Lampiran ini berisi target pencapaian keperawatan gawat darurat dan kritis pada Prodi Pendidikan Ners FKM UMI tahun ajaran 2022/2023. Terdapat beberapa target utama yaitu (1) menentukan tingkat kegawatan pasien dengan triase, (2) melakukan assessment awal pasien trauma dan non-trauma, (3) memberikan perawatan dasar hidup seperti menjaga saluran napas, pernapasan, sirkulasi, dan (4) mendokumentasikan t
Dokumen tersebut membahas tentang rujukan dan transportasi pasien trauma. Prinsip utama adalah tidak boleh melukai pasien lebih lanjut (do no further harm). Rujukan hanya dilakukan jika RS tidak mampu menangani pasien, setelah stabilisasi. Transportasi harus diantisipasi masalahnya, dengan petugas terlatih dan peralatan memadai. Komunikasi antar RS sangat penting.
Materi kursus ini membahas pengelolaan airway dan pernapasan yang merupakan hal kritis dalam menyelamatkan pasien. Topik utama meliputi anatomi dan fisiologi pernapasan, penilaian gangguan airway dan pernapasan, teknik pembukaan airway, ventilasi tambahan, serta pemberian oksigen. Tujuannya agar peserta memahami konsep dasar dan mampu menangani gangguan airway serta menjaga ventilasi dan oksigenasi yang baik pada pasien.
Dokumen tersebut membahas pelatihan e-learning untuk tenaga kesehatan pendamping haji khusus yang mencakup agenda pembelajaran tentang yankes, pelayanan kesehatan darurat, triase dan rujukan untuk jemaah haji, serta 10 penyakit yang sering dialami jemaah haji beserta penanganannya."
Dokumen tersebut membahas tentang rujukan dan transportasi pasien trauma. Prinsip utama adalah tidak boleh melukai pasien lebih lanjut (do no further harm). Rujukan hanya dilakukan jika RS tidak mampu menangani pasien, setelah stabilisasi. Transportasi harus diantisipasi masalahnya, dengan petugas terlatih dan peralatan memadai. Komunikasi antar RS sangat penting.
Materi kursus ini membahas pengelolaan airway dan pernapasan yang merupakan hal kritis dalam menyelamatkan pasien. Topik utama meliputi anatomi dan fisiologi pernapasan, penilaian gangguan airway dan pernapasan, teknik pembukaan airway, ventilasi tambahan, serta pemberian oksigen. Tujuannya agar peserta memahami konsep dasar dan mampu menangani gangguan airway serta menjaga ventilasi dan oksigenasi yang baik pada pasien.
Dokumen tersebut membahas pelatihan e-learning untuk tenaga kesehatan pendamping haji khusus yang mencakup agenda pembelajaran tentang yankes, pelayanan kesehatan darurat, triase dan rujukan untuk jemaah haji, serta 10 penyakit yang sering dialami jemaah haji beserta penanganannya."
apa yg harus saya lakukan ?
Sutoto.KARS 58
Sebelum Penutupan Luka (Time-
out):Apakah .......
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi
3. Semua kassa, jarum dan benda asing sudah
dihitung dan dikonfirmasi lengkap
4. Pemberian antibiotik propillaksi sdh diberikan
dalam 60 menit sebelumnya
5. Antisipasi post operasi:
Dokumen tersebut membahas mengenai manajemen airway dan breathing, meliputi penilaian gangguan pernapasan dan jalan napas, teknik manajemen airway seperti intubasi endotrakeal, ventilasi, dan oksigenasi."
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan perawatan operasi, mulai dari pengkajian pra-operasi, persiapan fisik pasien, jenis-jenis anestesi, tahapan perawatan pra-operasi, intra-operasi dan pasca-operasi, serta prinsip-prinsip kebersihan dan asepsis yang harus dipenuhi di ruang operasi.
Pertemuan membahas penetapan kode tindakan medis berdasarkan ICD-9CM, termasuk langkah pengkodean dan contoh. Mahasiswa diajarkan cara menentukan kode tindakan secara akurat untuk meningkatkan pemahaman tentang sistem pengkodean yang berlaku.
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdfUlikSyamsuElya
Standar perlindungan dokter di era COVID-19 mencakup protokol kesehatan dan keselamatan kerja seperti penggunaan alat pelindung diri, pengaturan aliran udara, zona isolasi, dan triase pasien serta perlindungan hukum, biaya perawatan, insentif, dan santunan bagi dokter yang terpapar virus.
Dokumen tersebut membahas berbagai keterampilan dasar tindakan keperawatan yang meliputi pengukuran tanda vital, pemberian kompres, perawatan pasien meninggal, dan prosedur lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan gawat darurat yang mencakup pengertian, proses, prinsip, kategori kasus, filosofi, triage, kemampuan tenaga keperawatan, dan peran serta tugas perawat di ruang gawat darurat.
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docxsalmanalfarisi637456
Laporan kasus ini membahas asuhan keperawatan anestesi pada pasien laki-laki berusia 67 tahun dengan diagnosa pyelum renal dextra yang menjalani tindakan pyelolitotomi renal dextra. Laporan ini mencakup pengkajian pre-anestesi, persiapan pasien dan peralatan, tahap intra anestesi serta observasi tanda vital selama operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan oksigenasi yang mencakup pengertian, tujuan, metode, dan langkah-langkah pemberian oksigen serta faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem pernafasan serta aspek-aspek pengkajian dan diagnosis keperawatan terkait oksigenasi.
Modul ini membahas pengkajian airway, breathing, dan circulation pada keadaan darurat. Langkah-langkah pengkajian airway meliputi inspeksi mulut untuk menilai kebebasan jalur napas dan posisi kepala. Pengkajian breathing meliputi inspeksi, auskultasi, dan perkusi dada untuk menilai pola pernapasan dan bunyi paru. Pengkajian circulation meliputi pengukuran tekanan darah, detak jantung, suhu akral, dan cek vena jugularis unt
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keadaan darurat dan bencana, mencakup aspek-aspek seperti pertolongan pertama, penanganan korban, komunikasi, dan kerja sama berbagai pihak untuk menyelamatkan korban.
