Dokumen tersebut membahas tentang kuliah lapangan budidaya tanaman obat yang dilakukan di Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gede Pangrango. Tujuannya adalah untuk mengenal berbagai tanaman obat asli Indonesia dan manfaat medisinalnya. Metode yang digunakan adalah observasi langsung di lapangan dengan panduan tour guide.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman melon. Melon berasal dari Lembah Panas Persia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Dokumen ini menjelaskan jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya termasuk pembibitan, pemeliharaan bibit, dan cara penanaman melon.
Dokumen tersebut membahas tentang simplisia, yaitu bahan obat alami yang belum mengalami perubahan. Terdapat tiga jenis simplisia yakni nabati, hewani, dan mineral. Simplisia nabati berasal dari tanaman liar dan budidaya, yang namanya menggunakan nama latin spesies tanaman dan bagiannya. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan, sortasi, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengep
Makalah ini membahas tentang budidaya Aglaonema dengan stek dan anakan. Terdapat penjelasan mengenai sejarah, syarat tumbuh, media tanam, dan bagian-bagian Aglaonema. Juga dijelaskan cara budidaya Aglaonema dengan stek batang konvensional dan pemisahan anakan dari tanaman induk.
Dokumen tersebut membahas tentang kuliah lapangan budidaya tanaman obat yang dilakukan di Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gede Pangrango. Tujuannya adalah untuk mengenal berbagai tanaman obat asli Indonesia dan manfaat medisinalnya. Metode yang digunakan adalah observasi langsung di lapangan dengan panduan tour guide.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman melon. Melon berasal dari Lembah Panas Persia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Dokumen ini menjelaskan jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya termasuk pembibitan, pemeliharaan bibit, dan cara penanaman melon.
Dokumen tersebut membahas tentang simplisia, yaitu bahan obat alami yang belum mengalami perubahan. Terdapat tiga jenis simplisia yakni nabati, hewani, dan mineral. Simplisia nabati berasal dari tanaman liar dan budidaya, yang namanya menggunakan nama latin spesies tanaman dan bagiannya. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan, sortasi, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengep
Makalah ini membahas tentang budidaya Aglaonema dengan stek dan anakan. Terdapat penjelasan mengenai sejarah, syarat tumbuh, media tanam, dan bagian-bagian Aglaonema. Juga dijelaskan cara budidaya Aglaonema dengan stek batang konvensional dan pemisahan anakan dari tanaman induk.
Kunyit sebagai tanaman berkhasiat (Widianti amalia)widiantiamalia2
Dokumen tersebut membahas tentang kunyit sebagai tanaman berkhasiat, meliputi definisi, klasifikasi, zat yang terkandung, manfaat untuk kesehatan dan kecantikan, serta pengolahan kunyit sebagai masker kecantikan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistematika dan morfologi tanaman mentimun serta beberapa varietas mentimun yang dapat dibudidayakan. Terdapat informasi mengenai klasifikasi ilmiah tanaman mentimun, ciri-ciri beberapa varietas mentimun hibrida seperti Hercules dan varietas lokal."
Teknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk PasarZain Corps
Indonesia adalah negara tropis yang memiliki ragam buah khas yang
tersebar di berbagai pulau dan belum dikelola pengembangannya sebagaimana
mestinya baik menyangkut tata produksi, penanganan pascapanen, pengolahan
dan pemasarannya. Buah eksotik yang hanya tumbuh dan berproduksi di
Nusantara menjadi aset nasional yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya
bagi kemaslahatan rakyat. Tanaman buah yang menghutan menjadi daya
tarik tersendiri bagi konsumen yang mendambakan buah organik. Sementara
pengelolaan kebun tanaman buah menjadi upaya utama untuk menjaga
keberlanjutan pasokan buah bermutu kepada masyarakat pembeli baik domestik
maupun luar negeri (ekspor).
Keberhasilan bisnis buah mensyaratkan jumlah dan kontinyuitas
pasokan dari buah yang terjamin mutunya. Jaminan mutu buah dapat
diperoleh melalui penanganan pascapanen yang baik dan memadai dengan
memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu buah tersebut.
Penanganan pascapanen buah dirancang dalam bentuk rangkaian kegiatan dari
panen hingga buah dikemas dan siap distribusikan pemasarannya atau untuk
mendapatkan perlakuan seperti penyimpanan, pemeraman atau perlakuan
khusus lainnya yang dituntut konsumen. Bangsal penanganan buah untuk
menampung rangkaian kegiatan tersebut agar dapat dikendalikan dengan baik
menjadi sarana penting yang harus dimiliki pelaku bisnis buah.
Pemasaran sebagai bagian hilir dari sistem agribisnis harus didukung
oleh sistem transportasi yang handal dalam distribusinya, agar bisnis buah dapat
terjamin keberhasilannya. Pengembangan agribisnis buah dalam berbagai
tingkatan berdasarkan skala usaha termasuk kegiatan usaha pendukungnya
menjadi telaahan yang penting agar sistem agribisnis dapat berlangsung secara
adil, proporsional dan profesional serta melibatkan banyak pelaku usaha,
sehingga diharapkan dapat menjadi penyedia lapangan kerja bagi angkatan
kerja perdesaan di daerah sentra produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman hias, termasuk definisi tanaman hias, jenis-jenis tanaman hias seperti tanaman hias daun dan bunga, manfaat tanaman hias untuk ekonomi, seni, dan lingkungan, ekosistem budidaya tanaman hias, standar produk dan keselamatan kerja, teknik pengemasan hasil, serta pentingnya menetapkan desain produk budidaya tanaman hias.
Bab 3 membahas tentang budidaya dan wirausaha tanaman hias. Terdapat beberapa jenis tanaman hias seperti tanaman hias daun, bunga, buah, dan akar. Budidaya tanaman hias memerlukan sarana seperti benih, media tanam, pupuk, dan peralatan seperti cangkul, gembor. Wirausaha tanaman hias membutuhkan karakter seperti percaya diri, berani mengambil resiko, dan kreativitas.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman pepaya, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, pedoman budidaya meliputi pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Pepaya berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat, memiliki berbagai manfaat seperti buah, obat tradisional, dan bahan baku industri. Budidaya pepaya memerlukan persiapan
Makalah ini membahas tentang tanaman hias keladi (Caladium bicolor). Makalah ini menjelaskan klasifikasi, cara perkembangbiakan, dan perawatan keladi hias. Pembelahan sel pada keladi hias meliputi fase mitosis dan meiosis seperti pada tanaman lainnya.
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali hama dan penyakit pada tanaman kakao serta menerapkan beberapa komponen pengendalian hama terpadu (PHT), seperti pemangkasan, sanitasi, penyelubungan buah, dan pemasangan perangkap hama. Komponen-komponen PHT ini bertujuan untuk meminimalkan kerusakan akibat serangan hama pada tanaman kakao.
Persilangan tomat dilakukan untuk mendapatkan varietas baru, potensi hasil tinggi, umur panen relatif pendek, daya simpan lama, dan toleran terhadap penyakit layu bakteri
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya bawang merah organik di Kabupaten Brebes. Tekniknya meliputi persiapan benih, pengolahan lahan dengan membuat bedengan, dan penanaman bawang merah pada akhir musim hujan.
Pertumbuhan tanaman tomat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Tanaman tomat yang diletakkan di dalam ruangan akan tumbuh lebih cepat namun lemah, sedangkan yang diletakkan di luar ruangan akan tumbuh lebih lambat tetapi tampak lebih kuat dan hijau. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
Tanaman hias jenis daun kuping gajah (Anthurium crystallinum) berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini memiliki berbagai jenis seperti Kuping Gajah Crystalinum dan Kuping Gajah Clarinervium. Kuping gajah dapat dibudidayakan melalui perkembangbiakan secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan cara memisahkan anakan atau memotong batang. Tanaman ini membutuhkan tingkat ke
Kunyit sebagai tanaman berkhasiat (Widianti amalia)widiantiamalia2
Dokumen tersebut membahas tentang kunyit sebagai tanaman berkhasiat, meliputi definisi, klasifikasi, zat yang terkandung, manfaat untuk kesehatan dan kecantikan, serta pengolahan kunyit sebagai masker kecantikan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistematika dan morfologi tanaman mentimun serta beberapa varietas mentimun yang dapat dibudidayakan. Terdapat informasi mengenai klasifikasi ilmiah tanaman mentimun, ciri-ciri beberapa varietas mentimun hibrida seperti Hercules dan varietas lokal."
