Empat bulan mulia yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Muharram, Rajab, Zulqa'dah, dan Zulhijjah. Bulan-bulan tersebut dianggap suci dan larangan melakukan perbuatan kejahatan lebih ditekankan daripada bulan lainnya.
A. Dalil-dalil tentang puasa Rojab
• Dalil-dalil tentang puasa Secara umum
Himbauan secara umum untuk memperbanyak puasa kecuali di hari-hari yang diharamkan yang 5 dan bulan Rajab adalah bukan termasuk hari-hari yang diharamkan. Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari kamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan , dan puasa tersebut tetap dianjurkan walaupun di bulan Rajab. Berikut ini adalah riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa. Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472:
كُلُّ عَمَلِ ابْن أَدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامُ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ
“Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”
Imam Muslim No.1942:
لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”
Yang dimaksud Alloh akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tidak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan keutamaan sholat jama’ah 27 derajat atau ibadah selain yang 1 kebaikkan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikkan.
Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَ يُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”
• Dalil-dalil puasa Rajab secara khusus
a. Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ حَكِيْمٍ اْلأَنْصَارِيِّ قَالَ: " سَأَلْتُ سَعِيْدَ بْنَ جُبَيْرٍعَنْ صَوْمِ رَجَبَ ؟ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِيْ رَجَبَ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ"
“Sesungguhnya Ustman Ibn Hakim Al-Anshori, berkata: “Aku bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa di bulan Rajab dan ketika itu kami memang di bulan Rajab”, maka Sa’id menjawab: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata: “Nabi Muhammad SAW berpuasa (di bulan Rajab) hingga kami katakan beliau tidak pernah berbuka di bulan Rajab, dan beliau juga pernah berbuka di bulan Rajab, hingga kami katakan beliau tidak berpuasa di bulan Rajab.”
Dari riwayat tersebut di atas bisa dipahami bahwa Nabi SAW pernah berpuasa di bulan Rajab dengan utuh, dan Na
A. Dalil-dalil tentang puasa Rojab
• Dalil-dalil tentang puasa Secara umum
Himbauan secara umum untuk memperbanyak puasa kecuali di hari-hari yang diharamkan yang 5 dan bulan Rajab adalah bukan termasuk hari-hari yang diharamkan. Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari kamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan , dan puasa tersebut tetap dianjurkan walaupun di bulan Rajab. Berikut ini adalah riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa. Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472:
كُلُّ عَمَلِ ابْن أَدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامُ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ
“Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”
Imam Muslim No.1942:
لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”
Yang dimaksud Alloh akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tidak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan keutamaan sholat jama’ah 27 derajat atau ibadah selain yang 1 kebaikkan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikkan.
Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَ يُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”
• Dalil-dalil puasa Rajab secara khusus
a. Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ حَكِيْمٍ اْلأَنْصَارِيِّ قَالَ: " سَأَلْتُ سَعِيْدَ بْنَ جُبَيْرٍعَنْ صَوْمِ رَجَبَ ؟ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِيْ رَجَبَ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ"
“Sesungguhnya Ustman Ibn Hakim Al-Anshori, berkata: “Aku bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa di bulan Rajab dan ketika itu kami memang di bulan Rajab”, maka Sa’id menjawab: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata: “Nabi Muhammad SAW berpuasa (di bulan Rajab) hingga kami katakan beliau tidak pernah berbuka di bulan Rajab, dan beliau juga pernah berbuka di bulan Rajab, hingga kami katakan beliau tidak berpuasa di bulan Rajab.”
Dari riwayat tersebut di atas bisa dipahami bahwa Nabi SAW pernah berpuasa di bulan Rajab dengan utuh, dan Na
Materi Sholawat dan Sholawat Wahidiyah oleh Bapak Kyai Moh. Nafihuzzuha, M.Sy., Ketua DPP PSW dalam Acara Perkemahan Kubro Wahidiyah 2014 di Pantai Kenjeran Baru Surabaya, 28 Desember 2014 s/d 1 Januari 2015.
