Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang materi Kebangkitan Heroisme dan Kesadaran Kebangsaan pada mata pelajaran Sejarah Indonesia untuk siswa kelas XI. Pembelajaran akan dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan fokus pada kehidupan sosial, ekonomi, budaya, militer, dan pendidikan di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang. Siswa akan belajar secara kelompok melalui diskusi dan presentasi untuk memahami masa
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...eli priyatna laidan
Ā
koleksi rpp fisika ppkn tik prakarya kelas x sd xii, karena saya mengajar mata pelajaran tersebut. Jadi bila terdapat kekurangan bisa email di dasepggl@gmail.com atau sms ke 0856 5990 0626
Kuesioner uji validitas pengguna software Web menurut DeLone dan McLean Ressa
Ā
model keberhasilan sistem informasi DeLone dan McLean adalah antara kualitas sistem dengan kepuasan end-user. Selain itu, hubungan antara kualitas informasi (Information Quality) dengan kepuasan pengguna (User Satisfaction), penggunaan sistem (Use) dengan kepuasan pengguna (User Satisfaction), serta kualitas sistem (System Quality) dengan penggunaaan sistem (Use).
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Ā
3.9.rpp kehidupan sosek jaman jepang
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
No......
Sekolah : SMA YASIHA GUBUG
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XI -Peminatan / 2
Materi Pokok / Topik : Kebangkitan Heroisme dan Kesadaran Kebangsaan
Alokasi Waktu : 2 x 4 JP ( 360 menit )
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atasberbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakanmetoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator:
1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa.2.4 Meneladani perilaku kerjasama,tanggung jawab, cinta damai para
pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2.2. Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban dan kerjasama yang
dicontohkan para pemimpin pada masapergerakan nasional, meraih dan
mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
3. 9. Menganalisis kehidupan sosial, ekonomi, budaya, militer, dan pendidikan di Indonesia
pada zaman pendudukan Jepang.
B.1.Indikator
Pertemuan 1
3.9.1. Menjelaskan proses masuknya pendudukan Jepang di Indonesia
3.9.2. Menjelaskan kehidupan sosial pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
3.9.3. Menjelaskan kehidupan ekonomi pada masa pendudukan Jepang di
Indonesia
Pertemuan 2
3.9.4. Menjelaskan kehidupan budaya pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
3.9.5. Menjelaskan kehidupan militer pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
3.9.6. Menjelaskan perkembangan pendidikan di Indonesia pada masa pendudukan
Jepang
4.9 Menyusun kliping tentang kehidupan sosial, ekonomi, budaya, militer dan pendidikan di
Indonesia pada zaman pendudukan Jepang.
2. B.2.Indikator
Pertemuan 1
4.9.1.Menyajikan hasil penalaran dlm bentuk tulisan tgg kehidupan sosial, ekonomi,
budaya, militer, dan pendidikan di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang.
Pertemuan 2
4.9.2. Menyajikan hasil penyusunan kliping tentang kehidupan sosial, ekonomi,
budaya, militer dan pendidikan di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, mengamati dan membaca referensi siswa dapat:
Pertemuan 1
1. Mendeskripsikan proses masuknya pendudukan Jepang di Indonesia
2. Menganalisis kehidupan sosial pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
3. Menyampaikan kehidupan ekonomi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
Pertemuan 2
4. Menganalisis kehidupan budaya pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
5. Menganalisis kehidupan militer pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
6. Menganalisis perkembangan pendidikan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang
7. Menyajikan hasil penalaran dlm bentuk tulisan tgg kehidupan sosial, ekonomi, budaya,
militer, dan pendidikan di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang.
8. Menyajikan hasil penyusunan kliping tentang kehidupan sosial, ekonomi, budaya, militer
dan pendidikan di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1.Menjelaskan proses masuknya pendudukan Jepang di Indonesia
2.Menjelaskan kehidupan sosial pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
3.Menjelaskan kehidupan ekonomi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
Pertemuan 2
4.Menjelaskan kehidupan budaya pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
5.Menjelaskan kehidupan militer pada masa pendudukan Jepang di Indonesia
6.Menjelaskan perkembangan pendidikan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
F. Media Alat dan Sumber Belajar
1.Gambar : - Foto gambar perumahan penduduk masa jepang,
- gambar mata uang yg beredar pada masa awal kemerdekaan,
- Gambar/foto angkatan laut Belanda pada masa perang Kemerdekaan
1. Alat / Bahan : Laptop,LCD Monitor
2. Sumber Belajar : Buku Sejarah Indonesia Kls XI ( Kemendikbud )
Buku buku lain yg relevan
3. G. Langkah ā langkah Kegiatan
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan
ā¢ Memberikan salam
ā¢ Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
ā¢ Menanyakan kehadiran siswa
ā¢ Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
ā¢ Peserta didik dibagi ke dalam 6 kelompok yang beraanggota
kan 6 orang
ā¢ Tanya jawab materi sebelumnya mengenai Imperialisme
ā¢ Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point
10 menit
Inti
ļ¶ Guru menayangkan gambar
ļ¶ Mengamati
ļ Siswa diminta unt mengamati gambar tsb diatas.
