SlideShare a Scribd company logo
dr. IMRAN AGUS NURALI, Sp.KO
Direktur Kesehatan Lingkungan
Pengelolaan Limbah Medis di Era
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
VIRUS DISEASE - 19
Izin Pengolahan Limbah B3 Eksisting: Fasyankes (s.d Desember 2019)
Aceh
Berizin: 2
Bangka
Belitung
Berizin: 1
Banten
Berizin: 1
DI
Yogyakarta
Berizin: 1
DKI Jakarta
Berizin: 5
Jambi
Berizin: 3
Jawa Barat
Berizin: 5
Jawa
Tengah
Berizin: 5
Jawa Timur
Berizin: 31
Kalimantan
Selatan
Berizin: 5
Kalimantan
Timur
Berizin: 4
Kepulauan
Riau
Berizin: 1
Nusa Tenggara Barat
Berizin: 2
Nusa Tenggara Timur
Berizin: 1
Riau
Berizin: 2
Sumatera Selatan
Berizin: 5
Sulawesi Selatan
Berizin: 3
Sulawesi Tengah
Berizin: 2
Sulawesi Utara
Berizin: 2
Sumatera
Utara
Berizin: 4
Total Fasyankes yang mempunyai Izin Pengolahan Limbah B3: 85 Fasyankes
Jenis Alat Pengolahan:
Insinerator : 82 Unit di 20 Provinsi
Autoklaf : 3 Unit
(1 Riau, 1 Sumatera Utara, 1
Sulawesi Utara)
Situasi Pengelolaan Limbah Medis (Fasyankes)
Peta Sebaran Izin dan Kapasitas Eksisting dan Rencana Penambahan Kapasitas Jasa (swasta)
(s/d: 15 Desember 2019)
Banten
Terbit: 3 Izin
Kapasitas : 196,20 Ton/Hari
Jawa Barat
Terbit: 5 Izin
Kapasitas : 84 Ton/Hari
Rencana: 616 ton/hari
Jawa Tengah
Terbit: 1 Izin
Kapasitas : 17,28 Ton/Hari
Rencana: 169.6 ton/hari
Jawa Timur
Terbit: 1 Izin
Kapasitas : 14,40 Ton/Hari
Rencana: 144 ton/hari
Kalimantan Timur
Terbit :1 Izin
Kapasitas: 21,60 Ton/ Hari
Rencana : 19.2 ton/hari
Kep Riau
Terbit: 1 Izin
Kapasitas: 18 Ton/ Hari
Situasi Pengelolaan Limbah Medis (Jasa/ swasta)
Sumatera Utara
rencana: 48 Ton/Hari
Sulawesi Selatan
Kapasitas 2,4 Ton/Hari
Rencana 19.2 ton/hari
PP No. 47 thn 2016 - FASYANKES
 Rumah sakit (2889)
 Puskesmas (10062)
 Klinik (7641)
 Laboratorium Kesehatan
 Apotek (26.418)
 Unit Transfusi Darah
 Optikal
 Fasilitas Pelayanan
Kedokteran untuk
kepentingan hukum
 Fasyankes tradisional
 Tempat Praktek Mandiri
TIMBULAN LIMBAH
294,66 ton/hari ++++
SELISIH:
70,432 ton/hari +++
KAPASITAS:
187,90 ton/hari ++
KAPASITAS:
53,12 ton/hari ++
Pengolahan oleh Incinerator
Fasyankes Berizin (82 RS)
Ada SELISIH antara
TIMBULAN LIMBAH dengan
KAPASITAS PENGOLAHAN
DISTRIBUSI Lokasi
Pengolah Swasta TIDAK
MERATA
Pengolahan oleh Perusahaan
Pengolah Limbah B3 untuk
Limbah Medis (12 Perusahaan 
9 di P. Jawa, 1 di P. Kalimantan,
1 di Sumatera, 1 di Sulawesi)
Data Feb 2019
KENAPA LIMBAH MEDIS FASYANKES
HARUS DIKELOLA
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK LINGKUNGAN
PEMENUHAN PERATURAN
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-
Sekjen/2015
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
• Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Meliputi:
a. Pusat Kesehatan Masyarakat;
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis;
Dan
c. Rumah Sakit
• Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah:
Dengan Karakteristik Infeksius; Benda Tajam,