Teknologi Penanganan Pascapanen Buah untuk PasarZain Corps
Indonesia adalah negara tropis yang memiliki ragam buah khas yang
tersebar di berbagai pulau dan belum dikelola pengembangannya sebagaimana
mestinya baik menyangkut tata produksi, penanganan pascapanen, pengolahan
dan pemasarannya. Buah eksotik yang hanya tumbuh dan berproduksi di
Nusantara menjadi aset nasional yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya
bagi kemaslahatan rakyat. Tanaman buah yang menghutan menjadi daya
tarik tersendiri bagi konsumen yang mendambakan buah organik. Sementara
pengelolaan kebun tanaman buah menjadi upaya utama untuk menjaga
keberlanjutan pasokan buah bermutu kepada masyarakat pembeli baik domestik
maupun luar negeri (ekspor).
Keberhasilan bisnis buah mensyaratkan jumlah dan kontinyuitas
pasokan dari buah yang terjamin mutunya. Jaminan mutu buah dapat
diperoleh melalui penanganan pascapanen yang baik dan memadai dengan
memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu buah tersebut.
Penanganan pascapanen buah dirancang dalam bentuk rangkaian kegiatan dari
panen hingga buah dikemas dan siap distribusikan pemasarannya atau untuk
mendapatkan perlakuan seperti penyimpanan, pemeraman atau perlakuan
khusus lainnya yang dituntut konsumen. Bangsal penanganan buah untuk
menampung rangkaian kegiatan tersebut agar dapat dikendalikan dengan baik
menjadi sarana penting yang harus dimiliki pelaku bisnis buah.
Pemasaran sebagai bagian hilir dari sistem agribisnis harus didukung
oleh sistem transportasi yang handal dalam distribusinya, agar bisnis buah dapat
terjamin keberhasilannya. Pengembangan agribisnis buah dalam berbagai
tingkatan berdasarkan skala usaha termasuk kegiatan usaha pendukungnya
menjadi telaahan yang penting agar sistem agribisnis dapat berlangsung secara
adil, proporsional dan profesional serta melibatkan banyak pelaku usaha,
sehingga diharapkan dapat menjadi penyedia lapangan kerja bagi angkatan
kerja perdesaan di daerah sentra produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman hias, termasuk definisi tanaman hias, jenis-jenis tanaman hias seperti tanaman hias daun dan bunga, manfaat tanaman hias untuk ekonomi, seni, dan lingkungan, ekosistem budidaya tanaman hias, standar produk dan keselamatan kerja, teknik pengemasan hasil, serta pentingnya menetapkan desain produk budidaya tanaman hias.
Bab 3 membahas tentang budidaya dan wirausaha tanaman hias. Terdapat beberapa jenis tanaman hias seperti tanaman hias daun, bunga, buah, dan akar. Budidaya tanaman hias memerlukan sarana seperti benih, media tanam, pupuk, dan peralatan seperti cangkul, gembor. Wirausaha tanaman hias membutuhkan karakter seperti percaya diri, berani mengambil resiko, dan kreativitas.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman pepaya, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, pedoman budidaya meliputi pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Pepaya berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat, memiliki berbagai manfaat seperti buah, obat tradisional, dan bahan baku industri. Budidaya pepaya memerlukan persiapan
Makalah ini membahas tentang tanaman hias keladi (Caladium bicolor). Makalah ini menjelaskan klasifikasi, cara perkembangbiakan, dan perawatan keladi hias. Pembelahan sel pada keladi hias meliputi fase mitosis dan meiosis seperti pada tanaman lainnya.
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali hama dan penyakit pada tanaman kakao serta menerapkan beberapa komponen pengendalian hama terpadu (PHT), seperti pemangkasan, sanitasi, penyelubungan buah, dan pemasangan perangkap hama. Komponen-komponen PHT ini bertujuan untuk meminimalkan kerusakan akibat serangan hama pada tanaman kakao.
Persilangan tomat dilakukan untuk mendapatkan varietas baru, potensi hasil tinggi, umur panen relatif pendek, daya simpan lama, dan toleran terhadap penyakit layu bakteri
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya bawang merah organik di Kabupaten Brebes. Tekniknya meliputi persiapan benih, pengolahan lahan dengan membuat bedengan, dan penanaman bawang merah pada akhir musim hujan.
Pertumbuhan tanaman tomat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Tanaman tomat yang diletakkan di dalam ruangan akan tumbuh lebih cepat namun lemah, sedangkan yang diletakkan di luar ruangan akan tumbuh lebih lambat tetapi tampak lebih kuat dan hijau. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
Tanaman hias jenis daun kuping gajah (Anthurium crystallinum) berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini memiliki berbagai jenis seperti Kuping Gajah Crystalinum dan Kuping Gajah Clarinervium. Kuping gajah dapat dibudidayakan melalui perkembangbiakan secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan cara memisahkan anakan atau memotong batang. Tanaman ini membutuhkan tingkat ke
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Kartika Dhewii
Sayuran indigenous tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sayuran alternatif yang memenuhi kualitas hortikultura dan permintaan pasar. Namun, pada umumnya sayuran tersebut belum dikenal oleh masyarakat umum secara luas dan biasanya sayuran ini hanya terdapat di pasar lokal. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mempelajari teknik budidaya tanaman indigenous khususnya tanaman Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) agar tanaman tersebut dikenal oleh masyarakat luas sehingga pemanfaatannya sebagai tanaman yang memiliki khasiat obat dapat dinikmati oleh masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tiga tanaman obat yaitu kencur, jahe, dan jeruk nipis. Menguraikan ciri-ciri morfologi, klasifikasi, syarat tumbuh, dan manfaat masing-masing tanaman tersebut untuk kesehatan dan pengobatan tradisional.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran organik secara hydroponik dalam pot atau polybag. Ia menjelaskan tentang tanaman bayam, kangkung, dan sawi sebagai komoditas sayuran yang dibudidayakan. Dokumen juga menjelaskan tahapan penanaman, perawatan, dan pemanenan ketiga tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan baik di dalam pot atau polybag.
Makalah ini membahas budidaya tanaman anggrek, mulai dari pengenalan tanaman anggrek, cara
penanaman, perawatan, hingga pengendalian hama dan penyakit. Tanaman anggrek memiliki banyak
manfaat dan dapat dibudidayakan dengan baik dengan memperhatikan faktor lingkungan seperti cahaya,
suhu, dan kelembapan.
2 agribisnis tanaman pangan xii(2) (1) dikonversiferdibahtiar
Ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan tanaman pangan penting yang berasal dari Amerika. Ubi kayu memiliki berbagai manfaat seperti sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Pemilihan varietas ubi kayu bergantung pada tujuan budidaya, misalnya varietas dengan kadar HCN rendah untuk pangan, dan varietas dengan kadar HCN tinggi untuk industri.
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari penyiapan lahan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga pengairan. Penyiapan lahan diperlukan untuk membersihkan gulma dan mempersiapkan tempat tanam. Pengolahan tanah bertujuan untuk menguraikan pupuk dan memudahkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dan pengairan tepat diperlukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman tumbuhan di Indonesia, mencakup divisi-divisi tumbuhan seperti bryophyta, pteridophyta, spermatophyta (gymnospermae dan angiospermae), serta manfaat tumbuhan untuk pangan, sandang, dan obat.
Hortikultura adalah seni budidaya tanaman buah, sayuran, hias dan obat dengan melibatkan tenaga kerja dan penggunaan saprodi untuk kepentingan ekonomi dan estetika dalam lahan terbatas. Budidaya ini melibatkan berbagai jenis tanaman, teknik perbanyakan, persiapan lahan, dan manipulasi kondisi iklim mikro untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Makalah ini membahas tentang tanaman talas, mulai dari latar belakang pentingnya tanaman talas sebagai sumber karbohidrat, sejarah, botani, syarat tumbuh, dan teknik budidayanya. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan bahwa talas berasal dari Asia Tenggara dan memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif.
