai
suatu kinerja penarikan (tractive
performance) dan tahanan jalan
(running resistance) dari kendaraan-
kendaraan yang biasa dioperasikan di
luar jalan (off-road vehicles). Namun
demikian, interaksi antara mesin-mesin
tersebut dengan suatu permukaan
tanah atau kondisi tanah tertentu tidak
secara lengkap dijelaskan, meskipun
interaksi tersebut merupakan salah
satu faktor penting bagi kinej a mesin.
Hal ini berkaiin dengan kompleksitas,
ketidakseragaman dan keragaman
sifat-sifat tanah (Oida, 1992).
Kinerja penarikan dan jalan (tractive
and running performance) kendaraan
"off-mad, seperti traktor, sangat
dipengaruhi oieh kondisi landasan
(ground) dan spesifikasi mesinnya,
seperti bobot, jenis roda, tekanan ban,
dan sebagainya(Oida, 1992).
Faktor-faktor tanah atau landasan
(ground) yang mempengaruhi kinerja
mesin dapat diklasifikasikan ke dalam
dua kategori. Pertama adalah sifat-sifat
fisik tanah, seperti diameter butiran
tanah, specfic gravity, distribusipartikel
tanah, kadar air, nisbah hampa (void
ratio) d m pemeab17itas. Kedua adalah
kedudukan atau kondisi landasan,
seperti ketidakrataan, tinggi guludan,
kemiringan, lebar dan dalam alur, air,
kedalaman lumpur, gulma atau
rerumputan dan vegetasi (Oida, 1992).
Nichols (1031) rnembagi sifat-&at
tanah menjadi dua, yaitu sifat-sifat
58
tanah primer, seperti diameter butiran,
specific gravity, distribusi partikeltanah,
kadar air dan distribusi partikel, dan
sekunder (sifat dinamik tanah), seperti
gaya geser, kompresibilitas, kohesi dan
adhesi. Bekker (1957) membuat
sistematisasi hubungan kinej a mesin
dan faktor-faktor mekaniktanah.
Tanah yang digunakan sebagai
landasan 1 tumpuan bagi mobilitas
mesin hams mempunyai konsistensi.
Konsistensitanah adalah derajat kohesi
dan adhesi di antara partikel-partikel
tanah dan ketahanan massa tanah
terhadap perubahan bentuk oleh
tekanan dan berbagai kekuatan yang
mempengaruhi bentuk tanah
(Darmawijaya, 1980).
Efek lengas tanah temadap
besarnya kohesi dan adhesi dalam
konsistensi tanah dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Diagram skematik efek
lengas (kadar air) tanah tetttadap dua
komponen pokok konsistensi tanah
(Kohnke, 1968)
Gaya kohesi ialah gaya tarik
menarik sesama zarrah (partikeltanah)
akibat selaput lengas, sedang gaya
adhesi ialah gaya tarik menarik fasa
cair di permukaan fasa padat. Gaya
kohesi bervariasi tergantung ukuran
dan bentuk zarrah serta tebal tipis
selaput lengas antar zarrah (Baver,
1956). Dapat pula dikatakan bahwa
adhesi ialah daya lekat antar partikel
heterogen dan zat-zat kimia
penyusunnyadalamtanah.
3. NIKAN PERTANTAN
Diantara gaya-gaya yang bekerja
pada permukaan kontak antara dua
blok padatan (Midbody) yang berbeda
materialnya terdapat suatu gaya yang
sering diperlukan untuk menark dan
memisahkan kedua padatan tersebut.
Gaya tarik menarik antara dua material
yang berbeda dinamakan adhesi (Gill
dan Vanden Berg, 1967). Menurut
standard ISTVS (International Society
for Terrain-Vehide systems)
disebutkan bahwa adhesi (Ca) ialah
tahanan geser antara tanah dan
material lainnya ketika tekanan luar
yang diaplikasikanbemilainol.
Pengukuran adhesi didasarkan atas
pengukuran serempak ketiga
parameter, yaitu : (1) tegangan gesek,
(2) pergerakan tangensial tanah pada
sisi-sisi yang berhadapan, dan (3)
beban normal di permukaan. Payne
dan Fwntaine (1954)
memvisualisasikan adhesi tanah
sebagai suatu parameter tambahan
dalam suatu persamaan gesekan
antara tanah dan metal, seperti terlihat
pada persamaan(1).
S' = C, + a tan 8............... (1)
dimana :
S' = tegangangeser tanah
Ca= adhesi
a = tegangan normal
6 = sudut gesek antara tanah dan
metal
TUJUAN
Penelitianbertujuan untuk rnenelaah
"Adhesi Tanah - Metal pada Berbagai
Tingkat Perubahan Kepadatan dan
Kadar Air Tanah". Adapun tanah yang
dijadikan objek penelitian adalah tanah
Latosol di Darmaga, Bogor, sedangkan
metalberupapelat besi baja (steel).
