4. Harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar sesuai tujuan
Butir soal harus merupakan sampel yang representatif materi
yang telah diajarkan
Bentuk soal yang dikeluarkan harus bervariasi dalam bentuk
maupun level kognitif yang akan diukur.
Tes yang disusun harus relevan dengan kegunaan jenis tes
Memiliki reliabilitas dan validitas yang baik
Selain mengukur keberhasilan siswa, tes tsb juga untuk
memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
5. A. Syarat Umum
materi soal sesuai indikator
materi soal sesuai dengan jenjang sekolah dan
tingkatan kelas
ada petunjuk pengerjaannya
antar soal tidak saling berkait, kecuali soal
kolektif
menggunakan bahasa baku
bahasa komunikatif, lugas, dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda.
5
6. B. Syarat Khusus PG
6
Aspek
Persyaratan
Persyaratan yang baik
1. Materi • Tiap pengecoh benar-benar berfungsi
• Hanya ada satu opsi yang benar
2. Konstruksi • Pokok soal dan pilihan dirumuskan dengan spesifik,
jelas, dan tegas
• Pokok soal diusahakan tidak menggunakan
pernyataan negatif
• Pilihan (opsi) jawaban homogen
• Antar opsi tidak saling berhubungan
• Hindari menggunakan pilihan jawaban: semua benar
atau semua salah
• Pilihan jawaban dalam bentuk bilangan, diurutkan
3. Bahasa • Menggunakan bahasa baku
• Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan
penafsiran ganda
7. C. Syarat Khusus Uraian Objektif
7
Aspek
Persyaratan
Persyaratan yang baik
1. Materi • Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan
jelas
2. Konstruksi • Menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang
jawaban/ tanggapannya tidak terurai, misalnya
hitunglah, tafsirkan, buat kesimpulan dan
sebagainya.
• Ada petunjuk megerjakan soal, kunci jawaban,
dan pedoman penskoran.
3. Bahasa • Menggunakan bahasa baku
• Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda
8. D. Syarat Khusus Uraian non Objektif
8
Aspek
Persyaratan
Persyaratan yang baik
1. Materi • Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas
2. Konstruksi • Rumusan kalimat dalam bentuk perintah atau tanya
yang menuntut jawaban atau tanggapan terurai, ialah
satu atau beberapa kalimat yang mengandung kata-
kata kunci, contoh: mengapa…, Deskripsikan….,
Uraikan,…, dsb.
• Tidak menggunakan kata tanya dengan jawaban
terbatas, seperti apa, Siapa, Bilamana.
• Ada petunjuk yang jelas cara penyelesaiannya
• Penggunaan grafik, gambar, dsb. harus bermakna, atau
berkaitan dengan permasalahan.
3. Bahasa • Menggunakan bahasa baku
• Bahasa komunikatif, lugas, dan tidak menimbulkan
penafsiran ganda
9. A. Kelebihan
Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar
dari materi yang telah diajarkan
Jawaban siswa dapat dikoreksi dengan mudah dan cepat
Jawaban untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar
atau salah sehingga penilaiannya objektif
B. Kekurangan
Kemungkinan melakukan tebakan jawaban cukup besar
Proses berpikir siswa tidak dapat dilihat dengan nyata
9
10. A. Kelebihan
Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek
kognitif yang tinggi
Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa
Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau
penalaran, yakni berpikir logis, analitis, dan sistematis
Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
Mudah membuat soalnya
B. Kekurangan
Sampel tes sangat terbatas (cakupan materinya
terbatas)
Sifatnya sangat subyektif baik dalam membuat
pertanyaan maupun cara memeriksanya
10
13. (C1) Hafalan/ingatan (Recall). Jenjang ini meliputi kemampuan menyatakan
kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur yang telah dipelajari oleh siswa.
Jadi dalam jenjang ini siswa hanya diminta untuk mengenali atau
mengetahui adanya fakta, konsep, prinsip, prosedur dan sejenisnya, tanpa
harus mengerti atau dapat menggunakannya.
Contoh: Simbol unsur perak, tembaga, dan emas secara berturut-turut
adalah ....
A. Ag, Cu dan Au
B. Fe, Cu dan Au
C. Sn, Ag dan Cu
D. Pd, Ag dan Cu
E. Ag, Pd dan Au
13
14. (C2) Pemahaman (Comprehension). Jenjang pemahaman
adalah kemampuan menangkap arti atau makna dari
informasi yang diterima. Misalnya, dapat menafsirkan bagan,
diagram, atau grafik; menterjemahkan suatu pernyataan
verbal kedalam pernyataan matematika atau sebaliknya;
meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu
(mengekstrapolasikan); mengungkapkan suatu konsep
dengan kata-kata sendiri. Jadi pada jenjang ini siswa
diharapkan kemampuannya untuk mengerti arti atau makna
dari informasi yang diperoleh baik berupa fakta, konsep,
prinsip, situasi yang telah diketahui siswa.
Contoh:
Jumlah atom N yang terdapat pada molekul (NH4)2SO4
sebanyak….
