Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai komunikasi massa dan media, termasuk pengaruh program radio terhadap minat pendengar dan penafsiran makna lagu oleh penyiar radio.
2) Teori yang dibahas antara lain karakteristik, fungsi, dan efek komunikasi massa serta jenis-jenis media massa seperti cetak, elektronik, dan internet.
3) Penel
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa untuk menyebarluaskan pesan kepada audiens yang besar dan heterogen. Terdapat beberapa model komunikasi massa yang menjelaskan aliran pesan dari sumber ke audiens, antara lain model Shannon-Weaver, model dua langkah, dan model banyak langkah.
Model komunikasi Black dan Whitney membagi proses komunikasi massa menjadi empat bagian: sumber, pesan, umpan balik, dan audiens. Sumber menyiarkan pesan melalui media ke audiens besar dan heterogen. Audiens menerima pesan dengan cara berbeda-beda lalu memberikan umpan balik tertunda. Model ini digunakan untuk menginformasikan, menghibur, dan mempengaruhi audiens meskipun kurang memperhitungkan peran gatekeeper. Contoh penerapann
Komunikasi Massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak melalui berbagai media untuk memengaruhi audiens. Dokumen tersebut membahas definisi Komunikasi Massa dari beberapa tokoh, perkembangan media, karakteristik, efek, dan teori-teori terkait Komunikasi Massa seperti Agenda Setting Theory dan Cultivation Theory.
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa untuk menyebarluaskan pesan kepada audiens yang besar dan heterogen. Terdapat beberapa model komunikasi massa yang menjelaskan aliran pesan dari sumber ke audiens, antara lain model Shannon-Weaver, model dua langkah, dan model banyak langkah.
Model komunikasi Black dan Whitney membagi proses komunikasi massa menjadi empat bagian: sumber, pesan, umpan balik, dan audiens. Sumber menyiarkan pesan melalui media ke audiens besar dan heterogen. Audiens menerima pesan dengan cara berbeda-beda lalu memberikan umpan balik tertunda. Model ini digunakan untuk menginformasikan, menghibur, dan mempengaruhi audiens meskipun kurang memperhitungkan peran gatekeeper. Contoh penerapann
Komunikasi Massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak melalui berbagai media untuk memengaruhi audiens. Dokumen tersebut membahas definisi Komunikasi Massa dari beberapa tokoh, perkembangan media, karakteristik, efek, dan teori-teori terkait Komunikasi Massa seperti Agenda Setting Theory dan Cultivation Theory.
Dokumen tersebut membahas proses komunikasi dalam masyarakat, termasuk struktur dan lapisan masyarakat, proses komunikasi massa dan tatap muka, serta fungsi dan peran media massa dalam masyarakat sebagai agen perubahan.
Model-model komunikasi massa yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi model jarum hipodermik, model komunikasi satu tahap, model komunikasi dua tahap, dan model komunikasi tahap ganda. Model komunikasi dua tahap menyatakan bahwa pengaruh media massa dipengaruhi oleh komunikasi antarpribadi, dengan media massa sebagai sumber informasi awal dan pemuka pendapat sebagai penyebar informasi selanjutnya ke publik.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang komunikasi massa. Pertama, mendefinisikan komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan ke sejumlah besar orang melalui media berdasarkan teknologi. Kedua, menjelaskan beberapa teori komunikasi massa seperti teori peluru dan pengaruh sosial. Ketiga, menyebutkan karakteristik dan bentuk komunikasi massa serta fungsi dan peran media dalam masyarakat.
Komunikasi massa adalah pesan yang disampaikan melalui media kepada audiens besar secara heterogen. Berbeda dengan komunikasi interpersonal yang bersifat langsung, komunikasi massa bersifat tidak langsung, satu arah, dan terbuka kepada publik. Efek komunikasi massa tergantung pada sumber pesan dan hubungan sosial audiens. Teori Uses and Gratifications menyatakan audiens aktif dalam memilih media untuk memenuhi berbagai kebutuhan
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak melalui media. Komunikasi massa memiliki ciri-ciri seperti menggunakan media massa, pesan searah dan umum, serta bertujuan untuk memberikan informasi, hiburan, dan pengaruh kepada audiens. Komunikasi massa memiliki berbagai fungsi seperti pengawasan lingkungan, korelasi masyarakat, dan penyebaran war
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik komunikasi massa, skema proses komunikasi massa, bentuk media komunikasi massa, efek komunikasi massa, pendekatan fungsional terhadap penggunaan media massa, serta fungsi dan pengaruh media massa terhadap masyarakat.
Model Aliran Banyak Tahap merupakan gabungan dari model komunikasi sebelumnya yang melibatkan banyak tahap penyebaran pesan dari sumber ke khalayak melalui media dan opinion leader. Model ini dianggap kurang efektif karena sering terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan dari tahap ke tahap.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai teori komunikasi massa yang meliputi teori dasar, pengaruh terhadap individu dan masyarakat, serta pendekatan terhadap audience.
2. Salah satu teori dasar yang dijelaskan adalah formula Lasswell dan pendekatan transmisional yang melihat proses komunikasi sebagai aliran pesan.
3. Teori psikologi sosial seperti ko-orientasi melihat inter
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi massa dan implikasinya secara sosial. Secara garis besar dibahas tentang definisi komunikasi massa, karakteristiknya, proses komunikasi massa, dan implikasi sosial dari komunikasi massa seperti isolasi sosial dan pengaruhnya terhadap pasar dan kebijakan.
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang melibatkan komunikator terlembaga dan khalayak yang heterogen dan anonim. Komunikasi massa berfungsi untuk menginformasikan, menghibur, mempengaruhi, dan menyebarkan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hubungan antara media massa dan masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti struktur sosial, teknologi, dan budaya.
Teks tersebut membahas tentang sosiologi komunikasi massa. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa sosiologi komunikasi massa adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara media massa dengan institusi sosial lain dan masyarakat, serta proses produksi dan pengaruh media terhadap audiens."
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi massa dan jenis-jenis media komunikasi massa beserta karakteristiknya. Media komunikasi massa dibagi menjadi media cetak (surat kabar, majalah) dan media non cetak (radio, televisi, film). Fungsi utama media massa adalah menyebarluaskan informasi kepada publik secara luas, cepat dan masif serta berperan dalam pendidikan masyarakat.
