SlideShare a Scribd company logo
FATWA
DEWAN SYARI’AH NASIONAL
NO. 45/DSN-MUI/II/2005
Tentang
LINE FACILITY
(AT-TASHILAT AS-SAQFIYAH)
ِ‫ﻢ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻢ‬‫ﺴ‬ِ‫ﺑ‬
Dewan Syari’ah Nasional setelah,
Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan yang
menjadi kebutuhan masyarakat adalah line facility (at-
tashilat as-saqfiyah), yaitu fasilitas plafon pembiayaan
bergulir dalam jangka waktu tertentu dengan ketentuan yang
disepakati dan mengikat secara moral;
b. bahwa lembaga keuangan syari’ah (LKS) perlu merespon
kebutuhan masyarakat tersebut dalam berbagai produknya;
c. bahwa agar fasilitas tersebut dilaksanakan sesuai dengan
Syari’ah Islam, Dewan Syari’ah Nasional memandang perlu
menetapkan fatwa mengenai hal tersebut untuk dijadikan
pedoman.
Mengingat : 1. Firman Allah SWT, QS. al-Ma’idah [5]:1:
ِ‫ﺩ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻘ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻓ‬‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬‫ﺁ‬ ‫ﻦ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﺎ‬‫ﻳ‬…
“Hai orang yang beriman! Penuhilah aqad-aqad itu…”.
2. Firman Allah SWT, QS. al-Isra’ [17]: 34:
…‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﺪ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠ‬‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬ ،ِ‫ﺪ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻓ‬‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﺌ‬‫ﺴ‬
…”Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti
diminta pertanggunganjawabannya”.
3. Firman Allah SWT, QS. al-Baqarah [2]: 275:
…‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ﻭ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﺍﻟ‬ ُ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬…
...”dan Allah telah menghalalkan jual beli dan meng-
haramkan riba…”.
4. Firman Allah SWT, QS. al-Baqarah [2]: 275:
‫ﻪ‬‫ﹸ‬‫ﻄ‬‫ﺒ‬‫ﺨ‬‫ﺘ‬‫ﻳ‬ ‫ِﻱ‬‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻡ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻮ‬‫ﻣ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﹶ‬‫ﻻ‬ ‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻠ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬‫ﹾ‬‫ﺄ‬‫ﻳ‬ ‫ﻦ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬
45 Line Facility 2
Dewan Syariah Nasional MUI
‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﹾ‬‫ﺜ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﻧ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸﻮﺍ‬‫ﻟ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﻧ‬‫ﹶ‬‫ﺄ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺫ‬ ،‫ﺲ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﹸ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻄ‬‫ﻴ‬‫ﺸ‬‫ﺍﻟ‬‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬
‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﻰ‬‫ﻬ‬‫ﺘ‬‫ﻧ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻓ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﺑ‬‫ﺭ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﹲ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻈ‬ِ‫ﻋ‬‫ﻮ‬‫ﻣ‬ ‫ﻩ‬َ‫ﺀ‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ،‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ﻭ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬
‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬‫ﻫ‬ ِ‫ﺭ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺏ‬‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﺻ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻚ‬ِ‫ﺌ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﹸﻭ‬‫ﺄ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﺩ‬‫ﺎ‬‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬ ،ِ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﻩ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬ ،‫ﻒ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬
‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻭ‬‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﺧ‬
“Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya
dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
5. Hadits Nabi riwayat Imam al-Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf
al-Muzani, Nabi s.a.w. bersabda:
‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﲔ‬ِ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﺑ‬ ‫ﺰ‬ِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ﺢ‬‫ﹾ‬‫ﻠ‬‫ﺼ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﺣ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﹾ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬
‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﺣ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﹰﺎ‬‫ﻃ‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﻢ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﻃ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻮ‬‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬
‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬.
“Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin
kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat
dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang
haram.”
6. Hadits Nabi riwayat Imam Ibnu Majah, al-Daraquthni, dan
yang lain, dari Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda:
‫ﺭ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬ِ‫ﺿ‬‫ﹶ‬‫ﻻ‬‫ﻭ‬ ‫ﺭ‬‫ﺮ‬‫ﺿ‬‫ﹶ‬‫ﻻ‬.
“Tidak boleh membahayakan (merugikan) diri sendiri