More Related Content
Similar to Lampiran Target Kencapaian Gadar & Kritis.pdf
apa yg harus saya lakukan ?
Sutoto.KARS 58
Sebelum Penutupan Luka (Time-
out):Apakah .......
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi
3. Semua kassa, jarum dan benda asing sudah
dihitung dan dikonfirmasi lengkap
4. Pemberian antibiotik propillaksi sdh diberikan
dalam 60 menit sebelumnya
5. Antisipasi post operasi:
Dokumen tersebut membahas mengenai manajemen airway dan breathing, meliputi penilaian gangguan pernapasan dan jalan napas, teknik manajemen airway seperti intubasi endotrakeal, ventilasi, dan oksigenasi."
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan perawatan operasi, mulai dari pengkajian pra-operasi, persiapan fisik pasien, jenis-jenis anestesi, tahapan perawatan pra-operasi, intra-operasi dan pasca-operasi, serta prinsip-prinsip kebersihan dan asepsis yang harus dipenuhi di ruang operasi.
Pertemuan membahas penetapan kode tindakan medis berdasarkan ICD-9CM, termasuk langkah pengkodean dan contoh. Mahasiswa diajarkan cara menentukan kode tindakan secara akurat untuk meningkatkan pemahaman tentang sistem pengkodean yang berlaku.
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdfUlikSyamsuElya
Standar perlindungan dokter di era COVID-19 mencakup protokol kesehatan dan keselamatan kerja seperti penggunaan alat pelindung diri, pengaturan aliran udara, zona isolasi, dan triase pasien serta perlindungan hukum, biaya perawatan, insentif, dan santunan bagi dokter yang terpapar virus.
Dokumen tersebut membahas berbagai keterampilan dasar tindakan keperawatan yang meliputi pengukuran tanda vital, pemberian kompres, perawatan pasien meninggal, dan prosedur lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan gawat darurat yang mencakup pengertian, proses, prinsip, kategori kasus, filosofi, triage, kemampuan tenaga keperawatan, dan peran serta tugas perawat di ruang gawat darurat.
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docxsalmanalfarisi637456
Laporan kasus ini membahas asuhan keperawatan anestesi pada pasien laki-laki berusia 67 tahun dengan diagnosa pyelum renal dextra yang menjalani tindakan pyelolitotomi renal dextra. Laporan ini mencakup pengkajian pre-anestesi, persiapan pasien dan peralatan, tahap intra anestesi serta observasi tanda vital selama operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan oksigenasi yang mencakup pengertian, tujuan, metode, dan langkah-langkah pemberian oksigen serta faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem pernafasan serta aspek-aspek pengkajian dan diagnosis keperawatan terkait oksigenasi.
Modul ini membahas pengkajian airway, breathing, dan circulation pada keadaan darurat. Langkah-langkah pengkajian airway meliputi inspeksi mulut untuk menilai kebebasan jalur napas dan posisi kepala. Pengkajian breathing meliputi inspeksi, auskultasi, dan perkusi dada untuk menilai pola pernapasan dan bunyi paru. Pengkajian circulation meliputi pengukuran tekanan darah, detak jantung, suhu akral, dan cek vena jugularis unt
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keadaan darurat dan bencana, mencakup aspek-aspek seperti pertolongan pertama, penanganan korban, komunikasi, dan kerja sama berbagai pihak untuk menyelamatkan korban.
Similar to Lampiran Target Kencapaian Gadar & Kritis.pdf (20)
1. LAMPIRAN TARGET PENCAPAIAN KEP. GAWAT DARURAT & KRITIS
PRODI PENDIDIKAN NERS FKM UMI TAHUN AJARAN 2022/2023
NO TINDAKAN
KASUS/TGL
Ruangan 1 2 3 4
1. Menentukan tingkat kegawatan pasien dan sumber daya yang dibutuhkan dengan menggunakan Triase Emergency pada individu
atau korban massal
Melakukan triase Emergency Severity
Indeks (ESI) berdasarkan tingkat
kegawatan dewasa, anak, dan bayi*4
UGD,ICU
Melakukan triase The Australian Triage
Scale (ATS)*4
UGD,ICU
Melakukan triase The Manchester Triage
Scale*4
UGD,ICU
Melakukan triase The Canadian Triage
and Acuity Scale (CTAS)*4
UGD,ICU
Melakukan triase CTAS (Canadian
Triage and Acuity Scale)*4
UGD,ICU
Melakukan triase bencana START UGD,ICU
2. Melakukan initial Assesment pasien Non
Trauma*4
UGD
3. Melakukan initial Assesment pasien
Trauma*4
UGD
4. Menerima pasien baru di UGD*4
UGD
5. Menerima pasien baru di ICU/CVCU*4
ICU/CVCU
6. Menerima pasien baru di OK*4
OK
7. Edukasi pasien & keluarga di ICU ICU
8. Edukasi pasien & keluarga di IGD UGD
