Ismania Rahmadani, Tugas minggu 4 kwh ((berfikir kreativitas dan inovasi)Ismania1912
1. Inovasi adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan ide-ide untuk memecehan masalah dan ide-ide tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Inovasi digunakan dalam kewirausahaan untuk dapat membuat sesuatu yang baru yang berbeda dari pasar dengan mengeluarkan ide-ide baru yang dapat diterima dan diminati oleh masyarakat. Beberapa tahap dalam proses inovasi adalah sebagai
kreativitas adalah suatu kemampuan yang ada dalam diri individu untuk mengaktualisasikan dirinya dengan cara mengombinasi ide-ide yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru.
4, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas da...nelda pratiwi
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "4, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.,Berfikir Kreatifitas dan Inovasi, Universitas Mercu Buana, 2018.
Ismania Rahmadani, Tugas minggu 4 kwh ((berfikir kreativitas dan inovasi)Ismania1912
1. Inovasi adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan ide-ide untuk memecehan masalah dan ide-ide tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Inovasi digunakan dalam kewirausahaan untuk dapat membuat sesuatu yang baru yang berbeda dari pasar dengan mengeluarkan ide-ide baru yang dapat diterima dan diminati oleh masyarakat. Beberapa tahap dalam proses inovasi adalah sebagai
kreativitas adalah suatu kemampuan yang ada dalam diri individu untuk mengaktualisasikan dirinya dengan cara mengombinasi ide-ide yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru.
4, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas da...nelda pratiwi
Dengan ini, Saya Nelda Ratna P. membuat artikel berjudul "4, Kewirausahaan 1 dengan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA.,Berfikir Kreatifitas dan Inovasi, Universitas Mercu Buana, 2018.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan 1
Dosen Pengampu : Prof. Dr.Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh:
Setya Darmawan – 43217110323
2. BERPIKIR KREATIVITAS DAN INOVASI
A. Pengantar
Jaman berubah. Tuntutannya juga senantiasa berubah. Kebutuhan masyarakat mengalami
perubahan juga. Sebagai sebuah peluang kewirausahaan, akhirnya perubahan itu sendiri adalah
kesempatan sekaligus tantangan. Setidaknya, perubahan terjadi karena faktor alami dan juga
karena faktor kreativitas manusia itu sendiri yang mampu mengubah lingkungan sekitarnya.
Swiss, Swedia, Belanda, Amerika Serikat dan Inggris adalah negara paling inovatif di dunia,
sementara sekelompok negara termasuk India, Kenya, dan Vietnam mengungguli negara
tetangganya dalam tingkat perkembangan mereka, menurut Indeks Inovasi Global 2017 yang
ditulis oleh Cornell University, INSEAD dan World Intellectual Property Organization (WIPO).
Indonesia karena tak memiliki keunggulan termasuk di bidang ICT seperti Singapura dan Filipina,
harus puas berada di peringkat 76 dunia. Di tengah gencarnya usaha untuk membangun jiwa
kewirausahaan, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri di bidang pendidikan, terutama di
pendidikan tinggi. Pendidikan itulah yang diharapkan bisa membentuk mentalitas masyarakat.
Perbedaan antara orang yang sukses dengan orang yang gagal letaknya pada mentalitasnya.
Apa yang biasa orang pikirkan, oleh seseorang menentukan apa yang akan dicapainya. Ini
berlaku di lapangan niaga maupun lapangan-lapangan lain. Jika seseorang dapat berpikir dengan
cerdas dan kreatif, maka orang tersebut akan mendapat hasil-hasil tertentu. Jika pikiran-
pikirannya tidak menentu dan tidak diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, maka hasilnya pun
akan mengecewakan.
Kekuatan yang dimiliki oleh setiap manusia yang sering disebut dengan imajinasi. Melalui
imajinasi (atau yang sering juga diistilahkan dengan mimpi, dalam bahasa motivator) inilah
manusia dapat mencapai kemauan yang tinggi dan kesanggupannya dalam menemukan segala
hal. imajinasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu imajinasi sintesis dan imajinasi kreatif. imajinasi
sintesis adalah untuk tidak menciptakan hal yang baru, tetapi membentuk dan menyusun yang
lama dalam bentuk kombinasi baru. Sedangkan imajinasi kreatif adalah menciptakan hal-hal baru
terutama apabila imajinasi sintesis tidak bisa bekerja dalam memecahkan suatu masalah. Dalam
hubungan ini, berpikir kreatifnya seorang Wirausaha dapat merombak dan kemudian
mendorongnya dalam pengembangan lingkungan menjadi berhasil.
