1. Adat Perpatih didasarkan pada syariat Islam dan mengambil pedoman dari al-Quran dan Sunnah.
2. Adat ini mengikuti prinsip-prinsip keadilan, kasih sayang, dan permuafakatan dalam menguruskan masyarakat serta memberlakukan hukuman.
3. Warisan tanah adat hanya diberikan kepada perempuan sesuai dengan adat yang telah lama diamalkan dan tidak bertentangan dengan syariat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang sejarah bermulanya LGBT dan menjelaskan bahwa LGBT berkembang akibat pengaruh budaya Barat yang merebak ke seluruh dunia.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa pada awalnya hubungan seks bebas hanya terjadi di pelabuhan-pelabuhan akibat adanya kaum imigran laki-laki, namun kemudian berkembang menjadi bisnis pel
Dokumen ini membahas tentang konsep saham fardhu dalam hukum Islam, termasuk perbandingannya dengan asal masalah, konsep 'aul dan rad, serta contoh-contoh masalahnya. Dibahas pula tentang proses pengiraan tashih untuk menghindari pecahan saham.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang sejarah bermulanya LGBT dan menjelaskan bahwa LGBT berkembang akibat pengaruh budaya Barat yang merebak ke seluruh dunia.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa pada awalnya hubungan seks bebas hanya terjadi di pelabuhan-pelabuhan akibat adanya kaum imigran laki-laki, namun kemudian berkembang menjadi bisnis pel
Dokumen ini membahas tentang konsep saham fardhu dalam hukum Islam, termasuk perbandingannya dengan asal masalah, konsep 'aul dan rad, serta contoh-contoh masalahnya. Dibahas pula tentang proses pengiraan tashih untuk menghindari pecahan saham.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pengurusan Islam yang mencakupi konsep Al-Ubudiyah (pengabdian kepada Allah), Al-Adalah (keadilan), dan Al-Syura (musyawarah)."
Manifestasi agama berbeza antara Islam dan Hindu. Islam hanya mengakui Allah sebagai Tuhan sebenar manakala Hindu mempunyai pelbagai dewa. Ajaran agama berbeza dalam cara transformasi manusia, contohnya Islam menekankan konsep tauhid manakala Hindu menekankan proses mencari diri. Tempat beribadat agama berbeza antara masjid dan kuil.
Perundangan Islam pada zaman penjajahan baratathirahsb
Dokumen tersebut membahas tentang perundangan Islam pada zaman penjajahan Barat di Malaysia. Ia menjelaskan skop perundangan Islam, undang-undang muamalat, perkahwinan, jenayah, dan keterangan. Dokumen juga membandingkan ciri-ciri undang-undang yang dibawa penjajah Barat dengan undang-undang Islam serta kesan negatif penjajahan terhadap perundangan Islam di Malaysia.
Siapakah Lina Joy? Apakah perkara yang dituntut dalam kes ini? Apakah keputusan kehakiman? Apakah kesan kes ini dalam kedaulatan umat Islam di Malaysia?
Dokumen tersebut membahas konsep kepemilikan dalam Islam. Ia menjelaskan definisi kepemilikan sebagai penguasaan suatu harta yang memungkinkan pemiliknya untuk menggunakannya sesuai hukum syara'. Dokumen tersebut juga membedakan antara kepemilikan penuh dan tidak penuh, serta menjelaskan berbagai jenis hak kepemilikan seperti hak kepemilikan, manfaat, dan penggunaan aset.
Kesan mengamalkan akhlak mahmudah dalam kehidupanSaufi Suhaimi
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat mengamalkan akhlak mulia dalam kehidupan individu, masyarakat, agama, dan negara. Menurut dokumen tersebut, mengamalkan akhlak mulia dapat membawa berbagai keuntungan seperti pemikiran yang lebih progresif, mudah melakukan perintah Allah, serta dapat mewujudkan masyarakat yang harmonis dan makmur.
Dokumen tersebut membahas tentang kaedah fiqh yang menyatakan bahwa kesukaran membawa kemudahan. Kaedah ini menjelaskan bahwa hukum Islam menginginkan kemudahan dan tidak membebani manusia dengan hal-hal di luar kemampuannya. Dalil-dalil utama kaedah ini termasuk ayat Al-Quran dan hadis yang menyatakan Allah menginginkan kemudahan bagi umatnya.
