Dokumen tersebut membahas konsep ketunarunguan dan pengertiannya. Tunarungu adalah istilah umum untuk gangguan pendengaran ringan hingga berat, termasuk tuli. Ketunarunguan merupakan kerusakan indera pendengaran yang menyebabkan kesulitan berbahasa meski menggunakan alat bantu dengar. Dokumen juga menjelaskan penyebab ketunarunguan seperti faktor genetik, prenatal, natal, dan pasca natal s
PDF MODUL 5 PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfArman Ahmad
Modul ini membahas pendidikan bagi anak tunarungu. Tujuannya adalah menjelaskan definisi, klasifikasi, penyebab, dan cara pencegahan tunarungu serta dampaknya terhadap perkembangan anak dan gangguan komunikasi. Anak tunarungu perlu mendapat layanan pendidikan khusus di sekolah khusus, sekolah reguler, atau pendidikan inklusi.
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
Modul ini membahas tentang pendidikan bagi anak tunarungu. Ia menjelaskan definisi tunarungu, klasifikasi dan penyebabnya, dampak terhadap perkembangan anak, serta layanan pendidikan khusus yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak tunarungu.
Dokumen ini membahas tentang masalah pendengaran pada anak-anak, termasuk definisi masalah pendengaran, jenis-jenis kehilangan pendengaran seperti konduktif, sensori-neural, dan campuran, serta punca masalah pendengaran seperti faktor genetik dan infeksi. Dokumen ini juga menjelaskan pendekatan pengajaran dan pembelajaran bagi pelajar yang mengalami masalah pendengaran.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah pendengaran, termasuk definisi, jenis, ciri-ciri, dan pendekatan pendidikan untuk siswa dengan masalah pendengaran. Jenis masalah pendengaran dibedakan menjadi konduktif, sensori-neural, dan campuran, sedangkan pendekatan pengajaran mencakup pendekatan lisan, isyarat pertuturan, dan komunikasi seluruh.
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptxrocktorock
Berdasarkan dokumen tersebut, dokumen tersebut membahas tentang pendidikan anak tunarungu dan anak dengan gangguan komunikasi. Dibahas mengenai definisi, klasifikasi, penyebab, dampak, serta kebutuhan khusus anak tunarungu dan anak dengan gangguan komunikasi. Termasuk layanan pendidikan khusus apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan anak tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, klasifikasi, penyebab, karakteristik, dan deteksi ketunarunguan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa ketunarunguan dapat disebabkan faktor keturunan, infeksi, atau cedera dan dapat dideteksi melalui tes pendengaran, observasi, wawancara, atau melihat dokumen medis. Karakteristik tunarungu meliputi kesulitan bahasa dan sosial
Dokumen tersebut membahas konsep ketunarunguan dan pengertiannya. Tunarungu adalah istilah umum untuk gangguan pendengaran ringan hingga berat, termasuk tuli. Ketunarunguan merupakan kerusakan indera pendengaran yang menyebabkan kesulitan berbahasa meski menggunakan alat bantu dengar. Dokumen juga menjelaskan penyebab ketunarunguan seperti faktor genetik, prenatal, natal, dan pasca natal s
PDF MODUL 5 PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfArman Ahmad
Modul ini membahas pendidikan bagi anak tunarungu. Tujuannya adalah menjelaskan definisi, klasifikasi, penyebab, dan cara pencegahan tunarungu serta dampaknya terhadap perkembangan anak dan gangguan komunikasi. Anak tunarungu perlu mendapat layanan pendidikan khusus di sekolah khusus, sekolah reguler, atau pendidikan inklusi.
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
Modul ini membahas tentang pendidikan bagi anak tunarungu. Ia menjelaskan definisi tunarungu, klasifikasi dan penyebabnya, dampak terhadap perkembangan anak, serta layanan pendidikan khusus yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak tunarungu.