Sebagai masyarakat modern, hampir semua kegiatan masyarakat tidak dapat
lepas dari unsur teknologi. Begitu juga dalam pemenuhan kebutuhan
mereka untuk mengakses informasi. Peran media komunikasi yang
dipandang cukup efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan
beragam informasi yang cepat dan akurat saat ini semakin bervariasi.
Eksistensi media cetak maupun teknologi sebagai bagian dari media
komunikasi massa yang mampu memberikan informasi pada khalayak
dengan jumlah yang tak terbatas, sudah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat yang tak terpisahkan
Dokumen tersebut membahas proses komunikasi dalam masyarakat, termasuk struktur dan lapisan masyarakat, proses komunikasi massa dan tatap muka, serta fungsi dan peran media massa dalam masyarakat sebagai agen perubahan.
Model-model komunikasi massa yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi model jarum hipodermik, model komunikasi satu tahap, model komunikasi dua tahap, dan model komunikasi tahap ganda. Model komunikasi dua tahap menyatakan bahwa pengaruh media massa dipengaruhi oleh komunikasi antarpribadi, dengan media massa sebagai sumber informasi awal dan pemuka pendapat sebagai penyebar informasi selanjutnya ke publik.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang komunikasi massa. Pertama, mendefinisikan komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan ke sejumlah besar orang melalui media berdasarkan teknologi. Kedua, menjelaskan beberapa teori komunikasi massa seperti teori peluru dan pengaruh sosial. Ketiga, menyebutkan karakteristik dan bentuk komunikasi massa serta fungsi dan peran media dalam masyarakat.
Komunikasi massa adalah pesan yang disampaikan melalui media kepada audiens besar secara heterogen. Berbeda dengan komunikasi interpersonal yang bersifat langsung, komunikasi massa bersifat tidak langsung, satu arah, dan terbuka kepada publik. Efek komunikasi massa tergantung pada sumber pesan dan hubungan sosial audiens. Teori Uses and Gratifications menyatakan audiens aktif dalam memilih media untuk memenuhi berbagai kebutuhan
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak melalui media. Komunikasi massa memiliki ciri-ciri seperti menggunakan media massa, pesan searah dan umum, serta bertujuan untuk memberikan informasi, hiburan, dan pengaruh kepada audiens. Komunikasi massa memiliki berbagai fungsi seperti pengawasan lingkungan, korelasi masyarakat, dan penyebaran war
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik komunikasi massa, skema proses komunikasi massa, bentuk media komunikasi massa, efek komunikasi massa, pendekatan fungsional terhadap penggunaan media massa, serta fungsi dan pengaruh media massa terhadap masyarakat.
Model Aliran Banyak Tahap merupakan gabungan dari model komunikasi sebelumnya yang melibatkan banyak tahap penyebaran pesan dari sumber ke khalayak melalui media dan opinion leader. Model ini dianggap kurang efektif karena sering terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan dari tahap ke tahap.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai teori komunikasi massa yang meliputi teori dasar, pengaruh terhadap individu dan masyarakat, serta pendekatan terhadap audience.
2. Salah satu teori dasar yang dijelaskan adalah formula Lasswell dan pendekatan transmisional yang melihat proses komunikasi sebagai aliran pesan.
3. Teori psikologi sosial seperti ko-orientasi melihat inter
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi massa dan implikasinya secara sosial. Secara garis besar dibahas tentang definisi komunikasi massa, karakteristiknya, proses komunikasi massa, dan implikasi sosial dari komunikasi massa seperti isolasi sosial dan pengaruhnya terhadap pasar dan kebijakan.
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang melibatkan komunikator terlembaga dan khalayak yang heterogen dan anonim. Komunikasi massa berfungsi untuk menginformasikan, menghibur, mempengaruhi, dan menyebarkan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hubungan antara media massa dan masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti struktur sosial, teknologi, dan budaya.
Teks tersebut membahas tentang sosiologi komunikasi massa. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa sosiologi komunikasi massa adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara media massa dengan institusi sosial lain dan masyarakat, serta proses produksi dan pengaruh media terhadap audiens."
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi massa dan jenis-jenis media komunikasi massa beserta karakteristiknya. Media komunikasi massa dibagi menjadi media cetak (surat kabar, majalah) dan media non cetak (radio, televisi, film). Fungsi utama media massa adalah menyebarluaskan informasi kepada publik secara luas, cepat dan masif serta berperan dalam pendidikan masyarakat.
Sebagai masyarakat modern, hampir semua kegiatan masyarakat tidak dapat
lepas dari unsur teknologi. Begitu juga dalam pemenuhan kebutuhan
mereka untuk mengakses informasi. Peran media komunikasi yang
dipandang cukup efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan
beragam informasi yang cepat dan akurat saat ini semakin bervariasi.
Eksistensi media cetak maupun teknologi sebagai bagian dari media
komunikasi massa yang mampu memberikan informasi pada khalayak
dengan jumlah yang tak terbatas, sudah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat yang tak terpisahkan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian komunikasi massa, komponen-komponen komunikasi massa, proses dan model komunikasi massa, karakteristik komunikasi massa, fungsi komunikasi massa, dan hambatan-hambatan dalam komunikasi massa."
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori komunikasi, model-model komunikasi, bentuk media komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan internet beserta karakteristiknya. Dibahas pula fungsi dan teori komunikasi massa."
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi massa, meliputi hakekat, karakteristik, model, hambatan, peran, dan fungsinya. Secara ringkas, komunikasi massa adalah proses pengiriman pesan ke khalayak besar melalui media seperti surat kabar, radio, TV, dan internet untuk memberi informasi, pendidikan, dan hiburan serta mempengaruhi pendapat publik.
Dokumen tersebut membahas perbedaan dan kesamaan antara jurnalistik, komunikasi, dan pers. Jurnalistik dan komunikasi memiliki tujuan yang sama yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, meskipun perbedaannya terletak pada aktivitas masing-masing. Jurnalistik lebih fokus pada pencarian dan penulisan berita, sedangkan pers lebih pada media publikasi. Dokumen juga menjelaskan unsur-unsur dasar komunik
Tinjauan pustaka membahas tentang komunikasi, public relations, dan khalayaknya. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan antara dua pihak atau lebih untuk mengubah sikap, opini, atau perilaku. Public relations bertujuan menciptakan hubungan baik dengan khalayak melalui komunikasi yang terencana, meliputi karyawan, pelanggan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya."