Patologis, Bahan Kimia Kedaluwarsa,
Tumpahan, Atau Sisa Kemasan, Radioaktif,
Farmasi, Sitotoksik, Peralatan Medis Yang
Memiliki Kandungan Logam Berat Tinggi; Dan
Tabung Gas Atau Kontainer Bertekanan.
PP No. 47 tahun 2016 tentang
Fasyankes :
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas:
 Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;
 Pusat kesehatan masyarakat;
 Klinik;
 Rumah Sakit;
 Apotek;
 Unit Transfusi Darah;
 Laboratorium Kesehatan;
 Optikal;
 Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk
kepentingan hukum; dan
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.
 RS Darurat Covid 19
Limbah Fasyankes dan Regulasi yang Mengatur
Limbah
Padat Cair
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No. P-56/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah bahan Berbahaya dan
Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan No. P-
68/2015 tentang Baku
Mutu Limbah Cair
Domestik
Limbah Padat B3
Limbah Padat
Domestik
Limbah Cair B3
Limbah Cair
Domestik
Jenis Limbah Fasyankes Berdasarkan
Karakteristiknya
Limbah
domestik
80%
Limbah
infeksius &
patologi
15%
Limbah kimia
& farmasi
3%
Limbah tajam
1%
Termometer &
tabung rusak
1%
Limbah domestik Limbah infeksius & patologi
RS
KLINIK
PUSKESMAS
FASYANKES
LAIN
• Pengurangan limbah
• Pemilahan : plastik, tajam,
pathologis
• Limbah plastic : Non
insenerasi  recycle
• Limbah infeksius
pathologis : ke pengolah
Insenerator berizin
• Limbah tajam, botol kaca :
tidak utuh dan disinfeksi
SUMBER LIMBAH
PENGOLAHAN
EXTERNAL
DGN INSINERATOR
BERIZIN
(BUMD/UPT/ SWASTA)
Sanitari Landfil
Solidifikasi/
inertisasi
Limbah
pathologis
Recycle Pengumpul
Limbah plastik
(non Insenerasi)
Limbah tajam, botol
(non Insenerasi)
PENGOLAHAN EXTERNAL
PENGOLAHAN INTERNAL
(Pra-pengolahan)
KONDISI IDEAL : PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES BERBASIS WILAYAH
ABU
Depo
Penyimpan
anan
PENGELOLAAN LIMBAH B3 FASYANKES
• Pengurangan dan Pemilahan
LANGKAH 1
• Pewadahan & Penyimpanan
LANGKAH 2
• Pengangkutan
LANGKAH 3
• Pengolahan
LANGKAH 4
• Penguburan
LANGKAH 5
• Penimbunan
LANGKAH 6
MEKANISME PENGATURAN
Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015
Kewajiban Penghasil
Izin Penyimpanan diterbitkan
oleh Kab/kota
Persetujuan oleh Dinas LH
kab/kota
Izin Pengolahan diterbitkan
oleh KLHK
Persetujuan oleh Dinas LH
kab/kota
Persetujuan oleh Dinas LH kab/kota
Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015
PENYIMPANAN
12
• Paling lama:
• 2 hari, pada suhu > 0oC
• 90 hari, pada suhu < 0oC
Patologis
Infeksius
Tajam
• Paling lama:
• 90 hari, yang dihasilkan > 50
kg per hari atau lebih;
• 180 hari, yang dihasilkan < 50
kg per hari
Kimia
Farmasi
Sitotoksik
Tabung bertekanan
Logam berat
• TPS harus ada izin dari Bupati/Walikota
• TPS Depo harus mencantumkan fungsinya di dalam izin
PERMENKES No. 7/2019:
Limbah infeksius, tajam, dan
patologis:
• Sampai 7 hari di suhu 3-80C
• Sampai 90 hari di suhu < 00C
Limbah B3 lainnya:
• Sampai 90 hari  > 50 kg/hari
• Sampai 180 hari  > 50 kg/hari
Teknologi
Pengolahan
Termal
Insinerasi
Non
Insinerasi
Non Termal
Disinfeksi
Kimia
Solidifikasi/
Stabilisasi
• Microwave
• Autoclave
• Hydroclave
• Enkapsulasi
• Inertisasi
LANGKAH • Pengolahan
PERSYARATAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 INSINERATOR
OLEH PENGHASIL
1. Daerah bebas banjir
2. Tidak rawan bencana alam atau
dapat direkayasa dengan
teknologi
3. Jarak paling dekat 30 m dengan:
a. lokasi fasilitas jalan umum,
b. jalan tol, daerah permukiman,
perdagangan, hotel,restoran,
keagamaan, pendidikan
c. Garis pasang naik laut, sungai,
daerah pasang surut, kolam,
danau,rawa, mata air, sumur
penduduk
d. Daerah cagar alam, hutan
lindung, daerah yg dilindungi
kecuali di dalam kawasan industri
Lokasi
Insinerator
1. Efisiensi pembakaran
99,95%
2. temperatur ruang bakar
1 ≥ 800 oC ruang bakar
2 ≥ 1.000 oC
3. Waktu tinggal ≥ 2 detik
4. Memiliki alat
pengendali pencemaran
udara
5. Tinggi cerobong ≥ 14 m
6. Cerobong dilengkapi
sampling hole, platform
Peralatan
dan
Teknis
Operasi
DILARANG :
limbah
radioaktiif,
mudah
meledak,
merkuri
No Teknologi Uji Kinerja Pemberi Izin Residu
1 Insinerator Uji emisi KLHK Landfill Kelas 1
2 Autoklaf Spora Bacillus stearothermophilus
konsentrasi 1 x 104 spora/ml
KLHK Non B3
3 Gelombang mikro
(Microwave)
Spora Bacillus stearothermophilus
konsentrasi 1 x 101 spora/ml
KLHK Non B3
4 Iradiasi frekuensi Spora Bacillus stearothermophilus
konsentrasi 1 x 104 spora/ml
KLHK Non B3
5 Disinfeksi Kimia Spora Bacillus Subtillis konsentrasi 1 x
101 spora/ml
Kabupaten/ Kota Non B3
6 Solidifikasi Uji kuat tekan
Uji TCLP (Toxicity Characteristic
Leaching Procedure)
Kabupaten/ Kota Non B3
UJI KINERJA, PEMBERI IZIN DAN PENANGANAN RESIDU
Pengolahan Limbah Medis
•Penguburan
LANGKAH
1. Daerah bebas
banjir
2. Berjarak ≥
20m dari
sumur/perum
ahan
3. Kedalaman ≥
1,8 m
4. Diberi pagar
dan papan
penanda
Lokasi
1. Isi ½ dari
volume
2. Ditutup kapur
tebal 50 cm
3. Sekat tanah
tebal ≥ 10 cm
4. Melakukan
pencatatan
5. Melakukan
perawatan dan
pengawasan
Peralatan
dan
Teknis
Operasi
Limbah patologis
dan benda tajam
Apabila tidak
terdapat
insinerator
Persetujuan dari BLH
Kab/Kota selama 5 tahun
PENIMBUNAN
Residu Insinerator
Sanitary/controlled landfill
Persetujuan BLH Prop/Kab/Kota
• Penimbunan
LANGKAH
PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES
PERAWATAN COVID 19
Limbah infeksius Fasyankes
• Penyimpanan limbah dalam kemasan
tertutup paling lama 2 hari sejak
dihasilkan
• Mengangkut dan /atau memusnahkan
pada pengolahan limbah B3 :
- Insenerator pada suhu min 800 C
- Autoklaf dengan pencacah /
shredder
• Residu hasil insenerator / Autoklaf
diserahkan kepada pengelola limbah
B3
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS - COVID 19  - PERSI 2020.pptx.pptx