9. Menerapkan prinsip danger (3A) Aman
diri, Aman Lingkungan & Aman Pasien)
sebelum melakukan pertolongan
IGD, ICU,
OK
10 Menilai respon kesadaran pasien dengan
AVPU (Alert, Verbal, Pain,
Unresponsive)
IGD, ICU,
OK
10. Mengaktifkan code blue IGD/ICU
11. Berdoa sebelum melakukan tindakan IGD, ICU,
OK
A. Airway = Mampu mengidentifikasi gangguan airway (jalan nafas) secara cepat
dan tepat serta membebaskan jalan nafas secara aman dengan mengontrol
servikal
1 Mengidentifikasi tanda & gejala
sumabatan jalan nafas (airway) partial
1. Sadar atau penurunan kesadaran
2. Multipel trauma (dicurigai)
3. Fraktur wajah (dicurigai)
4. Pasien tidak bersuara
5. Respirasi rate meningkat
6. Sulit bernafas
7. Otot bantu nafas
IGD, ICU &
OK
2. 8. Retraksi intercostal
Bunyi napas tambahan (gurgling,
snoring, stridor, wheezing & ronchi)
2 Mengidentifikasi tanda & gejala
sumabatan jalan nafas (airway) total
1. Sadar atau penurunan kesadaran
2. Wajah merah, pucat atau sianosis
3. Tidak mampu bersuara
4. Memegang leher jika masih sadar
5. Tidak ada pengembangan dada
IGD, ICU &
OK
Mengelompokkan data subjektif dan
objektif, menganalisa data
IGD, ICU &
OK
3 Menentukan tingkat kegawatan/label
warna triase
IGD, ICU &
OK
4 Menentukan diagnosis keperawatan pada
gangguan airway
IGD, ICU &
OK
5 Membebaskan jalan nafas dengan alat dan tanpa alat serta mengontrol servikal
secara mandiri dan kolaborasi dengan berkomunikasi efektif, berdoa sebelum
melakukan tindakan serta memperhatikan prinsip etik dan legal
Membantu/ melakukan stabilisasi
servikal tanpa alat atau dengan collar
neck
IRD, ICU,
CVCU
Pembukaan jalan napas : Head Tilt &
Chin Lift
IRD, ICU,
CVCU, OK
Pembukaan jalan napas : Jaw Thrust IRD, ICU,
CVCU, OK
Melakukan Finger Sweap IRD, ICU,
CVCU, OK
Pengeluaran sumbatan benda padat forcep
McGill
UGD
Pemasangan jalan nafas buatan pada
pasien penurunan kesadaran:
Orofaringeal Airway(OPA)
IGD, ICU,
CVCU, OK
Pemasangan jalan nafas buatan pada
pasien sadar : Nasopharingeal Airway
(NPA)
IGD, ICU,
CVCU, OK
Pemasangan Laringeal Mask Airway IGD, ICU
Pemasangan Laringeal Tube Airway
(LTA)
IGD, ICU
Pemasangan Multilumen Esophageal
Airway (Combitube)
IGD, ICU
mengobservasi pemasangan
Endotracheal Tube (ETT)
IGD, ICU,
OK
Memberikan Inhalasi : Nebuliser IGD, ICU,
CVCU, OK
Pembebasan jalan nafas : Pengisapan
endotracheal nasoparingeal
IGD, ICU,
CVCU, OK
Pembebasan jalan nafas : Pengisapan
endotracheal orofaringeal
IGD, ICU,
CVCU, OK
3. Penghisapan endotracheal melalui
tracheostomy
IGD, ICU,
CVCU, OK
Penghisapan endotracheal melalui
endotracheal Tube
UGD,
ICU,OK
Membantu/Melakukan Oral Hygiene
pasien terpasang ETT
ICU
Membantu perawatan ETT/trakeostomi IRD, ICU,
CVCU, OK
6 Melakukan fisioterapi dada
Mengidentifikasi kebutuhan fisioterapi
pernafasan:
1. Suara nafas ronkhi
2. Pemakaian otot bantu pernafasan
3. Respirasi rate meningkat
4. Batuk tidak efektif
UGD, ICU
Mempersiapkan alat fisioterapi
(stetoskop, nebulizer, suction, vibrator
dan tempat sputum
Menjelaskan prosedur :
1. Menjelaskan hasil yang diharapkan
pada pasien.
2. Menunjukkan urutan tindakan
prosedur fisioterapi.
Melakukan fisioterapi
1. Postural drainage
2. Breathing exercise
3. Clapping
4. Vibrating
IGD, ICU &
OK
7 Mengevaluasi respon/keluhan pasien dan
tindakan keperawatan serta berdoa
setelah melakukan tindakan
1. Keluhan sesak napas berkurang atau
teratasi
2. Suara nafas
vesicular/bronchovesikuler
3. Tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Respirasi rate normal
5. Tidak ada pemakaian otot bantu
nafas
6. Tidak ada sianosis
7. Tidak terdapat bunyi nafas tambahan
UGD, ICU,
OK
8 Mendokumentasikan tindakan dan respon
pasien lembar observasi atau status pasien
UGD, ICU,
OK
B. Mampu mengidentifikasi secara cepat dan tepat gangguan breathing
(pernapasan) dan memenuhi kebutuhan oksigenasi
1 Mengidentifikasi gejala gawat nafas:
1. Melakukan anamnesa keluhan
2. Respirasi rate dan pola nafas
3. Sianosis
4. pernafasan cuping hidung
UGD, ICU,
OK
4. 5. penggunaan otot bantu nafas
6. Menentukan ada tidaknya obstruksi
jalan nafas
7. Retraksi intercostae
2 Mengidentifikasi tanda kekurangan
oksigen:
1. SpO2 menurun.
2. Suara nafas ronkhi
3. Nilai BGA abnormal
4. Penggunaan otot bantu pernafasan
5. Pernafasan cuping hidung
6. Respirasi rate meningkat
UGD,
ICU/CVCU,
OK
3 Menganalisis data:
1. Menguraikan patofisiologi gawat
nafas.
