SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakxta 10270
Telepon (021) 5711144
Laman www.kemdikbud. go.id
Nomor i 14366/ A5/HK.O8/2O23 I l[ei 2023
Lampiran : Satu berkas
Ha1 : Penyampaian Salinan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 31 Tahun 2023 tentang Uji Kesetaraan
Yth. 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi;
3. Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
4. Direktur Jendera,l Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi;
5. Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi;
6. Sekretaris Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
7. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; dan
8. Kepala Pusat Asesmen Pendidikan.
Berkenaan dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 31 Tahun 2023 tentang Uji Kesetaraan,
dengan hormat bersama ini kami sampaikan Salinan Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih.
Biro Hukum
,/,/ lU04
z
R EPUB
DO
9, *tg
raswati
'uoftfp 09262000t22001
SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 31 TAHUN 2023
TENTANG
UJI KESETARAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang a. bahwa untuk menjamin mutu lulusan pendidikan
nonformal dan pendidikan informal, hasil belajar
pendidikan nonformal perlu dihargai setara dan
pendidikan informal perlu diakui sama dengan
pendidikan formal;
b. ba-hwa berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 20 10 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan, penghargaan dan pengakual hasil belajar
pendidikan nonformal dan pendidikan informal
dilakukan mela-lui penyetaraan;
c. bahwa untuk menjamin pemenuhan akses peserta didik
pendidikan nonformal dan pendidikan informal terhadap
penyetaraan hasil belajar, perlu pengaturan uji
kesetaraan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimalsud dalam huruf a, huruf b, dart huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Uji
Kesetaraan;
Mengingat l. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 43Ol);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2O14 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2O23 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
Menetapkan
2-
2 Tahun 2022 tertang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856);
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2Ol9 tentang
Pesantren (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2O19 Nomor 191, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6406);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol0 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2O1O tentang Perubahal
atas Peraturan Pemerintah Nomor I 7 Tahun 201 0
tentang Pengelolaan dan Penyelengg€rrazln Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 1f2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);
6. Peraturarr Pemerintah Nomor 57 Tahun 2027 tentang
Stardar Nasional Pendidikan (lrmbaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 202 1 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6762);
7. Peraturan Presiden Nomor 62 Ta-hun 2O2l terrta;rg
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 156);
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 28 Tahun 2O2l tentang Orgalisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2O21 Nomor 963);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI TENTANG UJI KESETARAAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang
terstruktur dan be{enjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikal tinggi.
2. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar
Pendidikan Formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang.
3. Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga
dan lingkungan.
4
5
Kementerian adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Pendidikan.
Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
BAB II
PENYELENGGARAAN UJI KESETARAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
(1) Peserta didik pada Pendidikan Nonformal dan
Pendidikan Informal daiam menyetarakan hasil
pendidikannya dengan hasil pendidikan formal harus
mengikuti asesmen melalui uji kesetaraan.
(2) Uji kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bersifat pilihan bagi peserta didik pada jalur Pendidikan
Nonformal dan jalur Pendidikan Informal.
(3) Pendidikan Nonformal sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) meliputi program paket A, program paket B, dan
program paket C, atau bentuk lain yang sederajat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Pendidikan Informai sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) merupakan sekolahrumah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
(1) Uji kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasai 2
ayat (1) dilakukan untuk mengukur kompetensi peserta
didik dalam menyetarakan hasil Pendidikan Nonformal
dan Pendidikan Informal dengan hasil Pendidikan
Formal.
(21 Pengukuran kompetensi peserta didik sebagaimana
dimaksud pada ayat (l) merupakan pengukuran hasil
belajar yang mencakup paling sedikit literasi membaca
dan numerasi berdasarkan kriteria pencapaian standar
kompetensi lulusan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 4
Uji kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
( 1 ) diselenggarakan berdasarkan prinsip menj aga kejujuran,
kerahasiaan, keamanan, dan kelancaran uji kesetaraan.
Bagian Kedua
Peserta Uji Kesetaraan
Pasal 5
(1) Peserta uji kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) merupakan peserta didik pada jalur
-3-
4
Pendidikan Nonformal dan jalur Pendidikan Informal
yang terdaftar dalam sistem basis data yang dikelola
oleh Kementerian.
(21 Peserta uji kesetaraan yang berasal dari jalur
