PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptxrocktorock
Berdasarkan dokumen tersebut, dokumen tersebut membahas tentang pendidikan anak tunarungu dan anak dengan gangguan komunikasi. Dibahas mengenai definisi, klasifikasi, penyebab, dampak, serta kebutuhan khusus anak tunarungu dan anak dengan gangguan komunikasi. Termasuk layanan pendidikan khusus apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan anak tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai kanak-kanak berkeperluan khas khususnya yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan. Disebutkan punca, ciri-ciri, dan penanganan masalah tersebut pada kanak-kanak. Masalah pendengaran dan penglihatan pada anak dapat disebabkan faktor genetik, infeksi, atau kecelakaan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan bahasa pada remaja, meliputi pengertian perkembangan bahasa, tahapan perkembangan bahasa, pengaruh bahasa gaul, perbedaan individu, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa remaja. Dokumen ini juga memberikan contoh-contoh bahasa gaul yang digunakan di kalangan remaja.
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxloloxmanahati
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian anak berkebutuhan khusus dan kategori kekhususan belajar yang dapat dialami anak, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, autisme, dan lainnya.
2. Juga dibahas strategi pembelajaran yang sesuai bagi setiap kategori kekhususan untuk memfasilitasi proses belajar anak berkebutuhan khusus.
3. Terakhir membahas tentang pengert
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptxrocktorock
Berdasarkan dokumen tersebut, dokumen tersebut membahas tentang pendidikan anak tunarungu dan anak dengan gangguan komunikasi. Dibahas mengenai definisi, klasifikasi, penyebab, dampak, serta kebutuhan khusus anak tunarungu dan anak dengan gangguan komunikasi. Termasuk layanan pendidikan khusus apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan anak tersebut.
Dokumen tersebut membahas mengenai kanak-kanak berkeperluan khas khususnya yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan. Disebutkan punca, ciri-ciri, dan penanganan masalah tersebut pada kanak-kanak. Masalah pendengaran dan penglihatan pada anak dapat disebabkan faktor genetik, infeksi, atau kecelakaan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan bahasa pada remaja, meliputi pengertian perkembangan bahasa, tahapan perkembangan bahasa, pengaruh bahasa gaul, perbedaan individu, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa remaja. Dokumen ini juga memberikan contoh-contoh bahasa gaul yang digunakan di kalangan remaja.
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxloloxmanahati
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian anak berkebutuhan khusus dan kategori kekhususan belajar yang dapat dialami anak, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, autisme, dan lainnya.
2. Juga dibahas strategi pembelajaran yang sesuai bagi setiap kategori kekhususan untuk memfasilitasi proses belajar anak berkebutuhan khusus.
3. Terakhir membahas tentang pengert
MODUL I KONSEP DASAR ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN
MODUL II ORGAN BICARA DAN FONETIK
MODUL III MATERI, PENDEKATAN, DAN MEDIA PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN
MODUL IV LATIHAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN
MODUL V ASESMEN DAN PROSEDUR INTERVENSI ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN
Jurnal ini membahas masalah pertuturan pada murid-murid sindrom down. Murid-murid tersebut tidak mampu berkomunikasi dengan baik karena gangguan pada alat bicara dan proses pengajaran yang kurang menarik perhatian. Guru mencoba berbagai pendekatan seperti terapi bicara, artikulasi, dan pembelajaran interaktif untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang penting untuk berinteraksi dan berbagi informasi. Tanpa kemampuan berbahasa, sulit bagi seseorang untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi. Anak-anak dengan masalah pembelajaran cenderung mengalami kesulitan dalam memperoleh, memproses, dan menggunakan bahasa yang tepat. Mereka membutuhkan dukungan lingkungan untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya
Dokumen tersebut membahas tentang anak berkebutuhan khusus dan masalah yang dihadapi dalam pendidikan mereka. Hanya sekitar 20% anak berkebutuhan khusus yang mendapat pendidikan di sekolah khusus, sementara masih banyak yang belum terlayani. Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus juga meliputi anak berbakat, anak TKI, dan anak-anak di lembaga tahanan, namun fasilitas dan dana yang disediak
Perkembangan bahasa anak antara usia 5-9 tahun mengalami perkembangan pesat. Pada usia 5 tahun, anak sering menggunakan bahasa untuk meminta dan mengulang untuk perbaikan. Pada usia 6-7 tahun, anak mulai memahami istilah deiktis dan membuat plot naratif. Pada usia 8-9 tahun, anak mengenal makna nonliteral dan mempertimbangkan maksud lain serta memelihara topik melalui perubahan