Bab 1 menjelaskan pengertian Ilmu Faraidh sebagai ilmu yang mengetahui pembagian hartanya setelah seseorang meninggal. Bab 2 membahas tentang Wasatiyyah dan Tawazun sebagai dasar sistem pusaka Islam. Bab 3 menjelaskan perbandingan sistem pusaka zaman Jahiliyah dan sekarang serta antara agama. Bab 4-6 membahas metode penelitian dan perbandingan sistem pusaka zaman dulu dan sekarang serta antara agama yang men
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pengurusan Islam yang mencakupi konsep Al-Ubudiyah (pengabdian kepada Allah), Al-Adalah (keadilan), dan Al-Syura (musyawarah)."
Manifestasi agama berbeza antara Islam dan Hindu. Islam hanya mengakui Allah sebagai Tuhan sebenar manakala Hindu mempunyai pelbagai dewa. Ajaran agama berbeza dalam cara transformasi manusia, contohnya Islam menekankan konsep tauhid manakala Hindu menekankan proses mencari diri. Tempat beribadat agama berbeza antara masjid dan kuil.
Perundangan Islam pada zaman penjajahan baratathirahsb
Dokumen tersebut membahas tentang perundangan Islam pada zaman penjajahan Barat di Malaysia. Ia menjelaskan skop perundangan Islam, undang-undang muamalat, perkahwinan, jenayah, dan keterangan. Dokumen juga membandingkan ciri-ciri undang-undang yang dibawa penjajah Barat dengan undang-undang Islam serta kesan negatif penjajahan terhadap perundangan Islam di Malaysia.
Siapakah Lina Joy? Apakah perkara yang dituntut dalam kes ini? Apakah keputusan kehakiman? Apakah kesan kes ini dalam kedaulatan umat Islam di Malaysia?
Dokumen tersebut membahas konsep kepemilikan dalam Islam. Ia menjelaskan definisi kepemilikan sebagai penguasaan suatu harta yang memungkinkan pemiliknya untuk menggunakannya sesuai hukum syara'. Dokumen tersebut juga membedakan antara kepemilikan penuh dan tidak penuh, serta menjelaskan berbagai jenis hak kepemilikan seperti hak kepemilikan, manfaat, dan penggunaan aset.
Kesan mengamalkan akhlak mahmudah dalam kehidupanSaufi Suhaimi
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat mengamalkan akhlak mulia dalam kehidupan individu, masyarakat, agama, dan negara. Menurut dokumen tersebut, mengamalkan akhlak mulia dapat membawa berbagai keuntungan seperti pemikiran yang lebih progresif, mudah melakukan perintah Allah, serta dapat mewujudkan masyarakat yang harmonis dan makmur.
Dokumen tersebut membahas tentang kaedah fiqh yang menyatakan bahwa kesukaran membawa kemudahan. Kaedah ini menjelaskan bahwa hukum Islam menginginkan kemudahan dan tidak membebani manusia dengan hal-hal di luar kemampuannya. Dalil-dalil utama kaedah ini termasuk ayat Al-Quran dan hadis yang menyatakan Allah menginginkan kemudahan bagi umatnya.
Bab 1 menjelaskan pengertian Ilmu Faraidh sebagai ilmu yang mengetahui pembagian hartanya setelah seseorang meninggal. Bab 2 membahas tentang Wasatiyyah dan Tawazun sebagai dasar sistem pusaka Islam. Bab 3 menjelaskan perbandingan sistem pusaka zaman Jahiliyah dan sekarang serta antara agama. Bab 4-6 membahas metode penelitian dan perbandingan sistem pusaka zaman dulu dan sekarang serta antara agama yang men
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Fiqih Mawaris yang mempelajari siapa saja ahli waris yang berhak menerima warisan dan bagian warisan mereka.
2) Sumber hukum kewarisan adalah Al-Quran dan hadis yang menjelaskan secara rinci bagian warisan untuk berbagai hubungan kekerabatan.