maupun orang lain.”
7. Hadits Nabi Riwayat Bukhari & Muslim dari Abu Hurairah:
‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬‫ﻭ‬ ،‫ﻒ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﺧ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﺪ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺏ‬‫ﹶ‬‫ﺬ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬ ‫ﹶ‬‫ﺙ‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬ ،‫ﹲ‬‫ﺙ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﹶ‬‫ﺛ‬ ِ‫ﻖ‬ِ‫ﻓ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺕ‬‫ﺎ‬‫ﻳ‬‫ﺁ‬
ِ‫ﻤ‬‫ﺗ‬‫ﺅ‬‫ﺍ‬‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﺎ‬‫ﺧ‬ ‫ﻦ‬)‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫ﺭﻭﺍﻩ‬(
45 Line Facility 3
Dewan Syariah Nasional MUI
“Tanda orang munafik ada tiga; jika berkata, ia dusta;
apabila berjanji, ia ingkari; dan apabila diberi amanat, ia
khianat.” (HR. Muslim)
8. Kaidah Fiqh:
a.
ِ‫ﻟ‬‫ﺩ‬ ‫ﱠ‬‫ﻝ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ِ‫ﻹ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﺕ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ِﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﺻ‬َ‫ﻷ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬‫ﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﻤ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﺗ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹲ‬‫ﻞ‬‫ﻴ‬
"Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”
b.
‫ﺮ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺴ‬‫ﻴ‬‫ﺘ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺐ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺠ‬‫ﺗ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﻘ‬‫ﺸ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬
"Kesulitan dapat menarik kemudahan.”
c.
‫ﻀ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺰ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ﹸ‬‫ﻝ‬ِ‫ﺰ‬‫ﻨ‬‫ﺗ‬ ‫ﺪ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺟ‬‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬ِ‫ﺓ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬
"Keperluan dapat menduduki posisi darurat.”
d.
ِ‫ﻉ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ِﺎﻟ‬‫ﺑ‬ ِ‫ﺖ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺜ‬‫ﹶﺎﻟ‬‫ﻛ‬ ِ‫ﻑ‬‫ﺮ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺖ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺜ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬
"Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat kebiasaan sama
dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara’ (selama
tidak bertentangan dengan syari’at.”
Memperhatikan : 1. Keputusan Majma’ Al-Fiqh Al Islami Organisasi Konferensi
Islam (OKI), Nomor: 40 & 41 tahun 1988 tentang al-wafa’
bi al-wa’d wa al-murabahah li al-amir bi al-syira’.
2. Hasil workshop BPH DSN, 9-10 Dzulqa’dah 1425/21-22
Desember 2004.
3. Surat Direksi Bank Syariah Mandiri No. 6/55/DIR
tertanggal 21 September 2004 perihal permohonan fatrwa.
4. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional
pada hari Kamis, 08 Muharram 1426 H. / 17 Februari 2005.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : FATWA TENTANG LINE FACILITY
Pertama : Ketentuan Umum
Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan:
a. Line Facility adalah suatu bentuk fasilitas plafon
pembiayaan bergulir dalam jangka waktu tertentu yang
dijalankan berdasarkan prinsip syari’ah.
b. Wa’d (‫ﺍﻟﻮﻋﺪ‬) adalah kesepakatan atau janji dari satu pihak
(LKS) kepada pihak lain (nasabah) untuk melaksanakan
sesuatu yang dituangkan ke dalam suatu dokumen
Memorandum of Understanding.
d. Akad adalah transaksi atau perjanjian syar’i yang
menimbulkan hak dan kewajiban serta merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari Line Facility.
45 Line Facility 4
Dewan Syariah Nasional MUI
Kedua : Ketentuan Akad
1. Line facility boleh dilakukan berdasarkan wa’d dan dapat
digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan tertentu sesuai
prinsip syariah.
2 Akad yang digunakan dalam pembiayaan tersebut di atas
dapat berbentuk akad Murabahah, Istishna’, Mudharabah,
Musyarakah dan Ijarah.
3. Penetapan margin, nisbah bagi hasil dan/atau fee yang
diminta oleh LKS harus mengacu kepada ketentuan-
ketentuan masing-masing akad dan ditetapkan pada saat
akad tersebut dibuat.
4. LKS hanya boleh mengambil margin, bagi hasil dan/atau fee
atas akad-akad yang direalisasikan dari Line Facility.
5. Fatwa DSN nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Murabahah,, Fatwa DSN nomor: 06/DSN-MUI/IV/2000
tentang Jual Beli Istishna’, Fatwa DSN nomor: 07/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh),
Fatwa DSN nomor: 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Pembiayaan Musyarakah, Fatwa DSN nomor 09/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah berlaku pula dalam
pelaksanaan akad-akad Pembiayaan yang mengikuti Line
Facility.
Ketiga : Ketentuan Penutup
1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau
jika terjadi perselisihan di antara pihak-pihak terkait, maka
penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase
Syari’ah Nasional setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah.
2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan
diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 08 Muharram 1426 H
21 Februari 2005 M
DEWAN SYARI’AH NASIONAL
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin

More Related Content

What's hot

peranan bank syariah (ust. dwiyono)
peranan bank syariah (ust. dwiyono)peranan bank syariah (ust. dwiyono)
peranan bank syariah (ust. dwiyono)
PMM_Makassar2018
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
fissilmikaffah1
 
33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah
SiLvi FitrissaLam
 
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
fissilmikaffah1
 
Rfky tuhas hadis
Rfky tuhas hadisRfky tuhas hadis
Rfky tuhas hadis
Reza Vahleph
 
37 puas
37 puas37 puas
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
fissilmikaffah1
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
fissilmikaffah1
 
08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH
fissilmikaffah1
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
fissilmikaffah1
 
43 ta'widh
43 ta'widh43 ta'widh
43 ta'widh
SiLvi FitrissaLam
 
13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH
fissilmikaffah1
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
fissilmikaffah1
 
01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
fissilmikaffah1
 
26 rahn emas
26 rahn emas26 rahn emas
26 rahn emas
SiLvi FitrissaLam
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
fissilmikaffah1
 
04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD
fissilmikaffah1
 

What's hot (20)

peranan bank syariah (ust. dwiyono)
peranan bank syariah (ust. dwiyono)peranan bank syariah (ust. dwiyono)
peranan bank syariah (ust. dwiyono)
 
Zakat pendapatan
Zakat pendapatanZakat pendapatan
Zakat pendapatan
 
03 deposito
03 deposito03 deposito
03 deposito
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
 
33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah33 obligasi syariah-mudharabah
33 obligasi syariah-mudharabah
 
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
 
Rfky tuhas hadis
Rfky tuhas hadisRfky tuhas hadis
Rfky tuhas hadis
 
37 puas
37 puas37 puas
37 puas
 
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
 
72 sbsn ijarah
72 sbsn ijarah72 sbsn ijarah
72 sbsn ijarah
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
 
08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
 
43 ta'widh
43 ta'widh43 ta'widh
43 ta'widh
 
13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
 
01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
 
26 rahn emas
26 rahn emas26 rahn emas
26 rahn emas
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 
04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD
 

Similar to 45 line facility

46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahahSiLvi FitrissaLam
 
29 pembiayaan pengurusan-haji
29 pembiayaan pengurusan-haji29 pembiayaan pengurusan-haji
29 pembiayaan pengurusan-haji
SiLvi FitrissaLam
 
09 ijarah
09 ijarah09 ijarah
58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah
SiLvi FitrissaLam
 
11 kafalah
11 kafalah11 kafalah
11 kafalah
SiLvi FitrissaLam
 
17 sanksi menunda-pembayaran
17 sanksi menunda-pembayaran17 sanksi menunda-pembayaran
17 sanksi menunda-pembayaranSiLvi FitrissaLam
 
23 potongan pelunasan-murabahah
23 potongan pelunasan-murabahah23 potongan pelunasan-murabahah
23 potongan pelunasan-murabahah
SiLvi FitrissaLam
 
44 multijasa
44 multijasa44 multijasa
44 multijasa
SiLvi FitrissaLam
 
36 swbi
36 swbi36 swbi
68 rah tasjily
68 rah tasjily68 rah tasjily
68 rah tasjily
SiLvi FitrissaLam
 