Dokumen tersebut membahas tentang dunia tumbuhan, mulai dari ciri-ciri tumbuhan, perbedaan divisi tumbuhan seperti lumut, paku, dan tumbuhan berbiji, serta manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup tanaman pangan yang mencakup pengertian, batasan, karakteristik, penggolongan, dan persyaratan tumbuh beberapa jenis tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, ubi jalar, talas, dan sorgum.
Tugas 7 biologi umum Amelia anatasya(21036135).pptxAmeliaAnatasya
Tumbuhan lumut masuk dalam kingdom Plantae yang merupakan organisme multiseluler. Terdapat beberapa jenis lumut seperti lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk. Lumut memiliki berbagai manfaat seperti mencegah erosi tanah, mengurangi banjir, dan digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
2 ta13259
1. 15
BAB II
TINJAUAN TENTANG HAKIKAT PROYEK
2.1. Tinjauan Hortikultura
2.1.1 Pengertian Hortikultura
Kata hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa latin yaitu (hortus)
yang berarti kebun dan colere yang berarti menumbuhkan terutama sekali
mikroorganisme pada suatu medium buatan. Secara harfiah hortikultura
berarti ilmu yang mempelajari pembudidayaan tanaman kebun. Akan tetapi
para pakar mendefinisikan hortikultura sebagai ilmu yang mempelajari
budidaya tanaman sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan, dan tanaman hias.
Hortikultura merupakan salah satu sub sektor dalam sektor pertanian yang
berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi. Indonesia memiliki aneka produk hortikultura, dengan ragam plasma
nutfah dan varietas yang memungkinkan bagi upaya pengembangan buah,
sayuran dan bunga.
Hasil tanaman hortikultura mempunyai sifat khusus antara lain :
1. Mudah atau cepat busuk (perishable), bila disimpan tanpa perlakuan
khusus, misalnya dengan suhu rendah (4˚C) atau pelapisan lilin,
karena dipanen dalam bentuk segar. Sejak panen sampai pasar
memerlukan penanganan secara cermat dan efisien karena akan
mempengaruhi kualitas dan harga pasar.
2. Memiliki nilai estetika, jadi harus memenuhi keinginan masyarakat
umum. Keadaan ini sangat sulit karena tergantung pada cuaca,
serangan hama dan penyakit, namun dengan biaya tambahan kesulitan
itu dapat diatasi.
3. Produksi umumnya musiman, beberapa diantaranya tidak tersedia
sepanjang tahun.
2. 16
4. Memerlukan volume (ruangan volumenes) yang besar, menyebabkan
ongkos angkut menjadi besar pula dan harga pasar yang tinggi. Harga
produk ditentukan oleh kualitaas, bukan kuantitas.
5. Memiliki daerah penanaman (geografi) yang sangat spesifik atau
menuntut agroklimat tertentu.
Tanaman holtikultura memiliki prospek pengembanagan yang baik
karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi pasar yang terbuka
lebar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tanaman Hortikultura pun
mampu meningkatkan apresiasi terhadap berbagi komuditas dan produk
berbagi holtikultura bukan lagi hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga
terkait dengan fungsi-fungsi lainya. Secara sederhana fungsi utama tanaman
hortikultura dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
1. Fungsi Penyedia Pangan
Sebagai penyedia vitamin, mineral, serat, dan senyawa lainnya untuk
pemenuhan gizi.
2. Fungsi Ekonomi
Umumnya komditas tanaman hortikultura memiliki nilai ekonomi,
yang tinggi menjadi sumber pendapat petani, pedagang, kalangan
industri, dan lain-lain.
3. Fungsi Kesehatan
Hal ini di tunjukkan oleh manfaat komoditas biofarma untuk
mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit.
4. Fungsi Sosial dan Budaya
Hal ini ditunjukkan oleh peran kommoditas hortikultura sebagai salah
satu unsur keindahan dan kenyamanan lingkungan.
2.1.2 Pengelompokan Tanaman Hortikultura
2.1.2.1 Berdasarkan jenis komoditas yang diusahakan, tanaman hortikultura dibagi
atas beberapa disiplin ilu yang lebih spesifik, antara lain:
3. 17
1. Olericulture yaitu bagian dari imu hortikultura yang memperlajari
budidaya tanaman sayuran
2. Pomology yaitu bagian dari ilmu hortikultura yang mempelajari
budidaya tanaman buah-buahan.
3. Floriculture yaitu bagian dari ilmu hortikultura yang mempelajari
pengembangan tanaman hias
4. Landscape horticulture yaitu bagian dari ilmu hortikultura yang
mempelajari pemanfaatan tanaman hortikultura, terutama tanaman hias
dalam penataan lingkungan
5. Apiary (apikultura) yaitu bagian dari hortikultura yang mempelajari
budidya lebah madu.
2.1.2.2 Berdasarkan kegunaannya, tanaman hortikultura dapat di kelompokkan
menjadi tanaman hortikultura yang dikonsumsi, yakni sayuran, buah-buahan,
dan tanaman hortikultura yang tidak di konsumsi, yaitu tanaman hias.
1. Klasifikasi Tanaman Sayuran
Pada tanaman sayuran sebenarnya banyak tipe klasifikasi yang
tersedia, namun tipe klasifikasi berikut merupakan tipe klasifikasi yang
paling banyak dipakai, serta yang paling mudah dimengerti yaitu
klasifikasi berdasarkan sistematika botani dan klasifikasi berdasarkan
bagian yang dapat dikonsumsi.
A. Klasifikasi Botani
Klasifikasi tanaman botani tidak ubahnya seperti tanaman-tanaman
lain pada umumnya. Gambaran umum klasifikasi botani tanaman
sayuran adalah sebagai berikut :
1) Divisi Alga dan jamur (Thallophyta)
2) Divisi Lumut dan kerakap (Bryophyta)
3) Divisi Paku-pakuan (Pterydophyta)
4) Divisi Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
4. 18
B. Klasifikasi Bagian yang dikonsumsi
1) Sayuran akar:
a) Pembesaran akar tunggang, misalnya wortel (Daucus carota),
lobak (Raphanus sativus), dan bit gula (Beta vulgaris).
b) Pembesaran akar lateral, misalnya ubi jalar (Ipomea batatas) dan
singkong (Manihot esculenta).
2) Sayuran batang:
a) Batang atas tanah dan tidak berpati, misalnya asparagus
(Asparagus sp), dan kohlrabi (RaphaBrassica oleracea grup
gongylodes).
b) Batang bawah tanah dan berpati misalnya kentang (Solanum
tuberosum), talas (Colocasia esculenta), dan yautia (xanthosola
saggitifolium).
3) Sayuran daun:
a) Kelompok bawang (yang dikonsumsi adalah bagian bawang daun)
misalnya bawang merah (Allium cepa), bawang bombay (Allium
cepa grup Aggregatum), dan bawang putih (Allium sativum).
b) Kelompok berdaun lebar dikonsumsi sebagai lalapan, misalnya
selada (Lactuca sativa), kubis (Brassica olerace grup Capitata),
dan seledri besar (Apium graveolens). Dikonsumsi setelah
dimasak (termasuk batangnya yang lunak), misalnya bayam.
4) Sayuran buah:
a) Buah muda, misalnya timun (Cucumis sativus), berbagai jenis
kacang-kacangan seperti kacang kapri (Pisum sativum), dan terong
(Solanum melongena).
b) Buah dewasa, misalnya family cucurbitaceae (labu siam, timun,
gambas), dan family solanaceae (tomat, cabai).
5) Sayuran bunga atau tunas bunga muda, misalnya kubis bunga dan
brokoli.
5. 19
6) Jamur (mushroom) seperti jamur merang, jamus kuping, jamur
kayu.
