Trauma merupakan penyebab kematian utama pada usia di bawah 45 tahun. Proses penanganan trauma yang sistematis dan terstandar seperti Trauma Nursing Process dapat meningkatkan harapan hidup pasien trauma. Pemeriksaan awal trauma meliputi scene size up, primary survey, dan rapid trauma survey untuk mengidentifikasi kondisi yang membahayakan jiwa dan menentukan prioritas perawatan.
Ini adalah presentasi saya dan dr. Ara pada pelatihan PPGD untuk perawat RS Panti Rapih 11 Desember 2013. Silakan dinikmati.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Ini adalah presentasi saya dan dr. Ara pada pelatihan PPGD untuk perawat RS Panti Rapih 11 Desember 2013. Silakan dinikmati.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Resusitasi jantung paru (RJP) adalah upaya mengembalikan fungsi nafas dan atau sirkulasi yang berhenti oleh berbagai sebab dan boleh membantu memulihkan kembali kedua-dua fungsi jantung dan paru ke keadaan normal
1. Trauma/cedera merupakan penyebab kematian
utama pada usia < 45 th
Penangan trauma yang sistematis dan terstandar
untuk meningkatkan harapan hidup px trauma
Trauma Nursing Process/Trauma Nursing Care
(TNC)
2. Pemeriksaan Trauma / Survey Primer BTLS
KOMBINASI
Scene Size Up
Primary Survey
Rapid Trauma Survey
Pemeriksaan Terfokus
3. Scene Size Up
Primary Survey
Rapid Trauma
Survey
Focused
Assesment
Load and GO
Load and GO
Pemeriksaan Berkelanjutan Pemeriksaan Detail
4. Scene Size Up pada kasus trauma adalah
aktivitas tertentu sebelum mendekati penderita
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk penderita trauma
1. Peralatan Perlindungan diri
2. Long Backboard dengan tali-talinya dan alat untuk membatasi gerakan kepala.
3. Immobilisator leher (cervical collar) kaku yang dapat disesuaikan ukurannya.
4. Airway kit (terpisah untuk dewasa dan anak-anak)
Oksigen
Peralatan Airway
Bag Valve Mask (BVM)
Penghisap
5. Kotak Trauma (seharusnya terpisah untuk dewasa dan anak-anak)
6. Kasa dan pembalut untuk membantu mengontrol pendarahan.
Pengukur tekanan darah
Stetoskop
5. Pada Scene Size Up
Leader fokus pada rapid assessment
Semua keputusan perawatan dilakukan setelah
mengidentifikasi kondisi yang mengancam jiwa
6. Tujuan penilaian awal adalah untuk menentukan
prioritas penderita dan adanya kondisi yang
mengancam jiwa
Bila diputuskan TKP aman, penilaian dilakukan cepat
< 2 menit
Saat memulai
penolong 2 menstabilkan leher - terbukanya airway
penolong 3 letakkan backboard & kotak trauma di
dekat penderita
leader melakukan pemeriksaan
Primary Survey
7. 1. Cek Kesadaran AVPU
2. C= Circulation
3. A = Airway
4. B = Breathing
5. C = Circulation
6. D = Disability
7. E = Exposure & Environmental
8. F = Full vital sign, Five Intervention
9. G = Give Comfort
10. H = Head to Toe Exam & History
11. I = Inspect Back Posterior
Primary
Survey
Secondary
Survey
Rapid
Trauma
Survey
8. A = Alert
Sadar penuh
V = Verbal
Dipanggil
P = Pain
Di rangsang nyeri (ujung kuku, supra orbita, nipple)
U = Unresponsive
Tidak berespon
9. Cek nadi karotis
(+) lanjut ke langkah berikutnya
(-) RJP/CPR sesuai ketentuan sampai nadi (+)
Load n go??
10. Mengkaji patensi jalan nafas. Jika pasien tidak
sadar, buka jalan nafas dengan head tilt chin lift
atau modified jaw thrust
Identifikasi intervensi airway
11. 3M (melihat, mendengar, merasakan)
Melihat pergerakan dinding dada
Mendengar suara nafas tambahan
Merasakan hembusan nafas
Warna kulit
Respiratory rate dan kedalamannya
Penggunaan otot bantu pernafasan atau otot
abdomen
Suara napas bilateral
12. Palpasi nadi
Inspeksi/palpasi warna kulit atau temperatur atau
adanya diaphoresis
Inspeksi adanya perdarahan eksternal/perdarahan
mayor
Lakukan penekanan langsung pada daerah yang
mengalami perdarahan tidak terkontrol
pemasangan kanul IV 2 jalur dengan menggunakan
kateter IV No. 14 atau No. 16
Awali infus dengan cairan RL atau NS hangat
Gunakan blood set dengan aliran cepat
Ambil sample darah untuk cek golongan darah
13. Cek reaksi pupil pasien
Load n go??
E = Exposure
Buka pakaian korban untuk melihat adanya trauma lain
24. Bila penderita mengalami lebih dari satu kondisi kritis
yang tercantum di atas
setelah Rapid Trauma Survey atau Pemeriksaan Terfokus
segera pindahkan penderita ke ambulan dan bawa ke
fasilitas gawat darurat terdekat yang sesuai
Dan
25. Bila penderita kritis, sangat penting menghubungi
tempat layanan medis sedini mungking.
Persiapan tim operasi dan dokter bedah membutuhkan
waktu, sementara penderita kritis tidak membutuhkan
waktu lagi untuk menunggu
Menghubungi Tempat Pelayanan Medis