2. Tujuan Pembelajaran
• Setelah mengikuti pembelajaran
diharapkan peserta mampu memahami
tata cara pengelolaan limbah RS sesuai
standar PPI
3. Pokok Bahasan
Implementasi manajemen pengelolaan limbah RS sesuai standar
nasional akreditasi
Standar PPI 7.1
Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan
penunjang pelayanan yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi
untuk menurunkan risiko infeksi
Standar PPI 7.4
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah
infeksius dengan benar.
Standar PPI 7.5
Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum
secara aman.
5. Elemen penilaian PPI
7.4
Telusur Skor
5. Pelaporan pajanan
limbah infeksius sesuai
dengan regulasi dan
dilaksanakan
monitoring, evaluasi,
serta tindak lanjutnya.
(D,O,W)
D
O
W
1) Bukti laporan pajanan limbah
infeksius
2) Bukti pelaksanaan supervisi
Bukti form ceklis
Bukti hasil supervisi (form
ceklist telah diisi)
3) Bukti telah dilakukan tindak
lanjutnya
Lihat pengelolaan limbah infeksius,
mulai pembuangan di unit
pelayanan, sampai di TPS B-
3/pengolahan limbah infeksius
IPCN
Kepala/staf unit/kepala ruangan
Kepala/staf laboratorium
10
5
0
TL
TS
TT
6. Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
6. Ada bukti penanganan
(handling) serta
pembuangan darah dan
komponen darah sudah
dikelola sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan. (O,W)
O
W
Lihat penanganan /handling
pembuangan darah dan
komponen darah
Kepala/staf kamar operasi
Kepala/staf BDRS
Kepala/staf kamar bersalin
Kepala/staf laboratorium
10
5
0
TL
TS
TT
7. Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
7. Ada bukti
pelaksanaan supervisi
dan monitoring
terhadap kegiatan butir
a) sampai dengan e)
pada maksud dan
tujuan. (D,O,W)
D
O
W
Bukti supervisi:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan supervise
Lihat lokasi pengelolaan limbah RS
IPCN
Kepala/staf kamar operasi
Kepala/staf BDRS
Kepala/staf kamar bersalin
Kepala/staf laboratorium
Kastaf kamar jenazah/ Staf
terkait
10
5
0
TL
TS
TT
8. Elemen penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
8. Bila pengelolaan
limbah dilaksanakan
oleh pihak luar rumah
sakit harus berdasar atas
kerjasama dengan pihak
yang memiliki izin dan
sertifikasi mutu sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan
(lihat MFK 5.1 EP 4).
(D,O,W)
D
O
W
Dilaksanakan di luar rumah sakit :
1) Bukti pelaksanaan kerjasama
RS dengan pihak luar RS
(Tripartit/RS dengan pihak
transporter dan pihak
pengolah B-3)
2) Bukti izin transporter
3) Bukti izin Pengolah limbah B-3
4) Bukti sertifikasi mutu
Lihat proses pengelolaan limbah
IPCN
Penanggung jawab kesling
Petugas pengelolaan limbah
10
5
0
TL
TS
TT
9. Persiapan Standar 7.1, 7.4
• Kebijakan pengelolaan limbah infeksius
• Kebijakan penanganan/handling pembuangan darah dan
komponen darah (darah dan cairan tubuh)
• SPO pengelolaan limbah
• Buku pedoman kesehatan lingkungan No.1204 tahun 2004
• Fasilitas pendukung untuk pengelolaan kebersihan
10. Evaluasi Standar PCI 7.1, 7.4,
Limbah infeksius ditempatkan pada
plastik kuning
Ada bukti audit kepatuhan
pembuangan limbah
Survei di lapangan pembuangan
limbah sesuai
Petugas menggunakan APD
Ada buku expedisi pembuangan
darah yang dimusnahkan /tidak
layak ditransfusikan
Salah dalam pemilahan sampah
Tidak ada bukti audit kepatuhan
pembuangan limbah
Survei di lapangan limbah infeksius
campur
Petugas tidak menggunakan APD ketika
menangani limbah infeksius
Tidak ada bukti pemusnahan limbah
infeksius
11. Hirarki Pengelolaan Limbah di
Rumah Sakit
PENCEGAHAN
PENGURANGAN
DAUR
ULANG
PENGOLAHAN
LIMBAH
PEMBUANGANLANGSUNG
P
R
I
O
R
I
T
A
S
TINGGI
RENDAH
12. SEGREGASI
LIMBAH
LIMBAH
RUMAH
SAKIT
P
ADA
T
CAIR
GAS MEDIS
NON-
MEDIS
limbah infeksius,
imbah patologi,
limbah bendatajam,
Limbah farmasi,
limbah sitotoksis,
limbah kimiawi,
limbah radioaktif,
limbah kontainer
bertekanan, dan
limbah dengan
kandunganlogam
berat yangtinggi.
