SlideShare a Scribd company logo
Banyak penyakit kritis pada manusia tidak dapat diobati dan disembuhkan oleh
tekhnologi kedokteran yang paling baru sekarang ini. Penyakit ini sering merusak organ
manusia yang hasilnya menyebabkan organ manusia tersebut secara normal tidak dapat
berfungsi secara normal. Para peneliti yakin bahwa stem cell manusia adalah obat yang sangat
baik untuk menyembuhkan penyakit kritis tersebut. Stem sel adalah sumber dari semua sel di
dalam individu, dan ini merupakan sebuah sumber bagi pengobatan sel. Pengobatan sel
sekarang ini merupakan sebuah jalan revolusi untuk mengatasi penyakit dan kerusakan dengan
keuntungan medis yang luas. Pengobatan stem sel mempunyai potensi penerapan dalam
mengatasi berbagai penyakit dan kelemahan dari otak, organ dalam, tulang dan banyak
jeringan lainnya. Contoh penyakit ini meliputi stroke, alzheimer’s, Parkinson, penyakit jantung,
osteoporosis, diabetes yang tergantung insulin, leukimia, luka bakar dan kerusakan sunsum
tulang belakang. Baru-baru ini, penelitian dari stem sel dewasa beserta aplikasinya telah
diperbolehkan dilakukan di Indonesia, dan beberapa sudah dipraktekkan untuk pengobatan
penyakit infark jantung, tetapi penelitiannya masih belum dijalankan dengan intensif sehingga
masih sangat diperlukan untuk penelitian dengan seksama
IstilahStemCell mulai populerdigunakandi DuniaKedokteransejak tahun1950-an. Yaitu sejak
ditemukannyaSel penyusunsumsumtulangyangmampumembentukseluruhjenissel darahdalam
tubuhmanusia. Selanjutnya,JenisStemSel ini disebut StemCell Hematopoietik.
Sesuai dengankatayangmenyusunnya(Stem=Batang), StemCell adalahSel yangmenjadi awal-mula
dari pertumbuhansel lainyangmenyusunkeseluruhantubuhorganisme,termasukManusia.Layaknya
batang pohonyangmenjadi tumpuanpertumbuhanrantingdandaunnya.DalamBahasaIndonesiaStem
Cell disebutjugaSel Punca(Punca=awal mula).Maknayang terkandungdalamSel Puncasemakin
diteguhkandenganpenemuankeberadaanStemCell padaawal kehidupanmanusia,yaitusaatmasih
Embrio. Hal ini semakinmenegaskanbahwaStemCelladalah,Sel yangmenjadi awal mulaterbentuknya
200 jenisSel yangmenyusuntubuhyangterdiri dari > 100 triliunsel.
Dewasaini,terlihatkemajuanyangsignifikandi bidangdiferensiasistemcell jaringan.Di luar
tubuhmanusiadapatmendeferensiasikanstemcell yangberpotensi majemukuntukberdiferensiasi
menjadi tulang,tulangrawan,otot,lemak,tendon,jaringansaraf,hasil inisangatmenggembirakan.
Transplantasi stemcell hematopoietiktelahbanyakdilakukan,melaluiinfusstemcellhematopoietik
untukpemulihanhematopoietikpadapasiendengankeganasanhematologi jugatelahberhasil,ini
memberikancontohuntukkeberhasilanpenelitianstemcelljaringan.
ModernHospital Guangzhou(StemCell Research&TreatmentCenter) telahberhasil menggunakanstem
cell untukmengobati sirosishati,cerebral palsy,diabetes(kaki),kerusakantulangfemoral,penyakit
Alzheimer,penyakitParkinson,cederatulangbelakang,infarkmiokard,gagal ginjal,penyakitsistem
kekebalantubuh,anti-penuaandanpenyakitlainnya.Denganpendalamanpenelitian,stemcell akan
memberikanharapankemanusiaandankejutanakanlebihdanlebihlagi!
Guangzhou - Pemanfaatan sel punca (stem cell) untuk terapi pengobatan terus berkembang pesat.
Sejak digunakan di dunia kedokteran pada era 1950-an, sel punca kini dapat digunakan menjadi salah
satu jenis terapi modern yang memberi harapan kesembuhan untuk berbagai jenis penyakit kronis.
Sel punca atau stem cell adalah jenis sel di dalam tubuh yang sangat aktif membelah dan belum memiliki
fungsi khusus. Sel punca berperan sangat penting karena dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis
sel khusus, seperti sel darah atau sel otot.
Sel punca ini dapat dikembangkan dari sel embrionik yang diambil dari embrio bayi atau dari sel dewasa,
seperti sumsum tulang, darah tepi, dan tali pusat bayi baru lahir. Perlakuan dengan sel punca dibagi
menjadi dua, yaitu terapi dan transplantasi. Pada proses terapi, sel punca hanya disuntikkan ke jaringan
atau organ target dengan tujuan memperbaiki bagian yang rusak.
Penggunaan sel punca untuk terapi telah dilakukan di banyak negara termasuk di antaranya China.
Bahkan, di wilayah berpenduduk satu milyar lebih itu, terapi sel punca sudah menjadi salah satu layanan
medis yang ditawarkan di rumah sakit.
Fenomena ini agak berbeda dengan negara lain yang belum menempatkan terapi sel punca sebagai
layanan medis. Di beberapa negara termasuk di Indonesia, pengobatan menggunakan terapi sel punca
masih terbatas dalam skala penelitian. Peraturan mengenai terapi sel punca pun cukup ketat, mengingat
faktor keamanan serta problem etika.
Namun di Negara Tirai Bambu, pengobatan menggunakan sel punca relatif mudah ditemukan. Walau
masih kontroversial karena pertimbangan efektivitas dan keamanannya, beberapa rumah sakit besar di
China menawarkan harapan kesembuhan kepada pasien dengan menggunakan sel punca.
Salah satu rumah sakit yang menyediakan terapi sel punca adalah Modern Cancer Hospital Guangzhou
(MCHG). Di rumah sakit yang terletak di distrik Tianhe ini, layanan terapi sel punca telah ditawarkan
kepada pasien sekitar satu tahun terakhir.
Seperti diungkapkan wakil direktur MCHG, Chen Bing, layanan terapi sel punca di tempatnya
menawarkan harapan kesembuhan bagi beberapa jenis penyakit kronis di antaranya diabetes, sirosis
(pengerasan hati), gagal ginjal, dan penyakit degeneratif seperti parkinson.
Chen menuturkan, pasien yang datang ke MCHG biasanya dalam kondisi cukup parah. Tetapi tak setiap
pasien dapat dilayani terapi ini. Sebelum menjalankan terapi, dokter ahli akan melakukan pemeriksaan
secara lengkap dan menyeluruh, sekaligus memberi saran kepada pasien mengenai harapan dan
kemungkinan kesembuhannya. Bila kondisi tidak memungkinkan, bukan pasien tak direkomendasikan
menjalani terapi ini.
"Kami menawarkan terapi ini kepada pasien untuk mengurangi tingkat kesakitan," ungkap Chen saat
ditemui di sela-sela kunjungan para ahli pengobatan yang tergabung dalam Ikatan Naturopathi Indonesia,
Minggu (22/7) lalu di Guangzhou.
Salah satu dokter ahli sel punca dari MCHG Zheng Xiang Lin mengklaim, efektivitas pengobatan
menggunakan sel punca di rumah sakitnya dapat mencapai hingga 70 persen.
"Artinya, dari 100 pasien yang datang, ada 70 pasien yang telah mendapatkan manfaat dari pengobatan
ini," ujar dokter yang memiliki spesialisasi dalam bidang pengobatan sirosis ini.
Zheng memaparkan, proses pengobatan sel punca terdiri beberapa tahap dan tidak berlangsung dalam
waktu singkat. Untuk penyembuhan penyakit hati atau sirosis misalnya, tahapan pengobatan dimulai dari
pemeriksaan kondisi pasien yang dilanjutkan dengan pengambilan sel dari sumsum tulang dari tubuh
pasien. Setelah itu akan dilakukan pemisahan dan pemeliharaan dan pengembangbiakan sel induk di
luar tubuh, hingga kemudian penyuntikan sel punca ke dalam tubuh pasien secara bertahap.
Untuk pengembangbiakan sel punca, MCHG telah melakukan kerja sama dengan Pusat Penelitian Sel
Punca yang berada di Rumah Sakit Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) 458. Di sini, sel induk
pasien dikembangkan hingga mencapai jumlah yang cukup, sebelum kemudian diseleksi dan disuntikkan
ke dalam tubuh pasien.
"Sel punca dikembangbiakan selama 4 sampai 5 hari hingga jumlahnya bisa mencapai jutaan," ujarnya.
Efektivitas terapi sel punca ini, kata Zheng, sangat tergantung pada beberapa faktor seperti riwayat dan
kondisi penyakit pasien, serta tingkat kepatuhan pasien selama terapi. Biasanya, seorang pasien
menjalankan terapi sel punca hingga dua atau tiga kali untuk mendapatkan hasil maksimal, dengan biaya
sekali terapi penyuntikan mencapai hingga 80 ribu RMB (Yuan) atau sekitar Rp 130 juta.
Menurut Zheng, jenis penyakit yang paling banyak ditangani dengan terapi sel punca di MCHG dan
hasilnya memuaskan adalah sirosis, diabetes dan ginjal. "Banyak juga pasien gagal ginjal dari Indonesia
yang berobat di sini," imbuhnya.
Ia berpendapat, terapi sel punca relatif aman dan tidak menimbulkan komplikasi. Selain prosedurnya
yang minim invasif, terapi ini juga tidak membutukan obat-obat tambahan. Risiko penolakan dari tubuh
juga realtif kecil karena selnya diambil dari tubuh sendiri.
Di luar kontrovesi mengenai tingkat keberhasilannya, terapi sel punca nyatanya menjadi salah satu
tumpuan dan harapan pengobatan medis di masa depan. Kini semakin banyak riset sel punca yang
menunjukkan hasil positif bagi penyembuhan beragam jenis penyakit.
Bahkan industri di bidang pengobatan sel punca di dunia pun terus berkembang dari tahun ke tahun.
Mengutip data Transparency Market Research dari Amerika Serikat, pasar pengobatan sel punca di
dunia mencapai 26,23 miliar dollar AS pada 2011, dan diproyeksikan bakal meningkat hingga 119,51
miliar dolar AS pada 2018.
Perkembangan dan Sejarah Penelitian Stem
Sel
Share on facebook Share on twitter Share on
email Share on print More Sharing Services
Stem sel adalah proyek sel yang paling aktif di bidang
penelitiannya saat ini, seiring dengan semakin
dalamnya dasar dan aplikasi penelitian, teknologi
stem sel akan menyebabkan perubahan di bidang
kedokteran, dia telah menjadi suatu point terhangat
dalam bidang ilmu kehidupan di abad 21. Hingga saat
ini pada hewan digunakan fertilisasi in vitro untuk
terapi penyakit, perkembangan dan penelitian stem
sel telah melalui proses yang panjang
Perkembangan dan Prose Penelitian
Stem Sel
Pada tahun 1959, Laporan pertama kali Amerika melalui fertilisasi in vitro(IVF) pada hewan.
Pada tahun 60’an, penelitian pada beberapa kerabat dekat jenis tikus kecil teratoma testis telah menunujukkan
bahwa itu berasal dari sel germinal embrio (embryonic germ cells, sel EG), pekerjaan ini telah menetapkan sel
karsinoma embrional (embryonic carcinoma cells,sel EG) adalah salah satu jenis stem sel.
Pada tahun 1968, Edwards dan Bavister memperoleh sel telur individu yang pertama secara in vitro.
Pada tahun 70’an, Sel EC disuntikkan ke dalam blastokista tikus menghasilkan tikus heterozigot.
Pada tahun 1978, Louis Brown adalah bayi tabung pertama yang lahir di inggris.
Pada tahun 1981, Evan, Kaufma dan Martin dari sekelompok sel dalam blastokista tikus dipisahkan kedalam
sel ES tikus kecil, mereka telah mendirikan sebuah sel ES tikus dalam kondisi kultur in vitro.
Pada tahun 1984-1988, Anderews dan kawan-kawan dari garis sel Tera-2 teratoma testis manusia
menghasilkan banyak potensi, dan dapat diidentifikasi sel (kloning), yang disebut sel karsinoma embrio
(embryonic carcinoma cells,sel EG).
Pada tahun 1989, Pera dan lainnya telah memisahkan ikatan sel EC manusia, ikatan sel ini dapat menghasilkan
jaringan dengan tiga lapisan germinal.
Pada tahun 1994, melalui fertilisasi in vitro dan pasien yang menyumbangkan blastosis pada dua - tahap
pronukleus.
Pada tahun 1998, Thomoson dan lainnya dari pengobatan infertilitas pasangan menyumbangkan blastosis
manusia pada dua tahap pronukleus.
Pada tahun 2000, Pemimpin Pera, Trounson dan Bongso ilmuwan terkemuka dari Singapore dan Australia dari
pengobatan infertilitas pasangan menyumbangkan sekelompok sel dalam blastosis dipisahkan ke dalam sel ES
manusia.
Pada tahun 2003, Terbentuknya metode perpaduan antara sel-sel kulit manusia dan sel telur induk kelinci,
penelitian stem sel embrio untuk manusia telah memberikan jalan yang baru.
Pada tahun 2004, April tahun 2000, Pemenang hadiah nobel Amerika ternama ke-61 dan ilmuwan lain
bersama-sama mengajukan permintaan kepada pemerintah AS untuk memberikan dukungan penuh terhadap
penelitian stem sel.
Pada tahun 2004, China mengumumkan secara resmi“Metode penanganan teknologi stem sel jaringan
manusia”
Pada tahun 2004, Perkembangan dalam penerapan klinis stem sel berkembang sangat pesat dan cepat,
Penyimpanan tempat stem sel di daerah berkembang Eropa dan Asia mencapai 400 lebih, diantaranya ada 60
lebih yang telah melalui standar AABB.
Pada 23 January 2009, Badan Makanan dan Drug Administration Amerika telah menyetujui percobaan klinis
yang pertama di dunia dari stem sel embrio.
Pada tahun 2010, Dokter di sebuah rumah sakit di Amerika pertama kali menggunakan GRNOPC1 stem sel
embrionik manusia yang dihasilkan oleh perusahaan untuk melakukan pengobatan pasien dengan cedera tulang
belakang akut.
Pada tahun 2012, Penelitian China Stem sel pertemuan tahunan yang ketiga dan Guangzhou International Stem
Sel yang kelima serta Forum kedokteran regenerasi telah berhasil diselenggarakan di GuangZhou.
Stem sel untuk menciptakan kesempatan bagi biomedikal
1. Terapi transplantasi stem sel—Membangun kembali fungsi tubuh
Seperti penyakit parkinson, diabetes, infark miokard, kerusakan ginjal, kelumpuhan otak dan sirosis hati cocok
untuk pengobatan stem sel dari beberapa jenis penyakit lainnya. Terhadap banyak penyakit yang
memperpendek kehidupan, meskipun tidak ada pengobatan yang efektif, tetapi dapat melalui transplantasi
stem sel memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang hidup. Penggantian jaringan menggunakan
pengobatan stem sel pada gangguan neurologis juga dapat dilakukan. Cedera tulang belakang, Multiple
sclerosis dan pengobatan penyakit parkinson digunakan di dalam otak dan sumsum tulang belakang untuk
mrnggantikan sel yang rusak dan tidak berfungsi.
2. Penerapan Penelitian Dasar
Stem sel embrio adalah alat penelitian utama dalam penerapan penelitian dasar, dapat memahami proses dasar
dari perkmebangan embrio, menjelaskan penyebab dan pencegahan janin kelainan koreksi deformitas. Dalam
biologi perkembangan lain yang terkait dan penelitian utama bidang biologi stem sel adalah memahami waktu
berkembanganya gen janin dan peran faktor pertumbuhan dan nutrisi molekul, sehingga mereka dapat
digunakan di laboratorium perkembangbiakkan stem sel, mengarahkan mereka ke arah perkembangan yang
tepat dan berkembang menjadi sel yang terwujud.
3. Penetapan model filterasi obat dan sistem evaluasi yang ditetapkan
Penelitian sel induk secara signifikan meningkatkan pengembangan obat dan melakukan metode eksperimental
yang bersifat aman. Stem sel berpotensi majemuk dapat membuat sel percobaan menjadi lebih banyak jenis
menjadi suatu kemungkinan. Terapi obat baru dapat menggunakan jaringan sel manusia dalam menjalankan
eksperimen, seperti stem sel embrionik telah memberikan farmakologi obat baru, efektivitas obat, toksikologi
serta metabolisme obat dalam cara penelitian pada tingkat sel, sangat mengurangi biaya eksperimen obat. Stem
sel embrionik juga bisa digunakan untuk mempelajari mekanisme penyakit manusia dan proses pembangunan
guna untuk mendapatkan pengobatan yang efektif secara berangsur lama.
Prospek dan masa depan stem sel
Stem sel hematopoietik adalah keutuhan stem sel yang paling awal ditemukan, penelitian terbanyak dan paling
pertama yang digunakan dalam pengobatan penyakit. Dalam jangka waktu panjang ini, masyarakat selalu
menganggap stem sel hanya termasuk dalam sistem hematopoietik, dan seiring dengan penelitian stem sel yang
mendalam, beberapa tahun terakhir, hampir di semua jaringan telah ditemukan stem sel, dalam segi biologis
stem sel dan proyek biologi stem sel telah menjadi jaringan gen manusia yang setelah urutan skala besar dalam
bidang ilmu kehidupan menjadi yang paling dinamis, paling berpengaruh dan paling menjanjikan.
Pemerintah China sangat mementingkan dan penuh semangat bekerja dalam mempromosikan penelitian stem
sel dan mendirikan penelitian khusus dasar stem sel, mantan Perdana Menteri Wen Jia Bao juga telah
mendatangi penelitian dasar stem sel. Pemerintah Amerika menginvestasi besar untuk mendukung penelitian
dalam stem sel embrionik tubuh manusia. Pada tahun 2000 Jepang meluncurkan “Proyek abad ribuan tahun”,
didalamnya memasukkan proyek stem sel sebagai salah satu empat point terbesar. Pada tahun 2000, di Inggris
melalui pengijinan kloning embrio manusia tahap awal oleh mayoritas dan yang disebutkan pengambilan stem
sel untuk penelitian medis dan sebagainya.
DEFINISI STEM CELL
Stem cell adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi yang mempunyai 2 sifat:
1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem cell
mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel
otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain.
2. Kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-
renew). Dalam hal ini stem cell dapat membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya
melalui pembelahan sel.
JENIS STEM CELL
Berdasarkan Potensi atau Kemampuan Berdiferensiasi (1,2,3)
Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi:
1. Totipotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam stem cell totipotent adalah
zigot (telur yang telah dibuahi).
2. Pluripotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tapi
tidak dapat menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk
stem cell pluripotent adalah embryonic stem cells.
3. Multipotent.
Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya: hematopoietic stem cells.
4. Unipotent.
Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem cell, stem cell unipoten
mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self-renew)
Berdasarkan Sumbernya (1,3,4)
Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi
menjadi:
1) Zygote.
Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur
2) Embryonic stem cell.
Diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri dari 50 – 150 sel, kira-kira
hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell biasanya didapatkan dari sisa embrio yang
tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini telah dikembangkan teknik
pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat
terus hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini mungkin dapat mengurangi kontroversi
etis terhadap embryonic stem cell.
3) Fetus.
Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi.
4) Stem cell darah tali pusat.
Diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cell dari darah tali pusat
merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang menggolongkan jenis stem cell ini ke
dalam adult stem cell.
5) Adult stem cell.
Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari:
• Sumsum tulang. Ada 2 jenis stem cell dari sumsum tulang:
− hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic
stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi.
− stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell.
• Jaringan lain pada dewasa seperti pada:
− susunan saraf pusat
− adiposit (jaringan lemak)
− otot rangka
− pankreas
Adult stem cell mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai
dengan jaringan asalnya, adult stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lain.
Misalnya: neural stem cell dapat berubah menjadi sel darah, atau stromal stem cell dari sumsum
tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya.
PERAN STEM CELL DALAM RISET (1,8)
1. Terapi gen.
Stem cell (dalam hal ini hematopoietic stem cell) digunakan sebagai alat pembawa transgen ke
dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stem cell ini berhasil
mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Dan karena stem cell mempunyai sifat self-
renewing, maka pemberian pada terapi gen tidak perlu dilakukan berulang-ulang, selain itu
hematopoietic stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi bermacam-macam sel, sehingga
transgen tersebut dapat menetap di berbagai macam sel.
2. Mengetahui proses biologis,
yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker. Melalui stem cell dapat dipelajari
nasib sel, baik sel normal maupun sel kanker.
3. Penemuan dan pengembangan obat baru,
yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan
4. Terapi sel berupa replacement therapy.
Oleh karena stem cell dapat hidup di luar organ tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka
dapat dilakukan manipulasi terhadap stem cell itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Stem
cell yang telah dimanipulasi tersebut dapat ditransplantasi kembali masuk ke dalam organ tubuh
untuk menangani penyakit-penyakit tertentu.
Ada 3 golongan penyakit yang dapat diatasi oleh stem cell:
a. Penyakit autoimun.
Misalnya pada lupus, artritis reumatoid dan diabetes tipe 1. Setelah diinduksi oleh growth factor
agar hematopoietic stem cell banyak dilepaskan dari sumsum tulang ke darah tepi, hematopoietic
stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dimurnikan dari sel imun matur. Lalu tubuh diberi
agen sitotoksik atau terapi radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak mengenal self
antigent (dianggap sebagai foreign antigen). Setelah itu hematopoietic stem cell dimasukkan
kembali ke tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi
sel imun matur sehingga sistem imun tubuh kembali seperti semula.
b. Penyakit degeneratif.
Pada penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, terdapat
beberapa kerusakan atau kematian sel-sel tertentu sehingga bermanifestasi klinis sebagai suatu
penyakit. Pada keadaan ini stem cell setelah dimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh
pasien agar stem cell tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang
menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati akibat penyakit degeneratif.
c. Penyakit keganasan.
Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit autoimun. Hematopoietic stem
cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali pusat telah lama dipakai dalam terapi
leukemia dan penyakit darah lainnya.
Ada beberapa alasan mengapa stem cell merupakan calon yang bagus dalam cell-based
therapy:
1. Stem cell tersebut dapat diperoleh dari pasien itu sendiri.
Artinya transplantasi dapat bersifat autolog sehingga menghindari potensi rejeksi. Berbeda
dengan transplantasi organ yang membutuhkan organ donor yang sesuai (match), transplantasi
stem cell dapat dilakukan tanpa organ donor yang sesuai.
2. Mempunyai kapasitas proliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh sel dalam jumlah
besar dari sumber yang terbatas. Misalnya pada luka bakar luas, jaringan kulit yang tersisa tidak
cukup untuk menutupi lesi luka bakar yang luas. Dalam hal ini terapi stem cell sangat berguna.
3. Mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi melalui metode
transfer gen. Hal ini telah dijelaskan dalam penjelasan mengenai terapi gen di atas.
4. Dapat bermigrasi ke jaringan target dan dapat berintegrasi ke dalam jaringan dan berinteraksi
dengan jaringan sekitarnya.
Therapeutic Cloning (2,6)
Therapeutic cloning atau yang lebih panjangnya disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer)
adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari risiko penolakan/rejeksi. Pada therapeutic
cloning, inti sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan inti sel resipien misalnya diambil
dari sel mukosa pipi. Lalu sel ini akan membelah diri dan setelah menjadi blastocyst, maka inner
cell massnya akan diambil sebagai embryonic stem cell dan setelah dimasukkan kembali ke
dalam tubuh resipien maka stem cell tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel organ yang
diinginkan (misalnya sel beta pankreas, sel otot jantung, dan lain lain), tanpa reaksi penolakan
karena sel tersebut mengandung materi genetik resipien.
Keuntungan dan Kerugian Memakai Jenis Stem Cell Tertentu dalam Cell-based Therapy
(1,2,3,5,7)
Keuntungan embryonic stem cell:
1. Mudah didapat dari klinik fertilitas.
2. Bersifat pluripoten sehingga dapat berdiferensiasi menjadi segala jenis sel dalam tubuh.
3. Immortal. Berumur panjang, dapat berproliferasi beratus-ratus kali lipat pada kultur.
4. Reaksi penolakan rendah.
Kerugian embryonic stem cell:
1. Dapat bersifat tumorigenik. Artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak berdiferensiasi
dapat menimbulkan kanker.
2. Selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan penolakan.
3. Secara etis sangat kontroversial.
Keuntungan umbilical cord blood stem cell (stem cell dari darah tali pusat):
1. Mudah didapat (tersedia banyak bank darah tali pusat).
2. Siap pakai, karena telah melalui tahap prescreening, testing dan pembekuan.
3. Kontaminasi virus minimal dibandingkan dengan stem cell dari sumsum tulang.
4. Cara pengambilan mudah, tidak berisiko atau menyakiti donor.
5. Risiko GVHD (graft-versus-host disease) lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan
stem cell dari sumsum tulang, dan transplantasi tetap dapat dilakukan walaupun HLA matching
tidak sempurna atau dengan kata lain toleransi terhadap ketidaksesuaian HLA matching lebih
besar dibandingkan dengan stem cell dari sumsum tulang.
Kerugian umbilical cord blood stem cell:
1. Kemungkinan terkena penyakit genetik. Ada beberapa penyakit genetik yang tidak terdeteksi
saat lahir sehingga diperlukan follow up setelah donor beranjak dewasa.
2. Jumlah stem cell relatif terbatas sehingga ada ketidaksesuaian antara jumlah stem cell yang
diperlukan resipien dengan yang tersedia dari donor, karena jumlah sel yang dibutuhkan
berbanding lurus dengan usia, berat badan dan status penyakit.
Keuntungan adult stem cell:
1. Dapat diambil dari sel pasien sendiri sehingga menghindari penolakan imun.
2. Sudah terspesialisasi sehingga induksi menjadi lebih sederhana.
3. Secara etis tidak ada masalah.
Kerugian adult stem cell:
1. Jumlahnya sedikit, sangat jarang ditemukan pada jaringan matur sehingga sulit mendapatkan
adult stem cell dalam jumlah banyak.
2. Masa hidupnya tidak selama embryonic stem cell.
3. Bersifat multipoten, sehingga diferensiasi tidak seluas embryonic stem cell yang bersifat
pluripoten.
TERAPI BERDASARKAN SEL (CELL-BASED THERAPY)
Dalam tulisan ini, pembahasan bersifat singkat dan hanya membahas potensi stem cell pada
sebagian kecil penyakit
Stem Cell untuk Diabetes (1)
Pada diabetes, terjadi kekurangan insulin atau kurangnya kepekaan terhadap insulin. Dalam hal
ini transplantasi sel pulau Langerhans diharapkan dapat memenuhi kebutuhan insulin. Pada
awalnya, kira-kira 10 tahun yang lalu, hanya 8% transplantasi sel pulau Langerhans yang
berhasil. Hal ini terjadi karena reaksi penolakannya besar sehingga diperlukan sejumlah besar
steroid; padahal makin besar steroid yang dibutuhkan, makin besar pula kebutuhan metabolik
pada sel penghasil insulin. Namun, baru-baru ini penelitian yang dilakukan oleh James Shapiro
dkk. di Kanada, berhasil membuat protokol transplantasi sel pulau Langerhans dalam jumlah
banyak dengan metode imunosupresi yang berbeda dengan yang sebelumnya.
Pada penelitian tersebut, 100% pasien yang diterapi transplantasi sel pulau Langerhans pankreas
tidak memerlukan injeksi insulin lagi dan gula darahnya tetap normal setahun setelah
transplantasi. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan untuk diabetes ini mengambil sumber
stem cell dari kadaver, fetus, dan dari embryonic stem cell. Selanjutnya, masih dibutuhkan
penelitian untuk menemukan cara membuat kondisi yang optimal dalam produksi insulin,
sehingga dapat menggantikan injeksi insulin secara permanen.
Stem Cell untuk Skin Replacement (4)
Dengan bertambahnya pengetahuan mengenai stem cell, maka peneliti telah dapat membuat
epidermis dari keratinosit yang diperoleh dari folikel rambut yang dicabut. Hal ini
memungkinkan transplantasi epidermis autolog, sehingga menghindari masalah penolakan.
Pemakaian skin replacement ini bermanfaat dalam terapi ulkus vena ataupun luka bakar.
Stem Cell untuk Penyakit Parkinson (1,9)
Pada penyakit Parkinson, didapatkan kematian neuron-neuron nigra-striatal, yang merupakan
neuron dopaminergik. Dopamin merupakan neurotransmiter yang berperan dalam gerakan tubuh
yang halus. Dengan berkurangnya dopamin, maka pada penyakit Parkinson terjadi gejala-gejala
gangguan gerakan halus. Dalam hal ini transplantasi neuron dopamin diharapkan dapat
memperbaiki gejala penyakit Parkinson.
Tahun 2001, dilakukan penelitian dengan menggunakan jaringan mesensefalik embrio manusia
yang mengandung neuron-neuron dopamin. Jaringan tersebut ditransplantasikan ke dalam otak
penderita Parkinson berat dan dipantau dengan alat PET (Positron Emission Tomography).
Hasilnya setelah transplantasi terdapat perbaikan dalam uji-uji standar untuk menilai penyakit
Parkinson, peningkatan fungsi neuron dopamin yang tampak pada pemeriksaan PET; perbaikan
bermakna ini tampak pada penderita yang lebih muda. Namun setelah 1 tahun, 15% dari pasien
yang ditransplantasi ini kambuh setelah dosis levodopa dikurangi atau dihentikan.
Stem Cell untuk Stroke (10,11,12)
Dahulu dianggap bahwa sekali terjadi kematian sel pada stroke, maka akan menimbulkan
kecacatan tetap karena sel otak tidak mempunyai kemampuan regenerasi. Tapi anggapan berubah
setelah para pakar mengetahui adanya plastisitas pada sel-sel otak dan pengetahuan mengenai
stem cell yang berkembang pesat belakangan ini Beberapa penelitian dengan menggunakan stem
cell dari darah tali pusat manusia yang diberikan intravena kepada tikus yang arteri serebri
medianya dioklusi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Ada pengurangan volume lesi
sebanyak 40% dan adanya kemampuan kembali ke 70% fungsi normal. Terdapat pemulihan
fungsional pada kelompok yang ditransplantasi stem cell dari darah tali pusat dibandingkan
dengan kelompok kontrol dan tampak stem cell dari darah tali pusat bermigrasi masuk ke otak.
Penelitian dengan menggunakan mesenchymal stem cell (MSC) dari sumsum tulang autolog
yang diberikan intravena pada 30 penderita stroke juga memperbaiki outcome yang dinilai dari
parameter Barthel Index dan modified Rankin Scale.
Stem Cell untuk Penyakit Jantung (13)
Penelitian terkini memberikan bukti awal bahwa adult stem cells dan embryonic stem cell dapat
menggantikan sel otot jantung yang rusak dan memberikan pembuluh darah baru. Strauer dkk.
mencangkok mononuclear bone marrow cell autolog ke dalam arteri yang menimbulkan infark
pada saat PTCA 6 hari setelah infark miokard akut. Sepuluh pasien yang diberi stem cell area
infarknya menjadi lebih kecil dan indeks volume stroke, left ventricular end-systolic volume,
kontraktilitas area infark, dan perfusi miokard menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Perin dkk. memberikan transplantasi bone marrow mononuclear cells
autolog yang diinjeksikan pada miokard yang lemah dengan panduan electromechanical
mapping pada 14 pasien gagal jantung iskemik kronik berat. Single-photon emission computed
tomography myocardial perfusion scintigraphy menunjukkan penurunan defek yang signifikan
dan perbaikan fungsi sistolik ventrikel kiri global pada pasien yang diterapi.
KEPUSTAKAAN
1. The Stem Cells – Stem cell information – The Official National Institute of Health Resource for Stem cell
Research
2. Anatomy 101: Stem cells – Reeve Irvine Research Center http://www.reeve.uci.edu/anatomy/stemcells.php
3. Stem Cell – Wikipedia - http://en.wikipedia.org/wiki/Stem_cell
4. Stem Cellsfor Cell-Based Therapies, Lauren Pecorino – American Institute of Biological Science.
5. Stem Cell Therapy – Research in focus - MRC (Medical Research Council)
6. Therapeutic Use of Cell Nuclear Replacement:Therapeutic Cloning – Research in focus - MRC (Medical
Research Council)
7. F2-S-Cord Blood Stem Cell Transplantation – Leukemia & Lymphoma Society. http://www.leukemia-
lymphoma.org/all_mat_toc.adp?item_id=9622
8. What Are Stem Cells? – CSA Guide to Discovery - http://www.csa.com/discoveryguides/stemcell/overview.php
9. Transplantation ofEmbryonic Dopamine Neurons for Severe for Severe Parkinson’s Disease . NEJM
2001;344:710 – 719
10. Intravenous Administration of Human Umbilical Cord Blood Reduces Behavioral Deficits After Stroke in Rats.
Stroke 2001;32:2682
11. Umbilical cord blood-derived stem cells given intravenously reduce stroke damage.
www.medicalnewstoday.com
12. Autologousmesenchymal stem cell transplantation in stroke patients – Ann. Neurol.2005 Jun;57(6):874-82 13.
Stem-Cell Transplantation in Myocardial Infarction:A Status Report – Ann. Intern. Med. 2004 May;140(9):729 –
737
Sumber
Virgi Saputra.Dasar-dasar Stem Cell dan Potensi Aplikasinya dalamIlmu Kedokteran.Cermin Dunia
Kedokteran No.153,2006. Tersedia di http://www.sci-indonesia.org/wp-
content/themes/kalbe/pic/153_12Dasarstemcelldanpotensiaplikasinya.pdf.
STEM CELL
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latarbelakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentang kesehatan, penelitian dalam bidang
stem cell mengalami kemajuan. Hal ini tidak terlepas dari upaya manusia untuk mengobati penyakit-
penyakit yang sudah tidak mungkin untuk diobati lagi baik secara konservatif maupun operatif.
Para ahli saat ini telah mulai meneliti kemungkinan penggunaan stem cell untuk mengobati
penyakit atau kelainan yang belum bisa untuk diobati dengan obat-obatan atau tindakan operatif,
khususnya penyakit degeneratif maupun kelainan lainnya seperti penyakit ganas. Selain itu stem cell
juga digunakan dalam penelitian untuk mencari obat-obat baru pada tingkat laboratorium maupun
untuk mempelajari patogenesis penyakit.
1.1 Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan stem cell ?
 Apakah pengobatan stem cell itu ?
 Bagaimana stem cell menurut prinsip keperawatan?
 Bagaimana stem cell menurut agama islam ?
 Bagaimana stem cell menurut undang –undang ?
1.2Tujuan
 Mahasiswadapat mengetahui fungsi stemcell
 Mahasiswadapat mengetahui kegunaanstemcell padatubuhmanusia
1.2 TujuanKhusus
 Mahasiswadapat mengetahui pengertianstemcell
 Mahasiswadapat mengetahui kegunaanstemcell padapengobatan
 Mahasiswadapat mengetahui pandanganstemcell dari prinsipkeperawatan
 Mahasiswadapat mengetahui pandangan stemcell dari agamaislam
 Mahasiswadapat mengetahui pandanganstemcell dari undang-undang
1.3 Manfaat
 Mengetahui pengobatanmenggunakanstemcell
 Mengetahui pandanganmasyarakatterhadappengobatanstemcell
 Mengetahui kegunaandari pengobatanstemcell
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN STEM CELL
Stem cell(sel punca) adalah sel induk yang dapat berdeferensial atau dapat merubah diri
menjadi berbagai sel sesuai dengan lingkungan, bisa berubah-ubah menjadi sel otot, sel endokrin,
ephitel, dan lain-lain kemudian berkembang lagi menjadi stemcell. Stemcell dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti plasenta, tali pusat janin, darah, dan sumsum tulang belakang. Sedangkan
menurutsumberlainstemcell yaitusuatusel yangbelummatangataubelumberdeferensiasi (berubah)
menjadi sel ataujaringantertentu.Dalambahasaindonesia,stemcell disebut sebagai sel punca atau sel
induk.Sedangkandalambahasakedokteran,stemcelldapatberupa sel unipoten (hanya dapat berubah
menjadi satujenissel), multipoten (dapat berubah menjadi beberapa jenis sel), atau totipoten (dapat
berubah menjadi jaringan apapun)
Stem cell mempunyai 2 sifat yang khas yaitu
1. Differensiasi yaitu kemampuan untuk berkembang menjadi sel lain. Stem cell mampu
berkembangmenjadi berbagai jenisselyangspesifik misalnyasel saraf,sel ototjantung,sel otot
rangka, sel pankreas dan lain-lain
2. Regenerasi yaitu kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri. Stem
cell mampu membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.
Berdasarkan kemampuannya untuk berdifferensiasi stem cell dibagi menjadi :
1. Totipotentadalahsel puncayangdapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel yatu zigot. Sel
ini merupakan sel embrionik awal yang mempunyai kemampuan untuk membentuk berbagai
jenissel termasukmembentuksatuindividuyangutuh danberbagai sel padaembrio yangdapat
menyusun plasenta.
2. Pluripotentyaitustemcellsyangdapatberdifferensiasi menjadi 3 lapisan germinal (ektoderm,
mesoderm,danendoderm) tetapi tidakdapatmenjadi jaringanekstraembrioniksepertiplasenta
dan tali pusat. Yang termasuk stem cells pluripotent adalah embrionik .
3. Multipotent yaitu stem cell yang dapat berdifferensiasi menjadi banyak jenis sel misalnya
hemopoeticstemcellsyangterdapatpadasumsumtulangyangmempunyai kemampuan untuk
berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terdapat dalam darah seperti eritrosit, lekosit
dan trombosit
4. Unipotent yaitu stem cells yang hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Stem cells mempunyai
sifatmasih dapat mempebaharui atau meregenerasi diri Contohnya erythroid progenitor cells
hanya mampu berdifferensiasi menjadi sel darah merah.
Berdasarkan sumbernya stem cell dibagi menjadi:
1. Zigot yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu ovum (fertilisasi)
2. Embrionicstemcellsyaitusel-selstemyangdiperoleh dari inner cell mass dari suatu blastocyst
(embrioyangterdiri atas50-150 sel,kira-kirahari ke-5pascapembuahan).Embryonicstemcells
biasanyadidapatkandari sisaembrioyangtidakdipakai dari IVF (in vitro fertilization). Sel stem
ini mempunyai sifatdapatberkembang biak secara terus menerus dalam media kultur optimal
pada kondisi tertentu dan dapat diarahkan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel yang
terdifferensiasi seperti sel jantung, sel kulit, neuron, hepatosit dan sebagainya.
3. Fetus yang dapat diperoleh dari klinik aborsi
4. Stemcell darahtali pusat yaitustem cell yang diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera
setelahbayi lahir. Stemcells dari darahtali pusatmerupakanjenishematopoeticstemcells.Ada
2 tipe stemcells dalamdarahtali pusat yaitu hematopoetic stem cells dan mesenchymal stem
cells.
5. Adult stem cells yaitu stem cells yang diambil dari jaringan dewasa yaitu :
a. Sumsum tulang
Ada 2 jenis stem cells pada sumsum tulang yaitu
1) hematopoetic stem cells yaitustem cells yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah
2) stromal stem cells atau disebut juga mesenchymal stem cell
b. Jaringan lain pada dewasa seperti pada susunan saraf pusat, adiposa (jaringan lemak),
otot rangka, pankreas
Adultstemcell mempunyai sifat plastis artinya selain berdifferensiasi menjadi sel yang sesuai
denganjaringanasalnyaadultstemcellsjugadapatberdifferensiasi menjadi sel jaringan lain, misalnya
neural stemcellsdapatberubahmenjadi sel darah,stromal stemcell dari sumsumtulangdapatberubah
menjadi sel otot jantung dan sebagainya.
2.2 Pengobatan stem cell
Para ahli sedang giat melakukan berbagai penelitian untuk menggunakan stem cell dalam
mengobati berbagai penyakit. Penggunaan stem cells untuk mengobati penyakit dikenal sebagai Cell
BasedTherapy. Prinsipterapi adalahdenganmelakukantransplantasi stemcellspadaorgan yang rusak.
Tujuan dari transplantasi stem cells ini adalah
1. Mendapatkanpertumbuhandanperkembangansel-sel baruyang sehat pada jaringan atau organ tubuh
pasien
2. Menggantikansel-sel spesifikyang rusak akibat penyakit atau cidera tertentu dengan sel-sel baru yang
ditranspalantasikan.
Sel stemembryonicsangat plastik dan mempunyai kemampuan untuk dikembangkan menjadi
berbagai macam jaringan sel seperti neuron, kardiomiosit, osteoblast, fibroblast, sel-sel darah dan
sebagainya, sehingga dapat dipakai untuk menggantikan jaringan yang rusak. Sel stem dewasa juga
dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit degeneratif, tetapi kemampuan plastisitasnya
sudahberkurang.Keuntungandari penggunaan sel stem dewasa yaitu tidak atau kurang menimbulkan
masalah dan kontroversi etika. Darah tali pusat (umbilical cord blood) saat ini sedang gencar diteliti
manfaatnya untuk mengatasi berbagai penyakit degeneratif karena lebih mudah didapat, banyak
mengandung stem cells, immunogenecity rendah, plastisitasnya cukup baik dan tidak membutuhkan
100% kecocokan HLA.
Dengan memberikan nutrisi yang cocok stem cell dapat memperbanyak diri di laboratorium
tanpa mengalami prosesdifferensiasi,sehinggamenghasilkanturunanstemcellsdenganmateri genetik
yang sama yang berguna untuk riset.
Ada beberapa alasan penggunaan stem cell dalam cell based therapy:
1. stem cell dapat diperoleh dari pasien sendiri, artinya transplantasi dapat bersifat autolog
sehinggamenghindari potensi rejeksi.Berbedadengantransplantasi organ yang membutuhkan
organ donoryang harusmatch, transplantasi stemcellsdapatdilakukantanpaorgandonor yang
sesuai.
2. mempunyai kemampuan untuk berproliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh sel dalam
jumlah besar dari sumber yang terbatas. Pada luka baker yang luas jaringan kulit yang tersisa
tidakcukupuntukmenutupi lesi lukabakertersebut.Hal ini dapatdiatasi dengan menggunakan
terapi stem cell.
3. mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi melalui metoda
transfer gen.
4. mempunyai kemampuan untuk bermigrasi kejaringan target misalnya ke otak
5. mempunyai kemampuan untuk berintegrasi dengan jaringan host dan berinteraksi dengan
jaringan sekitarnya
Keuntungan penggunaan transplantasi stem cells untuk mengobati penyakit adalah
1. tidak perlu adanya kecocokan donor
2. transplantasi autologous lebih baik untuk digunakan
3. untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan jaringan dapat digunakan metoda somatic cell
nuclear transfer) atau terapi kloning. Therapeutic cloning atau disebut Somatic Cell Nuclear
Transfer (SCNT) adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari resiko penolakan atau
rejeksi.Padateknikini inti sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan inti sel resipien. Sel
yang telahdimanipulasiini kemudianakanmembelahdiridansetelahmenjadi blastokista maka
inner cell massnya akan diambil sebagai embryonic stem cells. Stem cells ini kemudian akan
dimasukkankembali kedalamtubuhresipiendanstem cells ini kemudian akan berdifferensiasi
menjadi sel organ (sel beta pankreas, sel otot jantung dan lain-lain). Tanpa reaksi penolakan
karena sel tersebut mengandung materi genetik resipien.
Pengobatan stem cell terhadap penyakit stroke . Pada penyakit stroke dahulu dianggap bahwa
kematian sel yang terjadi akan menyebabkan terjadinya kecacatan permanen akibat sel otak tak
mempunyai kemampuan regenerasi. Anggapan ini berubah setelah para ahli mengetahui adanya
plastisitaspadasel-sel otakdanpengetahuantentangstemcells.Padapenelitianpenyakitstroke dengan
menggunakanstemcellsdari darahtali pusatmenusiayangdiberikanintravenakepadatikusyangarteri
serebri medianya dioklusi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pada penelitian ini didapatkan
pemulihan kembali fungsi normal otak sebesar 70% pada kelompok yang mendapatkan transplantasi
stem cells dari darah tali pusat manusia.
Penelitiandenganmenggunakan mesenchymal stem cells (MSC) dari sumsum tulang autolog yang
diberikan intra vena pada 30 penderita stroke juga memperbaiki outcome yang dinilai dari parameter
Barthel Index dan Modified Rankin Scale.
2.3 Stem cell menurut prinsip keperawatan
2.3.1 Otonomi
Otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri dan nomos berarti aturan.
Sedangkanotonomi sendiri berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri.
Perawat harus menanyakan pada pasien apakah ingin mengguanakan pengobatan stem cell untuk
mengobati penyakitnya.
2.3.2 Beneficience
Beneficience merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain.
Perawatharusmengikuti keinginanpasiendantidakmenentangkeyakinan pasien untuk menggunakan
pengobatan stem cell.
2.3.3 Justice
Keadilan merupakan prinsip moral berlaku adil untuk semua individu. Tindakan yang sama
namun tidak harus identik tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif
sama untuk kebaikan kehidupan seseorang. Perawat harus berlaku adil terhadap pasien maksud dari
berlaku adil adalah mengobati dan merawat sesuai dengan penyakit yang di derita pasien.
2.3.4 Nonmaleficience
Nonmaleficience berartitidakmelukai atautidakmenimbulkan bahaya atau cedera bagi orang
lain.Perawatharusmengobati danmerawatpasiensesuai prosedur yang ada. Jika stem cell merugikan
pasien maka pengobatan stem cell tidak perlu dilakukan.
2.3.5 Moral Right
Stemcell ini bertentangandenganpahammasyarakatkarenaberasal dari embrio dan tali pusat
bayi yang di dapat dari korban aborsi.
2.3.6 Nilai dan Norma Masyarakat
Stem cell berguna bagi pengobatan namun sumber dari sel punca tersebut melanggar norma
masyarakatkarenadari korbanaborsi,sedangkanaborsi dilarangolehagamakarenamembunuhcabang
bayi yang tidak berdosa.
2.4 Stem cell menurut agama
Penggunaan embryonic stem cells lebih dekat dengan hukum menggugurkan kandungan yang
“diharamkan”menurutFatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Musyawarah Ulama tahun 1972 dan
MusyawarahNasional (Munas) MUI tahun1983. NamunFatwa MUI tersebutadapengecualiannya yaitu
memperbolehkan menggugurkan kandungan apabila kandungan tersebut membahayakan si ibu atau
membawa penyakit menular yang berbahaya. Karena pengguguran kandungan untuk tujuan riset
(stemcell research) sangatlahberbedadenganpenggugurankandungandenganalasankesehatan, maka
diperlukan hukum atau dalil tersendiri untuk memutuskan boleh tidaknya stemcell research dengan
menggunakanembryonicstemcell dari hasil menggugurkan kandungan. Tidak disangsikan lagi, hukum
tersebut akan menimbulkan perdebatan yang cukup alot antara kubu yang pro dan kontra stemcell
research. Apapun keputusannya, stemcell research dengan menggunakan embryonic stemcell
kemungkinan besar akan terus berlanjut.
Pemanfaatan janin yang mengalami keguguran atau janin “sisa” hasil pembuahan bayi tabung
untukkepentinganstemcell research mungkin tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Janin tersebut
lebih berguna daripada dibuang secara sia-sia. Pemanfaatan tersebut dapat juga menjadi ibadah bagi
pelakunyakarenadigunakanuntuk kemaslahatan umat manusia. Khusus mengenai bayi tabung, fatwa
MUI memperbolehkanasal sel telurdanspermauntukmembuat bayi tersebut adalah dari kedua orang
tua yang sah menurut hukum Islam, sehingga janin sisa tersebut dapat digunakan untuk kepentingan
stemcell research.
Pembuatan stemcells melalui SCNT (kloning) mempunyai tendensi untuk menimbulkan
perdebatan. Selama ini belum ada fatwa ataupun hukum fiqih yang mengatur mengenai kloning
tersebut. Walaupun demikian, sebagian besar ulama “mengharamkan” kloning dengan alasan proses
tersebut tidak melalui hukum Islam (misalnya perkawinan) dan ikut campurnya fihak ketiga dalam
proses reproduksi tersebut. Namun, perlu diperhatikan bahwa kloning untuk keperluan stemcell
research mungkin berbeda dengan kloning untuk mendapatkan keturunan yang dalam hukum Islam
harus melalui ikatan perkawinan. Jika dirunut secara teliti, proses kloning sebenarnya merupakan
pembuktian kebenaran AlQur’an dalam proses pembuahan Nabi Isa A.S., yang tiada berayah.
Islamadalahagama yang sederhanadanmudahdimengerti dan diamalkan oleh umat manusia.
Dalam Islam, niat merupakan sesuatu yang sangat fundamental. Dengan demikian, niat dalam
melaksanakanstemcell researchtersebutsangatmenentukanbaikburuknyastemcell research. Apabila
stemcell research digunakan untuk membantu umat manusia, misalnya menyembuhkan manusia dari
berbagai penyakit, maka kegiatan tersebut adalah sangat baik. Sebaliknya, apabila digunakan untuk
kejahatan (misalnya menciptakan monster yang mengganggu umat manusia), maka kegiatan tersebut
sangat berlawanandenganajaranIslamdanwajib untuk ditentang. Selanjutnya, cara pengambilan dan
penggunaan embryonic stemcell untuk stemcell research tersebut perlu diperhitungkan pula dalam
pembuatan fatwa tersebut.
2.5 Stem cell menurut Undang-Undang
 UNDANG-UNDANG KESEHATAN NO. 23/1992
Tentang Kesehatan
 PP NO. 39/1995
Tentang Penelitian & Pengembangan Kesehatan
 KEPMENKES NO. 1333/2002
Tentang Penelitian Kesehatan Pada Manusia
 KEPMENKES NO. 1334/2002
Tentang Pembentukan PNEPK(Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan)
Standar bagi semua lembaga yang melakukan penelitian kesehatan Pasal 69:
LITBANGKES dilaksanakan untuk memilih dan menetapkan ilmu pengetahuan dan teknologi
tepat guna yang diperlukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. LITBANG pada manusia
dilaksanakan dengan memperhatikan etika penelitian dan norma hukum, agama, kesusilaan dan
kesopanan dalam masyarakat serta dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan pasien.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stemcell adalahpengobatanpenemuan terbaru oleh para ahli untuk mengobati penyakit ganas.
Namun banyak yang menentang karena tidak sesuai dengan norma masyaratkat. Cara mendapatkan
stemcell yaitudari embriodantali pusat bayi dari korban aborsi.Sedangkan aborsi dilarang oleh agama
karena membunuh cabang bayi yang tidak berdosa. Setiap penyakit pasti ada obatnya namun masih
banyak cara lain yang benar untuk mengobati penyakit ganas.
DAFTAR PUSTAKA
Emi Suhaeni,mimin. 2004.EtikaKeperawatan.jakarta.EGC
http://www.stemcells.nih.gov/info, diunduh pada tanggal 29 november 2011 pukul 18.00
http://www.usccb.org/prolife/issues/bioethics, diunduh pada tanggal 29 november 2011 pukul 18.00
http://www.vatican.va/roman_curia/secretariat_state/2004/documents/rc_seg-
st_20040927_cloning_en.html, diunduh tanggal29 November2011 pukul 18.35
http://www.vatican.va/roman_curia/pontifical_academies/acdlife/documents/rc_pa_acdlife_doc_2000
0824_cellule-staminali_en.html, diunduh pada tanggal 29 November 2011 pukul 18.55
MAKALAHBIOETIKA
BIOETIK DALAM STEM SEL
KAIDAH BIOETIKA STEM SEL UNTUK TERAPI PENYAKIT
PENGGUNAAN DARAH MENSTRUASI SEBAGAI STEM SEL UNTUK MENGOBATI STROKE DAN
GANGGUAN SYARAF LAINNYA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stem cell adalah sel tubuh yang belum terdiferensiasi, sehingga dapat berkembang menjadi
macam-macamsel manusiawi.Penggunaan teknologi dalam penggunaan stem cell ini dapat membuka
perspektif baru dalam dunia kedokteran. Penggunaan teknologi stem cell dapat menjadi bentuk
pengobatan dengan menggantikan sel-sel yang sudah rusak dengan sel-sel induk yang berpotensi
tumbuh sebagai sel-sel baru yang sehat. Metode ini membuka jalan baru untuk menyelamatkan
penderita kanker dan berbagai penyakit lain yang belum ada obatnya.
Penelitian teknologi stem cell menimbulkan kontroversi saat banyak peneliti ingin
mengembangkanteknologi stem cell dari embrio manusia yang dapat mendatangkan banyak manfaat.
Permasalahan etis ini terjadi karena menggunakan embrio sebagai bahan penelitian akan menutup
kemungkinanbagi embrioitumemperolehkehidupan sebagai manusia. Banyak peneliti setuju dengan
penggunaan teknologi ini karena dapat memperoleh manfaat yang sangat besar walaupun harus
mengorbankan embrio.
Pada tanggal 15 Juli 2005, parlemenUni Eropa menyetujui anggaran2007-2013 untukpenelitian
biomedisyangmelibatkanselinduk,termasuksel indukembrionik.Di lainsisi,padatanggal 19 Juli 2005,
PresidenGeorge W.Bushmemvetoundang-undangyangbermaksudmenyetujui pendanaan penelitian
