1. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai sarana dan fasilitas yang tersedia di sebuah resort seperti kolam renang, taman anak, pantai, dan fasilitas olahraga.
2. Dokumen juga menjelaskan pentingnya pemeliharaan sarana prasarana untuk menjaga kinerja dan mengurangi biaya pemeliharaan dengan metode seperti RCM dan enam sigma.
3. Prinsip-prinsip RCM antara lain berfokus pada fun
5. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pemeliharaan Tidak Terencana ...Irwan Haribudiman
Ada perbedaan mendasar antara terlalu banyak merawat dan kebutuhan proporsional Perawatan itu sendiri.
Sebuah studi mengatakan kontribusi inefisiensi di sebuah industri dapat mencapai 30%, yang disebabkan oleh beragam faktor, antara lain:
Kerugian karena kesalahan disain
Kerugian karena kesalahan pengoperasian
Kerugian karena kesalahan Pemeliharaan Fasilitas produksi, misalnya inefisiensi karena terlalu banyak merawat
5. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pemeliharaan Tidak Terencana ...Irwan Haribudiman
Ada perbedaan mendasar antara terlalu banyak merawat dan kebutuhan proporsional Perawatan itu sendiri.
Sebuah studi mengatakan kontribusi inefisiensi di sebuah industri dapat mencapai 30%, yang disebabkan oleh beragam faktor, antara lain:
Kerugian karena kesalahan disain
Kerugian karena kesalahan pengoperasian
Kerugian karena kesalahan Pemeliharaan Fasilitas produksi, misalnya inefisiensi karena terlalu banyak merawat
2. Man. Pemasaran Pariwisata - Company & Marketing Strategy: Partnering to Bu...Irwan Haribudiman
Marketing Process (Review)
Company and the types of companies
Company-Wide Strategic Planning: Defining Marketing’s Role
Developing Strategies for Growth and Downsizing
Planning Marketing: Partnering to Build Customer Relationships
Marketing Strategy and the Marketing Mix
Measuring and Managing Return on Marketing Investment
Pemasaran pariwisata merupakan ”suatu proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata maupun industri pariwisata untuk melakukan identifikasi terhadap wisatawan yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata dan wisatawan yang berpotensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan melakukan komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan yang tidak disukainya, pada tingkat lokal, regional, nasional ataupun internasional dengan menyediakan objek dan atraksi wisata agar wisatawan memperoleh kepuasan optimal” (Salah Wahab dkk dalam Yoeti; 2002:2).
More Related Content
Similar to 7. Man. Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Reliability Centred Maintenance & DMAIIC, six
2. Man. Pemasaran Pariwisata - Company & Marketing Strategy: Partnering to Bu...Irwan Haribudiman
Marketing Process (Review)
Company and the types of companies
Company-Wide Strategic Planning: Defining Marketing’s Role
Developing Strategies for Growth and Downsizing
Planning Marketing: Partnering to Build Customer Relationships
Marketing Strategy and the Marketing Mix
Measuring and Managing Return on Marketing Investment
Pemasaran pariwisata merupakan ”suatu proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata maupun industri pariwisata untuk melakukan identifikasi terhadap wisatawan yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata dan wisatawan yang berpotensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan melakukan komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan yang tidak disukainya, pada tingkat lokal, regional, nasional ataupun internasional dengan menyediakan objek dan atraksi wisata agar wisatawan memperoleh kepuasan optimal” (Salah Wahab dkk dalam Yoeti; 2002:2).
4. Sistem Informasi Transportasi Pariwisata - Water Based TransportationIrwan Haribudiman
Some facts about Indonesia
In line of Equator
East – West : 5.100 KM
North – South : 1.888 KM
60 % ocean (3.257.483 km²)
40 % land (1.922.570 km²)
Located between Asia and Australia
3. Sistem Informasi Transportasi Pariwisata - Land TransportationIrwan Haribudiman
Ground transportation or land transportation is transport of people and goods via walking, running, animals or land vehicles. This term can include references to vehicles or infrastructure, such as roads or railways
12. Perilaku Wisatawan - Tourist Decision Making & BeyondIrwan Haribudiman
Extensive Problem Solving
jika konsumen membutuhkan sejumlah besar informasi untuk menetapkan kriteria untuk menilai dan mempertimbangkan merek-merek
Limited Problem Solving
Jika konsumen telah menetapkan kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek dalam kategori tersebut.
Routinized Response Behavior
jika konsumen memiliki beberapa pengalaman dengan kategori produk dan memiliki seperangkat kriteria yang telah ditetapkan untuk mengevaluasi merek-merek yang dipertimbangkan
Belajar adlh proses dimn pengalaman akan membawa kpd perubahan pengetahuan, sikap & perilaku (Engel, Blackwell, & miniard, 1995).
Belajar dpt dipandang sbgi perubahan yg relatif permanen dr perilaku yg muncul akibat pengalaman (Loudon dan Delta Bitta, 1993).