2. Mengelompokkan data
3. Menganalisa data
4. Menetapkan tingkat kegawatan
nafas/label warna triase
UGD,
ICU/CVCU,
OK
4 Menentukan diagnosis keperawatan
gangguan breathing
IGD, ICU &
OK
5 Melakukan penanganan gangguan breathing dan memberikan oksigen pada pasien
secara mandiri atau kolaborasi dengan menggunakan komunikasi efektif, berdoa
sebelum melakukan tindakan dan memperhatikan prinsip etik dan legal
Pemberian Posisi Semi Fowler/ High
Fowler
IRD, ICU,
CVCU, OK
Pemberian terapi oksigen kanul nasal IRD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan terapi oksigen Simple Mask IRD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan terapi oksigen Rebreathing
mask
IRD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan terapi oksigen melalui Non
Rebreathing Mask
IRD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan oksigen melalui Jackson
Rees
IRD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan Oksigen melalui Venturi
Mask
IRD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan ventilasi pada pasien
terpasang intubasi (ETT)
IRD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan ventilasi dengan bag-valve-
mask (BVM)
IRD, ICU,
CVCU, OK
Mengobservasi dan terlibat dalam
pemasangan chest tube
IGD, OK
Mengobservasi dan terlibat pemasangan
kassa 3 sisi
IGD
Mengobservasi dan terlibat dalam
pemasangan needle thoracotomy
IGD
Memasang verban elastis pada dada IGD & OK
5. Melakukan monitor dan perawatan pasien
dengan WSD
IGD, OK &
ICU
Melakukan penanganan
chooking/tersedak (Heimlich manuver,
back blow) pada dewasa, anak. bayi dan
ibu hamil
UGD
6 Melakukan monitoring fungsi pernapasan
Menginterpretasikan nilai BGA/AGD IGD & ICU
Menyiapkan alat pemasangan ventilator ICU
Mengkaji tidal volume pasien dengan
ventilator
ICU, CVCU,
OK
Melakukan monitor pasien terpasang
ventilator (Mode, Fi O2, Airway
Pressure, trigger, alarm)
ICU
Mengevaluasi respon dan tindakan
keperawatan serta berdoa setelah
melakukan tindakan
IGD, ICU &
OK
7 Mendokumentasikan respon dan tindakan
keperawatan dalam lembar observasi dan
status pasien
IGD, ICU &
OK
C. Mengidentifikasi dan penanganan gangguan kardiovaskuler dan sirkulasi
1 Mengidentifikasi tanda gawat jantung dan
pembuluh darah
1. Nyeri dada
2. Sesak napas
3. Ketidaknyamanan pada area leher,
lengan, punggung atas, rahang dan
abdomen (epigastric)
4. Berkeringat dingin, mual, muntah
atau pusing
5. Perubahan irama jantung
6. Perubahan TD dan nadi
7. Gelisah dan cemas
IGD & ICU
2 Kolaborasi pemeriksaan penunjang
Melakukan pemeriksaan:
1. Merekam dan interpretasi gambaran
EKG
IGD & ICU
2. Pengambillan darah arteri untuk blood
gas darah
IGD & ICU
3. Pengambilan darah vena untuk
elektrolit dan enzim jantung
IGD & ICU
3 Melakukan monitoring hemodinamik
(TD, nadi, pernapasan, suhu, CRT)
Mengidentifikasi tanda-tanda syok
1. Akral dingin
2. Keringat dingin (diaphoresis)
3. Gelisah
4. Sering menguap
5. Takikardia
6. Pulsasi nadi lemah atau tidak teraba
IGD & ICU
6. 7. Penurunan kesadaran
8. Takipnea
9. Produksi urine menurun
10. Hipotensi
11. CRT > 2 detik
4 Menganalisis data:
1. Menguraikan patofisiologi gawat
nafas.
2. Mengelompokkan data
3. Menganalisa data
IGD & ICU
5 Menetapkan tingkat kegawatan
nafas/label warna triase
IGD & ICU
6 Menentukan diagnosis keperawatan pada
gangguan kardiovaskuler dan sirkulasi
IGD & ICU
7 Melakukan penanganan gangguan kardiovaskuler dan sirkulasi pada pasien secara
mandiri atau kolaborasi dengan menggunakan komunikasi efektif, berdoa
sebelum melakukan tindakan dan memperhatikan prinsip etik dan legal
Melakukan/membantu CPR for adult,
child, infant and maternal
IGD, ICU,
CVCU, OK
Melakukan tindakan DC Shock
(defibrilasi)
IGD, ICU,
CVCU, OK
Melakukan tindakan DC Shock
(kardioversi)
IGD, ICU,
CVCU, OK
Melakukan penanganan gawat darurat
bradikardia
IGD, ICU,
CVCU, OK
Melakukan penanganan gawat darurat
takikardia
IGD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan shock position IGD, ICU,
CVCU, OK
Memasang infus cairan dan Menghitung
tetesan infus
IGD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan resusitasi cairan dan monitor
respon pasien
IGD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan transfusi darah IRD, ICU,
CVCU, OK
Membantu/Melakukan perawatan CVC
( Central Vena Cateter )
IRD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan dan menghitung obat
dengan syringe pump
IRD, ICU,
CVCU, OK
Mengecek Glukosa Darah IRD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan obat IV, IM, Oral,
Sublingual dan SC dengan 7 benar
IRD, ICU,
CVCU, OK
Memberikan cairan melalui infus pump IRD, ICU,
CVCU
Menghentikan perdarahan (direct
pressure) dan perawatan luka termasuk
luka bakar
IRD, ICU,
OK
Menjahit (hecting) luka IRD, OK
Mengambil specimen darah vena IRD, ICU
7. Menghitung kebutuhan cairan luka bakar IRD, ICU
Menghitung balance cairan IG, ICU
Menghitung MAP IGD, ICU
Kolaborasi pemberian obat-obat
emergency, rute pemberian dan