biomedis ini di Amerika Serikat dan pada bulan Juni 2007, Presiden Bush kembali mengeluarkan veto
untukmenghalangi rancangan Undang-Undang yang mau menyediakan dana bagi penelitian biomedis
ini.
Kembali kepadasejarahpenggunaanmanusiasebagai objekpenelitian yang banyak membunuh
manusia oleh dokter-dokter pada era kejayaan Nazi, beberapa badan mengatur dan membatasi
penelitiankedokterandenganmengembangkanetikapenelitianbiomedis. Misalnya , deklarasi Helsinki
yang dirumuskan oleh World Medical Association pada tahun 1964, menetapkan bahwa keprihatinan
untukkepentingan-kepentingansubjekpenelitianharusselalumelebihi kepentingan-kepentingan ilmu
pengetahuan dan masyarakat. Bioetik yang dkembangkan bermaksud mengutamakan kepentingan
subjek penelitian dan mengutamakan hak subjek di atas penelitian.
Dalam mengembangkan penelitian biomedis yang melibatkan stem cell, sebuah penelitian di
Amerika menemukan bahwa sel punca yang terdapat pada darah menstruasi dapat mendatangkan
banyak manfaat. Diantaranya dapat menjadi salah satu terapi untuk mengobati pasien dengan stroke,
osteoporosis, Alzheimer, dan parkninson. Untuk sementara ini, penelitian ini belum menimbulkan
kontroversi,berbedadenganpenelitiansel puncayangmelibatkanombriomanusia. Dalam makalah ini,
penulismengkaji penerapankaidah bioetik dalam penelitian dan teknologi yang melibatkan sel punca
pada darah menstruasi.
1.2 Tujuan
Adapuntujuanpenulisanmakalah ini adalah melakukan pengkajian dan studi bioetik terhadap
penelitian biomedis yang melibatkan stem cell pada darah menstruasi untuk terapi pengobatan
berbagai penyakit.
BAB II
ISI
2.1 Kaidah Bioetik
2.1.1 Definisi dan Sejarah Bioetika
Perkembangan yang begitu pesat di bidang biologi dan ilmu kedokteran membuat etika
kedokterantidakmampulagi menampungkeseluruhanpermasalahanyangberkitandengankehidupan.
Etika kedokteran berbicara tentang bidang medis dan kedokteran saja, terutama hubungan dokter
denganpasien,keluarga,masyarakatdantemansejawat.Olehkarenaitu, sejak tiga dekade terakhir ini
telah dikembangkan bioetika atau disebut juga etika biomedis.
Bioetikaberasal dari katabiosyangberarti kehidupandanethosyangberarti norma-normaatau
nilai-nilai moral. Bioetika atau bioetika medis merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang
ditimbulkanolehperkembangandi bidangbiologi danilmukeokteranbaik secara mikromaupun makro,
masa kini dan masa mendatang ( Bartens, 2001).
Bioetika mencakup isu-isu sosial,agama, ekonomi dan hukum bahkan politik. Bioetik selain
membicarakan bidang medis, seperti abortus, eutanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi
buatandan rekayasagenetik, membahas pula masalah kesahatan, faktor budaya yang berperan dalam
lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas, penyembuhan tradisional, lingkungan kerja,
demografi dansebagainya.Bioetikamemberi perhatianyangbesar pula terhadap penelitian kesehatan
pada manusia dan hewan percobaan.
Masalah bioetikamulai ditelitipertamakali oleh institute for the study of society, ethics and the
life sciences,NewYork ( AmerikaSerikat) padatahun 1969. Kini terdapatbanyaklembaga di dunia yang
menekuni penelitian dan diskusi mengenai berbagai isu etika biomedik.
Di indonesiabioetika baru berkembang sekitar satu dekade terakir yang dipelopori oleh pusat
pengembangan etika universitas atma jaya jakarta. Perkembangan ini sangat menonjol setelah
universitas Gajahmada Yogyakarta yang melaksanakan pertemuan bioethics 2000., An International
Exchange dan pertemuan nasional 1 bioetika dan humaniora pada bulan agustus 2000. Pada waktu itu
universitas Gajahmada juga mendirikan Center for Bioethics and Medical Humanities. Dengan
terselengaranyapertemuannasional2bioetikadanhumaniorapadatahun2002 di bandung,pertemuan
3 pada tahun 2004 di Jakarta dan pertemuan 4 pada tahun 2006 di Surabaya serta telah terbentuknya
Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan Indonesia ( JBHKI ) pada tahun 2002, diharapkan studi
bioetika akan lebih berkembang dan tersebar luas di seluruh indonesia pada masa datang.
Humanioraatau humanitiesmerupakanpemikiran yang berkaitan dengan martabat dan kodrat
manusia seperti yang terdapat dalam sejarah, filsafat, etika, bahasa dan satra.
Etika kedokteran, etik( ethics) berasal dari kata yunani ethos yang berarti akhlak, adat
kebiasaan, watak, perasaan, sikap, yang baik, yang layak. Menurut kamus umum bahasa indonesia
(Purwadarminta,1993),etikaadalahilmupengetahuantentangazas,akhlak.SedangkanmenurutKamus
Besar Bahasa Indonesia dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika adalah:
1. Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang kewajiban moral
2. Kumpulan atau seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3. Nilai yang benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Menurut kamus kedokteran (Ramali dan Pamuncak,1987), etika adalah pengetahuan tentang
perilaku yang benar dalam suatu profesi.
Istilah etika dan etik sering di pertukarkan pemakaiannya dan tidak jelas perbedaan diantara
keduanya. Dalam buku ini, yang dimaksud dengan etika adalah ilmu yang mempelajari asas, akhlak,
sedangkan etik adalah seperangkat asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak seperti dalam kode
etik.Istilahetisbiasanyaadigunakanuntukmenyatakan sesuatu sikap atau pandangan yang secara etis
dapat diterima (ethically acceptable) atau tidak dapat diterima (ethically unacceptable) tidak etis.
2.1.2 Kaidah Bioetika dalam Bidang Kedokteran
Fondasi etika kedokteran dibangun oleh 3 hal pokok yaitu: moralitas eksternal, etika internal
dan moralitas internal. Moralitas eksternal merupakan teori-teori etika yang diterapkan dalam dunia
kedokteran.Sedangkanetikainternal adalah kode etik profesi yang dibuat dan ditetapkan oleh dokter
dan untukdoktersebagai bentukpertanggungjawabanprofesi padamasyarakat.Yangmembuatdinamis
adalah moralitas internal. Moralitas internal adalah merupakan fenomena umum yang terjadi dalam
hubungandokterpasien.Dalamkonteksiniamattergantungdenganfaktaempirikyangadapadapasien
secara individual.
Menurut Pellegrino, meskipun ketiga aspek tersebut tumbuh dan berkembang secara bebas
satu sama lain,empatprinciple based of bioethics atau kini populer dengan kaidah dasar bioetika dari
BeuchampsandChildress merupakan salah satu contoh teori yang dapat menyatukan antara moralitas
eksternal danfaktaempirikklinik(moralitasinternal). Etika kedokteran sebagai profesi luhur, bersama
dengan etika lingkungan hidup dan ilmu pengetahuan telah memberi andil terhadap kaidah dasar ini
dengan menyumbangkan 4 kaidah dasar bioetika yakni: sikap berbuat baik (beneficence), tidak
merugikan orang lain (non maleficence), berlaku adil (justice) dan menghormati otonomi pasien
(autonomy).
1. Beneficence
Dalam arti bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter tersebut
harus berusaha maksimal agar pasiennya tetap dalam kondisi sehat. Perlakuan terbaik kepada pasien
merupakan poin utama dalam kaidah ini. Kaidah beneficence menegaskan peran dokter untuk
menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif untuk
memaksimalisasiakibatbaikdaripadahal yangburuk.Prinsipprinsipyangterkandungdidalamkaidahini
adalah;
a) Mengutamakan Alturisme.
b) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.
c) Memandangpasienataukeluargabukanlahsuatutindakantidakhanyamenguntungkanseorangdokter.
d) Tidak ada pembatasan “goal based”.
e) Mengusahakanagarkebaikanataumanfaatnyalebihbanyakdibandingkandengansuatukeburukannya.
f) Paternalisme bertanggung jawab/kasih saying.
g) Menjamin kehidupan baik-minimal manusia.
h) Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan.
i) Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain inginkan.
j) Memberi suatu resep berkhasiat namun murah.
k) Mengembangkan profesi secara terus menerus.
l) Minimalisasi akibat buruk.
2. Non – Malficence
Non-malficence adalahsuatuprinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang
memperburukpasiendanmemilihpengobatanyangpalingkecilresikonyabagi pasienyangdirawatatau
diobati olehnya. Pernyataan kuno Fist, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti. Non-malficence
mempunyai ciri-ciri:
a) Menolong pasien emergensi
b) Mengobati pasien yang luka
c) Tidak membunuh pasien
d) Tidak memandang pasien sebagai objek
e) Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien
f) Melindungi pasien dari serangan
g) Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter
h) Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
i) Menghindari misrepresentasi
j) Memberikan semangat hidup
k) Tidak melakukan white collar crime
3. Autonomi
Dalamkaidahini,seorangdokterwajibmenghormatimartabatdanhak manusia.Setiapindividu
harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib sendiri. Dalam hal ini
pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomi bermaksud
menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri.
Kaidah Autonomi mempunyai prinsip – prinsip sebagai berikut:
a) Menghargai hak menentukan nasib sendiri
b) Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan
c) Berterus terang menghargai privasi
d) Menjaga rahasia pasien
e) Menghargai rasionalitas pasien
f) Melaksanakan Informed Consent
g) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
h) Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien
i) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien
sendiri
j) Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
k) Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikann pasien
l) Mejaga hubungan atau kontrak
4. Justice
Keadilan atau Justice adalah suatu prinsip dimana seorang dokter wajib memberikan perlakuan
sama rata serta adil untukkebahagiaandankenyamananpasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi,
pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan
kewarganegaraan tidak boleh mengubah sikap dan pelayanan dokter terhadap pasiennya. Justice
mempunyai ciri-ciri :
a) Memberlakukan segala sesuatu secara universal
b) Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan
c) Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
d) Menghargai hak sehat pasien
e) Menghargai hak hukum pasien
f) Menghargai hak orang lain
g) Menjaga kelompok rentan
h) Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar SARA, status social, dan sebagainya
i) Tidak melakukan penyalahgunaan
j) Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien
k) Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya
l) Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian secara adil
m) Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten
n) Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah atau tepat
o) Menghormati hak populasi yang sama sama rentan penyakit atau gangguan kesehatan
p) Bijak dalam makroalokasi
2.2 Stem Sel
2.2.1 Definisi dan Sejarah Stem Sel
Stem cell adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi yang mempunyai 2 sifat:
1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem cell mampu
berkembangmenjadi berbagai jenisselmatang,misalnyasel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel
pankreas, dan lain-lain.
2. Kemampuanuntuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew).
Dalamhal ini stemcell dapat membuatsalinansel yangpersissamadengandirinyamelalui pembelahan
sel.
Pada 1800-an, profesional medis datang untuk mengetahui bahwa beberapa sel dapat
menghasilkan sel-sel lain dan di tahun 1900-an, itu bisa membuktikan bahwa sel induk dapat
menghasilkan bahkan sel darah. Para ahli sumsum tulang ditransplantasikan ke pasien yang memiliki
leukemia. Padahal, hal itu tidak berhasil tetapi termotivasi para ahli untuk membuat transplantasi
sumsum tulang berhasil pada manusia. Ini dilakukan di Perancis pada 1950-an.
Jean Dausset mengatakan bahwa protein pada permukaan sel leukosit atau antigen HLA.
Denganbantuandari antigenHLA,sistemkekebalantubuhmenentukannegarayang sehatsel dan harta
benda mereka. Pada tahun 1960, transplantasi sel dilakukan antara saudara kandung. Setelah ini,
Undang-Undang Transplantasi Organ Nasional pada tahun 1984 dan National Marrow Donor Program
itu dilakukan. Lebih dari 16.000 transplantasi dilakukan selama periode ini, dan itu menemukannya
menyembuhkan penyakit seperti immunodeficiencies, hemofilia dan kanker darah atau leukemia.
2.2.2 Jenis-jenis Stem Sel
Berdasarkan Potensi atau Kemampuan Berdiferensiasi
Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi:
1. Totipotent.Dapatberdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam stem cell totipotent
adalah zigot (telur yang telah dibuahi).
2. Pluripotent. Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm,
tapi tidakdapat menjadi jaringanekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem
cell pluripotent adalah embryonic stem cells.
3. Multipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya: hematopoietic stem cells.
4. Unipotent. Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem cell, stem cell
unipotenmempunyai sifatdapatmemperbaharui ataumeregenerasidiri (self-regenerate/self-renew).
Berdasarkan Sumbernya
Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi
menjadi:
1) Zygote. Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur .
2) Embryonic stem cell. Diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri dari 50 –
150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell biasanya didapatkan dari sisa
embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini telah dikembangkan teknik
pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat terus
hidupdanbertumbuh.Untukmasadepanhal ini mungkin dapat mengurangi kontroversi etis terhadap
embryonic stem cell.
3) Fetus. Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi.
4) Stemcell darahtali pusat.Diambil dari darahplasentadantali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cell
dari darah tali pusat merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang menggolongkan jenis
stem cell ini ke dalam adult stem cell.
5) Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari:
a. Sumsum tulang.
Ada 2 jenis stem cell dari sumsum tulang:
− hematopoieticstemcell.Selaindari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic stem cell
dapat diperoleh juga dari darah tepi.
− stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell.
b. Jaringan lain pada dewasa seperti pada:
− susunan saraf pusat
− adiposit (jaringan lemak)
− otot rangka
− pankreas
Adultstemcell mempunyai sifat plastis,artinyaselain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai dengan
jaringanasalnya,adultstemcell jugadapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lain. Misalnya: neural
stemcell dapatberubahmenjadi sel darah,atau stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah
menjadi sel otot jantung, dan sebagainya.
2.2.3 Mekanisme Stem Sel
Stem cell dapat diperoleh melalui teknik transplantasi. Transplantasi stem cell dapat
berupa transplantasi autologus, transplantasi alogenik, dan transplantasi singenik.
1. Transplantasi autologus,yaitu transplantasi menggunakan sel induk pasien sendiri, yang dikumpulkan
sebelum pemberian kemoterapi dosis tinggi.
2. Transplantasi alogenik,yaitu transplantasi menggunakan sel induk dari donor yang cocok, baik dengan
hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga.
3. Transplantasi singenik, yaitu transplantasi menggunakan sel induk dari saudara kembar identik.
Berdasarkan sumbernya, transplantasi stem cell dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.
a) Transplantasi sel induk dari sumsum tulang (bone marrow transplantation)
Sumsumtulangadalahjaringansponsyangterdapatdalam tulang-tulangbesarseperti tulang pinggang,
tulangdada,tulangpunggung,dantulangrusuk.Sumsumtulang merupakan sumber yang kaya akan sel
induk hematopoietik. Sejak dilakukan pertama kali kira-kira 30 tahun yang lalu, transplantasi sumsum
tulangdigunakansebagai bagiandari pengobatan leukemia,limfomajenistertentu,dan anemiaaplastik.
Karenateknikdanangka keberhasilannya semakin meningkat, maka pemakaian transplantasi sumsum
tulang sekarang ini semakin meluas. Pada transplantasi ini prosedur yang dilakukan cukup sederhana,
yaitu biasanya dalam keadaan teranestesi total. Sumsum tulang (sekitar 600 cc) diambil dari tulang
panggul donordenganbantuan sebuah jarum suntik khusus, kemudian sumsum tulang itu disuntikkan
ke dalamvenaresipien. Sumsumtulangdonorberpindahdanmenyatudi dalamtulangresipien dan sel-
selnyamulai berproliferasi. Pada akhirnya jika semua berjalan lancar, seluruh sumsum tulang resipien
akan tergantikan dengan sumsum tulang yang baru. Namun, prosedur transplantasi sumsum tulang
memiliki kelemahan karena sel darah putih resipien telah dihancurkan oleh terapi radiasi dan
kemoterapi. Sumsum tulang yang baru memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk menghasilkan
sejumlah sel darah putih yang diperlukan guna melindungi resipien terhadap infeksi. Transplantasi
sumsum tulang memerlukan kecocokan HLA 6/6 atau paling tidak 5/6. Risiko lainnya adalah timbulnya
penyakit GvHD, di mana sumsum tulang yang baru menghasilkan sel-sel aktif yang secara imunologi
menyerangsel-selresipien. Selainitu,risikokontaminasiviruslebihtinggi danprosedurpencariandonor
yang memakan waktu lama.
b) Transplantasi sel induk darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation)
Seperti halnyasumsumtulang, peredarandarahtepi merupakansumbersel induk walaupun jumlah sel
indukyangdikandungtidaksebanyakpada sumsum tulang. Untuk mendapatkan jumlah sel induk yang
jumlahnya mencukupi untuk suatu transplantasi, biasanya pada donor diberikan granulocyte-colony
stimulatingfactor(G-CSF) untukmenstimulasi sel indukhematopoietik bergerak dari sumsum tulang ke
peredaran darah. Transplantasi ini dilakukan dengan proses yang disebut aferesis. Jika resipien
membutuhkansel induk hematopoietik, pada proses ini darah lengkap diambil dari donor dan sebuah
mesinakanmemisahkandarahmenjadi komponen-komponennya,secaraselektifmemisahkanselinduk
dan mengembalikan sisa darah ke donor. Transplantasi sel induk darah tepi pertama kali berhasil
dilakukanpadatahun1986. Keuntungantransplantasi sel indukdarahtepi adalah lebih mudah didapat.
Selain itu, pengambilan sel induk darah tepi tidak menyakitkan dan hanya perlu sekitar 100
cc. Keuntunganlain,sel indukdarahtepi lebihmudahtumbuh.Namun,sel indukdarahtepi lebihrentan,
tidaksetahansumsumtulang.Sumsumtulangjugalebihlengkap,selainmengandungsel induk juga ada
jaringan penunjang untuk pertumbuhan sel. Karena itu, transplantasi sel induk darah tepi tetap perlu
dicampur dengan sumsum tulang.
c) Transplantasi sel induk darah tali pusat
Pada tahun 1970-an, para peneliti menemukan bahwa darah plasenta manusia mengandung sel induk
yang samadengansel indukyangditemukandalamsumsumtulang.Karenasel indukdari sumsumtulang
telahberhasil mengobati pasien-pasiendenganpenyakit-penyakitkelainandarahyang mengancam jiwa
seperti leukemia dan gangguan-gangguan sistem kekebalan tubuh, maka para peneliti percaya bahwa
mereka juga dapat menggunakan sel induk dari darah tali pusat untuk menyelamatkan jiwa pasien
mereka. Darah tali pusat mengandung sejumlah sel induk yang bermakna dan memiliki keunggulan di
atas transplantasi sel induk dari sumsum tulang atau dari darah tepi bagi pasien-pasien tertentu.
Transplantasi sel induk dari darah tali pusat telah mengubah bahan sisa dari proses kelahiran menjadi
sebuah sumber yang dapat menyelamatkan jiwa. Transplantasi sel induk darah tali pusat pertama kali
dilakukan di Perancis pada penderita anemia Fanconi tahun 1988. Pada tahun 1991, darah tali pusat
ditransplantasikan pada penderita Chronic Myelogenous Leukemia. Kedua transplantasi inii berhasil
dengan baik. Sampai saat ini telah dilakukan kira-kira 3.000 transplantasi darah tali pusat.
2.2.4 Keuntungan dan Kerugian Stem Sel
Keuntungan embryonic stem cell:
1. Mudah didapat dari klinik fertilitas.
2. Bersifat pluripoten sehingga dapat berdiferensiasi menjadi segala jenis sel dalam tubuh.
3. Immortal. Berumur panjang, dapat berproliferasi beratus-ratus kali lipat pada kultur.
4. Reaksi penolakan rendah.
Kerugian embryonic stem cell:
1. Dapat bersifat tumorigenik. Artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak berdiferensiasi dapat
menimbulkan kanker.
2. Selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan penolakan.
3. Secara etis sangat kontroversial.
Keuntungan umbilical cord blood stem cell (stem cell dari darah tali pusat):
1. Mudah didapat (tersedia banyak bank darah tali pusat).
2. Siap pakai, karena telah melalui tahap prescreening, testing dan pembekuan.
3. Kontaminasi virus minimal dibandingkan dengan stem cell dari sumsum tulang.
4. Cara pengambilan mudah, tidak berisiko atau menyakiti donor.
5. Risiko GVHD (graft-versus-hostdisease) lebihrendahdibandingkandenganmenggunakanstemcell dari
sumsum tulang, dan transplantasi tetap dapat dilakukan walaupun HLA matching tidak sempurna atau
dengan kata lain toleransi terhadap ketidaksesuaian HLA matching lebih besar dibandingkan dengan
stem cell dari sumsum tulang.
Kerugian umbilical cord blood stem cell:
1. Kemungkinanterkenapenyakitgenetik.Ada beberapapenyakitgenetikyangtidakterdeteksi saat lahir
sehingga diperlukan follow up setelah donor beranjak dewasa.
2. Jumlah stem cell relatif terbatas sehingga ada ketidaksesuaian antara jumlah stem cell yang
diperlukanresipien dengan yang tersedia dari donor, karena jumlah sel yang dibutuhkan berbanding
lurus dengan usia, berat badan dan status penyakit.
Keuntungan adult stem cell:
1. Dapat diambil dari sel pasien sendiri sehingga menghindari penolakan imun.
2. Sudah terspesialisasi sehingga induksi menjadi lebih sederhana.
3. Secara etis tidak ada masalah.
Kerugian adult stem cell:
1. Jumlahnya sedikit, sangat jarang ditemukan pada jaringan matur sehingga sulit mendapatkan adult
stem cell dalam jumlah banyak.
2. Masa hidupnya tidak selama embryonic stem cell.
3. Bersifat multipoten, sehingga diferensiasi tidak seluas embryonic stem cell yang bersifat pluripoten.
2.2.5 Peran Stem Sel dalam Riset
1. Terapi gen,stemcell (dalamhal ini hematopoieticstemcell) digunakansebagaialat pembawa transgen
ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stem cell ini berhasil gen
tertentudalamtubuh pasien. Dan karena stem cell mempunyai sifat self-renewing, maka pemberian
pada terapi gentidak perludilakukan berulang-ulang, selain itu hematopoietic stem cell juga dapat
berdiferensiasi menjadibermacam-macam sel, sehingga transgen tersebut dapat menetap di berbagai
macam sel.
2. Mengetahui prosesbiologis, yaitu perkembanganorganisme danperkembangan kanker.Melalui stem
cell dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal maupun sel kanker.
3. Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai
jaringan .
4. Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena stem cell dapat hidup di luar organ tubuh
manusia misalnya di cawan petri, maka dapat dilakukan manipulasi terhadap stem cell itu tanpa
mengganggu organ tubuh manusia. Stem cell yang telah dimanipulasi tersebut dapat ditransplantasi
kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit tertentu.
Ada 3 golongan penyakit yang dapat diatasi oleh stem cell:
a) Penyakitautoimun.Misalnyapadalupus,artritisreumatoiddan diabetestipe1. Setelah diinduksi oleh
growth factor agar hematopoietic stem cell banyak dilepaskan dari sumsum tulang ke darah tepi,
hematopoietic stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dimurnikan dari sel imun matur. Lalu
tubuh diberi agen sitotoksik atau terapi radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak
mengenal self antigen (dianggap sebagai foreign antigen). Setelah itu hematopoietic stem cell
dimasukkan kembali ke tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi
menjadi sel imun matur sehingga sistem imun tubuh kembali seperti semula.
b) Penyakit degeneratif. Pada penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit Parkinson, penyakit
Alzheimer,terdapatbeberapakerusakanataukematiansel-sel tertentu sehingga bermanifestasi klinis
sebagai suatupenyakit.Padakeadaanini stemcell setelahdimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam
tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang
menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati akibat penyakit degeneratif.
c) Penyakit keganasan. Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit autoimun.
Hematopoietic stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali pusat telah lama
dipakai dalam terapi leukemia dan penyakit darah lainnya.
2.3 Penggunaan Darah Menstruasi sebagai Stem Sel untuk Mengobati Stroke dan Gangguan Syaraf Lainnya
2.3.1 Artikel
Stem Sel Darah Menstruasi Berpotensi Mengobati Stroke dan Gangguan Sistem Syaraf Pusat
8 January 2012 — Prima Almazini
Cryo-Cell International, Inc mengumumkan hasil dari sebuah penelitian yang dipublikasikan
bulanini dalam‘StemCell andDevelopment’.Penelitiantersebutmemperlihatkanbahwa stem sel yang
ditemukan di darah menstruasi suatu saat akan menjadi sumber potensial untuk terapi stroke dan
gangguansistemsyaraf pusatyang lain.Stemsel darahmenstruasi,yangdiberi sebutanMenSCs,mudah
diperoleh, tidak kontroversial dan dapat diperbaharui berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya
mempunyai potensi untuk dapat mengobati pasien dengan stroke, osteoporosis, alzheimer, dan
parkinson. Penelitian yang diberi judul, “Menstrual Blood Cells Display Stem Cell-Like Phenotypic
Markers and Exert Neuroprotection Following Transplantation in Experimental Stroke,” ini dilakukan
olehpara peneliti di Cryo-CellInternational,The Universityof SouthFlorida,Saneron-CCEL Therapeutics
and the Medical College of Georgia.
Karena kerusakan sel setelah episode awal stroke terjadi dalam waktu yang singkat, strategi
terapi stroke ditujukan untuk menyelamatkan secara cepat sel-sel syaraf itu sehingga dapat
memperlambatprogresivitas penyakit dan memperbesar kemungkinan mengembalikan fungsi syaraf.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa transplantasi MenSCs, baik langsung ke
otak ataupunmelalui perifer,secarasignifikanmengurangi kelainan perilaku maupun histologis. Hal ini
menunjukkanbahwaMenScsmempunyai efekperlindunganpadasel otak,menghambatapoptosislebih
lanjutdankematiansel,dan berpotensi mengembalikan kerusakan syaraf yang dialami selama stroke.
“Data memperlihatkanbahwaterjadi pemulihanperilakuyangcepat pada awal periode setelah
transplantasi meskipunbagaimanamekanisme sebenarnyadari manfaatMenSCspada syaraf dari masih
belum diketahui,” ujar kepala para peneliti Cesar V. Borlongan, Ph.D., Profesor dan Vice-Chair
Neuroseurgery and Brain repair, University of South Florida Health. “Hal yang penting adalah bahwa
tidak ada komplikasi atau efek negatif seperti terbentuknya tumor atau reaksi autoimun pada hewan
yang ditransplantasi.”
Selama penelitian, para peneliti menganalisis sediaan darah menstruasi dan jaringan untuk
mengidentifikasi MenSCs. Sampel diperoleh menggunakan mangkuk menstruasi dan ditransfer ke
laboratoriumpemrosesan dan cryopreservasi. Setelah menginduksi sebuah simulasi stroke pada tikus
dewasa,parapeneliti menginjeksitikusdenganstemsel dari darahmenstruasi danmendapatkanbahwa
tikusyangdiberikanMenSCsmemperlihatkan penurunan tingkat kematian secara signifikan. Penilaian
perilaku koordinasi motorik dan fungsi neurologis kemudian dilakukan pada tikus 14 hari setelah
transplantasi stroke dan memperlihatkan peningkatan keluaran pada baik gangguan motorik maupun
neurologis.
Sumber: News-Medical. Net. Menstrual stem cells may help in treatment of stroke and central
nervous system disorders [disitasi 7 Januari 2012]. Available from: http://www.news-
medical.net/news/20100405/Menstrual-stem-cells-may-help-in-treatment-of-stroke-and-central-
nervous-system-disorders.aspx
2.3.2 Pembahasan
2.3.2.1 Penerapan Kaidah Beneficence
Ditinjau dari kaidah bioetik beneficence, penggunaan teknologi yang melibatkan sel punca dari darah
menstruasi sudah tepat karena sel-sel punca menstruasi (MeSC) memiliki potensi besar untuk terapi
regenerative. Studi-studi menunjukkan bahwa MeSC adalah populasi sel unik yang dapat diisolasikan
dengan aman dan dapat memberikan sumber sel punca dari perempuan sampai mencapai
menopause.Dengan ini penggunaan sel punca dari darah menstruasi mengutamakan keuntungan
pasien, contohnya dapat dilihat di artikel tersebut bahwa penggunaan teknologi ini dapat
menyembuhkanpenyakitstroke.Selain itu, penggunaan MeSC ini juga untuk penyembuhan parkinson
dan alzheimer. Namun di sisi lain penggunaan teknologi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
2.3.2.2 Penerapan Kaidah Respect for Autonomy
Ditinjau dari kaidah respect for autonomy penggunaan teknologi sel punca dari darah menstruasi ini
kembali pada praktik pelaksanaan pengumpulan darah menstruasi dan persetujuan pasien yang akan
menggunakan teknologi ini (informed consent). Pada pelaksanaan pengumpulan darah menstruasi
tentunyadiperlukan persetujuan dari pihak pendonor untuk memberikan darah menstruasinya dalam
penggunaan teknologi ini. Ahli medis tidak boleh untuk memaksakan pengambilan darah menstruasi.
Informedconsentuntukpasienberisi kesediaanpasienuntukmenerima atau menolak penggunaan sel
punca darah menstruasi untuk terapi pengobatannya.
2.3.2.3 Penerapan Kaidah Justice
Penerapankaidahjustice,teknologiini terbukauntuksemuaorangtidakmembeda-bedakan bila pasien
benar-benarmembutuhkan pengobatan ini. Memerlukan antrian sehingga setiap orang mendapatkan
hak yang sama dalam memperoleh pengobatan ini.
2.3.2.4 Penerapan Kaidah Non-maleficence
Penerapankaidahnon-maleficence dengantidakmerugikanpendonormaupun pasien. Penggunaan sel
puncadari darah menstruasi ini tidakseperti sel puncaembrional yangmenimbulkankontroversi dalam
pemakaiaannya karena penggunaan sel punca embrional membunuh embrio yang masih memiliki
kesempatan hidup sedangkan pada teknologi sel punca dari darah menstruasi menggunakan zat sisa
yang tidakmerugikanpendonornya.Selainitu,pengobatanini sebaiknya dijadikan opsi terakhir karena
belumdiketahuisecarapasti efeksampingdari penggunaan teknologi sel punca dari darah menstruasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi stemsel dari pengunaan darah menstruasi telah sesuai dengan kaidah dasar bioetik
kedokteran. Namun, hal ini masih menimbulkan kontroversi di berbagai kalangan masyarakat umum
yang dikarenakan oleh pertentengan pada nilai agama, sosial, dan budaya masyarakat.
3.2 Saran
Pengunaan teknologi ini perludikajikembali dalam perspektif agama, sosial, budaya, dan nilai-
nilai yangtumbuhberlakudi masyarakat.Olehsebabitu, diperlukanpenelitianlebihlanjutdari peneliti
untuk meningkatkan keefektifan dari teknologi stem sel dalam terapi penyakit tertentu.
Kontroversi Stem Cell
Meskipun stem sel unyu-unyu berguna bagi kesehatan manusia, banyak perdebatan mengenai
etika stem sel terutama Embrionik stem cell. Why? Yak arena Embrionik stem cell berasal dari
embrio fase blastosit, yang artinya akan menghancurkan embrio tersebut. Istilahnya kita ngambil
sel-selnya si embrio tersebut.
Embrionik stem cell dapat diperoleh dari embrio yang diciptakan dari fertilisasi buatan yang
tujuan aslinya untuk membantu masalah kesuburan manusia (mandul) tapi embrio tersebut sudah
nggak dipakai lagi, embrio ini disebut embrio cadangan. Pihak pertama berpikir bahwa
menciptakan embrio untuk penelitian itu tidak benar, tapi secara moral boleh menggunakan (atau
menghancurkan) embrio yang nantinya akan dibuang. Pihak kedua berpikir bahwa tindakan
membuat atau menggunakan embrio cadangan adalah tindakan yang tidak benar. Pihak ketiga
berpikir boleh menggunakan embrio terlepas dari tujuan semula. Nah loh, pilih pihak mana ni? 1,
2, apa 3?
Bagaimana pendapat orang tentang Embrionik stem cell tergantung pada pandangan mereka
tentang status moral embrio manusia. Ada tiga pandangan berbeda yang implikasinya
mempengaruhi penelitian:
1. Embrio adalah manusia, jadi emrio berhak mendapat perlindungan selayaknya manusia.
Pandangan ini melarang penelitian yang merugikan atau membunuh embrio manusia.
2. Embrio secara biologis manusia, tetapi dalam arti moral bukan orang. Apa yang membuat
manusia adalah orang dalam arti moral adalah pemilik hak, anggota dari komunitas
moral. Singkatnya manusia tidak diartikan berdasarkan jumlah kromosomnya tapi lebih
ke arah karakteristik moral yang biasa dimiliki manusia, yaitu kemampuan merasa,
kesadaran diri, berpikir rasional, dsb. Karena embrio tidak punya karakteristik seperti ini
maka penelitian tentang embrio (secara moral) dibolehkan.
3. Embrio, meskipun bukan orang, tapi pantas mendapatkan perhatian khusus dan
pertimbangan moral sebagai bentuk perkembangan manusia. Pandangan ini berkompromi
dengan pandangan pertama dan kedua. Pandangan ini memperbolehkan penelitian embrio
dengan kondisi yang terkendali.
(sumber: Life, The Science of Biology 7th edition, 2005)
Tiap negara punya pandangan yang berbeda-beda mengenai masalah stem cell ini. Di USA,
Austria, Prancis, Jerman, dan Irlandia tidak mendukung penelitian embrionik stem cell. Tapi
kalau di Inggris, Belanda, Italia, Finlandia, Yunani, Swedia, China, Jepang, Singapura, dan
Korea Selatan mendukung pengembangan teknologi embrionik stem cell, bahkan mereka punya
Stem Cell Bank. Gimana dengan Indonesia? Kalau Indonesia memiliki pandangan seperti
pandangan ke-3, Indonesia hanya mengizinkan RSCM dan FKUI untuk melakukan
pengembangan stem cell dengan syarat dan pengawasan yang ketat. (sumber: Kompasiana )
Sebenernya ada alternatif bagi embrionik stem cell, yaitu sel induk yang diambil dari cairan
ketuban. Nah, kalo diambil dari cairan ketuban kan berarti nggak membunuh embrio tuh, berarti
nggak menimbulkan masalah etika moral tuh. Masalahnya beres kan? (sumber: Kabar24 )
FYI, aplikasi stem cell di Indonesia masih butuh 3 tahun lagi, selengkapnya bisa dibaca di
detikHealth.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, D dkk. 2008. Analisis Butir Uji, Reliabilitas, dan Validitas Tes Kaidah Dasar Bioetika. Jurnal Maj.
Kedokteran Indonesia. Juni 2008. Volume 56. No 6.
Ahmad. 2008. Aspek Dasar Sel Punca Embrionik. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
BertensK.2009. Perspektif EtikaBaru.Yogyakarta: Kanisius.
Hanafiah, J., Amri amir. 2009. Etika Kedokteran dan HukumKesehatan (4th ed). Jakarta: EGC.
Hartono, Budiman., Salim Darminto. 2011. Modul Blok 1 Who Am I? Bioetika, Humaiora dan Profesoinalisme
dalam Profesi Dokter. Jakarta: UKRIDA.
Saputra, Virgi. 2006. Dasar-dasar Stem Sel dan Potensi Aplikasinya dalam Ilmu Kedokteran. Jakarta: PT. Kalbe
Farme Tbk.
 Profil Averroes Community »
 Averroes »
 Gallery Pemikiran »
Browse: Home / Kehidupan / Kontroversi Soal Penelitian Sel Punca
Kontroversi Soal Penelitian Sel Punca
By ave on 24/03/2009
BEBERAPA abad yang lalu, ilmu biologi masih dilecehkan sebagai ilmu kuno dan dianggap tak
laku. Pamornya kalah jika dibandingkan dengan fisika dan ilmu-ilmu terapan lainnya, seperti
elektro, telekomunikasi, hingga komputer, dewasa ini. Namun, saat ini, dengan perkembangan
biologi molekuler dan bioteknologi, perkembangan biologi eksperimental sungguh luar biasa.
Ilmu biologi menjadi ilmu masa kini dan masa depan yang dapat mengubah wajah peradaban
manusia.
Salah satu maskot perkembangan biologi adalah riset di bidang sel, yakni; sel punca (stem cells).
Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mencabut larangan dana untuk proses
penelitian sel punca.
Banyak warga kita yang mungkin belum memahami apa itu sel punca? Apa saja manfaat sel ini
untuk kehidupan manusia? Dan mengapa masalah sel punca menarik perhatian masyarakat dunia
terutama kalangan gereja.
Tepat seabad lalu, pada 1908, istilah stem cells untuk pertama kalinya diusulkan oleh histologi
Rusia bernama, Alexander Maksinov, pada kongres hematologi di Berlin. Alexander
memperkenalkan temuannya mengenai adanya sel induk yang membentuk sel-sel darah
(haematopoietic stem cell). Pada 1978, terbukti teori ini teruji kebenarannya dengan
ditemukannya sel-sel punca di daerah sumsum tulang belakang manusia. Sesungguhnya, di
dalam tubuh manusia dan hewan terdapat dua jenis sel yakni; sel somatic (tubuh) dan sel seksual
(sperma dan sel telur). Setiap jenis sel dapat dirunut baik dari sel telur yang difertilisasi oleh
sperma yang membentuk morula dan dalam lima hari menjadi blastokista, yang kemudian
membentuk sekumpulan sel sperma.
Jadi, definisi sel punca adalah sebuah sel tunggal yang dapat beraplikasi sendiri menjadi sel
serupa atau berdiferensiasi menjadi aneka jenis sel yang sama sekali berbeda (pliripoten). Karena
itu, sel punca dapat dipakai untuk menggenerasikan sel-sel rusak di tubuh manusia.
Banyak ilmuwan, peneliti dan dokter memperjuangkan untuk dapat meneliti lebih dalam sel
punca embrio manusia. Pada November 2007, dua ilmuwan Jepang, Shinya Yamanaka dan
Kazutoshi Takahashi, serta James Thomson, berhasil meneliti dan menciptakan aneka jenis sel
somatic dari sel punca yang berasal dari sel-sel kulit manusia.
Penelitian ini membuka kesempatan untuk terapi regeneratif tanpa dibebani problem etik karena
menggunakan sel punca dari embrio manusia. Selain itu, beberapa ilmuwan mengatakan,
penelitian sel punca dapat membuka jalan bagi berbagai terobosan medis. Misalnya, bagi mereka
yang menderita stroke, kebutaan, diabetes, parkinson, cedera tulang belakang, dan masih banyak
penyakit yang dapat disembuhkan.
Ditentang
Sel punca dapat diambil dari janin manusia yang gagal lahir atau yang digugurkan dan akan
diinjeksi ke otak pasien. Sel punca diharapkan meregenerasi ke wilayah otak yang rusak karena
stroke dan sel ini dapat meningkatkan kemampuan gerak serta mental pasien stroke tersebut.
Namun, pemakaian janin yang digugurkan untuk menciptakan sel punca ditentang banyak pihak
terutama kalangan gereja.
Gereja menolak penelitian sel punca dengan embrio manusia, karena penelitian sel punca ini
sama dengan kanibalisme terhadap anak yang gagal dilahirkan karena aborsi. Dengan cara apa
pun, hal itu tidak etis dan melanggar nilai etika kehidupan, karena membunuh manusia untuk
membantu yang lain. Embrio muda juga memiliki status moral yang istimewa. Oleh karena itu,
embrio muda harus dihormati sebagai persona yang sangat potensial. Artinya, potensialitas jiwa
manusiawi sudah ada di dalam dirinya dan tidak hanya terbatas 15 sesudah pembuahan saja.
Pandangan ini diperkuat oleh teolog dan filsuf St Thomas Aquinas (1225-1274) yang
menyatakan jiwa manusiawi bersifat rohani dan baka, serta dicurahkan langsung oleh Tuhan ke
dalam embrio muda tersebut. Oleh sebab itu, kalangan gereja menolak keras pemanfaatan sel
punca. Penelitian sel punca ini secara tidak langsung mau menggambarkan peradaban manusia
zaman modern, yakni manusia adalah serigala bagi manusia lain (homo homini lupus), meskipun
penelitian sel punca juga punya manfaat untuk membantu orang lain.
Kini, apa yang dikhawatirkan oleh kalangan gereja dan gerakkan pro-life mengenai fenomena
kanibalisme akan benar-benar terjadi, karena Presiden Barack Obama telah menyetujui dan
mencabut larangan yang dibuat oleh Presiden Bush. Obama setuju dengan diadakannya
penelitian sel punca. Itu memperbolehkan perubahan yang telah diperjuangkan selama delapan
tahun oleh banyak ilmuwan. Dengan penelitian sel punca itu akan dapat membantu manusia
menyembuhkan sebagian penyakit. Keputusan Presiden Obama ini juga berdampak pada akan
dicabutnya larangan aborsi di Amerika Serikat.
Penelitian sel punca ini telah terjadi di negara kita, terutama untuk penderita jantung. Jadi, inilah
gambaran dilema peradaban kehidupan manusia pada era globalisasi, saat ini, di mana antara
manfaat sel punca yang didukung oleh sebagian masyarakat Amerika dan kontroversi dari
kalangan gereja. Pada dasarnya sebagai orang beriman dan hidup di negara yang sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kita wajib menghormati kehidupan, biarpun
tujuannya barangkali baik (menyembuhkan pasien yang lain dan memajukan ilmu pengetahuan).
Kita tetap harus berpegang teguh pada prinsip bahwa kehidupan manusiawi tidak pernah boleh
dipermainkan atau dimanfaatkan untuk mencapai suatu tujuan lain. Kewajiban untuk
menghormati kehidupan tidak boleh ditawar-tawar lagi, seperti barang dagangan.
Yohanes Antonius Lelaona
Penulis adalah mahasiswa STFT Widya Sasana Malang
Sumber: http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=6218
Posted in Kehidupan, Opini | Tagged bioteknologi, James Thomson, Kazutoshi Takahashi,
Penelitian Sel Punca, perkembangan biologi eksperimental, Sel Punca, Shinya Yamanaka, STFT
Widya Sasana Malang, Yohanes Antonius Lelaona | 4 Responses
ABSTRAK
Dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan manusia terutama penanganan terhadap penyakit
menurun yang hampir bisa disebut permanen seperti diabetes melitus, telah banyak dilakukan
penelitian. Salah satu kemajuan dari penelitian yang cukup membantu adalah dikembangkannya
teknik dengan memanfaatkan Embryonic Stem Cell. Teknik ini cukup membantu penanganan
masalah tersebut selain dengan cara lama yaitu transplantasi.
Teknik transplantasi telah banyak dilakukan dan tidaklah terlalu rumit, seperti halnya transfusi
darah, dan trasnplantasi ginjal. Namun demikian penggunaan Embryonic Stem Cell masih sedikit
dilakukan. Prinsip dasar dari penggunaan Embryonic Stem Cell adalah dengan cara melakukan
pembuahan ovum dengan sel sperma secra in vitro untuk kemudian pada hari ke lima atau pada
fase blastula dilakukan isolasi terhadap inner cell dan ditumbuhkan pada medium dengan faktor
tumbuh tertentu. Diharapkan dari sel sel yang telah diisolasi tersebut dapat dihasilkan jaringan
atau organ seperti yang dikehendaki.
Baik teknik transplantasi maupun dengan Embryonic Stem Cell sama-sama mempunyai
konsekuensi yang juga harus dipertimbangkan, mengingat objek yang digunakan adalah organ
hidup dan untuk diberikan pada manusia. Pertimbangan tersebut meliputi : kecocokan organ,
biaya, jarak, serta status moral. Disamping itu juga harus dihadapkan kendala teknis di
laboratorium seperti pada waktu isolasi inner cell pada blastosis.
Dalam kenyataannya permintaan akan organ ataupun jaringan tertentu terus meningkat, dan mau
tidak mau penggunaan Embryonic Stem Cell ataupun transplantasi terus dilakukan, hanya saja
yang perlu diperhatikan adalah perlunya adanya pengaturan ataupun pembatasan terhadap
penggunaan jaringan ataupun organ hidup dari manusia serta perlunya dilihat kembali tujuan dari
pengguaan barang-barang tersebut. Selain dari pada itu motif pelayanan terhadap masyarakat
lebih dapat diterima daripada motif komersialisasi jaringan ataupun organ tubuh manusia.
Kata Kunci : Sel Induk, Bioetik, Toko Organ
I. Pendahuluan
Dewasa ini perhatian masyarakat dunia begitu serius terhadap permasalahan kesehatan manusia.
Berbagai penelitian gencar dilakukan dalam rangka meningkatkan tingkat kesehatan manusia
terutama dalam penanganan penyakit yang berkaitan dengan kelainan fungsi organ. Sebagai
contoh seperti dikutip dari internet[1] bahwa kebutuhan akan organ donor di Amerika Serikat
pada tahun 2002 mencapai 81.000, sedangkan organ transplan yang terpenuhi sekitar 23.000
organ dengan perkiraan 68 orang menerima organ dalam satu hari dan 17 orang meninggal
selama dalam penantianya. Terdapat perbedaan yang sangat jauh antara permintaan organ
dengan jumlah organ yang tersedia. Berbagai upayapun telah dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan akan penyediaan organ tersebut, namun belumlah mencukupi mengingat jumlah
permintaan yang meningkat tiap tahunnya.
Dalam perkembangannya semenjak tahun 1959 tentang keberhasilan pembuahan in vitro[2] pada
kelinci sampai saat ini telah mengalami banyak perkembangan yaitu keberhasilan dalam
membiakkan jaringan manusia seperti sel islet pankreas, neuron, sel otot cardiac yang
kesemuanya itu berasal dari Embryonic Stem Cell (ESC) [3]. Jaringan yang telah berhasil
ditumbuhkan tersebut kemudian dapat ditransplantasikan pada manusia sebagai suatu solusi atas
berbagai permasalahan kesehatan, terutama penyakit turunan secara genetis. Terapi ESC cukup
memberikan harapan bagi para penderita penyakit turunan secara genetis yang relatif permanen
seperti alzheimer, diabetes melitus, kerusakan permanen pada jaringan atau organ vital.
Keberhasilan dari teknologi tersebut tidak lepas dari pengembangan prinsip kultur sel. Terutama
sel induk embrionik (ESC). Stem cell atau sel induk adalah sel yang mempunyai kemampuan
untuk membelah diri menjadi organisme utuh, dalam kondisi in vivo[4] dikarenakan sel tersebut
masih memiliki kemampuan totipotensi[5]. Dalam medium pertumbuhan secara in vitro
memerlukan kondisi yang tepat, atau diberikan perlakuan yang benar, yang kemudian dapat
berdiferensiasi menjadi berbagai bentuk tipe sel yang menyusun suatu organisme. Stem cell
mampu tumbuh menjadi sel yang matang dengan bentuk dan fungsi yang khas seperti sel hati, sel
kulit, atau sel syaraf dan menjadi organisme normal (in vivo) atau dengan kata lain sel tersebut
berkembang secrara pluripotensi[6]. Berdasarkan asalnya stem cell dapat berasal dari embrio
yaitu dengan membuahkan sel sperma dan sel telur secara in vitro yang kemudian ditumbuhkan
dalam medium. Pada hari yang ke lima atau pada fase blastosis[7] dilakukan isolasi bagian inner
cell[8] dan ditumbuhkan pada medium yang diperkaya dengan faktor tumbuh. Stem Cel yang
diperoleh dengan cara demikian disebu sebagai embryonic stem cell. Stem sel juga dapat
diperoleh dari sel tubuh pada organisme dewasa atau disebut sebgai adult stem cell.
Pada makalah ini, pembahasan dibatasi pada penjelasan teknik transplantasi baik jaringan
maupun organ yang diperoleh dari pendonor maupun disintesis secara in vitro. Pembahasan
selanjutnya merupakan kajian terhadap beberapa permasalahan sebagai konsekuensi dari
penggunaan teknik tersebut dan berbagai pertimbangan etis.
Perkembangan Stem Cell di Indonesia
Dibuat : 26/06/09(08:54WIB)
Revisi terakhir : 26/06/09 (08:54 WIB) URL pendek : http://u.lipi.go.id/1245981297
Sel punca (Stem sel) adalah sumber dari semua sel di dalam individu, dan ini merupakan sebuah sumber
bagi pengobatan sel yang sekarang ini merupakan sebuah jalan revolusi untuk mengatasi berbagai
penyakit dan kerusakan dengan keuntungan medis yang luas. Pengobatan dengan menggunakan sel
punca mempunyai potensi penerapan dalam mengatasi berbagai penyakit dan kelemahan dari otak,
organ dalam, tulang dan banyak jaringan lainnya. Contoh penyakit ini meliputi stroke, alzheimer's,
Parkinson, penyakit jantung, osteoporosis, diabetes yang tergantung insulin, leukimia, luka bakar dan
kerusakan sunsum tulang belakang. Sel punca dapat dikategorikan menjadi 2 macam kategori besar
berdasarkan sumbernya yaitu sel punca dewasa yang berasal dari organisme dewasa dan sel punca
embrio, sel punca yang berasal dari inner sel mass embrio stadium blastula. Kedua macam sel punca ini
dapat digunakan untuk pengobatan sel punca.
Di Indonesia telah dimulai penelitian dan pengobatan stem stem dengan menggunakan sel punca
dewasa, hal ini dipilih karena sel punca dewasa tidak menemui hambatan dalam bidang etika, sedangkan
sel punca embrio masih banyak ketidakjelasan tentang etika dan banyak perdebatan yang timbul
karenanya, walaupun sudah banyak negara yang membolehkannya termasuk amerika baru–baru ini
setelah terpilihnya presiden Barak Obama. Demikian dikatakan Drh. Yuda Heru Fibrianto, MP, PhD dari
Universitas Gajah Mada Yogyakarta dalam acara seminar sehari tentang "Penelitian Multisenter Sel
Punca di Indonesia" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI) yang
diselenggarakan belum lama ini (30 Mei 2009) di Jakarta.
Yuda dalam kesempatannya pelaporkan tentang Pusat Stem Sel di UGM mengatakan, bahwa
pembuatan tim kerja stem sel universitas gadjah mada dengan pusat studi tersendiri dengan
beranggotakan dari seluruh komponen sumber daya manusia yang ada di universitas dari berbagai
bidang ilmu. Program utama adalah mengadakan diskusi dan sharing ide serta telaah texbook dan
analisis jurnal sehingga didapatkan prioritas dalam penelitian dalam mengidentifikasi, isolasi, multiplikasi
dan penerapan stem sel baik sel punca dewasa maupun iPS sehingga alur penelitian yang ada bisa
dilaksanakan secara konphrehensif dan tepat guna dalam melakukan kegiatan penelitian dan
penerapannya tanpa mengindahkan kaidah bioetika.Yuda menambahkan, bahwa program yang akan
dilakukan di stem cell center universitas gadjah mada adalah: pertama, isolasi dan plurifikasi stem sel
dewasa yang berasal dari hematopoietik maupun dari plasenta. Kedua, mengembangkan iPS dan
differensiasi serta aplikasi preklinik maupun klinis. Ketiga, membuat universal iPS sehingga didapatkan
pluripotensi stem sel yang siap pakai bagi siapa saja yang membutuhkan. Keempat, membuat hubungan
dan korelasi dari berbagai pusat studi stem sel dari rumah sakit, pusat studi maupun universitas dalam
sharing ilmu dan hasil pengembangan yang sudah didapatkan.
Stem sel pada penyakit degeneratifSementara itu Prof. Dr. Moch.Ari Widodo, MS, PhD, SpFK dari
Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang yang menjelaskan tentang "Modulasi jumlah & fungsi EPC
untuk pencegahan Penyakit Degeneratif Kardiovaskuler" mengatakan, bahwa kesehatan banyak
ditemukan oleh berfungsinya dengan baik komponen yang menyusun pembuluh darah seperti ototpolos
pembuluh darah, endothel pembuluh darah, sel darah dan kemampuan sel progenitor/stem sel yang akan
mengganti otot polos dan sel endothel. Perubahan pada struktur dan fungsi komponen darah tersebut
dapat menyebabkan berbagai kelainan pembuluh darah seperti konstriksi pembuluh darah aterosklerosis
yang akhirnya akan menyebabkan penurunan fungsi organ seperti jantung dan ginjal.
Salah satu komponen pembuluh darah yang berasal dari sumsum tulang yaitu Endothelial progenitor cell
(EPC) suatu stem cell dewasa dalam kondisi tertentu akan dimobilisasi dan homing pada daerah
pembuluh darah yang mengalami disfungsi dan apoptosis sehingga akan terjadi angiogenesis atau
postnatal vasculogenesis.Komponen darah akan selalu terpapar dengan bahan endogen yang dihasilkan
oleh tubuh sendiri seperti mediator inflamasi, hormone, neurotransmitter dan bahan eksogen seperti obat,
xenobiotik, polutan seperti asap rokok, insectisida, bahan pengawet pewarna dan banyak lagi. Bahan
Stem Cell
Stem Cell
Stem Cell
Stem Cell
Stem Cell
Stem Cell
Stem Cell
Stem Cell
Stem Cell
Stem Cell
Stem Cell

