Dokumen tersebut membahas pengelolaan limbah medis di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Ada 85 fasilitas kesehatan yang memiliki izin pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan menggunakan insinerator atau autoklaf. Dokumen ini juga menjelaskan peraturan dan proses pengolahan limbah medis mulai dari penyimpanan, pengangkutan, hingga penimbunan sisa hasil pengolahan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang standar prosedur operasional pengelolaan limbah vaksinasi Covid-19 yang mencakup definisi limbah medis vaksinasi Covid-19, jenis limbah, tujuan pengelolaan limbah, penanggung jawab pengelolaan, kebijakan terkait, sumber layanan vaksinasi, bagan alir pengelolaan limbah, dan langkah-langkah pengelolaan limbah.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan lapangan (on the job training/OJT) pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) medis di fasyankes. OJT ini bertujuan untuk memberikan, memperoleh, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi dalam pengelolaan limbah B3 medis baik limbah cair maupun padat sesuai peraturan perundang-undangan."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang standar prosedur operasional pengelolaan limbah vaksinasi Covid-19 yang mencakup definisi limbah medis vaksinasi Covid-19, jenis limbah, tujuan pengelolaan limbah, penanggung jawab pengelolaan, kebijakan terkait, sumber layanan vaksinasi, bagan alir pengelolaan limbah, dan langkah-langkah pengelolaan limbah.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan lapangan (on the job training/OJT) pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) medis di fasyankes. OJT ini bertujuan untuk memberikan, memperoleh, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi dalam pengelolaan limbah B3 medis baik limbah cair maupun padat sesuai peraturan perundang-undangan."
Terima kasih atas pertanyaannya. Limbah B3 tidak dapat dimusnahkan secara langsung karena memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti beracun, mudah meledak, korosif, dan sebagainya. Oleh karena itu, limbah B3 harus dilakukan penanganan terlebih dahulu sesuai jenis dan karakteristiknya, seperti pengemasan, penyimpanan, pengangkutan, hingga proses akhir pengolahan/pemusnahan
Permendkes 2/2023 menyederhanakan regulasi pengelolaan limbah kesehatan dan mewajibkan fasilitas kesehatan mengelola limbah secara benar melalui tahapan seperti pengurangan, pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, dan pengolahan sesuai standar, untuk mencegah penyakit akibat limbah tersebut. Pengawasan dilakukan terhadap proses pengelolaan limbah fasilitas kesehatan untuk memastikan pemenuhan aturan
Dokumen tersebut memberikan gambaran capaian indikator kesehatan lingkungan nasional tahun 2022. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, dasar hukum, indikator kesehatan lingkungan, pembinaan dan pengawasan, serta monitoring dan evaluasi capaian indikator kesehatan lingkungan nasional.
Pelatihan pengelolaan limbah medis yang diselenggarakan di Hotel Sany Rosa, Bandung memberikan informasi tentang konsep dan prosedur pengelolaan limbah cair fasyankes, termasuk jenis-jenis limbah cair, baku mutu limbah cair, perkiraan kuantitas limbah cair, dan proses pengolahan limbah cair melalui tahapan primer, sekunder, dan tersier.
Dokumen tersebut membahas persyaratan kesehatan lingkungan pada industri skala rumah tangga. Termasuk di dalamnya adalah kewajiban penyediaan lingkungan sehat, standar baku mutu lingkungan, dan persyaratan kesehatan lingkungan untuk fasilitas umum seperti air bersih, udara, limbah, pencahayaan dan lainnya.
Dokumen tersebut merangkum hasil observasi pengolahan limbah rumah sakit di RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung. Limbah terbagi menjadi limbah padat medis, cair, dan gas. Limbah padat dibakar menggunakan incenerator, sedangkan limbah cair diolah menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah. Ada beberapa permasalahan seperti alat rusak dan perlu perbaikan sistem pengolahan agar lebih efisien dan rama
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah rumah sakit dan dampaknya terhadap lingkungan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan jenis-jenis limbah rumah sakit, pengaruh limbah terhadap lingkungan dan kesehatan, serta upaya penanganan limbah rumah sakit di Indonesia.