limbah padat yang
dihasilkan dari kegiatan di
rumah sakit di luar medis
yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman, dan
halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali
apabila adateknologinya
semuaair buangan
termasuk tinja yangberasal
dari kegiatan rumah sakit
yang kemungkinan
mengandung
mikroorganisme, bahan
kimia beracun dan radioaktif
yang berbahaya bagi
kesehatan
semualimbah yang
berbentuk gasyang berasal
dari kegiatan pembakaran
di rumah sakit seperti
insinerator, dapur,
perlengkapan generator,
anastesi, dan pembuatan
obat citotoksik
Sumber: PERMENKES
1204/2004
13. INFEKSIUS
1.Limbah infeksius (Semua
benda yang terkontaminasi
cairan tubuh); Jaringan
2.Safety box limbah tajam
(jarum suntik,jarum hecting,
skalpel, ampul, bisturi,
semua benda yang
mempunyai permukaan
tajam)
NON
INFEKSIUS
kertas, kotak,
botol, wadah
plastik, sisa
makanan, sisa
pembungkus
obat, sampah
kebun, dll
RADIOAKTIF CYTOTOKSIK
SAMPAH DI RS
Incenerator TPA
MEDIS NON
I N F E K S I U S
plabot,
flacon,botol
infus beling
Daur ulang
Manajemen Limbah RS
Incenerator
Batan
14. STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH
SAKIT (ALUR)
• Pengelolaan
limbah medis
yang aman dan
efisien
• Pengelolaan
limbah medis
yang akuntabel
• Terpenuhin
ya unsur-
unsur
Green
Hospital
3 R
16. LIMBAH B3 RUMAH SAKIT YANG BISA DI
DAUR ULANG
Spuit
bekas Kemasan
bek2a0sB3
17. Rekamanproses desinfeksi limbah
botol infus bekas menggunakan alat
autoklaf
Indikator tekanan dalam proses
desinfeksi limbah botol infus bekas
menggunakan alat autoklaf
Contoh limbah botol infus
bekasyang telah dilakukan
desinfeksi menggunakan alat
autoklaf
19. SPO Pengelolaan Limbah RS
RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD
PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT
No. Dokumen
.............
No. Revisi
.........
Halaman
1 dari 2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal Terbit
……
Ditetapkan,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
Dr.dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) RI
Brigadir Jenderal TNI
PENGERTIAN
Pengelolaan limbah adalah upaya kegiatan pengelolaan sumber infeksi
berupa limbah padat, cair, dan gas yang telah terkontaminasi (secara potensial
sangat berbahaya) atau tidak terkontaminasi yang harus dikelola dengan baik
dan benar, mulai dari pemisahan sampah, pengemasan, sampai ke
pembuangan akhir.
