2. TEORI ETIKA BISNIS
Etika tidak akan bisa dipahami jika seseorang
mengesampingkan nilai-nilai moral. Teori etika bisnis juga
memiliki latar belakang nilai-nilai moral. Berikut ini akan
membahas teori etika bisnis dari berbagai bentuk teori:
1. Teori Etika Deontologis
Deontologi berasal dari bahasa Yunani, deon (kewajiban
atau deuty).
Menurut etika deontologi, suatu tindakan itu baik bukan
dinilai dan dibenarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan
itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik
pada dirinya sendiri.
3. Kewajiban yang dilakukan oleh
seseorang, dimana kewajiban tersebut
layak dilakukan sebagai bentuk
tanggungjawab yang telah diperintakan
kepadanya.
Dalam dunia bisnis jika kewajiban yang
dibebankan pada seseorang maka yang
bersangkutan layak untuk
mengerjakannya, terutama jika ia tidak
ingin mengecewakan pihak konsumen.
4. 2. TEORI ETIKA TELEOLOGIS
Teologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu telos:tujuan.
Etika teology mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu,
atau berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan
tindakan .
Suatu tindakan dinilai baik, kalau bertujuan mencapai
sesuatu yang baik, atau kalau akibat yang ditimbulkannya
baik dan berguna.
5. Dari teori teologis berkembang pembahasan pada
munculnya dua kajian yaitu;
1). Egoism
Teori ini memandang bahwa perilaku moral dianggap
baik manakala lebih menguntungkan dibandingkan
dengan merugikan bagi individu yg melakukan tindakan
moral, meskipun tidak selalu harus mengabaikan
kesejahteraan orang lain.
Teori Egoisme yang mencakup pemahaman tentang:
Egoisme psikologis
Egoisme kelompok,
Egoisme dicerahi
Universalisme etis/ Utilitarianisme dalam konteks
penggunaan (utilisation) yaitu “the greatest happines
of the greatest number of the people”:
6. 2). UTILIATIARISME
Teori turunan dari teori teologi (teori
konsekuensialis), dimana suatu kegiatan bisnis
adalah baik dilakukan jika bisa memberikan
manfaat kepada sebagian besar
masyarakat atau konsumen dalam konteks
bisnis. Bisa dikatakan pula bahwa “Perbuatan
yang baik adalah yang bermanfaat bagi banyak
orang” (Jeremy Bentham)
7. 3. TEORI ETIKA DAN HAK ASASI
Pendekatan dari teori ini adalah bahwa tuntutan-
tuntutan moral seseorang yaitu haknya ditanggapi
dengan serius. Dalam teori hak dibahas tentang segala
sesuatu yang menjadi hak seseorang, dan
bagaimana hak tersebut harus dihargai.
8. 4. TEORI KEUTAMAAN
Pada teori ini konsep kepuasan menjadi dominan untuk
dibahas, karena setiap orang merasa ingin diutamakan
dalam memenuhi kepentingan yang diinginkan.
Usaha untuk memenuhi kepentingan seseorang sering
menimbulkan atau tumbuhnya sikap egoism pada
individu yang bersangkutan.
9. 5. TEORI RELATIF
Teori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relatif.
Masalah yang timbul dalam praktiknya adalah selfcentered
(egois), fokus pada diri manusia individu
mengabaikan interaksi dengan pihak luar sistem dan
pembuat keputusan tidak berfikir panjang, semua
tergantung kreterianya sendiri.
Dalam teori relatif ini jelaskan jika pandangan dan
pendapat seseorang bersifat sangat subjektif, artinya
jika si A berfikir ini yang terbaik belum tentu si B
memiliki pandangan yang sama, dan begitu
seterusnya. Ini dikarenakan pandangan dan
pemikiran setiap orang bisa berbeda-beda.
10. 6. ETIKA DAN AGAMA
Agama sebagai dasar pijakan bagi setiap
umat dalam menjalani kehidupan. Tanpa
agama tidak akan memiliki landasan dalam
berfikir.