Dari perspektif pemasaran,
A process by which individuals acquire the purchase and consumption knowledge and experience that they apply to future related behavior (Schiff dan kanuk, 2000).
Perilaku Konsumen Lintas Budaya
Arti Penting Menjadi Multinasional (Go International)
Analisis Perilaku Konsumen Lintas Budaya
Alternatif Strategi Multinasional
Segmentasi psikografis Lintas Budaya
10. Perilaku Wisatawan - Sub Culture & Consumer BehaviourIrwan Haribudiman
What Is Subculture?
Nationality Subcultures
Religious Subcultures
Geographic and Regional Subcultures
Racial Subcultures
Age subcultures
Sex as a Subculture
9. Perilaku Wisatawan - Influence of Culture On Consumer Behavior Irwan Haribudiman
Dalam konteks perilaku wisatawan, budaya dapat didefinisikan sebagai sejumlah total dari values, beliefs, dan customs yang dipelajari yang ditujukan pada perilaku konsumen dari anggota masyarakat tertentu.
Lebih luas lagi, baik values maupun beliefs merupakan konstruk mental yang mempengaruhi sikap yang kemudian berpengaruh terhadap kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap perilaku tertentu.
8. Perilaku Wisatawan - Social Class & Consumer BehaviourIrwan Haribudiman
What Is Social Class?
The Measurement of Social Class
Geodemographic Clustering
The Affluent (Rich) Consumer
The Middle Class Consumer
The Working Class
Selected Consumer Behavior Applications of Social Class
7. Perilaku Wisatawan - Reference Groups & Family References On Tourist Behav...Irwan Haribudiman
Adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku pembelian seseorang. Bisa berfungsi sebagai titik perbandingan (atau referensi) pembentukan umum maupun khusus seperti nilai, sikap, atau perilaku.
The process of dividing a potential market into homogeneous subsets of consumers, and selecting one or more segments as a target market to be reached with a distinct marketing mix.
Kepribadian seseorang adalah “kesan yang ditimbulkan seseorang bagi orang lain dan lingkungannya – seperti apa orang itu tampak”.
Saya = Kepribadian, ketika mengatakan kata “SAYA” pada dasarnya anda menyimpulkan segala sesuatu mengenai diri Anda – apa yang Anda sukai dan tidak sukai, pilihan dan kegemaran, ketakutan dan kelemahan, serta lain sebagainya. (Adams, 1954)
“Personality reflects individual differences, Personality is consistent and enduring, Personality can change”
Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri terutama kesehatan fisiknya, selain itu juga seperti kekuatan, kejujuran, dan rasa humor dalam kaitan dengan orang lain dan bahkan diperluas meliputi kepemilikian barang tertentu dan hasil karyanya. (Loudon dan Della Bita)
Konsep diri menggambarkan bagaimana sikap seseorang terhadap dirinya. Konsep ini sangat terkait dengan karakter atau sifat-sifat dari kepribadian seseorang. Persepsi dirinya tersebut akan direfleksikan dengan perilaku konsumsinya.
Overview of Consumer Behavior
The Marketing Concept
The Marketing Mix and Relationships
Digital Technologies
Societal Marketing Concept
A Simplified Model of Consumer Decision Making
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Irwan Haribudiman, S.Par., M.Sc.
Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Universitas Pendidikan Indonesia
MANAJEMEN
PEMELIHARAAN SARANA
DAN PRASARANA
3. Infinity Edged Pool (Main Pool)
• This is a freshwater outdoor pool on two
levels, with an infinity edge that seems to
merge with the ocean beyond.
• Opening Hours 7:00-19:00
Children's Pool
• Separate children's swimming pool tucked into
the greenery near the Kids Club pavilion with
two fun water slides to keep the kids sliding and
riding for hours.
• Opening Hours 7:00-18:00
Ocean Beach Pool
• The dazzling Ocean Beach Pool located above
Kisik Beach is the ideal location to experience all
day beach front bathing with brilliant ocean
views in Bali.
• Opening Hours 7:00-19:00
4. River Pool
• Take a dip in the beautiful river stone two tiered pool in
our designer Cliff Villa area, close to our Bali luxurious
villas. Relax on deep purple double chaise lounges under
canvas umbrellas and enjoy our stunning ocean views in
Bali.
• Opening Hours 7:00-19:00
Golf, Tennis & Jogging
• Golf Putting Course
Hone your putting skills on a course challenging enough for experts.
Reduced to one-tenth the size of regular course, the 18 hole course
begins behind the Fitness Center and wraps around the Spa
Complex, ending with ocean views in Bali. The par 64 course is 600-
meters long (656-yards). It was designed by Ronald Fream Design
Group of California USA.
• Opening Hours 7:00-18:00
6. • Sarana, Prasarana, teknologi dan peralatan yang
dioperasikan cenderung semakin kompleks
• Semua itu membutuhkan modal besar, baik untuk
investasi awal, maupun biaya operasional
• Strategi dan kebijakan pemeliharaan diperlukan
agar sistem tidak mengalami kegagalan dalam
pengoperasiannya.