Pendidikan Nonformal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas peserta didik yang berada pada:
a. semester terakhir di akhir program paket A atau
bentuk lain yang sederajat;
b. semester terakhir di akhir program paket B atau
bentuk lain yang sederajat; atau
c. semester terakhir di akhir program paket C atau
bentuk lain yang sederajat.
(3) Peserta didik yang berasal dari jalur pendidikan
nonformai di pesantren yang diselenggarakan oleh
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama dapat mengikuti uji
kesetaraan dengan persyaratan terdaftar dalam sistem
basis data yang dikelola oleh Kementerian.
(4) Peserta uji kesetaraan yang berasal dari jalur
Pendidikan Informal merupakan peserta didik pada
sekolahrumah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (4).
Bagian Ketiga
Pelaksanaan Uji Kesetaraan
Pasal 6
(1) Uji kesetaraan diselenggarakan oleh satuan pendidikan
terakreditasi yang ditetapkan oleh Kementerian.
(2 Kementerian dalam menetapkan satuan pendidikan
terakreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempertimbangkan:
a. kesiapan sumber daya satuan pendidikan; dan
b. keterjangkauan lokasi satuan pendidikan.
(3) Dalam menetapkan satuan pendidikan penyelenggara
uji kesetaraan, Kementerian berkoordinasi dengan
Pemerintah Daerah.
Pasal 7
Dalam melaksanakan uji kesetaraan, penyelenggara uji
kesetaraan menyiapkan paling sedikit:
a. sarana terdiri atas komputer, listrik, dan jaringan
internet; dan
b. petugas pelaksana uji kesetaraan terdiri atas proktor
dan teknisi.
Pasal 8
(1) Uji kesetaraan dilaksanakan di satuan pendidikan atau
dapat dilaksanakan di tempat lain di luar satuan
pendidikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
Kementerian.
(2 Dalam hal uji kesetaraan dilaksanakan pada tempat
lain di luar satuan pendidikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kementerian berkoordinasi dengan
5
Pemerintah Daerah untuk memastikan kriteria yang
ditetapkan Kementerian terpenuhi.
Pasal 9
(1) Pemerintah Daerah melakukan pengawasan atas
pelaksanaan uji kesetaraan bagi peserta didik.
(2 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
dilakukan oleh pendidik dari satuan pendidikan lain
yang ditugaskan.
(3) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaporkan kepada Kementerian.
Pasal 10
(1) Uji kesetaraan dilaksanakan dengan menggunakan
sistem pengujian berbasis komputer yang
dikembangkan oleh Kementerian.
(21 Sistem pengujian berbasis komputer sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memuat instrumen uji
kesetaraan.
(3) Proktor bertanggung jawab dalam penggunaan sistem
pengujian berbasis komputer sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) di satuan pendidikan.
Bagian Keempat
Hasil Uji Kesetaraan
Pasal 11
(1) Peserta didik pada jalur Pendidikan Nonformal yang
telah mengikuti uji kesetaraan dan dinyatakan 1u1us
dari satuan pendidikan berhak memperoleh sertifikat
hasil uji kesetaraan atau surat keterangan hasil uji
kesetaraan.
(2 Peserta didik pada jalur Pendidikan Nonformal yang
telah mengikuti uji kesetaraan dan memenuhi capaian
kompetensi minimum berdasarkan kriteria standar
kompetensi lulusan berhak memperoleh sertillkat hasil
uji kesetaraan.
(3) Peserta didik pada jalur Pendidikan Nonformal yang
telah mengikuti uji kesetaraan dan tidak memenuhi
capaian kompetensi minimum berdasarkan kriteria
standar kompetensi lulusan mendapatkan surat
keterangan hasil uji kesetaraan.
Pasal 12
(1) Peserta didik pada jalur Pendidikan Informal yang telah
mengikuti uji kesetaraan dan memenuhi capaian
kompetensi minimum berdasarkan kriteria standar
kompetensi lulusan berhak memperoleh sertifikat hasil
uji kesetaraan dan ijazah.
(21 Peserta didik pada jalur Pendidikan Informal yang telah
mengikuti uji kesetaraan dan tidak memenuhi capaian
kompetensi minimum berdasarkan kriteria standar
kompetensi lulusan mendapatkan surat keterangan
hasil uji keseraraan.
-6
(1) Peserta didik ,rJ**t.tir-a kali mengikuti uji
kesetaraan dan tidak memenuhi capaian kompetensi
minimum berdasarkan kriteria standar kompetensi
lulusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3)
dan Pasal 12 ayat (2) dapat mengikuti uji kesetaraan
ulang.
(21 Uji kesetaraan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan dengan biaya mandiri.
Pasal 14
(1) Sertilikat hasil uji kesetaraan dan surat keterangan
hasil uji kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 diterbitkan oleh Kementerian.
(2) Sertifikat hasil uji kesetaraan dan surat keterangan
hasil uji kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disampaikan kepada dinas pendidikan
kabupaten/ kota dan kantor kementerian agama
kabupaten/kota melalui dinas pendidikan provinsi.
(3) Dinas pendidikan kabupaten/ kota dan kantor
kementerian agama kabupaten/ kota sesuai
kewenangannya menyampaikan sertifikat hasil uji
kesetaraan dan surat keterangan hasil uji kesetaraan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada satuan
pendidikan penyelenggara uji kesetaraan.
(4) Blangko sertifikat hasil uji kesetaraan dan ijazah
ditetapkan oleh pemimpin unit utama yang
melaksanakan tugas di bidang asesmen pendidikan.
Pasal 15
Sertifikat hasil uji kesetaraan paling sedikit memuat:
a. identitas peserta didik;
b. nilai hasil uji kesetaraan; dan
c. capaian kompetensi.
Pasal 16
(1) Dalam hal sertifikat hasil uji kesetaraan rusak, hilang,
musnah, atau ingin digandakan, pihak yang
berkepentingan dapat mencetak salinan sertihkat hasil
uji kesetaraan melalui aplikasi cetak salinan sertihkat
hasil uji kesetaraan pada laman unit kerja yang
membidangi asesmen pendidikan atau melalui fotokopi.
(21 Keabsahan dari salinan sertifikat hasil uji kesetaraan