ļ¶ Menanya
ļ Guru mendorong siswa unt bertanya hal- hal yg terkait dg
Gambar yg diamati
ļ Guru menegaskan kembali topik Pembelajaran yg akan
dibahas
ļ¶ Mengeksploitasi dan Mengasosiasi
ļ Guru memberikan pengantar singkat ttg Kondisi Ekonomi
pd masa awal Kemerdekaan
ļ Memberi waktu kepada peserta didik unt berdiskusi :
a. Kelompok I mendiskusikan dan membuat rumusan ttg :
proses masuknya pendudukan Jepang di Indonesia b. B.
b. Kelompok II mendiskusikan dan membuat rumusan
tentang kehidupan sosial pada masa pendudukan Jepang
di Indonesia
b. Kelompok III mendiskusikan dan membuat rumusan ttg
kehidupan ekonomi pada masa pendudukan Jepang di
Indonesia
ļ¶ Mengkomunikasikan
ļ Mempresentasikan hasil diskusi masing masing kelompok
atau perwakilan
ļ Kelompok lain menanggapi
150 menit
Penutup ā¢ Klarifikasi / Kesimpulan siswa dibantu oleh Guru dlm 20 menit
4. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
menyimpulkan materi Kondisi Ekonomi pada masa awal
Kemerdekaan
ā¢ Siswa malakukan refleksi ttg pelaksanaan Pembelajaran dan
pelajaran apa yg diperoleh ttg materi Kondisi Ekonomi pada
masa awal Kemerdekaan
ā¢ Guru melakukan evaluasi unt mengukur ketercapaian tujuan
Pembelajaran dg mengajukan pertanyaan :
1. Jelaskan proses masuknya pendudukan Jepang di Indonesia
2. Jelaskan kehidupan sosial pada masa pendudukan Jepang di
Indonesia
3. Jelaskan kehidupan ekonomi pada masa pendudukan Jepang
di Indonesia
Tugas
Siswa diberi tugas unt mengumpulkan laporan hasil diskusi
Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan
ā¢ Memberikan salam
ā¢ Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
ā¢ Menanyakan kehadiran siswa
ā¢ Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
ā¢ Peserta didik melanjutkan untuk berdiskusi
ā¢ Tanya jawab materi sebelumnya mengenai awal masa Jepang
ā¢ Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point
10 menit
Inti ļ¶ Guru menayangkan gambar
ļ¶ Mengamati
ļ Siswa diminta unt mengamati gambar tsb diatas.
ļ¶ Menanya
ļ Guru mendorong siswa unt bertanya hal- hal yg terkait dg
Gambar yg diamati
ļ Guru menegaskan kembali topik Pembelajaran yg akan
dibahas
150 menit
5. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
ļ¶ Mengeksploitasi dan Mengasosiasi
ļ Guru memberikan pengantar singkat ttg Kondisi Ekonomi
pd masa awal Kemerdekaan
ļ Memberi waktu kepada peserta didik unt berdiskusi :
a.Kelompok IV mendiskusikan dan membuat rumusan ttg
kehidupan budaya pada masa pendudukan Jepang di Indo
Indonesia
b. Kelompok V mendiskusikan dan membuat rumusan ttg
kehidupan militer pada masa pendudukan Jepang di
Indonesia
c. Kelompok VI mendiskusikan dan membuat rumusan
tentang perkembangan pendidikan di Indonesia pada
masa pendudukan Jepang
ļ¶ Mengkomunikasikan
ļ Mempresentasikan hasil diskusi masing masing kelompok
atau perwakilan
ļ Kelompok lain menanggapi
Penutup
ā¢ Klarifikasi / Kesimpulan siswa dibantu oleh Guru dlm
menyimpulkan materi Kondisi Ekonomi pada masa awal
Kemerdekaan
ā¢ Siswa malakukan refleksi ttg pelaksanaan Pembelajaran dan
pelajaran apa yg diperoleh ttg materi Kondisi Ekonomi pada
masa awal Kemerdekaan
ā¢ Guru melakukan evaluasi unt mengukur ketercapaian tujuan
Pembelajaran dg mengajukan pertanyaan :
1. kehidupan budaya pada masa pendudukan Jepang di
Indonesia
2. Jelaskan kehidupan militer pada masa pendudukan Jepang di
Indonesia
3. Jelaskan perkembangan pendidikan di Indonesia pada masa
pendudukan Jepang
Tugas
Siswa diberi tugas unt mengumpulkan laporan hasil diskusi
20 menit
H. Penilaian Hasil Belajar
1.Penilaian Sikap
2.Penilaian Pengetahuan
Tes : Soal Obyektif
3.Penilaian Ketrampilan
a. Penilaian tugas
b. Penilaian diskusi
c.Penilaian Presentasi
Gubug Juni 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
6. Drs. H. Syafiāi Sarinah, S.Pd
Lampiran 1.
