Dokumen tersebut merupakan ringkasan rekam medis pasien rawat inap yang mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, diagnosa, perawatan yang diberikan, dan keadaan pasien saat keluar. Dokumen ini digunakan untuk merekam seluruh informasi medis pasien selama dirawat di rumah sakit.
DIAGNOSA BANDING PENURUNAN KESADARAN MANAJEMEN
Dipresentasikan oleh Jofizal Jannis | Neurologist| National Brain Centre
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan kondisi kegawatdaruratan non-trauma seperti hipoglikemia, kejang, dan keracunan. Terdapat penjelasan mengenai gejala, penatalaksanaan, dan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk masing-masing kondisi tersebut."
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang anamnesis dan pemeriksaan pasien di fasilitas kesehatan primer untuk mendeteksi gangguan jiwa. Terdapat tahapan anamnesis, pemeriksaan fisik dan psikiatrik, diagnosa, serta penentuan tindakan lanjut seperti terapi atau rujukan. Klasifikasi gangguan jiwa juga dijelaskan secara singkat untuk memudahkan diagnosis di fasilitas kesehatan primer.
Luka bakar bukan luka biasa. Luka bakar adalah cedera berat yang menimbulkan morbiditas dan mortalitas luar biasa. Dokter muda diharapkan mampu mengenali luka bakar, mengetahui resusitasi dan kapan harus merujuk, dan tahu bagaimana mengedukasi masyarakat untuk mencegah luka bakar. Bahan ini dibuat untuk kepentingan pembelajaran dokter muda di lingkungan RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes - FK Universitas Nusa Cendana.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
This document provides an overview of snake bites in tropical countries. It discusses the types of snakes that cause bites, including cobras, kraits, sea snakes, and various pit vipers. It describes the local and systemic effects of snake venom, which can include bleeding, swelling, pain, nausea, paralysis, kidney injury, and cardiac arrest. Treatment involves identifying the snake species, examining the patient, providing antivenom immunotherapy, and managing complications. Laboratory tests and grading scales help determine antivenom dosage and monitor treatment progress.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan rekam medis pasien rawat inap yang mencakup identitas pasien, riwayat penyakit, diagnosa, perawatan yang diberikan, dan keadaan pasien saat keluar. Dokumen ini digunakan untuk merekam seluruh informasi medis pasien selama dirawat di rumah sakit.
DIAGNOSA BANDING PENURUNAN KESADARAN MANAJEMEN
Dipresentasikan oleh Jofizal Jannis | Neurologist| National Brain Centre
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan kondisi kegawatdaruratan non-trauma seperti hipoglikemia, kejang, dan keracunan. Terdapat penjelasan mengenai gejala, penatalaksanaan, dan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk masing-masing kondisi tersebut."
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang anamnesis dan pemeriksaan pasien di fasilitas kesehatan primer untuk mendeteksi gangguan jiwa. Terdapat tahapan anamnesis, pemeriksaan fisik dan psikiatrik, diagnosa, serta penentuan tindakan lanjut seperti terapi atau rujukan. Klasifikasi gangguan jiwa juga dijelaskan secara singkat untuk memudahkan diagnosis di fasilitas kesehatan primer.
Luka bakar bukan luka biasa. Luka bakar adalah cedera berat yang menimbulkan morbiditas dan mortalitas luar biasa. Dokter muda diharapkan mampu mengenali luka bakar, mengetahui resusitasi dan kapan harus merujuk, dan tahu bagaimana mengedukasi masyarakat untuk mencegah luka bakar. Bahan ini dibuat untuk kepentingan pembelajaran dokter muda di lingkungan RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes - FK Universitas Nusa Cendana.
Dokumen tersebut membahas tentang wawancara psikiatri dan pemeriksaan status mental pasien, meliputi tujuan, fokus, jenis pemeriksaan, anamnesis psikiatri, prinsip wawancara, dan checklist keterampilan wawancara psikiatrik.
This document provides an overview of snake bites in tropical countries. It discusses the types of snakes that cause bites, including cobras, kraits, sea snakes, and various pit vipers. It describes the local and systemic effects of snake venom, which can include bleeding, swelling, pain, nausea, paralysis, kidney injury, and cardiac arrest. Treatment involves identifying the snake species, examining the patient, providing antivenom immunotherapy, and managing complications. Laboratory tests and grading scales help determine antivenom dosage and monitor treatment progress.