yang dicetak melalui aplikasi maupun melalui fotokopi,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan
dengan kesesuaian data pada laman unit kerja yang
membidangi asesmen pendidikan.
(3) Sertilikat hasil uji kesetaraan dan salinan sertifikat
hasil uji kesetaraan ditetapkan oleh pemimpin unit
utama yang melaksanakan tugas di bidang asesmen
pendidikan.
-7 -
BAB III
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN
Pasal 17
Kementerian dan Pemerintah Daerah melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap persiapan dan
pelaksanaan uji kesetaraan.
Pasal 18
(1) Pemerintah Daerah menyampaikan laporan hasil
pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 kepada Kementerian dengan tembusan
disampaikan kepada kementerian yang
menyelenggarakan urusan di bidang pemerintahan
dalam negeri.
(2 Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat
informasi mengenai:
a. kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan
uji kesetaraan;
b. keterlaksanaan uji kesetaraan;
c. kendala/masalah daiam pelaksanaan uji
kesetaraan; dan
d. tindaklanjut/ strategi penanganan
kendala/ masalah.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (21
disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah
pelaksanaan uji kesetaraan.
BAB IV
PENDANAAN
Pasal 19
Pendanaan penyelenggaraan uji kesetaraan bersumber dari
a. Anggaran Pendapatan Belanja Negara;
b. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah;
c. masyarakat;dan/atau
d. sumber lain yang sah dan tidak mengikat,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
LARANGAN DAN SANKSI
Pasal 20
(1) Dalam pelaksanaan uji kesetaraan, Peserta didik
dilarang:
a. melakukan kerja sama dengan peserta lainnya
atau menyontek dalam melaksanakan uji
kesetaraan;
b. menggunakan alat bantu atau meminta bantuan
dari pihak lain dalam menj awab soal uji
kesetaraan;
c. menggunakan joki dalam mengikuti uji
kesetaraan;
d. membawa alat komunikasi, kamera, perangkat
elektronik yang dapat merekam gambar, dan/atau
alat elektronik lainnya dalam ruang uji kesetaraan;
dan/ atau
e. melanggar tata tertib yang mengganggu
peiaksanaan uj i kesetaraan.
(2) Dalam pelaksanaan uji kesetaraan, proktor atau
pengawas dilarang:
a. membiarkan peserta uji kesetaraan melakukan
kerja sama dengan peserta lainnya atau
menyontek;
b. membiarkan peserta uji kesetaraan untuk
menggunakan joki saat sedang mengikuti uji
kesetaraan;
c. membiarkan peserta uji kesetaraan membawa alat
komunikasi, kamera, perangkat elektronik yang
dapat merekam gambar, dan/atau alat elektronik
lainnya dalam ruang uji kesetaraan;
d. menggunakan alat komunikasi, kamera,
perangkat elektronik yang dapat merekam gambar,
dan/atau alat elektronik lainnya; dan/atau
e. membantu peserta uji kesetaraan dalam menjawab
soal uji kesetaraan.
(3) Selain larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
proktor dilarang mengabaikan penanganan gangguan
pada sistem aplikasi uji kesetaraan yang
mengakibatkan penundaan dan/atau pengulangan
pelaksanaan uji kesetaraan.
(4) Dalam pelaksanaan uji kesetaraan, satuan pendidikan
sebagai penyelenggara dan/atau pelaksana uji
kesetaraan dilarang:
a. memungut biaya dari peserta uji kesetaraan diluar
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah;
b. memanipulasi data identitas peserta uji
kesetaraan;
c. membantu memberikan jawaban soal uji
kesetaraan kepada peserta uji kesetaraan;
d. membiarkan atau menyuruh peserta uji
kesetaraan membawa alat komunikasi, kamera,
perangkat elektronik yang dapat merekam gambar,
dan/atau alat elektronik lainnya dalam ruang uji
kesetaraan;
e. membiarkan orang lain yang tidak berkepentingan
memasuki ruang ujian saat uji kesetaraan
berlangsung; dan/atau
f. menawarkan dan membiarkan terjadinya
perjokian.
Pasal 2 1
(1) Peserta didik yang melanggar ketentuan larangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)
dikenakan sanksi administratif berupa:
a. pembatalan mengikuti uji kesetaraan pada mata
uji yang sedang berlangsung; atau
-8-
-9-
b. dikeluarkan dari ruang uji kesetaraan dan
dinyatakan memperoleh nilai terendah 0 (nol)
untuk mata uji yang sedang berlangsung;
(21 Pengawas yang melanggar ketentuan larangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) atau
proktor yang melanggar ketentuan larangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) dan
ayat (3) dikenakan sanksi administratif berupa
pembebasan tugas sebagai pengawas atau proktor.
(3) Satuan pendidikan sebagai penyelenggara dan/ atau
pelaksana uji kesetaraan yang melanggar ketentuan
larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat
(4) dikenakan sanksi administratif berupa rekomendasi
penghentian sebagai penyelenggara uji kesetaraan
selama 3 (tiga) kali penyelenggaraan secara berturut-
turut.
Pasal 22
(1) Tata cara penyelenggaraan uji kesetaraan,
pemantauan, evaluasi, pelaporan, pendanaan, dan
pengenaan sanksi ditetapkan daiam prosedur
operasional standar.
(2) Prosedur operasional standar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh pemimpin unit utama
yang meiaksanakan tugas di bidang asesmen
pendidikan.
BAB VI
KE"IENTUAN PENUTUP
Peraturan Menteri
diundangkan.
Pasal 23
mulai berlaku pada tanggal
1n1
-10-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 April 2023
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
NADItrM ANWAR MAKARIM
Diundangkan di Jakarta
pada tanggai 28 April 2023
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN,
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD
ASEP N. MULYANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2023 NOMOR 356
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
terian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
Ineke ti
NIP 1 97809262000 12200 I
TTD