48 penjadwalan kembali-tagihan_murabahah
48 penjadwalan kembali-tagihan_murabahah48 penjadwalan kembali-tagihan_murabahah
48 penjadwalan kembali-tagihan_murabahah
SiLvi FitrissaLam
 
38 sertifikat ima
38 sertifikat ima38 sertifikat ima
38 sertifikat ima
SiLvi FitrissaLam
 
57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah
SiLvi FitrissaLam
 
PANDUAN WAKAF-LEVEL01.pdf
PANDUAN WAKAF-LEVEL01.pdfPANDUAN WAKAF-LEVEL01.pdf
PANDUAN WAKAF-LEVEL01.pdf
Setiono Winardi
 
MAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAHMAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAH
Alief Reza KC
 
07 mudharabah
07 mudharabah07 mudharabah
07 mudharabah
SiLvi FitrissaLam
 
27 ijarah imbt
27 ijarah imbt27 ijarah imbt
27 ijarah imbt
SiLvi FitrissaLam
 

Similar to 45 line facility (20)

46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah46 potongan tagihan-murabahah
46 potongan tagihan-murabahah
 
29 pembiayaan pengurusan-haji
29 pembiayaan pengurusan-haji29 pembiayaan pengurusan-haji
29 pembiayaan pengurusan-haji
 
09 ijarah
09 ijarah09 ijarah
09 ijarah
 
58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah58 hawalah bil-ujrah
58 hawalah bil-ujrah
 
11 kafalah
11 kafalah11 kafalah
11 kafalah
 
19 qardh
19 qardh19 qardh
19 qardh
 
17 sanksi menunda-pembayaran
17 sanksi menunda-pembayaran17 sanksi menunda-pembayaran
17 sanksi menunda-pembayaran
 
23 potongan pelunasan-murabahah
23 potongan pelunasan-murabahah23 potongan pelunasan-murabahah
23 potongan pelunasan-murabahah
 
44 multijasa
44 multijasa44 multijasa
44 multijasa
 
36 swbi
36 swbi36 swbi
36 swbi
 
68 rah tasjily
68 rah tasjily68 rah tasjily
68 rah tasjily
 
48 penjadwalan kembali-tagihan_murabahah
48 penjadwalan kembali-tagihan_murabahah48 penjadwalan kembali-tagihan_murabahah
48 penjadwalan kembali-tagihan_murabahah
 
38 sertifikat ima
38 sertifikat ima38 sertifikat ima
38 sertifikat ima
 
57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah57 lc kafalah-bil_ujrah
57 lc kafalah-bil_ujrah
 
31 pengalihan utang
31 pengalihan utang31 pengalihan utang
31 pengalihan utang
 
PANDUAN WAKAF-LEVEL01.pdf
PANDUAN WAKAF-LEVEL01.pdfPANDUAN WAKAF-LEVEL01.pdf
PANDUAN WAKAF-LEVEL01.pdf
 
71 sale and-lease_back
71 sale and-lease_back71 sale and-lease_back
71 sale and-lease_back
 
MAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAHMAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAH
 
07 mudharabah
07 mudharabah07 mudharabah
07 mudharabah
 
27 ijarah imbt
27 ijarah imbt27 ijarah imbt
27 ijarah imbt
 

More from SiLvi FitrissaLam

80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efekSiLvi FitrissaLam
 
78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas
SiLvi FitrissaLam
 
77 murabahah emas
77 murabahah emas77 murabahah emas
77 murabahah emas
SiLvi FitrissaLam
 
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leasedSiLvi FitrissaLam
 
74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah
SiLvi FitrissaLam
 
70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn
SiLvi FitrissaLam
 
69 sbsn
69 sbsn69 sbsn
63 fatwa sbis
63 fatwa sbis63 fatwa sbis
63 fatwa sbis
SiLvi FitrissaLam
 
62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah
SiLvi FitrissaLam
 
60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor
SiLvi FitrissaLam
 
53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi
SiLvi FitrissaLam
 
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransiSiLvi FitrissaLam
 

More from SiLvi FitrissaLam (20)