More Related Content

Similar to PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS - COVID 19 - PERSI 2020.pptx.pptx

Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
sitialimahromadhoni
 
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdfMATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
AidsHiv
 
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatankaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
GusmanArsyad1
 
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
Fidyah Mawadda Nur
 
MD.1-Pengelolaan-LIMBAH-MEDIS-FASYANKES.pdf
MD.1-Pengelolaan-LIMBAH-MEDIS-FASYANKES.pdfMD.1-Pengelolaan-LIMBAH-MEDIS-FASYANKES.pdf
MD.1-Pengelolaan-LIMBAH-MEDIS-FASYANKES.pdf
RusdinAAMLS
 
pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit.pptx
pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit.pptxpengelolaan limbah medis di Rumah Sakit.pptx
pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit.pptx
nouriishhnour1
 
Pengolahan Sampah
Pengolahan SampahPengolahan Sampah
Pengolahan Sampah
Gilang Rosul
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasDR Irene
 
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
Tiyalestari3
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANPELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANZakiah dr
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
HendrawanSetya
 
Materi PKRT .pdf
Materi  PKRT .pdfMateri  PKRT .pdf
Materi PKRT .pdf
indraazza
 
Pengelolaan Limbah Domestik Fasyankes Covid-19.pptx
Pengelolaan Limbah Domestik Fasyankes Covid-19.pptxPengelolaan Limbah Domestik Fasyankes Covid-19.pptx
Pengelolaan Limbah Domestik Fasyankes Covid-19.pptx
IPSRSRSUDKOTASERANG
 
proposal
proposalproposal
proposal
Saharia5
 
Pengolahan limbah rumah sakit
Pengolahan limbah rumah sakitPengolahan limbah rumah sakit
Pengolahan limbah rumah sakit
Lina Rohliana
 
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKITDAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
riri_hermana
 
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptxKEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
alifiafitrifadli1
 
9.PEMUSNAHAN OBAT DAN RESEP.pptx
9.PEMUSNAHAN OBAT DAN RESEP.pptx9.PEMUSNAHAN OBAT DAN RESEP.pptx
9.PEMUSNAHAN OBAT DAN RESEP.pptx
ademahdiyyah1
 
SOP_LIMBAH_B.doc
SOP_LIMBAH_B.docSOP_LIMBAH_B.doc
SOP_LIMBAH_B.doc
KLINIKPOLRESTA
 

Similar to PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS - COVID 19 - PERSI 2020.pptx.pptx (20)

Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
Kesehatan dan keselamatan kerja penanganan limbah b3
 
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdfMATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
 
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatankaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
 
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
Manajemen sanitasi-rumah-sakit-pertemuan-1.
 
MD.1-Pengelolaan-LIMBAH-MEDIS-FASYANKES.pdf
MD.1-Pengelolaan-LIMBAH-MEDIS-FASYANKES.pdfMD.1-Pengelolaan-LIMBAH-MEDIS-FASYANKES.pdf
MD.1-Pengelolaan-LIMBAH-MEDIS-FASYANKES.pdf
 
pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit.pptx
pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit.pptxpengelolaan limbah medis di Rumah Sakit.pptx
pengelolaan limbah medis di Rumah Sakit.pptx
 
Pengolahan Sampah
Pengolahan SampahPengolahan Sampah
Pengolahan Sampah
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
 
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANPELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
 