SOAL DAN PENILAIAN
1.Penilaian Sikap
No Nama
Sikap Spiritual Sikap Sosial
Skor
Total
Mensyukuri Jujur Kerja Sama Harga Diri
1 - 4 1 - 4 1 - 4 1 - 4
1
2
3
4
5
Keterangan :
Sikap Indikator
Spiritual
1.Berdoāa sebelum dan sesudah kegiatan 4:Jika siswa melakukan 4 kegt tsb
3:Jika siswa melakukan 3 kegt tsb
2:Jika siswa melakukan 2 kegt tsb
1:Jika siswa melakukan 1 kegt tsb
2.Memberi Salam pd saat awal akhir Presentasi
3.Saling menghormati,toleransi
4.Memelihara hub baik sesama teman
Sosial
Jujur
1.Tidak bohong
4:Jika siswa melakukan 4 kegt tsb
3:Jika siswa melakukan 3 kegt tsb
2:Jika siswa melakukan 2 kegt tsb
1:Jika siswa melakukan 1 kegt tsb
2.Mengembalikan barang yg bukan miliknya
3.Tidak nyontek,tdk Plagiarisme
4.Terus terang
Kerja Sama
1.Peduli thp sesama
2.Saling membantu dlm hal kebaikan
3.Toleransi
4.Ramah dg sesama
Harga Diri
1.Bersikap sopan
2.Cinta produk dlm negeri
3.Menghargai karya orang lain
4.Tidak suka dg dominasi asing
2.Penilaian Pengetahuan
Tes : Soal Obyektif
1. Sejak Perang Asia Timur Raya Jepang selalu terdesak sehingga berupaya menarik simpati
bangsa Indonesia seperti dibawah ini kecuali :
A. PM Kiniaki Koiso memberikan janji Kemerdekaan kpd Indonesia (janji Kaiso)
B. Bendera Merah Putih boleh dikibarkan disamping Bendera Hinomaru
C. Para Pemimpin Pergerakan Nasional Indonesia yg ditahan Jepang dibebaskan
D.Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan setelah lagu Kimigayo
E.BPUPKI diubah menjadi PPKI
2.Dalam menghadapi gerakan bangsa Jepang negara- negara Barat / Sekutu membentuk suatu
pasukan gabungan yg dikenal dengan sebutan :
A. CIA
B. Blok Barat
7. C. Multinasional
D. Front ABCD
E. Blok Sentral
3. Pasukan Jepang pertama kali mengalami kekalahan menghadapi pasukan sekutu di :
A. Laut Karang.
B. Laut Cina Selatan.
C. Laut Sulu.
D. Laut Banda.
E. Laut Arafuru.
4. Kebijakan politik pemerintah Jepang berupa janji kemerdekaan,bertujuan untukā¦
A. agar Indonesia sepeninggal Jepang nanti mampu berdiri sendiri
B. Menunjukkan pada Indonesia bahwa Jepang akan mengakhiri penjajahan
C. Membuktikan bahwa Indonesia layak untuk merdeka
D. Menarik simpati rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang
E. Menunjukkan pada Indonesia bahwa Jepang
5. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 membawa pengaruh besar bagi bangsa-
bangsa di Asia-Afrika sebab ā¦.
a.Negara-negara di Asia-Afrika waspada terhadap kekuatan Jepang
b.Jepang bersedia membantu ekonomi negara-negara Asia-Afrika
c.Bangkitnya harga diri bangsa Asia-Afrika shg menimbulkan kesadaran berbangsa
d.Jepang menjadi pembela negara-negara di Asia-Afrika
e.Jepang menjajah negara-negara di Asia- Afrika
6.Munculnya paham Nasionalisme di Indonesia disebabkan oleh ....
a.Kejayaan masa lalu
b.Lahirnya golongan cendekiawan
c.Adanya kolonialisme Barat
d.Lahirnya organisasi politik
e.Kesatuan Pax Neerlandica
7. Maksud jepang mengijinkan bangsa Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih ber
dampingan dengan bendera jepang adalahā¦.
a. Jepang menjadi sodara tua bangsa Indonesia
b. Menarik simpati rakyat karena jepang selalu kalah dalam pertempuran
8. c. Jepang menginginkan bangsa Indonesia menjadi sekutunya
d. Jepang mengerti keingginan bangsa Indonesia
e. Sikap yang seharusnya dilakukan oleh bangsa penjajah
8. Organisasi bentukan Jepang yang dipimpin oleh empat serangkai adalahā¦
a. Pusat Tenaga Rakyat
b. Gerakan Tiga A
c.Jawa Hokokai
d. Cuo Sangi In
e. Pembela Tanah Air
9. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1.Menggunakan organisasi sbg alat perjuangan
2. Bersifat Nasional
3. Tergantung pada pemimpin
4. Dipelopori golongan cendekiawan
5. Bersifat kedaerahan
6. Bertujuan politik
Pertanyaan diatas adalah ciri perjuangan Nasional setelah tahun 1908 adalahā¦ .
a. 2,3,5,6 d. 1,4,5,6
b. 1,2,4,6 e. 1,2,3,6
c. 3,4,5,6
10.Yang merupakan organisasi bersifat militer pada masa pendudukan Jepang adalah ....