manfaatnya serta memahami alat-alat
emergency
IGD,ICU &
OK
Mengetahui obat-obat & cairan yang
tersedia di ICU, UGD dan OK
IRD, ICU,
CVCU, OK
Mengetahui standar obat dan alat pada
Troly Emergency
IRD, ICU,
CVCU, OK
Kolaborasi memberikan obat Epinefrin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan obat Dopamin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Obat Vasoprin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Obat NaBic IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Adenosin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Amiodaron IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Midazolam IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Lidokain IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Aspirin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Nitrogliserin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Morpin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Norepinephrin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Heparin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Clopidogrel IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Furosemide IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Dobutamine IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Isosorbid
Dinitrat (ISDN)
IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Simvastatin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Pethidin IGD,ICU,C
VCU, OK
8. Kolaborasi memberikan Fentanyl IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Propofol IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Ketamin IGD,ICU,C
VCU, OK
Kolaborasi memberikan Atracurium IGD,ICU,C
VCU, OK
8 Melakukan evaluasi respon pasien dan
tindakan penanganan kardiovaskuler dan
sirkulasi serta berdoa setelah melakukan
tindakan
IGD & ICU
9 Mendokumentasikan respon pasien dan
tindakan keperawatan pada lembar
observasi atau status pasien
IGD & ICU
D. Disability (Menilai tingkat kesadaran pasien dan mengelola pasien peningkatan
tekanan intracranial (PTIK))
1 Mengidentifikasi tingkat kesadaran
pasien dengan compos mentis, delirium,
Somnolen, Apatis, semikoma dan koma
IGD, ICU,
CVCU, OK
2 Menilai kesadaran dengan GCS IGD, ICU &
OK
3 Menilai reaksi dan ukuran pupil IGD, ICU &
OK
4 Menilai kekuatan otot motorik IGD, ICU &
OK
5 Mengkaji tanda dan gejala cedera
kepala/capitis
1. Multipel cedera
2. Mekanisme trauma mendukung
3. Deformity of skull and or face
4. Pain or swelling at site
5. Laserasi/luka pada kepala
6. Racoon eyes
7. Battle’s sign
8. Bleeding or cerebrospinal fluid from
nose and/ or ears
IGD, ICU &
OK
7 Mengidentifikasi, Analisa data dan
menentukan diagnosis keperawatan
IGD, ICU &
OK
8 Melakukan penanganan cedera kepala pada pasien secara mandiri atau
kolaborasi dengan menggunakan komunikasi efektif, berdoa sebelum melakukan
tindakan dan memperhatikan prinsip etik dan legal
Memberikan posisi:
1. Melakukan sesuai kondisi klien.
2. Mencegah manipulasi kepala yang
berlebihan.
3. Mengobservasi daerah luka dan
pemasangan drainge
IGD, ICU &
OK
Kolaborasi: IGD, ICU &
OK
9. 1. Mengkomuniksikan dengan dokter
kebutuhan medikasi yang
dibutuhkan.
2. Mengkomunikasi tindakan
pembedahan
3. Kolaborasi pemberian obat
antikonvulsan, antikoagulan dan
antibiotik
4. Memberikan infus cairan
5. Memberikan transfuse darah jika
perlu
9 Mengkaji tanda-tanda peningkatan TIK
1. Irama nadi irregular/tidak teratur
2. Gelisah atau penurunan kesadaran
3. TD sistol meningkat
4. Nadi menurun
5. Nyeri kepala hebat
6. Muntah proyektil
7. Pupil melebar
IGD, ICU &
OK
8 Pemantauan Delirium IGD, ICU,
CVCU, OK
10 Mengidentifikasi, Analisa data dan
menentukan diagnosis keperawatan
IGD, ICU &
OK
11 Melakukan penanganan PTIK pada pasien secara mandiri atau kolaborasi dengan
menggunakan komunikasi efektif, berdoa sebelum melakukan tindakan dan
memperhatikan prinsip etik dan legal
1. Memberikan posisi tidur 15-30 0
2. Memberikan posisi anatomis
3. Menjaga keamanan pasien
IGD, ICU,
OK
12 Menerapkan asuhan keperawatan gadar & kritis pada pasien dengan trauma
medula spinal
13 Mengidentifikasi tanda dan gejala cedera
spinalis :
1. Mekanisme trauma mendukung
2. Kesemutan
3. Kelumpuhan/parase
4. BAK tidak terkontrol/inkontinensia
atau sulit BAK
5. BAB tidak terkontrol
6. Pada pria ereksi terus menerus
(priapismus)
7. Gangguan pernapasan
8. Syok “neurogenic shock”
IGD, ICU &
OK
14 Memahami patofisiologi,
Mengidentifikasi data, Menganalisa data
dan menentukan diagnosis keperawatan
IGD, ICU &
OK
15 Melakukan penanganan cedera spinalis
pada pasien secara mandiri atau
kolaborasi dengan menggunakan
komunikasi efektif, berdoa sebelum
IGD, ICU &
OK
10. melakukan tindakan dan memperhatikan
prinsip etik dan legal
Memberikan posisi:
1. Mengidentifikasi cara mobilisasi
yang tepat dan aman.
2. Mempertahankan posisi yang tepat.
Melakukan mobilisasi:
1. Melakukan Log Rolling
2. Menggunakan scoop strecher
3. Menjaga A Line Position
IGD, ICU &
OK
Melakukan penanganan syock spinal:
1. Monitor pernafasan.
2. Monitor elektrolit
3. Monitor balans cairan
4. Memberikan cairan infus
5. Kolaborasi pemberian obat dopamin
dan sulfas atropin
IGD, ICU &
OK
Kolaborasi:
1. Mengkomunikasikan dengan
dokter kebutuhan medikasi yang
dibutuhkan
2. Menentukan traksi, body jacket,
tindakan pembedahan
IGD, ICU &
OK
16 Mengevaluasi respon pasien dan tindakan
keperawatan penanganan cedara kepala,
cedera spinal dan PTIK serta berdoa
setelah melakukan tindakan
IGD, ICU &
OK
17 Mendokumentasikan respon pasien dan
tindakan keperawatan pada lembar
observasi atau status pasien
IGD, ICU &
OK
18 Kolaborasi pemeriksaan penunjang CT
Scan
IGD & ICU
E. Exposure (Mengontrol lingkungan)
1 Membuka pakaian pasien trauma dengan
menjaga privacy dan memakaikan pasien
selimut hangat
IGD
2 Menilai injury/cedera secara cepat pada
tubuh bagian depan dan belakang
IGD
3 Membantu/ melakukan log roll IGD, ICU,
OK
4 Membantu/ melakukan pemasangan
bidai/gips
5 Mengkaji dan melakukan perawatan pada
pasien syndrome kompartemen
IRD, ICU,
CVCU, OK
F. Folley Catheter
1 Pemasangan kateter urin IRD, ICU,
CVCU, OK
2 Pelepasan kateter urin IRD, ICU,
CVCU, OK
11. 3 Monitoring input dan output cairan /
balance cairan
IRD, ICU,
CVCU, OK
G. Gastric Tube
1 Pemasangan NGT IRD, ICU,
CVCU
2 Membantu/melakukan kumbah lambung IRD, ICU,
CVCU
3 Pemberian TPN ( Terapi parenteral
nutrition )
IRD, ICU,
CVCU
4 Menerapkan Asuhan keperawatan
perdarahan saluran pencernaan
Mengidentifikasi perdarahan saluran
cerna (hematemesis, melena, rigiditas
abdomen, nyeri perut
IGD, ICU &
OK
5 Mengidentifikasi, menganalisis data dan
menentukan diagnosis keperawatan
IGD, ICU &
OK
6 Melakukan penanganan perdarahan abdomen pada pasien secara mandiri atau
kolaborasi dengan menggunakan komunikasi efektif, berdoa sebelum melakukan
tindakan dan memperhatikan prinsip etik dan legal
Kolaborasi:
1. Mengkomunikasikan dengan dokter
kebutuhan medikasi yang
dibutuhkan
2. Mengkomunikasikan tindakan
pembedahan, obat menghentikan
perdarahan diberikan.
IGD, ICU &
OK
Melakukan tindakan :
1. Kumbah lambung dilaksanakan
2. Melakukan lavemen.
3. Mengidentifikasi jumlah perdarahan
4. Memberikan resusitasi cairan
5. Memberikan transfuse darah
IGD, ICU &
OK
7 Mengevaluasi respon pasien dan tindakan
keperawatan, berdoa setelah melakukan
tindakan serta mendokumentasikan pada
lembar atau status pasien
IGD, ICU &
OK
8 Mengidentifikasi tanda dan gejala trauma
obdomen
1. Perdarahan yang tidak diketahui
2. Riwayat syok
3. Adanya trauma dada mayor
4. Adanya fraktur pelvis
5. Penurunan kesadaran
6. Adanya hematuri
7. Jejas di abdomen (luka lecet,
konstusio, dan abdomen distensi)
8. Mekanisme trauma mendukung
9. Peristaltik usus terdengar atau tidak
IGD, ICU &
OK
12. 10. Perkusi abdomen kiri tympani atau
perkusi redup bila da
hemoperitoneum
11. Shifting dullness (adanya darah
dalam abdomen) jika terjadi
miringkan pasien
12. Nyeri tekanan abdomen
9 Mengidentifikasi, menganalisa data dan
menentukan diagnosis keperawatan
IGD, ICU &
OK
10 Kolaborasi tindakan
1. Mengkomunikasikan tindakan
pembedahan
2. Penanganan airway
3. Memberikan oksigen
4. Monitoring urine output
5. Resusitasi cairan
6. Transfusi darah
IGD, ICU &
OK
11 Mengevaluasi respon pasien dan tindakan
keperawatan serta berdoa setelah
melakukan tindakan
IGD, ICU &
OK
12 Mendokumentasikan respon pasien dan
tindakan keperawatan
IGD, ICU &
OK
13 Menerapkan asuhan keperawatan gawat darurat fraktur pelvis
Mengidentifikasi tanda dan gejala fraktur
pelvis :
1. Nyeri tungkai saat digerakkan
2. Jejas pada pelvis
3. Teraba “gap” (cekungan) pada
simfisis pubis
4. Bila dilakukan tekanan pada tulang
pelvis akan teraba krepitasi tulang
(tes kompresi)
IGD, ICU &
OK
14 Mengidentifikasi dan Analisa data dan
menentukan diagnosis keperawatan
IGD, ICU &
OK
15 Melakukan penanganan fraktur pelvis:
1. Pemasangan gurita pada pelvis atau
(PSAG jika ada)
2. Resusitasi cairan
3. Kolaborasi dengan mengkomunikasi
tindakan pembedahan
4. Pemeriksaan penunjang
IGD, ICU &
OK
16 Mengidentifikasi rupture uretra
1. Keluar darah dari orifisium uretra
eksternal/ OUE
2. Hematoma di skrotum/supra-simfisis
3. Prostat melayang pada rectal tuse
IGD, ICU &
OK
17 Melakukan penanganan rupture uretra :
1. Jangan memasang kateter urine
karena akan menambah cedera uretra
2. Anjurkan pasien menahan BAK
IGD, ICU &
OK
13. 3. Resusitasi cairan
4. Kolaborasi dengan komunikasi
pembedahan
5. Pemeriksaan penunjang
18 Keracunan alcohol
1. Kekacauan mental
2. Pupil mata dilatasi
3. Sering muntah
4. Bau alcohol
IGD
Penanganan
1. Upayakan muntah bila sadar
2. Pertahankan agar pernafasan baik
3. Bila sadar, beri minum kopi
hitam
4. Bantuan pernafasan bila perlu
IGD
19 Keracunan Acetosal
1. Takipnea dan takikardia
2. Gelisah
3. Nyeri perut
4. Muntah (sering bercampur darah)
5. Sakit kepala
IGD
Penanganan
1. Upayakan muntah jika sadar
2. Beri minum air atau susu
3. Berikan vitamin K bila muntah
bercampur darah