Materi Sholawat dan Sholawat Wahidiyah oleh Bapak Kyai Moh. Nafihuzzuha, M.Sy., Ketua DPP PSW dalam Acara Perkemahan Kubro Wahidiyah 2014 di Pantai Kenjeran Baru Surabaya, 28 Desember 2014 s/d 1 Januari 2015.
Allah SWT menurunkan bulan Ramadhan kepada umat manusia karena kasih sayangnya, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, bertabur pahala yang tak terhingga bagi insan yang beriman dan bertaqwa dan penuh dengan ampunan dosa, oleh karena itu jangan disia-siakan kesempatan yang belum tentu tahun depannya dapat kita temui kembali. Bulan Ramadhan pada tahun 2015 M/1436 H sekarang ini jatuh pada hari Kamis tanggal 17 Juni s.d tanggal 16 Juli 2015. Sungguh terasa beda suasana jika dibandingkan dengan bulan biasa lainnya. Bulan Ramadhan adalah ( bulan) diturunkannya Al Qur'an, sebagai panduan untuk umat manusia , juga tanda yang jelas untuk bimbingan dan penilaian terhadap akhlak manusia ( Antara benar dan salah ). Selanjutnya jika salah seorang dari kamu mencapai bulan itu,maka ia harus berpuasa sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Baqarah 185, artinya wajib bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan yang salah satunya adalah berpuasa.
kitab suci bagi umat Islam, tidak ada keraguan di dalamnya
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Q.S. Al-Baqarah:2)
Secara tidak langsung Prof. Djamaluddin mengajukan konsep Flat Earth pada konsep hisab dan hilal karena secara Fisika kalender Hijriyah merupakan perhitungan berdasarkan bulan dan matahari yang berevolusi sedangkan bumi diam secara absolut.
Keutamaan bulan ramadhan;oleh AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Allah SWT menurunkan bulan Ramadhan kepada umat manusia karena kasih sayangnya, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, bertabur pahala yang tak terhingga bagi insan yang beriman dan bertaqwa dan penuh dengan ampunan dosa, oleh karena itu jangan disia-siakan kesempatan yang belum tentu tahun depannya dapat kita temui kembali. Bulan Ramadhan pada tahun 2015 M/1436 H sekarang ini jatuh pada hari Kamis tanggal 17 Juni s.d tanggal 16 Juli 2015. Sungguh terasa beda suasana jika dibandingkan dengan bulan biasa lainnya. Bulan Ramadhan adalah ( bulan) diturunkannya Al Qur'an, sebagai panduan untuk umat manusia , juga tanda yang jelas untuk bimbingan dan penilaian terhadap akhlak manusia ( Antara benar dan salah ). Selanjutnya jika salah seorang dari kamu mencapai bulan itu,maka ia harus berpuasa sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Baqarah 185, artinya wajib bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan yang salah satunya adalah berpuasa.
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdfHasaniahmadsaid
Hasani Ahmad Said adalah dosen muda Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah dengan keahlian ilmu al-Qur'an dan Tafsir dan tafsir Nusantara.
Saat ini sebagai ketua Prodi Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta.
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasaniahmadsaid
The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Muslim Scholars - Jour of Adv Research in Dynamical & Control Systems, Vol. 12, Issue-02, 2020, ISSN 1943-023X.pdf
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...Hasaniahmadsaid
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Perspective Al-qur'an and Sadd Al-dzari’ah - Talent Development & Excellence, Vol.12, No.3s, 2020, 2487 - 2495.pdf
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...Hasaniahmadsaid
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophile In Islamic Law- International Journal of Advanced Science and Technology - Vol. 29, No. 9s, (2020), pp. 4932-4937.pdf
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...Hasaniahmadsaid
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Perspective Al-qur'an and Sadd Al-dzari’ah - Talent Development & Excellence, Vol.12, No.3s, 2020, 2487 - 2495.pdf
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasaniahmadsaid
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Muslim Scholars - Jour of Adv Research in Dynamical & Control Systems, Vol. 12, Issue-02, 2020, ISSN 1943-023X.pdf
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
4 Bbulan Hharam - Ppengajian Baitul Muttaqin bsd - Dr. H. Hasani Ahmad Said, M.A.
1. 4 BULAN MULIA (Arba’atun Hurum):
RAJAB BULAN MENANAM KEBAIKAN
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A.
