SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
6. SAMBUNGAN
PAPAN
DAN BALOK KAYU
TKS - 165
 SAMBUNGAN PAPAN MELEBAR DATAR.
 Untuk lantai.
a. Sambungan lidah miring , pemakuan tidak
kelihatan.
Bagian yang tidak dipaku mudah terangkat jika
sambungan tidak rapi.
b. Sambungan alur dan lidah, panjang lidah lebih
pendek dari dalam alur sehingga penyambungan
dapat rapat.
Hubungan papan dengan papan rapi, pemakuan
pada balok lantai kelihatan.
c. Sambungan alur dan lidah, dengan panjang kaki
alur bagia atas lebih panjang untuk melakukan
pemakuan, panjang lidah lebih pendek dari
dalam alur sehingga penyambungan dapat rapat.
Hubungan papan dengan papan rapi, pemakuan
pada balok lantai tidak kelihatan.
d. Sambungan dengan pen
a
b
c
d
a. Sambungan dengan pen, pen berfungsi
untuk menutup sambungan jika
sambungan merenggang.
b. Sambungan alur dan lidah, sama dengan
sambungan melebar datar.
c,d,e Sambungan alur dan lidah yang diberi
profil alur memanjang berbentuk V, U dll.
Jika terjadi penyusutan pada papan, cela
antar papan tidak terlihat.
SAMBUNGAN PAPAN MELEBAR TEGAK
a b c d e
 SAMBUNGAN PAPAN BALOK MELEBAR TEGAK
 Merupakan sambungan sangat sederhana.
 Hubungan sambungan tidak dapat
disatukan menggunakan pasak kayu, tapi
harus mengunakan paku atau sekerup dan
sebaiknya mengunakan baut.
 Hubungan siku pen slobok baik .
 hubungan dapat menggunakan pen
kayu.
 Panjang pen dan lubang dapat diatur
tidak perlu sampai terlihat dari sisi-sisi
kayu yang berhubungan.
 Sama dengan pen slobok dengan arah
pen yang berbeda.
 Hubungan dapat menggunakan pen
kayu.
 Panjang pen dan lubang dapa diatur
tidak perlu sampai terlihat dari sisi-sisi
kayu yang berhubungan.
 Hubungan siku tegak ini sering
dipergunakan pada bangunan
konstruksi rumah kayu di Kalimantan
Barat.
 Kelemahan dari hubungansiku tegak
ini apabila tiang atau balok yang
mempunyai lidah menyusut akan
terlihat rongga pada balok Yang
mempunyai alur.
 Hubungan siku tegak dengan
pengecilan lebar pen.
 Hubungan siku tegak ini baik apabila
tiang atau balok yang mempunyai pen
menyusut tidak terlihat rongga pada
balok yang mempunyai alur.
 Panjang pen tidak harus setebal balok
yang beralur.
 Sambungan ini dapat menahan
dengan baik gaya tarik pada
papan A dan papan B, demikian
juga pergeseran kearah vertikal.
 Sambungan ini tidak terlalu baik
untuk menahan gaya horizontal
tegak lurus papan.
 Sambungan ini mempunyai
kemampuan sama dengan
sambungan buntut burung,
perbedaannya pada bagian muka
hanya terlihat garis lurus.
 Hubungan siku buntut burung
dapat menahan gaya,
 Vertikal.
 Gaya horizontal sesuai arah
panah.
 Hubungan siku buntut burung
tertutup dapat menahan gaya,
 Vertikal.
 Sambungan bibir lurus merupakan
sambungan sederhana.
 Tidak ada gaya khusus yang
dapat ditahan.