Materi PKRT .pdf
Materi  PKRT .pdfMateri  PKRT .pdf
Materi PKRT .pdf
 
Pengelolaan Limbah Domestik Fasyankes Covid-19.pptx
Pengelolaan Limbah Domestik Fasyankes Covid-19.pptxPengelolaan Limbah Domestik Fasyankes Covid-19.pptx
Pengelolaan Limbah Domestik Fasyankes Covid-19.pptx
 
proposal
proposalproposal
proposal
 
Pengolahan limbah rumah sakit
Pengolahan limbah rumah sakitPengolahan limbah rumah sakit
Pengolahan limbah rumah sakit
 
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKITDAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
 
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptxKEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
9.PEMUSNAHAN OBAT DAN RESEP.pptx
9.PEMUSNAHAN OBAT DAN RESEP.pptx9.PEMUSNAHAN OBAT DAN RESEP.pptx
9.PEMUSNAHAN OBAT DAN RESEP.pptx
 
SOP_LIMBAH_B.doc
SOP_LIMBAH_B.docSOP_LIMBAH_B.doc
SOP_LIMBAH_B.doc
 

Recently uploaded

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS - COVID 19 - PERSI 2020.pptx.pptx

  • 1. dr. IMRAN AGUS NURALI, Sp.KO Direktur Kesehatan Lingkungan Pengelolaan Limbah Medis di Era KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT VIRUS DISEASE - 19
  • 2.
  • 3. Izin Pengolahan Limbah B3 Eksisting: Fasyankes (s.d Desember 2019) Aceh Berizin: 2 Bangka Belitung Berizin: 1 Banten Berizin: 1 DI Yogyakarta Berizin: 1 DKI Jakarta Berizin: 5 Jambi Berizin: 3 Jawa Barat Berizin: 5 Jawa Tengah Berizin: 5 Jawa Timur Berizin: 31 Kalimantan Selatan Berizin: 5 Kalimantan Timur Berizin: 4 Kepulauan Riau Berizin: 1 Nusa Tenggara Barat Berizin: 2 Nusa Tenggara Timur Berizin: 1 Riau Berizin: 2 Sumatera Selatan Berizin: 5 Sulawesi Selatan Berizin: 3 Sulawesi Tengah Berizin: 2 Sulawesi Utara Berizin: 2 Sumatera Utara Berizin: 4 Total Fasyankes yang mempunyai Izin Pengolahan Limbah B3: 85 Fasyankes Jenis Alat Pengolahan: Insinerator : 82 Unit di 20 Provinsi Autoklaf : 3 Unit (1 Riau, 1 Sumatera Utara, 1 Sulawesi Utara) Situasi Pengelolaan Limbah Medis (Fasyankes)
  • 4. Peta Sebaran Izin dan Kapasitas Eksisting dan Rencana Penambahan Kapasitas Jasa (swasta) (s/d: 15 Desember 2019) Banten Terbit: 3 Izin Kapasitas : 196,20 Ton/Hari Jawa Barat Terbit: 5 Izin Kapasitas : 84 Ton/Hari Rencana: 616 ton/hari Jawa Tengah Terbit: 1 Izin Kapasitas : 17,28 Ton/Hari Rencana: 169.6 ton/hari Jawa Timur Terbit: 1 Izin Kapasitas : 14,40 Ton/Hari Rencana: 144 ton/hari Kalimantan Timur Terbit :1 Izin Kapasitas: 21,60 Ton/ Hari Rencana : 19.2 ton/hari Kep Riau Terbit: 1 Izin Kapasitas: 18 Ton/ Hari Situasi Pengelolaan Limbah Medis (Jasa/ swasta) Sumatera Utara rencana: 48 Ton/Hari Sulawesi Selatan Kapasitas 2,4 Ton/Hari Rencana 19.2 ton/hari
  • 5. PP No. 47 thn 2016 - FASYANKES  Rumah sakit (2889)  Puskesmas (10062)  Klinik (7641)  Laboratorium Kesehatan  Apotek (26.418)  Unit Transfusi Darah  Optikal  Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk kepentingan hukum  Fasyankes tradisional  Tempat Praktek Mandiri TIMBULAN LIMBAH 294,66 ton/hari ++++ SELISIH: 70,432 ton/hari +++ KAPASITAS: 187,90 ton/hari ++ KAPASITAS: 53,12 ton/hari ++ Pengolahan oleh Incinerator Fasyankes Berizin (82 RS) Ada SELISIH antara TIMBULAN LIMBAH dengan KAPASITAS PENGOLAHAN DISTRIBUSI Lokasi Pengolah Swasta TIDAK MERATA Pengolahan oleh Perusahaan Pengolah Limbah B3 untuk Limbah Medis (12 Perusahaan  9 di P. Jawa, 1 di P. Kalimantan, 1 di Sumatera, 1 di Sulawesi) Data Feb 2019