More Related Content

What's hot

SISTEM HORMON
SISTEM HORMON SISTEM HORMON
SISTEM HORMON
Betacarotene
 
Apoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosisApoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosis
Widdya Anggraini
 
Kultur jaringan & rekayasa genetika
Kultur jaringan & rekayasa genetikaKultur jaringan & rekayasa genetika
Kultur jaringan & rekayasa genetika
Sindy Septiawan
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
Dokter Tekno
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanLampung University
 
Deskripsi Mengkudu
Deskripsi Mengkudu Deskripsi Mengkudu
Deskripsi Mengkudu
Dian Andriani
 
Bab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismailBab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismailIsmail Fizh
 
MUTASI KELAS XII-IPA
MUTASI KELAS XII-IPAMUTASI KELAS XII-IPA
MUTASI KELAS XII-IPAIrhuel_Abal2
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
Agustin Dian Kartikasari
 
Diferensiasi sel
Diferensiasi selDiferensiasi sel
Diferensiasi sel
Wahyu Ofera Harling Harnowo
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
elysupriyanti17
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
Nur Aini
 
Hallmark of cancer
Hallmark of cancerHallmark of cancer
Hallmark of cancer
vissalini Jayabalan
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_Organogenesis
Nur Aini
 
Sistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptSistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria ppt
Hany Khairunnisa
 
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosisBiologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Nisa 'Icha' El
 
perkecambahan hipogeal dan epigeal
perkecambahan hipogeal dan epigealperkecambahan hipogeal dan epigeal
perkecambahan hipogeal dan epigeal
indra sianturi
 
5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon
Nike Triwahyuningsih
 
Fusi protoplasma
Fusi protoplasmaFusi protoplasma
Fusi protoplasma
Ropi Fauzi
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Nur Haida
 

What's hot (20)

SISTEM HORMON
SISTEM HORMON SISTEM HORMON
SISTEM HORMON
 
Apoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosisApoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosis
 
Kultur jaringan & rekayasa genetika
Kultur jaringan & rekayasa genetikaKultur jaringan & rekayasa genetika
Kultur jaringan & rekayasa genetika
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
Deskripsi Mengkudu
Deskripsi Mengkudu Deskripsi Mengkudu
Deskripsi Mengkudu
 
Bab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismailBab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismail
 
MUTASI KELAS XII-IPA
MUTASI KELAS XII-IPAMUTASI KELAS XII-IPA
MUTASI KELAS XII-IPA
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
Diferensiasi sel
Diferensiasi selDiferensiasi sel
Diferensiasi sel
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Hallmark of cancer
Hallmark of cancerHallmark of cancer
Hallmark of cancer
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_Organogenesis
 
Sistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptSistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria ppt
 
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosisBiologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
 
perkecambahan hipogeal dan epigeal
perkecambahan hipogeal dan epigealperkecambahan hipogeal dan epigeal
perkecambahan hipogeal dan epigeal
 
5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon
 
Fusi protoplasma
Fusi protoplasmaFusi protoplasma
Fusi protoplasma
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 

Viewers also liked

Acute Coronary Syndrome - dr. Lucia Kris Dinarti
Acute Coronary Syndrome - dr. Lucia Kris DinartiAcute Coronary Syndrome - dr. Lucia Kris Dinarti
Acute Coronary Syndrome - dr. Lucia Kris Dinarti
Hawk Indo
 
Kimia klinik
Kimia klinikKimia klinik
Kimia klinik
hunun
 
Acute coronary syndrome presentation with bivalirudin
Acute coronary syndrome presentation with bivalirudinAcute coronary syndrome presentation with bivalirudin
Acute coronary syndrome presentation with bivalirudinRaleifoot Chisolm
 
Stem cell biologi
Stem cell biologi Stem cell biologi
Stem cell biologi
Akhmad Puryanto
 
Acute coronary syndrome
Acute coronary syndromeAcute coronary syndrome
Acute coronary syndromeDolly Jazmi
 
Soal-soal biologi dan pembahasan
Soal-soal biologi dan pembahasanSoal-soal biologi dan pembahasan
Soal-soal biologi dan pembahasanHairlinda Agustin
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi Hewan
Riris Ros Lina
 
2014 AHA/ACC Guideline for the Management of Patients With Non–ST-Elevation A...
2014 AHA/ACC Guideline for the Management of Patients With Non–ST-Elevation A...2014 AHA/ACC Guideline for the Management of Patients With Non–ST-Elevation A...
2014 AHA/ACC Guideline for the Management of Patients With Non–ST-Elevation A...
Dr. Juan Carlos Becerra Martinez
 
Biologi (Kultur Jaringan)
Biologi (Kultur Jaringan)Biologi (Kultur Jaringan)
Biologi (Kultur Jaringan)
Sena Aditya
 
2015 ESC NSTEMI guidelines
2015 ESC NSTEMI guidelines2015 ESC NSTEMI guidelines
STEMI and Acute Coronary Syndromes
STEMI and Acute Coronary SyndromesSTEMI and Acute Coronary Syndromes
STEMI and Acute Coronary Syndromes
Rommie Duckworth
 
Acute Coronary Syndrome - Overview
Acute Coronary Syndrome - OverviewAcute Coronary Syndrome - Overview
Acute Coronary Syndrome - Overview
Rahul Varshney
 
Acute Coronary Syndrome
Acute Coronary SyndromeAcute Coronary Syndrome
Acute Coronary Syndrome
www.slideworld.org
 

Viewers also liked (17)

Terapi stem cell
Terapi stem cellTerapi stem cell
Terapi stem cell
 
Acute Coronary Syndrome - dr. Lucia Kris Dinarti
Acute Coronary Syndrome - dr. Lucia Kris DinartiAcute Coronary Syndrome - dr. Lucia Kris Dinarti
Acute Coronary Syndrome - dr. Lucia Kris Dinarti
 
Acs ppt
Acs pptAcs ppt
Acs ppt
 
Kimia klinik
Kimia klinikKimia klinik
Kimia klinik
 
Acute coronary syndrome presentation with bivalirudin
Acute coronary syndrome presentation with bivalirudinAcute coronary syndrome presentation with bivalirudin
Acute coronary syndrome presentation with bivalirudin
 
Stem cell biologi
Stem cell biologi Stem cell biologi
Stem cell biologi
 
Acute coronary syndrome
Acute coronary syndromeAcute coronary syndrome
Acute coronary syndrome
 
Secondary hypertension work up
Secondary hypertension work upSecondary hypertension work up
Secondary hypertension work up
 
Soal-soal biologi dan pembahasan
Soal-soal biologi dan pembahasanSoal-soal biologi dan pembahasan
Soal-soal biologi dan pembahasan
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi Hewan
 
2014 AHA/ACC Guideline for the Management of Patients With Non–ST-Elevation A...
2014 AHA/ACC Guideline for the Management of Patients With Non–ST-Elevation A...2014 AHA/ACC Guideline for the Management of Patients With Non–ST-Elevation A...
2014 AHA/ACC Guideline for the Management of Patients With Non–ST-Elevation A...
 
Biologi (Kultur Jaringan)
Biologi (Kultur Jaringan)Biologi (Kultur Jaringan)
Biologi (Kultur Jaringan)
 
2015 ESC NSTEMI guidelines
2015 ESC NSTEMI guidelines2015 ESC NSTEMI guidelines
2015 ESC NSTEMI guidelines
 
STEMI and Acute Coronary Syndromes
STEMI and Acute Coronary SyndromesSTEMI and Acute Coronary Syndromes
STEMI and Acute Coronary Syndromes
 
Acute Coronary Syndrome - Overview
Acute Coronary Syndrome - OverviewAcute Coronary Syndrome - Overview
Acute Coronary Syndrome - Overview
 
Acute Coronary Syndrome
Acute Coronary SyndromeAcute Coronary Syndrome
Acute Coronary Syndrome
 
Teknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi BerbantuTeknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi Berbantu
 

Similar to Stem Cell

Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan PermasalahannyaPotensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan PermasalahannyaAsosiasi Sel Punca Indonesia
 
Terapi gen
Terapi genTerapi gen
Operasi Transplantasi Kepala Manusia?
Operasi Transplantasi Kepala Manusia?Operasi Transplantasi Kepala Manusia?
Operasi Transplantasi Kepala Manusia?
Kristin Oktaviani
 
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit ParkinsonAplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
Stefanus Nofa
 
STEM CELL BIOETIKA
STEM CELL BIOETIKASTEM CELL BIOETIKA
STEM CELL BIOETIKA
Atika2203
 
Makalah terapi biologis
Makalah terapi biologisMakalah terapi biologis
Makalah terapi biologis
Septian Muna Barakati
 
Imunologi kanker
Imunologi kankerImunologi kanker
Imunologi kankertristyanto
 
selpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptx
selpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptxselpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptx
selpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptx
RijalRipai1
 
Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2
komisi pemilihan umum
 
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...
Nanang Soleh
 
Apa itu propolis
Apa itu propolisApa itu propolis
Apa itu propolis
Achuy Muslih
 
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
JohanesWerluka
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensi
Helmon Chan
 
14
1414

Similar to Stem Cell (20)

Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan PermasalahannyaPotensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
 
Terapi gen
Terapi genTerapi gen
Terapi gen
 
Operasi Transplantasi Kepala Manusia?
Operasi Transplantasi Kepala Manusia?Operasi Transplantasi Kepala Manusia?
Operasi Transplantasi Kepala Manusia?
 
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit ParkinsonAplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit Parkinson
 
STEM CELL BIOETIKA
STEM CELL BIOETIKASTEM CELL BIOETIKA
STEM CELL BIOETIKA
 
Kloning
KloningKloning
Kloning
 
Makalah terapi biologis
Makalah terapi biologisMakalah terapi biologis
Makalah terapi biologis
 
Makalah terapi biologis
Makalah terapi biologisMakalah terapi biologis
Makalah terapi biologis
 
Imunologi kanker
Imunologi kankerImunologi kanker
Imunologi kanker
 
selpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptx
selpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptxselpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptx
selpunca-150112081610-conversion-gate02 (1).pptx
 
Bab i ardat
Bab i ardatBab i ardat
Bab i ardat
 
Bab i ardat
Bab i ardatBab i ardat
Bab i ardat
 
Bab i ardat
Bab i ardatBab i ardat
Bab i ardat
 
Jurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirmanJurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirman
 
Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2
 
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PASIEN SINDROMA KO...
 
Apa itu propolis
Apa itu propolisApa itu propolis
Apa itu propolis
 
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensi
 
14
1414
14
 

Recently uploaded

Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 

Recently uploaded (20)

Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 

Stem Cell

  • 1. Banyak penyakit kritis pada manusia tidak dapat diobati dan disembuhkan oleh tekhnologi kedokteran yang paling baru sekarang ini. Penyakit ini sering merusak organ manusia yang hasilnya menyebabkan organ manusia tersebut secara normal tidak dapat berfungsi secara normal. Para peneliti yakin bahwa stem cell manusia adalah obat yang sangat baik untuk menyembuhkan penyakit kritis tersebut. Stem sel adalah sumber dari semua sel di dalam individu, dan ini merupakan sebuah sumber bagi pengobatan sel. Pengobatan sel sekarang ini merupakan sebuah jalan revolusi untuk mengatasi penyakit dan kerusakan dengan keuntungan medis yang luas. Pengobatan stem sel mempunyai potensi penerapan dalam mengatasi berbagai penyakit dan kelemahan dari otak, organ dalam, tulang dan banyak jeringan lainnya. Contoh penyakit ini meliputi stroke, alzheimer’s, Parkinson, penyakit jantung, osteoporosis, diabetes yang tergantung insulin, leukimia, luka bakar dan kerusakan sunsum tulang belakang. Baru-baru ini, penelitian dari stem sel dewasa beserta aplikasinya telah diperbolehkan dilakukan di Indonesia, dan beberapa sudah dipraktekkan untuk pengobatan penyakit infark jantung, tetapi penelitiannya masih belum dijalankan dengan intensif sehingga masih sangat diperlukan untuk penelitian dengan seksama IstilahStemCell mulai populerdigunakandi DuniaKedokteransejak tahun1950-an. Yaitu sejak ditemukannyaSel penyusunsumsumtulangyangmampumembentukseluruhjenissel darahdalam tubuhmanusia. Selanjutnya,JenisStemSel ini disebut StemCell Hematopoietik. Sesuai dengankatayangmenyusunnya(Stem=Batang), StemCell adalahSel yangmenjadi awal-mula dari pertumbuhansel lainyangmenyusunkeseluruhantubuhorganisme,termasukManusia.Layaknya batang pohonyangmenjadi tumpuanpertumbuhanrantingdandaunnya.DalamBahasaIndonesiaStem Cell disebutjugaSel Punca(Punca=awal mula).Maknayang terkandungdalamSel Puncasemakin diteguhkandenganpenemuankeberadaanStemCell padaawal kehidupanmanusia,yaitusaatmasih Embrio. Hal ini semakinmenegaskanbahwaStemCelladalah,Sel yangmenjadi awal mulaterbentuknya 200 jenisSel yangmenyusuntubuhyangterdiri dari > 100 triliunsel. Dewasaini,terlihatkemajuanyangsignifikandi bidangdiferensiasistemcell jaringan.Di luar tubuhmanusiadapatmendeferensiasikanstemcell yangberpotensi majemukuntukberdiferensiasi menjadi tulang,tulangrawan,otot,lemak,tendon,jaringansaraf,hasil inisangatmenggembirakan. Transplantasi stemcell hematopoietiktelahbanyakdilakukan,melaluiinfusstemcellhematopoietik untukpemulihanhematopoietikpadapasiendengankeganasanhematologi jugatelahberhasil,ini memberikancontohuntukkeberhasilanpenelitianstemcelljaringan. ModernHospital Guangzhou(StemCell Research&TreatmentCenter) telahberhasil menggunakanstem cell untukmengobati sirosishati,cerebral palsy,diabetes(kaki),kerusakantulangfemoral,penyakit Alzheimer,penyakitParkinson,cederatulangbelakang,infarkmiokard,gagal ginjal,penyakitsistem kekebalantubuh,anti-penuaandanpenyakitlainnya.Denganpendalamanpenelitian,stemcell akan memberikanharapankemanusiaandankejutanakanlebihdanlebihlagi!
  • 2. Guangzhou - Pemanfaatan sel punca (stem cell) untuk terapi pengobatan terus berkembang pesat. Sejak digunakan di dunia kedokteran pada era 1950-an, sel punca kini dapat digunakan menjadi salah satu jenis terapi modern yang memberi harapan kesembuhan untuk berbagai jenis penyakit kronis. Sel punca atau stem cell adalah jenis sel di dalam tubuh yang sangat aktif membelah dan belum memiliki fungsi khusus. Sel punca berperan sangat penting karena dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel khusus, seperti sel darah atau sel otot. Sel punca ini dapat dikembangkan dari sel embrionik yang diambil dari embrio bayi atau dari sel dewasa, seperti sumsum tulang, darah tepi, dan tali pusat bayi baru lahir. Perlakuan dengan sel punca dibagi menjadi dua, yaitu terapi dan transplantasi. Pada proses terapi, sel punca hanya disuntikkan ke jaringan atau organ target dengan tujuan memperbaiki bagian yang rusak. Penggunaan sel punca untuk terapi telah dilakukan di banyak negara termasuk di antaranya China. Bahkan, di wilayah berpenduduk satu milyar lebih itu, terapi sel punca sudah menjadi salah satu layanan medis yang ditawarkan di rumah sakit. Fenomena ini agak berbeda dengan negara lain yang belum menempatkan terapi sel punca sebagai layanan medis. Di beberapa negara termasuk di Indonesia, pengobatan menggunakan terapi sel punca masih terbatas dalam skala penelitian. Peraturan mengenai terapi sel punca pun cukup ketat, mengingat faktor keamanan serta problem etika. Namun di Negara Tirai Bambu, pengobatan menggunakan sel punca relatif mudah ditemukan. Walau masih kontroversial karena pertimbangan efektivitas dan keamanannya, beberapa rumah sakit besar di China menawarkan harapan kesembuhan kepada pasien dengan menggunakan sel punca. Salah satu rumah sakit yang menyediakan terapi sel punca adalah Modern Cancer Hospital Guangzhou
  • 3. (MCHG). Di rumah sakit yang terletak di distrik Tianhe ini, layanan terapi sel punca telah ditawarkan kepada pasien sekitar satu tahun terakhir. Seperti diungkapkan wakil direktur MCHG, Chen Bing, layanan terapi sel punca di tempatnya menawarkan harapan kesembuhan bagi beberapa jenis penyakit kronis di antaranya diabetes, sirosis (pengerasan hati), gagal ginjal, dan penyakit degeneratif seperti parkinson. Chen menuturkan, pasien yang datang ke MCHG biasanya dalam kondisi cukup parah. Tetapi tak setiap pasien dapat dilayani terapi ini. Sebelum menjalankan terapi, dokter ahli akan melakukan pemeriksaan secara lengkap dan menyeluruh, sekaligus memberi saran kepada pasien mengenai harapan dan kemungkinan kesembuhannya. Bila kondisi tidak memungkinkan, bukan pasien tak direkomendasikan menjalani terapi ini. "Kami menawarkan terapi ini kepada pasien untuk mengurangi tingkat kesakitan," ungkap Chen saat ditemui di sela-sela kunjungan para ahli pengobatan yang tergabung dalam Ikatan Naturopathi Indonesia, Minggu (22/7) lalu di Guangzhou. Salah satu dokter ahli sel punca dari MCHG Zheng Xiang Lin mengklaim, efektivitas pengobatan menggunakan sel punca di rumah sakitnya dapat mencapai hingga 70 persen. "Artinya, dari 100 pasien yang datang, ada 70 pasien yang telah mendapatkan manfaat dari pengobatan ini," ujar dokter yang memiliki spesialisasi dalam bidang pengobatan sirosis ini. Zheng memaparkan, proses pengobatan sel punca terdiri beberapa tahap dan tidak berlangsung dalam waktu singkat. Untuk penyembuhan penyakit hati atau sirosis misalnya, tahapan pengobatan dimulai dari pemeriksaan kondisi pasien yang dilanjutkan dengan pengambilan sel dari sumsum tulang dari tubuh pasien. Setelah itu akan dilakukan pemisahan dan pemeliharaan dan pengembangbiakan sel induk di luar tubuh, hingga kemudian penyuntikan sel punca ke dalam tubuh pasien secara bertahap. Untuk pengembangbiakan sel punca, MCHG telah melakukan kerja sama dengan Pusat Penelitian Sel Punca yang berada di Rumah Sakit Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) 458. Di sini, sel induk pasien dikembangkan hingga mencapai jumlah yang cukup, sebelum kemudian diseleksi dan disuntikkan ke dalam tubuh pasien. "Sel punca dikembangbiakan selama 4 sampai 5 hari hingga jumlahnya bisa mencapai jutaan," ujarnya. Efektivitas terapi sel punca ini, kata Zheng, sangat tergantung pada beberapa faktor seperti riwayat dan kondisi penyakit pasien, serta tingkat kepatuhan pasien selama terapi. Biasanya, seorang pasien menjalankan terapi sel punca hingga dua atau tiga kali untuk mendapatkan hasil maksimal, dengan biaya sekali terapi penyuntikan mencapai hingga 80 ribu RMB (Yuan) atau sekitar Rp 130 juta. Menurut Zheng, jenis penyakit yang paling banyak ditangani dengan terapi sel punca di MCHG dan hasilnya memuaskan adalah sirosis, diabetes dan ginjal. "Banyak juga pasien gagal ginjal dari Indonesia yang berobat di sini," imbuhnya. Ia berpendapat, terapi sel punca relatif aman dan tidak menimbulkan komplikasi. Selain prosedurnya yang minim invasif, terapi ini juga tidak membutukan obat-obat tambahan. Risiko penolakan dari tubuh juga realtif kecil karena selnya diambil dari tubuh sendiri. Di luar kontrovesi mengenai tingkat keberhasilannya, terapi sel punca nyatanya menjadi salah satu tumpuan dan harapan pengobatan medis di masa depan. Kini semakin banyak riset sel punca yang menunjukkan hasil positif bagi penyembuhan beragam jenis penyakit. Bahkan industri di bidang pengobatan sel punca di dunia pun terus berkembang dari tahun ke tahun. Mengutip data Transparency Market Research dari Amerika Serikat, pasar pengobatan sel punca di
  • 4. dunia mencapai 26,23 miliar dollar AS pada 2011, dan diproyeksikan bakal meningkat hingga 119,51 miliar dolar AS pada 2018. Perkembangan dan Sejarah Penelitian Stem Sel Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services Stem sel adalah proyek sel yang paling aktif di bidang penelitiannya saat ini, seiring dengan semakin dalamnya dasar dan aplikasi penelitian, teknologi stem sel akan menyebabkan perubahan di bidang kedokteran, dia telah menjadi suatu point terhangat dalam bidang ilmu kehidupan di abad 21. Hingga saat ini pada hewan digunakan fertilisasi in vitro untuk terapi penyakit, perkembangan dan penelitian stem sel telah melalui proses yang panjang Perkembangan dan Prose Penelitian Stem Sel Pada tahun 1959, Laporan pertama kali Amerika melalui fertilisasi in vitro(IVF) pada hewan.
  • 5. Pada tahun 60’an, penelitian pada beberapa kerabat dekat jenis tikus kecil teratoma testis telah menunujukkan bahwa itu berasal dari sel germinal embrio (embryonic germ cells, sel EG), pekerjaan ini telah menetapkan sel karsinoma embrional (embryonic carcinoma cells,sel EG) adalah salah satu jenis stem sel. Pada tahun 1968, Edwards dan Bavister memperoleh sel telur individu yang pertama secara in vitro. Pada tahun 70’an, Sel EC disuntikkan ke dalam blastokista tikus menghasilkan tikus heterozigot. Pada tahun 1978, Louis Brown adalah bayi tabung pertama yang lahir di inggris. Pada tahun 1981, Evan, Kaufma dan Martin dari sekelompok sel dalam blastokista tikus dipisahkan kedalam sel ES tikus kecil, mereka telah mendirikan sebuah sel ES tikus dalam kondisi kultur in vitro. Pada tahun 1984-1988, Anderews dan kawan-kawan dari garis sel Tera-2 teratoma testis manusia menghasilkan banyak potensi, dan dapat diidentifikasi sel (kloning), yang disebut sel karsinoma embrio (embryonic carcinoma cells,sel EG). Pada tahun 1989, Pera dan lainnya telah memisahkan ikatan sel EC manusia, ikatan sel ini dapat menghasilkan jaringan dengan tiga lapisan germinal. Pada tahun 1994, melalui fertilisasi in vitro dan pasien yang menyumbangkan blastosis pada dua - tahap pronukleus. Pada tahun 1998, Thomoson dan lainnya dari pengobatan infertilitas pasangan menyumbangkan blastosis manusia pada dua tahap pronukleus. Pada tahun 2000, Pemimpin Pera, Trounson dan Bongso ilmuwan terkemuka dari Singapore dan Australia dari pengobatan infertilitas pasangan menyumbangkan sekelompok sel dalam blastosis dipisahkan ke dalam sel ES manusia. Pada tahun 2003, Terbentuknya metode perpaduan antara sel-sel kulit manusia dan sel telur induk kelinci, penelitian stem sel embrio untuk manusia telah memberikan jalan yang baru. Pada tahun 2004, April tahun 2000, Pemenang hadiah nobel Amerika ternama ke-61 dan ilmuwan lain bersama-sama mengajukan permintaan kepada pemerintah AS untuk memberikan dukungan penuh terhadap penelitian stem sel. Pada tahun 2004, China mengumumkan secara resmi“Metode penanganan teknologi stem sel jaringan manusia” Pada tahun 2004, Perkembangan dalam penerapan klinis stem sel berkembang sangat pesat dan cepat, Penyimpanan tempat stem sel di daerah berkembang Eropa dan Asia mencapai 400 lebih, diantaranya ada 60 lebih yang telah melalui standar AABB. Pada 23 January 2009, Badan Makanan dan Drug Administration Amerika telah menyetujui percobaan klinis yang pertama di dunia dari stem sel embrio. Pada tahun 2010, Dokter di sebuah rumah sakit di Amerika pertama kali menggunakan GRNOPC1 stem sel embrionik manusia yang dihasilkan oleh perusahaan untuk melakukan pengobatan pasien dengan cedera tulang belakang akut.
  • 6. Pada tahun 2012, Penelitian China Stem sel pertemuan tahunan yang ketiga dan Guangzhou International Stem Sel yang kelima serta Forum kedokteran regenerasi telah berhasil diselenggarakan di GuangZhou. Stem sel untuk menciptakan kesempatan bagi biomedikal 1. Terapi transplantasi stem sel—Membangun kembali fungsi tubuh Seperti penyakit parkinson, diabetes, infark miokard, kerusakan ginjal, kelumpuhan otak dan sirosis hati cocok untuk pengobatan stem sel dari beberapa jenis penyakit lainnya. Terhadap banyak penyakit yang memperpendek kehidupan, meskipun tidak ada pengobatan yang efektif, tetapi dapat melalui transplantasi stem sel memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang hidup. Penggantian jaringan menggunakan pengobatan stem sel pada gangguan neurologis juga dapat dilakukan. Cedera tulang belakang, Multiple sclerosis dan pengobatan penyakit parkinson digunakan di dalam otak dan sumsum tulang belakang untuk mrnggantikan sel yang rusak dan tidak berfungsi. 2. Penerapan Penelitian Dasar Stem sel embrio adalah alat penelitian utama dalam penerapan penelitian dasar, dapat memahami proses dasar dari perkmebangan embrio, menjelaskan penyebab dan pencegahan janin kelainan koreksi deformitas. Dalam biologi perkembangan lain yang terkait dan penelitian utama bidang biologi stem sel adalah memahami waktu berkembanganya gen janin dan peran faktor pertumbuhan dan nutrisi molekul, sehingga mereka dapat digunakan di laboratorium perkembangbiakkan stem sel, mengarahkan mereka ke arah perkembangan yang tepat dan berkembang menjadi sel yang terwujud. 3. Penetapan model filterasi obat dan sistem evaluasi yang ditetapkan Penelitian sel induk secara signifikan meningkatkan pengembangan obat dan melakukan metode eksperimental yang bersifat aman. Stem sel berpotensi majemuk dapat membuat sel percobaan menjadi lebih banyak jenis menjadi suatu kemungkinan. Terapi obat baru dapat menggunakan jaringan sel manusia dalam menjalankan eksperimen, seperti stem sel embrionik telah memberikan farmakologi obat baru, efektivitas obat, toksikologi serta metabolisme obat dalam cara penelitian pada tingkat sel, sangat mengurangi biaya eksperimen obat. Stem sel embrionik juga bisa digunakan untuk mempelajari mekanisme penyakit manusia dan proses pembangunan guna untuk mendapatkan pengobatan yang efektif secara berangsur lama. Prospek dan masa depan stem sel Stem sel hematopoietik adalah keutuhan stem sel yang paling awal ditemukan, penelitian terbanyak dan paling pertama yang digunakan dalam pengobatan penyakit. Dalam jangka waktu panjang ini, masyarakat selalu menganggap stem sel hanya termasuk dalam sistem hematopoietik, dan seiring dengan penelitian stem sel yang mendalam, beberapa tahun terakhir, hampir di semua jaringan telah ditemukan stem sel, dalam segi biologis stem sel dan proyek biologi stem sel telah menjadi jaringan gen manusia yang setelah urutan skala besar dalam bidang ilmu kehidupan menjadi yang paling dinamis, paling berpengaruh dan paling menjanjikan. Pemerintah China sangat mementingkan dan penuh semangat bekerja dalam mempromosikan penelitian stem sel dan mendirikan penelitian khusus dasar stem sel, mantan Perdana Menteri Wen Jia Bao juga telah mendatangi penelitian dasar stem sel. Pemerintah Amerika menginvestasi besar untuk mendukung penelitian dalam stem sel embrionik tubuh manusia. Pada tahun 2000 Jepang meluncurkan “Proyek abad ribuan tahun”, didalamnya memasukkan proyek stem sel sebagai salah satu empat point terbesar. Pada tahun 2000, di Inggris melalui pengijinan kloning embrio manusia tahap awal oleh mayoritas dan yang disebutkan pengambilan stem sel untuk penelitian medis dan sebagainya.
  • 7. DEFINISI STEM CELL Stem cell adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi yang mempunyai 2 sifat: 1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain. 2. Kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self- renew). Dalam hal ini stem cell dapat membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel. JENIS STEM CELL Berdasarkan Potensi atau Kemampuan Berdiferensiasi (1,2,3) Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi: 1. Totipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam stem cell totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi). 2. Pluripotent. Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cell pluripotent adalah embryonic stem cells. 3. Multipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya: hematopoietic stem cells. 4. Unipotent. Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem cell, stem cell unipoten mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self-renew) Berdasarkan Sumbernya (1,3,4) Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi menjadi: 1) Zygote. Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur 2) Embryonic stem cell. Diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri dari 50 – 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini telah dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat terus hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini mungkin dapat mengurangi kontroversi etis terhadap embryonic stem cell. 3) Fetus. Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi. 4) Stem cell darah tali pusat. Diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cell dari darah tali pusat merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang menggolongkan jenis stem cell ini ke dalam adult stem cell. 5) Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari: • Sumsum tulang. Ada 2 jenis stem cell dari sumsum tulang:
  • 8. − hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi. − stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell. • Jaringan lain pada dewasa seperti pada: − susunan saraf pusat − adiposit (jaringan lemak) − otot rangka − pankreas Adult stem cell mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai dengan jaringan asalnya, adult stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lain. Misalnya: neural stem cell dapat berubah menjadi sel darah, atau stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya. PERAN STEM CELL DALAM RISET (1,8) 1. Terapi gen. Stem cell (dalam hal ini hematopoietic stem cell) digunakan sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stem cell ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Dan karena stem cell mempunyai sifat self- renewing, maka pemberian pada terapi gen tidak perlu dilakukan berulang-ulang, selain itu hematopoietic stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi bermacam-macam sel, sehingga transgen tersebut dapat menetap di berbagai macam sel. 2. Mengetahui proses biologis, yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker. Melalui stem cell dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal maupun sel kanker. 3. Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan 4. Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena stem cell dapat hidup di luar organ tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka dapat dilakukan manipulasi terhadap stem cell itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Stem cell yang telah dimanipulasi tersebut dapat ditransplantasi kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit tertentu. Ada 3 golongan penyakit yang dapat diatasi oleh stem cell: a. Penyakit autoimun. Misalnya pada lupus, artritis reumatoid dan diabetes tipe 1. Setelah diinduksi oleh growth factor agar hematopoietic stem cell banyak dilepaskan dari sumsum tulang ke darah tepi, hematopoietic stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dimurnikan dari sel imun matur. Lalu tubuh diberi agen sitotoksik atau terapi radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak mengenal self antigent (dianggap sebagai foreign antigen). Setelah itu hematopoietic stem cell dimasukkan kembali ke tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi sel imun matur sehingga sistem imun tubuh kembali seperti semula. b. Penyakit degeneratif. Pada penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, terdapat beberapa kerusakan atau kematian sel-sel tertentu sehingga bermanifestasi klinis sebagai suatu penyakit. Pada keadaan ini stem cell setelah dimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang
  • 9. menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati akibat penyakit degeneratif. c. Penyakit keganasan. Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit autoimun. Hematopoietic stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali pusat telah lama dipakai dalam terapi leukemia dan penyakit darah lainnya. Ada beberapa alasan mengapa stem cell merupakan calon yang bagus dalam cell-based therapy: 1. Stem cell tersebut dapat diperoleh dari pasien itu sendiri. Artinya transplantasi dapat bersifat autolog sehingga menghindari potensi rejeksi. Berbeda dengan transplantasi organ yang membutuhkan organ donor yang sesuai (match), transplantasi stem cell dapat dilakukan tanpa organ donor yang sesuai. 2. Mempunyai kapasitas proliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh sel dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas. Misalnya pada luka bakar luas, jaringan kulit yang tersisa tidak cukup untuk menutupi lesi luka bakar yang luas. Dalam hal ini terapi stem cell sangat berguna. 3. Mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi melalui metode transfer gen. Hal ini telah dijelaskan dalam penjelasan mengenai terapi gen di atas. 4. Dapat bermigrasi ke jaringan target dan dapat berintegrasi ke dalam jaringan dan berinteraksi dengan jaringan sekitarnya. Therapeutic Cloning (2,6) Therapeutic cloning atau yang lebih panjangnya disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer) adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari risiko penolakan/rejeksi. Pada therapeutic cloning, inti sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan inti sel resipien misalnya diambil dari sel mukosa pipi. Lalu sel ini akan membelah diri dan setelah menjadi blastocyst, maka inner cell massnya akan diambil sebagai embryonic stem cell dan setelah dimasukkan kembali ke dalam tubuh resipien maka stem cell tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel organ yang diinginkan (misalnya sel beta pankreas, sel otot jantung, dan lain lain), tanpa reaksi penolakan karena sel tersebut mengandung materi genetik resipien. Keuntungan dan Kerugian Memakai Jenis Stem Cell Tertentu dalam Cell-based Therapy (1,2,3,5,7) Keuntungan embryonic stem cell: 1. Mudah didapat dari klinik fertilitas. 2. Bersifat pluripoten sehingga dapat berdiferensiasi menjadi segala jenis sel dalam tubuh. 3. Immortal. Berumur panjang, dapat berproliferasi beratus-ratus kali lipat pada kultur. 4. Reaksi penolakan rendah. Kerugian embryonic stem cell: 1. Dapat bersifat tumorigenik. Artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak berdiferensiasi dapat menimbulkan kanker. 2. Selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan penolakan. 3. Secara etis sangat kontroversial. Keuntungan umbilical cord blood stem cell (stem cell dari darah tali pusat): 1. Mudah didapat (tersedia banyak bank darah tali pusat). 2. Siap pakai, karena telah melalui tahap prescreening, testing dan pembekuan.
  • 10. 3. Kontaminasi virus minimal dibandingkan dengan stem cell dari sumsum tulang. 4. Cara pengambilan mudah, tidak berisiko atau menyakiti donor. 5. Risiko GVHD (graft-versus-host disease) lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan stem cell dari sumsum tulang, dan transplantasi tetap dapat dilakukan walaupun HLA matching tidak sempurna atau dengan kata lain toleransi terhadap ketidaksesuaian HLA matching lebih besar dibandingkan dengan stem cell dari sumsum tulang. Kerugian umbilical cord blood stem cell: 1. Kemungkinan terkena penyakit genetik. Ada beberapa penyakit genetik yang tidak terdeteksi saat lahir sehingga diperlukan follow up setelah donor beranjak dewasa. 2. Jumlah stem cell relatif terbatas sehingga ada ketidaksesuaian antara jumlah stem cell yang diperlukan resipien dengan yang tersedia dari donor, karena jumlah sel yang dibutuhkan berbanding lurus dengan usia, berat badan dan status penyakit. Keuntungan adult stem cell: 1. Dapat diambil dari sel pasien sendiri sehingga menghindari penolakan imun. 2. Sudah terspesialisasi sehingga induksi menjadi lebih sederhana. 3. Secara etis tidak ada masalah. Kerugian adult stem cell: 1. Jumlahnya sedikit, sangat jarang ditemukan pada jaringan matur sehingga sulit mendapatkan adult stem cell dalam jumlah banyak. 2. Masa hidupnya tidak selama embryonic stem cell. 3. Bersifat multipoten, sehingga diferensiasi tidak seluas embryonic stem cell yang bersifat pluripoten. TERAPI BERDASARKAN SEL (CELL-BASED THERAPY) Dalam tulisan ini, pembahasan bersifat singkat dan hanya membahas potensi stem cell pada sebagian kecil penyakit Stem Cell untuk Diabetes (1) Pada diabetes, terjadi kekurangan insulin atau kurangnya kepekaan terhadap insulin. Dalam hal ini transplantasi sel pulau Langerhans diharapkan dapat memenuhi kebutuhan insulin. Pada awalnya, kira-kira 10 tahun yang lalu, hanya 8% transplantasi sel pulau Langerhans yang berhasil. Hal ini terjadi karena reaksi penolakannya besar sehingga diperlukan sejumlah besar steroid; padahal makin besar steroid yang dibutuhkan, makin besar pula kebutuhan metabolik pada sel penghasil insulin. Namun, baru-baru ini penelitian yang dilakukan oleh James Shapiro dkk. di Kanada, berhasil membuat protokol transplantasi sel pulau Langerhans dalam jumlah banyak dengan metode imunosupresi yang berbeda dengan yang sebelumnya. Pada penelitian tersebut, 100% pasien yang diterapi transplantasi sel pulau Langerhans pankreas tidak memerlukan injeksi insulin lagi dan gula darahnya tetap normal setahun setelah transplantasi. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan untuk diabetes ini mengambil sumber stem cell dari kadaver, fetus, dan dari embryonic stem cell. Selanjutnya, masih dibutuhkan penelitian untuk menemukan cara membuat kondisi yang optimal dalam produksi insulin, sehingga dapat menggantikan injeksi insulin secara permanen. Stem Cell untuk Skin Replacement (4) Dengan bertambahnya pengetahuan mengenai stem cell, maka peneliti telah dapat membuat
  • 11. epidermis dari keratinosit yang diperoleh dari folikel rambut yang dicabut. Hal ini memungkinkan transplantasi epidermis autolog, sehingga menghindari masalah penolakan. Pemakaian skin replacement ini bermanfaat dalam terapi ulkus vena ataupun luka bakar. Stem Cell untuk Penyakit Parkinson (1,9) Pada penyakit Parkinson, didapatkan kematian neuron-neuron nigra-striatal, yang merupakan neuron dopaminergik. Dopamin merupakan neurotransmiter yang berperan dalam gerakan tubuh yang halus. Dengan berkurangnya dopamin, maka pada penyakit Parkinson terjadi gejala-gejala gangguan gerakan halus. Dalam hal ini transplantasi neuron dopamin diharapkan dapat memperbaiki gejala penyakit Parkinson. Tahun 2001, dilakukan penelitian dengan menggunakan jaringan mesensefalik embrio manusia yang mengandung neuron-neuron dopamin. Jaringan tersebut ditransplantasikan ke dalam otak penderita Parkinson berat dan dipantau dengan alat PET (Positron Emission Tomography). Hasilnya setelah transplantasi terdapat perbaikan dalam uji-uji standar untuk menilai penyakit Parkinson, peningkatan fungsi neuron dopamin yang tampak pada pemeriksaan PET; perbaikan bermakna ini tampak pada penderita yang lebih muda. Namun setelah 1 tahun, 15% dari pasien yang ditransplantasi ini kambuh setelah dosis levodopa dikurangi atau dihentikan. Stem Cell untuk Stroke (10,11,12) Dahulu dianggap bahwa sekali terjadi kematian sel pada stroke, maka akan menimbulkan kecacatan tetap karena sel otak tidak mempunyai kemampuan regenerasi. Tapi anggapan berubah setelah para pakar mengetahui adanya plastisitas pada sel-sel otak dan pengetahuan mengenai stem cell yang berkembang pesat belakangan ini Beberapa penelitian dengan menggunakan stem cell dari darah tali pusat manusia yang diberikan intravena kepada tikus yang arteri serebri medianya dioklusi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Ada pengurangan volume lesi sebanyak 40% dan adanya kemampuan kembali ke 70% fungsi normal. Terdapat pemulihan fungsional pada kelompok yang ditransplantasi stem cell dari darah tali pusat dibandingkan dengan kelompok kontrol dan tampak stem cell dari darah tali pusat bermigrasi masuk ke otak. Penelitian dengan menggunakan mesenchymal stem cell (MSC) dari sumsum tulang autolog yang diberikan intravena pada 30 penderita stroke juga memperbaiki outcome yang dinilai dari parameter Barthel Index dan modified Rankin Scale. Stem Cell untuk Penyakit Jantung (13) Penelitian terkini memberikan bukti awal bahwa adult stem cells dan embryonic stem cell dapat menggantikan sel otot jantung yang rusak dan memberikan pembuluh darah baru. Strauer dkk. mencangkok mononuclear bone marrow cell autolog ke dalam arteri yang menimbulkan infark pada saat PTCA 6 hari setelah infark miokard akut. Sepuluh pasien yang diberi stem cell area infarknya menjadi lebih kecil dan indeks volume stroke, left ventricular end-systolic volume, kontraktilitas area infark, dan perfusi miokard menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Perin dkk. memberikan transplantasi bone marrow mononuclear cells autolog yang diinjeksikan pada miokard yang lemah dengan panduan electromechanical mapping pada 14 pasien gagal jantung iskemik kronik berat. Single-photon emission computed tomography myocardial perfusion scintigraphy menunjukkan penurunan defek yang signifikan dan perbaikan fungsi sistolik ventrikel kiri global pada pasien yang diterapi. KEPUSTAKAAN 1. The Stem Cells – Stem cell information – The Official National Institute of Health Resource for Stem cell
  • 12. Research 2. Anatomy 101: Stem cells – Reeve Irvine Research Center http://www.reeve.uci.edu/anatomy/stemcells.php 3. Stem Cell – Wikipedia - http://en.wikipedia.org/wiki/Stem_cell 4. Stem Cellsfor Cell-Based Therapies, Lauren Pecorino – American Institute of Biological Science. 5. Stem Cell Therapy – Research in focus - MRC (Medical Research Council) 6. Therapeutic Use of Cell Nuclear Replacement:Therapeutic Cloning – Research in focus - MRC (Medical Research Council) 7. F2-S-Cord Blood Stem Cell Transplantation – Leukemia & Lymphoma Society. http://www.leukemia- lymphoma.org/all_mat_toc.adp?item_id=9622 8. What Are Stem Cells? – CSA Guide to Discovery - http://www.csa.com/discoveryguides/stemcell/overview.php 9. Transplantation ofEmbryonic Dopamine Neurons for Severe for Severe Parkinson’s Disease . NEJM 2001;344:710 – 719 10. Intravenous Administration of Human Umbilical Cord Blood Reduces Behavioral Deficits After Stroke in Rats. Stroke 2001;32:2682 11. Umbilical cord blood-derived stem cells given intravenously reduce stroke damage. www.medicalnewstoday.com 12. Autologousmesenchymal stem cell transplantation in stroke patients – Ann. Neurol.2005 Jun;57(6):874-82 13. Stem-Cell Transplantation in Myocardial Infarction:A Status Report – Ann. Intern. Med. 2004 May;140(9):729 – 737 Sumber Virgi Saputra.Dasar-dasar Stem Cell dan Potensi Aplikasinya dalamIlmu Kedokteran.Cermin Dunia Kedokteran No.153,2006. Tersedia di http://www.sci-indonesia.org/wp- content/themes/kalbe/pic/153_12Dasarstemcelldanpotensiaplikasinya.pdf.
