Standar perlindungan dokter di era COVID-19 mencakup protokol kesehatan dan keselamatan kerja seperti penggunaan alat pelindung diri, pengaturan aliran udara, zona isolasi, dan triase pasien serta perlindungan hukum, biaya perawatan, insentif, dan santunan bagi dokter yang terpapar virus.
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
Pedoman ini merupakan acuan bagi ibu dan keluarga serta tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan ANC, persalinan dan PNC di masa pandemi COVID-19. Diharapkan ibu dan bayi tetap mendapatkan pelayanan esensial, faktor risiko dapat dikenali secara dini serta mendapatkan akses pertolongan kegawatdaruratan dan tenaga kesehatan mendapatkan perlindungan dari tertular COVID-19
Pedoman ini merupakan revisi dari Pedoman serupa yang dikeluarkan pada 26 Maret 2020 dengan perubahan pada beberapa substansi sesuai perkembangan situasi dan rekomendasi terbaru dari organisasi profesi terkait. Pada pedoman ini dijelaskan mengenai Prinsip Pencegahan COVID-19 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan terkait pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
Pedoman ini merupakan acuan bagi ibu dan keluarga serta tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan ANC, persalinan dan PNC di masa pandemi COVID-19. Diharapkan ibu dan bayi tetap mendapatkan pelayanan esensial, faktor risiko dapat dikenali secara dini serta mendapatkan akses pertolongan kegawatdaruratan dan tenaga kesehatan mendapatkan perlindungan dari tertular COVID-19
Pedoman ini merupakan revisi dari Pedoman serupa yang dikeluarkan pada 26 Maret 2020 dengan perubahan pada beberapa substansi sesuai perkembangan situasi dan rekomendasi terbaru dari organisasi profesi terkait. Pada pedoman ini dijelaskan mengenai Prinsip Pencegahan COVID-19 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan terkait pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
2. TIM PENYUSUN
DR. Dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS (Koordinator)
Dr. Agustina Puspitasari, SpOk
Dr. Weny Rinawati, SpPK, MARS
Dr. Robiah Khairani Hasibuan, SpS
Dr. Noor Arida Sofiana, MBA
Dr. Arif Budi Satria, SpB
DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A (K)
DR. Dr. Safrizal Rahman, SpOT
DR. Dr. Romdhoni, SpTHT-KL
DR. Dr. Andani Eka Putra, MSc
Dr. Rudyanto Soedono, Sp.An-KIC
Dr. Telogo Wismo
Dr. Ahmad Syaifuddin
Dr. Amran A. Raga
Dr. Dian Zamroni, SpJP
Dr. Garinda Alma Duta, SpP
Dr. Hadiwijaya, MPH, MHKes
3. OUTLINE
LATAR BELAKANG
1
STANDAR & PROTOKOL PERLINDUNGAN DOKTER
2
PERLINDUNGAN HUKUM, BIAYA, INSENTIF DAN PROTEKSI
SOSIAL
3
PENGATURAN JAM KERJA, SHIFT, METODE DINAS SERTA
PENANGANAN PSIKOSOSIAL
4
5 PEDOMAN PERILAKU SOSIAL, MEDIA
SOSIAL DAN ILMIAH
5. SARS-CoV-2 and COVID-19
Coronaviruses (CoV), a family of viruses that can
cause disease in animals or humans, have
previously caused two major outbreaks: SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome) in 2003 and
MERS (Middle East Respiratory Syndrome) in
20121
4
In December 2019, a novel coronavirus (SARS-CoV-2,
previously known as 2019-nCoV) caused a series of cases
of acute respiratory syndrome in humans that was first
reported in Wuhan, China.2 The infectious disease caused
by this novel coronavirus has been named COVID-19
1. Zhou P, et al. Nature 2020; 579: 270–3.
2. World Health Organization. Q&A on coronaviruses (COVID-19). https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses. Accessed March 2, 2020.