(Dosen Ilmu al-Qur’an dan Tafsir UIN Jakarta)
Disampaikan Pada Pengajian Rutin BSD
Tangsel, 6 Februari 2022
2. 4 BULAN MULIA (Arba’atun Hurum):
KAJIAN TAFSIR TEMATIK
3. Ayat Arba’atun Hurum
• َشَع َانْاث ِ َّ
اَّلل َدْنِع ِ
ورُهُّشال َةَّدِع َّنِإ
ْوَي ِ َّ
اَّلل ِباَتِك يِف اًرْهَش َر
َم
َعَب ْرَأ اَهْنِم َض ْرَ ْ
اْل َو ِتا َوَمَّسال َقَلَخ
ِيَقْال ُينِالد َكِلَذ ٌمُرُح ٌة
َ
َلَف ُم
ْال واُلِتاَق َو ْمُكَسُفْنَأ َّنِهيِف واُمِلْظَت
ِتاَقُي اَمَك ًةَّفاَك َينِك ِ
رْشُم
ًةَّفاَك ْمُكَنوُل
َينِقَّتُمْال َعَم َ َّ
اَّلل َّنَأ واُمَلْعا َو
– “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua
belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan
haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka
janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang
empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan
ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertakwa.” (Q.S. at Taubah :36
4. Bulan Mulia dalam Hadis
• Bulan istimewa tersebut berjumlah empat, dan nama-
namanya telah dijelaskan di dalam sabda Nabi berikut:
• َّسال َقَلَخ َم ْوَي ِهِتَئْيَهَك َارَدَتْسا ِدَق ُانَمَّالز
َشَع َانْاث ُةَنَّسال ، َ
ض ْرَْلا َو ِتا َوَم
َر
ٌاتَيِلا َوَتُم ٌةَثََلَث ، ٌمُرُح ٌةَعَب ْرَأ اَهْنِم ، اًرْهَش
ُمْال َو ِةَّج ِحْال وُذ َو ِةَدْعَقْال وُذ
ُمَّرَح
َانَبْعَش َو ىَداَمُج َْنيَب ِىذَّال َرَضُم ُبَج َر َو ،
– “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah
menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas
bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga
bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan
Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang
terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari
no. 3197 dan Muslim no. 1679)
5. Makna Al-Asyhur al-Hurum
• Arba‘atun Hurum terdiri dari dua kata Arba‘atun dan
Hurum. Arba‘atun adalah bilangan hitungan angka
dalam bahasa Arab, sedangan dalam bahasa Indonesia
artinya empat. Hurum merupakan bentuk jamak dari
kata haram, kata haram merupakan bentuk derivative
dari kata Arab harama yang mengandung makna
larangan dan pertentangan.
• Kata harama berkembang pula maknanya sehingga
berarti hormat (mulia). Al-Qurthubi, seorang ahli tafsir
klasik, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
Arba‘atun Hurum adalah empat bulan yang dimuliakan
dari dua belas bulan yang ada pada sisi Allah adalah
bulan Muharam, Rajab, Zulqa’dah dan Zulhijjah.
6. Bulan-bulan yang Dihormati dan
Mutiara Ayat
• Ayat yang sebelumnya menjelaskan bagaimana seharusnya
kaum muslim menghadapi para ahli kitab yang tidak
beriman;
• Uraian tentang bulan erat kaitannya dengan ibadah haji dan
zakat dari sisi haul. Ini sesuai dengan ayat sebelumnya
tentang kecaman bagi yang enggan membayar zakat;
• Ayat sebelum maupun ayat 36 ini sama-sama menjelaskan
keburukan kaum musyrikin;
• Pembagian 12 bulan dalam setahun adalah ketetapan Allah
semenjak Allah menciptakan langit dan bumi.