PENDEKATANTEORMS
Pada perrnukaan dua buah benda
yang bersentuhan maka terdapat dua
kemungkinan (Pakpahan, 1982). yaitu :
(1) perinukaanlicin, dan (2) pmukaan
kasar (tidak licin). Dalam hal gesek;wr
juga diienal dua rrwmm, yaitu : (a)
gesem kering (gesekan -1,.
dan @) gesekan basah (gesd<an
cairan).
Ketika dua Mok tanah bergerak
berlawanan satu dengan yang lainnya
rmka gaya-gaya beraksi pada kedua
perfnukaan kontak Wok tersebut. Di
sini beriaku Hukum Coulomb tentang
gesekan, tetapi gaya-gaya gesek alami
secara tepat bekrm 6iWahui (Gill dan
Vanden Berg. 1967). Rosedur umum
yang digunakan untuk memisahkan
gaya-Qaya yang bekerja -thadap permukaan dan tangensiai
tefhadap permukaan sebagaimana
ditunjukkan aleh persamaan (2) dan
Gambar2.
p = FM=tan y.................... -.(2)
dimana :
p = koefisien gesek antara tanah
CWPn tanah
F =gayagesektangensial-ap
pemrukaafl
N = gaya normal yang tegak lwus
temadap-
v = -mFm/r
Garnbar 2. Gaya nomal dan gaya
gesek diantaraduaMdc tanah
(GIdan Vanden Berg, 1967)
Untuk mmggedbn blok tanah
bagian atas maka suahr gaya haws
d i a p t i i i . Besamya gaya yang
diaplikasikantersebut hams lebih besar
dari gaya F sebelum memulai
4. Val. 15, No. 2, Acrustus 2001
pwgerakan, sehingga p rnerupakan Haines (1925) rnernperagakan
suatu parameter persamaan yang pentingnya adhesi pada gesekan luncur
bwhubungan dengan gayagaya .metal-tanah pada persamaan (4).
selama pergerakan suatu Mok tanah di F
atas Wok tanah lainnya. Koefisien ,U' = -= tan6 ......................
N (4)
gesek p sebagai suatu sifat dinarnik
tanah.
Koefisien gesek p jangan sarnpai
dimana :
,d= koefisiengesek luncur
dikacaukan oleh sudut gesek dalam (4 ,gaysdalam persamaan (3) untuk kohesi,
yang menyebabkan
karena kedua persarnaan ini
peluncuran
rnenggambarkan fenomena yang
N = gaya normal pada permukaan
berbeda.
luncur
6 = sudut gesek antara tanah dan
dirnana :
r = tegangan geser tanah (kuat geser
tanah)
C= kohesitanah (kekohesifantanah)
a= tegangan normal
4 = sudut gesek antar taneh (sudut
gesek dalam)
Persamaan (3) menggambarkan
ketwtuhan suatu massa tanah akibat
geseran yang baru saja tejadi. Setelah
kP#unftrhan h@di maka pemkaan
yang patah 1 retak menghasilkan dua
massa tanah yang m a . Kedua
rnassa tanah tersebut dapat diwaikan
sebagai blok-blok tanah, dan
pergerakan Mok-blok tanah tersebut
relatif antara satu dengan yang lainnya
sepanjang permthan yang dinyatakan
sebagai gpsekm pehm@m, gepefti
tertulis peda persamaan (2). Kedua
model maBematika di atas adalah
sangat-a, oleh karenatidak akan
mungkin kedua nhigesekaMya sarna.
Sayangnya, anterra p.dan 4 biianya I
dgan prosedw percobaan
yang sama s e h i i a tidak dapat
dipisahkan secara nyata, dan
kebingungan serSng w a d i ketika nilai-
nilaitersebut diaplikasilcanuntuk disain.
Gaya-gaya adhesif antara tanah dan
beberapa material lainnya ditentukan
oleh selaput-selaput tipis lengas.
Tegangan lengas dan tegangan
permukaan cairan tanah mumxll untuk
rnenjelaskan karakteristik gaya-gaya
adhesi(Gilldan V;Elltden Berg, t967).
metal
Haines (1925) mengukur gaya yang
diperlukan untuk rnenarik suatu
peluncur di atas tanah-tanah yang
berbeda dengan suatu k i n kadar
lengas yang lebar. Haines juga
menghitung koefisien gesekan luncur
nyata p', yang secara khas ditunjukkan
dalam Gambar 3.
Gambar 3. PWgaruh kadar lengas
tanah terhadap koefisiengesek tanah
(Haines, 1925)
aiasanya
Pada umumnya, kuwa-kwa
tersebut dapat dijelaskan berdasarkan
prinsip-prinsip adhesi. Pada tanah
kering maka awal kuwa bagiin datar
sesuai dengan koefisien gesekan
luncur Yang sesungguhnya,
sebagaimana ditunjukkan dalam
persarnaan (2). Apabila air
ditambahkan maka selaput-selaput tipis
lengas berada di antara peluncur dan
tanah, sehingga adhesi bertarnbah.