6. Coronaviruses (CoV), a family of viruses that can
cause disease in animals or humans, have
previously caused two major outbreaks: SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome) in 2003 and
MERS (Middle East Respiratory Syndrome) in
20121
TRANSMISI COVID-19
12. Pasien COVID-19
tidak tekendali maka
Healthcare System
Capacity akan
overloaded dan
exhausted
Perawatan
COVID-19 penuh
dan pasien
menumpuk
Angka
kematian
pasien COVID-
19 meningkat
Nakes banyak
yg terpapar dan
terdampak
sampai
meninggal
Kapasitas pelayanan
pasien NON-COVID
menurun, berdampak
pada meningkatnya
kematian pasien NON-
COVID
Lingkaran Setan COVID-19
sebagai penyebab tingginya
kematian Nakes dan pasien
NON-COVID
20. PENGATURAN ALIRAN UDARA & VENTILASI
Sumber : PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang PPI di Fasyankes
21. PENGATURAN ALIRAN UDARA & VENTILASI
Morawska L, et al. How can airborne transmission of COVID-19 indoors be minimised?. Environ Int.
2020;142:105832
Karyum HB. Managing HVAC system during COVID-19 pandemic.2020
23. CONTOH PENGGUNAAN TRIASE
A. Early Warning System
Song CY, Xu J, He J, Lu Y. COVID-19 early warning score: a multi-parameter screening tool to identify highly suspected patients..
Bila fasilitas pelayanan kesehatan tidak mempunyai CT scan, dapat dipertimbangkan menggunakan foto toraks
24. B. Algoritma dari WHO
a) Penggunaan alur rujukan dan triase ini harus
mempertimbangkan peraturan dan
pedoman pemerintah.
b) Mengikuti keputusan klinis dokter dan
kapasitas yang ada, contohnya apabila
pasien memerlukan penanganan yang lebih
tinggi dari yang dapat diberikan oleh fasilitas
tersebut
c) Jika belum dites atau hasil tes sebelumnya
negatif tapi klinis mengarah ke COVID-19
25. Aplikasi telemedicine untuk triase dan
penanganan pasien apabila memungkinkan
Mematuhi pedoman penggunaan APD
Melaporkan diri dan menghentikan
kegiatan sebagai tenaga kesehatan apabila
masuk dalam kriteria kasus sesuai dengan
pedoman resmi pemerintah yang berlaku
Membatasi prosedur elektif
Menyediakan dan menyebarluaskan informasi
dan fasilitas untuk telemedicine
Menyediakan APD yang lengkap untuk
keluarga pasien dan tenaga kesehatan
Meningkatkan edukasi ke pasien dan publik
mengenai indikasi karantina dan kunjungan ke
rumah sakit
Melakukan tes/pengujian COVID-19 secara
berkala untuk mengendalikan penularan
TENAGA KESEHATAN SISTEM KESEHATAN
Meningkatkan kapasitas pemeriksaan
RT-PCR SARS-CoV-2
26. KMK No. HK.01.07/Menkes/327/2020
tentang Penetapan COVID-19 Akibat
Kerja sebagai Penyakit Akibat Kerja
yang Spesifik pada Pekerjaan
Tertentu
SANGAT PENTING UNTUK STRATEGI
Ditegakkan dengan 7 langkah
Yang dijamin oleh JKK (BP
JAMSOSTEK/PT TASPEN/PT ASABRI):
santunan berupa uang (santunan
sementara tidak mampu bekerja,
santunan cacat, biaya rehabilitasi,
beasiswa anak, uang duka, santunan
kematian ) dan tunjangan cacat.