 Sambungan ini dapat menahan
gaya horizontal kearah tegak lurus
balok.
 Sambungan ini dipergunakan
untuk konstruksi yang ringan,
seperti hubungan balok gording
atap, hubungan balok gelegar
lantai.
 Balok bagian bawah pada
sambungan ini direncanakan
untuk menahan beban vertikal
akibat balok yang diatasnya.
 Sambungan ini dipergunakan
untuk konstruksi, seperti
hubungan balok gording atap,
hubungan balok gelegar lantai,
hubungan balok induk yang
diperkirakan akan menerima gaya
tarik.
 Balok bagian bawah pada
sambungan ini direncanakan
untuk menahan beban vertikal
akibat balok yang diatasnya dan
kedua balok ini dapat menahan
gaya tarik.
 Sambungan balok ini direncanakan
untuk menahan beban tarik
 Sambungan ini juga dapat menahan
beban lentur ( momen).
 Ikatan menggunakan baut.
 Sambungan ini dipergunakan untuk
balok yang terletak pada dinding, atau
balok melayang dimana balok yang
mempunyai kait dibawah terletak dekat
pada tumpuan.
 Balok bagian bawah pada sambungan
ini direncanakan untuk menahan
beban vertikal akibat balok yang
diatasnya dan kedua balok ini dapat
menahan gaya tarik.
 Sambungan tiang dengan lidah miring
menahan gaya axial vertikal tekan
dan dapat menahan gaya horizontal
sesuai gambar.
 Dengan penambahan baut dapat
menahan gaya axial,
horizontal,momen dan puntir.
 Sambungan ini dapat menahan gaya
 axial vertikal tekan
 gaya horizontal kesegala arah.
 lentur (momen)
 puntir.
 Sambungan ini dapat menahan gaya
 axial vertikal tekan
 gaya horizontal kesegala arah.
 lentur (momen)
 puntir.
 Sambungan dengan menggapit papan
pada 4 sisi.
 Pengikatan sambungan dapat
menggunakan paku atau baut.
 Sambungan ini dapat menahan gaya
 axial vertikal tekan
 gaya horizontal kesegala arah.
 lentur (momen)
 puntir.
 Sambungan dibuat untuk kolom
ganda, dengan menyisipkan balok
penyambung pada bagian tengah.
 Pengikatan sambungan dapat
menggunakan paku atau baut.
 Pemutusan kolom sebaiknya tidak
pada posisi yang sama.
 Jika menahan gaya lentur, harus
diperhitungkan ukuran balok
penyambung.
 Sambungan ini dapat menahan gaya
 axial vertikal tekan
 gaya horizontal kesegala arah.
 lentur (momen)
 puntir.
 Sambungan pada balok bulat, bagian
bulat dipapas sampai lebar cukup
meletakan papan dengan baik untuk
pemakuan atau baut.
 Sambungan dengan menggapit papan
pada 4 sisi.
 Pengikatan sambungan dapat
menggunakan paku atau baut.
 Sambungan ini dapat menahan gaya
 axial vertikal tekan
 gaya horizontal kesegala arah.
 lentur (momen)
 puntir.
 SAMBUNGAN KAYU
 Sambungan kayu pada rumah tradisional Di Kalimantan
Barat.
 Kolom dengan sengkang berbentuk lurus.
 Kolom dengan sengkang berbentuk siku (L).
 Kolom dengan sengkang berbentuk T.
 Kolom dengan sengkang berbentuk lurus.
 Ukuran kayu.
 Berbentuk segi empat.
 Berbentuk segi empat sama sisi.