Dokumen tersebut membahas tentang media baru dan teori-teori yang berkaitan dengan media baru. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pengertian komunikasi massa dan karakteristiknya, perbedaan antara media tradisional dan media baru, serta dampak media baru terhadap integrasi sosial dan identitas masyarakat.
Review buku " Sosiologi Komunikasi "
Dosen : Gadis Octory,S.Ikom
Nama : Tasha Korompis
Nim : 44222010234
Fakultas / Jurusan : Ilmu Komunikasi / Public Relation
Teori Jarum Hipodermik merupakan teori komunikasi massa pertama yang menyatakan bahwa media massa memiliki pengaruh yang kuat dan langsung terhadap audiens yang dianggap pasif. Teori ini berkembang pada tahun 1930-1940an dan mengasumsikan bahwa media massa dapat dengan cepat dan langsung menanamkan ide ke dalam audiens seperti jarum suntik raksasa.
Dokumen tersebut membahas tentang proses komunikasi massa dan elemen-elemennya seperti sumber, pesan, saluran, penerima, dan umpan balik. Juga membahas sejarah perkembangan media massa dari bahasa hingga media digital dan media sosial."
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)Yunita Wirapraja
Sebuah budaya organisasi terbentuk dari sebuah ide dan diikuti oleh lahirnya organisasi. Atau dapat juga muncul ketika para anggota berinteraksi satu sama lain untuk memecahkan masalah-masalah pokok organisasi yakni masalah integrasi internal dan adaptasi eksternal. Untuk menuangkan ide atau memecahkan masalah-masalah pokok organisasi, dibutuhkan sebuah komunikasi yang baik dari seorang komunikator kepada komunikan agar saat pembentukan budaya organisasi, para pendengar (komunikan) dapat mencerna perkataan atau ide yang diberikan komunikator dengan baik dan terciptalah sebuah budaya organisasi yang baik dari rundingan atau komunikasi kelompok yang di lakukan. Tanpa adanya komunikasi yang baik, mungkin sebuah budaya organisasi tak akan tercipta dengan baik. Komunikasi di sini tak hanya berbentuk lisan, namun dapat juga dengan sikap seorang pimpinan kepada pegawai dan sebagainya.
Komunikasi dengan Budaya Organisasi (Menyusun kerangka teori)
2013-bab2-mc-kom
1. 7
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya (State of Art)
No. Nama Judul Hasil
1. Trisnowaty
Tuahunse, FIS
Universitas Negeri
Gorontalo
Hubungan Antara
Pemahaman Sejarah
Pergerakan Nasional
Indonesia Dengan Sikap
Terhadap Bela Negara
Vol 9, No 1 (1-10)
Jurnal Pendidikan
Berdasarkan hasil kajian teoretis dan
analisis statistik dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan positif yang
berarti antara pemahaman sejarah
pergerakan nasional Indonesia dengan
sikap terhadap bela negara sehingga
hipotesis diterima.Sekalipun hubungan
kedua variabel ini relatif kecil, namun
dapat dijadikan masukan bagi yang
terkait khususnya Depdiknas bahwa
upaya menumbuhkembangkan dan
memelihara sikap bela negara siswa
dapat pula dilakukan melalui pengajaran
sejarah pergerakan nasional Indonesia.
2. Novi Eka Sari
(Universitas
Muhammadiya
Malang)
Pengaruh Daya Tarik
Siaran Talkshow Gesah
Budaya Terhadap Minat
Mendengarkan Siaran
Radio (Studi Kasus:
Pendengar Radio
Mandala FM Desa
Taman Baru, Kecamatan
Banyuwangi, Kabupaten
Banyuwangi Vol 3 No 1
Hasil ini menunjukkan bahwa variabel
terikat dipengaruhi sebesar 64,2% oleh
variabel bebas dan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,707 artinya bila daya
tarik siaran talkshow Gesah Budaya
mengalami peningkatan sebesar 1 satuan
maka minat masyarakat mendengarkan
akan meningkat sebesar 0,707. Dengan
demikian, pengaruh yang ditimbulkan
termasuk pada tingkat kuat, sedangkan
36,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
Dari uji F yang dilakukan, ditemukan F
hitung > F tabel yaitu 91,327 > 4,03 yang
berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Maka
hubungan antara daya tarik siaran
talkshow Gesah Budaya dengan minat
mendengarkan siaran radio signifikan.
2. 8
3. Lidya Afnal
Suyanto
Jurnalistik Siaran
Radio Mandiri FM
Dalam Program
Talkshow Psikologi
Anak Vol 1 No 1
Radio MandiriFM sebagai salah satu
media massa yang datang dengan
psikologi anak Program talk show Berita
dan radio Bussines di Pekanbaru. Selain
itu, informasi tertentu yang terkandung
dalam aplikasi di radio jurnalisme.
Penerapan program kursus yang akan
mendukung acara talk show. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana program jurnalisme talk show
radio MandiriFM dalam psikologi anak
dan untuk mengetahui bagaimana proses
pembuatan program psikologi anak di
talk show radio Mandiri FM Pekanbaru.
4. Danny Kaplan
Bar Ilan University
Programming and
Editing as Alternative
Logics
of Music Radio
Production Vol 7 No 5
The disparity between structural and
phenomenological perspectives in media
studies informs an unacknowledged
distinction between two alternative logics
of music radio production: programming
and editing. Whereas programmers
employ predetermined playlists nested in
structural considerations, editors consider
thematic associations both linearly
between songs and simultaneously with
shared external events. Implementation
of both logics is illustrated in Israeli
radio, where stations partly preserve
music editing despite commercialization.
By privileging the moment of the live
broadcast and attending to semiotic,
performative, and temporal
contingencies, editors aim to encode
preferred meanings, acting as engineers
of collective mood. Favoring the logic of
live editing over predetermined
5. Freyhiwot Nadew
& Negassa Gissila
Audience Survey
Conducted on “Dewe;”
Radio Program Vol 6 No
2
The survey shows that majority of the
respondents of the questionnaire, who
claim to be regular or casual listeners
rated the presentation of the program as
‘good’. Thus, this shows that there is a
variation among the opinions of audience
groups. That is why there is a need of
audience segmentation while planning
and implementing a program, to
determine what kind of message to which
type of audience and when to broadcast.