More Related Content

Similar to 4179_SALINAN PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 31 TAHUN 2023 TENTANG UJI KESETARAAN.pdf

JUKNIS PPDB 2023-2024.pdf
JUKNIS PPDB 2023-2024.pdfJUKNIS PPDB 2023-2024.pdf
JUKNIS PPDB 2023-2024.pdfOviliyani
 
matriks PP standar nasional pendidikan (1).pdf
matriks PP standar nasional pendidikan (1).pdfmatriks PP standar nasional pendidikan (1).pdf
matriks PP standar nasional pendidikan (1).pdfarykusm76
 
Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf
Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdfSalinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf
Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdfssuser589a74
 
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdf
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdfPermendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdf
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdfNanangRukmana3
 
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdf
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdfPermendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdf
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdfNanangRukmana3
 
4. Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf
4. Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf4. Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf
4. Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdfEndangwahyuwidayati1
 
3. Salinan Permendikbudristek No 16 Tahun 2022_Standar Proses.pdf
3. Salinan Permendikbudristek No 16 Tahun 2022_Standar Proses.pdf3. Salinan Permendikbudristek No 16 Tahun 2022_Standar Proses.pdf
3. Salinan Permendikbudristek No 16 Tahun 2022_Standar Proses.pdfEndangwahyuwidayati1
 
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfPermendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfHartiRahayu3
 
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...amoeba3
 
20230404_131118_SALINAN_PERMENDIKBUDRISTEK-NOMOR-22-TAHUN-2023.pdf
20230404_131118_SALINAN_PERMENDIKBUDRISTEK-NOMOR-22-TAHUN-2023.pdf20230404_131118_SALINAN_PERMENDIKBUDRISTEK-NOMOR-22-TAHUN-2023.pdf
20230404_131118_SALINAN_PERMENDIKBUDRISTEK-NOMOR-22-TAHUN-2023.pdfImamsyafiudin2
 
Laporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxLaporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxNurulyDybala1
 
JUKNIS_IJAZAH_2022_ok (1).pdf
JUKNIS_IJAZAH_2022_ok (1).pdfJUKNIS_IJAZAH_2022_ok (1).pdf
JUKNIS_IJAZAH_2022_ok (1).pdfFebriatiRusyda1
 
salinan_20230810_163641_2023pmkemdikbud47.pdf
salinan_20230810_163641_2023pmkemdikbud47.pdfsalinan_20230810_163641_2023pmkemdikbud47.pdf
salinan_20230810_163641_2023pmkemdikbud47.pdfMelkaElnora2
 
01 Permendikbudristek no 7 th 2022_standar isi pendidikan.pdf
01 Permendikbudristek no 7 th 2022_standar isi pendidikan.pdf01 Permendikbudristek no 7 th 2022_standar isi pendidikan.pdf
01 Permendikbudristek no 7 th 2022_standar isi pendidikan.pdfnining449436
 
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi.pdf
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi.pdfPermendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi.pdf
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi.pdfFrance Xaviery
 
Permendikbudristek 7 Tahun 2022 Standar Isi.pdf
Permendikbudristek 7 Tahun 2022 Standar Isi.pdfPermendikbudristek 7 Tahun 2022 Standar Isi.pdf
Permendikbudristek 7 Tahun 2022 Standar Isi.pdfNanangRukmana3
 