2. Klasifikasi Buah-buahan
Secara botani buah dapat di definisikan sebagi ovari matang dari suatu
bunga dengan segala isinya serta bagian bagian yang terkait erat dari
bunga tersebut. Berdasarkan jumlah ovari penyusunya, buah dapat di
kualifikasikan atas berdasarkan kelompok yaitu:
A. Buah sederhana berdaging (pericarp atau dinding ovari berdaging)
1) Tipe bery, misalnya buah tomat atau anggur (Vitis vinifera)
2) Tipe pome, misalny abuah apel (Molus domestica)
3) Tipe drupe, misalnya buah zaitun, peach, chery, dan palum
4) Tipe hesperedium, misalnya buah jeruk (Citrus sp)
5) Tipe pepo, misalnya buah tanaman yang tergolong kedalam family
Cucurbitaceae
B. Buah sederhana tidak berdaging (pericarp-nya kering), yang dapat
digolongkan menjadi:
1) Golongan dihiscent (membuka dan menyebarkan biji pada saat
matang), yang dapat dikelompokkan lagi menjadi:
a) Tipe legum (polong), misalnya buah kacang-kacangan
b) Tipe policle, misalnya buah Eucalyptus sp
c) Tipe silique, misalnya buah mustard (Brasicia nigra)
2) Golongan indehiscent (tidak membuka dan tidak menyebarkan biji
pada saat matang), yang dapat dikelompokkan lagi menjadi:
a) Tipe achene misalnya bunga-bunga matahari (Helianthus anus)
b) Tipe caryopis, biji-bijian misalnya buah jagung
c) Tipe nut, misalnya buah hazel nut
d) Tipe samar, misalnya buah mapel
C. Buah agregat, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari pada bunga
yang sama, baik ovari tersebut bergerombol maupun menyebar pada
6. 20
satu resptekel, yang kemudian menyatu menjadi satu buah. Contoh
buah tipe ini misalnya pada tanaman strobery (Fragari frasta).
D. Buah majemuk, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari dari
beberapa bunga, lalu menyatu menjadi satu masa. Contoh buah tipe ini
misalnya pada tanaman nanas (Anasnas comosus).
3. Klasifikasi Tanaman Hias
A. Tanaman hias berupa bunga untuk pot, atau bunga potong, misalnya
berbagai jenis anggrek (orchidaceae), krisan (Chrysanthemum
morifolium), anyelir (Dianthus charyopyllus), mawar (Rosa sp), keladi
(Anthurium andreanum) nanas hias (Ananas comosus), kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan lain-lain.
B. Tanaman hias tidak berbunga, seperti palem kuning (Chrysalidocarpus
lutesences), pinus (Pinus sp), bambu, lidah buaya, suplir, puring,
beringin, hanjung dan lain-lain.Rumput-rumputan, seperti rumput pait,
rumput manila, rumput gajah, rumput australia dan lain-lain.
2.2 Perkembangan Sistem Produksi Tanaman Hortikultura di Indonesia
Sistem produksi tanaman hortikultura dapat dikelompokkan menjadi
tujuh sistem produksi. Ketujuh sistem produksi tersebut dari sistem yang
hampir tanpa pengelolaan sampai sitem dikelola dengan intensif, masih
terapat di Indonesia. Sistem produksi tersebut meliputi:
2.2.1 Sistem Pekarangan
Pada sistem ini, pohon buah-buahan ditanam hanya beberapa pohon
bersama dengan tanaman lain seperti sayuran, bunga, maupun tanaman
biofarmaka. Karena luas pekarangan yang relatif sempit dan
beranekaragamnya tanaman yang ada di pekarangan, maka masing-masing
spesies hanya ditanam sedikit. Tetapi karena total areal pekarangan di
Indonesia yang cukup luas, maka total produksi buah-buahan yang berasal
dari pekarangan juga tinggi. Di pekarangan, pohon buah-buahan biasanya
7. 21
tidak diandalkan sebagai sumber penghasilan utama. Oleh karena itu,
seringkali tanaman buah dibudidayakan dengan pengelolaan yang minimal.
Pohon yang dibudidayakan seringkali sudah tua dan berasal dari
seedling atau cangkok. Pohon-pohon muda dipekarangan yang ditanam
sesudah era tahun 70-an, banyak pula yang berasal dari bibit sambungan atau
tempelan (okulasi). Buah-buahan yang biasanya dibudidayakan di pekarangan
antara lain adalah mangga, rambutan, pisang, nenas, nangka, jambu air, jambu
biji, belimbing, pepaya dan durian. Tanaman sayuran yang sering ditanam di
pekarangan antara meliputi katuk, bayam, kangkung, kenikir, kemangi,
beluntas, cabe, tomat, terung, dan lain-lain. Tanaman sayuran berupa pohon
seperti melinjo dan turi juga banyak ditanam di pekarangan. Tanaman
biofarmaka yang banyak ditanam di pekarangan antara lain adalah Dlingo,
Jahe, Kapulaga, Kejibeling, Kencur, Kunyit, Lempuyang, Lengkuas,
Temulawak, Temuireng. Sedangkan pada kelompok tanaman hias dan bunga
banyak jenis yang sering ditanam di pekarangan.
2.2.2 Sistem Hutan-Kebun Campuran
Pada sistem ini, pohon buah-buahan ditanam di ‘kebun’, ialah lahan
kering di luar desa secara bersama-sama dengan pohon-pohon dan tanaman
lain. Pada sistem ini biasanya ada satu atau dua spesies yang dominan. Sistem
ini berkembang cukup luas di Sumatera dan Kalimantan serta di desa-desa di
Jawa yang jauh dari kota. Tanaman buah yang ditanam biasanya berasal dari
biji (seedling) dan berumur tua. Karena itu, buah yang dihasilkan mempunyai
keragaman tinggi. Tanaman pada sistem produksi ini juga dikelola secara
minimal, bahkan ada yang hanya dipanen tanpa pengelolaan yang berarti,
sehingga mutu buah yang dihasilkan biasanya rendah. Tanaman buah yang
dibudidayakan dengan sistem ini meliputi antara lain manggis, duku, durian,
rambutan, lengkeng. Beberapa sayuran dan tanaman biofarmaka sering
tumbuh di bawah atau diantara pohon buah-buahan, antara lain meliputi
zingibreaceae, temu-temuan, singkong, dan lain-lain.
8. 22
2.2.3 Sistem Monokultur Buah-buahan Skala Kecil
Pada sistem ini tanaman hortikultura dibudidayakan di kebun, lahan
kering, lahan sawah yang dikeringkan (pada musim kemarau) secara intensif,
dengan pengelolaan yang baik. Karena itu biasanya mutu komoditas yang
dihasilkan baik dan produktivitasnya tinggi. Pohon buah-buahan yang
ditanam berasal dari hasil perbanyakan vegetatif, sehingga buahnya relatif
seragam. Buah-buahan yang dibudidayakan antara lain meliputi pepaya,
pisang, nenas, jeruk, belimbing, sirsak, jambu biji, mangga, rambutan dan
apel.
2.2.4 Sistem Tumpang Sari
Pada sistem ini diantara pohon buah-buahan yang ditanam, masih
ditanami tanaman semusim. Sebagai contoh adalah mangga di Indramayu
yang ditanam di sawah, sehingga diantara tanaman mangga masih ditanami
padi. Pada kebun mangga di beberapa daerah juga ditumpangsarikan dengan
tanaman lain seperti kacang tanah, cabe dan tomat pada saat tanaman mangga
masih muda. Di dataran tinggi, seringkali dilakukan penanaman sayuran
secara tumpangsari, seperti wortel dengan kubis dan banyak kombinasi
tumpangsari lainnya.
2.2.5 Sistem Perkebunan Buah
Sistem ini dikelola oleh perusahaan agribisnis. Tanaman buah
dibudidayakan secara monokultur dengan skala luas dan pengelolaan yang
intensif. Sistem ini menghasilkan buah dengan mutu tinggi dan seragam.
Produktivitas kebun juga tinggi. Buah yang diproduksi dengan sistem ini
meliputi: nenas, pisang, mangga, jeruk, markisa.
9. 23
2.2.6 Sistem Produksi Hortikultura Semusim
Pada sistem ini dibudidayakan tanaman semusim seperti berbagai jenis
sayuran dan bunga, buah semangka, melon dan lain-lain. Pengelolaan
tanaman biasanya intensif, dengan menggunakan benih komersial. Sistem
produksi ini biasanya produkstivitasnya tinggi dan kualitas yang dihasilkan
cukup baik. Kubis, kubis bunga, wortel, tomat, paprika, petsai, lobak, bawang
daun, bawang putih, buncis, kentang, dan sayuran yang berasal dari daerah
temperate banyak ditanam di dataran tinggi, sedangkan kangkung, bayam,
jagung muda, kacang panjang, cabe, tomat, bawang merah, ketimun, labu,
terung banyak ditanaman secara monikultur di dataran rendah.