3. 9
2.2 Landasan Teori Umum
2.2.1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik
cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (televisi, radio, internet) (Mulyana,
2008:83). Dengan bantuan dari media-media tersebut, setiap individu dapat dengan
mudah menyampaikan pesan-pesan komunikasinya. Ciri khas media massa adalah
tidak ditujukan pada kontak perorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal
umum, dan komunikasi bersifat satu arah.
Konsep komunikasi massa mengandung pengertian suatu proses di mana
organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas
dan pada sisi lain merupakan proses di mana pesan tersebut dicari, digunakan, dan
dikonsumsi oleh audience (Rohim, 2009:21). Oleh karena itu, media menjadi peran
penting dalam komunikasi massa. Media merupakan sarana organisasi sekaligus
sarana yang menyebarkan informasi berupa pesan untuk disebarkan kepada
khalayak.
2.2.1.1 Karakteristik Komunikasi Massa
Komunikasi massa berbeda dengan bentuk komunikasi antar persona dan
kelompok, baik dalam proses maupun dalam halsifat- sifat komponennya. Menurut
Nurudin (2009:19) karakteristik komunikasi massa adalah perwuju dan dari
kelebihan dan kekurangannya yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Komunikator terlembagakan, karena dalam menyapaikan pesannya,
komunikator harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki
lembaga media massa yang bersangkutan.
b. Pesan bersifat umum karena pesan ditujukan pada sebanyak-
banyaknya orang, dan tidak ditujukan pada sekelompok orang tertentu.
c. Komunikan bersifat anonym dan heterogen karena komunikator tidak
mengenal komunikannya yang biasanya berjumlah relatif banyak dan
tersebar dipenjuru daerah serta memiliki perbedaan, seperti jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain.
d. Media massa menimbulkan keserempakan karena pesan yang sama
dapat diterima dalam waktu yang sama oleh jumlah komunikan yang
besar dan tersebar.
4. 10
e. Lebih mengutamakan unsur isi dari pada unsur hubungan karena
komunikator dan komunikan hubungannya bersifat non-pribadi
sehingga tidak perlu terjalin hubungan yang akrab.
f. Komunikasi massa bersifat satu arah. Karena komunikasinya melalui
media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat
melakukan kontak langsung, oleh karena itu komunikasi massa bersifat
satu arah.
Komunikasi massa memiliki karakteristik menggunakan media massa sebagai
media untuk menyampaikan informasi terhadap khalayah dalam jumlah besar dan
secara cepat, kemudian yang menjadi sasaran seorang komunikator lewat komunikasi
massa dan media masing-masing yang digunakan merupakan komunikan yang
heterogen. Komunikasi massa juga bersifat umum, artinya pesan-pesan yang
disampaikan komunikator terhadap komunikan bukan hanya untuk kelompok
tertentu, melainkan terhadap khalayak umum. Komunikasi massa bersifat satu arah
sehingga umpan balik yang diterima akan tertunda dan tidak langsung.
2.2.1.2 Fungsi-Fungsi KomunikasiMassa
Fungsi komunikasi menurut Dominick yang dikutip dari buku
KomunikasiMassa Suatu Pengantar (Ardianto, dkk, 2007:14-17), terdiri atas :
a. Pengawasan, yang terbagi menjadi dua yaitu pengawasan peringatan dan
pengawasan instrumental. Pengawasan peringatan terjadi ketika media massa
menginformasikan mengenai sebuah ancaman, sedangkan pengawasan
instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki
kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari – hari.
b. Penafsiran. Fungsi penafsiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan. Media
massa tidak hanya memasuk fakta dan data, tetapi juga ada memberikan
penafsiran terhadap kejadian – kejadian penting.
c. Pertalian. Fungsi komunikasi massa menggunakan media massa sebagai
pemersatu anggota masyarakat yang beragam yang memiliki kepentingan dan
minat yang sama tentang sesuatu.
d. Penyebaran nilai – nilai. Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Media mewakili
kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.
5. 11
e. Hiburan. Fungsi hiburan merupakan bagian dari media massa, melalui berbagai
macam program acara yang ditayangkan baik radio atau televisi khalayak dapat
memperoleh hiburan yang dikehendakinya.
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi
massa sebagai media infomasi dan hiburan kepada khalayak dengan memberikan
penafsiran dan penyebaran nilai suatu informasi sehingga dapat membentuk
kepentingan dan minat yang sama.
2.2.1.3 Efek Komunikasi Massa
Efek pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massatimbul
pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada
khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis.
Adapun 3 (tiga) efek-efek komunikasi massa, yaitu:
a. Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informatif bagi dirinya (Ardianto dkk ,2007:52).
Berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang
semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung
menjadimerasajelas setelah mendapatkan informasi dari media massa.
Pengaruh media massa terasa lebih kuat lagi, karena pada masyarakat
modern orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa
(Rakhmat,2007:227)
b. Efek Afektif
Efek ini berkaitan dengan perasaan. Afektif yang ditandai oleh
kondisi perasaan atau dinamika yang menggerakan manusia mencapai
tingkat perasaan tertentu (Rakhmat,2007:213)
Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak
tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan turut merasakan
perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dah sebagainya (Ardianto
dkk,2007:55).
Akibat dari membaca surat kabar atau majalah, mendengarkan radio,
menonton acara televisi atau film bioskop, timbul perasaan tertentu pada
khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu bisa bermacam-macam,
6. 12
senang sehingga tertawa terbahak-bahak, sedih sehingga mencucurkan air
mata, takut sampai merinding, dan lain-lain perasaan yang bergejolak dalam
hati.
c. Efek Konatif
Efek konatif merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Ardianto dkk,2007:57).
Efek konatif ini tidak langsung timbul dengan sendirinya, melainkan respon
setelah efek kognitif dan efek afektif terjadi.
Ketiga efek tersebut terjadi pada minat pemahaman sejarah pada program
Morning dikarenakan minat pendengar pada followers twitter muncul bersadarkan
ketiga efek itu. Seperti efek kognitif, dimana pendengar menerima pesan lalu mulai
berpikir mengenai pesan yang disampaikan. Lalu pada efek afektif, pendengar
merasakan langsung mengenai apa yang diberikan oleh announcer program Morning
Fresh. Setelah itu baru muncul efek konatif yaitu respon setelah menerima efek
kognitif dan efek afektif.