Kebijakan_US_dan_AN_2022__Any_Sayekti.pdf
Kebijakan_US_dan_AN_2022__Any_Sayekti.pdfKebijakan_US_dan_AN_2022__Any_Sayekti.pdf
Kebijakan_US_dan_AN_2022__Any_Sayekti.pdfLuthfi Aliffatuzzain
 
Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021_AN.pdf
Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021_AN.pdfPermendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021_AN.pdf
Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021_AN.pdfLideFastBG
 
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdf
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdfPermen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdf
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdfsyahrulshabry3
 
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_diktiPermendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_diktiFaradilillahSaves
 

Similar to 4179_SALINAN PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 31 TAHUN 2023 TENTANG UJI KESETARAAN.pdf (20)

JUKNIS PPDB 2023-2024.pdf
JUKNIS PPDB 2023-2024.pdfJUKNIS PPDB 2023-2024.pdf
JUKNIS PPDB 2023-2024.pdf
 
matriks PP standar nasional pendidikan (1).pdf
matriks PP standar nasional pendidikan (1).pdfmatriks PP standar nasional pendidikan (1).pdf
matriks PP standar nasional pendidikan (1).pdf
 
Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf
Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdfSalinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf
Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf
 
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdf
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdfPermendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdf
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdf
 
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdf
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdfPermendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdf
Permendikbudristek 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian.pdf
 
4. Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf
4. Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf4. Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf
4. Salinan_Permendikbudristek No_21 Tahun 2022_ Standar Penilaian Pendidikan.pdf
 
3. Salinan Permendikbudristek No 16 Tahun 2022_Standar Proses.pdf
3. Salinan Permendikbudristek No 16 Tahun 2022_Standar Proses.pdf3. Salinan Permendikbudristek No 16 Tahun 2022_Standar Proses.pdf
3. Salinan Permendikbudristek No 16 Tahun 2022_Standar Proses.pdf
 
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdfPermendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019.pdf
 
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...
01 Permendikbudristek No. 32 Tahun 2022 ttg Standar Teknis Pelayanan Minimal ...
 
20230404_131118_SALINAN_PERMENDIKBUDRISTEK-NOMOR-22-TAHUN-2023.pdf
20230404_131118_SALINAN_PERMENDIKBUDRISTEK-NOMOR-22-TAHUN-2023.pdf20230404_131118_SALINAN_PERMENDIKBUDRISTEK-NOMOR-22-TAHUN-2023.pdf
20230404_131118_SALINAN_PERMENDIKBUDRISTEK-NOMOR-22-TAHUN-2023.pdf
 
Laporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxLaporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docx
 
JUKNIS_IJAZAH_2022_ok (1).pdf
JUKNIS_IJAZAH_2022_ok (1).pdfJUKNIS_IJAZAH_2022_ok (1).pdf
JUKNIS_IJAZAH_2022_ok (1).pdf
 
salinan_20230810_163641_2023pmkemdikbud47.pdf
salinan_20230810_163641_2023pmkemdikbud47.pdfsalinan_20230810_163641_2023pmkemdikbud47.pdf
salinan_20230810_163641_2023pmkemdikbud47.pdf
 
01 Permendikbudristek no 7 th 2022_standar isi pendidikan.pdf
01 Permendikbudristek no 7 th 2022_standar isi pendidikan.pdf01 Permendikbudristek no 7 th 2022_standar isi pendidikan.pdf
01 Permendikbudristek no 7 th 2022_standar isi pendidikan.pdf
 
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi.pdf
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi.pdfPermendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi.pdf
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi.pdf
 
Permendikbudristek 7 Tahun 2022 Standar Isi.pdf
Permendikbudristek 7 Tahun 2022 Standar Isi.pdfPermendikbudristek 7 Tahun 2022 Standar Isi.pdf
Permendikbudristek 7 Tahun 2022 Standar Isi.pdf
 
Kebijakan_US_dan_AN_2022__Any_Sayekti.pdf
Kebijakan_US_dan_AN_2022__Any_Sayekti.pdfKebijakan_US_dan_AN_2022__Any_Sayekti.pdf
Kebijakan_US_dan_AN_2022__Any_Sayekti.pdf
 
Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021_AN.pdf
Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021_AN.pdfPermendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021_AN.pdf
Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021_AN.pdf
 
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdf
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdfPermen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdf
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdf
 
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_diktiPermendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
 

Recently uploaded

SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 

4179_SALINAN PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 31 TAHUN 2023 TENTANG UJI KESETARAAN.pdf