B. Pengertian Kreativitas dan Inovasi
a. Kreativitas
Memahami maksud dan makna suatu kata, jalan paling sederhana adalah dengan menelusuri
asal katanya atau yang disebut dengan etimologis. Kreativitas secara etimologi berasal dari
bahasa latin yakni creare yang berarti mencipta. Akar kata ini kemudian juga digunakan dalam
bahasa Inggris, to create. Kata creare dalam bahasa latin ini, awalnya menunjuk pada Tuhan atau
3. dewa yang menciptakan sesuatu. Kini, dengan nuansa yang berbeda, secara sederhana kata ini
dapat dikenakan kepada manusia sejauh menunjuk pada kemampuannya untuk membuat
sesuatu yang sebelumnya ‘tidak ada’ menjadi ada, atau kemampuan untuk mengadakan sesuatu
yang baru.
Ada banyak pengertian kreativitas menurut para ahli. Namun, secara umum kreativitas dapat
dipahami sebagai inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan
bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic yaitu sesuatu yang merupakan
pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti,
mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru.
Ciri-ciri umum orang yang kreatif adalah: terbuka terhadap pengalaman, suka memperhatikan
melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan, menerima dan merekonsiliasi
sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas, independen dalam
mengambil keputusan, berpikir dan bertindak, memerlukan dan mengasumsikan otonomi, percaya
diri, tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang
diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar-kemampuan untuk men-generik ide-
ide yang banyak, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap fenomena
yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif.
Peran sentral kreativitas dalam kewirausahaan adalah mewujudkan adanya kemampuan yang
kuat untuk menciptakan (to create or to innovate) sesuatu yang baru, misalnya: sebuah organisasi
baru, pandangan baru tentang pasar, nilai-nilai corporate baru, proses-proses manufacture yang
baru, produk-produk dan jasa-jasa baru, cara-cara baru dalam mengelola sesuatu, cara-cara baru
dalam pengambilan keputusan.
Kreativitas adalah: “Berpikir sesuatu yang baru”. “Kreativitas sebagai kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan
persoalan dalam menghadapi peluang”.
Kreativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi wirausaha yang baru memulai,
tetapi juga bagi bisnis dan kegiatan bisnis pada umumnya. Kretivitas merupakan sumber penting
dalam penciptaan daya saing untuk semua organisasi yang peduli terhadap growth
(pertumbuhan) dan change (perubahan).
Ada beberapa syarat agar orang menjadi kreatif yaitu:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience).
2. Pengamatan melihat dengan cara yang biasa dilakukan (observanvce seeing things in
unusual ways).
3. Keinginan (curiosity) Toleransi terhadap ambiguitas (tolerance of apporites)
4. Kemandirian dalam penilaian, pikiran dan tindakan (independence in judgement, thought
and action)
5. Memerlukan dan menerima otonomi (needing and assuming autonomy)
4. 6. Kepercayaan terhadap diri sendiri (self-reliance)
7. Tidak sedang tunduk pada pengawasan kelompok (not being subject to group standart and
control).
8. Ketersediaan untuk mengambil resiko yang diperhitungakan (willing to take calculated
risks).
5. Daftar Pustaka
1. Baldacchino. 2008. “Entrepreneurial Creativity and Innovation”, The First International
Conference on Strategic Innovation and Future Creation, University of Malta, Malta.
2. Bjerke, B. 2005. Managing Entrepreneurship on Whose Terms? in Research at the
Marketing/ Entrepreneurship Interface, Edited by Hills, G. and Miles, M., Chicago:
University of Illinois.
3. Bustami, Bernadien, Sandra Nurlela & Ferry. 2007. Mari Membangun Usaha Mandiri:
Pedoman Praktis Bagi UKM, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
4. Frinces, Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Cetakan Pertama, Yogyakarta:
Penerbit Darusalam
5. Jong & Wennekers. 2008. “Conceptualizing Entrepreneurial Employee Behavior”, SMEs
and Entrepreneurship Programme Finance by the Netherlands Ministry of Economic
Affairs.
6. Keeh, Hean Tat, Mai Nguyen & Ping. 2007. “The Effects of Entrepreneurial Orientation and
Marketing Informationon the Performance of SMEs”, Journal of Business Venturing, hal.:
592-611.
7. Larsen, P. & A. Lewis. 2007. “How Award Winning SMEs Manage The Barriers to
Innovation”, Journal Creativity and Innovation Management, hal.: 141-151.
8. Ernani Hadiyati, Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha
Kecil, JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011
hal.: 8-16