Haines (1925) tidak mengukur
5. pertambahan gaya adhesif dan
pertambahan beban normal, namun
menghitung koefisien gesekan luncur
yang nyata d,sebagaimana dinyatakan
dalam persamaan (4).
Selama sudut geseknya sama dan
kurva-kurva beban normal versus gaya
gesek berperilaku sangat dekat dengan
asal, maka disimpulkan bahwa adhesi
beraksi ketika ada suatu beban normal
yang diaplikasikan, dan kenyataan
menunjukkan bahwa adhesi ekuivalen
dengan beban-beban normal yang
diaplikasikan pada berbagai bobot
dalam kisaran tegangan tengas tanah
rendah. .
Nichds (1931) telah
mengklasifikasikan fase-fase umum
gesekan tanah. Fase-fase tersebut
sangat ditentukan oleh kadar lengas
tanah, sebagaimana terlihat dalam
Gambar 4.
Gambar 4. Fase-fase umum gesekan
tanah untuk mengidentifikasikanreaksi-
reaksi tanah pada berbagai kadar
lengastanah (Nichols, 1931)
Berdasarkan Wasifikasi Nichds
(1931) maka fase gesekan diperoleh
ketika tanah dalam keadaan kering.
Apabila lengasnya ditambah maka
adhesi mulai narnpak dan koefisien
gesek bertambah. Fase adhesif
diperoleh ketika ada cukup air yang
menyebabkan adhesinya tinggi tetapi
tidak cukup untuk menyediakan
permukaanair bebas.
Dalam pengolahan tanah dan
lalulintas lapang, permukaan-
permukaan batas terjadi antara tubuh-
tubuh tanah dan material lainnya
seperti baja dan karet, dan juga antara
tubuh-tubuh tanah yang bdek8tan.
Suatu elemen kecil permukaantersebut
dapat dipandang sebagai suatu batas
antara dua padatan. Kadang-kadang
ha1 itu merupakan pergerakan
(perpindahan) ,rdatif dalam elemen
permukaan tersebut, tiiak terjadi pada
saat yang lain, tetapi umumnya
terdapat suatu tegangan yang bekerja
pada elemen permukaan di antara dua
tubuh tersebut. Komponen tmgensial
tegangan tersebut adalah tegangan
geser akibat gesekan pada elemen
permukaantersebut.
tegangan getrer tersebut timbul bila
terjadi pergerakan relatif yang cukup.
Kadangkadang pergerakan relatif
tersebut tidak besar dan tegangan
geser tersebut relatif bernilai rendah.
Sebaliknya, apabila suatu tegangan
geser kecil diaplikasikan, rnaka suatu
pergerakan relatif yang kecit akan
terjadi dan letaknya akan dipulihkan.
Aplikasi suatu tegangan geser yang
lebih besar mengawati suatu
pergerakan relatif yang kemudian
berlanjut.
Garnbar 5. Tegangan-tegangan pada
suatu elemen permukaan tanah yang
melunwr sepanjang suatu material
(Kooiendan Kuipers. 1983)
Pada Gambar 5 ditunjukkan suatu
tegangan geser r yang didesak oleh
suatu material pada suatu tubuh tanah.
Tegangan total S rnempunyai suatu
komponen normal 0,.Ketika terjadi
pergerakan relatii yang signifikan di
dalam antarmuka, maka tegangan
geser I muncul. Tegangan geser ini
6. Vol. 15. No. 2. Aaustus 2001
akan ditunjukkan sebagai tegangan
luncur G. Diasumsikan bahwa elemen
pemkaan tetap tak berubah terhadap
tanah.
Sfat-sifat gesekan untuk suatu
perrnukaan batas biasanya diukur
dengan cara mengukur 5 pada
berbagai nilai a, yang berbeda-beda.
Pada umumnya, t, pada suatu momen
tertentu dapat diperkirakan dengan
menggunakan persarnaan (5). atau
lebih akurat dengan menggunakan
persamaan(6).
Kadar air (lengas) tanah
memungkinkan berpengaruh besar
terhadap perilaku gesekan. Secara
kasar, hukum gesekan diinterpretasikan
secara matematis dengan
menggunakan persamaan (6) dan
secara fisik dengan melihat Gambar 7
befikut ini.
dimana : Garnbar 7. Peranan air tanah di dalam
= koefisien gesek antara tanah dan gesekan antara tanah dan matdaf
metal (Koolen dan Kuipers, 1983)
a = adhesitanah-metal
fl = koefisiengesek antara tanah dan
metal yang sesungguhnya METODA P E N E L M
Koolen dan Kuipers (1983)
rnenyebutkan bahwa ada beberapa
metode pengukuran karakteristik
gesekan tanah - material,
sebagaimana ditunjukkan dalam
Gambar 6, yaitu : (a) metode plat, (b)
metode cincin, (c) metode cakram, (d)
rnetode papan luncur (sled method),
dan (e) metode gigi garpu / taji (tine
method).
A Waktu danTempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan
Januari 2001 hingga Februari 2001 di
Laboratorium Teknik Mesin Budiiaya
Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Fateta, IPB, Bogor.