Tiga jenis anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat perhatian guru adalah tunagrahita (gangguan intelektual), tunalaras (gangguan emosi dan perilaku), dan tunarungu (gangguan pendengaran). Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan identifikasi dari berbagai jenis anak berkebutuhan khusus lainnya seperti tunanetra, tunadaksa, tunaganda, kesulitan belajar, dan anak berbakat
Dokumen ini membahas tentang analisis kesalahan bahasa pada anak cadel usia dini. Anak cadel usia dini mengalami gangguan berbahasa akibat faktor lingual seperti kesulitan mengucapkan suatu bunyi dengan benar. Kesalahan pelafalan yang umum terjadi adalah penggantian fonem "R" menjadi "L". Orang tua perlu memberikan stimulasi pengucapan yang benar dan latihan menggerakkan otot lidah untuk menceg
Dokumen ini membahas tentang analisis kesalahan bahasa pada anak cadel usia dini. Anak cadel usia dini mengalami gangguan berbahasa akibat faktor lingual seperti kesulitan mengucapkan suatu bunyi dengan benar. Kesalahan pelafalan yang umum terjadi adalah penggantian fonem "R" menjadi "L". Orang tua perlu memberikan stimulasi pengucapan yang benar dan latihan menggerakkan otot lidah untuk menceg
MODUL I KONSEP DASAR ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN
MODUL II ORGAN BICARA DAN FONETIK
MODUL III MATERI, PENDEKATAN, DAN MEDIA PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN
MODUL IV LATIHAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN
MODUL V ASESMEN DAN PROSEDUR INTERVENSI ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN
Jurnal ini membahas masalah pertuturan pada murid-murid sindrom down. Murid-murid tersebut tidak mampu berkomunikasi dengan baik karena gangguan pada alat bicara dan proses pengajaran yang kurang menarik perhatian. Guru mencoba berbagai pendekatan seperti terapi bicara, artikulasi, dan pembelajaran interaktif untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang penting untuk berinteraksi dan berbagi informasi. Tanpa kemampuan berbahasa, sulit bagi seseorang untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi. Anak-anak dengan masalah pembelajaran cenderung mengalami kesulitan dalam memperoleh, memproses, dan menggunakan bahasa yang tepat. Mereka membutuhkan dukungan lingkungan untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya
Dokumen tersebut membahas tentang anak berkebutuhan khusus dan masalah yang dihadapi dalam pendidikan mereka. Hanya sekitar 20% anak berkebutuhan khusus yang mendapat pendidikan di sekolah khusus, sementara masih banyak yang belum terlayani. Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus juga meliputi anak berbakat, anak TKI, dan anak-anak di lembaga tahanan, namun fasilitas dan dana yang disediak
Perkembangan bahasa anak antara usia 5-9 tahun mengalami perkembangan pesat. Pada usia 5 tahun, anak sering menggunakan bahasa untuk meminta dan mengulang untuk perbaikan. Pada usia 6-7 tahun, anak mulai memahami istilah deiktis dan membuat plot naratif. Pada usia 8-9 tahun, anak mengenal makna nonliteral dan mempertimbangkan maksud lain serta memelihara topik melalui perubahan
Tiga jenis anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat perhatian guru adalah tunagrahita (gangguan intelektual), tunalaras (gangguan emosi dan perilaku), dan tunarungu (gangguan pendengaran). Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan identifikasi dari berbagai jenis anak berkebutuhan khusus lainnya seperti tunanetra, tunadaksa, tunaganda, kesulitan belajar, dan anak berbakat
Dokumen ini membahas tentang analisis kesalahan bahasa pada anak cadel usia dini. Anak cadel usia dini mengalami gangguan berbahasa akibat faktor lingual seperti kesulitan mengucapkan suatu bunyi dengan benar. Kesalahan pelafalan yang umum terjadi adalah penggantian fonem "R" menjadi "L". Orang tua perlu memberikan stimulasi pengucapan yang benar dan latihan menggerakkan otot lidah untuk menceg
Dokumen ini membahas tentang analisis kesalahan bahasa pada anak cadel usia dini. Anak cadel usia dini mengalami gangguan berbahasa akibat faktor lingual seperti kesulitan mengucapkan suatu bunyi dengan benar. Kesalahan pelafalan yang umum terjadi adalah penggantian fonem "R" menjadi "L". Orang tua perlu memberikan stimulasi pengucapan yang benar dan latihan menggerakkan otot lidah untuk menceg
1. P e r m a s a l a h a n y a n g
t e r j a d i a k i b a t
k e t u n a r u n g u a n
2. P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t
k e t u n a r u n g u a n
Masalah dalam persepsi auditif
individu tunarungu akibat ketunarunguan yang
dialaminya mengalami kesulitan dalam
mempersepsi bunyi yang didengarnya, bahkan
sering salah dalam menanggapi percakapan
dari lawan bicaranya.
Masalah dalam bahasa dan komunikasi
individu tunarungu mengalami hambatn dalam
berbahasa dan berkomunikasi disebabkan
mereka tidak mengalami pemerolehan bahasa,
sehingga miskin kosakata dan tidak mampu
berkomunikasi secara verbal/oral.