  • 6. KENAPA LIMBAH MEDIS FASYANKES HARUS DIKELOLA DAMPAK KESEHATAN DAMPAK LINGKUNGAN PEMENUHAN PERATURAN
  • 7. PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK- Sekjen/2015 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES • Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan Meliputi: a. Pusat Kesehatan Masyarakat; b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis; Dan c. Rumah Sakit • Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah: Dengan Karakteristik Infeksius; Benda Tajam, Patologis, Bahan Kimia Kedaluwarsa, Tumpahan, Atau Sisa Kemasan, Radioaktif, Farmasi, Sitotoksik, Peralatan Medis Yang Memiliki Kandungan Logam Berat Tinggi; Dan Tabung Gas Atau Kontainer Bertekanan. PP No. 47 tahun 2016 tentang Fasyankes : Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas:  Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;  Pusat kesehatan masyarakat;  Klinik;  Rumah Sakit;  Apotek;  Unit Transfusi Darah;  Laboratorium Kesehatan;  Optikal;  Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk kepentingan hukum; dan  Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.  RS Darurat Covid 19
  • 8. Limbah Fasyankes dan Regulasi yang Mengatur Limbah Padat Cair Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P-56/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P- 68/2015 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik Limbah Padat B3 Limbah Padat Domestik Limbah Cair B3 Limbah Cair Domestik
  • 9. Jenis Limbah Fasyankes Berdasarkan Karakteristiknya Limbah domestik 80% Limbah infeksius & patologi 15% Limbah kimia & farmasi 3% Limbah tajam 1% Termometer & tabung rusak 1% Limbah domestik Limbah infeksius & patologi
  • 10. RS KLINIK PUSKESMAS FASYANKES LAIN • Pengurangan limbah • Pemilahan : plastik, tajam, pathologis • Limbah plastic : Non insenerasi  recycle • Limbah infeksius pathologis : ke pengolah Insenerator berizin • Limbah tajam, botol kaca : tidak utuh dan disinfeksi SUMBER LIMBAH PENGOLAHAN EXTERNAL DGN INSINERATOR BERIZIN (BUMD/UPT/ SWASTA) Sanitari Landfil Solidifikasi/ inertisasi Limbah pathologis Recycle Pengumpul Limbah plastik (non Insenerasi) Limbah tajam, botol (non Insenerasi) PENGOLAHAN EXTERNAL PENGOLAHAN INTERNAL (Pra-pengolahan) KONDISI IDEAL : PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES BERBASIS WILAYAH ABU Depo Penyimpan anan
  • 11. PENGELOLAAN LIMBAH B3 FASYANKES • Pengurangan dan Pemilahan LANGKAH 1 • Pewadahan & Penyimpanan LANGKAH 2 • Pengangkutan LANGKAH 3 • Pengolahan LANGKAH 4 • Penguburan LANGKAH 5 • Penimbunan LANGKAH 6 MEKANISME PENGATURAN Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015 Kewajiban Penghasil Izin Penyimpanan diterbitkan oleh Kab/kota Persetujuan oleh Dinas LH kab/kota Izin Pengolahan diterbitkan oleh KLHK Persetujuan oleh Dinas LH kab/kota Persetujuan oleh Dinas LH kab/kota Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015