B. Metoda PengukuranAdhesi
Analog dengan penentuan kohesi
tanah maka penentuan adhesi dapat
diiakukan dengan rnenerapkan Teori
MOW yang didasarkan atas hubungan
fungsional antara tegangan normal (a)
dan tegangan geser (S'), seperti terlihat
dalam Gambar8.
Gambar 6. Metode-metode pengukuran
karakteristik gesekan tanah-
material(Koolendan Kuipers, 1983)
7. Gambar 8. Tegangan-tegangan tanah
dilukiskan dalam bentuk lingkaran Mohr
(a) dan hubungan antara tegangan
normal dan tegangan geser dalam
sampul Mohr (b)
Sekumpulan tegangan hanya
mampu menyebabkan peluncuranpada
material yang berbeda dan kedudukan
ini diplot sebagai suatu ketompok
lingkaran Mohr, sebagaimana
ditunjukkan dalam Gambar 8(b).
Apabila ditarik garis singgung
lingkaran-lingkaran tersebut, maka
&an terbentuk suatu sampul garis
singgung lingkaran sehingga akan
dapat diketahui tegangan geser
tanahnya. Kelinieran hubungan u dan
S' menunjukkan bahwa tahanan gesek
tubuh tanah adalah analog dengan
Hukum COULOMB untuk gesekan
peluncurantubuh tanah dengan metal.
Hukum Coulomb :"Tahanan gesek
dari suatu tegangan tangensial, yang
cendentng untuk meluncurkan satu
blok padatandatar di atas yang lainnya,
adalah sebanding dengan tegangan
normal yang menekan *adatan
tersebut secara bersama-sama". -
Hukum Coulomb di atas dapat
diilustrasikandalamGambar 9.
Gambar 9. liustrasiHukumCwlornb
(Gaya tangensial T melawan tahanan
gesek untuk pekrncuran blok-blok
padatan datar di atas yang lainnya
adalah pqxmional dengan gaya
normal N yang bekerja pada bidang,
sehingga Uiperdeh T = pN, dimana p
adalah koefisiengesek)
Atas dasar analogi di atas, rnaka
sudut 6 sering disebut sebagai sudut
gesek tanah-mel (angle of soil-metal
friction), sedangkan Ca, yang
mentpakan perpotongan antara sumbu
tegangan geser dan garis sampul Mohr,
digambarkan sebagai tegangan geser
yang diperlukan untuk menyebabkan
peluncuran (sliding) pada beban normal
nol, dan sering disebut sebagai adhesi
tanah. Hubungan keempat parameter,
yakni S', Ca .a.dm 6, secara umum
diekspresikanpadapersamaan(1).
Penentuan keernpat parameter di
atas dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengukuran menggunakan
alat uji geser langsung (direct shear
apparatus). Dengan menggunakan alat
tersebut, seperti tediiat pada Gambar
10, rnaka suatu tubuh tanah akan
mendapat tegangan normal, a, dan
diiser dengan tegangan geser
sebesar S'.
8. Vol. 15. No. 2.Aaustus 2001
tanah, dan jenis tanah atau tekstur
tanahnya.
Gambar 10. Direct shear apparatus
untuk menentukanadhesitanah-metal
Ketika tegangan normal
diaplikasikan dan tanah pada bidang
geser digeser dengan laju penggeseran
konstan, maka selama penggeseran
tersebut tanah akan terdeformasi dan
tegangan geser tanah akan semakin
besar hingga suatu saat mencapai
tegangan geser tertinggi (maksimum)
hingga akhimya tanah tidak mampu lagi
melawan gaya geser, yang ditanda~
dengan menurunnya tegangan geser
tanah.
Perlakuan pembebanan dengan
tegangan normal yang semakin besar
akan menghasilkan tegangan geser
maksimum yang semakin besar
sehingga diperoleh beberapa pasangan
hasil pembebanan a dan S'rnax,
selanjutnya pasangan-pasangan
tersebut dibuat kurva sehingga
membentuk suatu kurva garis linier dan
mengikuti bentuk persamaan (1).
Berdasarkan kurva tersebut maka
dapat ditentukan nilai Ca dan 6.
Penentuan nilai Ca dan 6 dapat pula
ditempuh dengan menggunakan
analisisregresilinier sederhana.