a.Heiho d. Fujinkai
b.Keibodan e. Putera
c.Seinendan
Kunci Jawaban
1.C 3.A 5.D 7.B 9.B
2.D 4.C 6.B 8.A 10.A
3.Penilaian Ketrampilan
a. Penilaian tugas
No Nama Siswa
Relevansi Kelengkapan Kebahasaan
Jml Skor
1 - 4 1 - 4 1 - 4
1
Keterangan Skor
Soal No. 1 s/d 10 Betul Nilai 10
Betul semua 10 x 10 = 100
9. 2
3
Keterangan:
1.Nilai : Jumlah Skor dibagi 3
2.Skor terentang antara 1 ā 4
1: Kurang
2: Cukup
3: Baik
4: Amat baik
b.Penilaian Diskusi
No Nama Siswa
Mengkomu
nikasikan
Mendenga
r
kan
Berargumen
tasi
Berkontribusi
Jml Skor
1 - 4 1 - 4 1 - 4 1 - 4
1
2
3
Keterangan:
1.Nilai : Jumlah Skor dibagi 4
2.Skor terentang antara 1 ā 4
1: Kurang
2: Cukup
3: Baik
4: Amat baik
c.Penilaian Presentasi
No
Nama
Siswa
Menjelaskan Memvisual Merespon
Jml Skor
1 - 4 1 - 4 1 - 4
1
2
3
Keterangan:
1.Nilai : Jumlah Skor dibagi 3
2.Skor terentang antara 1 ā 4
1: Kurang
2: Cukup
3: Baik
4: Amat baik
Lampiran 2
MATERI PEMBELAJARAN
1. Proses pendudukan Jepang di Indonesia :
ļ· Pada tanggal 11 Januari 1942, pasukan Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur.
ļ· Pada tanggal 23 Januari 1942, Jepang menduduki Balikpapan, juga Kalimantan Timur.
ļ· Pada tanggal 14 Februari 1942, Palembang jatuh ketangan Jepang.
ļ· Pada tanggal 16 februari 1942, Plaju dikuasai Jepang.
10. ļ· Pada tanggal 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu Merak
dan Teluk Banten, Eretan Wetan (Cirebon), dan timur Pasuruhan (Jawa Timur).
ļ· Penyerangan Jepang di Pulau Jawa dipimpin oleh Letnan Jenderal Hitoshi Imamura.
ļ· Pada tanggal 5 Maret 1942, Batavia diduduki Jepang dan pemerintah Hindia Belanda menyerah
tanpa syarat kepada tentara Jepang.
ļ· Upacara penyerahan itu berlangsung di Kalijati (dekat Subang), dengan ini penjajahan Belanda di
Indonesia berakhir.
Alasan Jepang ingin menguasai Indonesia:
ā¢ Indonesia kaya akan bahan mentah seperti minyak bumi, batu bara, dan lainnya.
ā¢ Indonesia kaya akan hasil pertanian dan oerkebunan, seperti karet, beras, kapas, jagung, dan
rempah-rempah.
ā¢ Indonesia memiliki tenaga manusia dalam jumlah yang banyak.
2. Strategi pendudukan Jepang di Indonesia, yaitu:
2.1. Jepang memikat hati dan simpati rakyat Indonesia, dengan cara antara lain:
ā¢ Tentara Jepang mengizinkan Bendera Merah Putih berkibar di Indonesia.
ā¢ Tentara Jepang mengizinkan rakyat Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya.
ā¢ Tentara Jepang mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan
sehari-hari, mengantian bahasa Belanda.
2.2. Jepang bertindak keras dan kejam terhadap rakyat Indonesia, dengan cara antara lain:
ā¢ Melakukan program kerja paksa ( Romusha )
ā¢ Memaksa rakyat untuk menyerahkan sebagian besar kekayaannya kepada Jepang untuk
biaya perang Jepang
ā¢ Memobilisasi rakyat Indonesia untuk diterjunkan ke medan perang demi kemenangan Jepang
dalam perang Asia Timur Raya
ā¢ Memanfaatkan sumber daya manusia dengan mobilisasi massa pemuda dan rakyat secara besar-
besaran dalam program-program latihan semi militer
3. Strategi perlawanan rakyat terhadap pendudukan Jepang di Indonesia
3.1. Strategi Non Kooperatif dalam bentuk :
o Perlawanan rakyat Aceh (1942), di Cot Pileng yang dipimpin oleh Teuku Abdul Jalil,
dan tahun 1944 di Mereudu.
o Perlawanan rakyat Biak, Irian Jaya, tahun 1943.
o Perlawanan rakyat Pontianak, Kalimantan Barat, tahun 1944.
o Perlawanan rakyat Singaparna (Tasikmalaya), Jawa Barat, tahun 1944 dipimpin oleh
K.H. Zainal Mustafa.
o Pemberontakan PETA di Blitar, pata tanggal 14 Februari 1943, yang dipimpin oleg
Shadanco Supriyadi.
o Sedangkan kelompok pejuang lain yang menolak bekerjasama dengan Jepang dan anti
fasisme membentuk jaringan bawah tanah dan terus berjuang , antara lain :
ā¢ Kelompok Syahrir , memiliki pengikut kaum pelajar diberbagai kota seperti Jakarta,
bandung, Surabaya, Cirebon dan sebagainya .