1. Dokumen tersebut membahas tentang luka akibat benda tajam dan cara memeriksa luka tersebut secara medis.
2. Terdapat berbagai jenis luka seperti luka iris, luka tusuk, dan cara membedakan antara luka pembunuhan dan bunuh diri.
3. Aspek medis yang perlu diperiksa meliputi lokasi, bentuk, ukuran, dan ciri khas luka tergantung jenis senjata yang digunakan.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. It states that regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help alleviate symptoms of mental illness.
Dokumen ini berisi format komunikasi antara unit gawat darurat dengan unit lain mengenai kondisi pasien. Terdapat informasi singkat mengenai identitas pasien, masalah utama, riwayat medis, tanda vital, terapi yang diberikan, penilaian awal penangani kasus, serta rekomendasi tindakan selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan jenis-jenis visum et repertum (VeR) dalam ilmu kedokteran forensik. VeR digunakan sebagai laporan medis resmi untuk kasus pidana yang dibuat berdasarkan pemeriksaan terhadap korban atau barang bukti."
Dokumen tersebut membahas tentang rujukan dan transportasi pasien trauma. Prinsip utama adalah tidak boleh melukai pasien lebih lanjut (do no further harm). Rujukan hanya dilakukan jika RS tidak mampu menangani pasien, setelah stabilisasi. Transportasi harus diantisipasi masalahnya, dengan petugas terlatih dan peralatan memadai. Komunikasi antar RS sangat penting.
Hepatitis Virus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan peradangan serta kerusakan hati.
Kelumpuhan saraf fasialis merupakan kelumpuhan otot-otot wajah yang dapat terjadi akibat berbagai etiologi seperti kondisi bawaan, infeksi, cedera, gangguan pembuluh darah, atau penyakit tertentu dan dapat menyebabkan deformitas kosmetik dan fungsional yang serius pada wajah. Kelainan ini dapat didiagnosis dan diobati dengan berbagai metode seperti fisioterapi, obat-obatan, atau
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
diskusi farmasi klinik praktik dengan judul Cronic Heart Failure atau CHF dengan komplikasi kerja profesi apoteker RSUD Dr, Moewardi, semoga bermanfaat
Please contact me if you necessity to this presentation in gilangrizki.alfarizi@gmail.com
Psikoterapi suportif bertujuan untuk membantu pasien beradaptasi dengan masalahnya, meningkatkan fungsi psikologis dan sosialnya, serta mencegah relaps dengan memberikan dukungan, nasihat, dan bimbingan. Terapi ini sesuai untuk gangguan sedang dan pasien dengan kepribadian yang kuat. Komponennya meliputi ventilasi, persuasi, sugesti, dan reasuransi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan dan analisis data penelitian, meliputi jenis data kualitatif dan kuantitatif, teknik pengolahan data seperti analisis univariat, bivariat, dan multivariat, serta langkah-langkah pengolahan data mulai dari penyusunan, klasifikasi, analisis, pengujian hipotesis, hingga penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.
1. Dokumen tersebut membahas tentang luka akibat benda tajam dan cara memeriksa luka tersebut secara medis.
2. Terdapat berbagai jenis luka seperti luka iris, luka tusuk, dan cara membedakan antara luka pembunuhan dan bunuh diri.
3. Aspek medis yang perlu diperiksa meliputi lokasi, bentuk, ukuran, dan ciri khas luka tergantung jenis senjata yang digunakan.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. It states that regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help alleviate symptoms of mental illness.
Dokumen ini berisi format komunikasi antara unit gawat darurat dengan unit lain mengenai kondisi pasien. Terdapat informasi singkat mengenai identitas pasien, masalah utama, riwayat medis, tanda vital, terapi yang diberikan, penilaian awal penangani kasus, serta rekomendasi tindakan selanjutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan jenis-jenis visum et repertum (VeR) dalam ilmu kedokteran forensik. VeR digunakan sebagai laporan medis resmi untuk kasus pidana yang dibuat berdasarkan pemeriksaan terhadap korban atau barang bukti."