a. Limbah Infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan darah,
cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan orang lain
b. Limbah non infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah
sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali (apabila ada teknologinya)
c. Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam
atau runcing yang dapat memotong atau menusuk kulit
TUJUAN
1. Mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah baik bagi
pasien, pengunjung, tenaga kesehatan serta melindungi masyarakat
sekitarnya dari bahaya pencemaran limbah yang berasal dari rumah sakit
2. Semua limbah yang terdapat di lingkungan rumah sakit (baik di dalam
maupun diluar) dapat ditangani dengan baik
3. Menjaga citra rumah sakit dan keindahan
KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017
PROSEDUR
A. Limbah Infeksius
1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna kuning
2. Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan semua benda –
benda tajam
3. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau
4. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat limbah
tidak boleh di pakai untuk keperluan lain
5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut
6. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan
(larutan klorin 0,5% + sabun antiseptik) dan bilas teratur dengan air, dan
keringkan
7. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
8. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dimasukkan
dalam insenerator sebagai pembuangan akhir
9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik
RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD
PENGELOLAAN LIMBAH
No. Dokumen
.........
No. Revisi
.........
Halaman
2 dari 2
PROSEDUR
A. Limbah Non Infeksius
1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna hitam.
2. Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan semua benda–
benda tajam
3. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau
4. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat limbah
tidak boleh di pakai untuk keperluan lain (sebaiknya menandai tempat
sampah yang infeksius)
5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut
6. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan
(larutan klorin 0,5 % + sabun antiseptik) dan bilas teratur dengan air
7. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
8. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung buang di
Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik
B. Limbah benda tajam :
1. Jangan mematahkan atau menekuk benda tajam
2. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (Recaping)
3. Segera buang limbah benda tajam pada tempat khusus (safety box)
yang tertutup, tahan tusuk, tahan bocor dan aman
4. Wadah benda tajam di letakkan dekat lokasi tindakan
5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut
6. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
7. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dimasukkan
dalam insenerator sebagai pembuangan akhir
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
6. Intensive Care Unit
7. Unit Haemodialisa.
8. Unit Jangsus
9. Cleaning Service
LAMPIRAN
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 /
MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah
sakit
2. PMK 27 tahun 2017
20. AUDITPEMANTAUANPPIDI INCENERATOR
RS CINTAKASIH BULAN AGUSTUS2019
Jumlah
Rata- rata
NO INDIKATOR YA TIDAK NA
1 2 3 4 5
A. Area Kantor Petugas
1
Sarana kebersihan tangan tersedia lengkap,
sesuai kebutuhan dan berfungsi baik
2 Wastafel bersih dan berfungsi baik
3
Kamar mandi petugas bersih, aman dan
terawat
4 Ruangan bersih, rapih dan bebas asap rokok
5 Tempat sampah dalam kondisi bersih
B. Penatalaksanaan Limbah Non
Infeksius
6
Tempat penyimpanan sementara limbah non
infeksius bersih, rapi dan kering
7
Limbah terikat kuat, tidak bocor dan tidak
terbuka
8
Tidak di temukan binatang dan pengerat
lainnya
9
Limbah non infeksius diangkut sesuai jadwal