80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek80 prinsip syariah-bursa_efek
80 prinsip syariah-bursa_efek
 
78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas78 mekanisme instrumen-puas
78 mekanisme instrumen-puas
 
77 murabahah emas
77 murabahah emas77 murabahah emas
77 murabahah emas
 
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
76 sbsn ijarah-asset _to_be_leased
 
75 pedoman plbs
75 pedoman plbs75 pedoman plbs
75 pedoman plbs
 
74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah74 penjaminan syariah
74 penjaminan syariah
 
73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah73 musyarakah mutanaqisah
73 musyarakah mutanaqisah
 
70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn70 metode penerbitan-sbsn
70 metode penerbitan-sbsn
 
69 sbsn
69 sbsn69 sbsn
69 sbsn
 
67 fatwa anjak-piutang
67 fatwa anjak-piutang67 fatwa anjak-piutang
67 fatwa anjak-piutang
 
66 fatwa waran
66 fatwa waran66 fatwa waran
66 fatwa waran
 
65 fatwa hmetd
65 fatwa hmetd65 fatwa hmetd
65 fatwa hmetd
 
64 fatwa sbis-ju'alah
64 fatwa sbis-ju'alah64 fatwa sbis-ju'alah
64 fatwa sbis-ju'alah
 
63 fatwa sbis
63 fatwa sbis63 fatwa sbis
63 fatwa sbis
 
62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah62 fatwa ju'alah
62 fatwa ju'alah
 
61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor61 penyelesaian utang-impor
61 penyelesaian utang-impor
 
60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor60 penyelesaian piutang-ekspor
60 penyelesaian piutang-ekspor
 
54 syariah card
54 syariah card54 syariah card
54 syariah card
 
53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi53 tabarru asuransi
53 tabarru asuransi
 
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi52 wakalah bil-ujrah_asuransi
52 wakalah bil-ujrah_asuransi
 