ā¢ Kelompok Amir Syarifudin , ia sangat keras dalam mengeritik Jepang, tahun 1943
ditangkap dan dijatuhi hukuman mati tahun 1944 , atas bantuan Soekarno hukumannya
diubah dari hukuman mati menjadi seumur hidup , setelah Jepang menyerah kepada Sekutu
tahun 1945 , ia bebas dari hukuman.
ā¢ Golongan Persatuan mahasiswa , sebagaian besar dari kedokteran di Jakarta antara lain :
J. Kunto, Supeno, Subandrio
ā¢ Kelompok Sukarni , kelompok ini sangat berperan besar disekitar proklamasi
kemerdekaan , antara lain : Sukarni, Adam Malik, Chaerul Saleh, Maruto Nitimiharjo,
Pandu Wiguna dan sebagainya.
ā¢ Golongan Kaigun , anggotanya bekerja pada angkatan laut Jepang akan tetapi terus
menggalang dan membina kemerdekaan dengan tokoh yang simpati terhadap kemerdekaan
Indonesia, antara lain : Mr.Akhmad Subarjo, Mr. Maramis, Dr. Sanusi, Dr Buntaran
Martoatmodjo dan sebagainya
ā¢ Pemuda Menteng , bermarkas di Menteng 31 Jakarta , kebanyakan pengikut dari Tan
Malaka dari Partai Murba antara lain : Adam malik , Chairul Saleh dan Wikana
Meskipun perjuangan mereka dalam kelompok-kelompok dan berbeda-beda strateginya
11. bukan berarti perpecahan. Taktik yang mereka lakukan mempunyai tujuan yang sama yaitu
mencapai kemerdekaan Indonesia.
2. Pada Tanggal 7 September 1944 , Perdana Menteri Jepang Koiso menjanjikan kemerdekaan
bagi Hindia Timur atau Indonesia, namun kapan waktunya belum ditentukan. Tentara Jepang
terus terdesak menuju kekalahan , mulai berperang sendirian dan semakin terdesak , sehingga
agar Jepang memperoleh dukungan dari rakyat Indonesia membentuk Dokuritzu Zyoombi
Tsooskai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal
29 April 1945 , tugasnya mengumpulkan bahan yang dipergunakan untuk Indonesia Merdeka.
3. c. Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang
Karena Jepang hanya mengeluarkan janji-janji kosong , mensenggarakan rakyat, menghisap
tenaga rakyat untuk kepentingan perang, dan menguras habis kekayaan rakyat Indonesia.
Banyak rakyat yang tidak tahan lagi menghadapi kesengsaraan melakukan pemberontakan .
Pemberontakan Cot Pilieng , Acehā£
Seorang guru mengaji dan ulama muda bernama Tengku Abdul Djalil pada tanggal 10
Nopember 1942 memimpin rakyat Aceh melayan Jepang. Dengan bersenjatakan pedang ,
rencong dan kelewang rakyat dapat memukul mundur pasukan Jepang sehingga mereka
terpaksa kembali ke Lhokseumawe. Serangan kedua Jepang juga dapat dipukul mundur rakyat
Aceh dibawah Tengku Abdul Djalil.
Pemberontakan Rakyat Singaparnaā£
Pemberontakan yang dipimpin K.H Zainal Mustafa , seorang pemimpin pesantren di
Sukamanah Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat. K.H Zainal Mustafa bertekat untuk melawan
Jepang karena tidak tahan lagi melihat kehidupan rakyatnya yang sengsara. Peristiwa ini terjadi
pada tanggal 25 Februari 1944 setelah sholat Jumat. Dalam pertempuran antara pasukan Zainal
Mustafa dengan tentara Jepang banyak tentara Jepang yang terluka dan tewas , namun banyak
juga rakyat yang gugur setelah mengadakan perlawanan dengan gigih melawan Jepang. Zainal
Mustafa ditangkap selanjutnya dimasukkan tahanan , kemudian di pindahkan ke Jakarta. Zainal
Mustafa dihukum mati dan dimakamkan di Ancol. Saat ini makamnya telah dipindahkan ke
daerah asalnya di tengah-tengah rakyat yang telah dibelanya dengan taruhan nyawa.
Pemberontakan rakyat Indramayuā£
Pada bulan Juli 1944 rakyat Indramayu juga memberontak terhadap Jepang. Rakyat Lohbener
dan Sindang Indramayu Jawa Barat memberontak kepada Jepang karena mereka tidak tahan
lagi dengan perlakuan yang kejam dari Jepang.
Pemberontakan Teuku Hamid , pada bulan Nopember 1944 di Aceh meletusā£ pemberontakan
dengan Jepang lagi. Dalam pemberontakan tersebut banyak rakyat yang menjadi korban ,
karena hamper semua yang tertawan dibunuh oleh Jepang.