Dokumen ini membahas tentang masalah pendengaran pada anak-anak, termasuk definisi masalah pendengaran, jenis-jenis kehilangan pendengaran seperti konduktif, sensori-neural, dan campuran, serta punca masalah pendengaran seperti faktor genetik dan infeksi. Dokumen ini juga menjelaskan pendekatan pengajaran dan pembelajaran bagi pelajar yang mengalami masalah pendengaran.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah pendengaran, termasuk definisi, jenis, ciri-ciri, dan pendekatan pendidikan untuk siswa dengan masalah pendengaran. Jenis masalah pendengaran dibedakan menjadi konduktif, sensori-neural, dan campuran, sedangkan pendekatan pengajaran mencakup pendekatan lisan, isyarat pertuturan, dan komunikasi seluruh.
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptxrocktorock
Berdasarkan dokumen tersebut, dokumen tersebut membahas tentang pendidikan anak tunarungu dan anak dengan gangguan komunikasi. Dibahas mengenai definisi, klasifikasi, penyebab, dampak, serta kebutuhan khusus anak tunarungu dan anak dengan gangguan komunikasi. Termasuk layanan pendidikan khusus apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan anak tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, klasifikasi, penyebab, karakteristik, dan deteksi ketunarunguan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa ketunarunguan dapat disebabkan faktor keturunan, infeksi, atau cedera dan dapat dideteksi melalui tes pendengaran, observasi, wawancara, atau melihat dokumen medis. Karakteristik tunarungu meliputi kesulitan bahasa dan sosial
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah pendengaran, definisi dan mekanisme pendengaran, ciri-ciri masalah pendengaran, pengesanan kecacatan pendengaran, punca masalah pendengaran, jenis masalah pendengaran, dan langkah awal membantu kanak-kanak yang mengalami masalah pendengaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendengaran dan mendengarkan dengan seksama. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain bahwa pendengaran merupakan indra pertama yang aktif pada bayi, gangguan pendengaran dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, dan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran sejak dini.
Dokumen tersebut menjelaskan aktiviti pengamatan pendengaran untuk membezakan perkataan "kelapa" dan "kepala". Guru mengajar murid lagu dan mengulanginya dengan menukar perkataan, kemudian menunjukkan gambar dan kad perkataan serta menguji pemahaman murid secara lisan dan individu. Dokumen kedua membincangkan definisi pendengaran dan pengamatan pendengaran serta kelemahan-kelemahan yang berkaitan.
Teks tersebut membahas tentang komunikasi bagi orang pekak dan masalah yang dihadapi dalam mempelajari bahasa, khususnya anak-anak pekak. Anak-anak pekak mengalami kesulitan dalam pengembangan bahasa dan literasi karena masalah pendengaran, namun peran guru dan orang tua sangat penting dalam mengajarkan bahasa kepada mereka secara kreatif dan menarik.
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxDevyHestiwana1
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis anak berkebutuhan khusus, meliputi tuna daksa (fisik), tuna rungu (pendengaran), tuna netra (penglihatan), tuna wicara, tuna laras (emosi dan sosial), tuna grahita (intelektual), kesulitan belajar, dan anak dengan gangguan motorik atau lebih dari satu jenis gangguan. Dokumen tersebut juga menjelaskan karakteristik,
Tiga jenis anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat perhatian guru adalah tunagrahita (gangguan intelektual), tunalaras (gangguan emosi dan perilaku), dan tunarungu (gangguan pendengaran). Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan identifikasi dari berbagai jenis anak berkebutuhan khusus lainnya seperti tunanetra, tunadaksa, tunaganda, kesulitan belajar, dan anak berbakat
Buku ini membahas tentang pendidikan anak tunarungu, termasuk definisi istilah yang berkaitan, metode komunikasi dan pengajaran yang digunakan seperti metode oral, manual, dan simultan. Juga dibahas tentang penempatan pendidikan anak tunarungu, baik di sekolah khusus maupun reguler, serta karakteristik siswa berdasarkan tingkat kehilangan pendengarannya. Undang-undang tentang pendidikan khusus untuk semua anak tunar
Modul ini membahas tentang pendidikan anak tuna rungu dan anak dengan gangguan komunikasi. Terdapat 3 poin utama yang dijelaskan yaitu: 1) Definisi, klasifikasi, penyebab, dan pencegahan tuna rungu dan gangguan komunikasi. 2) Dampak tuna rungu dan gangguan komunikasi bagi perkembangan anak. 3) Kebutuhan khusus dan profil pendidikan tuna rungu dan anak dengan gangguan komunikasi.
