Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
2015-12-11 UdM l’ETS en appui à la couverture sanitaire universelleReiner Banken
Présentation lors de la journée internationale de la couverture sanitaire universelle organisée par la Communauté étudiante de santé mondiale de l'Université de Montréal
1. Konsep Anggaran & Penyusunan
Anggaran Organisasi Sektor Publik
Kelompok 5:
Daniel
Kartika Anzelia
Kartika Widiarani
Triya Rachmatika
2. Proses Akuntansi Manajemen di
Sektor Publik
• Menurut The Chartered Institute of
Management Accountant (1996), akuntansi
manajemen mencakup aktivitas inti:
– Partisipasi dalam proses perencanaan pada
tingkatan strategis dan operasional.
– Pembuatan dari panduan untuk keputusan
manajemen.
– Memberikan kontribusi kepada pengawasan dan
pengendalian kinerja melalui pembuatan laporan
atas kinerja organisasi
3. Anggaran Sektor Publik
• Freeman and shoulders, 2003
Anggaran adalah proses pengalokasian
sumber daya yang terbatas untuk memenuhi
kebutuhan yang sifatnya tidak terbatas
• Lee, jr and johnson 1998
Anggaran merupakan suatu dokumen yang
menjelaskan suatu kondisi keuangan
organisasi yang mencakup informasi keuangan
belanja aktivitas serta tujuan organisasi.
4. • Mardiasmo 2005
Anggaran sebagai pernyataan mengenai estimasi
kinerja yang hendak dicapai selama periode
waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran
finansial dan penganggaran merupakan proses
atau metode untuk mempersiapkan suatu
anggaran
• Indra bastian 2006
Anggaran merupakan paket pernyataan
perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang
diharapkan akan terjadi dalam satu atau
beberapa periode mendatang
5. • Dalam pengertian lain anggaran dapat
dikatakan sebagai sebuah rencana finansial
yang menyatakan hal-hal berikut:
– Rencana-rencana organisasi untuk melayani
masyarakat atau akrivitas lain yang dapat
mengembangkan kapasitas organusasi dalam
pelayanan
– Estimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan
dalam merealisasikan rencana tersebut
– Perkiraan sumber-sumber yang akan
menghasilkan pemasukan serta besarnya
pemasukan tersebut
6. Fungsi Anggaran Dalam Manajemen
Organisasi Sektor Publik
• Anggaran sebagai alat perencanaan
• Anggaran sebagai alat pengendalian
• Anggaran sebagai alat kebijakan
• Anggaran sebagai alat politik
• Anggaran sebagai alat koordinasi dan
komunikasi
• Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
• Anggaran sebagai alat motivasi
7. Jenis-jenis Anggaran
• Berdasarkan jenis aktivitas:
– Anggaran operasional
– Anggaran modal
• Berdasarkan pengesahan (status hukum):
– Anggaran tentative
– Anggaran enacted
• Berdasarkan anggaran dana dalam
pemerintahan:
– Anggaran dana umum
– Anggaran dana khusus
8. • Berdasarkan apropriasi belanja:
– Anggaran tetap
– Anggaran fleksibel
• Berdasarkan penyusunnya:
– Anggaran eksekutif
– Anggaran legislatif
– Anggaran bersama
10. Sistematika Anggaran
• Dasar sistematika anggaran menurut GFS:
– Pendapatan. Pendapatan diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis:
• Pajak
• Social constribution
• Hibah
• Pendapatan lain-lain (property income, sales of goods
and services, denda penalty dan forfeits, transfer
sukarela hibah, misc and unidentified revenue)
11. • Beban, diklasifikasikan:
– Compensation of employees
– Use of goods and services
– Consumption of fixed capital
– Subsidies
– Hibah
– Bantuan sosial
– Other expense (property expense other than
interest and misc other expense)
13. • Penganggaran merupakan rencana keuangan
yang secara sistimatis menunjukkan alokasi
sumber daya manusia, material, dan sumber
daya lainnya. Berbagai variasi dalam sistem
penganggaran pemerintah dikembangkan
untuk melayani berbagai tujuan termasuk
guna pengendalian keuangan, rencana
manajemen, prioritas dari penggunaan dana
dan pertanggungjawaban kepada publik.