45 line facility

  • 1. FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO. 45/DSN-MUI/II/2005 Tentang LINE FACILITY (AT-TASHILAT AS-SAQFIYAH) ِ‫ﻢ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ِ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﻢ‬‫ﺴ‬ِ‫ﺑ‬ Dewan Syari’ah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah line facility (at- tashilat as-saqfiyah), yaitu fasilitas plafon pembiayaan bergulir dalam jangka waktu tertentu dengan ketentuan yang disepakati dan mengikat secara moral; b. bahwa lembaga keuangan syari’ah (LKS) perlu merespon kebutuhan masyarakat tersebut dalam berbagai produknya; c. bahwa agar fasilitas tersebut dilaksanakan sesuai dengan Syari’ah Islam, Dewan Syari’ah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa mengenai hal tersebut untuk dijadikan pedoman. Mengingat : 1. Firman Allah SWT, QS. al-Ma’idah [5]:1: ِ‫ﺩ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻘ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻓ‬‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬‫ﺁ‬ ‫ﻦ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﺎ‬‫ﻳ‬… “Hai orang yang beriman! Penuhilah aqad-aqad itu…”. 2. Firman Allah SWT, QS. al-Isra’ [17]: 34: …‫ﻣ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﺪ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠ‬‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬ ،ِ‫ﺪ‬‫ﻬ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﻓ‬‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﻮ‬‫ﹸ‬‫ﺌ‬‫ﺴ‬ …”Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggunganjawabannya”. 3. Firman Allah SWT, QS. al-Baqarah [2]: 275: …‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ﻭ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﺍﻟ‬ ُ‫ﷲ‬‫ﺍ‬ ‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬… ...”dan Allah telah menghalalkan jual beli dan meng- haramkan riba…”. 4. Firman Allah SWT, QS. al-Baqarah [2]: 275: ‫ﻪ‬‫ﹸ‬‫ﻄ‬‫ﺒ‬‫ﺨ‬‫ﺘ‬‫ﻳ‬ ‫ِﻱ‬‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻡ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻮ‬‫ﻣ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﹶ‬‫ﻻ‬ ‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﹸﻮ‬‫ﻠ‬‫ﹸ‬‫ﻛ‬‫ﹾ‬‫ﺄ‬‫ﻳ‬ ‫ﻦ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬
  • 2. 45 Line Facility 2 Dewan Syariah Nasional MUI ‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﹾ‬‫ﺜ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﻧ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸﻮﺍ‬‫ﻟ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﻧ‬‫ﹶ‬‫ﺄ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺫ‬ ،‫ﺲ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﹸ‬‫ﻥ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻄ‬‫ﻴ‬‫ﺸ‬‫ﺍﻟ‬‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﻰ‬‫ﻬ‬‫ﺘ‬‫ﻧ‬‫ﹶﺎ‬‫ﻓ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﺑ‬‫ﺭ‬ ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﹲ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻈ‬ِ‫ﻋ‬‫ﻮ‬‫ﻣ‬ ‫ﻩ‬َ‫ﺀ‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ،‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬‫ﻭ‬ ‫ﻊ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬‫ﻫ‬ ِ‫ﺭ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺏ‬‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﺻ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻚ‬ِ‫ﺌ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬‫ﹸﻭ‬‫ﺄ‬‫ﹶ‬‫ﻓ‬ ‫ﺩ‬‫ﺎ‬‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﻭ‬ ،ِ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﻩ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬‫ﻭ‬ ،‫ﻒ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻭ‬‫ﺪ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﺧ‬ “Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni- penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” 5. Hadits Nabi riwayat Imam al-Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf al-Muzani, Nabi s.a.w. bersabda: ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﲔ‬ِ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﺑ‬ ‫ﺰ‬ِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ﺢ‬‫ﹾ‬‫ﻠ‬‫ﺼ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﺣ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﹾ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﱠ‬‫ﻞ‬‫ﺣ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﻭ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﹰ‬‫ﻻ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﺣ‬ ‫ﻡ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﹰﺎ‬‫ﻃ‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﻢ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﻃ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﻮ‬‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬‫ﺣ‬. “Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” 6. Hadits Nabi riwayat Imam Ibnu Majah, al-Daraquthni, dan yang lain, dari Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda: ‫ﺭ‬‫ﺍ‬‫ﺮ‬ِ‫ﺿ‬‫ﹶ‬‫ﻻ‬‫ﻭ‬ ‫ﺭ‬‫ﺮ‬‫ﺿ‬‫ﹶ‬‫ﻻ‬. “Tidak boleh membahayakan (merugikan) diri sendiri maupun orang lain.” 7. Hadits Nabi Riwayat Bukhari & Muslim dari Abu Hurairah: ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬‫ﻭ‬ ،‫ﻒ‬‫ﹶ‬‫ﻠ‬‫ﺧ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﺪ‬‫ﻋ‬‫ﻭ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬‫ﻭ‬ ،‫ﺏ‬‫ﹶ‬‫ﺬ‬‫ﹶ‬‫ﻛ‬ ‫ﹶ‬‫ﺙ‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬ ‫ﹶﺍ‬‫ﺫ‬ِ‫ﺇ‬ ،‫ﹲ‬‫ﺙ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﹶ‬‫ﺛ‬ ِ‫ﻖ‬ِ‫ﻓ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ﺕ‬‫ﺎ‬‫ﻳ‬‫ﺁ‬ ِ‫ﻤ‬‫ﺗ‬‫ﺅ‬‫ﺍ‬‫ﹶ‬‫ﻥ‬‫ﺎ‬‫ﺧ‬ ‫ﻦ‬)‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫ﺭﻭﺍﻩ‬(