PENENTUAN PENYAKIT COVID-19 AKIBAT KERJA
Diagnosa Klinis : Konfirmasi COVID-19
Menentukan pajanan yang ada di lingkungan kerja :
SARS-CoV-2 ditempat kerja
Menentukan hubungan antara pajanan dilingkungan kerja
dengan penyakitnya : pajanan SARS-CoV-2 dapat
menyebabkan COVID-19 Akibat Kerja pada nakes
Menentukan lama pajanan dan pemakaian APD : dalam 14
hari terakhir ada kontak dengan pasien atau spesimen pasien
suspek/probable/konfirmasi COVID-19 dan pemakaian APD
saat bertugas
Menentukan faktor individu : ada/tidak ada
komorbid
Menentukan faktor lain di luar pekerjaan: dalam 14 hari
terakhir tidak ada kontak orang dengan probable/
konfirmasi COVID-19 diluar lingkungan kerja
Diagnosa PAK: COVID-19 Akibat kerja
1
2
3
4
5
6
7
27. PEMERIKSAAN SARS-
CoV-2 UNTUK DOKTER
DAN KRITERIA
KEMBALI KERJA
A. ALUR UNTUK PEMERIKSAAN
KONTAK ERAT DAN KEMBALI KERJA
(KMK 413 TH 2020)
28. CONTOH LAIN ALUR UNTUK KEMBALI KERJA
B. Panduan CDC
12 September
2020
29. CONTOH LAIN ALUR UNTUK KEMBALI KERJA
C. Panduan dari Society
of Occupational
Medicine 1 Juni 2020
# Risiko tinggi yang termasuk adalah
tenaga kesehatan termasuk
didalamnya adalah dokter meskipun
menggunakan APD dengan benar
* Tes serologi:
- Tidak menggunakan pemeriksaan
non kuantitatif seperti rapid test
(lateral flow assay) karena tidak
dapat diketahui peningkatan titer
antibodi.
- Interpretasi harus dilakukan secara
hati-hati oleh tim ahli
Hasil pemeriksaan tergantung pada waktu pemeriksaan,
klinis, epidemiologi dan prevalensi setempat, tipe tes yang
digunakan, metode validasi, dan reliabilitas.
30. PENATALAKSANAAN KEMBALI KERJA
Penilaian kelaikan kerja
Identifikasi penyesuaian
Kesepakatan pihak terkait
Identifikasi hambatan dan dukungan
Implementasi penyesuaian
1
2
3
4
5
Sumber: PERDOKI
31. TABEL INSTRUMEN SELF
ASSESMENT HARIAN
DOKTER
Pemantauan self assesment ini
untuk mengetahui secara dini
dokter yg bergejala atau kontak
erat sehingga dapat dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut sesuai
alur pemeriksaan SARS-CoV-2 utk
dokter
32. Masker Bedah
Dokter yang tugasnya tidak pelayanan atau
kontak langsung dengan pasien
suspek/probable/konfirmasi COVID-19,
misalnya untuk dokter yang bertugas di
manajemen
CONTOH PENGGUNAAN APD
(Berbeda dengan WHO)
33. Sepatu Kerja
/scrub
Dokter yang tugasnya sering
kontak dengan banyak orang
namun tidak diketahui status
terinfeksi COVID-19
CONTOH PENGGUNAAN APD
*
*Pelindung mata ATAU Face shield
(Berbeda dengan WHO)
34. Dokter yang melakukan
pelayanan kontak langsung
pasien
suspek/probable/konfirmasi
COVID-19 selain melakukan
tindakan aerosol
Sepatu Kerja
PERAWATAN COVID-19!
/scrub
*
* atau respirator tingkat yang lebih tinggi seperti PAPR
CONTOH PENGGUNAAN APD
(Berbeda dengan WHO)
35. CONTOH PENGGUNAAN APD
Dokter yang melakukan
pelayanan tindakan aerosol,
pengambilan spesimen
pernafasan, dan otopsi pada
pasien
suspek/probable/konfirmasi
COVID-19
Sepatu Kerja
PERAWATAN COVID-19!
*
* atau respirator tingkat yang lebih tinggi seperti PAPR /scrub
(Berbeda dengan WHO)
37. PEMAKAIAN DAN PENGLEPASAN APD
*sarung tangan lateks Telah diolah dari :
ESC Guidance for the Diagnosis and Management of CV Disease during the COVID-19 Pandemic.
39. Penetapan COVID-19 akibat kerja sebagai penyakit akibat kerja yang
spesifik pada pekerjaan tertentu
KMK No. HK.01.07/MENKES/327/2020.
Perlindungan dokter sebagai pekerja medis dalam Program JKK pada Kasus PAK
karena COVID-19
SE Menaker No.M/8/HK.04/V/2020
- Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit Infeksi
Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan
COVID-19.