pengangkutan
10
Area penampungan sementara selalu
dibersihkan setelah limbah diangkut
11
Tempat penyimpanan sementara limbah re-
cycle tertutup dan tertata rapi
12
Proses penatalaksanaan limbah re-cycle sesuai
standar
C. Penatalaksanaan Limbah Infeksius
13
Tempat penyimpanan sementara limbah
infeksius bersih dan kering
14
Ruang penyimpanan sementara limbah
infeksius selalu tertutup
15
Saat proses pembakaran limbah petugas
menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap
16
Limbah infeksius terikat kuat, tidak bocor dan
tidak terbuka
17
Dilakukan pemusnahan limbah infeksius sesuai
jadwal dan terdokumentasi
18
Proses pembakaran limbah infeksius dilakukan
sesuai SPO
19 Hasil pembakaran akhir limbah dalam bentuk
pasir (Sesuai standar)
20
Penyimpanan hasil pembakaran limbah
didalam tempat yang sesuai standar dan
pengangkutan ke KLH sesuai jadwal
21 Asap yang di hasilkan ramah lingkungan
21. PENGELOLAAN LIMBAH PIHAK KE 3
• Ada ijin Perusahaan pengelolah limbah
• Ada MOU
• Kunjungan ke Pihak ke 3 disertai kegiatan dalam gambar
• Ijin transporter
• Ijin incinerator
• Sertifikasi mutu
22. INFECTIONCONTROLRISKASSESMENT
RUANGPERAWATANRUMAHSAKITSAYAPIBU
No Potensial
Risk/Problems
Probabilitas Dampak SystemygAda Skore
Resiko
Rangking
risiko
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
LIMBAH
1 Pemilahanlimbah 3 2 3 18 2
2 Tempatsampah 2 2 3 12 3
3 Pengangkutan
limbah
2 1 2 4 7
4 Penyimpanan
limbahsementara
2 2 2 8 5
5 Pengolahan limbah
(infeksius)
2 2 3 12 4
6 Pembuangan
limbah(non
infeksius)
3 3 3 27 1
7 Daurulanglimbah 2 3 2 12 6
NO
JNS
KELOMPOK
RISIKO
SKOR
PRIORITAS
TUJUAN
UMUM
TUJUAN
KHUSUS
STRATEGI WAKTU
PENANGGUNG
JAWAB
1 Pembuangan
limbahnon
infeksius
27 I Pembuangan
limbah
sesuai
jadwal
Mengurangi
penumpukan
limbah
a. Kerjasamadengan
dinas kebersihan
kotauntuk
pembuangan
limbah
b. MOUpembuangan
limbahdengan
dinaskebersihan
c. Membuatjadwal
pembuangan
limbahdan
koordinasidengan
petugas
pengangkutlimbah
d. Pemantauan
terhadap
pengangkutan
limbah
1BULAN -IPCN/Kesling
RANCANA TINDAK LANJUT
24. MONITORING RUANG DAN AREA IPAL
NO ELEMEN YANG DI AUDIT YA TIDAK NILAI
1 2 3 4 5
A. Lingkungan Petugas:
1 Sarana kebersihan tangan tersedia lengkap,
sesuai kebutuhan dan berfungsi baik
2 Kamar ganti petugas tampak rapi dan bersih
3 Kamar mandi petugas bersih, aman dan terawat
4 Ruangan rapi, bersih dan bebas asap rokok
5 Tersedia APD digunakan sesuai indikasi
6 Tempat sampah dalam kondisi bersih
B. Ruang Pengelolaan Limbah
7 Tersedia APD digunakan sesuai indikasi
8 Sarana kebersihan tangan tersedia lengkap,
sesuai kebutuhan dan berfungsi baik
9 Lingkungan bersih, lantai tidak licin dan terawat
C. Area pembuangan limbah akhir
10 Lingkungan bersih, rapi dan terawatt
11 Ramah lingkungan (tanaman tumbuh dan ikan
berkembang biak )
12 Residu limbah jernih dan tidak berbau
Jumlah
Rata-Rata
NO ELEMEN YANG DI AUDIT YA TIDAK NILAI
1 2 3 4 5
Proses Pengolahan Limbah
1 Grift Chamber berfungsi baik
2 Comminutor berfungsi baik
3 Aeration tank berfungsi baik
4 Sedimentasi tank berfungsi baik
5
Chlorination tank berfungsi baik dan diberikan
chlorin sesuai
6 Effluent tank berfungsi baik
Kolam Indikator
7 Air berwarna jernih, tidak berbau
8 PH air normal (6,5 – 7.5)
9 Ikan hidup dan berkembang biak
10
Saluran pembuangan air ke sungai berfungsi
baik
Jumlah
Rata-Rata
25. Elemen penilaian PPI 7.5
Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan
regulasi tentang pengelolaan
benda tajam dan jarum
2. Benda tajam dan jarum sudah
dikumpulkan, disimpan di
dalam wadah yang tidak
tembus, tidak bocor, berwarna
kuning, diberi label infeksius
3. Pengelolaan benda tajam dan
jarum dilaksanakan sesuai
dengan regulasi. (O,W)
R
O
O
Regulasi tentang pengelolaan
benda tajam dan jarum
Lihat kepatuhan petugas dalam
pengelolaan benda tajam dan
jarum sesuai prinsip PPI
Lihat tempat pengelolaan benda
tajam/incinerator/TPS B3
1
0
-
1
0
1
TL
-
TL
TL
Standar PPI 7.5
Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum
secara aman.