14. • Pendekatan Tradisional
Menggunakan paradigma sederhana yang berorientasi
pada pengendalian setiap jenis biaya.
ciri-ciri :
1. disusun berdasarkan daftar belanja yang akan
dilakukan oleh organisasi sehingga bentuknya terlihat
seperti daftar pos-pos belanja suatu organisasi
2. Bertujuan membatasi pengeluaran atau
mengendalikan belanja organisasi
3. umumnya bersifat increamental
15. pendekatan tradisional memiliki keuntungan:
Bentuknya sederhana dan mudah dipersiapkan
pendekatan tradisional memiliki kelemahan:
1. Terpaku pada sumber daya yang telah ada pada sebelumnya
2. Akuntabilitas dipusatkan pada suatu konsep yang hanya mengacu pada nilai uang dan bukan pada
hasil atau manfaat suatu program
3. Tidak mampu memberikan informasi yang cukup untuk menilai efisiensi dan efektifitas kegiatan
organisasi
4. Kebanyakan pos-pos anggaran tidak diharuskan memiliki dasar atau alasan yang jelas
5. Apabila suatu program telah ditetapkan dalam suatu angaran maka program tersebut akan terus
dicantumkan dalam anggaran periode-periode berikutnya untuk jangka waktu yang tidak terbatas
6. Menyediakan data biaya historis yang terpisah sehingga tidak bermanfaat dalam pelaksanaan dan
evaluasi program
7. Laporan anggaran yang dihasilkan tidak banyak memuat data keuangan yang berguna dalam
perencanaan penyusunan program dan evaluasi kegiatan organisasi
8. Perencanaan input disusun pada tingkat yang rendah dan dinaikkan sedikit demi sedikit
9. Tujuan dan sasaran organisasi disusun dengan dasar jumlah uang yang dialokasikan pada berbagai
kegiatan
10. Tidak menyediakan informasi yang memungkinkan pengalokasian sumber daya secara bijaksana
11. Mendorong pengambilan keputusan yang salah
12. Gagal menampung masalah-masalah yang berkaitan dengan kebijakan atau pengelolaan organisasi
13. Mendorong pengeluaran daripada penghematan
16. • Pendekatan kinerja
Pendekatan ini menggeser penekanan penganggaran
dari sebelumnya yang sangat berfokus pada pos
belanja beralih pada kinerja terukur dari program kerja
karakteristik :
1. Mengelompokkan anggaran berdasarkan program atau
aktivitas
2. Setiap program atau aktivitas dilengkapi dengan
indikator kinerja yang menjadi tolak ukur keberhasilan
3. Pada tingkat yang lebih maju pendekatan ini dicirikan
dengan diterapkannya unit costing untuk setiap
aktivitas
17. • Penganggaran berbasis kinerja diantaranya menjadi
jawaban untuk digunakan sebagai alat pengukuran dan
pertanggungjawaban kinerja pemerintah.
• Elemen-elemen yang penting untuk diperhatikan dalam
penganggaran berbasis kinerja adalah :
• 1) Tujuan yang disepakati dan ukuran pencapaiannya.
• 2) Pengumpulan informasi yang sistimatis atas realisasi
pencapaian kinerja dapat diandalkan dan konsisten,
sehingga dapat diperbandingkan antara biaya dengan
prestasinya.
• 3) Penyediaan informasi secara terus menerus sehingga
dapat digunakan dalam manajemen perencanaan,
pemrograman, penganggaran dan evaluasi.
18. Keuntungan :
1. Mengalihkan perhatian dari pengendalian anggaran ke pengendalian manajerial
2. Mendorong perencanaan yang lebih baik
3. Manajemen memiliki alat pengendalian yang lebih terhadap bawahannya karena
tidak hanya melihat banyak yang dibelanjakan oleh bawahannya tetapi juga
menilai kinerja aktivitas menggunakan standar satuan mata uang atau unit
aktivitas
4. Anggaran kinerja menekankan pada aktivitas yang memakai anggaran daripada
besarnya jumlah anggaran yang terpakai
5. Dianggap lebih sesuai dengan karakteristik organisasi sektor publik yang tidak
mengejar profit dan lebih berorientasi pada kualitas pelayanan
Kelemahan :
1. Tidak banyak personal bagian anggaran atau akuntasi yang memiliki kemampuan
memadai untuk mengidentifikasi unit pengukuran dan melaksanakan analisis
biaya
2. Terkadang terdapat kondisi sulit bahkan tidak memungkinkan pengukuran kinerja
mengingat banyaknya asset dan aktivitas organisasi sektor publik yang tidak dapat
langsung terukur dalam satuan unit output atau biaya per unit yang dapat
dimengerti dengan mudah
3. Sering terjadi aktivitas langsung diukur biayanya secara detail dan dilakukan
pengukuran secara detail lainnya tanpa pertimbangan memadai yang diberikan
kepada perlu atau tidaknya aktivitas itu sendirii
19. Indikator kinerja
• Sebagai ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan
indikator
masukan(input),keluaran(output),hasil(outcome),manfaat(
benefit) dan dampak(impact)