  • 13. STEM CELL BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latarbelakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentang kesehatan, penelitian dalam bidang stem cell mengalami kemajuan. Hal ini tidak terlepas dari upaya manusia untuk mengobati penyakit- penyakit yang sudah tidak mungkin untuk diobati lagi baik secara konservatif maupun operatif. Para ahli saat ini telah mulai meneliti kemungkinan penggunaan stem cell untuk mengobati penyakit atau kelainan yang belum bisa untuk diobati dengan obat-obatan atau tindakan operatif, khususnya penyakit degeneratif maupun kelainan lainnya seperti penyakit ganas. Selain itu stem cell juga digunakan dalam penelitian untuk mencari obat-obat baru pada tingkat laboratorium maupun untuk mempelajari patogenesis penyakit. 1.1 Rumusan Masalah  Apa yang dimaksud dengan stem cell ?  Apakah pengobatan stem cell itu ?  Bagaimana stem cell menurut prinsip keperawatan?  Bagaimana stem cell menurut agama islam ?  Bagaimana stem cell menurut undang –undang ? 1.2Tujuan  Mahasiswadapat mengetahui fungsi stemcell  Mahasiswadapat mengetahui kegunaanstemcell padatubuhmanusia 1.2 TujuanKhusus
  • 14.  Mahasiswadapat mengetahui pengertianstemcell  Mahasiswadapat mengetahui kegunaanstemcell padapengobatan  Mahasiswadapat mengetahui pandanganstemcell dari prinsipkeperawatan  Mahasiswadapat mengetahui pandangan stemcell dari agamaislam  Mahasiswadapat mengetahui pandanganstemcell dari undang-undang 1.3 Manfaat  Mengetahui pengobatanmenggunakanstemcell  Mengetahui pandanganmasyarakatterhadappengobatanstemcell  Mengetahui kegunaandari pengobatanstemcell BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN STEM CELL Stem cell(sel punca) adalah sel induk yang dapat berdeferensial atau dapat merubah diri menjadi berbagai sel sesuai dengan lingkungan, bisa berubah-ubah menjadi sel otot, sel endokrin, ephitel, dan lain-lain kemudian berkembang lagi menjadi stemcell. Stemcell dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti plasenta, tali pusat janin, darah, dan sumsum tulang belakang. Sedangkan menurutsumberlainstemcell yaitusuatusel yangbelummatangataubelumberdeferensiasi (berubah) menjadi sel ataujaringantertentu.Dalambahasaindonesia,stemcell disebut sebagai sel punca atau sel induk.Sedangkandalambahasakedokteran,stemcelldapatberupa sel unipoten (hanya dapat berubah
  • 15. menjadi satujenissel), multipoten (dapat berubah menjadi beberapa jenis sel), atau totipoten (dapat berubah menjadi jaringan apapun) Stem cell mempunyai 2 sifat yang khas yaitu 1. Differensiasi yaitu kemampuan untuk berkembang menjadi sel lain. Stem cell mampu berkembangmenjadi berbagai jenisselyangspesifik misalnyasel saraf,sel ototjantung,sel otot rangka, sel pankreas dan lain-lain 2. Regenerasi yaitu kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri. Stem cell mampu membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel. Berdasarkan kemampuannya untuk berdifferensiasi stem cell dibagi menjadi : 1. Totipotentadalahsel puncayangdapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel yatu zigot. Sel ini merupakan sel embrionik awal yang mempunyai kemampuan untuk membentuk berbagai jenissel termasukmembentuksatuindividuyangutuh danberbagai sel padaembrio yangdapat menyusun plasenta. 2. Pluripotentyaitustemcellsyangdapatberdifferensiasi menjadi 3 lapisan germinal (ektoderm, mesoderm,danendoderm) tetapi tidakdapatmenjadi jaringanekstraembrioniksepertiplasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cells pluripotent adalah embrionik . 3. Multipotent yaitu stem cell yang dapat berdifferensiasi menjadi banyak jenis sel misalnya hemopoeticstemcellsyangterdapatpadasumsumtulangyangmempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terdapat dalam darah seperti eritrosit, lekosit dan trombosit 4. Unipotent yaitu stem cells yang hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Stem cells mempunyai sifatmasih dapat mempebaharui atau meregenerasi diri Contohnya erythroid progenitor cells hanya mampu berdifferensiasi menjadi sel darah merah. Berdasarkan sumbernya stem cell dibagi menjadi: 1. Zigot yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu ovum (fertilisasi)
  • 16. 2. Embrionicstemcellsyaitusel-selstemyangdiperoleh dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrioyangterdiri atas50-150 sel,kira-kirahari ke-5pascapembuahan).Embryonicstemcells biasanyadidapatkandari sisaembrioyangtidakdipakai dari IVF (in vitro fertilization). Sel stem ini mempunyai sifatdapatberkembang biak secara terus menerus dalam media kultur optimal pada kondisi tertentu dan dapat diarahkan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel yang terdifferensiasi seperti sel jantung, sel kulit, neuron, hepatosit dan sebagainya. 3. Fetus yang dapat diperoleh dari klinik aborsi 4. Stemcell darahtali pusat yaitustem cell yang diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelahbayi lahir. Stemcells dari darahtali pusatmerupakanjenishematopoeticstemcells.Ada 2 tipe stemcells dalamdarahtali pusat yaitu hematopoetic stem cells dan mesenchymal stem cells. 5. Adult stem cells yaitu stem cells yang diambil dari jaringan dewasa yaitu : a. Sumsum tulang Ada 2 jenis stem cells pada sumsum tulang yaitu 1) hematopoetic stem cells yaitustem cells yang akan berkembang menjadi berbagai jenis sel darah 2) stromal stem cells atau disebut juga mesenchymal stem cell b. Jaringan lain pada dewasa seperti pada susunan saraf pusat, adiposa (jaringan lemak), otot rangka, pankreas Adultstemcell mempunyai sifat plastis artinya selain berdifferensiasi menjadi sel yang sesuai denganjaringanasalnyaadultstemcellsjugadapatberdifferensiasi menjadi sel jaringan lain, misalnya neural stemcellsdapatberubahmenjadi sel darah,stromal stemcell dari sumsumtulangdapatberubah menjadi sel otot jantung dan sebagainya. 2.2 Pengobatan stem cell Para ahli sedang giat melakukan berbagai penelitian untuk menggunakan stem cell dalam mengobati berbagai penyakit. Penggunaan stem cells untuk mengobati penyakit dikenal sebagai Cell BasedTherapy. Prinsipterapi adalahdenganmelakukantransplantasi stemcellspadaorgan yang rusak. Tujuan dari transplantasi stem cells ini adalah 1. Mendapatkanpertumbuhandanperkembangansel-sel baruyang sehat pada jaringan atau organ tubuh pasien
  • 17. 2. Menggantikansel-sel spesifikyang rusak akibat penyakit atau cidera tertentu dengan sel-sel baru yang ditranspalantasikan. Sel stemembryonicsangat plastik dan mempunyai kemampuan untuk dikembangkan menjadi berbagai macam jaringan sel seperti neuron, kardiomiosit, osteoblast, fibroblast, sel-sel darah dan sebagainya, sehingga dapat dipakai untuk menggantikan jaringan yang rusak. Sel stem dewasa juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit degeneratif, tetapi kemampuan plastisitasnya sudahberkurang.Keuntungandari penggunaan sel stem dewasa yaitu tidak atau kurang menimbulkan masalah dan kontroversi etika. Darah tali pusat (umbilical cord blood) saat ini sedang gencar diteliti manfaatnya untuk mengatasi berbagai penyakit degeneratif karena lebih mudah didapat, banyak mengandung stem cells, immunogenecity rendah, plastisitasnya cukup baik dan tidak membutuhkan 100% kecocokan HLA. Dengan memberikan nutrisi yang cocok stem cell dapat memperbanyak diri di laboratorium tanpa mengalami prosesdifferensiasi,sehinggamenghasilkanturunanstemcellsdenganmateri genetik yang sama yang berguna untuk riset. Ada beberapa alasan penggunaan stem cell dalam cell based therapy: 1. stem cell dapat diperoleh dari pasien sendiri, artinya transplantasi dapat bersifat autolog sehinggamenghindari potensi rejeksi.Berbedadengantransplantasi organ yang membutuhkan organ donoryang harusmatch, transplantasi stemcellsdapatdilakukantanpaorgandonor yang sesuai. 2. mempunyai kemampuan untuk berproliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh sel dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas. Pada luka baker yang luas jaringan kulit yang tersisa tidakcukupuntukmenutupi lesi lukabakertersebut.Hal ini dapatdiatasi dengan menggunakan terapi stem cell. 3. mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi melalui metoda transfer gen. 4. mempunyai kemampuan untuk bermigrasi kejaringan target misalnya ke otak 5. mempunyai kemampuan untuk berintegrasi dengan jaringan host dan berinteraksi dengan jaringan sekitarnya
  • 18. Keuntungan penggunaan transplantasi stem cells untuk mengobati penyakit adalah 1. tidak perlu adanya kecocokan donor 2. transplantasi autologous lebih baik untuk digunakan 3. untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan jaringan dapat digunakan metoda somatic cell nuclear transfer) atau terapi kloning. Therapeutic cloning atau disebut Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT) adalah suatu teknik yang bertujuan untuk menghindari resiko penolakan atau rejeksi.Padateknikini inti sel telur donor dikeluarkan dan diganti dengan inti sel resipien. Sel yang telahdimanipulasiini kemudianakanmembelahdiridansetelahmenjadi blastokista maka inner cell massnya akan diambil sebagai embryonic stem cells. Stem cells ini kemudian akan dimasukkankembali kedalamtubuhresipiendanstem cells ini kemudian akan berdifferensiasi menjadi sel organ (sel beta pankreas, sel otot jantung dan lain-lain). Tanpa reaksi penolakan karena sel tersebut mengandung materi genetik resipien. Pengobatan stem cell terhadap penyakit stroke . Pada penyakit stroke dahulu dianggap bahwa kematian sel yang terjadi akan menyebabkan terjadinya kecacatan permanen akibat sel otak tak mempunyai kemampuan regenerasi. Anggapan ini berubah setelah para ahli mengetahui adanya plastisitaspadasel-sel otakdanpengetahuantentangstemcells.Padapenelitianpenyakitstroke dengan menggunakanstemcellsdari darahtali pusatmenusiayangdiberikanintravenakepadatikusyangarteri serebri medianya dioklusi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pada penelitian ini didapatkan pemulihan kembali fungsi normal otak sebesar 70% pada kelompok yang mendapatkan transplantasi stem cells dari darah tali pusat manusia. Penelitiandenganmenggunakan mesenchymal stem cells (MSC) dari sumsum tulang autolog yang diberikan intra vena pada 30 penderita stroke juga memperbaiki outcome yang dinilai dari parameter Barthel Index dan Modified Rankin Scale. 2.3 Stem cell menurut prinsip keperawatan 2.3.1 Otonomi Otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri dan nomos berarti aturan. Sedangkanotonomi sendiri berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri.
  • 19. Perawat harus menanyakan pada pasien apakah ingin mengguanakan pengobatan stem cell untuk mengobati penyakitnya. 2.3.2 Beneficience Beneficience merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain. Perawatharusmengikuti keinginanpasiendantidakmenentangkeyakinan pasien untuk menggunakan pengobatan stem cell. 2.3.3 Justice Keadilan merupakan prinsip moral berlaku adil untuk semua individu. Tindakan yang sama namun tidak harus identik tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan kehidupan seseorang. Perawat harus berlaku adil terhadap pasien maksud dari berlaku adil adalah mengobati dan merawat sesuai dengan penyakit yang di derita pasien. 2.3.4 Nonmaleficience Nonmaleficience berartitidakmelukai atautidakmenimbulkan bahaya atau cedera bagi orang lain.Perawatharusmengobati danmerawatpasiensesuai prosedur yang ada. Jika stem cell merugikan pasien maka pengobatan stem cell tidak perlu dilakukan. 2.3.5 Moral Right Stemcell ini bertentangandenganpahammasyarakatkarenaberasal dari embrio dan tali pusat bayi yang di dapat dari korban aborsi. 2.3.6 Nilai dan Norma Masyarakat Stem cell berguna bagi pengobatan namun sumber dari sel punca tersebut melanggar norma masyarakatkarenadari korbanaborsi,sedangkanaborsi dilarangolehagamakarenamembunuhcabang bayi yang tidak berdosa. 2.4 Stem cell menurut agama Penggunaan embryonic stem cells lebih dekat dengan hukum menggugurkan kandungan yang “diharamkan”menurutFatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Musyawarah Ulama tahun 1972 dan MusyawarahNasional (Munas) MUI tahun1983. NamunFatwa MUI tersebutadapengecualiannya yaitu
  • 20. memperbolehkan menggugurkan kandungan apabila kandungan tersebut membahayakan si ibu atau membawa penyakit menular yang berbahaya. Karena pengguguran kandungan untuk tujuan riset (stemcell research) sangatlahberbedadenganpenggugurankandungandenganalasankesehatan, maka diperlukan hukum atau dalil tersendiri untuk memutuskan boleh tidaknya stemcell research dengan menggunakanembryonicstemcell dari hasil menggugurkan kandungan. Tidak disangsikan lagi, hukum tersebut akan menimbulkan perdebatan yang cukup alot antara kubu yang pro dan kontra stemcell research. Apapun keputusannya, stemcell research dengan menggunakan embryonic stemcell kemungkinan besar akan terus berlanjut. Pemanfaatan janin yang mengalami keguguran atau janin “sisa” hasil pembuahan bayi tabung untukkepentinganstemcell research mungkin tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Janin tersebut lebih berguna daripada dibuang secara sia-sia. Pemanfaatan tersebut dapat juga menjadi ibadah bagi pelakunyakarenadigunakanuntuk kemaslahatan umat manusia. Khusus mengenai bayi tabung, fatwa MUI memperbolehkanasal sel telurdanspermauntukmembuat bayi tersebut adalah dari kedua orang tua yang sah menurut hukum Islam, sehingga janin sisa tersebut dapat digunakan untuk kepentingan stemcell research. Pembuatan stemcells melalui SCNT (kloning) mempunyai tendensi untuk menimbulkan perdebatan. Selama ini belum ada fatwa ataupun hukum fiqih yang mengatur mengenai kloning tersebut. Walaupun demikian, sebagian besar ulama “mengharamkan” kloning dengan alasan proses tersebut tidak melalui hukum Islam (misalnya perkawinan) dan ikut campurnya fihak ketiga dalam proses reproduksi tersebut. Namun, perlu diperhatikan bahwa kloning untuk keperluan stemcell research mungkin berbeda dengan kloning untuk mendapatkan keturunan yang dalam hukum Islam harus melalui ikatan perkawinan. Jika dirunut secara teliti, proses kloning sebenarnya merupakan pembuktian kebenaran AlQur’an dalam proses pembuahan Nabi Isa A.S., yang tiada berayah. Islamadalahagama yang sederhanadanmudahdimengerti dan diamalkan oleh umat manusia. Dalam Islam, niat merupakan sesuatu yang sangat fundamental. Dengan demikian, niat dalam melaksanakanstemcell researchtersebutsangatmenentukanbaikburuknyastemcell research. Apabila stemcell research digunakan untuk membantu umat manusia, misalnya menyembuhkan manusia dari berbagai penyakit, maka kegiatan tersebut adalah sangat baik. Sebaliknya, apabila digunakan untuk kejahatan (misalnya menciptakan monster yang mengganggu umat manusia), maka kegiatan tersebut sangat berlawanandenganajaranIslamdanwajib untuk ditentang. Selanjutnya, cara pengambilan dan
  • 21. penggunaan embryonic stemcell untuk stemcell research tersebut perlu diperhitungkan pula dalam pembuatan fatwa tersebut. 2.5 Stem cell menurut Undang-Undang  UNDANG-UNDANG KESEHATAN NO. 23/1992 Tentang Kesehatan  PP NO. 39/1995 Tentang Penelitian & Pengembangan Kesehatan  KEPMENKES NO. 1333/2002 Tentang Penelitian Kesehatan Pada Manusia  KEPMENKES NO. 1334/2002 Tentang Pembentukan PNEPK(Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan) Standar bagi semua lembaga yang melakukan penelitian kesehatan Pasal 69: LITBANGKES dilaksanakan untuk memilih dan menetapkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang diperlukan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. LITBANG pada manusia dilaksanakan dengan memperhatikan etika penelitian dan norma hukum, agama, kesusilaan dan kesopanan dalam masyarakat serta dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan pasien. BAB 3 PENUTUP
  • 22. 3.1 Kesimpulan Stemcell adalahpengobatanpenemuan terbaru oleh para ahli untuk mengobati penyakit ganas. Namun banyak yang menentang karena tidak sesuai dengan norma masyaratkat. Cara mendapatkan stemcell yaitudari embriodantali pusat bayi dari korban aborsi.Sedangkan aborsi dilarang oleh agama karena membunuh cabang bayi yang tidak berdosa. Setiap penyakit pasti ada obatnya namun masih banyak cara lain yang benar untuk mengobati penyakit ganas. DAFTAR PUSTAKA Emi Suhaeni,mimin. 2004.EtikaKeperawatan.jakarta.EGC http://www.stemcells.nih.gov/info, diunduh pada tanggal 29 november 2011 pukul 18.00 http://www.usccb.org/prolife/issues/bioethics, diunduh pada tanggal 29 november 2011 pukul 18.00 http://www.vatican.va/roman_curia/secretariat_state/2004/documents/rc_seg- st_20040927_cloning_en.html, diunduh tanggal29 November2011 pukul 18.35 http://www.vatican.va/roman_curia/pontifical_academies/acdlife/documents/rc_pa_acdlife_doc_2000 0824_cellule-staminali_en.html, diunduh pada tanggal 29 November 2011 pukul 18.55
  • 23. MAKALAHBIOETIKA BIOETIK DALAM STEM SEL KAIDAH BIOETIKA STEM SEL UNTUK TERAPI PENYAKIT PENGGUNAAN DARAH MENSTRUASI SEBAGAI STEM SEL UNTUK MENGOBATI STROKE DAN GANGGUAN SYARAF LAINNYA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stem cell adalah sel tubuh yang belum terdiferensiasi, sehingga dapat berkembang menjadi macam-macamsel manusiawi.Penggunaan teknologi dalam penggunaan stem cell ini dapat membuka perspektif baru dalam dunia kedokteran. Penggunaan teknologi stem cell dapat menjadi bentuk pengobatan dengan menggantikan sel-sel yang sudah rusak dengan sel-sel induk yang berpotensi tumbuh sebagai sel-sel baru yang sehat. Metode ini membuka jalan baru untuk menyelamatkan penderita kanker dan berbagai penyakit lain yang belum ada obatnya. Penelitian teknologi stem cell menimbulkan kontroversi saat banyak peneliti ingin mengembangkanteknologi stem cell dari embrio manusia yang dapat mendatangkan banyak manfaat. Permasalahan etis ini terjadi karena menggunakan embrio sebagai bahan penelitian akan menutup kemungkinanbagi embrioitumemperolehkehidupan sebagai manusia. Banyak peneliti setuju dengan penggunaan teknologi ini karena dapat memperoleh manfaat yang sangat besar walaupun harus mengorbankan embrio.
  • 24. Pada tanggal 15 Juli 2005, parlemenUni Eropa menyetujui anggaran2007-2013 untukpenelitian biomedisyangmelibatkanselinduk,termasuksel indukembrionik.Di lainsisi,padatanggal 19 Juli 2005, PresidenGeorge W.Bushmemvetoundang-undangyangbermaksudmenyetujui pendanaan penelitian biomedis ini di Amerika Serikat dan pada bulan Juni 2007, Presiden Bush kembali mengeluarkan veto untukmenghalangi rancangan Undang-Undang yang mau menyediakan dana bagi penelitian biomedis ini. Kembali kepadasejarahpenggunaanmanusiasebagai objekpenelitian yang banyak membunuh manusia oleh dokter-dokter pada era kejayaan Nazi, beberapa badan mengatur dan membatasi penelitiankedokterandenganmengembangkanetikapenelitianbiomedis. Misalnya , deklarasi Helsinki yang dirumuskan oleh World Medical Association pada tahun 1964, menetapkan bahwa keprihatinan untukkepentingan-kepentingansubjekpenelitianharusselalumelebihi kepentingan-kepentingan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Bioetik yang dkembangkan bermaksud mengutamakan kepentingan subjek penelitian dan mengutamakan hak subjek di atas penelitian. Dalam mengembangkan penelitian biomedis yang melibatkan stem cell, sebuah penelitian di Amerika menemukan bahwa sel punca yang terdapat pada darah menstruasi dapat mendatangkan banyak manfaat. Diantaranya dapat menjadi salah satu terapi untuk mengobati pasien dengan stroke, osteoporosis, Alzheimer, dan parkninson. Untuk sementara ini, penelitian ini belum menimbulkan kontroversi,berbedadenganpenelitiansel puncayangmelibatkanombriomanusia. Dalam makalah ini, penulismengkaji penerapankaidah bioetik dalam penelitian dan teknologi yang melibatkan sel punca pada darah menstruasi. 1.2 Tujuan Adapuntujuanpenulisanmakalah ini adalah melakukan pengkajian dan studi bioetik terhadap penelitian biomedis yang melibatkan stem cell pada darah menstruasi untuk terapi pengobatan berbagai penyakit.
  • 25. BAB II ISI 2.1 Kaidah Bioetik 2.1.1 Definisi dan Sejarah Bioetika Perkembangan yang begitu pesat di bidang biologi dan ilmu kedokteran membuat etika kedokterantidakmampulagi menampungkeseluruhanpermasalahanyangberkitandengankehidupan. Etika kedokteran berbicara tentang bidang medis dan kedokteran saja, terutama hubungan dokter denganpasien,keluarga,masyarakatdantemansejawat.Olehkarenaitu, sejak tiga dekade terakhir ini telah dikembangkan bioetika atau disebut juga etika biomedis. Bioetikaberasal dari katabiosyangberarti kehidupandanethosyangberarti norma-normaatau nilai-nilai moral. Bioetika atau bioetika medis merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkanolehperkembangandi bidangbiologi danilmukeokteranbaik secara mikromaupun makro, masa kini dan masa mendatang ( Bartens, 2001). Bioetika mencakup isu-isu sosial,agama, ekonomi dan hukum bahkan politik. Bioetik selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, eutanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi buatandan rekayasagenetik, membahas pula masalah kesahatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas, penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi dansebagainya.Bioetikamemberi perhatianyangbesar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.
  • 26. Masalah bioetikamulai ditelitipertamakali oleh institute for the study of society, ethics and the life sciences,NewYork ( AmerikaSerikat) padatahun 1969. Kini terdapatbanyaklembaga di dunia yang menekuni penelitian dan diskusi mengenai berbagai isu etika biomedik. Di indonesiabioetika baru berkembang sekitar satu dekade terakir yang dipelopori oleh pusat pengembangan etika universitas atma jaya jakarta. Perkembangan ini sangat menonjol setelah universitas Gajahmada Yogyakarta yang melaksanakan pertemuan bioethics 2000., An International Exchange dan pertemuan nasional 1 bioetika dan humaniora pada bulan agustus 2000. Pada waktu itu universitas Gajahmada juga mendirikan Center for Bioethics and Medical Humanities. Dengan terselengaranyapertemuannasional2bioetikadanhumaniorapadatahun2002 di bandung,pertemuan 3 pada tahun 2004 di Jakarta dan pertemuan 4 pada tahun 2006 di Surabaya serta telah terbentuknya Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan Indonesia ( JBHKI ) pada tahun 2002, diharapkan studi bioetika akan lebih berkembang dan tersebar luas di seluruh indonesia pada masa datang. Humanioraatau humanitiesmerupakanpemikiran yang berkaitan dengan martabat dan kodrat manusia seperti yang terdapat dalam sejarah, filsafat, etika, bahasa dan satra. Etika kedokteran, etik( ethics) berasal dari kata yunani ethos yang berarti akhlak, adat kebiasaan, watak, perasaan, sikap, yang baik, yang layak. Menurut kamus umum bahasa indonesia (Purwadarminta,1993),etikaadalahilmupengetahuantentangazas,akhlak.SedangkanmenurutKamus Besar Bahasa Indonesia dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika adalah: 1. Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang kewajiban moral 2. Kumpulan atau seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak 3. Nilai yang benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat Menurut kamus kedokteran (Ramali dan Pamuncak,1987), etika adalah pengetahuan tentang perilaku yang benar dalam suatu profesi. Istilah etika dan etik sering di pertukarkan pemakaiannya dan tidak jelas perbedaan diantara keduanya. Dalam buku ini, yang dimaksud dengan etika adalah ilmu yang mempelajari asas, akhlak, sedangkan etik adalah seperangkat asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak seperti dalam kode etik.Istilahetisbiasanyaadigunakanuntukmenyatakan sesuatu sikap atau pandangan yang secara etis dapat diterima (ethically acceptable) atau tidak dapat diterima (ethically unacceptable) tidak etis.
  • 27. 2.1.2 Kaidah Bioetika dalam Bidang Kedokteran Fondasi etika kedokteran dibangun oleh 3 hal pokok yaitu: moralitas eksternal, etika internal dan moralitas internal. Moralitas eksternal merupakan teori-teori etika yang diterapkan dalam dunia kedokteran.Sedangkanetikainternal adalah kode etik profesi yang dibuat dan ditetapkan oleh dokter dan untukdoktersebagai bentukpertanggungjawabanprofesi padamasyarakat.Yangmembuatdinamis adalah moralitas internal. Moralitas internal adalah merupakan fenomena umum yang terjadi dalam hubungandokterpasien.Dalamkonteksiniamattergantungdenganfaktaempirikyangadapadapasien secara individual. Menurut Pellegrino, meskipun ketiga aspek tersebut tumbuh dan berkembang secara bebas satu sama lain,empatprinciple based of bioethics atau kini populer dengan kaidah dasar bioetika dari BeuchampsandChildress merupakan salah satu contoh teori yang dapat menyatukan antara moralitas eksternal danfaktaempirikklinik(moralitasinternal). Etika kedokteran sebagai profesi luhur, bersama dengan etika lingkungan hidup dan ilmu pengetahuan telah memberi andil terhadap kaidah dasar ini dengan menyumbangkan 4 kaidah dasar bioetika yakni: sikap berbuat baik (beneficence), tidak merugikan orang lain (non maleficence), berlaku adil (justice) dan menghormati otonomi pasien (autonomy). 1. Beneficence Dalam arti bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter tersebut harus berusaha maksimal agar pasiennya tetap dalam kondisi sehat. Perlakuan terbaik kepada pasien merupakan poin utama dalam kaidah ini. Kaidah beneficence menegaskan peran dokter untuk menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif untuk memaksimalisasiakibatbaikdaripadahal yangburuk.Prinsipprinsipyangterkandungdidalamkaidahini adalah; a) Mengutamakan Alturisme. b) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia. c) Memandangpasienataukeluargabukanlahsuatutindakantidakhanyamenguntungkanseorangdokter. d) Tidak ada pembatasan “goal based”. e) Mengusahakanagarkebaikanataumanfaatnyalebihbanyakdibandingkandengansuatukeburukannya.
  • 28. f) Paternalisme bertanggung jawab/kasih saying. g) Menjamin kehidupan baik-minimal manusia. h) Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan. i) Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain inginkan. j) Memberi suatu resep berkhasiat namun murah. k) Mengembangkan profesi secara terus menerus. l) Minimalisasi akibat buruk. 2. Non – Malficence Non-malficence adalahsuatuprinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang memperburukpasiendanmemilihpengobatanyangpalingkecilresikonyabagi pasienyangdirawatatau diobati olehnya. Pernyataan kuno Fist, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti. Non-malficence mempunyai ciri-ciri: a) Menolong pasien emergensi b) Mengobati pasien yang luka c) Tidak membunuh pasien d) Tidak memandang pasien sebagai objek e) Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien f) Melindungi pasien dari serangan g) Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter h) Tidak membahayakan pasien karena kelalaian i) Menghindari misrepresentasi j) Memberikan semangat hidup k) Tidak melakukan white collar crime 3. Autonomi Dalamkaidahini,seorangdokterwajibmenghormatimartabatdanhak manusia.Setiapindividu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomi bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri. Kaidah Autonomi mempunyai prinsip – prinsip sebagai berikut:
  • 29. a) Menghargai hak menentukan nasib sendiri b) Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan c) Berterus terang menghargai privasi d) Menjaga rahasia pasien e) Menghargai rasionalitas pasien f) Melaksanakan Informed Consent g) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri h) Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien i) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri j) Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi k) Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikann pasien l) Mejaga hubungan atau kontrak 4. Justice Keadilan atau Justice adalah suatu prinsip dimana seorang dokter wajib memberikan perlakuan sama rata serta adil untukkebahagiaandankenyamananpasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan, dan kewarganegaraan tidak boleh mengubah sikap dan pelayanan dokter terhadap pasiennya. Justice mempunyai ciri-ciri : a) Memberlakukan segala sesuatu secara universal b) Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan c) Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama d) Menghargai hak sehat pasien e) Menghargai hak hukum pasien f) Menghargai hak orang lain g) Menjaga kelompok rentan h) Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar SARA, status social, dan sebagainya i) Tidak melakukan penyalahgunaan j) Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien k) Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya
  • 30. l) Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian secara adil m) Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten n) Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah atau tepat o) Menghormati hak populasi yang sama sama rentan penyakit atau gangguan kesehatan p) Bijak dalam makroalokasi
  • 31. 2.2 Stem Sel 2.2.1 Definisi dan Sejarah Stem Sel Stem cell adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi yang mempunyai 2 sifat: 1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem cell mampu berkembangmenjadi berbagai jenisselmatang,misalnyasel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain. 2. Kemampuanuntuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew). Dalamhal ini stemcell dapat membuatsalinansel yangpersissamadengandirinyamelalui pembelahan sel. Pada 1800-an, profesional medis datang untuk mengetahui bahwa beberapa sel dapat menghasilkan sel-sel lain dan di tahun 1900-an, itu bisa membuktikan bahwa sel induk dapat menghasilkan bahkan sel darah. Para ahli sumsum tulang ditransplantasikan ke pasien yang memiliki leukemia. Padahal, hal itu tidak berhasil tetapi termotivasi para ahli untuk membuat transplantasi sumsum tulang berhasil pada manusia. Ini dilakukan di Perancis pada 1950-an. Jean Dausset mengatakan bahwa protein pada permukaan sel leukosit atau antigen HLA. Denganbantuandari antigenHLA,sistemkekebalantubuhmenentukannegarayang sehatsel dan harta benda mereka. Pada tahun 1960, transplantasi sel dilakukan antara saudara kandung. Setelah ini, Undang-Undang Transplantasi Organ Nasional pada tahun 1984 dan National Marrow Donor Program itu dilakukan. Lebih dari 16.000 transplantasi dilakukan selama periode ini, dan itu menemukannya menyembuhkan penyakit seperti immunodeficiencies, hemofilia dan kanker darah atau leukemia. 2.2.2 Jenis-jenis Stem Sel Berdasarkan Potensi atau Kemampuan Berdiferensiasi Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi:
  • 32. 1. Totipotent.Dapatberdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam stem cell totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi). 2. Pluripotent. Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tapi tidakdapat menjadi jaringanekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat. Yang termasuk stem cell pluripotent adalah embryonic stem cells. 3. Multipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya: hematopoietic stem cells. 4. Unipotent. Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem cell, stem cell unipotenmempunyai sifatdapatmemperbaharui ataumeregenerasidiri (self-regenerate/self-renew). Berdasarkan Sumbernya Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi menjadi: 1) Zygote. Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur . 2) Embryonic stem cell. Diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri dari 50 – 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini telah dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat terus hidupdanbertumbuh.Untukmasadepanhal ini mungkin dapat mengurangi kontroversi etis terhadap embryonic stem cell. 3) Fetus. Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi. 4) Stemcell darahtali pusat.Diambil dari darahplasentadantali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cell dari darah tali pusat merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang menggolongkan jenis stem cell ini ke dalam adult stem cell. 5) Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari: a. Sumsum tulang. Ada 2 jenis stem cell dari sumsum tulang: − hematopoieticstemcell.Selaindari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi. − stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell. b. Jaringan lain pada dewasa seperti pada: − susunan saraf pusat − adiposit (jaringan lemak)