Pemberontakan Peta Blitar.ā£
Pada tanggal 14 Februari 1945 di Blitar seorang Syodanco (komandan peleton) Peta bernama
Supriyadi memimpin suatu pemberontakan melawan Jepang. Pemberontakan ini timbul karena
anggota Peta sudah tidak tahan lagi melihat kesengsaraan rakyat. Banyak romusa yang
meninggal selama dipekerjakan didaerah mereka. Sayang sekali pemberontakan terbesar pada
zaman Jepang ini mengalami kegagalan karena persiapannya belum matang. Pemberontakan
Supriyadi (Peta di Blitar ) telah gagal tetapi membawa pengaruh sangat besar terutama pada
semangat kemerdekaan rakyat Indonesia terhadap penindasan bangsa asing.
3.2. Strategi Kooperatif dalam bentuk :
Dengan cara bekerja sama dengan Jepang, dengan mengikuti organisasi-organisasi Jepang. Dengan
demikian mereka mendapat pelajaran militer dari organisasi-organisasi tersebut.
dalam beberapa organisasi antara lain :
a. Gerakan Tiga A
Dibentuk pada tanggal 29 April 1942 yang diketuai oleh Mr. Syamsudin latar belakang pendirian
gerakan tiga A adalah membantu Jepang dalam menghadapi sekutu.
- Nippon Cahaya Asia
- Nippon Pelindung Asia
- Nippon Pemimpin Asia
b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Dipimpin oleh empat serngkai, yakni Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, ki Hadjar Dewantara dan K.H. Mas
mansur. Dibentuk pada bulan agustus 1942 dan diresmikan pada tanggal 1 Maret 1943, tujuannya
untuk Jepang ialah untuk memusatkan seluruh kekuatan rakyat dalam rangka membantu usaha jepang.
12. c. Cholo Sangi In (Badang Pertimbangan Pusat)
Dibentuk tanggal 3 september 1943, diketuai Jenderal Tojo (Perdana Menteri jepang), anggota
berjumlah 43 orag, 23 orang diangkat Jepang 18 orang utusan kresidenan dan kotapraja jakarta raya,
dan 2 orang utusan di Yogyakarta dan surakarta.
d. Jawa Kokokai
Pada tahun 1944, panglima tentara Jepang yang menduduki jawa menyatakan berdirinya organisasi
"jawa hokokai' atau Himpunan kebaktian Jawa, sebagai organisasi resmi pemerintah. Tugas
mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi, permata, besi tua, pajak, dan menanam tamanan
jarak sebagai bahan baku minyak pelumas untuk jepang.
4. Dampak Pendudukan Jepang Di Indonesia
4.1. Dampak terhadap Kehidupan Ekonomi
Pendudukan Jepang membawa dampak yang besar terhadap kehidupan ekonomi Indonesia.
Ketika Jepang menduduki Indonesia, objek-objek vitak alat-alat produksi telah hancur sehingga
pada awal pendudukan Jepang sebagian besar kehidupan ekonomi lumpuh. Pemerintah
pendudukan Jepang mulai mengeluarkan peraturan-peraturan untuk menjalankan roda ekonomi.
Pengawasan terhadap peredaran dan penggunaan sisa-sisa persedian barang diperketat. Untuk
mencegah meningkatnya harga barang, dikeluarkan peraturan pengendalian harga dan
dijatuhkan hukuman berat bagi pelanggarnya.
Pemerintah Jepang mengembangkan pola Ekonomi Perang di mana setiap wilayah harus
melaksanakan autarki, artinya setiap daerah harus memenuhi kebutuhannya sendiri dan
memenuhi kebutuhan perang. Tuntutan kebutuhan pangan pada tahun 1942 semakin meningkat.
Pengerahan kebutuhan perang semakin meningkat. Dilancarkanlah kampanye pengerahan dan
penambahan bahan pangan secara besar-besaran. Rakyat dituntut untuk menaikkan produksi
tanaman jarak dan menjadi pekerja romusha.
4.2. Dampak terhadap Mobilitas Sosial
Di samping menguras sumber daya alam, Jepang juga melakukan eksploitasi tenaga manusia.
Puluhan hingga ratusan penduduk dikerahkan untuk kerja paksa guna membangun sarana dan
prasarana perang. Mereka dipaksa bekerja keras sepanjang hari tanpa diberi upah, makan pun
sangat terbatas, sehingga banyak yang kelaparan, sakit dan meninggal. Untuk mengerahkan
tenaga kerja, tiap-tiap desa dibentuk panitia pengerahan tenaga yang disebut Rumokyokai. Jepang
memobilisasi para pemuda untuk membentuk tentara cadangan, yang diharapkan membantu
Jepang melawan Sekutu.
Pengerahan tenaga di desa-desa, menimbulkan perubahan sosial yang luas. Para romusha yang
berhasil melarikan diri kembali ke desanya masing-masing membawa pengalaman baru dan
membuka isolasi desa. Pada Januari 1944, Jepang memperkenalkan sistem tonarigumi (rukun
tetangga). Tonarigumi merupakan kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari 10-20
rumah tangga. Sistem tonarigumi ini bertujuan mengawasi aktivitas penduduk yang dicurigai.
Untuk situasi perang, tonarigumi difungsikan untuk latihan pencegahan bahaya udara, kebakaran,
pemberantasan kabar bohong dan mata-mata musuh.
4.3. Dampak dalam Bidang Birokrasi
Setelah Jepang berhasil menguasai wilayah Indonesia maka Jepang segera membagi wilayah
Indonesia, dalam tiga pemerintahan militer pendudukan sebagai berikut.
(a) Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura, yang diperintah oleh angkatan darat yang berpusat di
Jakarta (Tentara Keenam Belas).
(b) Wilayah II, meliputi Sumatera seluruhnya, diperintah oleh angkatan darat yang berpusat di
Bukittinggi (Tentara Kedua Puluh Lima).
13. (c) Wilayah III, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku yang
Diperintah oleh angkatan laut yang berpusat di Makasar (Armada Selatan Kedua).
Masingāmasing ketiga wilayah itu dipimpin oleh kepala staf tentara/armada dengan gelar
gunseikan (kepala pemerintahan militer) dan kantornya disebut gunseikanbu. Usaha membentuk
pemerintahan militer pendudukan sementara ternyata banyak mengalami kesulitan karena Jepang
kekurangan staf pegawaiāpegawainya. Dengan demikian, Jepang terpaksa mengangkat pegawai
dari bangsa Indonesia. Pada saat pemerintahan sementara tersebut, orangāorang Indonesia
banyak menduduki jabatanājabatan tinggi. Namun demikian, pada Agustus 1942 masa
pemerintahan militer sementara berakhir. Jepang telah mengirimkan tenaga pemerintahan sipil ke
Indonesia. Sejak itu, jabatanājabatan penting yang diduduki oleh orang Indonesia mulai diganti.
Pada pertengahan 1943 kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik mulai terdesak, maka jepang
kembali memberi kesempatan kepada bangsa Indonesia, untuk turut mengambil bagian dalam
pemerintahan. Untuk itu, pada 5 September 1943 Jepang membentuk Badan Pertimbangan
Keresidenan (Syu Sang Kai) dan Badan Pertimbangan Kotapraja Istimewa (Syi Sang In). Banyak
orang Indonesia yang menduduki jabatanājabatan tinggi dalam pemerintahan, antara lain: Prof.
Husein Djajadiningrat sebagai kepala Departemen Urusan Agama, Sutarjo Kartohadikusumo
sebagai kepala pemerintahan (syucokan) di Jakarta, dan R.M.T.A Suria sebagai kepala
pemerintahan (syucokan) di Bojonegoro. Di samping itu ada 7 orang Indonesia yang menduduki
jabatan sebagai penasehat pada pemerintahan militer, di antaranya: Ir. Soekarno (Departemen
Urusan Umum), Mr. Suwandi dan dr. Abdul Rasyid (Departemen Urusan Dalam Negeri), Prof.
Dr. Mr. Supomo (Departemen Kehakiman), Mochtar bin Prabu Mangkunegara (Departemen Lalu
Lintas), Mr. Muh. Yamin (Departemen Propaganda), dan Prawoto Sumodiloyo (Departemen
Ekonomi).
Dengan demikian pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak yang sangat besar, dalam
birokrasi pemerintahan. Selama zaman Hindia Belanda, jabatanājabatan penting dalam
pemerintahan tidak pernah diberikan kepada Indonesia.
4.4. Pengaruh dalam Bidang Militer
Awal 1943, keadaan Perang Pasifik mulai berubah. Ekspansi tentara Jepang berhasil dihentikan
Sekutu dan Jepang beralih sikap bertahan. Karena sudah kehabisan tenaga manusia, Jepang
menyadari bahwa mereka memerlukan dukungan dari penduduk masingāmasing daerah yang
diduduki. Pemerintahan militer Jepang mulai memikirkan pengerahan pemudaāpemudi Indonesia
guna membantu perang melawan Sekutu.
Jepang lalu membentuk kesatuaanākesatuaan pertahanan sebagai tempat penggemblengan
pemudaāpemuda Indonesia di bidang kemiliteran. Pemuda yang tergabung dalam berbagai
kesatuan pertahanan menjadi pemudaāpemuda yang terdidik dan terlatih dalam kemiliteran.
Dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
Indonesia di kemudaian hari, pelatihan militer ini akan sangat berguna.
4.5. Bidang Kebudayaan
Pada masa Jepang, bidang pendidikan dan kebudayaan diperhatikan dan bahasa Indonesia mulai
dipergunakan. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai pelajaran utama, sedangkan bahasa Jepang
dijadikan sebagai bahasa wajib. Dengan semakin meluasnya penggunaan bahasa Indonesia,
komunikasi antarsuku di Indonesia semakin intensif yang pada akhirnya semakin merekatkan
keinginan untuk merdeka. Pada 1 April 1943 dibangun pusat kebudayaan di Jakarta, yang
bernama āKeimin Bunka Shidosoā.
4.6. Bidang Pendidikan
Memenangkan perang adalah alasan utama jepang menguasi Indonesia. Kekayaan alam
Indonesia yang menjadi pemicu jepang untuk menguasai Indonesia. Sebagai contoh, Indonesia
adalah penghasil minyak yang sangat dibutuhkan oleh jepang untuk berperang. Oleh sebab itu
jepang merasa perlu membina orang-orang Indonesia agar bisa dimanfaatkan oleh jepang. Salah
14. satu usaha jepang dalam hal ini adalah melalui pendidikan dan pelatihan untuk mendidik bangsa
Indonesia agar siap dijadikan tenaga kerja tidak untuk mencerdaskan bangsa Indonesia. Pada
masa akhir pendudukannya , terdapat tujuan pendidikan yaitu untuk mejepangkan Indonesia. Hal
ini dengan memasukan doktrin-doktrin jepang kepada bangsa Indonesia.