Dokumen tersebut membahas tentang rujukan dan transportasi pasien trauma. Prinsip utama adalah tidak boleh melukai pasien lebih lanjut (do no further harm). Rujukan hanya dilakukan jika RS tidak mampu menangani pasien, setelah stabilisasi. Transportasi harus diantisipasi masalahnya, dengan petugas terlatih dan peralatan memadai. Komunikasi antar RS sangat penting.
Hepatitis Virus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan peradangan serta kerusakan hati.
Kelumpuhan saraf fasialis merupakan kelumpuhan otot-otot wajah yang dapat terjadi akibat berbagai etiologi seperti kondisi bawaan, infeksi, cedera, gangguan pembuluh darah, atau penyakit tertentu dan dapat menyebabkan deformitas kosmetik dan fungsional yang serius pada wajah. Kelainan ini dapat didiagnosis dan diobati dengan berbagai metode seperti fisioterapi, obat-obatan, atau
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
diskusi farmasi klinik praktik dengan judul Cronic Heart Failure atau CHF dengan komplikasi kerja profesi apoteker RSUD Dr, Moewardi, semoga bermanfaat
Please contact me if you necessity to this presentation in gilangrizki.alfarizi@gmail.com
Psikoterapi suportif bertujuan untuk membantu pasien beradaptasi dengan masalahnya, meningkatkan fungsi psikologis dan sosialnya, serta mencegah relaps dengan memberikan dukungan, nasihat, dan bimbingan. Terapi ini sesuai untuk gangguan sedang dan pasien dengan kepribadian yang kuat. Komponennya meliputi ventilasi, persuasi, sugesti, dan reasuransi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan dan analisis data penelitian, meliputi jenis data kualitatif dan kuantitatif, teknik pengolahan data seperti analisis univariat, bivariat, dan multivariat, serta langkah-langkah pengolahan data mulai dari penyusunan, klasifikasi, analisis, pengujian hipotesis, hingga penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan dan analisis data penelitian, meliputi jenis data kualitatif dan kuantitatif, teknik pengolahan data seperti statistik dan non-statistik, langkah-langkah pengolahan data mulai dari penyusunan, klasifikasi, analisis, pengujian hipotesis hingga penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian, serta teknik penyajian data dalam bentuk teks, tabel atau grafik.
Sy tugas anaisis & interpreting data kuantitatifSurfa Yondri
Dokumen ini merangkum proses analisis dan interpretasi data kuantitatif dalam penelitian, mulai dari penyiapan data hingga pelaporan hasil penelitian. Langkah-langkah pentingnya meliputi penskoran data, pengorganisasian data, analisis deskriptif, inferensial, pelaporan temuan, dan interpretasi hasil penelitian. Proses ini bertujuan menjawab pertanyaan penelitian secara objektif berdasarkan hasil analisis statistik.
Laporan penelitian ini membahas perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan di kantor-kantor Universitas Katolik Musi Charitas dengan menggunakan metode Ergo Servqual dan Importance Performance Analysis. Penelitian ini mengukur kualitas pelayanan 10 kantor dengan peringkat terendah menggunakan kuesioner yang diisi oleh mahasiswa. Hasilnya menunjukkan beberapa aspek pelayanan yang perlu ditingkatkan dan sarannya adalah pelatihan karyawan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang sistematika penelitian kualitatif mulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, definisi operasional, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.
2) Format penulisan skripsi dibagi menjadi bagian awal (sampul, jud
Dokumen tersebut membahas tentang langkah-langkah penelitian ilmiah dalam bidang biologi, mulai dari merencanakan, melaksanakan, hingga mengkomunikasikan hasilnya. Termasuk di dalamnya adalah memilih masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis data, serta menyusun laporan hasil penelitian.
1. Rangkuman tahapan penelitian kuantitatif meliputi pengeksplorasian masalah, perancangan instrumen dan variabel penelitian, pengumpulan data, analisis data, hingga pelaporan hasil penelitian.
2. Tahap pengumpulan data meliputi wawancara, angket, pengamatan, dokumentasi, atau tes, sementara analisis datanya menggunakan teknik statistik.
3. Hasil akhir penelitian kuantitatif berupa laporan yang
Laporan ini memberikan ringkasan tentang penyusunan laporan hasil penelitian pengembangan. Ringkasan mencakup struktur umum laporan yang terdiri dari bagian awal, inti, dan akhir serta contoh isi masing-masing bab seperti bab pendahuluan, kajian teori, metode penelitian dan pengembangan, hasil, dan kesimpulan.