3) Tujuan kewarisan Islam adalah mencegah pertikaian antar ahli waris dengan menentukan
Sistem hukum waris adat di Indonesia bervariasi antara lain patrilineal, matrilineal, dan parental/bilateral. Pada sistem patrilineal hanya anak laki-laki yang berhak waris, sedangkan matrilineal hanya anak perempuan. Sistem parental/bilateral memberikan hak yang sama antara laki-laki dan perempuan untuk mewarisi dari kedua orang tua.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar Islam dalam konteks hubungan antaretnik, meliputi kerjasama, persaudaraan, keadilan, kebebasan, dan kemuliaan manusia tanpa memandang latar belakang. Prinsip-prinsip ini diilhami dari Piagam Madinah yang menjadi dasar negara Islam pertama dan menjamin hak-hak semua kelompok.
Makalah ini membahas tentang pemahaman hukum Islam, syariat dan fiqh serta hubungan antara ketiganya. Syariat Islam merujuk kepada hukum agama yang ditetapkan Allah melalui al-Quran dan sunnah nabi. Fikih Islam adalah hasil ijtihad ulama dalam menjelaskan hukum-hukum syariat. Sedangkan hukum Islam merujuk pada ketentuan-ketentuan hukum yang dihasilkan para fuqaha berdasarkan interpretasi terhadap syariat.
Makalah ini membahas tentang pemahaman hukum Islam, syariat dan fiqh serta hubungan antara ketiganya. Syariat Islam merujuk kepada hukum agama yang ditetapkan Allah melalui al-Quran dan sunnah nabi. Fikih Islam adalah hasil ijtihad ulama dalam menjelaskan hukum-hukum syariat. Sedangkan hukum Islam merujuk pada ketentuan-ketentuan hukum yang dihasilkan para fuqaha berdasarkan interpretasi terhadap syariat.
Makalah ini membahas tentang pemahaman hukum Islam, syariat dan fiqh serta hubungan antara ketiganya. Syariat Islam merujuk kepada hukum agama yang ditetapkan Allah melalui al-Quran dan sunnah, sedangkan fiqh Islam adalah hasil ijtihad ulama dalam menjabarkan syariat. Hukum Islam merujuk pada ketentuan-ketentuan yang dihasilkan dari ijtihad tersebut. Ketiga konsep ini saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain
Teks tersebut membahas pandangan Asghar Ali Engineer terhadap poligami dalam Islam. Menurut Asghar, ayat Al-Nisa 4:3 tentang poligami harus ditafsirkan berdasarkan ayat sebelumnya yaitu tentang keadilan kepada yatim piatu. Ini menunjukkan bahwa poligami bersifat kontekstual dan dapat dibatasi di negara Muslim sesuai konteks sosial."
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam tentang nikah beda agama. Islam memperbolehkan pria Muslim menikahi wanita Ahli Kitab (Kristen dan Yahudi) namun tidak sebaliknya. Ada perbedaan pendapat di antara ulama tentang menikahi wanita non-Muslim selain Ahli Kitab. Secara umum, pria Muslim boleh menikahi wanita Ahli Kitab sedangkan wanita Muslim dilarang menikahi pria non-Muslim.
Makalah ini membahas tentang pemahaman terhadap tiga konsep penting dalam hukum Islam, yaitu syariat, fiqih, dan hukum Islam sendiri. Makalah ini menjelaskan pengertian masing-masing konsep tersebut serta hubungan antara ketiganya dalam merumuskan aturan-aturan hukum bagi umat Islam.
Dokumen tersebut membahasikan topik perkahwinan dalam Islam, meliputi tujuan perkahwinan menurut pandangan al-Ghazali, konsep dan hukum perkahwinan Islam, hikmah perkahwinan, dan praktik pra-perkahwinan. Ia juga membincangkan pembahagian harta pusaka menurut hukum faraid dalam Islam.
Fiqh muamalah membahas berbagai aspek ekonomi dan keuangan seperti perbankan, asuransi, pasar modal, dan sektor riil lainnya berdasarkan ketentuan syariah. Muamalah merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk memahaminya.
1. Hukum Islam menetapkan beberapa penghalang mewarisi harta peninggalan, antara lain berbeda agama, perbudakan, dan pembunuhan terhadap pewaris.
2. Selain itu, murtad dan ketidakjelasan waktu kematian juga dianggap sebagai penghalang oleh beberapa ulama, meskipun masih diperdebatkan.