3. P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t
k e t u n a r u n g u a n
Masalah dalam kognisi dan
intelektual
individu tunarungu miskin kosakata yang
menyebabkan miskin dalam mengakses segala
informasi dari luar dirinya, sehingga berdampak
pada kemampuan kognisi dan intelektual
tunarungu, bukan karena tunarungu tersebut
bodoh namun karena bahasa yang digunakan
sebagai alat utama dalam memperoleh
pengetahuan tidak dimiliki oleh tunarungu.
Masalah dalam pendidikan
individu tunarungu dikarenakan miskin bahasa
maka dalam mengikuti pendidikan mengalami
kesulitan dalam proses pembelajaran apabila
pendidik di sekolah menggunakan bahasa
verbal tanpa artikulasi yang baik, terlebih
pendidik tidak memahami tentang karakteristik
tunarungu.
4. P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t
k e t u n a r u n g u a n
Masalah dalam vokasional
individu tunarungu mengalami kesulitan dalam
mendapatkan kesempatan bekerja dikarenakan
adanya keterbatasan dalam berbahasa dan
peluang untuk memperoleh pekerjaan hanya
terbatas kepada jenis pekerjaan yang sifatnya
keterampilan (tidak banyak menggunakan
verbal)
Masalah dalam keluarga dan masyarakat
individu tunarungu terkadang menjadi masalah
dalam keluarga, seperti sikap keluarga yang
belum bisa menerima kondisi yang
ketunarunguan yang dialami anak, dikucilkan
dan bahkan disembunyikan/dibuang dari
lingkungan keluarga. Di masyarakat individu
tunarungu dianggap sebagai beban dan bagian
dari orang yang tidak berguna yang tidak dapat
berperan membantu lingkungan, bahkan
dianggap sampah masyarakat.
5. P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t
k e t u n a r u n g u a n
Masalah sosial
individu tunarungu dalam lingkungan sosial
sering menjadi bahan ejekan dan
dimanfaatkan oleh orang/sekelompok orang
yang tidak bertanggungjawab karena
ketidakmampuan tunarungu dalam berbicara
secara verbal, tidak jarang menjadi korban
pelecehan seksual serta korban kekerasan.
Masalah emosi
ketidakmampuan dalam berbahasa dan
berkomunikasi membuat individu tunarungu
tidak mampu dalam menyikapi berbagai
keadaan/suasana yang mengaitkan perasaan
dan emosi, seperti rasa senang, sedih, bahagia,
marah, dan gembira, baik yang terjadi dalam
lingkungan disekitarnya maupun dalam dirinya,
untuk itu perlu dilatihkan/dibiasakan/diajarkan
bagaimana menyikapi hal-hal tersebut.
7. Dampak Ketunarunguan
terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi, kognisi, psikologis, serta sosial emosi
Dampak paling besar pada ketunarunguan adalah terjadinya kemiskinan bahasa (Uden,
1977 dan Meadow, 1980 dalam Bunawan dan Yuwati, 2000). Adalah suatu kenyataan
bahwa kebanyakan orang beranggapan bahwa ketunarunguan hanya mengakibatkan
tidak berkembangnya kemampuan berbicara. Padahal lebih dari itu, dampak
ketunarunguan adalah kemiskinan dalam penguasaan bahasa secara keseluruhan
(Leigh, 1994 dalam Nugroho, 2004).
8. Dampak Ketunarunguan
terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi, kognisi, psikologis, serta sosial emosi
Pada usia empat tahun, mereka pada umumnya sudah memasuki tahap purna bahasa
(postlingual) yaitu mengenal dan memahami lambang bahasa serta tanpa disadari
sudah mampu menerapkan aturan bahasa yang digunakan di lingkungannya.
Sedangkan bagi anak tunarungu, pada umumnya baru akan memasuki tahap purna
bahasa pada usia 12 tahun. Itupun hanya akan terjadi bila anak dan orangtua mereka
mengikuti program bimbingan dan intervensi dini (paling lambat sejak anak berusia 1,5
tahun, dengan intelegensi normal serta tidak mempunyai kecacatan lain) yang
ditangani secara profesional oleh ahli yang bersangkutan.
9. Dampak Ketunarunguan
terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi, kognisi, psikologis, serta sosial emosi
Keterlambatan dan kemiskinan perkembangan kemampuan berbahasa anak tunarungu
sebagai akibat dari kelainannya, seyogyanya menjadi acuan bagi para pendidik dan
pengambil kebijakan, karena di situlah terletak kebutuhan pendidikan khusus mereka.
Dan selanjutnya, segala upaya pengembangan pendidikan anak tunarungu sejak usia
dini, sudah sepatutnya dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan khusus tersebut.