Dokumen ini membahas kebijakan pengelolaan limbah cair di fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Beberapa poin pentingnya adalah pemisahan limbah cair domestik dan berbahaya, pengolahan limbah sesuai baku mutu, pemantauan dan pelaporan hasil pengolahan, serta arahan untuk mengamankan pengelolaan limbah cair di fasilitas kesehatan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
More Related Content
Similar to PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS - COVID 19 - PERSI 2020.pptx.pptx
Terima kasih atas pertanyaannya. Limbah B3 tidak dapat dimusnahkan secara langsung karena memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti beracun, mudah meledak, korosif, dan sebagainya. Oleh karena itu, limbah B3 harus dilakukan penanganan terlebih dahulu sesuai jenis dan karakteristiknya, seperti pengemasan, penyimpanan, pengangkutan, hingga proses akhir pengolahan/pemusnahan
Permendkes 2/2023 menyederhanakan regulasi pengelolaan limbah kesehatan dan mewajibkan fasilitas kesehatan mengelola limbah secara benar melalui tahapan seperti pengurangan, pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, dan pengolahan sesuai standar, untuk mencegah penyakit akibat limbah tersebut. Pengawasan dilakukan terhadap proses pengelolaan limbah fasilitas kesehatan untuk memastikan pemenuhan aturan
Dokumen tersebut memberikan gambaran capaian indikator kesehatan lingkungan nasional tahun 2022. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, dasar hukum, indikator kesehatan lingkungan, pembinaan dan pengawasan, serta monitoring dan evaluasi capaian indikator kesehatan lingkungan nasional.
Pelatihan pengelolaan limbah medis yang diselenggarakan di Hotel Sany Rosa, Bandung memberikan informasi tentang konsep dan prosedur pengelolaan limbah cair fasyankes, termasuk jenis-jenis limbah cair, baku mutu limbah cair, perkiraan kuantitas limbah cair, dan proses pengolahan limbah cair melalui tahapan primer, sekunder, dan tersier.
Dokumen tersebut membahas persyaratan kesehatan lingkungan pada industri skala rumah tangga. Termasuk di dalamnya adalah kewajiban penyediaan lingkungan sehat, standar baku mutu lingkungan, dan persyaratan kesehatan lingkungan untuk fasilitas umum seperti air bersih, udara, limbah, pencahayaan dan lainnya.
Dokumen tersebut merangkum hasil observasi pengolahan limbah rumah sakit di RSUD Dr. Adjidarmo Rangkasbitung. Limbah terbagi menjadi limbah padat medis, cair, dan gas. Limbah padat dibakar menggunakan incenerator, sedangkan limbah cair diolah menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah. Ada beberapa permasalahan seperti alat rusak dan perlu perbaikan sistem pengolahan agar lebih efisien dan rama
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah rumah sakit dan dampaknya terhadap lingkungan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan jenis-jenis limbah rumah sakit, pengaruh limbah terhadap lingkungan dan kesehatan, serta upaya penanganan limbah rumah sakit di Indonesia.
Dokumen ini membahas kebijakan pengelolaan limbah cair di fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Beberapa poin pentingnya adalah pemisahan limbah cair domestik dan berbahaya, pengolahan limbah sesuai baku mutu, pemantauan dan pelaporan hasil pengolahan, serta arahan untuk mengamankan pengelolaan limbah cair di fasilitas kesehatan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
1. dr. IMRAN AGUS NURALI, Sp.KO
Direktur Kesehatan Lingkungan
Pengelolaan Limbah Medis di Era
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
VIRUS DISEASE - 19
2.
3. Izin Pengolahan Limbah B3 Eksisting: Fasyankes (s.d Desember 2019)
Aceh
Berizin: 2
Bangka
Belitung
Berizin: 1
Banten
Berizin: 1
DI
Yogyakarta
Berizin: 1
DKI Jakarta
Berizin: 5
Jambi
Berizin: 3
Jawa Barat
Berizin: 5