Surat edaran Dikti mengatur tentang persyaratan publikasi karya ilmiah untuk lulus program sarjana, magister, dan doktor. Publikasi diwajibkan pada jurnal ilmiah nasional untuk sarjana dan magister, serta internasional untuk doktor. Dokumen berikutnya memberikan panduan penulisan jurnal ilmiah meliputi unsur-unsur seperti judul, nama penulis, abstrak, metode, hasil, dan pembahasan.
Dokumen tersebut merupakan skripsi yang membahas tentang pembuatan tablet dan evaluasinya, dengan melakukan tinjauan pustaka tentang definisi, kegunaan, kekurangan, dan metode pembuatan tablet serta evaluasi tablet, serta melakukan penelitian lapangan untuk mengetahui hasil pembuatan dan evaluasi tablet.
A work breakdown structure (WBS) is a tool that can be used for projects, programs, and even initiatives to understand the work that has to be done to successfully produce a deliverable(s). The benefits of creating a WBS include: it defines and organizes the work required.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metode penelitian kuantitatif yang mencakup latar belakang, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, hipotesis, definisi konsep, dan metodologi penelitian.
2. Metodologi penelitian mencakup paradigma positivisme, jenis penelitian survey, teknik sampling, pengumpulan data melalui kuesioner, analisis validitas dan reliabilitas, uji normal
Metode Penelitian Kualitatif merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian yang dimana tidak dapat diukur secara matematis, ada banyak model-model dalam penelitian Kualitatif bisa dilihat materi ini
Similar to 435712343-Contoh-Metode-Consort.ppt (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
435712343-Contoh-Metode-Consort.ppt
1. REVIEW JURNAL “ EFEK
ASPIRIN UNTUK PENCEGAHAN
PRIMER PADA PASIEN DIABETES
MELITUS” DENGAN METODE
CONSORT
Melasthyn Sagabulang
Vendryca Reckow
2. ANALISIS
JURNAL
Bagian/
topik
Kode Daftar Poin Dilaporkan
pada halaman #
Judul
dan
abstrak
1a
1b
Identifikasi
sebagai penelitian
eksperimen
randomisasi pada
judul
Rangkuman
penelitian
terstruktur dari
desain penelitian,
metode, hasil dan
kesimpulan
Tidak ada
Hal 1.
3. Bagian/
topik
Kode Daftar Poin Dilaporkan pada
halaman #
Pendah
uluan
Latar
belakan
g dan
tujuan
2a
2b
Latar belakang yang
ilmiah dan penjelasan
rasional penelitian
Tujuan atau hipotesa
spesifik/khusus
2
Tidak ada
4. Bagian/topik Kode Daftar Poin Dilaporkan pada
halaman #
Metode
Desain penelitian 3a
3b
Gambaran desain penelitian (seperti parallel, faktorial), termasuk alokasi
rasio
Perubahan penting pada metode setelah penelitian dimulai (seperti kriteria
sampel yang memenuhi syarat), dengan alasan
Hal 2
Tidak ada
Partisipasi/responden 4a
4b
Kriteria eligilbel partisipan
Tempat dan lokasi dimana data dikumpulkan
Hal 3
Hal 2
Hal 2
Hal 3
6. Bagian/topik Kode Daftar Poin Dilaporkan pada
halaman #
Intervensi 5 Intervensi untuk setiap kelompok dengan penjelasan detail untuk pemberian
replikasi, termasuk bagaimana dan kapan partisipan diadministrasi/didaftarkan
Tidak ada
Outcome/keluaran 6a
6b
Ukuran hasil utama dan kedua (secondary) didefinisikan secara spesifik dan lengkap,
termasuk bagaimana dan kapan mereka diukur
Setiap perubahan hasil penelitian setelah penelitian dimulai, dengan alasan
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran sampel 7a
7b
Bagaimana ukuran sampel ditentukan
Ketika berlaku, penjelasan dari analisis interim dan penghentian peraturan
Tidak ada
Tidak ada