2.2.7 Sistem Produksi Intensif
Sistem ini dikembangkan untuk mengusahakan buah-buahan, sayuran,
dan bunga yang berasal dari daerah temperate seperti melon, strawberi,
anggur, paprika, tomat, carnation dan lain-lain. Sistem ini juga meliputi sistem
produksi hidroponik.
2.2.8 Sistem Produksi Hortikultura Organik
Akhir-akhir ini sistem ini menjadi kecendrungan dalam produksi
sayuran. Banyak konsumen yang menghendaki sayuran dan buah organik.
Untuk buah-buahan tertentu seperti durian, rambutan, sawo, manggis,
kedondong, karena sebagian besar diusahakan secara agroforestri dan di
pekarangan, biasanya organik (tidak dipupuk, tidak disemprot pestisida).
Namun kebanyakan buah tersebut tidak secara formal diakui sebagai buah
organik. Sedangkan untuk sayuran telah berkembang secara sistematis
teknologi produksi sayuran organik. Sebagian dari sistem produksi ini sudah
terakreditasi sebagai kebun sayuran organik.
10. 24
2.3 Perkembangan Tanaman Hortikultura di Indonesia Sekarang
Pada saat ini bunga yang dipasarkan di Indonesia sebagian besar
berasal dari sistem produksi monokultur yang cukup intensif. Sayuran
sebagian besar diproduksi dengan sistem produksi monokultur maupun
tumpangsari, baik secara semi intensif maupun secara intensif. Sedangkan
buah-buahan yang ada di pasaran dalam negeri sebagian besar berasal dari
sistem pekarangan dan sistem Agroforestry.
Minimnya pengelolaan dari dua sistem produksi ini menyebabkan
buah yang dihasilkan biasanya berkualitas rendah. Selain itu buah-buahan
tersebut keragamannya tinggi dan tidak ada kepastian citarasa. Dalam satu
koli terdapat buah dengan kualitas tinggi, enak dan menyenangkan, bercampur
dengan buah berkualitas rendah, masam dan tidak enak. Ketidakpastian
kualitas ini disebabkan karena:
1. pohon yang ditanaman berasal dari hasil perbanyakan generatif (dari
biji), sehingga kualitas antar pohon bisa berbeda
2. karena buah berasal dari pekarangan, sedangkan pengelolaan pohon
antar pekarangan bisa sangat berbeda, sehingga menghasilkan buah
dengan kualitas yang berbeda
3. petani atau penebas yang melakukan panen serempak, baik buah masih
muda maupun buah matang, kemudian buah tersebut diperam agar
segera masak
4. pengelolaan pasca panen buah yang buruk dan kadang-kadang ada
kesengajaan mencampur buah buah bermutu tinggi dengan yang
rendah.
Tingginya keragaman genetik tanaman buah yang ada pada kedua
sistem produksi ini secara ekologi menguntungkan, tetapi ditinjau dari sisi
agribisnis kurang menguntungkan. Keragaman yang tinggi menyulitkan
perdagangan. Ketidakpastian citarasa menyulitkan pembuatan citra yang baik
atas suatu produk. Sebagai contoh, mangga Arumanis sebenarnya mempunyai
11. 25
citarasa yang baik dan berkualitas tinggi, tetapi karena adanya keragaman
yang tinggi, masyarakat seringkali ragu-ragu untuk membeli, karena khawatir
mendapat mangga Arumanis berkualitas rendah. Kondisi ini berbeda dengan
produk buah impor, yang karena sudah diseleksi dengan baik, ada jaminan
terhadap keseragaman citarasa. Citarasa buah durian Monthong yang
dibayangkan oleh pembeli akan dapat dibuktikan dengan membeli buah
tersebut dimanapun.
Pengembangan buah-buahan di Indonesia pada masa yang akan datang
seharusnya mengarah pada sistem produksi monokultur ataupun tumpangsari
dengan pengelolaan yang intensif dan bibitnya berasal dari hasil perbanyakan
vegetatif. Dengan pengelolaan yang intensif, maka produkstivitas kebun akan
tinggi, buah seragam dengan kualitas yang baik. Pada buku ini akan diuraikan
sistem produksi intensif buah-buahan tropika.
2.4. Pusat Hortikultura di Sleman
2.4.1 Pengenalan dan pengertian Pusat Hortikultura di Sleman:
2.4.1.1 Arti Kata
1. Hortikultura
Hortikultura atau dalam Bahasa Inggris “horticulture”, berasal dari
bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya),
dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun.1
Dalam Bahasa
Indonesia hortikultura merupakan suatu cabang ilmu pertanian,
mempelajari tentang budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman
hias.
2. Pusat
Pusat atau dalam Bahasa Inggris “center”, diartikan “a place at which
an activity or complex of activities is carried”, yang diartikan sebagai
titik poin yang menjadi tempat tujuan yang menarik bagi banyak orang
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Hortikultura diakses pada tanggal 19 Februari 2013
12. 26
untuk menuju tempat tersebut. Dalam Bahasa Indonesia pusat dapat
diartikan sebagai inti yang utama, pokok, pangkal, atau yang menjadi
tumpuan dan bersifat mengumpulkan. (poerwadarminta).
2.4.1.2 Pengertian
Melalui penjabaran diatas didapatkan pengertian secara sederhana
bahwa Pusat Hortikultura di Sleman ini adalah pusat yang mewadahi
kegiatan berupa aktivitas pengembangan dan penelitian tanaman
hortikultura, dan memiliki kepentingan pendidikan yang berupa wisata
ilmiah serta komersial dalam kaitannya dengan pengembangan potensi
agrowisata di Sleman, Yogyakarta.
Dalam sebuah pusat pengembangan terjadi proses interaksi antara
subyek dan obyek baik yang dikembangkan maupun yang diteliti secara
timbal balik, terjadi proses komunikasi baik secara eksternal ataupun internal
antara keduanya melalui proses creative thinking dan juga memungkinkan
terjadi transfer of knowledge, science, and technology. Pusat Hortikultura di
Sleman merupakan suatu kompleks terpadu serta bersifat mixed-use yang
meliputi beberapa fasilitas yang tertuang dalam bentuk masa dan lansekap.
2.4.2 Fungsi Pusat Hortikultura di Sleman yang bersifat edukatif dan rekreatif.
Fungsi Pusat Hortikultura di Sleman yang bersifat edukatif yaitu
menjadi wadah untuk aktivitas pengembangan dan penelitian yang
menumbuhkan dan mengembangkan banyak tanaman hortikultura secara lebih
berkualitas yang berfungsi untuk diproduksi dan dibudidayakan. Pusat
Hortikultura di Sleman hadir karena kebutuhan akan sarana dan fasilitas yang
mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan, teknologi di bidang
hortikultura. Pada umumnya pusat penelitian dan pengembangan hortikultura
berupaya menghasilkan teknologi inovatif hortikultura yang berbasis
sumberdaya lokal untuk mendukung terwujudnya industri hortikultura yang
berdaya saing dan berkelanjutan.
13. 27
Fungsi Pusat Hortikultura di Sleman yang bersifat rekreatif yaitu
menjadi wadah pusat informasi tentang hortikultura yang menyediakan
layanan yang berbasis pendidikan berupa wisata ilmiah yang juga bertujuan
untuk meningkatkan potensi agrowisata lokal. Pusat Hortikultura di Sleman
didesain untuk menjadi karakter bangunan yang tidak formal dan bersifat
modern dan kekinian, menyediakan sebuah area-area komunal serta fasilitas-
fasilitas yang menjadi penghubung antara aktivitas pengembangan, aktivitas
transfer of knowledge, dan aktivitas hiburan bagi semua pelaku yang
beraktivitas didalamnya, yang mengarah kepada hakekat Pusat Hortikultura di
Sleman.
2.5 Jenis Kegiatan Pusat Hortikultura di Sleman
Untuk melakukan kegiatan penelitian tanaman, harus melalui beberapa
tahapan-tahapan-tahapan terlebih dahulu. Tahapannya antara lain eksplorasi,
konservasi, karakterisasi, evaluasi dan dokumentasi.