2.2.2 Media Massa
2.2.2.1 PengertianMedia Massa
Pengertian media massa adalahalat yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi
mekanis seperti televisi, radio, surat kabar, film (Cangara,2011:128).
Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada
kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media
massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi
merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah.
2.2.2.2 Karakteristik Media Massa
Menurut Canggara (2011:126-127) media massa memiliki karakteristik
sebagi berikut:
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari
banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada
penyajian informasi.
7. 13
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.
Walaupun terjadi reaksi atau umpan balik biasanya memerlukan waktu
dan tertunda.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan
jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan stimultan,
di mana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada
saat yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat
kabar, dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di
mana saja tanpa mengenal usiam jenis kelamin, dan suku bangsa
2.2.2.3 Macam-macam Media Massa
Media massa tentu memiliki keragaman, media massa dibagi menjadi:
1. Media cetak, sebuah media komunikasi yang sifatnya tertulis atau tercetak.
Media cetak terdiri dari surat kabar, tabloid, dan majalah.
2. Media elektronik, perkembangan teknologi dalam media massa. Media
elektronik sangat menarik oleh publik sebab media elektronik sangat cepat
dalam penyampaian pesannya. Media elektronik sendiri terdiri dari radio
dan televisi.
3. Media internet (Media Online), media komunikasi yang menggunakan
perangkat internet. Dengan hal itu, media internet termasuk media massa
yang sangat populer dan memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas ini dilihat
dari penggunaan media internet dalam perangkat komputer, handphone, dan
tablet (Suryawati, 2011:37).
8. 14
2.2.3 Radio
2.2.3.1 Pengertian Radio
Radio adalah buah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara
ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara (Astuti,2008:5).
Radio merupakan salah satu media massa elektronik tertua dan sangat luwes.
Hal ini dibuktikan bahwa kini radio masih ada seriring persaingan keras dengan
media massa lainnya. Hal tersebut dikarenakan radio memiliki keunggulan yang
tidak dimiliki oleh media massa lain.
Radio dapat dinikmati pendengar sambil melakukan aktivitas-aktivitas
lainnya. Radio dapat menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh media
cetak.
Pendengar radio dapat dijangkau dalam seketika, dan pesan-pesan yang
disampaikan lewat radio menimbulkan efek imajinasi yang besar (Morrisan,
2008:177)
2.2.3.2 Kekuatan Radio
Kekuatan Radio menurut H.G.Wells:
- Radio dapat membidik khalayak spesifik
Artinya, radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis
yang dikehendaki. Selain itu, untuk mengubah atau mempertajam segmen atau
ceruk sasaran yang dituju, radio jauh lebih fleksibel dibandingkan media
komunikasi massa lainnya.
- Radio bersifat mobile dan portable
Orang bisa menjinjing radio ke mana saja. Sumber energinya kecil dan sama
portable-nya. Radio bisa menyatu dengan fungsi alat penunjang kehidupan
lainnya, mulai dari senter, mobil, hingga handphone.
- Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang tinggi
Sulit sekali menghindari dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa
menembus ruang-ruang di mana media lain tidak bisa masuk, misalnya di dalam
mobil.
- Radio bersifat fleksibel
Dapat menciptakan program dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan
dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan.
9. 15
- Radio itu sederhana
Sederhana mengoperasikannya, sederhana mengelolanya, dan sederhana isinya.
Tidak diperlukan konsentrasi tinggi untuk menyimak radio. Bahkan, orang bisa
mendengarkan radio sambil manggarap pekerjaan lain (Astuti,2008:39).
2.2.3.3 Kelemahan Radio
Selain memiliki kekuatan, radio juga memiliki kelemahan di dalamnya. Inilah
yang dikatakan Meeske (2003) tentang kelemahan radio:
- Radio is aural only
Radio hanya menggunakan audio dalam menyampaikan pesan sehingga untuk
membayangkan kejadian sesungguhnya, audiens harus menggunakan theater of
mind. Dimana audiens dituntut untuk menggunakan imjinasi mereka dalam
memahami suatu pesan yang disampaikan.
- Radio is message are short lived
Pesan radio bersifat satu arah, sekilas, dan tak dapat ditarik lagi begitu
diudarakan. Jadi pesan yang sudah diberitakan tidak dapat diulang kembali.
- Radio listening is prone to distraction
Radio hanya berurusan dengan satu indra saja yaitu pendengaran. Begitu
pendengaran terganggu maka pesan yang disampaikan tidak didapat dengan
jelas dan konsentrasi kerap terpecah (Astuti, 2008:40).
2.2.3.4 Program Radio
Pengelola program penyiaran radio harus memahami kebutuhan audiens dalam
upaya untuk dapat mendesain program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka secara
efektif (Morissan, 2008:180).
Identifikasi antara program dengan target audiens dapat disesuaikan dengan usia,
gaya hidup, kebutuhan, dan kesukaan audien agar apa yang ditawarkan oleh program
tersebut dapat disukai oleh audien. Dengan demikian program adalah produk yang
dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya.
Pringle-Star-McCavitt menjelaskan “the programming of most stations is
dominated by one principal content element or sound, known as format” (program
sebagian besar stasiun radio didominasi oleh suatu elemen isi atau suara yang utama
yang dikenal dengan format) (Morrisan, 2008:230).
Dikarenakan radio merupakan media audio yang hanya dapat mendengarkan
10. 16
suara dari penyiar, jadi suara dari penyiar harus jelas dalam penyampaian pesan
sehingga pesan dapat diterima oleh audien sesuai dengan harapan.
Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu
seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien. Format
siaran bisa berarti susunan program radio secara keseluruhan, yang menjadi semacam
penanda identitas yang terkemas dalam berbagai program radio (Astuti, 2008:7).
Format siaran radio diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang
apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran sehingga dapat
diterima audien. Berikut adalah format radio menurut Peter Pringle:
Gambar 2.1 Pembagian Format Radio Menurut Peter Pringle
(Morissan, 2011:235)
Seperti yang sudah dijelakan sebelumnya mengenai format radio, program
Morning Fresh termasuk program dengan format musik Adult Contemporary (AC).