  • 1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakxta 10270 Telepon (021) 5711144 Laman www.kemdikbud. go.id Nomor i 14366/ A5/HK.O8/2O23 I l[ei 2023 Lampiran : Satu berkas Ha1 : Penyampaian Salinan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 31 Tahun 2023 tentang Uji Kesetaraan Yth. 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; 2. Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; 3. Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; 4. Direktur Jendera,l Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; 5. Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; 6. Sekretaris Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; 7. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; dan 8. Kepala Pusat Asesmen Pendidikan. Berkenaan dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 31 Tahun 2023 tentang Uji Kesetaraan, dengan hormat bersama ini kami sampaikan Salinan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih. Biro Hukum ,/,/ lU04 z R EPUB DO 9, *tg raswati 'uoftfp 09262000t22001
  • 2. SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2023 TENTANG UJI KESETARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa untuk menjamin mutu lulusan pendidikan nonformal dan pendidikan informal, hasil belajar pendidikan nonformal perlu dihargai setara dan pendidikan informal perlu diakui sama dengan pendidikan formal; b. ba-hwa berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 20 10 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, penghargaan dan pengakual hasil belajar pendidikan nonformal dan pendidikan informal dilakukan mela-lui penyetaraan; c. bahwa untuk menjamin pemenuhan akses peserta didik pendidikan nonformal dan pendidikan informal terhadap penyetaraan hasil belajar, perlu pengaturan uji kesetaraan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimalsud dalam huruf a, huruf b, dart huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Uji Kesetaraan; Mengingat l. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 43Ol); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O14 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2O23 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
  • 3. Menetapkan 2- 2 Tahun 2022 tertang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856); 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2Ol9 tentang Pesantren (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O19 Nomor 191, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6406); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol0 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2O1O tentang Perubahal atas Peraturan Pemerintah Nomor I 7 Tahun 201 0 tentang Pengelolaan dan Penyelengg€rrazln Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 1f2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 6. Peraturarr Pemerintah Nomor 57 Tahun 2027 tentang Stardar Nasional Pendidikan (lrmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 202 1 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6762); 7. Peraturan Presiden Nomor 62 Ta-hun 2O2l terrta;rg Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 156); 8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2O2l tentang Orgalisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2O21 Nomor 963); MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI TENTANG UJI KESETARAAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan be{enjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikal tinggi. 2. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar Pendidikan Formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 3. Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
  • 4. 4 5 Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pendidikan. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. BAB II PENYELENGGARAAN UJI KESETARAAN Bagian Kesatu Umum Pasal 2 (1) Peserta didik pada Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal daiam menyetarakan hasil pendidikannya dengan hasil pendidikan formal harus mengikuti asesmen melalui uji kesetaraan. (2) Uji kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat pilihan bagi peserta didik pada jalur Pendidikan Nonformal dan jalur Pendidikan Informal. (3) Pendidikan Nonformal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi program paket A, program paket B, dan program paket C, atau bentuk lain yang sederajat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (4) Pendidikan Informai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan sekolahrumah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 3 (1) Uji kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasai 2 ayat (1) dilakukan untuk mengukur kompetensi peserta didik dalam menyetarakan hasil Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal dengan hasil Pendidikan Formal. (21 Pengukuran kompetensi peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (l) merupakan pengukuran hasil belajar yang mencakup paling sedikit literasi membaca dan numerasi berdasarkan kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 4 Uji kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat ( 1 ) diselenggarakan berdasarkan prinsip menj aga kejujuran, kerahasiaan, keamanan, dan kelancaran uji kesetaraan. Bagian Kedua Peserta Uji Kesetaraan Pasal 5 (1) Peserta uji kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) merupakan peserta didik pada jalur -3-