1. Eksplorasi
Eksplorasi adalah kegiatan mencari, mengumpulkan, serta meneliti
jenis varietas lokal tertentu (di daerah tertentu) untuk mengamankan
dari kepunahannya. Langkah ini diperlukan guna menyelamatkan
varietas-varietas lokal dan kerabat liar yang semakinterdesak
keberadaannya, akibat semakin intensifnya penggunaan varietas-
varietas unggul baru. Kegiatan eksplorasi sebaiknya dilakukan di
daerah sentra produksi, daerah produksi tradisional, daerah terisolir,
daerah pertanian lereng-lereng gunung, pulau terpencil, daerah suku
asli, daerah dengan sistem pertanian tradisional/belum maju, daerah
yang masyrakatnya menggunakan komoditas yang bersangkutan
sebagai makanan pokok, daerah epidemik hama/penyakit, serta daerah
transmigrasi lama dan baru.
2. Konservasi
Konservasi terdiri dari dua macam konservasi, yaitu in situ dan ex situ.
14. 28
a) Pelestarian secara in situ yaitu suatu upaya pelestarian sumber daya
alam yang dilakukan di habitat/ tempat aslinya. Hal ini dilakukan
dengan pertimbangan karakteristik tanaman tertentu sangat
membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke tempat lainnya.
Kawasan konservasi in situ meliputi suaka alam (cagar alam dan suaka
margasatwa) dan kawasan pelestarian alam (taman nasional, taman
hutan raya dan taman wisata alam).
a) Pelestarian secara ex situ yaitu suatu upaya pelestarian yang dilakukan
dengan memindahkan ke tempat lain yang lebih cocok bagi
perkembangan kehidupannya. Dalam hal ini, tempat pelestarian dapat
berupa rumah kaca, kebun koleksi, penyimpanan benih, kultur
jaringan, kultur serbuk sari, atau kultur bagian tanaman yang lainnya.
3. Karakterisasi dan Evaluasi
a) Karakterisasi
Karakterisasi merupakan kegiatan dalam rangka mengidentifikasi
sifat-sifat penting yang bernilai ekonomis, atau yang merupakan
penciri dari varietas yang bersangkutan. Terus yang diamati dapat
berupa karakter morfologis (bentuk daun, bentuk buah, warna kulit biji
dan sebagainya), karakter agronomis (umur panen, tinggi tanaman,
panjang tangkai daun, jumlah anakan dan sebagainya), karakter
fisiologis (senyawa allelopati, fenol, alkaloid, reaksi pencoklatan dan
sebagainya), marka isoenzim dan marka molekular.
b) Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan guna mengidentifikasi
kandungan senyawa gizi (protein, lemak, vitamin, dan sebagainya)
serta bagaimana reaksi varietas tanaman terhadap cekaman factor
biotic (terhadap hama penyakit) dan abiotic (toleransi kekeringan,
toleransi keracunan Fe, toleransi keracunan Al, toleransi kadar garam
tinggi, toleransi lahan masam. Untuk plasma nutfah mikroba
15. 29
pertanian, karakterisasi dilakukan terhadap sifat-sifat biokimia,
fisiologis, genetik, dan potensi/prospek dari mikroba yang ada.
4. Dokumentasi
Setelah melalui tahapan eksplorasi, konservasi, karakterisasi dan
evaluasi akan dihasilkan banyak sekali data dan informasi penting
yang harus didokumentasikan. Informasi-informasi tersebut harus
disimpan dalam bentuk database (kumpulan informasi yang disimpan
di dalam komputer secara sistematik) yang dikelola dengan baik untuk
mempermudah penataan data penelitian.
2. 6 Fasilitas Pusat Hortikultura di Sleman
Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Pusat Hortikultura di Sleman
adalah sebagai berikut:
2.6.1 Laboratorium
Jenis laboratorium dapat dibagi berdasarkan fungsi dan kegiatan yang
terjadi didalamnya, yaitu:
1. Laboratorium Dasar
2. Laboratorium untuk riset rutin
3. Laboratorium Pengajaran
4. Laboratorium dengan kebutuhan spesial
Adapun laboratorium yang terdapat pada HRRC berdasarkan ilmu
yang berkaitan dengan horitkultura antara lain:
1. Laboratorium Dasar
a) Laboratorium Biologi
Mempunyai tujuan dan fungsi sebagai laboratorium pendidikan dan
laboratorium penelitian yang akan menerapkan serta mengembangkan
teori-teori dan konsep-konsep dalam bidang biologi dan bidang yang
terkait.
16. 30
Gambar 2.1 Contoh Ruang Laboratorium Biologi
Sumber : http://azumudsaintech.blogspot.com/p/laboratorium-sains.html
(diakses pada tanggal 19 Mei 2013)
b) Laboratorium Kimia
Meliputi Laboratorium Kimia Dasar, Kimia Anorganik, Kimia Organik,
dan Biokimia merupakan sarana penting untuk pendidikan, penelitian,
pelayaan (jasa) dan uji mutu quality control.
Gambar 2.2 Contoh Ruang Laboratorium Kimia
Sumber : http://azumudsaintech.blogspot.com/p/laboratorium-sains.html
(diakses pada tanggal 19 Mei 2013)
2. Laboratorium untuk Riset Rutin
a) Laboratorium Nutrisi Tanaman
b) Laboratorium Genetika
Gambar 2.3 Contoh Ruang Laboratorium Kimia
Sumber : http://lansida.blogspot.com/2010/10/daftar-laboratorium-eksakta-
di-ugm.html (diakses pada tanggal 19 Mei 2013)
17. 31
c) Laboratorium Botani
Gambar 2.4 Contoh Ruang Laboratorium Botani
Sumber : http://www.nhm.ac.uk/about-us/news/2009/march/darwin-centre-
staff-move-into-cocoon28545.html (diakses pada tanggal 19 Mei 2013)
d) Laboratorium Computer Science
e) Laboratorium Patalogi Tumbuhan
Gambar 2.5 Contoh Ruang Patalogi Tumbuhan
Sumber:http://www.georgiahealth.edu/dentalmedicine/oraldiag/OMP.html
(diakses pada tanggal 19 Mei 2013)
f) Laboratorium Propagasi Tanaman
3. Laboratorium Pengajaran
a) Laboratorium Bahasa Multimedia
Merupakan laboratorium bahasa audio visual yang dilengkapi dengan
komputer serta memiliki multi sarana/fungsi dalam pengajaran bahasa.
Gambar 2.6 Contoh Laboratorium Bahasa Multimedia
Sumber:http://labbahasaarionindonesia.wordpress.com/
(diakses pada tanggal 19 Mei 2013)
18. 32
b) Laboratorium dengan kebutuhan spesial
c) Laboratorium Manajemen Pembuahan
d) Laboratorium Kultur Jaringan
Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti
membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang
mempunyai sifat seperti induknya.
Gambar 2.7 Contoh Laboratorium Kultur Jaringan
Sumber:http://shusye3.wordpress.com/2010/05/09/kelapa-sawit-2/
(diakses pada tanggal 19 Mei 2013)
2.6.2 Rumah Kaca (Green House)
Rumah Kaca (atau rumah hijau) adalah sebuah bangunan dimana
tanaman dibudidayakan. Sebuah rumah kaca terbuat dari gelas atau plastik.
Dia menjadi panas karena radiasi elektromagnetik yang datang dari matahari,
memanaskan tumbuhan, tanah, dan barang lainnya di dalam bangunan ini.
Kaca yang digunakan untuk rumah kerja bekerja sebagai medium
transmisi yang dapat memilih frekuensi spektral yang berbeda-beda, dan
efeknya adalah untuk menangkap energi di dalam rumah kaca, yang
memanaskan tumbuhan dan tanah di dalamnya yang juga memanaskan udara
dekat tanah dan udara ini dicegah naik ke atas dan mengalir keluar. Oleh
karena itu rumah kaca bekerja dengan menangkap radiasi elektromagnetik dan
mencegah konveksi. Lihat rumah kaca surya (teknikal) untuk diskusi teknikal
bagaimana rumah kaca surya bekerja.