More Related Content

What's hot

Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalFahreza Azhar
 
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi  tapakKarakteistik, analisis dan recomendasi  tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapakrangga1261
 
Sistem rangka tabung
Sistem rangka tabungSistem rangka tabung
Sistem rangka tabungFajar Fajar
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGoVaRisZar
 
Dasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDwi Anugrah
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGMOSES HADUN
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
 
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan
 
Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2romend08
 
Konstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - DindingKonstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - Dindingnoussevarenna
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarBarley Prima
 

What's hot (20)

Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
 
SAMBUNGAN KAYU
SAMBUNGAN KAYUSAMBUNGAN KAYU
SAMBUNGAN KAYU
 
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi  tapakKarakteistik, analisis dan recomendasi  tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
Sistem rangka tabung
Sistem rangka tabungSistem rangka tabung
Sistem rangka tabung
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
 
Struktur rangka
Struktur rangkaStruktur rangka
Struktur rangka
 
Dasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayu
 
Jenis struktur
Jenis strukturJenis struktur
Jenis struktur
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Konstruksi Plafond
Konstruksi PlafondKonstruksi Plafond
Konstruksi Plafond
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Green Material
Green MaterialGreen Material
Green Material
 
Sistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggiSistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggi
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
 
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXT
 
Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2
 
Konstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - DindingKonstruksi Bangunan - Dinding
Konstruksi Bangunan - Dinding
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang Lebar
 
Sistem tabung
Sistem tabungSistem tabung
Sistem tabung
 

More from Tanjungpura Universuty (10)

Sistem Administrasi Proyek 3
Sistem Administrasi Proyek 3Sistem Administrasi Proyek 3
Sistem Administrasi Proyek 3
 
Sistem Administrasi Proyek 2
Sistem Administrasi Proyek 2Sistem Administrasi Proyek 2
Sistem Administrasi Proyek 2
 
Sistem Administrasi Proyek 1
Sistem Administrasi Proyek 1Sistem Administrasi Proyek 1
Sistem Administrasi Proyek 1
 
Ekonomi Rekayasa 2016
Ekonomi Rekayasa 2016Ekonomi Rekayasa 2016
Ekonomi Rekayasa 2016
 
Dasar-dasar perencanaan geometrik jalan
Dasar-dasar perencanaan geometrik jalanDasar-dasar perencanaan geometrik jalan
Dasar-dasar perencanaan geometrik jalan
 
4 b. irisan bidang
4 b. irisan  bidang4 b. irisan  bidang
4 b. irisan bidang
 
Portal 3 sendi
Portal 3 sendiPortal 3 sendi
Portal 3 sendi
 
Irisan bidang
Irisan  bidangIrisan  bidang
Irisan bidang
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Laporan pengamatan fisika
Laporan pengamatan fisikaLaporan pengamatan fisika
Laporan pengamatan fisika
 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 