26. Elemen penilaian PPI 7.5 Telusur Skor
4. Bila pengelolaan benda tajam dan
jarum dilaksanakan oleh pihak luar
rumah sakit harus berdasar atas
kerjasama dengan pihak yang
memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan. (D,O,W)
5. Ada bukti data dokumen limbah
benda tajam dan jarum. (D,W)
6. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan
monitoring oleh IPCN terhadap
pengelolaan benda tajam dan jarum
sesuai dengan prinsip PPI, termasuk
bila dilaksanakan oleh pihak luar
rumah sakit. (D,O,W)
D
D
D
O
Dilaksanakan di luar rumah sakit :
1) Bukti pelaksanaan kerjasama RS dng pihak luar RS
(Tripartit/RS dng pihak transporter dan pihak pengolah
B-3)
2) Bukti izin transporter
3) Bukti izin Pengolah limbah B-3
4) Bukti sertifikasi mutu
Bukti data dokumen limbah benda tajam dan jarum yang
dikelola
Bukti supervisi
Bukti form ceklis
Bukti pelaksanaan supervise
Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan benda tajam
dan jarum sesuai prinsip
1
0
5
0
TL
TS
TT
27. Dokumen Standar PPI 7.5
• Kebijakan pengelolaan limbah tajam
• SPO pengelolaan limbah tajam
• Alur Paska pajanan limbah tajam
• Laporan petugas yang terpapar limbah tajam
• Buku pedoman sanitasi dan PPI di RS dan Fasyankes
28. Evaluasi Standar PCI 7.3
Buku Pedoman sanitasi dan PPI di RS
Ada Kebijakan dan SPO Pembuangan limbah
Alur pasca pajanan
Laporan petugas terpajan
Ada tempat pembuangan limbah tajam sesuai
standar
Limbah tajam dibuang setelah terisi ¾ penuh
Petugas dapat menjelaskan cara pengelolaan
limbah tajam di unit kerja
Tempat limbah tajam disediakan dan mudah
diakses
•Tempat pembuangan limbah tajam
tidak sesuai standar
•Limbah tajam terlalu penuh
•Ditemukan jarum suntik tercecer di
troly tindakan
•Ditemukan petugas yang
melakukan recaping
29. Tertusuk jarum
terkontaminasi
Terpajan cairan tubuh
Keluarkan darah, cuci
dg air mengalir
Cuci dg air
mengalir
Segera lapor ke
atasan
Buat laporan
Treatment klinik staf dan sumber
pajanan periksa darah
HCV,HBV,HIV
HBsAg, anti HCV
pasien (-)
HIV psn (+) (intervensi
dokter)
Follow
up
Ulang 3, 6 bln
ALUR PENANGANAN PASCA PAJANAN
Follow
up
dokter
30. ALUR PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT TAJAM
Pewadahandan
pengumpulan
Pengambilandan
pengangkutan
Penyimpanan di
TPS
Pemusnahan
Non
Medis
Medis
Tidaktajam Tajam
Sumber
penghasil
limbah
pemilahan
pemilahan
31. Transportasi
• Kokoh & kuat
• Mudah dibersihkan
• Khusus untuk
mengangkut limbah
• Trolly harus tertutup
Menggunakan
kereta dorong
khusus
Dibersihkan & di disinfeksi secara rutin
Menggunakan lift tersendiri
33. SPO Pengelolaan Limbah
RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD
PENGELOLAAN LIMBAH
No. Dokumen
.............
No. Revisi
.........