19. 33
Merupakan sistem pengembangan tanaman pangan/hortikultura di
dalam bangunan dengan menggunakan sistem aeroponik dan hidroponik serta
penggunaan teknologi lainnya.
Gambar 2.8 Contoh Rumah Kaca di Saint Paul, Minnesota
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_kaca
(diakses pada tanggal 19 Mei 2013)
2.6.3 Herbarium
Merupakan tempat untuk pengawetan tanaman yang diawetkan dengan
cara pengeringan atau dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang bersifat
basah, dengan tujuan ada peninggalan spesies tanaman yang diperlukan untuk
kemajuan penelitian.
Gambar 2.9 Contoh Ruang Herbarium
Sumber:http://www.uwo.ca/biology/facilities/herbarium/herbarium.htm
(diakses pada tanggal 19 Mei 2013)
20. 34
2.6.4 Fasilitas Pendukung
1. Meeting Room
Berfungsi untuk membicarakan suatu proyek penelitian dan berdiskusi,
baik antara peneliti, staff, dosen, maupun mahasiswa/pelajar.
2. Kantor
Merupakan area pribadi bagi staff pengajar maupun peneliti.
3. Ruang Arsip
Ruangan yang berfungsi untuk menyimpan arsip, data dan dokumen
tentang penelitian yang akan dan sedang dilakukan.
4. Ruang Audio Visual
Ruangan yang berfungsi untuk menyajikan sebuah aktivitas
pembelajaran yang menggunakan media teknologi seperti layar digital,
computer.
5. Gudang Penyimpanan Peralatan dan Mesin
Berfungsi untuk menjadi area penyimpanan alat-alat pertanian dari
ringan hingga berat (menyerupai garasi).
6. Gudang Penyimpanan Produk
Berfungsi untuk menjadi area sementara dari penampungan hasil
produksi dari tanaman-tanaman hortikukultura sebelum diolah lebih
lanjut (baik diteliti ataupun didistribusikan).
7. Ruang Utilitas dan Mechanical Engineering
2.6.5 Fasilitas Publik
1. Perpustakaan
Berfungsi untuk menyimpan hasil dan arsip dari penelitian yang telah
dilakukan maupun buku-buku yang berhubungann dengan sektor
pertanian dan peternakan.
2. Supermarket
Menjual produk-produk pangan organik seperti buah-buahan dan
sayuran.
21. 35
3. Restaurant
Menyajikan makanan dan minuman yang diolah dari bahan-bahan
organik dari hasil pengelolaan tanaman hortikultura.
4. Retail
Berupa cafe dan toko lainnya yang menjual keperluan berkebun dan
dapat mendukung kegiatan dan aktivitas publik yang terjadi.
5. Souvenir Shop
Toko yang menjual barang-barangnya souvenir khas dari HRC yang
dapat juga difungsikan sebagai media publikasi bagi masyrakat luas.
2.6.6 Fasilitas Pengelola
Berupa kantor pengelola, operasional, dan administrasi bagi para
pekerja yang bertugas mengelola dan menjaga bangunan dari area sekitarnya.
2.6.7 Fasilitas Tapak (Outdoor)
Sebagai proyek yang berlingkup kawasan tentunya fasilitas tapak
sangat penting dalam kebutuhan dan program ruang, untuk mendukung
fasilitas tapak dan potensi agroedutourism, disediakan fasilitas sewa sepeda,
alat pancing dan pengunjung juga dapat melakukan aktivitas outdoor seperti
piknik pada lansekap yang difungsikan sebagai kebun, taman, plasa,
playground dan ruang komunal lainnya.
Pusat Hortikultura di Sleman juga dapat menampung penyelenggaraan
event seperti flower fair atau horticultural festival yang dapat menjadi daya
tarik bagi pengunjung untuk datang dan berekreasi. Event ini berfungsi untuk
memberikan kesadaran kepada masyarakaat tentang pentingnya menjaga
lingkungan alam kita termasuk keanekaragaman yang terdapat didalamnya
dan bahwa alam selai dapat dijadikan obyek untuk belajar namun juga dapat
digunakan untuk bersenang-senang tanpa perlu merusaknya.
22. 36
2. 7 Contoh Laboratorium Penelitian Budidaya Tanaman Hutan : Fakultas
Kehutanan Universitas Gajah Mada
Gambar 2.10 Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada
Sumber : Universitas Gajah Mada Yogyakarta
Laboratorium Fakultas Kehutanan adalah fasilitas laboratorium
penelitian budidaya tanaman hutan yang dimiliki oleh Universitas Gajah
Mada akultas Kehutanan. Lokasi Fakultas Kehutanan berada di Jl. Agro,
Bulaksumur, Jogjakarta 55281. Mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas di
laboratorium Komputasi dan Biometrika untuk mengolah Pembangunan
Kehutanan, Nilai Ekonomi Hutan dan Lingkungan. Prodi Budidaya Hutan
bertujuan untuk menyiapkan peserta didik yang menguasai bidang khusus
Budidaya Hutan.
2. 7.1 Laboratorium Fakultas Kehutanan Prodi Budidaya Hutan
Beberapa laboratorium yang dimiliki oleh Fakulktas Kehutanan Prodi
Budidaya Hutan Universitas Gajah Mada antara lain:
1. Lab Pemuliaan Tanaman
23. 37
Laboratorium yang digunakan untuk penelitian yang mengubah
susunan genetik tanaman secara tetap sehingga memiliki sifat atau
penampilan sesuai dengan tujuan peningkatan kepastian terhadap hasil
yang tinggi dan perbaikan kualitas produk yang dihasilkan.
Gambar 2.11 Meja dan Rak Gambar 2.12 Bak Elektrolisis
Sumber : Lab. Pemuliaan tanaman UGM Sumber : Lab. Pemuliaan tanaman UGM
Gambar 2.13 Denah Lab . Pemuliaan Tanaman
Sumber : Lab. Pemuliaan tanaman UGM
2. Lab Pemuliaan Fisiologi
Laboratorium yang digunakan mempelajari pertumbuhan tanaman dan
perkembangan bentuk fisik tanaman.
24. 38
Gambar 2.14 R. Mikroskop Gambar 2.15 Lab. Fisiologi
Sumber : Lab. Fisiologi Kehut UGM Sumber : Lab. Fisiologi Kehut UGM
Gambar 2.16 Denah Lab . Fisiologi
Sumber : Lab. Fisiologi Kehut UGM
3. Lab Fitopatologi
Ruang yang digunakan sebagai aktivitas penelitian dan pemeriksaan
penyakit yang terdapat pada tanaman.
Gambar 2.17 R. Fitapatologi Gambar 2.18 Rak Sampel
Sumber : Lab. Fitapatologi Kehut UGM Sumber : Lab. Fitapatologi Kehut UGM
25. 39
Gambar 2.19 Denah R. Kelas Fitapatologi
Sumber : Lab. Fitapatologi Kehut UGM
4. Lab Ekologi
Merupakan ruang yang berfungsi sebagai tempat aktivitas
pembelajaran mengenai hubungan tanaman dan lingkungan(ekosistem)
sekitarnya. Hubungan tanaman dengan cahaya, dengan angin,
kelembapan. Serta menyelenggarakan praktikum dan praktek dalam
mata kuliah Ekologi Hutan, Dasar-dasar Ekologi Ekosistem, Ekologi
Perairan, Pencemaran Lingkungan, dan Dasar-dasar Ekologi
Kuantitatif.
Gambar 2.20 R. Kelas Ekologi Gambar 2.21 Denah Lab. Ekologis
Sumber : Lab. Ekologi Kehut UGM Sumber : Lab. Ekologi Kehut UGM
26. 40
5. Lab. Bioteknologi Hutan
Merupakan kegiatan penelitian mengenai teknologi pembibitan
tanaman hutan, guna memperoleh bibit yang lebih baik tahan lama,
dan kuat terhadap penyakit/bakteri tanaman.