7. sambungan papan dan balok kayu

  • 2.  SAMBUNGAN PAPAN MELEBAR DATAR.  Untuk lantai. a. Sambungan lidah miring , pemakuan tidak kelihatan. Bagian yang tidak dipaku mudah terangkat jika sambungan tidak rapi. b. Sambungan alur dan lidah, panjang lidah lebih pendek dari dalam alur sehingga penyambungan dapat rapat. Hubungan papan dengan papan rapi, pemakuan pada balok lantai kelihatan. c. Sambungan alur dan lidah, dengan panjang kaki alur bagia atas lebih panjang untuk melakukan pemakuan, panjang lidah lebih pendek dari dalam alur sehingga penyambungan dapat rapat. Hubungan papan dengan papan rapi, pemakuan pada balok lantai tidak kelihatan. d. Sambungan dengan pen a b c d
  • 3. a. Sambungan dengan pen, pen berfungsi untuk menutup sambungan jika sambungan merenggang. b. Sambungan alur dan lidah, sama dengan sambungan melebar datar. c,d,e Sambungan alur dan lidah yang diberi profil alur memanjang berbentuk V, U dll. Jika terjadi penyusutan pada papan, cela antar papan tidak terlihat. SAMBUNGAN PAPAN MELEBAR TEGAK a b c d e
  • 4.  SAMBUNGAN PAPAN BALOK MELEBAR TEGAK
  • 5.  Merupakan sambungan sangat sederhana.  Hubungan sambungan tidak dapat disatukan menggunakan pasak kayu, tapi harus mengunakan paku atau sekerup dan sebaiknya mengunakan baut.
  • 6.  Hubungan siku pen slobok baik .  hubungan dapat menggunakan pen kayu.  Panjang pen dan lubang dapat diatur tidak perlu sampai terlihat dari sisi-sisi kayu yang berhubungan.
  • 7.  Sama dengan pen slobok dengan arah pen yang berbeda.  Hubungan dapat menggunakan pen kayu.  Panjang pen dan lubang dapa diatur tidak perlu sampai terlihat dari sisi-sisi kayu yang berhubungan.
  • 8.  Hubungan siku tegak ini sering dipergunakan pada bangunan konstruksi rumah kayu di Kalimantan Barat.  Kelemahan dari hubungansiku tegak ini apabila tiang atau balok yang mempunyai lidah menyusut akan terlihat rongga pada balok Yang mempunyai alur.
  • 9.  Hubungan siku tegak dengan pengecilan lebar pen.  Hubungan siku tegak ini baik apabila tiang atau balok yang mempunyai pen menyusut tidak terlihat rongga pada balok yang mempunyai alur.  Panjang pen tidak harus setebal balok yang beralur.
  • 10.  Sambungan ini dapat menahan dengan baik gaya tarik pada papan A dan papan B, demikian juga pergeseran kearah vertikal.  Sambungan ini tidak terlalu baik untuk menahan gaya horizontal tegak lurus papan.
  • 11.  Sambungan ini mempunyai kemampuan sama dengan sambungan buntut burung, perbedaannya pada bagian muka hanya terlihat garis lurus.
  • 12.  Hubungan siku buntut burung dapat menahan gaya,  Vertikal.  Gaya horizontal sesuai arah panah.
  • 13.  Hubungan siku buntut burung tertutup dapat menahan gaya,  Vertikal.
  • 14.  Sambungan bibir lurus merupakan sambungan sederhana.  Tidak ada gaya khusus yang dapat ditahan.
  • 15.  Sambungan ini dapat menahan gaya horizontal kearah tegak lurus balok.
  • 16.  Sambungan ini dipergunakan untuk konstruksi yang ringan, seperti hubungan balok gording atap, hubungan balok gelegar lantai.  Balok bagian bawah pada sambungan ini direncanakan untuk menahan beban vertikal akibat balok yang diatasnya.
  • 17.  Sambungan ini dipergunakan untuk konstruksi, seperti hubungan balok gording atap, hubungan balok gelegar lantai, hubungan balok induk yang diperkirakan akan menerima gaya tarik.  Balok bagian bawah pada sambungan ini direncanakan untuk menahan beban vertikal akibat balok yang diatasnya dan kedua balok ini dapat menahan gaya tarik.
  • 18.  Sambungan balok ini direncanakan untuk menahan beban tarik  Sambungan ini juga dapat menahan beban lentur ( momen).  Ikatan menggunakan baut.
  • 19.  Sambungan ini dipergunakan untuk balok yang terletak pada dinding, atau balok melayang dimana balok yang mempunyai kait dibawah terletak dekat pada tumpuan.  Balok bagian bawah pada sambungan ini direncanakan untuk menahan beban vertikal akibat balok yang diatasnya dan kedua balok ini dapat menahan gaya tarik.
  • 20.  Sambungan tiang dengan lidah miring menahan gaya axial vertikal tekan dan dapat menahan gaya horizontal sesuai gambar.  Dengan penambahan baut dapat menahan gaya axial, horizontal,momen dan puntir.
  • 21.  Sambungan ini dapat menahan gaya  axial vertikal tekan  gaya horizontal kesegala arah.  lentur (momen)  puntir.
  • 22.  Sambungan ini dapat menahan gaya  axial vertikal tekan  gaya horizontal kesegala arah.  lentur (momen)  puntir.
  • 23.  Sambungan dengan menggapit papan pada 4 sisi.  Pengikatan sambungan dapat menggunakan paku atau baut.  Sambungan ini dapat menahan gaya  axial vertikal tekan  gaya horizontal kesegala arah.  lentur (momen)  puntir.
  • 24.  Sambungan dibuat untuk kolom ganda, dengan menyisipkan balok penyambung pada bagian tengah.  Pengikatan sambungan dapat menggunakan paku atau baut.  Pemutusan kolom sebaiknya tidak pada posisi yang sama.  Jika menahan gaya lentur, harus diperhitungkan ukuran balok penyambung.  Sambungan ini dapat menahan gaya  axial vertikal tekan  gaya horizontal kesegala arah.  lentur (momen)  puntir.
  • 25.  Sambungan pada balok bulat, bagian bulat dipapas sampai lebar cukup meletakan papan dengan baik untuk pemakuan atau baut.  Sambungan dengan menggapit papan pada 4 sisi.  Pengikatan sambungan dapat menggunakan paku atau baut.  Sambungan ini dapat menahan gaya  axial vertikal tekan  gaya horizontal kesegala arah.  lentur (momen)  puntir.
  • 27.
  • 28.
  • 29.  Sambungan kayu pada rumah tradisional Di Kalimantan Barat.  Kolom dengan sengkang berbentuk lurus.  Kolom dengan sengkang berbentuk siku (L).  Kolom dengan sengkang berbentuk T.  Kolom dengan sengkang berbentuk lurus.  Ukuran kayu.  Berbentuk segi empat.  Berbentuk segi empat sama sisi.