IGD
20 Keracunan sedative Psikotropika
1. Refleks berkurang
2. Depresi pernafasan
3. Pupil kecil- hingga dilatasi
4. Syok – bisa koma
IGD
Penanganan
1. Berikan minum air hangat atau
norit serta upayakan muntah
2. Patenkan jalan nafas jika tidak
sadar
IGD
21 Mencegah dan menghentikan penyerapan racun secara umum :
Bila ditelan
1. Minum air banyak seperti air
biasa, susu, norit yang telah
dilarutkan
2. Upayakan penderita muntah dan
efektif dalam 4 jam setelah racun
ditelan
3. Bawa hasil muntahan penderita
untuk pemeriksaan laboratorium
4. Jangan lakukan muntah buatan
jika zat korosif (missal asam/basa
kuat : asam klorida, asam
IGD
14. sulfat,natrium hidroksida, bensin
dan minyak tanah)
5. Muntah buatan hanya jika zat
korosif (makanan & obat-obatan)
Bila racun melalui kulit/mata
1. Pakaian dilepas yang
terkontaminasi
2. Cuci/bilas bagian yang terkenan
dengan air yang mengalir. Bila
serbuk, sapu terlebih dahulu
kemudian bilas air
3. Penolong harus aman diri
IGD
Bila racun melalui inhalasi
1. Pindahkan penderita ke tempat
aman berlawanan arah angin
2. Berikan oksigen konsentrasi
tinggi
3. Jangan lakukan nafas buatan
mulut ke mulut
IGD
Penanganan simtomatik
keracunan/intoksikasi
1. Bila gangguan nafas maka
resusitasi
2. Kolaborasi pemberian antidutum
yang tidak spesifik atau spesifik
3. Kolaborasi pemberian obat
diuresis atau bila perlu dialysis
4. Rasa nyeri berikan obat analgetik
IGD
H. Heart Monitor
1 Merekam EKG 12 lead IRD, ICU,
CVCU
2 Interpretasi EKG* IRD, ICU,
CVCU
3 Monitor pulse oximetry IRD, ICU,
CVCU
4 Pemasangan Bedsite Monitor IRD, ICU,
CVCU
Menerapkan asuhan keperawatan gawat darurat dengan intoksikasi
1 Keracunan Botulinum
1. Mual dan muntah
2. Lemah
3. Gangguan penglihatan
4. Refleksi pupil tidak ada
IGD
Penanganan
1. Netralisasi dengan cairan
2. Upayakan muntah dengan pemberian
Na Bicarbonat
3. Kumbah Lambung
4. Kolaborasi antidot ABS dosis 1 vial
setiap 4 jam
IGD
15. 2 Keracunan Makanan Laut
1. Pruritus
2. Panas di mulut
3. Lemah, kesemutan ekstremitas
4. Mual muntah
5. Nyeri perut dan diare
6. Sulit bernapas
IGD
Penanganan
1. Netralisasi dengan cairan
2. Upayakan muntah
3. Kumbah lambung
4. Berikan nafas buatan jika perlu
IGD
3 Keracunan jengkol
1. Nafas, mulut dan urine bau
jengkol
2. Nyeri pinggang dan abdomen
3. Nyeri saat BAK
4. Urine kadang disertai darah
(hematuria)
IGD
Penanganan
1. Minum air putih yang banyak
2. Kolaborasi obat analgetik
IGD
4 Keracunan jamur
1. Nyeri perut disertai diare kadang
bercampur darah dan muntah
2. Berkeringat banyak
IGD
Penanganan
1. Netralisasi dengan cairan
2. Upayakan muntah
3. Berikat norit 1-2 sendok makan
air hangat
4. Kolaborasi antidot SA 1 mg/IV
5. Jika mengandung Metilhidrazin
berikan piridoksin 25
mg/kgBB/IV
6. Jaga keseimbangan cairan dan
elektrolit
7. Diet tinggi karbohidrat
IGD
5 Keracunan singkong
1. Mual dan muntah
2. Sesak napas
3. Sianosis
4. Dapat koma sampai kematian
IGD
Penanganan
1. Netralisasi dengan cairan
2. Upayakan muntah
3. Berikan norit 1-2 sendok makan
dengan air hangat
4. Berikan amil nitrit 3% IV, stop
jika TD <80 mmHg
IGD
16. 5. Berikan 50 ml larutan Na
Tiosulfat 25% IV
6. Berikan oksigen 100%
6 Keracunan tempe bongkrek
1. Kejang abdomen
2. Kejang otot-otot
3. Sesak nafas dan dapat terjadi
kematian
IGD
Penanganan
1. Netralisasikan dengan cairan
2. Upayakan muntah
3. Kumbah lambung
4. Berikan norit 1-2 sendok makan
dengan air hangat
5. Berikan nafas buatan jika perlu
IGD
7 Keracunan makanan basi
1. Mual,muntah
2. Diare
3. Nyeri perut
4. Nyeri kepala dan demam
5. Dehidrasu dapat menyerupai
disentri
IGD
Penanganan
1. Netralisasikan dengan cairan
2. Upayakan muntah
3. Berikan norit 1-2 sendok makan
dengan air hangat
4. Kolaborasi obat seperti kasus
gastroenteritis
IGD
I.Transfer
1 Transfer pasien prehospital : transfer
pasien dari ke RS tujuan
IRD, ICU,
CVCU
2 Transfer pasien dari dan ke OK IRD, ICU,
CVCU, OK
3 Transfer pasien intrahospital : Ambulasi
dan mobilisasi pasien ICU
IRD, ICU,
CVCU, OK
J.Kamar Operasi
1 Pra Operatif
a. Mendemontrasikan pengetahuan dan
keterampilan dalam menerima dan
memantau pasien di ruangan
persiapanatau perawatan prabedah
dengan dengan supervisi seperti:
Ruang
Persiapan
Operasi
1) Melakukan tekhik komunikasi
terapeutik
2) Melakukan asuhan keperawatan
peri-operatif di kamar bedah
3) Memeriksa setiap kelengkapan
status pra bedah sesuai dengan
kebijakan yaitu;
17. Mengidentifikasikan
kelengkapan status pasien yang
akurat, riwayat penyakit, riwayat
operasi sebelumnya, cek alergi,
persiapan kolon, pengosongan
lambung, pemeriksaan
penunjang : hematologi lengkap,
EKG, fungsi hepar sesuai yang
dipersyaratkan, berkonsultasi
jika diperlukan
Memberikan penjelasan dan menunjukan
sikap peduli kepada klien
Menyediakan media informasi,
memberikan informasi, dan memberikan
dukungan pada klien dan keluarga
Mempertahankan pengetahuan tentang
trolly emergency, defibrillator dan
penerapan code blue.