Dalam format musik AC ini, musik yang dimasukan dalam playlist merupakan
musik-musik yang pernah populer yang diputar kembali. Musik populer pada masa
kapan pun dapat diputar kembali sesuai dengan yang ada di playlist. Format musik
AC ini mempunyai target untuk dewasa muda sekitar umur 25-44 tahun.
11. 17
2.2.3.4.1 Bentuk Program Siaran
Beberapa bentuk program siaran yang sangat populer, antara lain:
1) Program berbasis siaran hiburan / musik
a) Musik
Dalam implementasi penyiaran radio, musik masih merupakan elemen utama
yang tetap dipertimbangkan dalam sajian program radio. Musik merupakan
bagian terbesar tatanan program radio.
Beberapa format musik yang perlu diketahui sebagai wacana kepenyiaran
musik radio adalah:
- Contemporary Hits Radio (CHR)
Berkembang pada tahun 1981, versi sekarang dikenal dengan “TOP 40”
yang memiliki kriteria seperti berikut: pemutaran musik/lagu baru, tidak
melebihi 6 bulan dengan menggunakan frekuensi pengulangan, Hot
performer lebih dominant, on-air personalities memancarkan tingkatan
energetic. Format musik ini menarik kelompok pendengar usia 12-24
tahun.
- Adult Contemporary (AC)
Format ini pada umumnya format lagu-lagu yang popular dan diputar
kembali dari koleksi lagu-lagu lama seperti lagu-lagu oldies. AC memiliki
sasaran kelompok pendengar usia 25-44 tahun.
- Urban
Format yang berciri khas Rap, R&B, Reggae, Hip-Hop, Hardrock, Soul,
dan desain musik khusus lainnya untuk menarik anak muda dan format ini
biasanya sangat popular di kota-kota besar.
- Rock
Musik rock biasanya menonjol dengan suara drum dan gitar elektriknya.
Ini merupakan yang berbeda, yang dipertahankan oleh bass drum dan bass
gitar.
- Album Oriented Rock (AOR)
AOR ini banyak variasi thema, yang paling penting bahwa AOR ini
cirinya adalah lagu-lagu rock lama, dengan durasi yang panjang.
12. 18
- Country
Format musik country di Amerika Serikat merupakan stasiun radio yang
berada di peringkat teratas perolehan jumlah pendengar. Jika di Indonesia
boleh jadi format ini bisa disejajarkan dengan “format dangdut”.
- Jazz
Jenis musik ini biasanya menggunakan ritme sincopatik. Jazz memiliki
banyak kegunaan dalam produksi dan sangat berguna karena banyak jenis
musik ini yang bersifat instrumental.
- Klasik
Karena kurangnya istilah yang tepat, klasik akan terdengar bagus
walaupun beberapa orang menganggap musik ini sebagai musik konser.
Musik klasik terkadang berguna dalam produksi, umumnya untuk
membuat efek khusus.
- Oldies
Konsep oldies ini adalah lagu-lagu diputar yang merupakan lagu-lagu lama
yang dirilis beberapa tahun yang lalu.
b) Program Humor
Bentuk siaran lainnya yang sering dibuat yang masuk dalam program hiburan
adalah program humor, tidak semua radio di Indonesia menyiarkan siaran
humor, kalaupun ada hanya sedikit. Memang dalam menyajikan siaran humor
segala materi yang disampaikan dapat diterima dengan ringan, mudah dicerna
dan tidak memaksa di telinga pendengar.
c) Program Quiz
Bentuk siaran ini memiliki elemen-elemen: penyiar, pendengar, hadiah, dan
permainan-permainan di udara. Program ini bisa diselenggarakan interaktif
langsung dengan pendengar pada saat pelaksanaan program siaran, atau
pendengar mengirimkan jawaban atas pertanyaan quiz melalui surat, twitter,
email, atau SMS.
2) Program berbasis siaran kata
Aspek siaran kata ini dalam program radio misalnya: wawancara, berita,
talkshow, feature, air magazine, dan format siaran kata sejenis lainnya.
d) Wawancara
Di radio bentuk siaran wawancara adalah berdasarkan pada pertanyaan-
pertanyaan dan jawaban-jawaban dari seorang pewawancara dan yang
13. 19
diwanwancarai. Wawancara di radio bisa dikemas dalam berbagai cara salah
satunya adalah wawancara udara, suara penyiar dengan nara sumber yang
diwawancarai bisa didengar oleh pendengar. Sedangkan jenis wawancaranya
bisa wawancara informasi, opini, maupun biografi.
e) Berita
Dalam program ini, penyiar memberikan informasi berupa berita-berita yang
bermanfaat bagi pendengar. Berita yang menarik adalah berita yang dapat
menarik perhatian pendengar. Untuk itu sebaiknya sajikan berita yang dapat
mendukung dan membangkitkan minat pendengar.
f) Talkshow
Bentuk pembicaraan di mana penyiar memberikan kesempatan kepada setiap
orang untuk melakukan presentasi terlebih dahulu, termasuk didalamnya
melakukan tanya jawab kepada nara sumber (Prayudha. 2013:28-25).
2.2.4 Penyiar
Penyiar juga dapat disebut presenter, yang melakukan siaran langsung,
menyiarkan iklan dan membacakan produk-produk iklan, membaca berita,
wawancara, diskusi, pemandu kuis, dan sebagai pengisi suara atau narasi dalam
pembuatan iklan komersial. (Prayudha, 2005:204)
Di masa sekarang dalam penyiaran radio ialah untuk menjadi penyiar selain
harus memiliki dasar suara yang bagus, juga harus mampu memahami tentang
informasi seputar stasiun radio agar dapat dikenal oleh audiens, namun selain itu
untuk menjadi seorang penyiar juga harus memiliki keterampilan sebagi berikut
menurut Prayudha (2005:205-214):
a) Suara
Kebutuhan dasar seorang penyiar adalah suara. Suara penyiar dalam media
penyiaran lebih mementingkan kejelasan dan resonasi. Yang paling penting
agar suara terdengar jelas dapat dipahami, bertenaga, resonasi yang bagus
diperlukan latihan mengolah “suara diafragma” yaitu suara yang keluar dari
rongga perut.
b) Pengucapan
Pengucapan yang benar menjadi hal penting bagu penyiar agar dapat
dipahami oleh pendengar. Dengan perbedaan antar individu menurut latar
14. 20
belakang asal-muasal penyiar diperlakukan pembiasaan hal-hal yang menjadi
standar penyiaran.
c) Artikulasi
Artikulasi berkaitan dengan pengucapan huruf vokal, konsonan, dan diftong.