Halaman
1 dari 2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal Terbit
……
Ditetapkan,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
dr. Komaruddin Boenjamin, Sp.U
Brigadir Jenderal TNI
PENGERTIAN
Pengelolaan limbah adalah upaya kegiatan pengelolaan sumber infeksi
berupa limbah padat, cair, dan gas yang telah terkontaminasi (secara potensial
sangat berbahaya) atau tidak terkontaminasi yang harus dikelola dengan baik
dan benar, mulai dari pemisahan sampah, pengemasan, sampai ke
pembuangan akhir.
a. Limbah Infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan darah,
cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan orang lain
b. Limbah non infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah
sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali (apabila ada teknologinya)
c. Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam
atau runcing yang dapat memotong atau menusuk kulit
TUJUAN
1. Mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah baik bagi
pasien, pengunjung, tenaga kesehatan serta melindungi masyarakat
sekitarnya dari bahaya pencemaran limbah yang berasal dari rumah sakit
2. Semua limbah yang terdapat di lingkungan rumah sakit (baik di dalam
maupun diluar) dapat ditangani dengan baik
3. Menjaga citra rumah sakit dan keindahan
KEBIJAKAN
1. Pedoman Manajerial PPI di RS
2. PMK 27 Tahun 2017
PROSEDUR
A. Limbah Infeksius
1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna kuning
2. Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan semua benda –
benda tajam
3. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau
4. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat limbah
tidak boleh di pakai untuk keperluan lain
5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut
6. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan
(larutan klorin 0,5%) dan bilas teratur dengan air, dan keringkan
7. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
8. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dimasukkan
dalam insenerator sebagai pembuangan akhir
9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik
RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD
PENGELOLAAN LIMBAH
No. Dokumen
.........
No. Revisi
.........
Halaman
2 dari 2
PROSEDUR
A. Limbah Non Infeksius
1. Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi plastik warna hitam.
2. Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah terjangkau
3. Peralatan yang di pakai untuk mengumpulkan dan mengangkat limbah
tidak boleh di pakai untuk keperluan lain (sebaiknya menandai tempat
sampah yang infeksius)
4. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut
5. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih desinfektan
(detergent/larutan klorin 0,5 %) dan bilas teratur dengan air
6. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
7. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung buang di
Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
8. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik
B. Limbah benda tajam :
1. Jangan mematahkan atau menekuk benda tajam
2. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (Recaping)
3. Segera buang limbah benda tajam pada tempat khusus (safety box)
yang tertutup, tahan tusuk dan tahan bocor berwarna kuning
4. Wadah benda tajam di letakkan dekat lokasi tindakan (trolly)
5. Apabila 3/4 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut
6. Gunakan APD ketika menangani limbah (sarung tangan rumah tangga
sampai menutup siku dan sepatu pelindung tertutup)
7. Limbah diangkut menggunakan troly khusus langsung dibawa ke TPA
(di ruang incinerator) untuk dibakar dalam insenerator
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
6. Intensive Care Unit
7. Unit Haemodialisa.
8. Unit Jangsus
9. Cleaning Service
LAMPIRAN
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 /
MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah
sakit
2. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
34. Contoh SPO Tertusuk Jarum
RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD
PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM ATAU
BENDA TAJAM
No. Dokumen
................
No. Revisi
.........
Halaman
1 dari 2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
Tanggal Terbit
…
Ditetapkan,
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
Dr.dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) RI
Brigadir Jenderal TNI
PENGERTIAN
Penatalaksanaan tertusuk jarum dan benda tajam adalah salah satu
upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap petugas yang tertusuk
benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang menusuk,memotong,
melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau, skapel, gunting,
atau benang kawat.
TUJUAN
Melindungi petugas kesehatan, mahasiswa, petugas kebersihan, pengunjung
dari perlukaan dan tertular penyakit seperti hepatitis B, hepatitis C dan HIV
KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017
PROSEDUR
Prosedur penatalaksanaan tersuk jarum bekas pakai dan benda tajam:
1. Jangan panik.
2. Segera desinfeksi dengan alkohol dan cuci dengan air mengalir
menggunakan sabun atau cairan antiseptik, tidak boleh dipencet.
3. Lapor ke Tim PPIRS dan K3RS, Tim PPIRS akan melakukan tindak lanjut.
4. Menentukan status pasien sebagai sumber jarum dan benda tajam bekas
pakai terhadap status HIV, HBV, HCV.