Gambar 2.22 Lab. Bioteknologi Tanaman Gambar 2.23 Denah Lab. Bioteknologi
Hutan Tanaman Hutan
2.7.2 Rumah Kaca Budidaya Tanaman Hutan
Digunakan sebagai tempat untuk menumbuhkan tanaman yang diteliti
fungsinya rumah kaca untuk memberikan kondisi sebaik mungkin dari segi
pencahayaan, suhu, kelembapan dan melindungi penyakit yang dibutuhkan
tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Gambar 2.24 Rumah Kaca Gambar 2.25 Rumah Kassa
Sumber : Rumah Kaca Kehutanan UGM Sumber : Rumah Kaca Kehutanan UGM
27. 41
Gambar 2.26 Budidaya Tanaman Hutan Gambar 2.27 Bagian dalam Rumah Kaca
Sumber : Rumah Kaca Kehutanan UGM Sumber : Rumah Kaca Kehutanan UGM
Gambar 2.28 Denah Rumah Kaca
Sumber : Rumah Kaca Kehutanan UGM
2.7.2 Halaman Fakultas Kehutanan
Halaman/taman fakultas kehutanan merupakan ruang luar yang biasa
digunakan para mahasiswa untuk istirahat, menghabiskan waktu senggang
menunggu kuliah. Pada hari dan waktu tertentu area ruang luar ini dijadikan
pula sebagai area olah raga lari dan jogging pada pagi maupun sore hari.
28. 42
Gambar 2.29 Halaman Depan Kampus Kehutanan UGM
Sumber : Fakultas Kehutanan UGM
Gambar 2.30 Area Ruang Luar Kampus Kehutanan UGM
Sumber : Fakultas Kehutanan UGM
29. 43
2. 8 Contoh Kompleks Taman sebagai Obyek Pariwisata Garden By The Bay
di Singapura
Gambar 2.31 Kompleks Garden By The Bay di kawasan Marina Bay, Singapura
Sumber : www.gardensbythebay.com diakses pada tanggal 10 Oktober 2013
Garden By The Bay adalah komplek taman kota terbaru dan terbaik di
Singapura, dibangun atas program pemerintah Singapura untuk mengubah kota
menjadi taman. Taman ini didesain dan direncanakan oleh arsitek dari Inggris, Grant
Associates dan Gustafson Porter Landscape diatas lahan 101 hektar di kawasan
Marina Bay. Hampir separuh dari taman ini adalah hasil reklamasi pantai, meskipun
usianya belum genap setahun, taman yang juga mengoleksi ratusan jenis anggrek ini,
sudah dikunjungi lebih dari 250.000 pelancong. Lahan untuk taman ini sudah
dipersiapkan oleh pemerintah Singapura sejak tahun 2005, sebagai taman kota untuk
menyeimbangkan pesatnya pembangunan di kawasan marina. Selain itu taman ini
juga diproyeksikan sebagai paru paru kota di selatan negara Singa itu.
Garden By The Bay berbentuk tanjung yang menjorok sedikit ke lautan, terdiri
dari tiga bagian yang dikeliling air laut dan danau buatan, yaitu Bay East Garden,
Bay South Garden dan Bay Central Garden. Setiap bagian memiliki koleksi
tumbuhan dan penataan segmen per segmen tematik, seperti Chinese Garden,
30. 44
Japanese Garden, Malay Garden, Indian Garden serta Western/European Garden.
Pengelola menyediakan kendaraan shuttle di dalam taman untuk mengelilingi taman
ini. Ada tiga kawasan dalam taman ini, yaitu Bay Central Garden, Bay East Garden
dan Bay South Garden.
Gambar 2.32 Site Plan Garden By The Bay di kawasan Marina Bay, Singapura
Sumber : www.gardensbythebay.com diakses pada tanggal 10 Oktober 2013
Bay Central Garden, seluas 15 hektar dengan tepian di danau sepanjang 3
Kilometer. Bay Central Garden, adalah bagian yang masih akan dikembangkan oleh
pemerintah Singapura hingga 5 tahun ke depan. Bay East Garden, adalah bagian awal
dari Garden Bay The Bay yang dibuka untuk pengunjung. Luasnya 32 Hektar dengan
tepian di Marina Reservor sepanjang 2 kilometer. Bagian ini merupakan, tahap
pertama dari taman ini. Di bagian ini juga Marina Barrage dibangun. Sebuah taman
interior dengan penyejuk udara, yang di dalamnya menampung ratusan koleksi
anggrek dan tanaman unik dari kawasan sejuk. Di Bay East Garden juga terdapat
ratusan jenis tanaman tropical dengan desain dan landscape yang dibuat dan ditata
sedemikian rupa cantiknya. Begitu tertatanya, taman ini memperhatikan betul unsur
31. 45
air dan angin. Terdapat tiga aliran air di tengah taman ini, juga desainnya yang
mengikuti arah angin, sehingga tanaman tanaman yang ditanam disini, tidak akan
rusak karena angin laut yang terkadang sangat kencang.
Bagian ketiga dari taman ini adalah Bay South Garden merupakan tahap akhir
yang dibuka untuk umum pada pertengahan tahun 2012 lalu. Taman ini adalah bagian
paling luas dari Garden by The Bay. Luasnya mencapai 54 Hektar, berisi tanaman
hortikultura tropis dan taman artistik. Chinese Garden, Malay Garden dan lain lain,
terdapat di kawasan ini. Demi hadirnya sebuah paru paru kota yang menghembuskan
oksigen ke seluruh penjuru negara pulau itu, pemerintah menghabiskan puluhan juta
Dollar Singapura. Untuk menutup biaya yang sedemikian besar, pemerintah
Singapura menggandeng pihak swasta. Alhasil taman ini menjadi daya tarik tersendiri
yang wajib dikunjungi kala bertandang ke Singapura.
Gambar 2.33 Suasana Garden By The Bay di kawasan Marina Bay, Singapura
Sumber : www.gardensbythebay.com diakses pada tanggal 10 Oktober 2013
Gardens Bay The Bay tidak saja menghadirkan aneka jenis flora, tapi juga
pohon pohon buatan yang menakjubkan yang disebut Supertrees. Pada sore hari,
batang dan ranting pohon pohon itu akan menyala dengan lampu aneka warna. Di
antara pohon pohon itu terdapat skyline setinggi 20 meter dari permukaan tanah
sebagai aksesbilitas bagi pengunjung untuk skywalk atau melihat pemandangan
32. 46
menakjubkan Marina Bay dengan latar belakang Marina Bay Sands, bangunan
dengan replika perahu nabi Nuh di atasnya.
Gambar 2.34 Suasana Supertrees dengan Skywalk sebagai Iconic
Sumber : www.gardensbythebay.com diakses pada tanggal 10 Oktober 2013
Rancangan Garden By The Bay terdapat dua bangunan megah yang
spektakuler yang berupa bangunan rumah kaca dengan desain arsitektur yang
modern, berbentuk cangkang kerang tertelungkup yang yang disebut Clouds Forest
dan Flower Dome. Clouds Forest merupakan dome yang tertinggi di sebelah timur,
sedangkan Flower Dome yang melebar di sebelah barat.
Gambar 2.35 Tampak Clouds Forest (kanan) dan Flower Dome (kiri)
Sumber : www.gardensbythebay.com diakses pada tanggal 10 Oktober 2013
Pada Clouds Forest terdapat hutan kecil berudara sejuk dengan air terjun
buatan setinggi 30 meter dengan jembatan layang sebagai area skywalk. Pengunjung
akan merasa dikeliling hutan hujan tropis lengkap dengan suara gemericik air. Clouds
33. 47
Garden menjadi media rumah kaca bagi tanaman yang tumbuh di dataran tinggi dari
beberapa penjuru dunia, dan Clouds Garden ini biasa disebut The lost World.
Gambar 2.36 Suasana Clouds Forest yang Berisi Tanaman Tropical
Sumber : www.gardensbythebay.com diakses pada tanggal 10 Oktober 2013
Pada Flower Dome juga fungsinya sama dengan Clouds Forest, hanya media
tanamannya saja yang berbeda yakni memuat banyak bunga-bunga yang dikoleksi
dari beberapa penjuru dunia. Dari segi rancangannya , Flower Dome juga didesain
lebih pendek dan melebar, dan rumah kaca ini bersuhu seperti di pegunungan dengan
tatanan bunga-bungan yang didesain dengan artistik.
Gambar 2.37 Suasana Flower Dome yang Berisi Taman Berupa Bunga
Sumber : www.gardensbythebay.com diakses pada tanggal 10 Oktober 2013