  • 5. 4 Pendidikan Nonformal dan jalur Pendidikan Informal yang terdaftar dalam sistem basis data yang dikelola oleh Kementerian. (21 Peserta uji kesetaraan yang berasal dari jalur Pendidikan Nonformal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas peserta didik yang berada pada: a. semester terakhir di akhir program paket A atau bentuk lain yang sederajat; b. semester terakhir di akhir program paket B atau bentuk lain yang sederajat; atau c. semester terakhir di akhir program paket C atau bentuk lain yang sederajat. (3) Peserta didik yang berasal dari jalur pendidikan nonformai di pesantren yang diselenggarakan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama dapat mengikuti uji kesetaraan dengan persyaratan terdaftar dalam sistem basis data yang dikelola oleh Kementerian. (4) Peserta uji kesetaraan yang berasal dari jalur Pendidikan Informal merupakan peserta didik pada sekolahrumah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4). Bagian Ketiga Pelaksanaan Uji Kesetaraan Pasal 6 (1) Uji kesetaraan diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi yang ditetapkan oleh Kementerian. (2 Kementerian dalam menetapkan satuan pendidikan terakreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertimbangkan: a. kesiapan sumber daya satuan pendidikan; dan b. keterjangkauan lokasi satuan pendidikan. (3) Dalam menetapkan satuan pendidikan penyelenggara uji kesetaraan, Kementerian berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. Pasal 7 Dalam melaksanakan uji kesetaraan, penyelenggara uji kesetaraan menyiapkan paling sedikit: a. sarana terdiri atas komputer, listrik, dan jaringan internet; dan b. petugas pelaksana uji kesetaraan terdiri atas proktor dan teknisi. Pasal 8 (1) Uji kesetaraan dilaksanakan di satuan pendidikan atau dapat dilaksanakan di tempat lain di luar satuan pendidikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Kementerian. (2 Dalam hal uji kesetaraan dilaksanakan pada tempat lain di luar satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kementerian berkoordinasi dengan
  • 6. 5 Pemerintah Daerah untuk memastikan kriteria yang ditetapkan Kementerian terpenuhi. Pasal 9 (1) Pemerintah Daerah melakukan pengawasan atas pelaksanaan uji kesetaraan bagi peserta didik. (2 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan oleh pendidik dari satuan pendidikan lain yang ditugaskan. (3) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Kementerian. Pasal 10 (1) Uji kesetaraan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pengujian berbasis komputer yang dikembangkan oleh Kementerian. (21 Sistem pengujian berbasis komputer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat instrumen uji kesetaraan. (3) Proktor bertanggung jawab dalam penggunaan sistem pengujian berbasis komputer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di satuan pendidikan. Bagian Keempat Hasil Uji Kesetaraan Pasal 11 (1) Peserta didik pada jalur Pendidikan Nonformal yang telah mengikuti uji kesetaraan dan dinyatakan 1u1us dari satuan pendidikan berhak memperoleh sertifikat hasil uji kesetaraan atau surat keterangan hasil uji kesetaraan. (2 Peserta didik pada jalur Pendidikan Nonformal yang telah mengikuti uji kesetaraan dan memenuhi capaian kompetensi minimum berdasarkan kriteria standar kompetensi lulusan berhak memperoleh sertillkat hasil uji kesetaraan. (3) Peserta didik pada jalur Pendidikan Nonformal yang telah mengikuti uji kesetaraan dan tidak memenuhi capaian kompetensi minimum berdasarkan kriteria standar kompetensi lulusan mendapatkan surat keterangan hasil uji kesetaraan. Pasal 12 (1) Peserta didik pada jalur Pendidikan Informal yang telah mengikuti uji kesetaraan dan memenuhi capaian kompetensi minimum berdasarkan kriteria standar kompetensi lulusan berhak memperoleh sertifikat hasil uji kesetaraan dan ijazah. (21 Peserta didik pada jalur Pendidikan Informal yang telah mengikuti uji kesetaraan dan tidak memenuhi capaian kompetensi minimum berdasarkan kriteria standar kompetensi lulusan mendapatkan surat keterangan hasil uji keseraraan.
  • 7. -6 (1) Peserta didik ,rJ**t.tir-a kali mengikuti uji kesetaraan dan tidak memenuhi capaian kompetensi minimum berdasarkan kriteria standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) dan Pasal 12 ayat (2) dapat mengikuti uji kesetaraan ulang. (21 Uji kesetaraan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan biaya mandiri. Pasal 14 (1) Sertilikat hasil uji kesetaraan dan surat keterangan hasil uji kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 diterbitkan oleh Kementerian. (2) Sertifikat hasil uji kesetaraan dan surat keterangan hasil uji kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada dinas pendidikan kabupaten/ kota dan kantor kementerian agama kabupaten/kota melalui dinas pendidikan provinsi. (3) Dinas pendidikan kabupaten/ kota dan kantor kementerian agama kabupaten/ kota sesuai kewenangannya menyampaikan sertifikat hasil uji kesetaraan dan surat keterangan hasil uji kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada satuan pendidikan penyelenggara uji kesetaraan. (4) Blangko sertifikat hasil uji kesetaraan dan ijazah ditetapkan oleh pemimpin unit utama yang melaksanakan tugas di bidang asesmen pendidikan. Pasal 15 Sertifikat hasil uji kesetaraan paling sedikit memuat: a. identitas peserta didik; b. nilai hasil uji kesetaraan; dan c. capaian kompetensi. Pasal 16 (1) Dalam hal sertifikat hasil uji kesetaraan rusak, hilang, musnah, atau ingin digandakan, pihak yang berkepentingan dapat mencetak salinan sertihkat hasil uji kesetaraan melalui aplikasi cetak salinan sertihkat hasil uji kesetaraan pada laman unit kerja yang membidangi asesmen pendidikan atau melalui fotokopi. (21 Keabsahan dari salinan sertifikat hasil uji kesetaraan yang dicetak melalui aplikasi maupun melalui fotokopi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan kesesuaian data pada laman unit kerja yang membidangi asesmen pendidikan. (3) Sertilikat hasil uji kesetaraan dan salinan sertifikat hasil uji kesetaraan ditetapkan oleh pemimpin unit utama yang melaksanakan tugas di bidang asesmen pendidikan.