• Pemilihan strategi yang bijak serta efektif dan
efisien dibutuhkan untuk meminimalisir biaya
dengan mengurangi down time unit.
Analogi munculnya rCM & Aplikasinya di resort
7. • RCM diperkenalkan pada tahun 1960,
pada awalnya digunakan oleh
produsen pesawat terbang, maskapai
penerbangan, dan pemerintah yang
ditujukan untuk memelihara pesawat
terbang (Nowlan dan Heap dalam
Pintelon et al., 1999).
• Moubray (1997) merupakan suatu
proses yang digunakan untuk
menentukan apa yang seharusnya
dilakukan untuk menjamin suatu
sistem dapat berjalan baik sesuai
fungsi yang diinginkan.
reliability centered maintenance (rcm)
8. The main idea for this maintenance is
Combinations of all maintenance
9.
10. • Didasari atas sifat dari kerusakan yang terjadi
• Menyeluruh tetapi Detail
• Learning by Experience
• Efektif dan Efisien
• Menekan biaya
• Dll
SIFAT RCM
11. 1. Untuk mengembangkan desain yang sifat mampu
dipeliharanya (maintainability) baik.
2. Untuk memperoleh informasi yang penting untuk
melakukan improvement pada desain awal yang
kurang baik.
3. Untuk mengembangkan sistem maintenance yang
dapat mengembalikan kepada reliability dan safety
sepert awal mula equipment dari deteriorasi yang
telah terjadi setelah sekian lama di operasikan
4. Untuk mewujudkan semua tujuan diatas dengan biaya
minimum.
TUJUAN RCM
12. • Memelihara fungsional sistem, bukan sekedar memelihara suatu sistem/alat
agar beroperasi tetapi memelihara agar fungsi sistem / alat tersebut sesuai
harapan.
• Fokus kepada fungsi sistem daripada suatu komponen tunggal, yaitu apakah
sistem masih dapat menjalankan fungsi utama jika suatu komponen mengalami
kegagalan.
• Berbasiskan pada kehandalan yaitu kemampuan suatu sistem/equipment untuk
terus beroperasi sesuai dengan fungsi yang diinginkan.
• Bertujuan menjaga agar kehandalan fungsi sistem tetap sesuai dengan
kemampuan yang didesain untuk sistem tersebut.
• Mengutamakan keselamatan (safety) baru kemudian untuk masalah ekonomi.
• Mendefinisikan kegagalan (failure) sebagai kondisi yang tidak memuaskan
(unsatisfactory) atau tidak memenuhi harapan, sebagai ukurannya adalah
berjalannya fungsi sesuai performance standard yang ditetapkan.
• Harus memberikan hasil-hasil yang nyata / jelas, Tugas yang dikerjakan harus
dapat menurunkan jumlah kegagalan (failure) atau paling tidak menurunkan
tingkat kerusakan akaibat kegagalan.
PRINSIP RCM
13. Metode RCM terdiri atas tujuh tahapan yaitu
(Moubray, 2000):
• Pemilihan Sistem dan Pengumpulan Informasi
• Definisi Batasan Sistem
• Deskripsi Sistem dan Function Block Diagram.
• Penentuan Fungsi dan Kerusakan Fungsional
• Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
• Logic Tree Analysis (LTA)
• RCM task selection
METODE PELAKSANAAN RCM
15. Define Measure Analyze Improve Control
What is the
problem
What is the current
baseline
performance?
What are the major
root cause of the
problem?
Are their any
barriers to
successfully
completing the
improvement
plans?
How will you
measure results to
confirm
improvement?
What is your
objectives?
Is the problem
confirmed with
data and facts?
What are the
options for
improvement?
What metrics will
be monitored to
measure success?
Does the
improvement solve
the problem?
What is the goal
for improvement?
What are the
financial benefits
of improving?
What is the best
option?
Is there buy-in and
support from all
parties?
Are Other Actions
necessary?
What are the
benefits of
improvements?
What is the
schedule for
implementing the
change?
How will
improvement be
sustained?
What are the steps
to improvement?
Define, Measure, analyze, Improve and control (DMAIC/Six sigma)
16. • Definisi proyek- Jelaskan kebutuhan & kenali kesempatan perbaikan –
sebuah proyek harus dapat dikuantifikasi & memiliki batasan realistik
• Petakan proses apa adanya (as-incondition)
• Tentukan input dan output proses
• Pengukuran proses (tahapan penting) – kumpulkan data-data termasuk
jumlah defect yang terjadi
• Analisa proses – analisa & pengujian kejadian serta modus kegagalan
• Tentukan ekspektasi dan buat action plan untuk penyempurnaan proses
• Validasi – berbagai variabel diatas diuji dgn menggunakan metoda design
of experiments (rancangan percobaan) & teknik lainnya.
• Institusionalisasi proses control plan- sehingga setelah perbaikan dapat
dipertahakan untuk mencegah proses kembali seperti semula
8 Tahap pada proyek six sigma