  • 3. 45 Line Facility 3 Dewan Syariah Nasional MUI “Tanda orang munafik ada tiga; jika berkata, ia dusta; apabila berjanji, ia ingkari; dan apabila diberi amanat, ia khianat.” (HR. Muslim) 8. Kaidah Fiqh: a. ِ‫ﻟ‬‫ﺩ‬ ‫ﱠ‬‫ﻝ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﹾ‬‫ﻥ‬‫ﹶ‬‫ﺃ‬ ‫ﱠ‬‫ﻻ‬ِ‫ﺇ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ِ‫ﻹ‬‫ﹾ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﺕ‬‫ﹶ‬‫ﻼ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ‫ِﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﹸ‬‫ﻞ‬‫ﺻ‬َ‫ﻷ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬‫ﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﻤ‬‫ﻳ‬ِ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﺗ‬ ‫ﹶﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﹲ‬‫ﻞ‬‫ﻴ‬ "Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.” b. ‫ﺮ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺴ‬‫ﻴ‬‫ﺘ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﺐ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺠ‬‫ﺗ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﱠ‬‫ﻘ‬‫ﺸ‬‫ﻤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬ "Kesulitan dapat menarik kemudahan.” c. ‫ﻀ‬‫ﺍﻟ‬ ‫ﹶ‬‫ﺔ‬‫ﹶ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺰ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ﹸ‬‫ﻝ‬ِ‫ﺰ‬‫ﻨ‬‫ﺗ‬ ‫ﺪ‬‫ﹶ‬‫ﻗ‬ ‫ﹸ‬‫ﺔ‬‫ﺟ‬‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ﹶ‬‫ﺍ‬ِ‫ﺓ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬ "Keperluan dapat menduduki posisi darurat.” d. ِ‫ﻉ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ِﺎﻟ‬‫ﺑ‬ ِ‫ﺖ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺜ‬‫ﹶﺎﻟ‬‫ﻛ‬ ِ‫ﻑ‬‫ﺮ‬‫ﻌ‬‫ﹾ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﺖ‬ِ‫ﺑ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺜ‬‫ﹶﻟ‬‫ﺍ‬ "Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat kebiasaan sama dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara’ (selama tidak bertentangan dengan syari’at.” Memperhatikan : 1. Keputusan Majma’ Al-Fiqh Al Islami Organisasi Konferensi Islam (OKI), Nomor: 40 & 41 tahun 1988 tentang al-wafa’ bi al-wa’d wa al-murabahah li al-amir bi al-syira’. 2. Hasil workshop BPH DSN, 9-10 Dzulqa’dah 1425/21-22 Desember 2004. 3. Surat Direksi Bank Syariah Mandiri No. 6/55/DIR tertanggal 21 September 2004 perihal permohonan fatrwa. 4. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada hari Kamis, 08 Muharram 1426 H. / 17 Februari 2005. MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA TENTANG LINE FACILITY Pertama : Ketentuan Umum Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan: a. Line Facility adalah suatu bentuk fasilitas plafon pembiayaan bergulir dalam jangka waktu tertentu yang dijalankan berdasarkan prinsip syari’ah. b. Wa’d (‫ﺍﻟﻮﻋﺪ‬) adalah kesepakatan atau janji dari satu pihak (LKS) kepada pihak lain (nasabah) untuk melaksanakan sesuatu yang dituangkan ke dalam suatu dokumen Memorandum of Understanding. d. Akad adalah transaksi atau perjanjian syar’i yang menimbulkan hak dan kewajiban serta merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Line Facility.
  • 4. 45 Line Facility 4 Dewan Syariah Nasional MUI Kedua : Ketentuan Akad 1. Line facility boleh dilakukan berdasarkan wa’d dan dapat digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan tertentu sesuai prinsip syariah. 2 Akad yang digunakan dalam pembiayaan tersebut di atas dapat berbentuk akad Murabahah, Istishna’, Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah. 3. Penetapan margin, nisbah bagi hasil dan/atau fee yang diminta oleh LKS harus mengacu kepada ketentuan- ketentuan masing-masing akad dan ditetapkan pada saat akad tersebut dibuat. 4. LKS hanya boleh mengambil margin, bagi hasil dan/atau fee atas akad-akad yang direalisasikan dari Line Facility. 5. Fatwa DSN nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah,, Fatwa DSN nomor: 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishna’, Fatwa DSN nomor: 07/DSN- MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh), Fatwa DSN nomor: 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Musyarakah, Fatwa DSN nomor 09/DSN- MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah berlaku pula dalam pelaksanaan akad-akad Pembiayaan yang mengikuti Line Facility. Ketiga : Ketentuan Penutup 1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara pihak-pihak terkait, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syari’ah Nasional setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 08 Muharram 1426 H 21 Februari 2005 M DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ketua, Sekretaris, K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin