SlideShare a Scribd company logo
7
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya (State of Art)
No. Nama Judul Hasil
1. Trisnowaty
Tuahunse, FIS
Universitas Negeri
Gorontalo
Hubungan Antara
Pemahaman Sejarah
Pergerakan Nasional
Indonesia Dengan Sikap
Terhadap Bela Negara
Vol 9, No 1 (1-10)
Jurnal Pendidikan
Berdasarkan hasil kajian teoretis dan
analisis statistik dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan positif yang
berarti antara pemahaman sejarah
pergerakan nasional Indonesia dengan
sikap terhadap bela negara sehingga
hipotesis diterima.Sekalipun hubungan
kedua variabel ini relatif kecil, namun
dapat dijadikan masukan bagi yang
terkait khususnya Depdiknas bahwa
upaya menumbuhkembangkan dan
memelihara sikap bela negara siswa
dapat pula dilakukan melalui pengajaran
sejarah pergerakan nasional Indonesia.
2. Novi Eka Sari
(Universitas
Muhammadiya
Malang)
Pengaruh Daya Tarik
Siaran Talkshow Gesah
Budaya Terhadap Minat
Mendengarkan Siaran
Radio (Studi Kasus:
Pendengar Radio
Mandala FM Desa
Taman Baru, Kecamatan
Banyuwangi, Kabupaten
Banyuwangi Vol 3 No 1
Hasil ini menunjukkan bahwa variabel
terikat dipengaruhi sebesar 64,2% oleh
variabel bebas dan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,707 artinya bila daya
tarik siaran talkshow Gesah Budaya
mengalami peningkatan sebesar 1 satuan
maka minat masyarakat mendengarkan
akan meningkat sebesar 0,707. Dengan
demikian, pengaruh yang ditimbulkan
termasuk pada tingkat kuat, sedangkan
36,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
Dari uji F yang dilakukan, ditemukan F
hitung > F tabel yaitu 91,327 > 4,03 yang
berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Maka
hubungan antara daya tarik siaran
talkshow Gesah Budaya dengan minat
mendengarkan siaran radio signifikan.
8
3. Lidya Afnal
Suyanto
Jurnalistik Siaran
Radio Mandiri FM
Dalam Program
Talkshow Psikologi
Anak Vol 1 No 1
Radio MandiriFM sebagai salah satu
media massa yang datang dengan
psikologi anak Program talk show Berita
dan radio Bussines di Pekanbaru. Selain
itu, informasi tertentu yang terkandung
dalam aplikasi di radio jurnalisme.
Penerapan program kursus yang akan
mendukung acara talk show. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana program jurnalisme talk show
radio MandiriFM dalam psikologi anak
dan untuk mengetahui bagaimana proses
pembuatan program psikologi anak di
talk show radio Mandiri FM Pekanbaru.
4. Danny Kaplan
Bar Ilan University
Programming and
Editing as Alternative
Logics
of Music Radio
Production Vol 7 No 5
The disparity between structural and
phenomenological perspectives in media
studies informs an unacknowledged
distinction between two alternative logics
of music radio production: programming
and editing. Whereas programmers
employ predetermined playlists nested in
structural considerations, editors consider
thematic associations both linearly
between songs and simultaneously with
shared external events. Implementation
of both logics is illustrated in Israeli
radio, where stations partly preserve
music editing despite commercialization.
By privileging the moment of the live
broadcast and attending to semiotic,
performative, and temporal
contingencies, editors aim to encode
preferred meanings, acting as engineers
of collective mood. Favoring the logic of
live editing over predetermined
5. Freyhiwot Nadew
& Negassa Gissila
Audience Survey
Conducted on “Dewe;”
Radio Program Vol 6 No
2
The survey shows that majority of the
respondents of the questionnaire, who
claim to be regular or casual listeners
rated the presentation of the program as
‘good’. Thus, this shows that there is a
variation among the opinions of audience
groups. That is why there is a need of
audience segmentation while planning
and implementing a program, to
determine what kind of message to which
type of audience and when to broadcast.
9
2.2 Landasan Teori Umum
2.2.1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik
cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (televisi, radio, internet) (Mulyana,
2008:83). Dengan bantuan dari media-media tersebut, setiap individu dapat dengan
mudah menyampaikan pesan-pesan komunikasinya. Ciri khas media massa adalah
tidak ditujukan pada kontak perorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal
umum, dan komunikasi bersifat satu arah.
Konsep komunikasi massa mengandung pengertian suatu proses di mana
organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas
dan pada sisi lain merupakan proses di mana pesan tersebut dicari, digunakan, dan
dikonsumsi oleh audience (Rohim, 2009:21). Oleh karena itu, media menjadi peran
penting dalam komunikasi massa. Media merupakan sarana organisasi sekaligus
sarana yang menyebarkan informasi berupa pesan untuk disebarkan kepada
khalayak.
2.2.1.1 Karakteristik Komunikasi Massa
Komunikasi massa berbeda dengan bentuk komunikasi antar persona dan
kelompok, baik dalam proses maupun dalam halsifat- sifat komponennya. Menurut
Nurudin (2009:19) karakteristik komunikasi massa adalah perwuju dan dari
kelebihan dan kekurangannya yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Komunikator terlembagakan, karena dalam menyapaikan pesannya,
komunikator harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki
lembaga media massa yang bersangkutan.
b. Pesan bersifat umum karena pesan ditujukan pada sebanyak-
banyaknya orang, dan tidak ditujukan pada sekelompok orang tertentu.
c. Komunikan bersifat anonym dan heterogen karena komunikator tidak
mengenal komunikannya yang biasanya berjumlah relatif banyak dan
tersebar dipenjuru daerah serta memiliki perbedaan, seperti jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain.
d. Media massa menimbulkan keserempakan karena pesan yang sama
dapat diterima dalam waktu yang sama oleh jumlah komunikan yang
besar dan tersebar.
10
e. Lebih mengutamakan unsur isi dari pada unsur hubungan karena
komunikator dan komunikan hubungannya bersifat non-pribadi
sehingga tidak perlu terjalin hubungan yang akrab.
f. Komunikasi massa bersifat satu arah. Karena komunikasinya melalui
media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat
melakukan kontak langsung, oleh karena itu komunikasi massa bersifat
satu arah.
Komunikasi massa memiliki karakteristik menggunakan media massa sebagai
media untuk menyampaikan informasi terhadap khalayah dalam jumlah besar dan
secara cepat, kemudian yang menjadi sasaran seorang komunikator lewat komunikasi
massa dan media masing-masing yang digunakan merupakan komunikan yang
heterogen. Komunikasi massa juga bersifat umum, artinya pesan-pesan yang
disampaikan komunikator terhadap komunikan bukan hanya untuk kelompok
tertentu, melainkan terhadap khalayak umum. Komunikasi massa bersifat satu arah
sehingga umpan balik yang diterima akan tertunda dan tidak langsung.
2.2.1.2 Fungsi-Fungsi KomunikasiMassa
Fungsi komunikasi menurut Dominick yang dikutip dari buku
KomunikasiMassa Suatu Pengantar (Ardianto, dkk, 2007:14-17), terdiri atas :
a. Pengawasan, yang terbagi menjadi dua yaitu pengawasan peringatan dan
pengawasan instrumental. Pengawasan peringatan terjadi ketika media massa
menginformasikan mengenai sebuah ancaman, sedangkan pengawasan
instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki
kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari – hari.
b. Penafsiran. Fungsi penafsiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan. Media
massa tidak hanya memasuk fakta dan data, tetapi juga ada memberikan
penafsiran terhadap kejadian – kejadian penting.
c. Pertalian. Fungsi komunikasi massa menggunakan media massa sebagai
pemersatu anggota masyarakat yang beragam yang memiliki kepentingan dan
minat yang sama tentang sesuatu.
d. Penyebaran nilai – nilai. Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Media mewakili
kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.
11
e. Hiburan. Fungsi hiburan merupakan bagian dari media massa, melalui berbagai
macam program acara yang ditayangkan baik radio atau televisi khalayak dapat
memperoleh hiburan yang dikehendakinya.
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi
massa sebagai media infomasi dan hiburan kepada khalayak dengan memberikan
penafsiran dan penyebaran nilai suatu informasi sehingga dapat membentuk
kepentingan dan minat yang sama.
2.2.1.3 Efek Komunikasi Massa
Efek pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massatimbul
pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada
khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis.
Adapun 3 (tiga) efek-efek komunikasi massa, yaitu:
a. Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informatif bagi dirinya (Ardianto dkk ,2007:52).
Berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang
semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung
menjadimerasajelas setelah mendapatkan informasi dari media massa.
Pengaruh media massa terasa lebih kuat lagi, karena pada masyarakat
modern orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa
(Rakhmat,2007:227)
b. Efek Afektif
Efek ini berkaitan dengan perasaan. Afektif yang ditandai oleh
kondisi perasaan atau dinamika yang menggerakan manusia mencapai
tingkat perasaan tertentu (Rakhmat,2007:213)
Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak
tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan turut merasakan
perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dah sebagainya (Ardianto
dkk,2007:55).
Akibat dari membaca surat kabar atau majalah, mendengarkan radio,
menonton acara televisi atau film bioskop, timbul perasaan tertentu pada
khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu bisa bermacam-macam,
12
senang sehingga tertawa terbahak-bahak, sedih sehingga mencucurkan air
mata, takut sampai merinding, dan lain-lain perasaan yang bergejolak dalam
hati.
c. Efek Konatif
Efek konatif merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Ardianto dkk,2007:57).
Efek konatif ini tidak langsung timbul dengan sendirinya, melainkan respon
setelah efek kognitif dan efek afektif terjadi.
Ketiga efek tersebut terjadi pada minat pemahaman sejarah pada program
Morning dikarenakan minat pendengar pada followers twitter muncul bersadarkan
ketiga efek itu. Seperti efek kognitif, dimana pendengar menerima pesan lalu mulai
berpikir mengenai pesan yang disampaikan. Lalu pada efek afektif, pendengar
merasakan langsung mengenai apa yang diberikan oleh announcer program Morning
Fresh. Setelah itu baru muncul efek konatif yaitu respon setelah menerima efek
kognitif dan efek afektif.
2.2.2 Media Massa
2.2.2.1 PengertianMedia Massa
Pengertian media massa adalahalat yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi
mekanis seperti televisi, radio, surat kabar, film (Cangara,2011:128).
Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada
kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media
massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi
merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah.
2.2.2.2 Karakteristik Media Massa
Menurut Canggara (2011:126-127) media massa memiliki karakteristik
sebagi berikut:
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari
banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada
penyajian informasi.
13
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.
Walaupun terjadi reaksi atau umpan balik biasanya memerlukan waktu
dan tertunda.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan
jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan stimultan,
di mana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada
saat yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat
kabar, dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di
mana saja tanpa mengenal usiam jenis kelamin, dan suku bangsa
2.2.2.3 Macam-macam Media Massa
Media massa tentu memiliki keragaman, media massa dibagi menjadi:
1. Media cetak, sebuah media komunikasi yang sifatnya tertulis atau tercetak.
Media cetak terdiri dari surat kabar, tabloid, dan majalah.
2. Media elektronik, perkembangan teknologi dalam media massa. Media
elektronik sangat menarik oleh publik sebab media elektronik sangat cepat
dalam penyampaian pesannya. Media elektronik sendiri terdiri dari radio
dan televisi.
3. Media internet (Media Online), media komunikasi yang menggunakan
perangkat internet. Dengan hal itu, media internet termasuk media massa
yang sangat populer dan memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas ini dilihat
dari penggunaan media internet dalam perangkat komputer, handphone, dan
tablet (Suryawati, 2011:37).
14
2.2.3 Radio
2.2.3.1 Pengertian Radio
Radio adalah buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara
ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara (Astuti,2008:5).
Radio merupakan salah satu media massa elektronik tertua dan sangat luwes.
Hal ini dibuktikan bahwa kini radio masih ada seriring persaingan keras dengan
media massa lainnya. Hal tersebut dikarenakan radio memiliki keunggulan yang
tidak dimiliki oleh media massa lain.
Radio dapat dinikmati pendengar sambil melakukan aktivitas-aktivitas
lainnya. Radio dapat menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media
cetak.
Pendengar radio dapat dijangkau dalam seketika, dan pesan-pesan yang
disampaikan lewat radio menimbulkan efek imajinasi yang besar (Morrisan,
2008:177)
2.2.3.2 Kekuatan Radio
Kekuatan Radio menurut H.G.Wells:
- Radio dapat membidik khalayak spesifik
Artinya, radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis
yang dikehendaki. Selain itu, untuk mengubah atau mempertajam segmen atau
ceruk sasaran yang dituju, radio jauh lebih fleksibel dibandingkan media
komunikasi massa lainnya.
- Radio bersifat mobile dan portable
Orang bisa menjinjing radio ke mana saja. Sumber energinya kecil dan sama
portable-nya. Radio bisa menyatu dengan fungsi alat penunjang kehidupan
lainnya, mulai dari senter, mobil, hingga handphone.
- Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang tinggi
Sulit sekali menghindari dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa
menembus ruang-ruang di mana media lain tidak bisa masuk, misalnya di dalam
mobil.
- Radio bersifat fleksibel
Dapat menciptakan program dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan
dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan.
15
- Radio itu sederhana
Sederhana mengoperasikannya, sederhana mengelolanya, dan sederhana isinya.
Tidak diperlukan konsentrasi tinggi untuk menyimak radio. Bahkan, orang bisa
mendengarkan radio sambil manggarap pekerjaan lain (Astuti,2008:39).
2.2.3.3 Kelemahan Radio
Selain memiliki kekuatan, radio juga memiliki kelemahan di dalamnya. Inilah
yang dikatakan Meeske (2003) tentang kelemahan radio:
- Radio is aural only
Radio hanya menggunakan audio dalam menyampaikan pesan sehingga untuk
membayangkan kejadian sesungguhnya, audiens harus menggunakan theater of
mind. Dimana audiens dituntut untuk menggunakan imjinasi mereka dalam
memahami suatu pesan yang disampaikan.
- Radio is message are short lived
Pesan radio bersifat satu arah, sekilas, dan tak dapat ditarik lagi begitu
diudarakan. Jadi pesan yang sudah diberitakan tidak dapat diulang kembali.
- Radio listening is prone to distraction
Radio hanya berurusan dengan satu indra saja yaitu pendengaran. Begitu
pendengaran terganggu maka pesan yang disampaikan tidak didapat dengan
jelas dan konsentrasi kerap terpecah (Astuti, 2008:40).
2.2.3.4 Program Radio
Pengelola program penyiaran radio harus memahami kebutuhan audiens dalam
upaya untuk dapat mendesain program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka secara
efektif (Morissan, 2008:180).
Identifikasi antara program dengan target audiens dapat disesuaikan dengan usia,
gaya hidup, kebutuhan, dan kesukaan audien agar apa yang ditawarkan oleh program
tersebut dapat disukai oleh audien. Dengan demikian program adalah produk yang
dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya.
Pringle-Star-McCavitt menjelaskan “the programming of most stations is
dominated by one principal content element or sound, known as format” (program
sebagian besar stasiun radio didominasi oleh suatu elemen isi atau suara yang utama
yang dikenal dengan format) (Morrisan, 2008:230).
Dikarenakan radio merupakan media audio yang hanya dapat mendengarkan
16
suara dari penyiar, jadi suara dari penyiar harus jelas dalam penyampaian pesan
sehingga pesan dapat diterima oleh audien sesuai dengan harapan.
Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu
seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien. Format
siaran bisa berarti susunan program radio secara keseluruhan, yang menjadi semacam
penanda identitas yang terkemas dalam berbagai program radio (Astuti, 2008:7).
Format siaran radio diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang
apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran sehingga dapat
diterima audien. Berikut adalah format radio menurut Peter Pringle:
Gambar 2.1 Pembagian Format Radio Menurut Peter Pringle
(Morissan, 2011:235)
Seperti yang sudah dijelakan sebelumnya mengenai format radio, program
Morning Fresh termasuk program dengan format musik Adult Contemporary (AC).
Dalam format musik AC ini, musik yang dimasukan dalam playlist merupakan
musik-musik yang pernah populer yang diputar kembali. Musik populer pada masa
kapan pun dapat diputar kembali sesuai dengan yang ada di playlist. Format musik
AC ini mempunyai target untuk dewasa muda sekitar umur 25-44 tahun.
17
2.2.3.4.1 Bentuk Program Siaran
Beberapa bentuk program siaran yang sangat populer, antara lain:
1) Program berbasis siaran hiburan / musik
a) Musik
Dalam implementasi penyiaran radio, musik masih merupakan elemen utama
yang tetap dipertimbangkan dalam sajian program radio. Musik merupakan
bagian terbesar tatanan program radio.
Beberapa format musik yang perlu diketahui sebagai wacana kepenyiaran
musik radio adalah:
- Contemporary Hits Radio (CHR)
Berkembang pada tahun 1981, versi sekarang dikenal dengan “TOP 40”
yang memiliki kriteria seperti berikut: pemutaran musik/lagu baru, tidak
melebihi 6 bulan dengan menggunakan frekuensi pengulangan, Hot
performer lebih dominant, on-air personalities memancarkan tingkatan
energetic. Format musik ini menarik kelompok pendengar usia 12-24
tahun.
- Adult Contemporary (AC)
Format ini pada umumnya format lagu-lagu yang popular dan diputar
kembali dari koleksi lagu-lagu lama seperti lagu-lagu oldies. AC memiliki
sasaran kelompok pendengar usia 25-44 tahun.
- Urban
Format yang berciri khas Rap, R&B, Reggae, Hip-Hop, Hardrock, Soul,
dan desain musik khusus lainnya untuk menarik anak muda dan format ini
biasanya sangat popular di kota-kota besar.
- Rock
Musik rock biasanya menonjol dengan suara drum dan gitar elektriknya.
Ini merupakan yang berbeda, yang dipertahankan oleh bass drum dan bass
gitar.
- Album Oriented Rock (AOR)
AOR ini banyak variasi thema, yang paling penting bahwa AOR ini
cirinya adalah lagu-lagu rock lama, dengan durasi yang panjang.
18
- Country
Format musik country di Amerika Serikat merupakan stasiun radio yang
berada di peringkat teratas perolehan jumlah pendengar. Jika di Indonesia
boleh jadi format ini bisa disejajarkan dengan “format dangdut”.
- Jazz
Jenis musik ini biasanya menggunakan ritme sincopatik. Jazz memiliki
banyak kegunaan dalam produksi dan sangat berguna karena banyak jenis
musik ini yang bersifat instrumental.
- Klasik
Karena kurangnya istilah yang tepat, klasik akan terdengar bagus
walaupun beberapa orang menganggap musik ini sebagai musik konser.
Musik klasik terkadang berguna dalam produksi, umumnya untuk
membuat efek khusus.
- Oldies
Konsep oldies ini adalah lagu-lagu diputar yang merupakan lagu-lagu lama
yang dirilis beberapa tahun yang lalu.
b) Program Humor
Bentuk siaran lainnya yang sering dibuat yang masuk dalam program hiburan
adalah program humor, tidak semua radio di Indonesia menyiarkan siaran
humor, kalaupun ada hanya sedikit. Memang dalam menyajikan siaran humor
segala materi yang disampaikan dapat diterima dengan ringan, mudah dicerna
dan tidak memaksa di telinga pendengar.
c) Program Quiz
Bentuk siaran ini memiliki elemen-elemen: penyiar, pendengar, hadiah, dan
permainan-permainan di udara. Program ini bisa diselenggarakan interaktif
langsung dengan pendengar pada saat pelaksanaan program siaran, atau
pendengar mengirimkan jawaban atas pertanyaan quiz melalui surat, twitter,
email, atau SMS.
2) Program berbasis siaran kata
Aspek siaran kata ini dalam program radio misalnya: wawancara, berita,
talkshow, feature, air magazine, dan format siaran kata sejenis lainnya.
d) Wawancara
Di radio bentuk siaran wawancara adalah berdasarkan pada pertanyaan-
pertanyaan dan jawaban-jawaban dari seorang pewawancara dan yang
19
diwanwancarai. Wawancara di radio bisa dikemas dalam berbagai cara salah
satunya adalah wawancara udara, suara penyiar dengan nara sumber yang
diwawancarai bisa didengar oleh pendengar. Sedangkan jenis wawancaranya
bisa wawancara informasi, opini, maupun biografi.
e) Berita
Dalam program ini, penyiar memberikan informasi berupa berita-berita yang
bermanfaat bagi pendengar. Berita yang menarik adalah berita yang dapat
menarik perhatian pendengar. Untuk itu sebaiknya sajikan berita yang dapat
mendukung dan membangkitkan minat pendengar.
f) Talkshow
Bentuk pembicaraan di mana penyiar memberikan kesempatan kepada setiap
orang untuk melakukan presentasi terlebih dahulu, termasuk didalamnya
melakukan tanya jawab kepada nara sumber (Prayudha. 2013:28-25).
2.2.4 Penyiar
Penyiar juga dapat disebut presenter, yang melakukan siaran langsung,
menyiarkan iklan dan membacakan produk-produk iklan, membaca berita,
wawancara, diskusi, pemandu kuis, dan sebagai pengisi suara atau narasi dalam
pembuatan iklan komersial. (Prayudha, 2005:204)
Di masa sekarang dalam penyiaran radio ialah untuk menjadi penyiar selain
harus memiliki dasar suara yang bagus, juga harus mampu memahami tentang
informasi seputar stasiun radio agar dapat dikenal oleh audiens, namun selain itu
untuk menjadi seorang penyiar juga harus memiliki keterampilan sebagi berikut
menurut Prayudha (2005:205-214):
a) Suara
Kebutuhan dasar seorang penyiar adalah suara. Suara penyiar dalam media
penyiaran lebih mementingkan kejelasan dan resonasi. Yang paling penting
agar suara terdengar jelas dapat dipahami, bertenaga, resonasi yang bagus
diperlukan latihan mengolah “suara diafragma” yaitu suara yang keluar dari
rongga perut.
b) Pengucapan
Pengucapan yang benar menjadi hal penting bagu penyiar agar dapat
dipahami oleh pendengar. Dengan perbedaan antar individu menurut latar
20
belakang asal-muasal penyiar diperlakukan pembiasaan hal-hal yang menjadi
standar penyiaran.
c) Artikulasi
Artikulasi berkaitan dengan pengucapan huruf vokal, konsonan, dan diftong.
Artikulasi harus jelas dan menyenangkan tanpa terlalu menarik perhatian.
Yang penting pesan yang disampaikan dapat didengar dan diterima oleh
pendengar dengan jelas.
d) Penekanan
Penyiar menggunakan penekanan untuk menunjukkan pada pendengar hal-hal
yang penting atau tidak penting dalam suatu materi bacaan. Penekaan ini
dapat berupa empatik dari penyiar tersebut agar pendengar merasakan
pentingnya pesan tersebut.
e) Kecepatan atau Tempo
Dengan mengukur kecepatan dan tempo dalam siaran, penyiar perlu untuk
mengetahui kapan harus lambat, bagaimana memperlihatkan kontras dalam
ritme, dan bagaimana menggunakan jeda.
f) Perilaku
Hal terpenting dari perilaku penyiar adalah kepercayaan diri. Harus tenang
dan percaya diri saat mengudara. Segala sesuatu tentang apa yang penyiar
suarakan harus meyakinnkan dan dapat diterima oleh pendengar.
g) Gaya
Ini bisa dikatakan sebagai “personalitas” penyiar saat mengudara.Setiap
penyiar tentu memiliki gaya berbeda-beda saat melakukan siaran. Hal
tersebut dapat dijadikan ciri khas dari masing-masing individu dalam
mengudara.
h) Pemahaman
Seorang penyiar harus memahami setiap materi yang dibicarakan atau
disampaikan kepada pendengar.
2.2.5 Audience
Audience merupakan hal yang penting maka dari itu harus benar–benar
diketahui siapa target audiensnya, sehingga dapat menyiarkan program sesuai
kebutuhan audience.
21
Persaingan antar media sebenarnya adalah persaingan untuk merebut
perhatian audiensnya. Menurut Kottler (1980) hal–hal yang perlu diketahui
supaya dapat menarik perhatian audience adalah segmentasi, positioning, dan
demografi (Morrisan, 2013:174), jadi dengan kata lain audience adalah pasar
sedangkan program radio pada produk.
2.2.6 Sequence
Dalam semua jenis program reguler sequence dan magazine dapat begitu
mudah menjadi membosankan atau bisa merosot ke dalam sebuah susunan karena
rangkaian yang tidak kuat. Untuk menentukan persyaratan, sequence atau program
strip alah sebuah slot panjang, umumnya antara dua atau empat jam setiap harinya,
seperti acara pagi atau drive–time, dll.
Menggunakan musik dengan audience luas, dan dengan penekanan pada
presentasi. Alasan yang paling kuat untuk mendengarkan pada program tertentu
adalah bahwa pendengar menyukainya sampai akhir. Oleh karena itu, program harus
bisa menjadi bentuk yang sama dan tidak harus terlalu banyak yang diubah. Hal ini
jelas sama, bagaimanapun bahwa program tersebut harus baru dalam arti ia harus
memiliki sesuatu yang update dan mengandung unsur kejutan.
Dengan demikian, maka program “Morning Fresh” termasuk jenis program
sequence, karena “Morning Fresh” disiarkan dengan waktu selama 4 jam. “Morning
Fresh” memenuhi kriteria tersebut perlu dibutuhkan beberapa program (McLeish,
2007:171).
2.2.7 Internet
Internet merupakan salah satu sarana pertukaran data / informasi yang paling
cepat saat ini. Selain itu internet juga telah menjadi tempat di mana orang mencari
informasi apa saja yang berkaitan dengan kehidupan manusia pada umumnya.
Dalam hubungannya dengan dunia penelitian, internet telah menjadi sarana
untuk mendapatkan informasi atau data yang tersimpan di server-server yang
tersebar di seluruh dunia yang dapat diakses dan dibaca secara cepat, mudah dan
cuma-cuma oleh para pengguna internet (Sarwono, 2006:175).
Jadi seperti Fresh FM juga memiliki komunitas dalam dunia maya yaitu
twitter dan facebook. Selain itu Fresh FM juga dapat didengarkan melalui streaming
dengan mempergunakan internet tersebut sehingga dapat didengar hingga wilayah
22
luas. Dalam penelitian ini, twiiter @FreshFM969 sebagai media penting dalam
melihat seberapa besar minat pada followers di twitter @FreshFM969.
2.2.8 Pemahaman
Pemahaman adalah bagaimana seseorang mempertahankan, membedakan,
menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan,
memberikan contoh, menulis kembali, dan memperkirakan (Suharsimi, 2008:118)
Dalam hal ini, pendengar dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang
diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, dan dapat memanfaatkan
isinya tanpa keharusan untuk menghubungkan dengan hal-hal yang lain.
Kemampuan ini dapat dijabarkan ke dalam tiga bentuk, yaitu : menerjemahkan
(translation), menginterprestasi (interpretation), dan mengekstrapolasi
(extrapolation).
Menurut Daryanto (2008:106) kemampuan pemahaman dapat dijabarkan
menjadi tiga, yaitu:
a) Menerjemahkan (translation)
Pengertian menerjemahkan di sini bukan saja pengalihan (translation) arti
dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari konsepsi
abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah
orang mempelajarinya.
b) Menginterpretasi (interpretation)
Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami. Ide utama suatu komunikasi.
c) Mengekstrapolasi (extrapolation)
Agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi
sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan pemahaman adalah kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
diingat, memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang
dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan
menghubungkannya dengan hal-hal lain.
23
2.2.9 Sejarah
Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah
lampau. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari
dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh perorangan,
keluarga dan komunitas.
Sejarah mengadung 3(tiga) pengertian, antara lain:
1. Sejarah adalah silsilah asal-usul (keturunan).
2. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
3. Ilmu (sejarah), pengetahuan atau uraian mengenai peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau, misalnya
sejarah Indonesia, sejarah kebudayaan, sejarah umum, dan lain sebagainya
(Poerwadarminta, 2002:161)
Dalam kehidupan manusia peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi,
unik dan penting:
1. Peristiwa yang abadi
Peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, karena peristiwa
tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
2. Peristiwa yang unik
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik karena terjadi satu kali dan
tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.
3. Peristiwa yang penting
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang penting dan dapat dijadikan
momentum karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang
banyak.
Sesuai dengan yang ada di program Morning Fresh, yaitu terdapat segmen
what was on yang diambil dari sumber wikipedia. Di mana dalam segmen ini
membahas sejarah dunia berupa peristiwa atau kejadian apapun yang terjadi di masa
lampau. Pada segmen ini pendengar dapat memperoleh informasi serta mendapatkan
pemahaman akan sejarah yang terjadi dan penting untuk tetap diingat kembali.
24
2.3 Landasan Teori Khusus
2.3.1 Teori Uses and Gratification
Menurut Elihu Katz, Jay G. Blunler, Michael Gurevitch, teori uses and
gratification (kegunaan dan kepuasan) meneliti asal mula kebutuhan secara
psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau
sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan,
menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk
juga yang tidak kita inginkan. (Rahkmat, 2007:205)
Dalam teori ini penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi
kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu
terpenuhi. (Rahkmat, 2012:65)
Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik
untuk memenuhi kebutuhannya.Artinya, teori uses and gratifications
mengasumsikan bahwa pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk
memuaskan kebutuhannya.Audience aktif untuk menentukan media mana yang harus
dipilih untuk memuaskan kebutuhannya.
Pada teori ini tentu memiliki keterkaitan pula dengan penelitian ini, dimana
teori Uses and Gratification menjelaskan bahwa audience-lah yang memilih media
yang ingin dikonsumsinya. Keterkaitan dalam skripsi ini adalah terletak apakah ada
pengaruh yang diberikan oleh pendengar yang telah mendengarkan program
Morning Fresh akan memilih Fresh FM menjadi radio yang akan terus
dikonsumsinya untuk mengetahui informasi berupa sejarah.
2.3.2 Teori Minat
Hakikat minat adalah sangat bersifat pribadi dan oleh karenanya minat sangat
berbeda dari waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah di kembangkan untuk
mengkategorikan minat yang akan bermanfaat untuk tuntutan dalam menemukan
minat khusus seseorang (Sarwono, 2006:58).
Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan derajat yang lebih
tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik
tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang
diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi
komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya
25
keputusan (decission), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action)
sebagaimana diharapkan komunikator (Sarwono, 2006:66).
Menurut Sarwono menyebutkan bahwa interest atau minat diartikan sebagai berikut :
a. Suatu sikap yang berlangsung terus-menerus yang memberi pola pada
perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek
minatnya.
b. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu
berharga atau berarti bagi individu.
c. Suatu keadaan motivasi atau set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju
satu arah tertentu (Sarwono, 2006:70).
Maka dapat disimpulkan bahwa minat pemahaman sejarah merupakan suatu
kemauan atau keinginan seseorang untuk melihat program Morning Fresh
dikarenakan adanya hal-hal yang menarik perhatian.
2.2.10 Kerangka Pemikiran
Variabel Bebas (X) adalah Program Morning Fresh di Radio Fresh 96,9FM. Yang
terdiri dari dimensi isi program, penyiar, dan musik.
Variabel Terikat (Y)adalah seberapa besar minat pendengar followers twitter
@FreshFM969. Kemudian terdiri dari dimensi: kebutuhan kognitif, kebutuhan
afektif, dan kebutuhan konatif.
Variable
X
Variable
Y
26
2.3 Operasional Konsep
Penelitian ini menggunakan program Morning Fresh yang terdiri sebagai isi
program, penyiar, dan musik (X) dan kognitif, afektif, dan konatif sebagai variabel
terikat (Y).
Definisi operasional dari variabel tersebut sebagaimana tertera pada tabel di
bawah ini. Berdasarkan variabel dari definisi operasional akan dibuat suatu daftar
pernyataan (kuesioner) untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Variabel Dimensi Indikator Skala
(Variabel X)
Program
Morning Fresh
di Radio Fresh
96,9FM
Isi Program
Penyiar
Musik
1. Informasi yang diberikan
bermanfaat bagi pendengar
2. Terdapat segmen-segmen
menarik di dalam program
3. Memberikan hiburan bagi
pendengar
4. Gaya bicara penyiar cukup
berkarakter
5. Informasi yang
disampaikan oleh penyiar
dapat dipahami dengan
baik
6. Penyiar menguasai
informasi yang
disampaikan sehingga
dapat menyampaikan
informasi dengan baik
7. Musik yang diputar sudah
cukup bervariasi
8. Musik yang diputar pada
program ini lengkap dari
lagu lama sampai lagu baru
9. Musik yang ditampilkan
merupakan media hiburan
bagi pendengar
Skala Likert
STS = Sangat Tidak
Setuju = 1
TS = Tidak Setuju = 2
RR = Ragu-ragu = 3
S = Setuju = 4
SS = Sangat Setuju = 5
27
Variabel Dimensi Indikator Skala
(Variabel Y)
Followers
Twitter
@FreshFM969
Faktor
Timbulnya
Minat:
Kognitif
Faktor
Timbulnya
Minat:
Afektif
Faktor
Timbulnya
Minat:
Konatif
10. Saya merasa program
Morning Fresh
memberikan informasi
sejarah yang bermanfaat
bagi kehidupan saya
11. Saya memiliki rasa ingin
tahu yang dalam terhadap
sejarah dunia di Program
Morning Fresh
12. Saya menjadikan program
Morning Fresh sebagai
kebutuhan informasi
sejarah
13. Saya mendengarkan
program Morning Fresh
dapat meningkatkan minat
terhadap pemahaman
sejarah
14. Saya merasa senang setelah
mengetahui informasi
tentang sejarah dunia
15. Saya memiliki keinginan
untuk terus memahami
sejarah dunia
16. Saya merasa timbulnya
ketertarikan dalam diri
untuk selalu memahami
sejarah dunia
17. Saya merasa program
Morning Fresh dapat
dipertahankan karena
terdapat informasi sejarah
18. Saya selalu menyalakan
radio untuk mendengar
program Morning Fresh
setiap pagi untuk
mendapatkan informasi
sejarah
Skala Likert
STS = Sangat Tidak
Setuju = 1
TS = Tidak Setuju = 2
RR = Ragu-ragu = 3
S = Setuju = 4
SS = Sangat Setuju = 5

More Related Content

What's hot

proses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakatproses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakat
University of Andalas
 
Sistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptSistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.ppt
Eka Ariyanti
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
Universitas Diponegoro
 
Model Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaModel Komunikasi Massa
Model Komunikasi Massa
Hanum Ilmi
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
Yunita Lumangkun
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
University of Andalas
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
Roma Saragih
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
Diniyah Hidayati
 
Sistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi MassaSistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi Massa
guestcc0e45
 
Komunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahapKomunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahap
AlfiahSeptianiSiradj
 
Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahap
Lusia Tri
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
Ratih Aini
 
Karateristik komunikasi massa
Karateristik komunikasi massaKarateristik komunikasi massa
Karateristik komunikasi massa
Muchlis Soleiman
 
Pp komunikasi massa kel 5
Pp komunikasi massa kel 5Pp komunikasi massa kel 5
Pp komunikasi massa kel 5
alankusuma03
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
Anisa Rochmiana
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
ahvansa
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
putiandinis
 
soskom
soskom soskom
soskom
Fery Zahuri
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
Moh Khairul Anwar
 

What's hot (20)

proses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakatproses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakat
 
Sistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptSistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.ppt
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Model Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaModel Komunikasi Massa
Model Komunikasi Massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Sistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi MassaSistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi Massa
 
Komunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahapKomunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahap
 
Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahap
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
Karateristik komunikasi massa
Karateristik komunikasi massaKarateristik komunikasi massa
Karateristik komunikasi massa
 
Pp komunikasi massa kel 5
Pp komunikasi massa kel 5Pp komunikasi massa kel 5
Pp komunikasi massa kel 5
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massaKomunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
Komunikasi antar pribadi, komunikasi publik & komunikasi massa
 
soskom
soskom soskom
soskom
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 

Similar to 2013-bab2-mc-kom

Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
Mira Veranita
 
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
AdePutraTunggali
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
ashrafkhairulAzam
 
pembahasan
pembahasanpembahasan
Sap kelompok xv
Sap kelompok xvSap kelompok xv
Sap kelompok xv
Novia Wardanie
 
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
EkoBintiLestari1
 
Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi Massa
SMP N1 Salak
 
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers pptJurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
Jaya Purnama
 
document.pdf
document.pdfdocument.pdf
document.pdf
Arisandi45
 
Media baru – teori baru
Media baru – teori baruMedia baru – teori baru
Media baru – teori baru
Sirajuddin Lathif
 
Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)
Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)
Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)
TashaKorompis
 
Komunikasi Sebagai Ilmu_Kelompok 4.pptx
Komunikasi Sebagai Ilmu_Kelompok 4.pptxKomunikasi Sebagai Ilmu_Kelompok 4.pptx
Komunikasi Sebagai Ilmu_Kelompok 4.pptx
alzarefa
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
mankoma2013
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massa
AWAN PUTIH
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Afrilia Widarni
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
ashrafkhairulAzam
 
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Yunita Wirapraja
 

Similar to 2013-bab2-mc-kom (20)

Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
 
pembahasan
pembahasanpembahasan
pembahasan
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
Sap kelompok xv
Sap kelompok xvSap kelompok xv
Sap kelompok xv
 
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
 
Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi Massa
 
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers pptJurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers ppt
 
document.pdf
document.pdfdocument.pdf
document.pdf
 
Media baru – teori baru
Media baru – teori baruMedia baru – teori baru
Media baru – teori baru
 
Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)
Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)
Tasha Korompis (44222010234_Sosiologi Komunikasi)
 
Presentasi jurnalistik
Presentasi jurnalistikPresentasi jurnalistik
Presentasi jurnalistik
 
Komunikasi Sebagai Ilmu_Kelompok 4.pptx
Komunikasi Sebagai Ilmu_Kelompok 4.pptxKomunikasi Sebagai Ilmu_Kelompok 4.pptx
Komunikasi Sebagai Ilmu_Kelompok 4.pptx
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massa
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
 

2013-bab2-mc-kom

  • 1. 7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of Art) No. Nama Judul Hasil 1. Trisnowaty Tuahunse, FIS Universitas Negeri Gorontalo Hubungan Antara Pemahaman Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia Dengan Sikap Terhadap Bela Negara Vol 9, No 1 (1-10) Jurnal Pendidikan Berdasarkan hasil kajian teoretis dan analisis statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang berarti antara pemahaman sejarah pergerakan nasional Indonesia dengan sikap terhadap bela negara sehingga hipotesis diterima.Sekalipun hubungan kedua variabel ini relatif kecil, namun dapat dijadikan masukan bagi yang terkait khususnya Depdiknas bahwa upaya menumbuhkembangkan dan memelihara sikap bela negara siswa dapat pula dilakukan melalui pengajaran sejarah pergerakan nasional Indonesia. 2. Novi Eka Sari (Universitas Muhammadiya Malang) Pengaruh Daya Tarik Siaran Talkshow Gesah Budaya Terhadap Minat Mendengarkan Siaran Radio (Studi Kasus: Pendengar Radio Mandala FM Desa Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi Vol 3 No 1 Hasil ini menunjukkan bahwa variabel terikat dipengaruhi sebesar 64,2% oleh variabel bebas dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,707 artinya bila daya tarik siaran talkshow Gesah Budaya mengalami peningkatan sebesar 1 satuan maka minat masyarakat mendengarkan akan meningkat sebesar 0,707. Dengan demikian, pengaruh yang ditimbulkan termasuk pada tingkat kuat, sedangkan 36,8% dipengaruhi oleh variabel lain. Dari uji F yang dilakukan, ditemukan F hitung > F tabel yaitu 91,327 > 4,03 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Maka hubungan antara daya tarik siaran talkshow Gesah Budaya dengan minat mendengarkan siaran radio signifikan.
  • 2. 8 3. Lidya Afnal Suyanto Jurnalistik Siaran Radio Mandiri FM Dalam Program Talkshow Psikologi Anak Vol 1 No 1 Radio MandiriFM sebagai salah satu media massa yang datang dengan psikologi anak Program talk show Berita dan radio Bussines di Pekanbaru. Selain itu, informasi tertentu yang terkandung dalam aplikasi di radio jurnalisme. Penerapan program kursus yang akan mendukung acara talk show. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program jurnalisme talk show radio MandiriFM dalam psikologi anak dan untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan program psikologi anak di talk show radio Mandiri FM Pekanbaru. 4. Danny Kaplan Bar Ilan University Programming and Editing as Alternative Logics of Music Radio Production Vol 7 No 5 The disparity between structural and phenomenological perspectives in media studies informs an unacknowledged distinction between two alternative logics of music radio production: programming and editing. Whereas programmers employ predetermined playlists nested in structural considerations, editors consider thematic associations both linearly between songs and simultaneously with shared external events. Implementation of both logics is illustrated in Israeli radio, where stations partly preserve music editing despite commercialization. By privileging the moment of the live broadcast and attending to semiotic, performative, and temporal contingencies, editors aim to encode preferred meanings, acting as engineers of collective mood. Favoring the logic of live editing over predetermined 5. Freyhiwot Nadew & Negassa Gissila Audience Survey Conducted on “Dewe;” Radio Program Vol 6 No 2 The survey shows that majority of the respondents of the questionnaire, who claim to be regular or casual listeners rated the presentation of the program as ‘good’. Thus, this shows that there is a variation among the opinions of audience groups. That is why there is a need of audience segmentation while planning and implementing a program, to determine what kind of message to which type of audience and when to broadcast.
  • 3. 9 2.2 Landasan Teori Umum 2.2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (televisi, radio, internet) (Mulyana, 2008:83). Dengan bantuan dari media-media tersebut, setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan pesan-pesan komunikasinya. Ciri khas media massa adalah tidak ditujukan pada kontak perorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum, dan komunikasi bersifat satu arah. Konsep komunikasi massa mengandung pengertian suatu proses di mana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses di mana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience (Rohim, 2009:21). Oleh karena itu, media menjadi peran penting dalam komunikasi massa. Media merupakan sarana organisasi sekaligus sarana yang menyebarkan informasi berupa pesan untuk disebarkan kepada khalayak. 2.2.1.1 Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa berbeda dengan bentuk komunikasi antar persona dan kelompok, baik dalam proses maupun dalam halsifat- sifat komponennya. Menurut Nurudin (2009:19) karakteristik komunikasi massa adalah perwuju dan dari kelebihan dan kekurangannya yang meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Komunikator terlembagakan, karena dalam menyapaikan pesannya, komunikator harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki lembaga media massa yang bersangkutan. b. Pesan bersifat umum karena pesan ditujukan pada sebanyak- banyaknya orang, dan tidak ditujukan pada sekelompok orang tertentu. c. Komunikan bersifat anonym dan heterogen karena komunikator tidak mengenal komunikannya yang biasanya berjumlah relatif banyak dan tersebar dipenjuru daerah serta memiliki perbedaan, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain. d. Media massa menimbulkan keserempakan karena pesan yang sama dapat diterima dalam waktu yang sama oleh jumlah komunikan yang besar dan tersebar.
  • 4. 10 e. Lebih mengutamakan unsur isi dari pada unsur hubungan karena komunikator dan komunikan hubungannya bersifat non-pribadi sehingga tidak perlu terjalin hubungan yang akrab. f. Komunikasi massa bersifat satu arah. Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung, oleh karena itu komunikasi massa bersifat satu arah. Komunikasi massa memiliki karakteristik menggunakan media massa sebagai media untuk menyampaikan informasi terhadap khalayah dalam jumlah besar dan secara cepat, kemudian yang menjadi sasaran seorang komunikator lewat komunikasi massa dan media masing-masing yang digunakan merupakan komunikan yang heterogen. Komunikasi massa juga bersifat umum, artinya pesan-pesan yang disampaikan komunikator terhadap komunikan bukan hanya untuk kelompok tertentu, melainkan terhadap khalayak umum. Komunikasi massa bersifat satu arah sehingga umpan balik yang diterima akan tertunda dan tidak langsung. 2.2.1.2 Fungsi-Fungsi KomunikasiMassa Fungsi komunikasi menurut Dominick yang dikutip dari buku KomunikasiMassa Suatu Pengantar (Ardianto, dkk, 2007:14-17), terdiri atas : a. Pengawasan, yang terbagi menjadi dua yaitu pengawasan peringatan dan pengawasan instrumental. Pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan mengenai sebuah ancaman, sedangkan pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari – hari. b. Penafsiran. Fungsi penafsiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasuk fakta dan data, tetapi juga ada memberikan penafsiran terhadap kejadian – kejadian penting. c. Pertalian. Fungsi komunikasi massa menggunakan media massa sebagai pemersatu anggota masyarakat yang beragam yang memiliki kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. d. Penyebaran nilai – nilai. Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.
  • 5. 11 e. Hiburan. Fungsi hiburan merupakan bagian dari media massa, melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan baik radio atau televisi khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya. Dari beberapa penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi massa sebagai media infomasi dan hiburan kepada khalayak dengan memberikan penafsiran dan penyebaran nilai suatu informasi sehingga dapat membentuk kepentingan dan minat yang sama. 2.2.1.3 Efek Komunikasi Massa Efek pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massatimbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Adapun 3 (tiga) efek-efek komunikasi massa, yaitu: a. Efek Kognitif Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya (Ardianto dkk ,2007:52). Berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadimerasajelas setelah mendapatkan informasi dari media massa. Pengaruh media massa terasa lebih kuat lagi, karena pada masyarakat modern orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa (Rakhmat,2007:227) b. Efek Afektif Efek ini berkaitan dengan perasaan. Afektif yang ditandai oleh kondisi perasaan atau dinamika yang menggerakan manusia mencapai tingkat perasaan tertentu (Rakhmat,2007:213) Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dah sebagainya (Ardianto dkk,2007:55). Akibat dari membaca surat kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara televisi atau film bioskop, timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu bisa bermacam-macam,
  • 6. 12 senang sehingga tertawa terbahak-bahak, sedih sehingga mencucurkan air mata, takut sampai merinding, dan lain-lain perasaan yang bergejolak dalam hati. c. Efek Konatif Efek konatif merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Ardianto dkk,2007:57). Efek konatif ini tidak langsung timbul dengan sendirinya, melainkan respon setelah efek kognitif dan efek afektif terjadi. Ketiga efek tersebut terjadi pada minat pemahaman sejarah pada program Morning dikarenakan minat pendengar pada followers twitter muncul bersadarkan ketiga efek itu. Seperti efek kognitif, dimana pendengar menerima pesan lalu mulai berpikir mengenai pesan yang disampaikan. Lalu pada efek afektif, pendengar merasakan langsung mengenai apa yang diberikan oleh announcer program Morning Fresh. Setelah itu baru muncul efek konatif yaitu respon setelah menerima efek kognitif dan efek afektif. 2.2.2 Media Massa 2.2.2.1 PengertianMedia Massa Pengertian media massa adalahalat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti televisi, radio, surat kabar, film (Cangara,2011:128). Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. 2.2.2.2 Karakteristik Media Massa Menurut Canggara (2011:126-127) media massa memiliki karakteristik sebagi berikut: 1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi.
  • 7. 13 2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Walaupun terjadi reaksi atau umpan balik biasanya memerlukan waktu dan tertunda. 3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan stimultan, di mana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama. 4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya. 5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa mengenal usiam jenis kelamin, dan suku bangsa 2.2.2.3 Macam-macam Media Massa Media massa tentu memiliki keragaman, media massa dibagi menjadi: 1. Media cetak, sebuah media komunikasi yang sifatnya tertulis atau tercetak. Media cetak terdiri dari surat kabar, tabloid, dan majalah. 2. Media elektronik, perkembangan teknologi dalam media massa. Media elektronik sangat menarik oleh publik sebab media elektronik sangat cepat dalam penyampaian pesannya. Media elektronik sendiri terdiri dari radio dan televisi. 3. Media internet (Media Online), media komunikasi yang menggunakan perangkat internet. Dengan hal itu, media internet termasuk media massa yang sangat populer dan memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas ini dilihat dari penggunaan media internet dalam perangkat komputer, handphone, dan tablet (Suryawati, 2011:37).
  • 8. 14 2.2.3 Radio 2.2.3.1 Pengertian Radio Radio adalah buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara (Astuti,2008:5). Radio merupakan salah satu media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Hal ini dibuktikan bahwa kini radio masih ada seriring persaingan keras dengan media massa lainnya. Hal tersebut dikarenakan radio memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh media massa lain. Radio dapat dinikmati pendengar sambil melakukan aktivitas-aktivitas lainnya. Radio dapat menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media cetak. Pendengar radio dapat dijangkau dalam seketika, dan pesan-pesan yang disampaikan lewat radio menimbulkan efek imajinasi yang besar (Morrisan, 2008:177) 2.2.3.2 Kekuatan Radio Kekuatan Radio menurut H.G.Wells: - Radio dapat membidik khalayak spesifik Artinya, radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis yang dikehendaki. Selain itu, untuk mengubah atau mempertajam segmen atau ceruk sasaran yang dituju, radio jauh lebih fleksibel dibandingkan media komunikasi massa lainnya. - Radio bersifat mobile dan portable Orang bisa menjinjing radio ke mana saja. Sumber energinya kecil dan sama portable-nya. Radio bisa menyatu dengan fungsi alat penunjang kehidupan lainnya, mulai dari senter, mobil, hingga handphone. - Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang tinggi Sulit sekali menghindari dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa menembus ruang-ruang di mana media lain tidak bisa masuk, misalnya di dalam mobil. - Radio bersifat fleksibel Dapat menciptakan program dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan.
  • 9. 15 - Radio itu sederhana Sederhana mengoperasikannya, sederhana mengelolanya, dan sederhana isinya. Tidak diperlukan konsentrasi tinggi untuk menyimak radio. Bahkan, orang bisa mendengarkan radio sambil manggarap pekerjaan lain (Astuti,2008:39). 2.2.3.3 Kelemahan Radio Selain memiliki kekuatan, radio juga memiliki kelemahan di dalamnya. Inilah yang dikatakan Meeske (2003) tentang kelemahan radio: - Radio is aural only Radio hanya menggunakan audio dalam menyampaikan pesan sehingga untuk membayangkan kejadian sesungguhnya, audiens harus menggunakan theater of mind. Dimana audiens dituntut untuk menggunakan imjinasi mereka dalam memahami suatu pesan yang disampaikan. - Radio is message are short lived Pesan radio bersifat satu arah, sekilas, dan tak dapat ditarik lagi begitu diudarakan. Jadi pesan yang sudah diberitakan tidak dapat diulang kembali. - Radio listening is prone to distraction Radio hanya berurusan dengan satu indra saja yaitu pendengaran. Begitu pendengaran terganggu maka pesan yang disampaikan tidak didapat dengan jelas dan konsentrasi kerap terpecah (Astuti, 2008:40). 2.2.3.4 Program Radio Pengelola program penyiaran radio harus memahami kebutuhan audiens dalam upaya untuk dapat mendesain program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka secara efektif (Morissan, 2008:180). Identifikasi antara program dengan target audiens dapat disesuaikan dengan usia, gaya hidup, kebutuhan, dan kesukaan audien agar apa yang ditawarkan oleh program tersebut dapat disukai oleh audien. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Pringle-Star-McCavitt menjelaskan “the programming of most stations is dominated by one principal content element or sound, known as format” (program sebagian besar stasiun radio didominasi oleh suatu elemen isi atau suara yang utama yang dikenal dengan format) (Morrisan, 2008:230). Dikarenakan radio merupakan media audio yang hanya dapat mendengarkan
  • 10. 16 suara dari penyiar, jadi suara dari penyiar harus jelas dalam penyampaian pesan sehingga pesan dapat diterima oleh audien sesuai dengan harapan. Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien. Format siaran bisa berarti susunan program radio secara keseluruhan, yang menjadi semacam penanda identitas yang terkemas dalam berbagai program radio (Astuti, 2008:7). Format siaran radio diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran sehingga dapat diterima audien. Berikut adalah format radio menurut Peter Pringle: Gambar 2.1 Pembagian Format Radio Menurut Peter Pringle (Morissan, 2011:235) Seperti yang sudah dijelakan sebelumnya mengenai format radio, program Morning Fresh termasuk program dengan format musik Adult Contemporary (AC). Dalam format musik AC ini, musik yang dimasukan dalam playlist merupakan musik-musik yang pernah populer yang diputar kembali. Musik populer pada masa kapan pun dapat diputar kembali sesuai dengan yang ada di playlist. Format musik AC ini mempunyai target untuk dewasa muda sekitar umur 25-44 tahun.
  • 11. 17 2.2.3.4.1 Bentuk Program Siaran Beberapa bentuk program siaran yang sangat populer, antara lain: 1) Program berbasis siaran hiburan / musik a) Musik Dalam implementasi penyiaran radio, musik masih merupakan elemen utama yang tetap dipertimbangkan dalam sajian program radio. Musik merupakan bagian terbesar tatanan program radio. Beberapa format musik yang perlu diketahui sebagai wacana kepenyiaran musik radio adalah: - Contemporary Hits Radio (CHR) Berkembang pada tahun 1981, versi sekarang dikenal dengan “TOP 40” yang memiliki kriteria seperti berikut: pemutaran musik/lagu baru, tidak melebihi 6 bulan dengan menggunakan frekuensi pengulangan, Hot performer lebih dominant, on-air personalities memancarkan tingkatan energetic. Format musik ini menarik kelompok pendengar usia 12-24 tahun. - Adult Contemporary (AC) Format ini pada umumnya format lagu-lagu yang popular dan diputar kembali dari koleksi lagu-lagu lama seperti lagu-lagu oldies. AC memiliki sasaran kelompok pendengar usia 25-44 tahun. - Urban Format yang berciri khas Rap, R&B, Reggae, Hip-Hop, Hardrock, Soul, dan desain musik khusus lainnya untuk menarik anak muda dan format ini biasanya sangat popular di kota-kota besar. - Rock Musik rock biasanya menonjol dengan suara drum dan gitar elektriknya. Ini merupakan yang berbeda, yang dipertahankan oleh bass drum dan bass gitar. - Album Oriented Rock (AOR) AOR ini banyak variasi thema, yang paling penting bahwa AOR ini cirinya adalah lagu-lagu rock lama, dengan durasi yang panjang.
  • 12. 18 - Country Format musik country di Amerika Serikat merupakan stasiun radio yang berada di peringkat teratas perolehan jumlah pendengar. Jika di Indonesia boleh jadi format ini bisa disejajarkan dengan “format dangdut”. - Jazz Jenis musik ini biasanya menggunakan ritme sincopatik. Jazz memiliki banyak kegunaan dalam produksi dan sangat berguna karena banyak jenis musik ini yang bersifat instrumental. - Klasik Karena kurangnya istilah yang tepat, klasik akan terdengar bagus walaupun beberapa orang menganggap musik ini sebagai musik konser. Musik klasik terkadang berguna dalam produksi, umumnya untuk membuat efek khusus. - Oldies Konsep oldies ini adalah lagu-lagu diputar yang merupakan lagu-lagu lama yang dirilis beberapa tahun yang lalu. b) Program Humor Bentuk siaran lainnya yang sering dibuat yang masuk dalam program hiburan adalah program humor, tidak semua radio di Indonesia menyiarkan siaran humor, kalaupun ada hanya sedikit. Memang dalam menyajikan siaran humor segala materi yang disampaikan dapat diterima dengan ringan, mudah dicerna dan tidak memaksa di telinga pendengar. c) Program Quiz Bentuk siaran ini memiliki elemen-elemen: penyiar, pendengar, hadiah, dan permainan-permainan di udara. Program ini bisa diselenggarakan interaktif langsung dengan pendengar pada saat pelaksanaan program siaran, atau pendengar mengirimkan jawaban atas pertanyaan quiz melalui surat, twitter, email, atau SMS. 2) Program berbasis siaran kata Aspek siaran kata ini dalam program radio misalnya: wawancara, berita, talkshow, feature, air magazine, dan format siaran kata sejenis lainnya. d) Wawancara Di radio bentuk siaran wawancara adalah berdasarkan pada pertanyaan- pertanyaan dan jawaban-jawaban dari seorang pewawancara dan yang
  • 13. 19 diwanwancarai. Wawancara di radio bisa dikemas dalam berbagai cara salah satunya adalah wawancara udara, suara penyiar dengan nara sumber yang diwawancarai bisa didengar oleh pendengar. Sedangkan jenis wawancaranya bisa wawancara informasi, opini, maupun biografi. e) Berita Dalam program ini, penyiar memberikan informasi berupa berita-berita yang bermanfaat bagi pendengar. Berita yang menarik adalah berita yang dapat menarik perhatian pendengar. Untuk itu sebaiknya sajikan berita yang dapat mendukung dan membangkitkan minat pendengar. f) Talkshow Bentuk pembicaraan di mana penyiar memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk melakukan presentasi terlebih dahulu, termasuk didalamnya melakukan tanya jawab kepada nara sumber (Prayudha. 2013:28-25). 2.2.4 Penyiar Penyiar juga dapat disebut presenter, yang melakukan siaran langsung, menyiarkan iklan dan membacakan produk-produk iklan, membaca berita, wawancara, diskusi, pemandu kuis, dan sebagai pengisi suara atau narasi dalam pembuatan iklan komersial. (Prayudha, 2005:204) Di masa sekarang dalam penyiaran radio ialah untuk menjadi penyiar selain harus memiliki dasar suara yang bagus, juga harus mampu memahami tentang informasi seputar stasiun radio agar dapat dikenal oleh audiens, namun selain itu untuk menjadi seorang penyiar juga harus memiliki keterampilan sebagi berikut menurut Prayudha (2005:205-214): a) Suara Kebutuhan dasar seorang penyiar adalah suara. Suara penyiar dalam media penyiaran lebih mementingkan kejelasan dan resonasi. Yang paling penting agar suara terdengar jelas dapat dipahami, bertenaga, resonasi yang bagus diperlukan latihan mengolah “suara diafragma” yaitu suara yang keluar dari rongga perut. b) Pengucapan Pengucapan yang benar menjadi hal penting bagu penyiar agar dapat dipahami oleh pendengar. Dengan perbedaan antar individu menurut latar
  • 14. 20 belakang asal-muasal penyiar diperlakukan pembiasaan hal-hal yang menjadi standar penyiaran. c) Artikulasi Artikulasi berkaitan dengan pengucapan huruf vokal, konsonan, dan diftong. Artikulasi harus jelas dan menyenangkan tanpa terlalu menarik perhatian. Yang penting pesan yang disampaikan dapat didengar dan diterima oleh pendengar dengan jelas. d) Penekanan Penyiar menggunakan penekanan untuk menunjukkan pada pendengar hal-hal yang penting atau tidak penting dalam suatu materi bacaan. Penekaan ini dapat berupa empatik dari penyiar tersebut agar pendengar merasakan pentingnya pesan tersebut. e) Kecepatan atau Tempo Dengan mengukur kecepatan dan tempo dalam siaran, penyiar perlu untuk mengetahui kapan harus lambat, bagaimana memperlihatkan kontras dalam ritme, dan bagaimana menggunakan jeda. f) Perilaku Hal terpenting dari perilaku penyiar adalah kepercayaan diri. Harus tenang dan percaya diri saat mengudara. Segala sesuatu tentang apa yang penyiar suarakan harus meyakinnkan dan dapat diterima oleh pendengar. g) Gaya Ini bisa dikatakan sebagai “personalitas” penyiar saat mengudara.Setiap penyiar tentu memiliki gaya berbeda-beda saat melakukan siaran. Hal tersebut dapat dijadikan ciri khas dari masing-masing individu dalam mengudara. h) Pemahaman Seorang penyiar harus memahami setiap materi yang dibicarakan atau disampaikan kepada pendengar. 2.2.5 Audience Audience merupakan hal yang penting maka dari itu harus benar–benar diketahui siapa target audiensnya, sehingga dapat menyiarkan program sesuai kebutuhan audience.
  • 15. 21 Persaingan antar media sebenarnya adalah persaingan untuk merebut perhatian audiensnya. Menurut Kottler (1980) hal–hal yang perlu diketahui supaya dapat menarik perhatian audience adalah segmentasi, positioning, dan demografi (Morrisan, 2013:174), jadi dengan kata lain audience adalah pasar sedangkan program radio pada produk. 2.2.6 Sequence Dalam semua jenis program reguler sequence dan magazine dapat begitu mudah menjadi membosankan atau bisa merosot ke dalam sebuah susunan karena rangkaian yang tidak kuat. Untuk menentukan persyaratan, sequence atau program strip alah sebuah slot panjang, umumnya antara dua atau empat jam setiap harinya, seperti acara pagi atau drive–time, dll. Menggunakan musik dengan audience luas, dan dengan penekanan pada presentasi. Alasan yang paling kuat untuk mendengarkan pada program tertentu adalah bahwa pendengar menyukainya sampai akhir. Oleh karena itu, program harus bisa menjadi bentuk yang sama dan tidak harus terlalu banyak yang diubah. Hal ini jelas sama, bagaimanapun bahwa program tersebut harus baru dalam arti ia harus memiliki sesuatu yang update dan mengandung unsur kejutan. Dengan demikian, maka program “Morning Fresh” termasuk jenis program sequence, karena “Morning Fresh” disiarkan dengan waktu selama 4 jam. “Morning Fresh” memenuhi kriteria tersebut perlu dibutuhkan beberapa program (McLeish, 2007:171). 2.2.7 Internet Internet merupakan salah satu sarana pertukaran data / informasi yang paling cepat saat ini. Selain itu internet juga telah menjadi tempat di mana orang mencari informasi apa saja yang berkaitan dengan kehidupan manusia pada umumnya. Dalam hubungannya dengan dunia penelitian, internet telah menjadi sarana untuk mendapatkan informasi atau data yang tersimpan di server-server yang tersebar di seluruh dunia yang dapat diakses dan dibaca secara cepat, mudah dan cuma-cuma oleh para pengguna internet (Sarwono, 2006:175). Jadi seperti Fresh FM juga memiliki komunitas dalam dunia maya yaitu twitter dan facebook. Selain itu Fresh FM juga dapat didengarkan melalui streaming dengan mempergunakan internet tersebut sehingga dapat didengar hingga wilayah
  • 16. 22 luas. Dalam penelitian ini, twiiter @FreshFM969 sebagai media penting dalam melihat seberapa besar minat pada followers di twitter @FreshFM969. 2.2.8 Pemahaman Pemahaman adalah bagaimana seseorang mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menulis kembali, dan memperkirakan (Suharsimi, 2008:118) Dalam hal ini, pendengar dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan untuk menghubungkan dengan hal-hal yang lain. Kemampuan ini dapat dijabarkan ke dalam tiga bentuk, yaitu : menerjemahkan (translation), menginterprestasi (interpretation), dan mengekstrapolasi (extrapolation). Menurut Daryanto (2008:106) kemampuan pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu: a) Menerjemahkan (translation) Pengertian menerjemahkan di sini bukan saja pengalihan (translation) arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. b) Menginterpretasi (interpretation) Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami. Ide utama suatu komunikasi. c) Mengekstrapolasi (extrapolation) Agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat, memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain.
  • 17. 23 2.2.9 Sejarah Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh perorangan, keluarga dan komunitas. Sejarah mengadung 3(tiga) pengertian, antara lain: 1. Sejarah adalah silsilah asal-usul (keturunan). 2. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. 3. Ilmu (sejarah), pengetahuan atau uraian mengenai peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau, misalnya sejarah Indonesia, sejarah kebudayaan, sejarah umum, dan lain sebagainya (Poerwadarminta, 2002:161) Dalam kehidupan manusia peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik dan penting: 1. Peristiwa yang abadi Peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa. 2. Peristiwa yang unik Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik karena terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya. 3. Peristiwa yang penting Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang penting dan dapat dijadikan momentum karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak. Sesuai dengan yang ada di program Morning Fresh, yaitu terdapat segmen what was on yang diambil dari sumber wikipedia. Di mana dalam segmen ini membahas sejarah dunia berupa peristiwa atau kejadian apapun yang terjadi di masa lampau. Pada segmen ini pendengar dapat memperoleh informasi serta mendapatkan pemahaman akan sejarah yang terjadi dan penting untuk tetap diingat kembali.
  • 18. 24 2.3 Landasan Teori Khusus 2.3.1 Teori Uses and Gratification Menurut Elihu Katz, Jay G. Blunler, Michael Gurevitch, teori uses and gratification (kegunaan dan kepuasan) meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan, menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. (Rahkmat, 2007:205) Dalam teori ini penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. (Rahkmat, 2012:65) Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik untuk memenuhi kebutuhannya.Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.Audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya. Pada teori ini tentu memiliki keterkaitan pula dengan penelitian ini, dimana teori Uses and Gratification menjelaskan bahwa audience-lah yang memilih media yang ingin dikonsumsinya. Keterkaitan dalam skripsi ini adalah terletak apakah ada pengaruh yang diberikan oleh pendengar yang telah mendengarkan program Morning Fresh akan memilih Fresh FM menjadi radio yang akan terus dikonsumsinya untuk mengetahui informasi berupa sejarah. 2.3.2 Teori Minat Hakikat minat adalah sangat bersifat pribadi dan oleh karenanya minat sangat berbeda dari waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah di kembangkan untuk mengkategorikan minat yang akan bermanfaat untuk tuntutan dalam menemukan minat khusus seseorang (Sarwono, 2006:58). Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya
  • 19. 25 keputusan (decission), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan komunikator (Sarwono, 2006:66). Menurut Sarwono menyebutkan bahwa interest atau minat diartikan sebagai berikut : a. Suatu sikap yang berlangsung terus-menerus yang memberi pola pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya. b. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi individu. c. Suatu keadaan motivasi atau set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju satu arah tertentu (Sarwono, 2006:70). Maka dapat disimpulkan bahwa minat pemahaman sejarah merupakan suatu kemauan atau keinginan seseorang untuk melihat program Morning Fresh dikarenakan adanya hal-hal yang menarik perhatian. 2.2.10 Kerangka Pemikiran Variabel Bebas (X) adalah Program Morning Fresh di Radio Fresh 96,9FM. Yang terdiri dari dimensi isi program, penyiar, dan musik. Variabel Terikat (Y)adalah seberapa besar minat pendengar followers twitter @FreshFM969. Kemudian terdiri dari dimensi: kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, dan kebutuhan konatif. Variable X Variable Y
  • 20. 26 2.3 Operasional Konsep Penelitian ini menggunakan program Morning Fresh yang terdiri sebagai isi program, penyiar, dan musik (X) dan kognitif, afektif, dan konatif sebagai variabel terikat (Y). Definisi operasional dari variabel tersebut sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini. Berdasarkan variabel dari definisi operasional akan dibuat suatu daftar pernyataan (kuesioner) untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini. Variabel Dimensi Indikator Skala (Variabel X) Program Morning Fresh di Radio Fresh 96,9FM Isi Program Penyiar Musik 1. Informasi yang diberikan bermanfaat bagi pendengar 2. Terdapat segmen-segmen menarik di dalam program 3. Memberikan hiburan bagi pendengar 4. Gaya bicara penyiar cukup berkarakter 5. Informasi yang disampaikan oleh penyiar dapat dipahami dengan baik 6. Penyiar menguasai informasi yang disampaikan sehingga dapat menyampaikan informasi dengan baik 7. Musik yang diputar sudah cukup bervariasi 8. Musik yang diputar pada program ini lengkap dari lagu lama sampai lagu baru 9. Musik yang ditampilkan merupakan media hiburan bagi pendengar Skala Likert STS = Sangat Tidak Setuju = 1 TS = Tidak Setuju = 2 RR = Ragu-ragu = 3 S = Setuju = 4 SS = Sangat Setuju = 5
  • 21. 27 Variabel Dimensi Indikator Skala (Variabel Y) Followers Twitter @FreshFM969 Faktor Timbulnya Minat: Kognitif Faktor Timbulnya Minat: Afektif Faktor Timbulnya Minat: Konatif 10. Saya merasa program Morning Fresh memberikan informasi sejarah yang bermanfaat bagi kehidupan saya 11. Saya memiliki rasa ingin tahu yang dalam terhadap sejarah dunia di Program Morning Fresh 12. Saya menjadikan program Morning Fresh sebagai kebutuhan informasi sejarah 13. Saya mendengarkan program Morning Fresh dapat meningkatkan minat terhadap pemahaman sejarah 14. Saya merasa senang setelah mengetahui informasi tentang sejarah dunia 15. Saya memiliki keinginan untuk terus memahami sejarah dunia 16. Saya merasa timbulnya ketertarikan dalam diri untuk selalu memahami sejarah dunia 17. Saya merasa program Morning Fresh dapat dipertahankan karena terdapat informasi sejarah 18. Saya selalu menyalakan radio untuk mendengar program Morning Fresh setiap pagi untuk mendapatkan informasi sejarah Skala Likert STS = Sangat Tidak Setuju = 1 TS = Tidak Setuju = 2 RR = Ragu-ragu = 3 S = Setuju = 4 SS = Sangat Setuju = 5