A. 1 B. 2 C. 4 D. 6 E. 8
15. (C3) Penerapan (Application). Yang termasuk jenjang
penerapan adalah kemampuan menggunakan prinsip, aturan,
atau metode yang telah diketahuinya kedalam situasi baru
atau situasi kongkrit. Kemampuan siswa menerapkan hal-hal
di atas pada situasi yang telah dikenalnya dengan baik, bukan
lagi mengukur penerapan , mungkin saja hanya aspek
ingatan.
Contoh:
Suatu larutan yang mengandung 3 gram zat non elektrolit
dalam 100 gram air (kf = 1,86 ) membeku pada -0,2790C.
Massa molekul relatif zat tersebut adalah....
A. 95 B. 100 C. 175 D. 200 E. 300
16. (C4) Analisis (Analysis). Jenjang analisis adalah kemampuan
menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-
komponennya, sehingga struktur informasi serta hubungan antar
komponen informasi tersebut menjadi jelas.
Contoh:
Dari ke-empat siswa tersebut,
siapakah melakukan percobaan
dengan menggunakan variabel kontrol
yang tepat...
A. Anang C. Poppy
B. Parmin D. Juli
Empat orang siswa yang bernama Juli,
Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki
apakah tanaman membutuhkan
cahaya untuk bertahan hidup. Mereka
masing-masing menanam tanaman
yang sama dalam kondisi yang berbeda
seperti yang tertera pada gambar di
samping.
17. (C5) Sintesis (Synthesis). Jenjang sistesis adalah kemampuan
untuk mengintegrasikan bagian-bagian terpisah menjadi
suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk di dalamnya
kemampuan merencanakan eksperimen, karya tulis (laporan,
artikel), menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan obyek,
peristiwa dan informasi-informasi lainnya.
Contoh:
Dari observasi di laboratorium diperoleh data: (a) tembaga
tidak bereaksi dengan larutan 1 molar Pb(NO 3)2 ; (b) timah
melarut dalam larutan 1 molar AgNO3 disertai timbulnya
kristal perak; (c) perak tidak bereaksi dengan larutan 1 molar
Cu(NO3)2. Urutan ketiga logam tersebut sebagai reduktor dari
yang paling tinggi ke yang paling rendah adalah ....
A. Cu, Pb, Ag B. Cu, Ag, Pb C. Pb, Ag, Cu
D. Pb, Cu, Ag E. Ag, Pb, C
18. (C6) Evaluasi (Evaluation). Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah
kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan,
uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan.
Misalnya, kemampuan memilih rumusan kesimpulan yang didukung
oleh data serta menilai suatu karangan berdasarkan kriteria
penilaian tertentu.
Contoh:
Berikut ini diberikan data tentang potensial elektrode standar logam
Q, R, S dan T:
Q(s) Q3+(aq) + 3e E0 = + O,74 V
R(s) R2+(aq) + 2e E0 = + 0,25 V
S (s) S2+ (aq) + 2e E0 = + 0,14 V
T (s) T2+ (aq) + 2e E0 = + 0,13 V
Jika kita melakukan perlindungan secara katodik (mencegah
perkaratan) pada besi yang data potensial elektrodenya :Fe (s)
Fe2+ (aq) + 2e E0 = + 0,44 V , maka logam di atas yang dipilih
adalah ....
A. Q B. R C. S D. T E. R & S
19. A. Penskoran tanpa koreksi terhadap jawaban
tebakan adalah satu untuk tiap butir yang dijawab
benar, sehingga jumlah sekor yang diperoleh
peserta didik adalah banyaknya butir yang
dijawab benar.
B
Skor = x 100
N
B. Penskoran dengan koreksi terhadap jawaban
tebakan adalah sebagai berikut:
S
Skor = [(B - )/N] x 100
P - l
20. Pembobotan soal uraian
a
SBS = x c
b
STP = Σ SBS
Pembobotan Soal Bentuk Campuran
n1 n2
w1x x 100 + w2x x 100
N1 N2
21. Seorang guru melakukan tes dengan
menggunakan soal bentuk pilihan yang terdiri dari
50 butir soal dengan 5 pilihan tiap butir. Seorang
siswa menjawab dengan benar sebanyak 25 butir
soal, dijawab salah 15 dan tidak dijawab 10. Hitung
berapa skor yang diperoleh siswa tersebut!
Tanpa koreksi
25
Skor = x 100 = 50
50
Dengan koreksi
15
Skor = [(25 - )/50] x 100 = 42,5
5 - 1
22. Seorang guru melakukan tes dengan menggunakan soal
bentuk pilihan yang terdiri dari 30 butir soal dengan 5 pilihan
tiap butir. Seorang siswa menjawab dengan benar sebanyak
20 butir soal dan dijawab salah 10 (skor maksimum 30),
sedangkan soal bentuk uraian bisa dijawab benar 20 dari skor
30. Apabila bobot pilihan ganda adalah 0,4 dan bentuk uraian
0,6. Hitung berapa skor yang diperoleh siswa tersebut apabila
sistem penskoran tanpa koreksi!
20 20
0,4x x 100 +0,6x x 100 = 66,7
30 30
a) Skor pilihan ganda tanpa koreksi jawaban dugaan:
(20/30) x 100 = 66,7
b) Skor bentuk uraian adalah: (20/30) x 100 = 66,7.
c) Skor akhir adalah: 0,4 x (66,7) + 0,6 x (66,7) =
26,68 + 40,02 = 66,7