• Kriteria CREAM:
1. Clear
2. Relevant
3. Economic
4. Adequate
5. Monitorable
21. Pendekatan Sistem Perencanaan Program dan
Anggaran Terpadu(Planning,Programming and
Budgeting System)
• PPBS dikembangkan untuk mengatasi ketidakpuasaan terhadap
sistem pengaanggaran tradisional dan penganggaran berbasis
kinerja
• Karakteristik PPBS :
1. PPBS merupakan satu kesatuan dengan tahap perencanaan
2. Pendekatan ini dirumuskan dalam bentuk program atau aktivitas
yang di derivasikan dari visi misi dan tujuan yang terdapat dalam
dokumen perencanaan
3. Indikator kinerja disusun dan dikembangkan secara terintegrasi
dengan sasaran staregis yang ada di dokumen perencanaan
4. dalam tingkat yang lebih maju pendekatan ini memperhitungkan
kebutuhan biaya dalam jangka menengah sebagai upaya
konsistensi dengan sasaran strategis
22. • Kelebihan :
1. Menekankan perencanaan jangka panjang dimana tujuan utama dan tujuan jangka menengah
dinyatakan secara eksplisit
2. Mengasumsikan bahwa semua program akan dievaluasi secara tahunan
3. Keputusan mengenai program pada pendekatan PPBS dibuat pada tingkat manajemen puncak
untuk tujuan harmonisasi dan kesesuaian dengan rencana strategis kemudian unit organisasi
dibawahnya diharapkan menyesuaikan aktivitas mereka untuk memenuhi tujuan dan sasaran yang
telah disepakati
• Kelemahan :
1. Cukup sulit membuat pernyataan yang bermakna dan ekspilit mengenai tujuan dan sasaran
pemerintah tang dapat disetujui secara bersama oleh mereka yang berkepentingan
2. Tidak hanya tujuan yang berubah tetapi pejabat yang dipilih pun khusus memilih untuk tidak
memenuhi lebih dari pernyataan yang sangat umum
3. Periode waktu yang dipertimbangkan cukup relevan bagi pejabat yang dipilih mungkin terbatas
pada masa jabatan yang tersisa
4. Seperti halnya anggaran kinerja, PPBS mengasumsikan adanya basis data yang memadai dan
kemampuan analisis yang siap digunakan oleh organisasi sektor publik
5. Pengukuran yang bersifat objektif lebih menjadi masalah dalam PPBS dibandingkan dalam
pendekatan kinerja sebab biaya dan manfaat dalam periode beberapa tahun harus dapat
diperkirakan
6. PPBS berfokus pada program dan kegiatan yang selaras dengan perencanaan strategis
23. Logical Framework Approach
• Teknik untuk melaksanakan PPBS ini merupakan suatu metode yang
membantu dalam mendesain program atau kegiatan yang
berorientasi kepada hasil atau kinerja
• Langkah logical framework :
1. Tentuan sudut pandang
2. Tentukan project development objective
3. Tentukan output yang dihasilkan dalam proyek yang dilaksanakan
4. Tentukan aktivitas yang akan dijalankan yang mengarah pada
pencapaian impact
5. Tentukan input yang akan digunakan dalam menjalankan proyek
6. Tentukan indikator kinerja
7. Tentukan asumsi dan resiko
8. Monitoring dan evaluasi
9. Means of verification
24. Pendekatan Zero Based
Merupakan setiap aktivitas atau program yang
telah diadakan di tahun sebelumnya tidak
secara otomatis dapat dilanjutkan melainkan
harus dievaluasi setiap tahunnya.
25. • Proses :
1. Membagi semua operasi dari organisasi ke dalam unit-unit
keputusan
2. Dasar untuk pembagian adalah aktivitas secara spesifik,
jasa spesifik yang diberikan, sub unit organisasi atau
aktivitas alternatif yang dilakukan untuk mencapai tujuan
dari program
3. Memilih cara terbaik untuk menyediakan jasa dengan
berdasarkan analisis biaya manfaat atau analisis lain
4. Menentukan pilihan atas beberapa unit organisasi sehingga
didapat keputusan tentang banyaknya jasa yang akan
disediakan
26. • Keuntungan :
1. Tidak tercipta asumsi bahwa alokasi sumber daya periode yang lalu
akan selalu diterapkan sama pada periode sekarang atau
berikutnya
2. Menghemat biaya dengan mengidentifikasi dan menghilangkan
program yang sudah tidak diperlukan
3. Memfokuskan perhatian pada biaya dan manfaat dari jasa yang
diberikan
4. Mendorong pencarian cara baru untuk menyediakan jasa dan
mencapai tujuan organisasi
5. Meningkatkan kemampuan manajemen guna merencanakan dan
mengevaluasi
6. Memberikan justifikasi yang lebih baik untuk peyediaan anggaran
27. • Kelemahan :
1.Memerlukan banyak sumber daya
2. Sulit mendapatkan data yang diperlukan untuk
menghitung biaya dari aktifitas alternatif
3. Faktor lain : pemerintah telah memutuskan
secara resmi untuk tetap menyediakan sejumlah
tertentu dari anggaran untuk jasa tertentu
walaupun ZBB merekomendasikan bahwa jasa
tersebut dihapus saja.