Artikulasi harus jelas dan menyenangkan tanpa terlalu menarik perhatian.
Yang penting pesan yang disampaikan dapat didengar dan diterima oleh
pendengar dengan jelas.
d) Penekanan
Penyiar menggunakan penekanan untuk menunjukkan pada pendengar hal-hal
yang penting atau tidak penting dalam suatu materi bacaan. Penekaan ini
dapat berupa empatik dari penyiar tersebut agar pendengar merasakan
pentingnya pesan tersebut.
e) Kecepatan atau Tempo
Dengan mengukur kecepatan dan tempo dalam siaran, penyiar perlu untuk
mengetahui kapan harus lambat, bagaimana memperlihatkan kontras dalam
ritme, dan bagaimana menggunakan jeda.
f) Perilaku
Hal terpenting dari perilaku penyiar adalah kepercayaan diri. Harus tenang
dan percaya diri saat mengudara. Segala sesuatu tentang apa yang penyiar
suarakan harus meyakinnkan dan dapat diterima oleh pendengar.
g) Gaya
Ini bisa dikatakan sebagai “personalitas” penyiar saat mengudara.Setiap
penyiar tentu memiliki gaya berbeda-beda saat melakukan siaran. Hal
tersebut dapat dijadikan ciri khas dari masing-masing individu dalam
mengudara.
h) Pemahaman
Seorang penyiar harus memahami setiap materi yang dibicarakan atau
disampaikan kepada pendengar.
2.2.5 Audience
Audience merupakan hal yang penting maka dari itu harus benar–benar
diketahui siapa target audiensnya, sehingga dapat menyiarkan program sesuai
kebutuhan audience.
15. 21
Persaingan antar media sebenarnya adalah persaingan untuk merebut
perhatian audiensnya. Menurut Kottler (1980) hal–hal yang perlu diketahui
supaya dapat menarik perhatian audience adalah segmentasi, positioning, dan
demografi (Morrisan, 2013:174), jadi dengan kata lain audience adalah pasar
sedangkan program radio pada produk.
2.2.6 Sequence
Dalam semua jenis program reguler sequence dan magazine dapat begitu
mudah menjadi membosankan atau bisa merosot ke dalam sebuah susunan karena
rangkaian yang tidak kuat. Untuk menentukan persyaratan, sequence atau program
strip alah sebuah slot panjang, umumnya antara dua atau empat jam setiap harinya,
seperti acara pagi atau drive–time, dll.
Menggunakan musik dengan audience luas, dan dengan penekanan pada
presentasi. Alasan yang paling kuat untuk mendengarkan pada program tertentu
adalah bahwa pendengar menyukainya sampai akhir. Oleh karena itu, program harus
bisa menjadi bentuk yang sama dan tidak harus terlalu banyak yang diubah. Hal ini
jelas sama, bagaimanapun bahwa program tersebut harus baru dalam arti ia harus
memiliki sesuatu yang update dan mengandung unsur kejutan.
Dengan demikian, maka program “Morning Fresh” termasuk jenis program
sequence, karena “Morning Fresh” disiarkan dengan waktu selama 4 jam. “Morning
Fresh” memenuhi kriteria tersebut perlu dibutuhkan beberapa program (McLeish,
2007:171).
2.2.7 Internet
Internet merupakan salah satu sarana pertukaran data / informasi yang paling
cepat saat ini. Selain itu internet juga telah menjadi tempat di mana orang mencari
informasi apa saja yang berkaitan dengan kehidupan manusia pada umumnya.
Dalam hubungannya dengan dunia penelitian, internet telah menjadi sarana
untuk mendapatkan informasi atau data yang tersimpan di server-server yang
tersebar di seluruh dunia yang dapat diakses dan dibaca secara cepat, mudah dan
cuma-cuma oleh para pengguna internet (Sarwono, 2006:175).
Jadi seperti Fresh FM juga memiliki komunitas dalam dunia maya yaitu
twitter dan facebook. Selain itu Fresh FM juga dapat didengarkan melalui streaming
dengan mempergunakan internet tersebut sehingga dapat didengar hingga wilayah
16. 22
luas. Dalam penelitian ini, twiiter @FreshFM969 sebagai media penting dalam
melihat seberapa besar minat pada followers di twitter @FreshFM969.
2.2.8 Pemahaman
Pemahaman adalah bagaimana seseorang mempertahankan, membedakan,
menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan,
memberikan contoh, menulis kembali, dan memperkirakan (Suharsimi, 2008:118)
Dalam hal ini, pendengar dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang
diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, dan dapat memanfaatkan
isinya tanpa keharusan untuk menghubungkan dengan hal-hal yang lain.
Kemampuan ini dapat dijabarkan ke dalam tiga bentuk, yaitu : menerjemahkan
(translation), menginterprestasi (interpretation), dan mengekstrapolasi
(extrapolation).
Menurut Daryanto (2008:106) kemampuan pemahaman dapat dijabarkan
menjadi tiga, yaitu:
a) Menerjemahkan (translation)
Pengertian menerjemahkan di sini bukan saja pengalihan (translation) arti
dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari konsepsi
abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah
orang mempelajarinya.
b) Menginterpretasi (interpretation)
Kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini adalah
kemampuan untuk mengenal dan memahami. Ide utama suatu komunikasi.
c) Mengekstrapolasi (extrapolation)
Agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi
sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan pemahaman adalah kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
diingat, memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang
dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan
menghubungkannya dengan hal-hal lain.
17. 23
2.2.9 Sejarah
Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah
lampau. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari
dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh perorangan,
keluarga dan komunitas.
Sejarah mengadung 3(tiga) pengertian, antara lain:
1. Sejarah adalah silsilah asal-usul (keturunan).
2. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
3. Ilmu (sejarah), pengetahuan atau uraian mengenai peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau, misalnya
sejarah Indonesia, sejarah kebudayaan, sejarah umum, dan lain sebagainya
(Poerwadarminta, 2002:161)
Dalam kehidupan manusia peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi,
unik dan penting:
1. Peristiwa yang abadi
Peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, karena peristiwa
tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
2. Peristiwa yang unik
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik karena terjadi satu kali dan
tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya.