  • 12. PENYIMPANAN 12 • Paling lama: • 2 hari, pada suhu > 0oC • 90 hari, pada suhu < 0oC Patologis Infeksius Tajam • Paling lama: • 90 hari, yang dihasilkan > 50 kg per hari atau lebih; • 180 hari, yang dihasilkan < 50 kg per hari Kimia Farmasi Sitotoksik Tabung bertekanan Logam berat • TPS harus ada izin dari Bupati/Walikota • TPS Depo harus mencantumkan fungsinya di dalam izin PERMENKES No. 7/2019: Limbah infeksius, tajam, dan patologis: • Sampai 7 hari di suhu 3-80C • Sampai 90 hari di suhu < 00C Limbah B3 lainnya: • Sampai 90 hari  > 50 kg/hari • Sampai 180 hari  > 50 kg/hari
  • 14. PERSYARATAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 INSINERATOR OLEH PENGHASIL 1. Daerah bebas banjir 2. Tidak rawan bencana alam atau dapat direkayasa dengan teknologi 3. Jarak paling dekat 30 m dengan: a. lokasi fasilitas jalan umum, b. jalan tol, daerah permukiman, perdagangan, hotel,restoran, keagamaan, pendidikan c. Garis pasang naik laut, sungai, daerah pasang surut, kolam, danau,rawa, mata air, sumur penduduk d. Daerah cagar alam, hutan lindung, daerah yg dilindungi kecuali di dalam kawasan industri Lokasi Insinerator 1. Efisiensi pembakaran 99,95% 2. temperatur ruang bakar 1 ≥ 800 oC ruang bakar 2 ≥ 1.000 oC 3. Waktu tinggal ≥ 2 detik 4. Memiliki alat pengendali pencemaran udara 5. Tinggi cerobong ≥ 14 m 6. Cerobong dilengkapi sampling hole, platform Peralatan dan Teknis Operasi DILARANG : limbah radioaktiif, mudah meledak, merkuri
  • 15. No Teknologi Uji Kinerja Pemberi Izin Residu 1 Insinerator Uji emisi KLHK Landfill Kelas 1 2 Autoklaf Spora Bacillus stearothermophilus konsentrasi 1 x 104 spora/ml KLHK Non B3 3 Gelombang mikro (Microwave) Spora Bacillus stearothermophilus konsentrasi 1 x 101 spora/ml KLHK Non B3 4 Iradiasi frekuensi Spora Bacillus stearothermophilus konsentrasi 1 x 104 spora/ml KLHK Non B3 5 Disinfeksi Kimia Spora Bacillus Subtillis konsentrasi 1 x 101 spora/ml Kabupaten/ Kota Non B3 6 Solidifikasi Uji kuat tekan Uji TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) Kabupaten/ Kota Non B3 UJI KINERJA, PEMBERI IZIN DAN PENANGANAN RESIDU Pengolahan Limbah Medis
  • 16. •Penguburan LANGKAH 1. Daerah bebas banjir 2. Berjarak ≥ 20m dari sumur/perum ahan 3. Kedalaman ≥ 1,8 m 4. Diberi pagar dan papan penanda Lokasi 1. Isi ½ dari volume 2. Ditutup kapur tebal 50 cm 3. Sekat tanah tebal ≥ 10 cm 4. Melakukan pencatatan 5. Melakukan perawatan dan pengawasan Peralatan dan Teknis Operasi Limbah patologis dan benda tajam Apabila tidak terdapat insinerator Persetujuan dari BLH Kab/Kota selama 5 tahun
  • 19.
  • 20.
  • 21. Limbah infeksius Fasyankes • Penyimpanan limbah dalam kemasan tertutup paling lama 2 hari sejak dihasilkan • Mengangkut dan /atau memusnahkan pada pengolahan limbah B3 : - Insenerator pada suhu min 800 C - Autoklaf dengan pencacah / shredder • Residu hasil insenerator / Autoklaf diserahkan kepada pengelola limbah B3