3. Status budak dianggap tidak memiliki hak waris karena dianggap tidak memiliki kemampuan untuk
Similar to Adat Perpatih Patuh Syariah di Malaysia (20)
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
1. ADAT PERPATIH
BERPANDUKAN
SYARAKDr Mualimin Mochammad Sahid
Pensyarah Kanan Fakulti Syariah dan Undang-Undang
UNIVERSITI SAINS ISLAM MALAYSIA (USIM)
Seminar Adat Perpatih LuakTanah Mengandung, Seri Menanti 1/5/2018
3. Maksudnya: Adat adalah undang-undang yang merupakan peraturan
hidup yang perlu dipatuhi dan tidak boleh dilenyapkan.
Jika ada individu bersalah atau anak-anak buah didapati bersalah,
mereka mungkin dihukum mati. Hukuman itu perlu dijalankan biarpun
terpaksa mengorbankan nyawa keluarga sendiri.
Jika undang-undang tidak digunapakai dalam peraturan hidup, ia akan
merosakkan sistem itu sendiri.
Ini adalah bentuk keadilan yang sangat dipentingkan oleh agama Islam
yang tidak mengiktiraf perbezaan atau pilih kasih di antara masyarakat
dalam mengamal hukum dan undang-undang.
Biar Mati Anak Jangan Mati Adat
4. 1. Al-Quran dan As-Sunnah adalah dua (2) sumber utama dalam
rujukan hukum syarak.
2. Dalam hadis disebutkan: “Apa yang dilihat manusia itu baik,
maka di sisi Allah ianya juga baik”
حسن هللا عند فهو حسنا املسلمون رآه ما(أمحد اهور)
3. Uruf atau Adat yang baik, bermanfaat, mengandungi maslahat
dan menjadi kebiasan yang dipakai serta diterima suatu
masyarakat dapat menjadi sumber rujukan tambahan yang
diiktiraf dalam hukum syarak.
ةَمَّكَحُم ادةَالع
Uruf/Adat dalam Syarak
5. LIMA (5) TUNJANG UTAMA
ADAT PERPATIH PATUH SYARIAH
(1)
ASAL USUL DAN SEJARAH ADAT PERPATIH
Merupakan kombinasi/percampuaran adat Minangkabau dan
masyarakat asli di Negeri Sembilan yang berpaksikan asas agama
Islam
ADAT MENCARI BENAR
ADAT BERSANDAR KITABULLAH
ADAT BERSENDI SYARAK, SYARAK BERSENDI KITABULLAH
SYARAK MENGATA, ADAT MEMAKAI
اإلسالم هللا عند الدين إن(انرعم آل:19)
“Sesungguhnya agama yang paling benar di sisi Allah adalah Islam”
6. (2)
SISTEM KEPIMPINAN DALAM ADAT PERPATIH
Dalam memilih pemimpin adalah berdasarkan kepada muafakat
yang dikenali dalam istilah Islam: Syura dan Ijmak
بينهم شورى وأمرهم(الشورى:38)
“Dan urusan mereka dijalankan secara bermesyuarat sesame
mereka”
Amalan adat Perpatih dalam melantik pemimpin/raja di Negeri
Sembilan berdasarkan Syura/muafakat di antara Undang yang
Empat, telah menjadi rujukan dan inspirasi pembentukan Majlis
Raja-Raja Melayu dalam sistem Raja Berperlembagaan di
Malaysia
7. (3)
PERLAKSANAAN UNDANG-UNDANG JENAYAH ADAT
PERPATIH
Adat Perpatih mengiktiraf undang-undang Islam dan menjadikan
tujuan hukuman sebagai pemulihan dan pengajaran, serta memberi
kesedaran kepada masyarakat.
األلباب أوىل اي حياة القصاص يف ولكم(البقرة:179)
“Dan di dalam hukuman Qisas itu ada (pengajaran) jaminan
hidup bagi kamu wahai orang-orang yang berakal fikiran”
املؤمنني من طائفة عذاهبما وليشهد(النور:2)
“Dan hendaklah hukuman yang dikenakan ke atas mereka berdua
itu disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman
(sebagai pengajaran)
8. Pandangan Syarak Terhadap Konsep Jenayah
Mengikut Adat Perpatih
1. Konsep jenayah dalam Adat Perpatih lebih menekankan nilai-nilai
murni, berbeza dengan adat Ketemenggungan.