Melalui pendidikan dan pelatihan di usahakan untuk menanamkan disiplin japang dan
semangat berjuang dengan semboyan āasia untuk bangsa asiaā. Dengan cara demikian
diharapkan bangsa Indonesia akan termotivasi untuk bekerjasama dengan jepang mencegah
masuknya kembali penguasaan colonial Belanda.
Lembaga-lembaga pendidikan didirikan terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Melalui
sekolah-sekolah penyelenggaraan kursus bahasa jepang diadakan dengan memakai bahasa
Indonesia sebangai bahasa pengantar. Sedangkan bahasa belada dilarang untuk digunakan.
4.6.1.Landasan Pendidikan
Landasan pendidikan pada masa jepang adalah Hakko Ichiu. Hakko Ichiu adalah
mengajak bangsa Indonesia untuk bekerjasama dengan dengan bangsa jepang dalam rangka
mencapai kemakmuran bersama asia raya. Setiap hari semua pelajar harus mengucapkan
sumpah setia kepada kaisar Jepang.
4.6.2.Sistim Persekolahan
Persekolahan dijaman Jepang berbeda dengan persekolahan dijaman belanda. Pada
masa pendudukan jepang sistem dualisme yang dijalankan pada waktu colonial belanda
dihapus. Sehingga hal ini memberikan kesempatan yang seluas-luasnya dalam
mendapatkan pendidikan bagi semua golongan penduduk Indonesia.
Pada awal kedatangan jepang ke Indonesia jepang membekukan semua kegiatan pendidikan
yang dianggap sangat rumit yang diadakan pada masa colonial Belanda. Usaha tersebut
sekaligus mengikis pengaruh belanda di Indonesia. Pada tahun 1942 jepang mengadakan
pemeriksaan dan penyelidikan terhadap buku-buku berbahasa Belanda. Semua itu
bermaksud untuk menghilangkan pengaruh barat dan meninggikan derajat bangsa Asia
dibawah kekuasaan dan pimpinan jepang. Pemeriksaan buku tersebut dipimpin oleh Nowoti
dan M. samoed. ( Santoso Rochmani. Jakatra Raya Pada Jaman Jepang. 1986. Sekolah
yang pertama kali ada pada masa pendudukan Jepang bernama Wakaba. Wakaba adalah
sekolah yang di peruntukan khusus bagi wanita. Sekolah ini semacam sekolah keterampilan
yang pada waktu itu didirikan hanya untuk penampungan sementara. Sehingga wanita yang
semula sekolah di MULO, AMS, HBS, bahkan mahasiswa akhirnya masuk Wakaba.
(Dibawah Pendudukan Jepang, Arsip nasional republuk Indonesia.1988.
Pada masa pendudukan Jepang terdapat tiga prinsip pokok kebijaksanaan dibidang
pendidikan yaitu :
1. pendidikan ditata kembali atas dasar penyeragaman dan kesesamaan untuk
seluruh kelompok etnis dan kelas social.
2. secara sistematis pengaruh pendidikan Belanda dihapus dari sekolah-sekolah,
sedangkan unsure-unsur kebudayaan Indonesia dijadikan landasan utama.
3. semua lembaga pendidikan dijadikan alat untuk memasukan doktrin gagasan
kemakmuran bersama Asia Tenggara dibaeah pimpinan Jepang. (Dibawah
Pendudukan Jepang. Arsip nasional Indonesia.
Perubahan istilah dan nama jenjang sekolah, sebagai berikut :
1. jenjang sekolah dasar menggunakan istilah Sekolah Rakyat (SR) atau Kokumin
Gakko. Lama pendidikan 6 tahun terbuka unruk semua golongan penduduk.
2. Jenjang sekolah menengah pertama (SMP) atau Shot chu Gakko. Lama
pendidikan 3 tahun. Terbuka untuk yang memiliki ijazah SR.
15. 3. Jenjang sekolah menengah tinggi (SMT) atau Koto Chu Gakko. Lama jenjang
pendidikan 3 tahun.
4. Jenjang perguruan tinggi. Perguruan tinggi tersebut adalah :
a. Sokolah tinggi kedokteran (Ika Dai Gakko) di Jakarta.
b. Sekolah teknik tinggi (Kogyo Dai Gakko ) di Bandung
c. Sekolah tinggi Pamong Praja (Kenkoku Gakuin)
d. Sekolah tinggi Kedokteran Hewan di Bogor
Adapun sekolah kejuruan menengah adalah :
a. Sekolah pertukangan atau Kogyo Gakko
b. Sekolah teknik menengah atau Kogyo Semino gakko
c. Sekolah pelayaran menengah dan pelayaran tinggi
d. Sekolah pertanian di Tasikmalaya di Malang