Melakukan prinsip tekhik steril di kamar
bedah dengan benar
melakukan prosedur penggunaan Topi,
Masker, dan pakaian dasar kamar bedah
melakukan prosedur penggunaan APD
kamar bedah
Melakukan prosedur pencegahan dan
pengendalian infeksi
Memahami prosedur Keselamatan Pasien
dan K3
Memberikan selimut hangat dan bantal
kepada klien untuk memberikan rasa
nyaman bagi pasien
Melakukan pendampingan pada pasien di
ruang persiapan operasi
Memasang perangkat monitoring yang
diperlukan, seperti alat pengukur tekanan
darah, oksigen dan EKG
Menyediakan O2 bila diperlukan atau
sesuai instruksi dokter
Mengajarkan tekhnik relaksasi untuk
persiapan ambulasi post-operasi
Membantu ahli bedah dan ahli anestesi
untuk pemeriksaan fisik klien
2 Intra operatif
Memantau balans cairan yang masuk dan
keluar
Kamar
Operasi
Membantu dokter anastesi dalam
mempersiapkan berbagai posisi operasi
Memasang pasien plate pada pasien
sesuai prosedur
18. Menyiapkan perlengkapan atau peralatan
dasar kamar bedah
Menyediakan peralatan khusus bedah
dasar
Membantu anestesi dalam memberikan
obat topical, anestesi local, obat mata,
pemasangan infus
3 Post Operatif
Memantau tanda-tanda vital pasien post
operasi (tekanan darah, nadi, pernapasan
dan saturasi oksigen)
Recovery
Room
Memberikan selimut hangat
Membantu memindahkan pasien dari
meja operasi ke branchard
Memantau balance cairan
Penilaian Aldrete Score
Untuk dapat memindahkan pasien ke
bangsal skor Aldrete yang didapat lebih
dari 9. Tujuan dari Aldrete Score adalah
untuk melakukan observasi pasien setelah
operasi dan mempermudah proses
memindahkan penderita dari ruang pulih
sadar.
Saturasi Oksigen
2 : Mampu mempertahankan saturasi O2
> 92% dengan udara bebas
1 : Memerlukan oksigen inhalasi untuk
mempertahankan saturasi O2 > 90%
0 : Dengan oksigen inhalasi saturasi O2
<90%
Pernapasan
2 : Mampu untuk nafas dalam dan batuk
1 : Dyspnea, nafas dangkal dan
kemampuan terbatas
0 : Apnea
Sirkulasi
2 : Tekanan darah ± 20 mm Hg dari
keadaan pre anestesi
1 : Tekanan darah ± 20 - 50 mm Hg dari
keadaan pre anestesi
0 : Tekanan darah ± 50 mm Hg dari
keadaan pre anestesi
Kesadaran
2 : Sadar Baik
1 : Sadar dengan cara dipanggil
0 : Tidak ada respon saat dipanggil.
Aktifitas
2 : Mampu menggerakkan ke-4
ekstremitas dengan sendirinya dan
diperintah
19. • Kuasai Indikasi, Diagnosis & Prosedural Keperawatan
• Metode pembelajaran : Observasi, Simulasi, Praktik
• Evaluasi : Ujian Kompetensi SOP Tindakan, Target Pencapaian Keterampilan, Loog
book/ADL, OSCE, Sikap / Perilaku
• Silahkan diceklist target tindakan tersebut di atas*
• Jika telah melakukan tindakan melebihi 4 kali pada setiap procedural di atas, silahkan ditulis
jumlah total melakukan tindakan*
• Target minimal 80-100% tercapai
1 : Mampu menggerakkan ke-2
ekstremitas dengan sendirinya atau
diperintah
0 : Tidak mampu menggerakan
ekstremitas
Menerapkan asuhan keperawatan holistic pada kondisi gawat darurat dan kritis
dengan pendekatan islami
1 Spirituality and Prayer IGD, ICU,
Ruang
Persiapan
OK & RR
2 Guided Imagery and Relaxation Training
3 Deep Breathing
4 Music Therapy
5 Humor
6 Massage, Aromatherapy, and
Therapeutic Touch
7 Meridian Therapy
8 Animal-Assisted Therapy
9 Spiritual Therapy: SEFT, Terapi Dzikir,
Hijamah/Bekam*
IGD & ICU
10 Mendoakan pasien dengan doa
penyembuhan
IGD, ICU &
OK
11 Menuntun pasien yang menghadapi
sakaratul maut
12 Menenangkan keluarga dengan
meyakinkan akan musibah yang
datangnya dari Allah SWT
13 Membantu pasien untuk berwudhu atau
tayamun bagi pasien Muslim
IGD & ICU
14 Mendampingi pasien yang tidak mampu
shalat berdiri/duduk/berbaring.