- Setiap nakes/ dokter yang dirawat karena COVID-19 maka pembiayaan yang
berkaitan dengan perawatan dan pengobatan infeksi COVID-19 ditanggung
oleh pemerintah
KMK No. HK.01.07/MENKES/446/2020
Pembiayaan pemeriksaan dokter terkait COVID-19 yang tidak dijamin atau klaim tidak mencukupi
dalam jaminan COVID-19 merupakan tanggung jawab fasilitas pelayanan kesehatan terkait.
PERLINDUNGAN
HUKUM
&
PEMBIAYAAN
40. Pada kasus COVID-19 akibat kerja apabila dokter
mempunyai Jaminan Kecelakaan Kerja (BP JAMSOSTEK/PT
TASPEN/PT ASABRI) maka mendapat manfaat antara lain:
• Santunan berupa uang (santunan sementara tidak
mampu bekerja, santunan cacat, biaya rehabilitasi,
beasiswa anak, uang duka, santunan kematian)
• Tunjangan cacat.
PERLINDUNGAN
HUKUM
&
PEMBIAYAAN
Diharapkan dokter mempunyai Jaminan Kesehatan dan Jaminan
Kecelakaan Kerja
41. INSENTIF DAN PROTEKSI SOSIAL
KMK No. HK.01.07/MENKES/447/2020
Insentif untuk tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan COVID-19 di rumah sakit setinggi-tingginya
sebesar:
1.Dokter Spesialis Rp 15.000.000
2.Dokter Umum Rp 10.000.000
3.Dokter yang mengikuti penugasan khusus residen dan dokter yang mengikuti Program Internsip
Dokter Indonesia di rumah sakit yang terlibat dalam penanganan COVID-19 Rp 10.000.000
4.Dokter internsip di puskesmas yang terlibat dalam penanganan COVID-19 Rp. 5.000.000
5.Dokter yang mengikuti Pendayagunaan Dokter Spesialis yang terlibat dalam penanganan COVID-
19 paling tinggi sebesar Rp 15.000.000
42. • Santunan Kematian untuk tenaga kesehatan yang meninggal karena terpajan COVID-19 yang
memberikan pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan atau institusi kesehatan Rp.
300.000.000 (Tiga ratus juta rupiah)
• Sumber pendanaan insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tambahan.
Pendanaan santunan kematian bersumber dari APBN.
INSENTIF DAN PROTEKSI SOSIAL
KMK No. HK.01.07/MENKES/447/2020
43. 4. PENGATURAN JAM KERJA, SHIFT, METODE
DINAS, & PENANGANAN PSIKOSOSIAL
44. PENGATURAN JAM KERJA
SHIFT
NON SHIFT 40 jam seminggu (waktu kerja harian 7 - 8 jam dan tidak melebihi
12 jam sehari)
Metropolitan rota ( 2 pagi – 2 siang – 2 malam) atau continental
rota (2 pagi – 2 siang – 3 malam) diikuti istirahat 1 atau 2 hari
REKOMENDASI
Mengurangi durasi shift menjadi 6 jam (satu hari 4 shift).