Randomisasi urutan sampel (sequence
generation)
8a
8b
Metode yang digunakan untuk menghasilkan urutan alokasi acak
Jenis pengacakan, rincian pembatasan (seperti pemblokiran dan ukuran blok)
Tidak ada
Tidak ada
Mekanisme alokasi penyembunyian 9 Mekanisme yang digunakan untuk mengimplementasikan urutan alokasi acak (seperti
kontainer berurutan nomor), menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk
menyembunyikan urutan sampai intervensi dilakukan
Tidak ada
Implementasi 10 Siapa melakukan urutan alokasi, yang mendaftar peserta, dan siapa yang
mengalokasi peserta untuk kelompok penelitian
Tidak ada
Binding 11a
11b
Jika dilakukan, siapa yang tidak tahu setelah pengalokasian intervensi (misalnya
peserta penyedia layanann, mereka yang menilai hasil) dan bagaimana
Jika relevan, deskripsi kesamaan/kemiripan intervensi
Tidak ada
Tidak ada
7. Metode statistik 12a
12b
Metode statistik yang digunakan untuk membandingkan kelompok untuk
hasil primer dan sekunder
Metode untuk analisis tambahan, seperti analisis subkelompok dan analisis
yang disesuaikan/dikontrol
Hal 4
Hal 4
8. Bagian/topik Kode Daftar Poin Dilaporkan pada
halaman #
HASIL
Alur Partisipan (diagram sangat dianjurkan) 13a
13b
Untuk setiap kelompok, jumlah peserta yang secara acak ditugaskan, menerima pengobatan
dimaksudkan, dan dianalisis untuk hasil primer
Untuk setiap kelompok, parstisipan yang hilang dan dikeluarkan setelah
randomisasi, bersama dengan alasan
Hal 4
Hal 4
Rekrutmen 14a
14b
Tanggal mendefinisikan periode perekrutan dan tindak lanjut.
Mengapa sidang berakhir atau dihentikan
Hal 4
Tidak ada
Hal 4
9. Data dasar (Baseline data) 15 Sebuah tabel karakteristik demografi dan karateristik klinis
untuk setiap kelompok
Hal 5
Jumlah yang dianalisa 16 Untuk setiap kelompok, jumlah peserta (penyebut)
tercakup dalam masing-masing analisis dan apakah analisis
itu dilakukan pada kelompok yang ditugaskan di awal
Hal 5
Hal 5
10. Keluaran dan Estimasi 17a
17b
Untuk setiap hasil primer dan sekunder, hasil untuk masing-masing kelompok, dan ukuran
efek yang diperkirakan dan presisi (seperti tingkat kepercayaan 95%)
Untuk hasil biner, penyajian ukuran efek absolut maupun ukuran efek relatif
direkomendasikan
Hal 6
Analisis Lanjutan
(Ancillary analyses)
18 Hasil dari setiap analisis lainnya dilakukan, termasuk analisis subkelompok dan analisis
yang disesuaikan (adjusted analysis), membedakan hasil yang spesifik dari hasil explorasi
Tidak ada
Bahaya (Harms) 19 Semua efek bahaya yang penting dan yang tidak diinginkan dalam setiap kelompok Hal 6
Hal 6
11. Bagian/topik Kode Daftar Poin Dilaporkan pada
halaman #
DISKUSI
Keterbatasan 20 Keterbatasan penelitian; mempertimbangkan sumber
potensial bias, ketidaktepatan, dan, jika relevan, analisis
keserbaragaman
Hal. 10
Hal. 10
Generalisasi 21 Generalisasi (validitas eksternal, mampu diaplikasikan)
dari temuan penelitian.
Tidak ada
12. Interpretasi 22 Interpretasi konsisten dengan hasil, menyeimbangkan
manfaat dan bahaya, dan mempertimbangkan bukti-bukti
lain yang relevan.
Tidak ada
Informasi Lainnya
Registrasi
Protokol
Sumber dana penelitian
23
24
25
Nomor pendaftaran dan nama register penelitian
Dimana protokol penelitian penuh dapat diakses, jika
tersedia
Sumber dana dan dukungan lainnya (seperti penyediaan
obat-obatan), peran penyandang dana
Hal. 1
Hal. 1
Hal. 1
Hal. 1
13. Kesimpulan
Jurnal ini tidak sesuai dengan panduan CONSORT. Hanya 43,24 % yang
sesuai dengan panduan CONSORT.