2. Dalam Adat Temenggung setiap orang yang melakukan kesalahan
mestilah dihukum dengan sewajarnya, sedangkan dalam Adat
Perpatih setiap kesalahan mesti diperbaiki dengan adil dan saksama
serta dengan penuh teliti.
3. Adat Perpatih mementingkan siasatan terlebih dahulu sebelum
menjatuhkan sesuatu hukuman sama ada kesalahan itu besar mahupun
kecil. Sekiranya sesuatu kesalahan itu boleh diselesaikan dengan cara
pemuafakatan, ia adalah lebih baik daripada melaksanakan hukuman
secara terburu-buru tanpa usul periksa (Muhazar Mat. Deli, 1993).
9. Diantara nilai-nilai murni yang terkandung di dalam amalan Adat
Perpatih dalam bidang jenayah adalah: Konsep keadilan, kasih sayang,
muafakat, meneliti, usul periksa dan tujuan memperbaiki (islah).
Ini sangat bertepatan degan nilai-nilai mulia yang ditekankan dan
dituntut dalam ajaran agama Islam.
Dalam bidang jenayah Adat Perpatih adalah selari dengan syarak dan
menguatkan ajaran agama, kerana ia berdasarkan kepada perbilangan
“Adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah” yang menjadi
falsafah dalam amalan Adat Perpatih.
10. (4)
PEWARISAN HARTA PUSAKAADAT PERPATIH
PATUH DAN SELARI DENGAN SYARAK
- Harta pusaka yang diwariskan mengikut amalan adat Perpatih
hanya kepada perempuan adalah harta daripada jenis pusaka
tinggi seperti Tanah Adat.
- Ia tidak boleh diwariskan secara fara’idh kerana pusaka ini
adalah bukan harta individu, tetapi milik Bersama suku.
- Dasar dan rujukan amalan ini adalah dalil:
ُمكمة العادة
“Adat/uruf itu boleh dijadikan rujukan hukum”
حسن هللا عند فهو حسنا املسلمون رآه ما(أمحد اهور)
“Apa yang dilihat orang-orang Islam itu baik, maka ia juga baik
di sini Allah”
11. Pandangan Syarak Terhadap Konsep Harta
Mengikut Adat Perpatih
Hanya harta yang berstatus pusaka tinggi, iaitu berupa tanah
pusaka (tanah adat) yang diwarisi sejak turun-temurun adalah
merupakan hak milik ibu dan akan diwariskan kepada anak
perempuan sahaja.
Adapun pusaka rendah atau tanah bukan pusaka yang diperoleh
daripada pembukaan tanah baru atau belian baru dan diusahakan
oleh pasangan suami isteri atau secara bersendirian diagihkan
dengan sistem pembahagian warisan mengikut syarak (Faraidh)
dan bukan mengikut amalan Adat.
12. Amalan adat ini telah diamalkan secara turun-temurun dan merupakan
adat atau ‘uruf yang dipegang oleh masyarakat yang mengamalkan Adat
Perpatih.
Terdapat nilai-nilai dan tujuan mulia serta maslahat (kebaikan) dalam
amalan ini, justeru, tiada apa-apa percanggahan dari segi hukum dan
landasan syaraknya.
Hukum Islam mengiktiraf uruf atau adat (kebiasaan) sesebuah
masyarakat yang dianggap mendatangkan kebaikan, manfaat dan
maslahat serta tidak bercanggah dengan dalil daripada Al-Qur’an
mahupun Sunnah.
Sistem pembahagian harta pusaka tinggi (tanah adat) dalam Adat
Perpatih adalah berdasarkan kepada amalan adat atau uruf masyarakat.
Oleh itu ia selari dengan ajaran agama dan tidak bercanggah dengan
syarak.
13. HIKMAH DAN KEBAIKAN DI SEBALIK AMALAN
PERWARISAN TANAH ADAT
1. Menjaga hak wanita jika berlaku perkara yang tidak diingini seperti
perceraian atau kematian suami.
2. Memuliakan wanita dengan memberikan kelebihan yang unik seperti
dalam hak pewarisan tanah adat.