Tunarungu adalah kondisi ketika seseorang kehilangan kemampuan mendengar secara sebagian atau seluruhnya, sehingga tidak dapat menggunakan alat pendengaran dalam kehidupan sehari-hari. Tunarungu dapat terjadi sejak lahir atau sebelum belajar berbicara dan membedakan tiga jenis tunarungu berdasarkan penyebabnya: conductive loss, sensorineural loss, dan central auditory processing disorder.
Teks tersebut membahas tentang mekanisme persepsi bahasa manusia, yang meliputi proses mendengar, memahami, dan menyimak ujaran. Teks ini juga menjelaskan mekanisme pembentukan bunyi bahasa, seperti pergerakan organ mulut dan cara pengeluaran udara melalui hidung atau mulut.
Dokumen tersebut membahas mengenai masalah pendengaran, definisi dan mekanisme pendengaran, ciri-ciri masalah pendengaran, pengesanan kecacatan pendengaran, punca masalah pendengaran, jenis masalah pendengaran, dan langkah awal membantu kanak-kanak yang mengalami masalah pendengaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendengaran dan mendengarkan dengan seksama. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain bahwa pendengaran merupakan indra pertama yang aktif pada bayi, gangguan pendengaran dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, dan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran sejak dini.
Dokumen tersebut menjelaskan aktiviti pengamatan pendengaran untuk membezakan perkataan "kelapa" dan "kepala". Guru mengajar murid lagu dan mengulanginya dengan menukar perkataan, kemudian menunjukkan gambar dan kad perkataan serta menguji pemahaman murid secara lisan dan individu. Dokumen kedua membincangkan definisi pendengaran dan pengamatan pendengaran serta kelemahan-kelemahan yang berkaitan.
Teks tersebut membahas tentang komunikasi bagi orang pekak dan masalah yang dihadapi dalam mempelajari bahasa, khususnya anak-anak pekak. Anak-anak pekak mengalami kesulitan dalam pengembangan bahasa dan literasi karena masalah pendengaran, namun peran guru dan orang tua sangat penting dalam mengajarkan bahasa kepada mereka secara kreatif dan menarik.
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxDevyHestiwana1
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis anak berkebutuhan khusus, meliputi tuna daksa (fisik), tuna rungu (pendengaran), tuna netra (penglihatan), tuna wicara, tuna laras (emosi dan sosial), tuna grahita (intelektual), kesulitan belajar, dan anak dengan gangguan motorik atau lebih dari satu jenis gangguan. Dokumen tersebut juga menjelaskan karakteristik,
Tiga jenis anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat perhatian guru adalah tunagrahita (gangguan intelektual), tunalaras (gangguan emosi dan perilaku), dan tunarungu (gangguan pendengaran). Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan identifikasi dari berbagai jenis anak berkebutuhan khusus lainnya seperti tunanetra, tunadaksa, tunaganda, kesulitan belajar, dan anak berbakat
Buku ini membahas tentang pendidikan anak tunarungu, termasuk definisi istilah yang berkaitan, metode komunikasi dan pengajaran yang digunakan seperti metode oral, manual, dan simultan. Juga dibahas tentang penempatan pendidikan anak tunarungu, baik di sekolah khusus maupun reguler, serta karakteristik siswa berdasarkan tingkat kehilangan pendengarannya. Undang-undang tentang pendidikan khusus untuk semua anak tunar
Modul ini membahas tentang pendidikan anak tuna rungu dan anak dengan gangguan komunikasi. Terdapat 3 poin utama yang dijelaskan yaitu: 1) Definisi, klasifikasi, penyebab, dan pencegahan tuna rungu dan gangguan komunikasi. 2) Dampak tuna rungu dan gangguan komunikasi bagi perkembangan anak. 3) Kebutuhan khusus dan profil pendidikan tuna rungu dan anak dengan gangguan komunikasi.
Tunarungu adalah kondisi ketika seseorang kehilangan kemampuan mendengar secara sebagian atau seluruhnya, sehingga tidak dapat menggunakan alat pendengaran dalam kehidupan sehari-hari. Tunarungu dapat terjadi sejak lahir atau sebelum belajar berbicara dan membedakan tiga jenis tunarungu berdasarkan penyebabnya: conductive loss, sensorineural loss, dan central auditory processing disorder.