Jawa
Tengah
Berizin: 5
Jawa Timur
Berizin: 31
Kalimantan
Selatan
Berizin: 5
Kalimantan
Timur
Berizin: 4
Kepulauan
Riau
Berizin: 1
Nusa Tenggara Barat
Berizin: 2
Nusa Tenggara Timur
Berizin: 1
Riau
Berizin: 2
Sumatera Selatan
Berizin: 5
Sulawesi Selatan
Berizin: 3
Sulawesi Tengah
Berizin: 2
Sulawesi Utara
Berizin: 2
Sumatera
Utara
Berizin: 4
Total Fasyankes yang mempunyai Izin Pengolahan Limbah B3: 85 Fasyankes
Jenis Alat Pengolahan:
Insinerator : 82 Unit di 20 Provinsi
Autoklaf : 3 Unit
(1 Riau, 1 Sumatera Utara, 1
Sulawesi Utara)
Situasi Pengelolaan Limbah Medis (Fasyankes)
4. Peta Sebaran Izin dan Kapasitas Eksisting dan Rencana Penambahan Kapasitas Jasa (swasta)
(s/d: 15 Desember 2019)
Banten
Terbit: 3 Izin
Kapasitas : 196,20 Ton/Hari
Jawa Barat
Terbit: 5 Izin
Kapasitas : 84 Ton/Hari
Rencana: 616 ton/hari
Jawa Tengah
Terbit: 1 Izin
Kapasitas : 17,28 Ton/Hari
Rencana: 169.6 ton/hari
Jawa Timur
Terbit: 1 Izin
Kapasitas : 14,40 Ton/Hari
Rencana: 144 ton/hari
Kalimantan Timur
Terbit :1 Izin
Kapasitas: 21,60 Ton/ Hari
Rencana : 19.2 ton/hari
Kep Riau
Terbit: 1 Izin
Kapasitas: 18 Ton/ Hari
Situasi Pengelolaan Limbah Medis (Jasa/ swasta)
Sumatera Utara
rencana: 48 Ton/Hari
Sulawesi Selatan
Kapasitas 2,4 Ton/Hari
Rencana 19.2 ton/hari
5. PP No. 47 thn 2016 - FASYANKES
Rumah sakit (2889)
Puskesmas (10062)
Klinik (7641)
Laboratorium Kesehatan
Apotek (26.418)
Unit Transfusi Darah
Optikal
Fasilitas Pelayanan
Kedokteran untuk
kepentingan hukum
Fasyankes tradisional
Tempat Praktek Mandiri
TIMBULAN LIMBAH
294,66 ton/hari ++++
SELISIH:
70,432 ton/hari +++
KAPASITAS:
187,90 ton/hari ++
KAPASITAS:
53,12 ton/hari ++
Pengolahan oleh Incinerator
Fasyankes Berizin (82 RS)
Ada SELISIH antara
TIMBULAN LIMBAH dengan
KAPASITAS PENGOLAHAN
DISTRIBUSI Lokasi
Pengolah Swasta TIDAK
MERATA
Pengolahan oleh Perusahaan
Pengolah Limbah B3 untuk
Limbah Medis (12 Perusahaan
9 di P. Jawa, 1 di P. Kalimantan,
1 di Sumatera, 1 di Sulawesi)
Data Feb 2019
6. KENAPA LIMBAH MEDIS FASYANKES
HARUS DIKELOLA
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK LINGKUNGAN
PEMENUHAN PERATURAN
7. PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-
Sekjen/2015
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
• Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Meliputi:
a. Pusat Kesehatan Masyarakat;
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis;
Dan
c. Rumah Sakit
• Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah:
Dengan Karakteristik Infeksius; Benda Tajam,
Patologis, Bahan Kimia Kedaluwarsa,
Tumpahan, Atau Sisa Kemasan, Radioaktif,
Farmasi, Sitotoksik, Peralatan Medis Yang
Memiliki Kandungan Logam Berat Tinggi; Dan
Tabung Gas Atau Kontainer Bertekanan.
PP No. 47 tahun 2016 tentang
Fasyankes :
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas:
Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;
Pusat kesehatan masyarakat;
Klinik;
Rumah Sakit;
Apotek;
Unit Transfusi Darah;
Laboratorium Kesehatan;
Optikal;
Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk
kepentingan hukum; dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.
RS Darurat Covid 19
8. Limbah Fasyankes dan Regulasi yang Mengatur
Limbah
Padat Cair
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No. P-56/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah bahan Berbahaya dan
Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan No. P-
68/2015 tentang Baku
Mutu Limbah Cair
Domestik
Limbah Padat B3
Limbah Padat
Domestik
Limbah Cair B3
Limbah Cair
Domestik
10. RS
KLINIK
PUSKESMAS
FASYANKES
LAIN
• Pengurangan limbah
• Pemilahan : plastik, tajam,
pathologis
• Limbah plastic : Non
insenerasi recycle
• Limbah infeksius
pathologis : ke pengolah
Insenerator berizin
• Limbah tajam, botol kaca :
tidak utuh dan disinfeksi
SUMBER LIMBAH
PENGOLAHAN