Penentuan adhesi tanah dapat
dilakukan pada berbagai jenis
permukaan biiang geser material non-
tanah dengan cara mengganti material
non-tanah tersebut dengan yang
lainnya. Perlakuan penentuan adhesi
tanah yang lain juga bisa dilakukan
dengan mengubah-ubah tingkat
kepadatan tanah, tingkat kadar air
C. Alat dan Bahan
1. Peralatan uji geser langsung yang
terdiri atas bagian-bagian :
a.kotakgeser
b.pemberibeban normal
c.pengukur beban @rovingring) +
2 strain gages di sisi luar dan sisi
dalam ring
d.pengukurgeseran
e.peralatangeser
2. Peralatan pembuat contoh tanah,
berupa tabung ring + silinder pejal
pendorongtanah
3. Neraca l timbangan analitis
4. Peralatanpengukur kadar air tanah
5. Ayakan 0 2 mm
6. Dongkrakhidrolis
7. Bridgebox + handy strain meter
8. Pencatatwaktu (stopwatch)
9. Plat metal datar (landasan
permukaan bidang geser tanah -
metal) terbuat dari bahan besi baja,
(steel)berukuran 15 x 15 x 2.5 cm
dengan karakteristik sifat mekanik :
nilai modulus elastisitas geseran
sebesar 79300 ~lmrn*, berat
volume 0.0000768 ~ l m m ~ ,dan
koefisien ekspansi linier 0.0000117
mm/(mmOC)(Spotts, 1985)
10. Gdas ukur
11. Contoh tanah kering udara (jenis
tanah Latosol) dari lahan Kebun
Percobaan Leuwikopo, Darrnaga
dengan karakteristik tanahnya
adalah : fraksi liat 31.38 %, debu
24.68 %, dan pasir 43.94 % (kelas
tekstur clay loam), batas cair 80.82
%, batas plastis 43.96 %, dan
indeks plastisitas 36.86 O/O
(Sembiringdan Sapei, 1998)
D. Prosedur Pengukuran
Kaliberasialat ujigeser langsung
Oleh karena alat uji geser langsung
yang digunakan ini adalah alat uji geser
tangsung hasil modiikasi sehingga bisa
digunakan untuk meryjukur kohesi dan
adhesi. maka perlu dilakukan kaliberasi
9. aWr hesil pmguhrannya
sesuai w n d&uMa yang
sebenamya. Uibeclegi twssbut
dilaku3ran mtuk men n
s k a t a y ~ w r g ~ p g d a ~ ~
pembebanan (R) dsw beban
sektansmya. Di bggian sisi sebeCah
dalam dan luar dari ring tersebut
dilek-n strain gages, sehingga t#rda
saat dakukan Icaliberasi dipwdh
dua model ha1pej?gukwan, y.9itu : (1)
h&l pengukwanskala pmvhg nirg(R)
versus beban [bed), dan (2) trsrsil
pengukuran reemgan gm&g -n'ng
versus beban. m n g a n paving dng
terbgca pada i m m n handy &sin
meter a m satuan micro strain (p).
Adapun hasil Wiberasi prodng ring
yang telah dilakukandapat dilihat pada
Tabel 1dan Gambar 11.
Tabel 7 . Hasil kaliberasi pembebanan
proving ring alat ujigeser langsung
PerlakuanPercobaan
Untuk mengetahui adhesi tanah-
metal pada berbagai tingkat perubahan
kepadatan dan kadar air tanah maka
sebelum dilakukan pengukuran adhesi
terlebih dahulu diiakukan pemadatan
terhadap contoh tanah dengan tingkat
kepadatan tertentu, kemudian diukur
kadar airnya. Contoh tanah yang
hendak diberi perlakuan tersebut
adalah contoh tanah blos saringan
(ayakan)02 mm.
(b)
OMnbar 11. Hasil kalibmd skala (a)
danrega~gan@)-rSrrg
UMik mmb& suatu Pcmdisi
contdtarehyang--iSi
kePSlng (- defMvl mw -t m c a a r * b e r b e d a . ~ B u a *
~ r x m # r t a n 8 h ~ s a m a
~ ~ a i r ~ d a t r k
wmd-m - -(EetKmg -1 --hinggamencapaikelinggian-
Yans --Sedanekan. -membuat contoh tanah lmbbot isi
yangberbedaberlcadaraL~rama,maka
dua ateu lebih ambh tanatr bedxhot
sama d i dengan air yang
sama banyaknya kemudian dWm
densan P- Yaw
berbedaAiatpenekanUmt0tlt;anah
tersebut adalahdongkrakhidrdis.
CamPengukmn
Pengukuran adhesi tamh-mW
dewan menggwrakan t;q'i geser
mgsung yang ditempuh derrgan
sebagaiberikut :
1.Buat contoh tanah den* perlakuan
percobaan seperti di atas @obd isi
icering !anah sama, berkadar ak
berbeda, dan bobot isi kering beda.
berkadarair sama)
10. tanah nomor 1
n bbung ring
, dMmsi (diameter
ktgS (A), vdume
abasis basah (W)(SBn
a%lsis k&hg (wdb)contoh Mwh
nomor 2 wntukGap perJakuan
4.Tmhskan sbobot 4si bolsah (pt) dan
bobat isi kdng (pd) tiap contoh tanah
nmor 2
5.Letakkanlmasukkan mntoh tanah
nomor2 ke d&rn kotak geser
6.Set pengukur beban proving ring (R)
padadeformasi = 0
7.Beri beban normal (o) sebanyak
minimal 3 macam, supaya bisa dibuat
kurva linier gntara tegangan normal
(a)dan geser (S' ), yaitu :
a. 0.2 ~ c m t(00.2)
b. 0.5kSdcm (~0.5)
c. 1.okglcm2(~1.0)
Okh k a m &meter contoh tanah
nomor 2 dakh sebesar 6.35 cm
maka untuk memberika? tegangan
normal sebesar 0.2 kg/cm diperlukan
beban normal seberat 6.33 kg,
15.84 kg unbk 0.5,ks/cm2. dan 31.67
kguntuk 1.0 kglcm
8.Beri beban geser dengan laju
pembebanan2 %/menit.