  • 8. -7 - BAB III PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN Pasal 17 Kementerian dan Pemerintah Daerah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap persiapan dan pelaksanaan uji kesetaraan. Pasal 18 (1) Pemerintah Daerah menyampaikan laporan hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 kepada Kementerian dengan tembusan disampaikan kepada kementerian yang menyelenggarakan urusan di bidang pemerintahan dalam negeri. (2 Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat informasi mengenai: a. kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan uji kesetaraan; b. keterlaksanaan uji kesetaraan; c. kendala/masalah daiam pelaksanaan uji kesetaraan; dan d. tindaklanjut/ strategi penanganan kendala/ masalah. (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (21 disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan uji kesetaraan. BAB IV PENDANAAN Pasal 19 Pendanaan penyelenggaraan uji kesetaraan bersumber dari a. Anggaran Pendapatan Belanja Negara; b. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah; c. masyarakat;dan/atau d. sumber lain yang sah dan tidak mengikat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V LARANGAN DAN SANKSI Pasal 20 (1) Dalam pelaksanaan uji kesetaraan, Peserta didik dilarang: a. melakukan kerja sama dengan peserta lainnya atau menyontek dalam melaksanakan uji kesetaraan; b. menggunakan alat bantu atau meminta bantuan dari pihak lain dalam menj awab soal uji kesetaraan; c. menggunakan joki dalam mengikuti uji kesetaraan; d. membawa alat komunikasi, kamera, perangkat elektronik yang dapat merekam gambar, dan/atau
  • 9. alat elektronik lainnya dalam ruang uji kesetaraan; dan/ atau e. melanggar tata tertib yang mengganggu peiaksanaan uj i kesetaraan. (2) Dalam pelaksanaan uji kesetaraan, proktor atau pengawas dilarang: a. membiarkan peserta uji kesetaraan melakukan kerja sama dengan peserta lainnya atau menyontek; b. membiarkan peserta uji kesetaraan untuk menggunakan joki saat sedang mengikuti uji kesetaraan; c. membiarkan peserta uji kesetaraan membawa alat komunikasi, kamera, perangkat elektronik yang dapat merekam gambar, dan/atau alat elektronik lainnya dalam ruang uji kesetaraan; d. menggunakan alat komunikasi, kamera, perangkat elektronik yang dapat merekam gambar, dan/atau alat elektronik lainnya; dan/atau e. membantu peserta uji kesetaraan dalam menjawab soal uji kesetaraan. (3) Selain larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), proktor dilarang mengabaikan penanganan gangguan pada sistem aplikasi uji kesetaraan yang mengakibatkan penundaan dan/atau pengulangan pelaksanaan uji kesetaraan. (4) Dalam pelaksanaan uji kesetaraan, satuan pendidikan sebagai penyelenggara dan/atau pelaksana uji kesetaraan dilarang: a. memungut biaya dari peserta uji kesetaraan diluar ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah; b. memanipulasi data identitas peserta uji kesetaraan; c. membantu memberikan jawaban soal uji kesetaraan kepada peserta uji kesetaraan; d. membiarkan atau menyuruh peserta uji kesetaraan membawa alat komunikasi, kamera, perangkat elektronik yang dapat merekam gambar, dan/atau alat elektronik lainnya dalam ruang uji kesetaraan; e. membiarkan orang lain yang tidak berkepentingan memasuki ruang ujian saat uji kesetaraan berlangsung; dan/atau f. menawarkan dan membiarkan terjadinya perjokian. Pasal 2 1 (1) Peserta didik yang melanggar ketentuan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) dikenakan sanksi administratif berupa: a. pembatalan mengikuti uji kesetaraan pada mata uji yang sedang berlangsung; atau -8-
  • 10. -9- b. dikeluarkan dari ruang uji kesetaraan dan dinyatakan memperoleh nilai terendah 0 (nol) untuk mata uji yang sedang berlangsung; (21 Pengawas yang melanggar ketentuan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) atau proktor yang melanggar ketentuan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) dan ayat (3) dikenakan sanksi administratif berupa pembebasan tugas sebagai pengawas atau proktor. (3) Satuan pendidikan sebagai penyelenggara dan/ atau pelaksana uji kesetaraan yang melanggar ketentuan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (4) dikenakan sanksi administratif berupa rekomendasi penghentian sebagai penyelenggara uji kesetaraan selama 3 (tiga) kali penyelenggaraan secara berturut- turut. Pasal 22 (1) Tata cara penyelenggaraan uji kesetaraan, pemantauan, evaluasi, pelaporan, pendanaan, dan pengenaan sanksi ditetapkan daiam prosedur operasional standar. (2) Prosedur operasional standar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh pemimpin unit utama yang meiaksanakan tugas di bidang asesmen pendidikan. BAB VI KE"IENTUAN PENUTUP Peraturan Menteri diundangkan. Pasal 23 mulai berlaku pada tanggal 1n1
  • 11. -10- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 April 2023 MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, NADItrM ANWAR MAKARIM Diundangkan di Jakarta pada tanggai 28 April 2023 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, TTD ASEP N. MULYANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2023 NOMOR 356 Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Hukum terian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Ineke ti NIP 1 97809262000 12200 I TTD