Teks tersebut membahas tentang mekanisme persepsi bahasa manusia, yang meliputi proses mendengar, memahami, dan menyimak ujaran. Teks ini juga menjelaskan mekanisme pembentukan bunyi bahasa, seperti pergerakan organ mulut dan cara pengeluaran udara melalui hidung atau mulut.
2. A n a t o m i T e l i n g a d a n K a i t a n n y a d e n g a n T u l i
3. A . S a a t t e r j a d i n y a k e t u n a r u n g u a n
• artinya ketika lahir anak sudah mengalami/menyandang tunarungu dan indera
pendengarannya sudah tidak berfungsi lagi.
• 1. Ketunarunguan bawaan
• artinya terjadinya tunarungu setelah anak lahir dan diakibatkan oleh kecelakaan atau suatu
penyakit.
• 2. Ketunarunguan setelah lahir
4. B . T i n g k a t a n D e r a j a t P e n d e n g a r a n
• Kehilangan 15-30 dB, mild hearing losses atau ketunarunguan
ringan, Daya tangkap terhadap suara percakapan manusia
• Kelompok I
• Kehilangan 31- 60 dB, moderate hearing losses atau
ketunarunguan sedang; daya tangkap terhadap suara
percakapan manusia hanya sebagian
• Kelompok II
• Kehilangan 61-90 dB : severe hearing losses atau
ketunarunguan berat, Daya tangkap terhadap suara
percakapan manusia tidak ada
• Kelompok III
• Kehilangan 91-120 dB : profound hearing losses atau
ketunarunguan sangat berat; daya tangkat terhadap suara
percakapan manusia tidak ada sama sekali.
• Kelompok IV
• Kehilangan lebih dari 120 dB : total hearing losses atau
ketunarunguan total; daya tangkap terhadap suara percakapan
manusia tidak ada sama sekali.
• Kelompok V
• Menurut Boothroyd dalam Winarsih dkk (2010: 7)
7. C . P e n g u a s a a n b a h a s a
• Mereka yang menjadi tuli sebelum dikuasainya bahasa, artinya anak baru menggunakan tanda tertentu seperti mengamati,
menunjuk, meraih, memegang suatu benda atau orang dan mulai mengerti lambang tetapi belum membentuk suatu sistem
lambang bahasa. Tingkatan ini biasanya terjadi saat anak berusia dibawah 16 bulan.
• 1. Tuli Pra Bahasa
• Mereka yang menjadi tuli setelah menguasai sesuatu bahasa yaitu telah menerapkan dan memahami sistem lambang bahasa yang
berlaku di lingkungan. Biasanya hal ini terjadi karena seseorang terkena suatu penyakit yang merusak fungsi pendengarannya.
• 2. Tuli Purna Bahasa
PPG Dalam JABATAN-Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2018
8. D . T e m p a t k e r u s a k a n p e n d e n g a r a n
• kerusakan terjadi pada bagian telinga luar dan tengah, sehingga
menghambat bunyi-bunyian yang akan masuk ke dalam telinga.
• 1. Tuli konduktif
PPG Dalam JABATAN-Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2018
9. D . T e m p a t k e r u s a k a n p e n d e n g a r a n
9
• kerusakan terjadi pada telinga bagian dalam sehingga tidak
dapat mendengar bunyi/suara.
• 2. Tuli sensoris
• kerusakan terjadi pada telinga luar, telinga tengah dan
telinga bagian dalam,dan merupakan kerusakan gabungan
pada bagian konduktif dan sensoris.
• 3. Tuli campuran
(patofisiologi tuli Sensorineural)
10. G a n g g u a n P e n d e n g a r a n K o n d u k t i f ,
S e n s o r i n e u r a l , C a m p u r a n d a n S a r a f
11. Dampak Ketunarunguan
• Don’t be rush to judge
• Keterlambatan dan kemiskinan perkembangan
kemampuan berbahasa anak tunarungu
tergantung dari kapan dan derajat
ketunarunguan setiap individu tunarungu
terhadap perkembangan bahasa dan
komunikasi