etika dalam administrasi publik maka hal tersebut dapat di-telusuri dari paradigma ilmu administrasi publik. Dalam paradigma “dikotomi politik dan administrasi” sebagaimana dijelaskan oleh Wilson dalam Widodo (2001: 245-246), menegas-kan bahwa pemerintah memiliki dua fungsi yang berbeda, yaitu fungsi politik dan fungsi administrasi. Fungsi politik ada kaitannya dengan pembuatan kebijakan atau pernyataan yang menjadi keinginan negara. Sedangkan fungsi administrasi adalah berkenaan dengan pelaksanaaan kebijakan-kebijakan tersebut.
etika dalam administrasi publik maka hal tersebut dapat di-telusuri dari paradigma ilmu administrasi publik. Dalam paradigma “dikotomi politik dan administrasi” sebagaimana dijelaskan oleh Wilson dalam Widodo (2001: 245-246), menegas-kan bahwa pemerintah memiliki dua fungsi yang berbeda, yaitu fungsi politik dan fungsi administrasi. Fungsi politik ada kaitannya dengan pembuatan kebijakan atau pernyataan yang menjadi keinginan negara. Sedangkan fungsi administrasi adalah berkenaan dengan pelaksanaaan kebijakan-kebijakan tersebut.
BE & GG, Ahmad Marzuki, hapzi Ali, IMPLEMENTASI “PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS” DI INDONESIA DAN KAITATANNYA DENGAN BUSINESS ETHICS DAN GOOD GOVERNANCE, Universitas Mercu Buana, 2017. PDF
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. PENGANTAR
Etika bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip etika yang
umum pada suatu wilayah perilaku manusia yang khusus,
yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis.
Secara konkret teori etika ini sering terfokuskan pada
perbuatan, bahwa teori etika membantu kita untuk menilai
keputusan etis.
Teori etika menyediakan kerangka yang memungkinkan
kita memastikan benar tidaknya keputusan moral kita.
Teori etika menyediakan justifikasi untuk keputusan kita.
3. TEORI KLASIK
Doktrin etika yang mengajarkan bahwa hal terbaik bagi
manusia adalah mengusahakan “kesenangan” (Hedone)
1.ARISTIPOS DRI KYRENE (433 – 355 SM): HEDONISME
Yang sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan.
Kesenangan itu bersifat badani belaka, karena
hakikatnya tidak lain dari pada gerak dalam badan.
1. Gerak yang kasar: Ketidaksenangan
2. Gerak yang halus: Kesenangan
3. Ketiadaan gerak: Netral
4. TEORI KLASIK
2. EPIKUROS (341 – 270 SM.)
a. Kesenangan adalah tujuan hidup manusia.
b. Menurut kodratnya setiap manusia mencari
kesenangan.
c. Kesenangan bukanlah kesenangan inderawi saja, tetapi
kebebasan dari rasa nyeri dalam tubuh kita dan
kebebasan dari keresahan dalam jiwa.
5. TEORI KLASIK
3.TINJAUAN KRITIS
a. Ada kebenaran yang mendalam pada hedonisme:
Manusia menurut kodratnya mencari kesenangan
dan berupaya menghindari ketidaksenangan. Tetapi
apakah manusia selalu mencari kesenangan?
b. Hedonisme beranggapan bahwa kodrat manusia
adalah mencari kesenangan disetarakan dengan
moralitas yang baik. Tetapi, apakah ada jaminan
bahwa kesenangan itu baik secara etis?
c. Para hedonis berpikir bahwa sesuatu adalah baik
karena disenangi. Tetapi sesuatu belum tentu
menjadi baik karena disenangi.
d. Hedonisme mengatakan kewajiban moral saya
adalah membuat sesuatu yang terbaik bagi diri saya
sendiri. Maka mengandung paham egoisme karena
hanya memperhatikan kepentingan dirinya saja.
6. TEORI KLASIK
4.Aristoteles (384 – 322): EUDEMONISME
a. Bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar
suatu tujuan akhir yang disebut kebahagiaan. Tetapi
apa itu kebahagiaan?
b. Manusia mencapai kebahagiaan dengan menjalankan
secara baik kegiatan-kegiatan rasionalnya dengan
disertai keutamaan.
c. Karena menurut kodratnya tingkah laku manusia
terarah pada kebahagiaan, maka suatu perbuatan
dapat dinilai baik atau buruk, sejauh dapat
meningkatkan atau mengurangi kebahagiaan semua
orang.
d. Moralitas suatu tindakan harus ditentukan dengan
menimbang kegunaannya untuk mencapai
kebahagiaan umat manusia.
7. TEORI-TEORI ETIKA
1.Etika Teleologi
Dari kata Yunani, telos = tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan
tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau
berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
- a.Egoisme Etis, - b.Utilitarianisme
Teleological ini dianut oleh pengikut utilitarianisme,
di antara para pemukanya terdapat Jeremy Bentham
(1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1973).
a.Teori Egoisme (Egoism)
Teori ini merujuk kepada sembarang perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang itu semata-mata untuk
memanfaatkan diri sendiri. Seseorang itu tidak akan
mempedulikan perasaan orang lain tidak kira orang
itu dilayan dengan buruk ataupun baik.
8. TEORI-TEORI ETIKA
Teori Egoisme mula berkembang sejak dahulu dengan wujud
pertentangan di antara golongan bangsawan dan rakyat bawahan.
Golongan bangsawan pada ketika itu melihat diri mereka sendiri
sebagai golongan rakyat yang paling tinggi dan berhak menggunakan
rakyat jelata sebagai hamba abdi.
Golongan bawahan ini lemah dan tidak terdaya untuk menjaga
kebajikan diri walaupun bilangan mereka banyak. Orang biasa ini
dipaksa dengan kejam supaya mereka bekerja untuk golongan atasan
itu tanpa dibayar apa-apa.
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung
menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan
pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg
bersifat vulgar.
9. TEORI-TEORI ETIKA
b.Utilitarisme
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa
manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua
orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Berasal dari kata Latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori
ini, suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi menfaat
itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat
sebagai keseluruhan. Menurut suatu perumusan terkenal, dalam rangka
pemikiran utilitarisme (utilitarianism) criteria untuk menentukan baik
buruknya suatu perbuatan adalah the greatest happiness of the greatest
number, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang terbesar
Teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup
dekat dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan
utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung
dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis.
10. TEORI-TEORI ETIKA
Beberapa utilitaris telah mengusulkan untuk membedakan
dua macam utilitarisme :
b1.Utilitarisme perbuatan (act utilitarianism)
b2.Utilitarisme aturan (rule utilitarianism)
Prinsip dasar utilitarisme tidak harus diterapkan atas
perbuatan – perbuatan yang kita lakukan, melainkan atas
aturan – aturan moral yang kita terima bersama dalam
masyarakat sebagai pegangan bagi perilaku kita.
Kita dapat menyimpulkan bahwa utilitarisme aturan
membatasi diri pada justifikasi aturan – aturan moral.
Dengan demikian mereka memang dapat menghindari
beberapa kesulitan dari utilitarisme perbuatan. Karena itu
utilitarisme aturan ini merupakan suatu upaya teoritis
yang menarik.
11. TEORI-TEORI ETIKA
2. ”Deontologi” ( Deontology )
Berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu : deon yang
artinya adalah kewajiban. Perbuatan menjadi baik bukan
dilihat dari hasilnya melainkan karena perbuatan tersebut
wajib dilakukan.
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah
kewajiban
Di sini kita tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat
agar sesuatu yang dihasilkan itu baik. Misalkan kita tidak
boleh mencuri, berdusta untuk membantu orang lain,
mencelakai orang lain melalui perbuatan ataupun ucapan,
karena bertujuan baik (membantu orang)
12. TEORI-TEORI ETIKA
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
1.Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus
dijalankan berdasarkan kewajiban
2.Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada
tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan
tergantung pada kemauan baik yang mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti
kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah
dinilai baik
3.Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban
adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan
berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal
13. TEORI-TEORI ETIKA
Pendekatan Deontologi sudah bisa diterima dalam
konteks agama. Orang yang mendasari filosofis pada
Teori Deontologi adalah Immanuel Kant ( 1724 – 1804 )
dari Jerman. Menurut Kant ” Perbuatan adalah baik jika
dilakukan karena harus dilakukan” atau dengan kata lain
dilakukan sebagai kewajiban. Sekarang juga bisa
dipahami bahwa suatu perbuatan yang baik dari segi
hukum belum tentu baik dari segi etika
Jika dilihat secara sekilas memang ada perbedaan antara
utilitarisme dengan deontologi. Utilitarisme
mementingkan konsekuensi perbuatan, sedangkan
Deontologi konsekuensi perbuatan tidak berperanan
sama sekali.
14. TEORI-TEORI ETIKA
Contohnya dalam kasus ”petrus” ( penembak misterius )
tahun 1983 dibenarkan atas dasar pemikiran Utilitarisme,
tetapi tidak diterima dalam Deontologi karena
pembunuhan tidak bisa dibenarkan walaupun
konsekuensinya sangat menguntungkan bagi
masyarakat. Jika memang seseorang patut dihukum, hal
tersebut harus dilakukan menurut prosedur hukum yang
resmi.
3.Teori Hak ;
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini
adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk
mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau
perilaku.
15. TEORI-TEORI ETIKA
Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat
semua manusia itu sama. Karena itu teori hak sangat
cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
Teori hak sekarang begitu populer, karena dinilai cocok
dengan penghargaan terhadap individu yang memiliki
harkat tersendiri. Karena itu manusia individual siapapun
tidak pernah boleh dikorbankan demi tercapainya suatu
tujuan yang lain.
4. Teori Keutamaan (Virtue);
Dalam teori – teori yang dibahas sebelumnya, baik
buruknya perilaku manusia dipastikan berdasarkan suatu
prinsip atau norma.
Teori tipe terakhir ini adalah teori keutamaan (virtue) yang
memandang sikap atau akhlak seseorang.
16. TEORI-TEORI ETIKA
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi
watak yang telah diperoleh seseorang dan
memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara
moral.
a. Kebijaksanaan, misalnya, merupakan suatu keutamaan
yang membuat seseorang mengambil keputusan tepat
dalam setiap situasi.
b.Keadilan adalah keutamaan lain yang membuat
seseorang selalu memberikan kepada sesama apa yang
menjadi haknya.
c.Kerendahan hati adalah keutamaan yang membuat
seseorang tidak menonjolkan diri, sekalipun situasi
mengizinkan.
17. TEORI-TEORI ETIKA
d.Suka bekerja keras adalah keutamaan yang membuat
seseorang mengatasi kecenderungan spontan untuk
bermalas – malasan
e. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan
kebenaran. Jika mitra bisnis ingin bertanya, pebisnis
yang jujur selalu bersedia memberi keterangan.
f. Fairness adalah kesediaan untuk memberikan apa yang
wajar kepada semua orang dan dengan “wajar”
dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak
yang terlibat dalam suatu transaksi
g. Kepercayaan (trust) juga merupakan keutamaan yang
penting dalan konteks bisnis. Kepercayaan harus
ditempatkan dalam relasi timbal balik.
18. TEORI-TEORI ETIKA
5. Teori Teonom (menurut Sukrisno 2009 ; 52)
Bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki
oleh kesesuaian hubungannya dengan kehendak Allah.
Perilaku manusia secara moral dianggap baik bila
sepadan dengan kehendak Allah dan dianggap tidak baik
bila tidak mengikuti aturan / perintah Allah.
Inti dari etika manusia adalah keseimbangan pada
1.Kepentingan pribadi,masyarakan dan Tuhan
2.Keseimbangan Modal – Modal materi (PQ/AQ dan IQ),
Sosial (EQ), Spiritual (SQ)
3.Kebahagiaan lahir (duniawi) batin (rochani) dan
kesejahteraan masyarakat
4.Keseimbangan antara hak (individu), dengan kewajiban
masyarakat dan Tuhan
19. HUB TEORI DAN KECERDASAN
N
o.
Teori
Paradigma
Penalaran
Teori
Kriteria Etis Tujuan Hidup
Hakekat
Kemanusaian &
Kecerdasan
1
a
Egoism
e
Tujuan dari
Tindakan
Memenuhi
kepentingan pribadi
Kenikmatan duniawi
secara individu
Tidak Utuh
(PQ/AQ,IQ)
1
b
Utilitaria
nisme
Tujuan dari
Tindakan
Memberi manfaat
bg banyak orang
Kesejahteran duniawi
masyarakat
Tidak Utuh
(PQ/AQ,IQ. EQ)
2
Deontol
ogi
Tindakan itu
sendiri
Kewajiban mutlak
setiap orang
Demi kewajiban itu
sendiri
Tidak Utuh
(IQ, EQ )
3 Hak
Kepatuhan thd
HAM
Aturan tentang
HAM
Demi martabat
kemanusiaan
Tidak Utuh (IQ)
4
Keutam
aan
Disposisi
karakter
Karakter positif-
negatif individu
Kebahagiaan diniawi
dan mental
Tidak Utuh (IQ,
EQ))
5 Teonom
Disposisi
karakter dan
tingkat
keimanan
Karakter mulia dan
mematuhi kitab suci
agama masing-
masing individu dan
masyarakat
Kebahagiaan rochani
(surgawi, akhirat),
mental dan duniawi
Hakikat Utuh
(PQ/AQ,IQ, EQ
dan SQ)
20. HUB BERBAGAI TEORI
No. Teori/Dimensi Hubungan Teori
1 Tingkat Kesadara Hewani Manusiawai Transendal / Seluruh
2 Teori Tindakan Egoisme Utilitsrisnisme Teonom
3
Teori Hak dan
Kewajiban
Hak Kewajiban
4 Teori Keutamaan Manusia Hina Manusia Utama
5 Tujuan / Nilai Duniawi Surgawi
6 Pemangku Kepentingan Individu Masyarakat Tuhan
7 Kebutuhan Maslow Fisik Sosial Aktuali Diri
8 Tingkat perkembangan Hukuman Prinsip
9 Kecerdasan Covey PQ/AQ IQ, EQ SQ
10 Etika Nafis Psiko Etika Sosio Etika Teo Etika