Penggunaan APD level 3 maksimal berdurasi 6 jam
Istirahat tidur 7-9 jam sehari
Intoleransi kerja shift: usia > 45 tahun
45. Stres Psikososial Selama Pandemi
Sumber stress :
• Ketakutan kesejahteraan diri/keluarga/rekan kerja
• Tekanan pekerjaan
• Aktifitas fisik diperberat dg APD
• APD yg kurang
• Stigma dan kurangnya dukungan sosial
• Ketegangan dengan keluarga pasien
• Kesulitan mempertahankan aktifitas perawatan diri
• Kenangan terkait kejadian buruk atau tragedi
kemanusiaan
47. PENCEGAHAN STRES PSIKOSOSIAL
Praktik berbasis tim
Budaya organisasi
Praktik berbasis
individu
•Komunikasi baik
•Tempat konseling
•Tim multidisiplin
•Buddy System
•Psychological First Aid
•Kampanye mengurangi stigma
•Penggunaan humor dan teknik partisipatif
• Pembentukan tim
• Fasilitasi komunikasi dan
manajemen konflik
• Pengaturan waktu istirahat
• Pemenuhan kebutuhan dasar
• Dukungan psikologis
• Peragaan peran organisasi
48. 5. PEDOMAN PERILAKU SOSIAL, MEDIA
SOSIAL DAN ILMIAH
Penting bagi dokter untuk dapat
menjaga perilaku baik sosial, media
sosial, dan ilmiah untuk membantu
peperangan melawan COVID-19 ini
49. PERILAKU SOSIAL
Dokter diharapkan dapat melakukan
protokol kesehatan di masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari seperti
social distancing, penggunaan masker,
praktik cuci tangan yang benar untuk
memberikan contoh yang baik
51. MEDIA SOSIAL
• Untuk berpartisipasi, mengeluarkan
pendapat, memberi konsultasi,
memberikan terapi pada pasien
(telemedicine)
• Edukasi masyarakat dengan
memperhatikan kebenaran ilmiah dari
informasi yang diberikan
• Tidak terlibat dalam perdebatan online
dalam bentuk apapun.
52.
53. ILMIAH
Dokter memiliki kewajiban untuk
mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
kedokteran/kesehatan melalui
pertemuan ilmiah, pendidikan,
atau penelitian untuk dapat
memberikan penanganan
terbaik pada pasien
54.
55. 1. World Health Organization. Q&A on coronaviruses (COVID-19). https://www.who.int/news-room/q-a-
detail/q-a-coronaviruses. Accessed March 2, 2020
2. Peta Sebaran [Internet]. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Available from:
https://covid19.go.id/peta-sebaran
3. COVID-19 Coronavirus Pandemic [Internet]. Worldometers. Available from:
https://www.worldometers.info/coronavirus/
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang PedomanPencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). 13 Juli 2020
5. Zhou P, et al., A pneumonia outbreak associated with a new coronavirus of probable bat origin. Nature.
2020 Mar;579(7798):270-273. doi: 10.1038/s41586-020-2012-7. Epub 2020 Feb 3. PMID: 32015507;
PMCID: PMC7095418.
6. OSHA. Guidance on Preparing Workplaces for COVID-19.
7. Morawska L, et al. How can airborne transmission of COVID-19 indoors be minimised?. Environ Int.
2020;142:105832
8. Karyum HB. Managing HVAC system during COVID-19 pandemic.2020
9. Song CY, Xu J, He J, Lu Y. COVID-19 early warning score: a multi-parameter screening tool to identify
highly suspected patients.
10. ILO-WHO. Occupational Safety and Health in Public Health Emergencies. 2018
11. Hanafi BK. Managing HVAC System During COVID-19 Pandemic.2020
56. 1. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/327/2020 tentang Penetapan COVID-19 Akibat Kerja Sebagai
Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu. 2020
2. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/447/2020 tentang Penetapan COVID-19 Akibat Kerja Sebagai
Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu. 2020
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/446/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya
Pelayanan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19)
4. Buku Standar Penilaian Kelaikan Kerja pada Pelayanan Kesehatan Kerja. PERDOKI.2019
5. Buku Penatalaksanaan Kembali Bekerja dari Aspek Kedokteran Okupasi. PERDOKI. 2019
6. Buku Panduan Perlindungan Bagi Pekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dalam Masa Pandemi COVID-19 . PERDOKI.
2020.
7. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
dan Prasarana Rumah Sakit. 2016
8. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Penyakit Akibat Kerja. 2016
9. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Rumah Sakit. 2016
10. Leka, Stavroula, Griffiths, Amanda, Cox, Tom & World Health Organization. Occupational and Environmental Health
Team. 2003.
11. Zhang X, Jiang Z, Yuan X, et al. Nurses reports of actual work hours and preferred work hours per shift among frontline
nurses during coronavirus disease 2019 (COVID-19) epidemic: A cross-sectional survey. Int J Nurs Stud. 2020;
doi:10.1016/j.ijnurstu.2020.103635
12. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan . 2017