5. Petugas yang terpapar diperiksa status HIV, HBV, HCV, jika tidak diketahui
sumber paparannya.
6. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa inkubasi
tidak perlu tindakan khusus untuk petugas, tetapi bila diragukan dapat
RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD
PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM ATAU BENDA
TAJAM
No. Dokumen
............
No. Revisi
.........
Halaman
2 dari 2
PROSEDUR
dilakukan konseling.
7. Bila status pasien HIV, HBV, HCV positif maka tentukan status HIV, HBV,
HCV, petugas kesehatan tersebut.
8. a. Apabila Status pasien HIV harus diberikan Prolaksis Pasca Pajanan
berupa obat ARV dalam waktu kurang dari 4 jam, diberikan selama 28
hari, tes HIV diulang setelah 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan.
b. Apabila Status pasien Hepatitis B dilakukan pemeriksaan HBsAg dan
Anti HBS (belum vaksinasi)
c. Hasil HbsAg positif Rujuk ke Dokter Poliklinik Penyakit Dalam untuk
mendapatkan terapi.
d. Hasil HbsAg negatif diberikan seri vaksinasi Hepatitis : Imunisasi Hep
bulan I, III, dan V, selanjutnya konsultasi ke Poliklinik Penyakit Dalam
DOKUMEN TERKAIT
1. PMK 27 Tahun 2017
2. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian infeksi di Rumah Sakit
3. Buku Pedoman Keselamatan Kesehatan Kerja (K3), Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
6. Intensive Care Unit
7. Unit Haemodialisa
8. Unit Jangsus
9. Cleaning Service
35. Form Tertusuk Jarum
KOMITE PPIRS
RS CINTA KASIH
FORMULIR LAPORAN INSIDEN TERTUSUK JARUM/TERPAJAN CAIRAN TUBUH
Petunjuk pengisian :
Formulir terdiri dari 4 lembar : Lembar 1(putih) ke poli pegawai/IGD Lembar3 (biru) ke K3RS
Lembar 2 (merah) ke PPIRS Lembar 4 (kuning) arsip ruangan
Isilah dengan lengkap no telepon yang bisa dihubung
*) coret yang salah
Tanggal Pajanan : Jam :
Tanggal Laporan : Jam :
Identitas Korban :
Nama : ___________________________ No Telp : ______________________
Pekerjaan : ___________________________ Tempat Kejadian : ______________________
Atasan Langsung : ___________________________ No Telp Atasan : ______________________
Route pajanan :
-Lain
Sumber Pajanan :
Sputum -lain (sebutkan) : _________________
Bagian tubuh yang terpajan sebut secara jelas :
___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
Kronologis kejadian :
___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
Imunisasi Hepatitis B
Alat Pelindung
Pertolongan Pertama
Pasien sumber darah/bahan infeksius (diketahui/tidak diketahui *)
Pemeriksaan Serologi
sitif/negatif*)
Tanggal : ____________________
Mengetahui,
Atasan Langsung Pegawai Terpajan
( __________________________) ( __________________________)
37. MONITORING LIMBAH
Monitoring Limbah Gas
Mengacu pada kepada keputusan
mentri Lingkungan hidup Nomor
Kep. 13/Men LH /12/1995
tentang baku mutu emesi barang
tidak bergerak
• Monitoring limbah Gas berupa
NO2, , So2, Logam berat dan
dioxin dilakukan setiap
setahun sekali
Monitoring IPAL
Pemantauan Baku Mutu Air ( yang dianggap
aman bagi kesehatan yang dapat diukur
dengan Indikator :
• Suhu
• BOD ( Biological Oxygen demand ) : 30
mg / liter
• COD ( Chemical Oxygen Demand ) : 80 mg
/ liter
• PH : 6 – 9 , amoniak < 0,1 mg / liter
• TSS (Total Suspended Solid ) mg/l 30
• Ammoniak ( NH3 bebas ) mg/l 0,1
• Phospat ( PO4 ) mg /l 2
• Kuman E Coli MKN/100 ml , 10.000