Oleh karena alat uji geser langsung
ini mempunyai laju pembenanan 2
kali lebii besar darl alat uji geser
langsung konvensional (standard
sebesar 1 %Inenit) maka
pengukuran deformasi atau
d s p l a ~ n t penggeseran
(peluncuran) tanah di atas
permukaan bidang geser sukar
dilakukan (karena pembacaannya
terlampau cepat), sehingga untuk itu
diatasi dengan cara membaca beban
ukur (R) tiap waktu geser (TS) 10
detik dengan asumsi bahwa
displacement tanah tiap 10 detik
tersebutadalahs m a
9.C-t &ban ukur proving ring (R)
pada sefiap waktu 10 detik dengan
nilai konstanta pembkmm (k) =
0.7305 kg/skala R dan atrru k =
0.0699 kgpe
10.Pengukuran dihentikan ketikanisiR
m u r u n sebanyak minimal 5 bli
penurunan
11.Witong tegangan Wser (S' ) n
wrws : S' = R.WA, ditna~aA =
vhtEI2
12.f~ntukanSmax tiap kurva S' vs 7"s
lint& S'pgda o0.210.5,l 0
13.8uat Wwls hubunpan S'max vs o
dengan menggttnekan mgtode
regresi Hnir sedemana sdthgga
diperaleh suatu garis Iwus, dan
diperoleh nW atWTesi tanah (Ca) dan
sudut gesektzmdwmM(ti).
HASlL DANPEMWWMAN
Pengukuran perubahan a d k i
tanah pada berbagai tingkat kepadatan
dan kadar air tanah dengan
menggwrarican aiat uji geser langsung
dilakukan pada berbagai perlakuan
terhadap contoh tanah, yaitu pada
bobot isi kermg tanah sama bfkedar
air tanah berbeda dan berbobot isi
kering beda berkadar air tanah sama.
Adapun variasi atau kombinasi
perlakuan percobaan tersebut dapat
dilihat pada Tabel 2, sedanglcirn hasil
percobaan beserta has4 andisisnya
dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabd 2. Kombinasiperlakuanbobot isi
keringdm kadar air tanah
11. IPY&LIRC1--M- I
Cwuwmumrn-mum
urn rue ran or pr ur
- U r ~ ( Y Y I 1 O Y O t C )
1 4 - ru...,..ml
.. .
Gambar 12. Kurvahubungan bobotisi keringtanah dengan adhesidanfriksi pada
kisaranWdar air tanah basis kerhgsebesar 18.7 % hingga 139.2 %(a), dan kurva
hubungan kadar air tanahdasar keringdenganadhesi danfriksipadak i i a n
bobat isi keringtanah sebesar 0.47 hingga 1.23 g/cc (b)
Tabel 5. Adhesi dan friksi tanah -metal serta tegangangeser tanah pada bobot
isi keringtanah sebesar 0.47 glcc hingga 1.23 glcc
A - A 0.47 82.2 0.3309 0.9085 0.5126 0.7852 1 1.2394
A-B 0.58 139.2 0.1383 0.7261 0.2835 0.5014 1 0.8644
Tabel 6. Adhesi dan friksi tanah -metalserta tegangan geser tanah pada
kadar air tanah basiskeringsebesar 18.7 %hingga139.2%
12. PARAMETER TERUKUR
pembocaanskaia W a n
proving ring pula
S',.. (kglcmz) ataa&arer
pembacaan regangan
(strain) proving ring pada
Tabel4. Persarnaangaris dankoefisiendeterminasiMilanalisisragtesiiiiier
Untuk mengetahui perubahan
adhesi tanah pada berbagai tingkat
petubahan kepadatan dan kadar air
tanah maka dibuat k u ~ ahubungan
antara bobot isi kering tanah versus
adhesi pada kiiaran kadar air tertentu,
dan kurva hubungan antara kadar air
tanah versus adhesi pada kisaran
bobot isi kering tertentu pula,
sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel
5 danTabel 6, serta Gambar 12.