• Di anatara 12 bulan ada bulan haram;
• Kaum muslimin diperintahkan memerangi kaum musyrikin
yang hendak menghancurkan Islam ;
7. Pandangan Ulama Tentang Qamariyah
& Syamsiyah
• Bulan qamariyah itu perhitungannya berdasarkan bulan. Para mufasir berpendapat dua belas bulan
di sini adalah: Bulan Muharram, Sahafar, Rabi’ul Awwal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Ula, Jumadits
Tsaniyah, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Zulqa’dah, Zulhijjah.
• Kita perlu mengenal tiga jenis kalender yang dipakai manusia. Pertama, kalender solar (syamsiyah,
berdasarkan matahari), yang waktu satu tahunnya adalah lamanya bumi mengelilingi matahari yaitu
365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau 365,2422 hari.
• Kedua, kalender lunar (qamariyah, berdasarkan bulan), yang waktu satu tahunnya adalah dua belas
kali lamanya bulan mengelilingi bumi, yaitu 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik (29,5306 hari = 1 bulan)
dikalikan dua belas, menjadi 354 hari 8 jam 48 menit 34 detik atau 354,3672 har
• Jumlah hari setahun dalam bulan Qamariyah sebanyak 355 hari, sedang syamsiah sebanyak 365,25
(tiga tarus enam puluh lima hari dan seperempat hari) atau selisih 10 hari dalam setahun. Maka
bulan haji dan puasa misalnya tidak selalu terjadi dalam bulan syamsiah/penanggalan masehi yang
sama. Sedangkan Qamariyah pasti sama. Ini juga bulan Puasa dan Haji tidak selalu musim panas
atau dingin tetapi bergangi-ganti musim.
• Ulama berpendapat perbedaan perhitungan Syamsiah dan Qamariah itu diisyaratkan melalui firman
Allah Q.s. al-Kahfi [18]: 25, walabitsu fi kahfihim tsalatsa mi’ati sinina wazdadu tis’a, (meraka
berdiam dalam gua tiga ratus tahun ditambah sembilan). Yakni 300 tahun menurut perhitungan
Syamsiah dan 309 tahun menurut perhitungan Qamariyah. Bukankah selisih setiap tahunnya sekitar
10 hari lebih hingga jika 300 tahun dikalikan sepuluh sama dengan 3000 hari dan ini sama dengan 9
tahun. MQS, Tafsir al-Mishbah, Vol. 5, h. 586
8. Kenapa Bulan Haram?
Paling tidak ada dua makna kenapa disebut bulan haram?
• Pertama: pada bulan tersebut diharamkan berbagai
pembunuhan/peperangan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini
demikian.
• Kedua: pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan
haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena
mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik
untuk melakukan amalan ketaatan.” Demikian pendapat Ibnul
Jauziy ketika menafsirkan surat At Taubah ayat 36.
• Ibnu ’Abbas mengatakan, ”Allah mengkhususkan empat bulan
tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci.
Melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar,
dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih
banyak.”
9. Tafsir 4 Bulan Mulia
• Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan,
•
َّ
مُث
َّ
صَتْاخ
َّْنِم
ََّكِلَذ
َّ
َةَعَبْرَأ
َّ
رُهْشَأ
َّ
َعَجَف
َّ
نُهَل
،اًماَرَح
َظمعو
،ماتهنُرُح
َّ
َلَعَجَو
ََّبْنالذ
َّ
نِيهِف
،َمَظْعَأ
َّ
َلَمَعْلاَو
َّ
َحِلاالص
َّ
َ ْ
الَو
ََّرْج
َّ
َمَظْعَأ
.
• Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12
bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan
istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa
disamping melipatgandakan perbuatan baik.
• Mengenai keutamaan bulan-bulan haram telah disebutkan
dalam firman Allah Ta’ala dalam surat At-Taubah: 36. Allah
Ta’ala berfirman:
• ْمُكَسُفْنَأ َّنِهيِف واُمِلْظَت َلَف
– “Maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan
(haram) yang empat itu“