3. Mengelakkan kaum wanita merantau sendiri apabila berkahwin, oleh itu
wanita diwajibkan dalam amalan Adat Perpatih untuk menetap di atas
tanah si ibu yang telah diwarisi.
14. 1. Pada hakikatnya tanah adat bukanlah harta milik perseorangan
(peribadi), sebaliknya ia adalah milik bersama suku
2. Tanah adat tidak boleh dianggap sebagai harta yang wajib
dibahagikan kepada ahli waris mengikut sistem warisan Islam atau
Faraidh.
3. Ia tidak dapat dikategorikan sebagai harta yang boleh diwakafkan
menerusi hukum wakaf, kerana diantara syarat wakaf adalah harta
tersebut perlu dimiliki seseorang secara sempurna dan bukannya
milik bersama.
4. Pendekatan yang paling munasabah dan boleh diterima adalah
bahawa pembahagian harta pusaka tinggi yang berupa tanah adat
adalah merujuk dan berdasarkan kepada amalan adat atau uruf yang
diterima dalam Islam.
JUSTIFIKASI SYARAK DALAM PEWARISAN TANAH
ADAT DALAM AMALAN ADAT PERPATIH
15. (5)
AMALAN PERKAHWINAN LUAR SUKU (EKSOGAMI)
- Aman ini berdasarkan uruf atau adat yang diperakui oleh Islam
sebagai salah satu instrument pengambilan hukum syarak.
- Konsep amalan ini bertujuan untuk membesarkan suku demi
mewujudkan satu kesatuan masyarakat yang besar, kuat dan
bersatu.
لتعارفوا وقبائل شعواب وجعلناكم وأنثى ذكر من خلقناكم إان الناس أيها اي(احلجرات:13)
“Wahai umat manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki
dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kam berbagai bangsa dan bersuku
puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah-mesra satu dengan yang
lain)”
- Galakkan dalam Islam untuk berkahwin dengan orang jauh dan luar suku
dapat melahirkan zuriat yang kuat (Umat bin Khattab)
- Tidak digalakkan berkahwin dengan perempuan dari kalangan kerabat atau
suku, demi menyambung hubungan berbagai kabilah/suku dan mengelakkan
rosaknya kekerabatan jika terjadi perceraian (Imam Syafi’ie)
16. HIKMAH GALAKKAN BERKAHWIN LAIN SUKU
(EKSOGAMI)
Amalan berkahwin dengan luar suku (eksogami) bertujuan meluaskan
ikatan kekeluargaan dan persaudaraan dengan orang dari luar suku untuk
mendapatkan zuriyat keturunan yang baik.
Amalan eksogami tidak bercanggah dengan ajaran Islam, bahkan
sebaliknya, ia adalah digalakkan, seperti yang disebut oleh ulama dalam
beberapa riwayat, seperti: “Berjauhanlah dalam berkahwin dan memilih
pasangan” (Imam Al-Ghazali)
17. Pandangan Syarak Terhadap Konsep Keluarga
Mengikut Adat Perpatih
Amalan Adat Perpatih mengutamakan garis keturunan/susur galur
(nasab) daripada ibu (sistem matrilinial) berbeza dengan amalan
adat Temenggung.
Amalan adat ini tidak seperti yang biasa diamalkan dalam Islam yang lebih
mengutamakan susur galur nasab daripada lelaki (bapa), namun ianya
masih boleh diterima kerana syarak tidak meletakkan hukum tertentu bagi
susur-galur nasab ini.
18. Sistem matrilineal (berdasarkan nasab ibu) ini tidak bercanggah dengan
asas ajaran Islam.
Ia menyokong dan menguatkan ajaran Islam, iaitu dengan
mengutamakan kedudukan pihak perempuan yang bertujuan
menjaganya dari segala keburukan dan pekara-perkara yang negatif.
Seperti dalam sebuah Hikmah:
اقراألع طيب شعبا أعددت أعددهتا إن مدرسة األم.
كلهاجملتمع فسد فسدت وإذا ،كلهاجملتمع صلح أةرامل صلحت إذا.
“Wanita (Ibu) adalah punca kehebatan dan kemuliaan sebuah negeri,
maka jika rosak wanita di suatu negeri, maka akan rusaklah negeri itu”