EXTERNAL
DGN INSINERATOR
BERIZIN
(BUMD/UPT/ SWASTA)
Sanitari Landfil
Solidifikasi/
inertisasi
Limbah
pathologis
Recycle Pengumpul
Limbah plastik
(non Insenerasi)
Limbah tajam, botol
(non Insenerasi)
PENGOLAHAN EXTERNAL
PENGOLAHAN INTERNAL
(Pra-pengolahan)
KONDISI IDEAL : PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES BERBASIS WILAYAH
ABU
Depo
Penyimpan
anan
11. PENGELOLAAN LIMBAH B3 FASYANKES
• Pengurangan dan Pemilahan
LANGKAH 1
• Pewadahan & Penyimpanan
LANGKAH 2
• Pengangkutan
LANGKAH 3
• Pengolahan
LANGKAH 4
• Penguburan
LANGKAH 5
• Penimbunan
LANGKAH 6
MEKANISME PENGATURAN
Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015
Kewajiban Penghasil
Izin Penyimpanan diterbitkan
oleh Kab/kota
Persetujuan oleh Dinas LH
kab/kota
Izin Pengolahan diterbitkan
oleh KLHK
Persetujuan oleh Dinas LH
kab/kota
Persetujuan oleh Dinas LH kab/kota
Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015
12. PENYIMPANAN
12
• Paling lama:
• 2 hari, pada suhu > 0oC
• 90 hari, pada suhu < 0oC
Patologis
Infeksius
Tajam
• Paling lama:
• 90 hari, yang dihasilkan > 50
kg per hari atau lebih;
• 180 hari, yang dihasilkan < 50
kg per hari
Kimia
Farmasi
Sitotoksik
Tabung bertekanan
Logam berat
• TPS harus ada izin dari Bupati/Walikota
• TPS Depo harus mencantumkan fungsinya di dalam izin
PERMENKES No. 7/2019:
Limbah infeksius, tajam, dan
patologis:
• Sampai 7 hari di suhu 3-80C
• Sampai 90 hari di suhu < 00C
Limbah B3 lainnya:
• Sampai 90 hari > 50 kg/hari
• Sampai 180 hari > 50 kg/hari
14. PERSYARATAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 INSINERATOR
OLEH PENGHASIL
1. Daerah bebas banjir
2. Tidak rawan bencana alam atau
dapat direkayasa dengan
teknologi
3. Jarak paling dekat 30 m dengan:
a. lokasi fasilitas jalan umum,
b. jalan tol, daerah permukiman,
perdagangan, hotel,restoran,
keagamaan, pendidikan
c. Garis pasang naik laut, sungai,
daerah pasang surut, kolam,
danau,rawa, mata air, sumur
penduduk
d. Daerah cagar alam, hutan
lindung, daerah yg dilindungi
kecuali di dalam kawasan industri
Lokasi
Insinerator
1. Efisiensi pembakaran
99,95%
2. temperatur ruang bakar
1 ≥ 800 oC ruang bakar
2 ≥ 1.000 oC
3. Waktu tinggal ≥ 2 detik
4. Memiliki alat
pengendali pencemaran
udara
5. Tinggi cerobong ≥ 14 m
6. Cerobong dilengkapi
sampling hole, platform
Peralatan
dan
Teknis
Operasi
DILARANG :
limbah
radioaktiif,
mudah
meledak,
merkuri
15. No Teknologi Uji Kinerja Pemberi Izin Residu
1 Insinerator Uji emisi KLHK Landfill Kelas 1
2 Autoklaf Spora Bacillus stearothermophilus
konsentrasi 1 x 104 spora/ml
KLHK Non B3
3 Gelombang mikro
(Microwave)
Spora Bacillus stearothermophilus
konsentrasi 1 x 101 spora/ml
KLHK Non B3
4 Iradiasi frekuensi Spora Bacillus stearothermophilus
konsentrasi 1 x 104 spora/ml
KLHK Non B3
5 Disinfeksi Kimia Spora Bacillus Subtillis konsentrasi 1 x
101 spora/ml
Kabupaten/ Kota Non B3
6 Solidifikasi Uji kuat tekan
Uji TCLP (Toxicity Characteristic
Leaching Procedure)
Kabupaten/ Kota Non B3
UJI KINERJA, PEMBERI IZIN DAN PENANGANAN RESIDU
Pengolahan Limbah Medis
16. •Penguburan
LANGKAH
1. Daerah bebas
banjir
2. Berjarak ≥
20m dari
sumur/perum
ahan
3. Kedalaman ≥
1,8 m
4. Diberi pagar
dan papan
penanda
Lokasi
1. Isi ½ dari
volume
2. Ditutup kapur
tebal 50 cm
3. Sekat tanah
tebal ≥ 10 cm
4. Melakukan
pencatatan
5. Melakukan
perawatan dan
pengawasan
Peralatan
dan
Teknis
Operasi
Limbah patologis
dan benda tajam
Apabila tidak
terdapat
insinerator
Persetujuan dari BLH
Kab/Kota selama 5 tahun
21. Limbah infeksius Fasyankes
• Penyimpanan limbah dalam kemasan
tertutup paling lama 2 hari sejak
dihasilkan
• Mengangkut dan /atau memusnahkan
pada pengolahan limbah B3 :
- Insenerator pada suhu min 800 C
- Autoklaf dengan pencacah /
shredder
• Residu hasil insenerator / Autoklaf
diserahkan kepada pengelola limbah
B3