3. Peristiwa yang penting
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang penting dan dapat dijadikan
momentum karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang
banyak.
Sesuai dengan yang ada di program Morning Fresh, yaitu terdapat segmen
what was on yang diambil dari sumber wikipedia. Di mana dalam segmen ini
membahas sejarah dunia berupa peristiwa atau kejadian apapun yang terjadi di masa
lampau. Pada segmen ini pendengar dapat memperoleh informasi serta mendapatkan
pemahaman akan sejarah yang terjadi dan penting untuk tetap diingat kembali.
18. 24
2.3 Landasan Teori Khusus
2.3.1 Teori Uses and Gratification
Menurut Elihu Katz, Jay G. Blunler, Michael Gurevitch, teori uses and
gratification (kegunaan dan kepuasan) meneliti asal mula kebutuhan secara
psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau
sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan,
menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk
juga yang tidak kita inginkan. (Rahkmat, 2007:205)
Dalam teori ini penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi
kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu
terpenuhi. (Rahkmat, 2012:65)
Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik
untuk memenuhi kebutuhannya.Artinya, teori uses and gratifications
mengasumsikan bahwa pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk
memuaskan kebutuhannya.Audience aktif untuk menentukan media mana yang harus
dipilih untuk memuaskan kebutuhannya.
Pada teori ini tentu memiliki keterkaitan pula dengan penelitian ini, dimana
teori Uses and Gratification menjelaskan bahwa audience-lah yang memilih media
yang ingin dikonsumsinya. Keterkaitan dalam skripsi ini adalah terletak apakah ada
pengaruh yang diberikan oleh pendengar yang telah mendengarkan program
Morning Fresh akan memilih Fresh FM menjadi radio yang akan terus
dikonsumsinya untuk mengetahui informasi berupa sejarah.
2.3.2 Teori Minat
Hakikat minat adalah sangat bersifat pribadi dan oleh karenanya minat sangat
berbeda dari waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah di kembangkan untuk
mengkategorikan minat yang akan bermanfaat untuk tuntutan dalam menemukan
minat khusus seseorang (Sarwono, 2006:58).
Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan derajat yang lebih
tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik
tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang
diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi
komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya
19. 25
keputusan (decission), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action)
sebagaimana diharapkan komunikator (Sarwono, 2006:66).
Menurut Sarwono menyebutkan bahwa interest atau minat diartikan sebagai berikut :
a. Suatu sikap yang berlangsung terus-menerus yang memberi pola pada
perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek
minatnya.
b. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu
berharga atau berarti bagi individu.
c. Suatu keadaan motivasi atau set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju
satu arah tertentu (Sarwono, 2006:70).
Maka dapat disimpulkan bahwa minat pemahaman sejarah merupakan suatu
kemauan atau keinginan seseorang untuk melihat program Morning Fresh
dikarenakan adanya hal-hal yang menarik perhatian.
2.2.10 Kerangka Pemikiran
Variabel Bebas (X) adalah Program Morning Fresh di Radio Fresh 96,9FM. Yang
terdiri dari dimensi isi program, penyiar, dan musik.
Variabel Terikat (Y)adalah seberapa besar minat pendengar followers twitter
@FreshFM969. Kemudian terdiri dari dimensi: kebutuhan kognitif, kebutuhan
afektif, dan kebutuhan konatif.
Variable
X
Variable
Y
20. 26
2.3 Operasional Konsep
Penelitian ini menggunakan program Morning Fresh yang terdiri sebagai isi
program, penyiar, dan musik (X) dan kognitif, afektif, dan konatif sebagai variabel
terikat (Y).
Definisi operasional dari variabel tersebut sebagaimana tertera pada tabel di
bawah ini. Berdasarkan variabel dari definisi operasional akan dibuat suatu daftar
pernyataan (kuesioner) untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Variabel Dimensi Indikator Skala
(Variabel X)
Program
Morning Fresh
di Radio Fresh
96,9FM
Isi Program
Penyiar
Musik
1. Informasi yang diberikan
bermanfaat bagi pendengar
2. Terdapat segmen-segmen
menarik di dalam program
3. Memberikan hiburan bagi
pendengar
4. Gaya bicara penyiar cukup
berkarakter
5. Informasi yang
disampaikan oleh penyiar
dapat dipahami dengan
baik
6. Penyiar menguasai
informasi yang
disampaikan sehingga
dapat menyampaikan
informasi dengan baik
7. Musik yang diputar sudah
cukup bervariasi
8. Musik yang diputar pada
program ini lengkap dari
lagu lama sampai lagu baru
9. Musik yang ditampilkan
merupakan media hiburan
bagi pendengar
Skala Likert
STS = Sangat Tidak
Setuju = 1
TS = Tidak Setuju = 2
RR = Ragu-ragu = 3
S = Setuju = 4
SS = Sangat Setuju = 5
21. 27
Variabel Dimensi Indikator Skala
(Variabel Y)
Followers
Twitter
@FreshFM969
Faktor
Timbulnya
Minat:
Kognitif
Faktor
Timbulnya
Minat:
Afektif
Faktor
Timbulnya
Minat:
Konatif
10. Saya merasa program
Morning Fresh
memberikan informasi
sejarah yang bermanfaat
bagi kehidupan saya
11. Saya memiliki rasa ingin
tahu yang dalam terhadap
sejarah dunia di Program
Morning Fresh
12. Saya menjadikan program
Morning Fresh sebagai
kebutuhan informasi
sejarah
13. Saya mendengarkan
program Morning Fresh
dapat meningkatkan minat
terhadap pemahaman
sejarah
14. Saya merasa senang setelah
mengetahui informasi
tentang sejarah dunia
15. Saya memiliki keinginan
untuk terus memahami
sejarah dunia
16. Saya merasa timbulnya
ketertarikan dalam diri
untuk selalu memahami
sejarah dunia
17. Saya merasa program
Morning Fresh dapat
dipertahankan karena
terdapat informasi sejarah
18. Saya selalu menyalakan
radio untuk mendengar
program Morning Fresh
setiap pagi untuk
mendapatkan informasi
sejarah
Skala Likert
STS = Sangat Tidak
Setuju = 1
TS = Tidak Setuju = 2
RR = Ragu-ragu = 3
S = Setuju = 4
SS = Sangat Setuju = 5