Adhesi tanah-rnetal berindikasi
menurun ketika kepadatan tanah
meningkat dari 0.47 hingga 1.23 glcc
pada kiiran kadar air tanah basis
kering sebesar 18.7 % hingga 139.2 %i
Penman adhesi dari 0.3309 kglcm
hingga 0.0759 kg/cm2 terjadi ketika
kepadatan tanahnya naik dad 0.47 glcc
himgga 0.95 glcc. Namun, ketika
I<epadatan tanahnya dinaikkan lagi
hingga 1.23 g/cc maka adhesm ju a
naik lagi hi- 0.1685 kglcmp P:a
yang sama juga diikuti pada pola
hubungan antara kepadatan tanah dan
kuat geser tanah (S'), s8bagahana
ditunjukkan dalam Tabd 5. Apabila
d i i i n dengan gesekan (friksi) yang
timbul antara tanah dan metal rnaka
ketika kepadatan tanahnya dinaikkan
dad 0.47 hingga 1.23 kg/cm2d i i o k h
frSksi (tan 6) yang menurun dari 0.9085
hihgga0.2589.
13. Ketika kadar air tanah meningkat
dari 18.7% hingga 82.2% pada kisaran
bobot isi kering tanah sebesar 0.47
kg/cm2 hingga 1-23 kglcm2,
menunjukkan bahwa adhesi tanah -
metal berindikasi naik dari 0.0759
kg/cm2hingga 0.3309 kg/cm2. Narnun,
ketika kadar air tanahnya dinaikkan lagi
hingga 139.2% rnaka adhesinya justru
turun hingga 0.1383 kg/cm2. Hal ini
sesuai dengan keterangan yang
disampaikan oleh Kohnke (1968) dalam
Gambar 1, yaitu adhesiakan meningkat
ketika kadar air tanahnya dinaikkandari
kondisi lembab ke basah, namun akan
menurun hingga hilang (tak ada adhesi
lagi) ketika kadar air tanahnya
dinaikkan hingga kondiii tanahnya
amat basah, atau apaia$i jenuh. Pda
yang sama juga diikuti pada pda
hubungan antara kadar air tanah dan
kuat geser tanah (S'), sebagaimna
diinjukkan d a m Tabel 6. Apabila
dikaitkan dengan gesekan (friksi) yang
tirnbul antara tanah dan metal rnaka
ketikakadar air tanahnya diiikkan dari
40.8 hingga 82.2% diperdeh friksi (tan
6) yang naik dari 0.2589 hingga 0.9085.
Kecenderungan naiknya friksi akibat
bertambahnya kadar air tanah
mengikuti pola naiknya adhesi pada
kaclerair tanah tersebut.
Dengan mengkaji fenomena-
fenomena yang terjadi ketika
kepadatan dan kadar air tanah
ditingkatkan maka dapat dikernukakan
bahwa ketika kepadatan tanah
dinaikkan dari 0.47 hingga 0.95 glcc
menyebabkan adhesinya turun, dan
adhesi akan meningkat ketika kadar air
tanah dimaikkan dari 40.8 % hingga
82.2 %; begii pula kuat geser
tanahnya. Pola hi tidak diikuti oleh
besarnya gesekan (friksi) antara tanah
dan metal. Dengan demikian,
terungkap bahwa ketika kepadatan dan
kadar air tanahnya ditingkatkan maka
besarnya kuat geser tanah (S') akan
lebih banyak dipengaruhioleh besamya
adhesi tanah - metal dibanding
pengaruh besarnya friksi antara tanah
dan metaltersebut.
NIKAN PERTANIAN
Di lain hal, pola naik twunnya
adhesi akibat berubahnya tingkat
kepadatan dan kadar air tanah, juga
diikuti oleh pola naik tummya fr#csi,
meskipun tidak begitu tegas. M i
adhesi menurun maka hal ini
menunjukkan semak'm lemahnya gaya
tarik rnenarik antara tanah dan metal
pada bidang geser sehingga gesekan
yang timbul antam tanah dan metal
juga semakin berkurang; begitu pula
sebaliknya. Hal ini temyata berperilaku
sama dengan pda fase-fase umum
gesekan tanah yang dikemukakan oleh
Nichols (1931). sebagaiia terlihat
dalam Gambar 4. Apabila diakurkan
antam kuwa dalam Gambar 12(a) dan
k u m dalm Gambar 4, rnaka akan
nampak jelas kesamaan perilaku
kuwanya. h i dianggap bahwa fase
friksi terjadi ketika M a r air tanahnya I
40.8 %, fase Mhesi ketW<akadar air
tanahnya 40.8 - 82.2%, dan fase
lubrikasi ketika W a r air tanahnya 2
82.2 %. Pada fase friksi maka friksi
lebih berperanan dalam menentukan
besarnya kuat geser tanah dibanding
adhesi. Hal ini t r i diliat dengan
adanya friksi sebesar 0.4237 ,
sedangkan adhesinya hanya sebesar
0.1290 kglun2. Padafase adhesi maka
adhesi rneningkat cukup tinggi, yaitu
dari 0.1685 kgkm2 hingga 0.3309
kg/cm2 dimana friksi juga meningkat
sangat tinggi dari 0.2589 hingga
0.9085. Ketika mencapaifase lubrikasi
maka adhesinya mulai menurun; begiiu
pula friksinya. Hal ini disebabkan
karma bertambahnya kadar air tanah
akan menambah banyaknya selaput
tipis lengas di antara tanah dan metal
yang bertindak seolaholah seperti
pelumas, s e h i i akan mengurangi
friksi dan adhesi deh karena
menurunnya koefisii gesek dan
terganggunya gaya tarik rnenarik antara
tanah dan metaltersebut.
Pola naiknya adhesi pada kisaran
kadar air dari 40.8 hingga 82.2 %
ternyata juga bersesuaian dengan
kondisi kadar air tanah dari batas
plastis hingga batas cair untuk tanah
14. Vol. 15. No.2.
Dmnaga yaitu sebesar 43.96
8482 % (Sembiring dan Sapei,
hiberartibahwa adhesitanah -
k d l a i tinggi pada fase adhesi,
yab k e t i i kohesi tanah sudah
melemah hingga sebelum banyak
selaput tipis lengas rnenydimuti di
permukaankontaktanah -metal.
Kesirnpulan yang bisa dikemukakan
unhrk mengetahui perubahan adhesi
rnetal-tanah Lato& Darmaga pada
berbagai tingkat perubahan kepadatan
dm kadar air tanah, yaitu :
1. Adhesi tanah - metal meningkat
dengan meningkatnya kadar air teneh
dari 39.3% hingga 82.2%. m u n
menurun dengan menmghtnya
kepadatan tanah dari 0.47 hingga 0.95
glcc. Kenaikan adhesi tsrsebut tejadi
ketika kadar air tanah Wsebut
diasumshn telletak pada kondisi
tanah lernbab hingga basah,
sebagaimana Yaw -ah
diungkapkandeh Kohnke (1968)
2. Adhesi tanah - metal akan semakin
menurun dengan rneningkatnya kadar
air tanah hingga rnencapaikondisiarnat
basah atau jenuh, oleh karena semakm
banyaknya selaput tipis lengas (water
film) di antara tanah dan metal yang
rnenyebabkan sernakin berkurangnya
gaya tarik mnarik tanah -metal
3. Kekuatan geser tanah (S') lebih
banyak dipengaruhi oleh besarnya
adhesi tanah - metal dibanding oleh
besarnya friksi (gesekan) antara tanah
dan metal
4. Fasefriksi hasil percobaantemadap
tanah Latosol ini terjadi ketika kadar air
tanahnya s 40.8 %, fa- adhesi ketika
kadar air tanahnya 40.8 - 82.2 %, dan
fase lubrikasi ketika kadar air tanahnya
2 822 %. Adhesi meningkat c u m
tinggi ketika kadar air tanahnya
mencapaifase adhesi.
DAFTAR PUSTAKA
A.S.T.M. 1952. Symposium on the
D i Shear T d n g of Sods.
Spec.Tech.Pub. 131. 87pp..
Ptriaddphia,USA
Baver, LD., W.H. Gardner, and W.R.
Gardner. 1956. Soil Physics. 3rd
Edition. John WiHey & Sons, Irrc.
NewYork
Bekker, M.G. 1957. Theory of Land
Locomotion. 520 pp. Ann Arbor,
Michian
Darmawijaya, M.I. 1980. Klasifikasi
Tanah. BPTK, Bandung
Gill, W.R.. and G.E. VandenBerg.
1967. SoilDynamics in Tillage and
Tractiorl8. Agriculture Handbook
No.316. &.Rers.Ser., USDA
Haines, W.B. 1925. Skdiez in the
Physid Roperties of soh. i.
Mechanical Properties Concerned
in Cultivation. Jwr. Agr. Sci. 15 :
178-200
Kohnke, Helmut. 1968. Soil Physics.
McGrawHill Book Company, New
York
Koolen, A.J., and H. Kuipers. 1983.
Agricultural Soil
Springer-Vertag, Berlin W i g .
Gennany
Nichds. M.L. 1931. The Dynamic
Pmpehs of Soil. II. Soil and
Metal Friction. Agric. EngiR(3ering.
12: 321-324
Oida, Akira. 1992. Terramechanics.
Dep. ofAgric. Engineering, Faculty
of Agricultwe, Kyoto University,
Japan
Pakpahan, D. 1982. Statika dan
Dinarnika. Jurusan Keteknikan
Pertaniin. Fakultas Teknologi
Pertani, lnstitut PertanianBogor
Payne. P.C.J., and E.R. Fountaine.
1954. The Mechanism of Scouring
for Curtivation Implements. Natl.
Inst. Agr. Engin. Tech. Memo. 116,
1 1 P ~ .
15. Sembiring, E.N., dan A. Sapei. 1998.
Model Rhedogi dan Kekuatan
Tanah Latosol dan Podzdik Merah
Kuning pada Perubahan Kadar Air
dan Densitas Tanah. Laporan
Akhir Penelitian Dasar Nomor : 13
I PPlPD I 199711997. Fakultas
TekndogiPertanian, IPB
Spotts, M.F. 1985. Design of
Machine Elements. 6th Edition.
Prentice-Hall, Inc. Englewood
Cliffs, New Jersey 07632, USA