  • 33. − otot rangka − pankreas Adultstemcell mempunyai sifat plastis,artinyaselain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai dengan jaringanasalnya,adultstemcell jugadapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lain. Misalnya: neural stemcell dapatberubahmenjadi sel darah,atau stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya. 2.2.3 Mekanisme Stem Sel Stem cell dapat diperoleh melalui teknik transplantasi. Transplantasi stem cell dapat berupa transplantasi autologus, transplantasi alogenik, dan transplantasi singenik. 1. Transplantasi autologus,yaitu transplantasi menggunakan sel induk pasien sendiri, yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi dosis tinggi. 2. Transplantasi alogenik,yaitu transplantasi menggunakan sel induk dari donor yang cocok, baik dengan hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga. 3. Transplantasi singenik, yaitu transplantasi menggunakan sel induk dari saudara kembar identik. Berdasarkan sumbernya, transplantasi stem cell dapat dibedakan menjadi sebagai berikut. a) Transplantasi sel induk dari sumsum tulang (bone marrow transplantation) Sumsumtulangadalahjaringansponsyangterdapatdalam tulang-tulangbesarseperti tulang pinggang, tulangdada,tulangpunggung,dantulangrusuk.Sumsumtulang merupakan sumber yang kaya akan sel induk hematopoietik. Sejak dilakukan pertama kali kira-kira 30 tahun yang lalu, transplantasi sumsum tulangdigunakansebagai bagiandari pengobatan leukemia,limfomajenistertentu,dan anemiaaplastik. Karenateknikdanangka keberhasilannya semakin meningkat, maka pemakaian transplantasi sumsum tulang sekarang ini semakin meluas. Pada transplantasi ini prosedur yang dilakukan cukup sederhana, yaitu biasanya dalam keadaan teranestesi total. Sumsum tulang (sekitar 600 cc) diambil dari tulang panggul donordenganbantuan sebuah jarum suntik khusus, kemudian sumsum tulang itu disuntikkan ke dalamvenaresipien. Sumsumtulangdonorberpindahdanmenyatudi dalamtulangresipien dan sel- selnyamulai berproliferasi. Pada akhirnya jika semua berjalan lancar, seluruh sumsum tulang resipien akan tergantikan dengan sumsum tulang yang baru. Namun, prosedur transplantasi sumsum tulang memiliki kelemahan karena sel darah putih resipien telah dihancurkan oleh terapi radiasi dan kemoterapi. Sumsum tulang yang baru memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk menghasilkan sejumlah sel darah putih yang diperlukan guna melindungi resipien terhadap infeksi. Transplantasi sumsum tulang memerlukan kecocokan HLA 6/6 atau paling tidak 5/6. Risiko lainnya adalah timbulnya
  • 34. penyakit GvHD, di mana sumsum tulang yang baru menghasilkan sel-sel aktif yang secara imunologi menyerangsel-selresipien. Selainitu,risikokontaminasiviruslebihtinggi danprosedurpencariandonor yang memakan waktu lama. b) Transplantasi sel induk darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation) Seperti halnyasumsumtulang, peredarandarahtepi merupakansumbersel induk walaupun jumlah sel indukyangdikandungtidaksebanyakpada sumsum tulang. Untuk mendapatkan jumlah sel induk yang jumlahnya mencukupi untuk suatu transplantasi, biasanya pada donor diberikan granulocyte-colony stimulatingfactor(G-CSF) untukmenstimulasi sel indukhematopoietik bergerak dari sumsum tulang ke peredaran darah. Transplantasi ini dilakukan dengan proses yang disebut aferesis. Jika resipien membutuhkansel induk hematopoietik, pada proses ini darah lengkap diambil dari donor dan sebuah mesinakanmemisahkandarahmenjadi komponen-komponennya,secaraselektifmemisahkanselinduk dan mengembalikan sisa darah ke donor. Transplantasi sel induk darah tepi pertama kali berhasil dilakukanpadatahun1986. Keuntungantransplantasi sel indukdarahtepi adalah lebih mudah didapat. Selain itu, pengambilan sel induk darah tepi tidak menyakitkan dan hanya perlu sekitar 100 cc. Keuntunganlain,sel indukdarahtepi lebihmudahtumbuh.Namun,sel indukdarahtepi lebihrentan, tidaksetahansumsumtulang.Sumsumtulangjugalebihlengkap,selainmengandungsel induk juga ada jaringan penunjang untuk pertumbuhan sel. Karena itu, transplantasi sel induk darah tepi tetap perlu dicampur dengan sumsum tulang. c) Transplantasi sel induk darah tali pusat Pada tahun 1970-an, para peneliti menemukan bahwa darah plasenta manusia mengandung sel induk yang samadengansel indukyangditemukandalamsumsumtulang.Karenasel indukdari sumsumtulang telahberhasil mengobati pasien-pasiendenganpenyakit-penyakitkelainandarahyang mengancam jiwa seperti leukemia dan gangguan-gangguan sistem kekebalan tubuh, maka para peneliti percaya bahwa mereka juga dapat menggunakan sel induk dari darah tali pusat untuk menyelamatkan jiwa pasien mereka. Darah tali pusat mengandung sejumlah sel induk yang bermakna dan memiliki keunggulan di atas transplantasi sel induk dari sumsum tulang atau dari darah tepi bagi pasien-pasien tertentu. Transplantasi sel induk dari darah tali pusat telah mengubah bahan sisa dari proses kelahiran menjadi sebuah sumber yang dapat menyelamatkan jiwa. Transplantasi sel induk darah tali pusat pertama kali dilakukan di Perancis pada penderita anemia Fanconi tahun 1988. Pada tahun 1991, darah tali pusat ditransplantasikan pada penderita Chronic Myelogenous Leukemia. Kedua transplantasi inii berhasil dengan baik. Sampai saat ini telah dilakukan kira-kira 3.000 transplantasi darah tali pusat.
  • 35. 2.2.4 Keuntungan dan Kerugian Stem Sel Keuntungan embryonic stem cell: 1. Mudah didapat dari klinik fertilitas. 2. Bersifat pluripoten sehingga dapat berdiferensiasi menjadi segala jenis sel dalam tubuh. 3. Immortal. Berumur panjang, dapat berproliferasi beratus-ratus kali lipat pada kultur. 4. Reaksi penolakan rendah. Kerugian embryonic stem cell: 1. Dapat bersifat tumorigenik. Artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak berdiferensiasi dapat menimbulkan kanker. 2. Selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan penolakan. 3. Secara etis sangat kontroversial. Keuntungan umbilical cord blood stem cell (stem cell dari darah tali pusat): 1. Mudah didapat (tersedia banyak bank darah tali pusat). 2. Siap pakai, karena telah melalui tahap prescreening, testing dan pembekuan. 3. Kontaminasi virus minimal dibandingkan dengan stem cell dari sumsum tulang. 4. Cara pengambilan mudah, tidak berisiko atau menyakiti donor. 5. Risiko GVHD (graft-versus-hostdisease) lebihrendahdibandingkandenganmenggunakanstemcell dari sumsum tulang, dan transplantasi tetap dapat dilakukan walaupun HLA matching tidak sempurna atau dengan kata lain toleransi terhadap ketidaksesuaian HLA matching lebih besar dibandingkan dengan stem cell dari sumsum tulang. Kerugian umbilical cord blood stem cell: 1. Kemungkinanterkenapenyakitgenetik.Ada beberapapenyakitgenetikyangtidakterdeteksi saat lahir sehingga diperlukan follow up setelah donor beranjak dewasa.
  • 36. 2. Jumlah stem cell relatif terbatas sehingga ada ketidaksesuaian antara jumlah stem cell yang diperlukanresipien dengan yang tersedia dari donor, karena jumlah sel yang dibutuhkan berbanding lurus dengan usia, berat badan dan status penyakit. Keuntungan adult stem cell: 1. Dapat diambil dari sel pasien sendiri sehingga menghindari penolakan imun. 2. Sudah terspesialisasi sehingga induksi menjadi lebih sederhana. 3. Secara etis tidak ada masalah. Kerugian adult stem cell: 1. Jumlahnya sedikit, sangat jarang ditemukan pada jaringan matur sehingga sulit mendapatkan adult stem cell dalam jumlah banyak. 2. Masa hidupnya tidak selama embryonic stem cell. 3. Bersifat multipoten, sehingga diferensiasi tidak seluas embryonic stem cell yang bersifat pluripoten. 2.2.5 Peran Stem Sel dalam Riset 1. Terapi gen,stemcell (dalamhal ini hematopoieticstemcell) digunakansebagaialat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stem cell ini berhasil gen tertentudalamtubuh pasien. Dan karena stem cell mempunyai sifat self-renewing, maka pemberian pada terapi gentidak perludilakukan berulang-ulang, selain itu hematopoietic stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadibermacam-macam sel, sehingga transgen tersebut dapat menetap di berbagai macam sel. 2. Mengetahui prosesbiologis, yaitu perkembanganorganisme danperkembangan kanker.Melalui stem cell dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal maupun sel kanker. 3. Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan .
  • 37. 4. Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena stem cell dapat hidup di luar organ tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka dapat dilakukan manipulasi terhadap stem cell itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Stem cell yang telah dimanipulasi tersebut dapat ditransplantasi kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit tertentu. Ada 3 golongan penyakit yang dapat diatasi oleh stem cell: a) Penyakitautoimun.Misalnyapadalupus,artritisreumatoiddan diabetestipe1. Setelah diinduksi oleh growth factor agar hematopoietic stem cell banyak dilepaskan dari sumsum tulang ke darah tepi, hematopoietic stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dimurnikan dari sel imun matur. Lalu tubuh diberi agen sitotoksik atau terapi radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak mengenal self antigen (dianggap sebagai foreign antigen). Setelah itu hematopoietic stem cell dimasukkan kembali ke tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi sel imun matur sehingga sistem imun tubuh kembali seperti semula. b) Penyakit degeneratif. Pada penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer,terdapatbeberapakerusakanataukematiansel-sel tertentu sehingga bermanifestasi klinis sebagai suatupenyakit.Padakeadaanini stemcell setelahdimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati akibat penyakit degeneratif. c) Penyakit keganasan. Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit autoimun. Hematopoietic stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali pusat telah lama dipakai dalam terapi leukemia dan penyakit darah lainnya.
  • 38. 2.3 Penggunaan Darah Menstruasi sebagai Stem Sel untuk Mengobati Stroke dan Gangguan Syaraf Lainnya 2.3.1 Artikel Stem Sel Darah Menstruasi Berpotensi Mengobati Stroke dan Gangguan Sistem Syaraf Pusat 8 January 2012 — Prima Almazini Cryo-Cell International, Inc mengumumkan hasil dari sebuah penelitian yang dipublikasikan bulanini dalam‘StemCell andDevelopment’.Penelitiantersebutmemperlihatkanbahwa stem sel yang ditemukan di darah menstruasi suatu saat akan menjadi sumber potensial untuk terapi stroke dan gangguansistemsyaraf pusatyang lain.Stemsel darahmenstruasi,yangdiberi sebutanMenSCs,mudah diperoleh, tidak kontroversial dan dapat diperbaharui berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya mempunyai potensi untuk dapat mengobati pasien dengan stroke, osteoporosis, alzheimer, dan parkinson. Penelitian yang diberi judul, “Menstrual Blood Cells Display Stem Cell-Like Phenotypic Markers and Exert Neuroprotection Following Transplantation in Experimental Stroke,” ini dilakukan olehpara peneliti di Cryo-CellInternational,The Universityof SouthFlorida,Saneron-CCEL Therapeutics and the Medical College of Georgia. Karena kerusakan sel setelah episode awal stroke terjadi dalam waktu yang singkat, strategi terapi stroke ditujukan untuk menyelamatkan secara cepat sel-sel syaraf itu sehingga dapat memperlambatprogresivitas penyakit dan memperbesar kemungkinan mengembalikan fungsi syaraf. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa transplantasi MenSCs, baik langsung ke otak ataupunmelalui perifer,secarasignifikanmengurangi kelainan perilaku maupun histologis. Hal ini menunjukkanbahwaMenScsmempunyai efekperlindunganpadasel otak,menghambatapoptosislebih lanjutdankematiansel,dan berpotensi mengembalikan kerusakan syaraf yang dialami selama stroke. “Data memperlihatkanbahwaterjadi pemulihanperilakuyangcepat pada awal periode setelah transplantasi meskipunbagaimanamekanisme sebenarnyadari manfaatMenSCspada syaraf dari masih belum diketahui,” ujar kepala para peneliti Cesar V. Borlongan, Ph.D., Profesor dan Vice-Chair Neuroseurgery and Brain repair, University of South Florida Health. “Hal yang penting adalah bahwa tidak ada komplikasi atau efek negatif seperti terbentuknya tumor atau reaksi autoimun pada hewan yang ditransplantasi.” Selama penelitian, para peneliti menganalisis sediaan darah menstruasi dan jaringan untuk mengidentifikasi MenSCs. Sampel diperoleh menggunakan mangkuk menstruasi dan ditransfer ke
  • 39. laboratoriumpemrosesan dan cryopreservasi. Setelah menginduksi sebuah simulasi stroke pada tikus dewasa,parapeneliti menginjeksitikusdenganstemsel dari darahmenstruasi danmendapatkanbahwa tikusyangdiberikanMenSCsmemperlihatkan penurunan tingkat kematian secara signifikan. Penilaian perilaku koordinasi motorik dan fungsi neurologis kemudian dilakukan pada tikus 14 hari setelah transplantasi stroke dan memperlihatkan peningkatan keluaran pada baik gangguan motorik maupun neurologis. Sumber: News-Medical. Net. Menstrual stem cells may help in treatment of stroke and central nervous system disorders [disitasi 7 Januari 2012]. Available from: http://www.news- medical.net/news/20100405/Menstrual-stem-cells-may-help-in-treatment-of-stroke-and-central- nervous-system-disorders.aspx 2.3.2 Pembahasan 2.3.2.1 Penerapan Kaidah Beneficence Ditinjau dari kaidah bioetik beneficence, penggunaan teknologi yang melibatkan sel punca dari darah menstruasi sudah tepat karena sel-sel punca menstruasi (MeSC) memiliki potensi besar untuk terapi regenerative. Studi-studi menunjukkan bahwa MeSC adalah populasi sel unik yang dapat diisolasikan dengan aman dan dapat memberikan sumber sel punca dari perempuan sampai mencapai menopause.Dengan ini penggunaan sel punca dari darah menstruasi mengutamakan keuntungan pasien, contohnya dapat dilihat di artikel tersebut bahwa penggunaan teknologi ini dapat menyembuhkanpenyakitstroke.Selain itu, penggunaan MeSC ini juga untuk penyembuhan parkinson dan alzheimer. Namun di sisi lain penggunaan teknologi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 2.3.2.2 Penerapan Kaidah Respect for Autonomy Ditinjau dari kaidah respect for autonomy penggunaan teknologi sel punca dari darah menstruasi ini kembali pada praktik pelaksanaan pengumpulan darah menstruasi dan persetujuan pasien yang akan menggunakan teknologi ini (informed consent). Pada pelaksanaan pengumpulan darah menstruasi tentunyadiperlukan persetujuan dari pihak pendonor untuk memberikan darah menstruasinya dalam penggunaan teknologi ini. Ahli medis tidak boleh untuk memaksakan pengambilan darah menstruasi. Informedconsentuntukpasienberisi kesediaanpasienuntukmenerima atau menolak penggunaan sel punca darah menstruasi untuk terapi pengobatannya.
  • 40. 2.3.2.3 Penerapan Kaidah Justice Penerapankaidahjustice,teknologiini terbukauntuksemuaorangtidakmembeda-bedakan bila pasien benar-benarmembutuhkan pengobatan ini. Memerlukan antrian sehingga setiap orang mendapatkan hak yang sama dalam memperoleh pengobatan ini. 2.3.2.4 Penerapan Kaidah Non-maleficence Penerapankaidahnon-maleficence dengantidakmerugikanpendonormaupun pasien. Penggunaan sel puncadari darah menstruasi ini tidakseperti sel puncaembrional yangmenimbulkankontroversi dalam pemakaiaannya karena penggunaan sel punca embrional membunuh embrio yang masih memiliki kesempatan hidup sedangkan pada teknologi sel punca dari darah menstruasi menggunakan zat sisa yang tidakmerugikanpendonornya.Selainitu,pengobatanini sebaiknya dijadikan opsi terakhir karena belumdiketahuisecarapasti efeksampingdari penggunaan teknologi sel punca dari darah menstruasi.
  • 41. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Teknologi stemsel dari pengunaan darah menstruasi telah sesuai dengan kaidah dasar bioetik kedokteran. Namun, hal ini masih menimbulkan kontroversi di berbagai kalangan masyarakat umum yang dikarenakan oleh pertentengan pada nilai agama, sosial, dan budaya masyarakat. 3.2 Saran Pengunaan teknologi ini perludikajikembali dalam perspektif agama, sosial, budaya, dan nilai- nilai yangtumbuhberlakudi masyarakat.Olehsebabitu, diperlukanpenelitianlebihlanjutdari peneliti untuk meningkatkan keefektifan dari teknologi stem sel dalam terapi penyakit tertentu. Kontroversi Stem Cell Meskipun stem sel unyu-unyu berguna bagi kesehatan manusia, banyak perdebatan mengenai etika stem sel terutama Embrionik stem cell. Why? Yak arena Embrionik stem cell berasal dari embrio fase blastosit, yang artinya akan menghancurkan embrio tersebut. Istilahnya kita ngambil sel-selnya si embrio tersebut. Embrionik stem cell dapat diperoleh dari embrio yang diciptakan dari fertilisasi buatan yang tujuan aslinya untuk membantu masalah kesuburan manusia (mandul) tapi embrio tersebut sudah nggak dipakai lagi, embrio ini disebut embrio cadangan. Pihak pertama berpikir bahwa menciptakan embrio untuk penelitian itu tidak benar, tapi secara moral boleh menggunakan (atau menghancurkan) embrio yang nantinya akan dibuang. Pihak kedua berpikir bahwa tindakan membuat atau menggunakan embrio cadangan adalah tindakan yang tidak benar. Pihak ketiga berpikir boleh menggunakan embrio terlepas dari tujuan semula. Nah loh, pilih pihak mana ni? 1, 2, apa 3? Bagaimana pendapat orang tentang Embrionik stem cell tergantung pada pandangan mereka tentang status moral embrio manusia. Ada tiga pandangan berbeda yang implikasinya mempengaruhi penelitian: 1. Embrio adalah manusia, jadi emrio berhak mendapat perlindungan selayaknya manusia. Pandangan ini melarang penelitian yang merugikan atau membunuh embrio manusia. 2. Embrio secara biologis manusia, tetapi dalam arti moral bukan orang. Apa yang membuat manusia adalah orang dalam arti moral adalah pemilik hak, anggota dari komunitas
  • 42. moral. Singkatnya manusia tidak diartikan berdasarkan jumlah kromosomnya tapi lebih ke arah karakteristik moral yang biasa dimiliki manusia, yaitu kemampuan merasa, kesadaran diri, berpikir rasional, dsb. Karena embrio tidak punya karakteristik seperti ini maka penelitian tentang embrio (secara moral) dibolehkan. 3. Embrio, meskipun bukan orang, tapi pantas mendapatkan perhatian khusus dan pertimbangan moral sebagai bentuk perkembangan manusia. Pandangan ini berkompromi dengan pandangan pertama dan kedua. Pandangan ini memperbolehkan penelitian embrio dengan kondisi yang terkendali. (sumber: Life, The Science of Biology 7th edition, 2005) Tiap negara punya pandangan yang berbeda-beda mengenai masalah stem cell ini. Di USA, Austria, Prancis, Jerman, dan Irlandia tidak mendukung penelitian embrionik stem cell. Tapi kalau di Inggris, Belanda, Italia, Finlandia, Yunani, Swedia, China, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan mendukung pengembangan teknologi embrionik stem cell, bahkan mereka punya Stem Cell Bank. Gimana dengan Indonesia? Kalau Indonesia memiliki pandangan seperti pandangan ke-3, Indonesia hanya mengizinkan RSCM dan FKUI untuk melakukan pengembangan stem cell dengan syarat dan pengawasan yang ketat. (sumber: Kompasiana ) Sebenernya ada alternatif bagi embrionik stem cell, yaitu sel induk yang diambil dari cairan ketuban. Nah, kalo diambil dari cairan ketuban kan berarti nggak membunuh embrio tuh, berarti nggak menimbulkan masalah etika moral tuh. Masalahnya beres kan? (sumber: Kabar24 ) FYI, aplikasi stem cell di Indonesia masih butuh 3 tahun lagi, selengkapnya bisa dibaca di detikHealth.
  • 43. DAFTAR PUSTAKA Afandi, D dkk. 2008. Analisis Butir Uji, Reliabilitas, dan Validitas Tes Kaidah Dasar Bioetika. Jurnal Maj. Kedokteran Indonesia. Juni 2008. Volume 56. No 6. Ahmad. 2008. Aspek Dasar Sel Punca Embrionik. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang. BertensK.2009. Perspektif EtikaBaru.Yogyakarta: Kanisius. Hanafiah, J., Amri amir. 2009. Etika Kedokteran dan HukumKesehatan (4th ed). Jakarta: EGC. Hartono, Budiman., Salim Darminto. 2011. Modul Blok 1 Who Am I? Bioetika, Humaiora dan Profesoinalisme dalam Profesi Dokter. Jakarta: UKRIDA. Saputra, Virgi. 2006. Dasar-dasar Stem Sel dan Potensi Aplikasinya dalam Ilmu Kedokteran. Jakarta: PT. Kalbe Farme Tbk.
  • 44.  Profil Averroes Community »  Averroes »  Gallery Pemikiran » Browse: Home / Kehidupan / Kontroversi Soal Penelitian Sel Punca Kontroversi Soal Penelitian Sel Punca By ave on 24/03/2009 BEBERAPA abad yang lalu, ilmu biologi masih dilecehkan sebagai ilmu kuno dan dianggap tak laku. Pamornya kalah jika dibandingkan dengan fisika dan ilmu-ilmu terapan lainnya, seperti elektro, telekomunikasi, hingga komputer, dewasa ini. Namun, saat ini, dengan perkembangan biologi molekuler dan bioteknologi, perkembangan biologi eksperimental sungguh luar biasa. Ilmu biologi menjadi ilmu masa kini dan masa depan yang dapat mengubah wajah peradaban manusia. Salah satu maskot perkembangan biologi adalah riset di bidang sel, yakni; sel punca (stem cells). Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mencabut larangan dana untuk proses penelitian sel punca. Banyak warga kita yang mungkin belum memahami apa itu sel punca? Apa saja manfaat sel ini untuk kehidupan manusia? Dan mengapa masalah sel punca menarik perhatian masyarakat dunia terutama kalangan gereja. Tepat seabad lalu, pada 1908, istilah stem cells untuk pertama kalinya diusulkan oleh histologi Rusia bernama, Alexander Maksinov, pada kongres hematologi di Berlin. Alexander memperkenalkan temuannya mengenai adanya sel induk yang membentuk sel-sel darah (haematopoietic stem cell). Pada 1978, terbukti teori ini teruji kebenarannya dengan ditemukannya sel-sel punca di daerah sumsum tulang belakang manusia. Sesungguhnya, di dalam tubuh manusia dan hewan terdapat dua jenis sel yakni; sel somatic (tubuh) dan sel seksual (sperma dan sel telur). Setiap jenis sel dapat dirunut baik dari sel telur yang difertilisasi oleh sperma yang membentuk morula dan dalam lima hari menjadi blastokista, yang kemudian membentuk sekumpulan sel sperma. Jadi, definisi sel punca adalah sebuah sel tunggal yang dapat beraplikasi sendiri menjadi sel serupa atau berdiferensiasi menjadi aneka jenis sel yang sama sekali berbeda (pliripoten). Karena itu, sel punca dapat dipakai untuk menggenerasikan sel-sel rusak di tubuh manusia. Banyak ilmuwan, peneliti dan dokter memperjuangkan untuk dapat meneliti lebih dalam sel punca embrio manusia. Pada November 2007, dua ilmuwan Jepang, Shinya Yamanaka dan Kazutoshi Takahashi, serta James Thomson, berhasil meneliti dan menciptakan aneka jenis sel somatic dari sel punca yang berasal dari sel-sel kulit manusia.
  • 45. Penelitian ini membuka kesempatan untuk terapi regeneratif tanpa dibebani problem etik karena menggunakan sel punca dari embrio manusia. Selain itu, beberapa ilmuwan mengatakan, penelitian sel punca dapat membuka jalan bagi berbagai terobosan medis. Misalnya, bagi mereka yang menderita stroke, kebutaan, diabetes, parkinson, cedera tulang belakang, dan masih banyak penyakit yang dapat disembuhkan. Ditentang Sel punca dapat diambil dari janin manusia yang gagal lahir atau yang digugurkan dan akan diinjeksi ke otak pasien. Sel punca diharapkan meregenerasi ke wilayah otak yang rusak karena stroke dan sel ini dapat meningkatkan kemampuan gerak serta mental pasien stroke tersebut. Namun, pemakaian janin yang digugurkan untuk menciptakan sel punca ditentang banyak pihak terutama kalangan gereja. Gereja menolak penelitian sel punca dengan embrio manusia, karena penelitian sel punca ini sama dengan kanibalisme terhadap anak yang gagal dilahirkan karena aborsi. Dengan cara apa pun, hal itu tidak etis dan melanggar nilai etika kehidupan, karena membunuh manusia untuk membantu yang lain. Embrio muda juga memiliki status moral yang istimewa. Oleh karena itu, embrio muda harus dihormati sebagai persona yang sangat potensial. Artinya, potensialitas jiwa manusiawi sudah ada di dalam dirinya dan tidak hanya terbatas 15 sesudah pembuahan saja. Pandangan ini diperkuat oleh teolog dan filsuf St Thomas Aquinas (1225-1274) yang menyatakan jiwa manusiawi bersifat rohani dan baka, serta dicurahkan langsung oleh Tuhan ke dalam embrio muda tersebut. Oleh sebab itu, kalangan gereja menolak keras pemanfaatan sel punca. Penelitian sel punca ini secara tidak langsung mau menggambarkan peradaban manusia zaman modern, yakni manusia adalah serigala bagi manusia lain (homo homini lupus), meskipun penelitian sel punca juga punya manfaat untuk membantu orang lain. Kini, apa yang dikhawatirkan oleh kalangan gereja dan gerakkan pro-life mengenai fenomena kanibalisme akan benar-benar terjadi, karena Presiden Barack Obama telah menyetujui dan mencabut larangan yang dibuat oleh Presiden Bush. Obama setuju dengan diadakannya penelitian sel punca. Itu memperbolehkan perubahan yang telah diperjuangkan selama delapan tahun oleh banyak ilmuwan. Dengan penelitian sel punca itu akan dapat membantu manusia menyembuhkan sebagian penyakit. Keputusan Presiden Obama ini juga berdampak pada akan dicabutnya larangan aborsi di Amerika Serikat. Penelitian sel punca ini telah terjadi di negara kita, terutama untuk penderita jantung. Jadi, inilah gambaran dilema peradaban kehidupan manusia pada era globalisasi, saat ini, di mana antara manfaat sel punca yang didukung oleh sebagian masyarakat Amerika dan kontroversi dari kalangan gereja. Pada dasarnya sebagai orang beriman dan hidup di negara yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kita wajib menghormati kehidupan, biarpun tujuannya barangkali baik (menyembuhkan pasien yang lain dan memajukan ilmu pengetahuan). Kita tetap harus berpegang teguh pada prinsip bahwa kehidupan manusiawi tidak pernah boleh dipermainkan atau dimanfaatkan untuk mencapai suatu tujuan lain. Kewajiban untuk menghormati kehidupan tidak boleh ditawar-tawar lagi, seperti barang dagangan.
  • 46. Yohanes Antonius Lelaona Penulis adalah mahasiswa STFT Widya Sasana Malang Sumber: http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=6218 Posted in Kehidupan, Opini | Tagged bioteknologi, James Thomson, Kazutoshi Takahashi, Penelitian Sel Punca, perkembangan biologi eksperimental, Sel Punca, Shinya Yamanaka, STFT Widya Sasana Malang, Yohanes Antonius Lelaona | 4 Responses
  • 47. ABSTRAK Dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan manusia terutama penanganan terhadap penyakit menurun yang hampir bisa disebut permanen seperti diabetes melitus, telah banyak dilakukan penelitian. Salah satu kemajuan dari penelitian yang cukup membantu adalah dikembangkannya teknik dengan memanfaatkan Embryonic Stem Cell. Teknik ini cukup membantu penanganan masalah tersebut selain dengan cara lama yaitu transplantasi. Teknik transplantasi telah banyak dilakukan dan tidaklah terlalu rumit, seperti halnya transfusi darah, dan trasnplantasi ginjal. Namun demikian penggunaan Embryonic Stem Cell masih sedikit dilakukan. Prinsip dasar dari penggunaan Embryonic Stem Cell adalah dengan cara melakukan pembuahan ovum dengan sel sperma secra in vitro untuk kemudian pada hari ke lima atau pada fase blastula dilakukan isolasi terhadap inner cell dan ditumbuhkan pada medium dengan faktor tumbuh tertentu. Diharapkan dari sel sel yang telah diisolasi tersebut dapat dihasilkan jaringan atau organ seperti yang dikehendaki. Baik teknik transplantasi maupun dengan Embryonic Stem Cell sama-sama mempunyai konsekuensi yang juga harus dipertimbangkan, mengingat objek yang digunakan adalah organ hidup dan untuk diberikan pada manusia. Pertimbangan tersebut meliputi : kecocokan organ, biaya, jarak, serta status moral. Disamping itu juga harus dihadapkan kendala teknis di laboratorium seperti pada waktu isolasi inner cell pada blastosis. Dalam kenyataannya permintaan akan organ ataupun jaringan tertentu terus meningkat, dan mau tidak mau penggunaan Embryonic Stem Cell ataupun transplantasi terus dilakukan, hanya saja yang perlu diperhatikan adalah perlunya adanya pengaturan ataupun pembatasan terhadap penggunaan jaringan ataupun organ hidup dari manusia serta perlunya dilihat kembali tujuan dari pengguaan barang-barang tersebut. Selain dari pada itu motif pelayanan terhadap masyarakat lebih dapat diterima daripada motif komersialisasi jaringan ataupun organ tubuh manusia. Kata Kunci : Sel Induk, Bioetik, Toko Organ I. Pendahuluan Dewasa ini perhatian masyarakat dunia begitu serius terhadap permasalahan kesehatan manusia. Berbagai penelitian gencar dilakukan dalam rangka meningkatkan tingkat kesehatan manusia terutama dalam penanganan penyakit yang berkaitan dengan kelainan fungsi organ. Sebagai contoh seperti dikutip dari internet[1] bahwa kebutuhan akan organ donor di Amerika Serikat pada tahun 2002 mencapai 81.000, sedangkan organ transplan yang terpenuhi sekitar 23.000 organ dengan perkiraan 68 orang menerima organ dalam satu hari dan 17 orang meninggal selama dalam penantianya. Terdapat perbedaan yang sangat jauh antara permintaan organ dengan jumlah organ yang tersedia. Berbagai upayapun telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan penyediaan organ tersebut, namun belumlah mencukupi mengingat jumlah permintaan yang meningkat tiap tahunnya. Dalam perkembangannya semenjak tahun 1959 tentang keberhasilan pembuahan in vitro[2] pada kelinci sampai saat ini telah mengalami banyak perkembangan yaitu keberhasilan dalam
  • 48. membiakkan jaringan manusia seperti sel islet pankreas, neuron, sel otot cardiac yang kesemuanya itu berasal dari Embryonic Stem Cell (ESC) [3]. Jaringan yang telah berhasil ditumbuhkan tersebut kemudian dapat ditransplantasikan pada manusia sebagai suatu solusi atas berbagai permasalahan kesehatan, terutama penyakit turunan secara genetis. Terapi ESC cukup memberikan harapan bagi para penderita penyakit turunan secara genetis yang relatif permanen seperti alzheimer, diabetes melitus, kerusakan permanen pada jaringan atau organ vital. Keberhasilan dari teknologi tersebut tidak lepas dari pengembangan prinsip kultur sel. Terutama sel induk embrionik (ESC). Stem cell atau sel induk adalah sel yang mempunyai kemampuan untuk membelah diri menjadi organisme utuh, dalam kondisi in vivo[4] dikarenakan sel tersebut masih memiliki kemampuan totipotensi[5]. Dalam medium pertumbuhan secara in vitro memerlukan kondisi yang tepat, atau diberikan perlakuan yang benar, yang kemudian dapat berdiferensiasi menjadi berbagai bentuk tipe sel yang menyusun suatu organisme. Stem cell mampu tumbuh menjadi sel yang matang dengan bentuk dan fungsi yang khas seperti sel hati, sel kulit, atau sel syaraf dan menjadi organisme normal (in vivo) atau dengan kata lain sel tersebut berkembang secrara pluripotensi[6]. Berdasarkan asalnya stem cell dapat berasal dari embrio yaitu dengan membuahkan sel sperma dan sel telur secara in vitro yang kemudian ditumbuhkan dalam medium. Pada hari yang ke lima atau pada fase blastosis[7] dilakukan isolasi bagian inner cell[8] dan ditumbuhkan pada medium yang diperkaya dengan faktor tumbuh. Stem Cel yang diperoleh dengan cara demikian disebu sebagai embryonic stem cell. Stem sel juga dapat diperoleh dari sel tubuh pada organisme dewasa atau disebut sebgai adult stem cell. Pada makalah ini, pembahasan dibatasi pada penjelasan teknik transplantasi baik jaringan maupun organ yang diperoleh dari pendonor maupun disintesis secara in vitro. Pembahasan selanjutnya merupakan kajian terhadap beberapa permasalahan sebagai konsekuensi dari penggunaan teknik tersebut dan berbagai pertimbangan etis.
  • 49. Perkembangan Stem Cell di Indonesia Dibuat : 26/06/09(08:54WIB) Revisi terakhir : 26/06/09 (08:54 WIB) URL pendek : http://u.lipi.go.id/1245981297 Sel punca (Stem sel) adalah sumber dari semua sel di dalam individu, dan ini merupakan sebuah sumber bagi pengobatan sel yang sekarang ini merupakan sebuah jalan revolusi untuk mengatasi berbagai penyakit dan kerusakan dengan keuntungan medis yang luas. Pengobatan dengan menggunakan sel punca mempunyai potensi penerapan dalam mengatasi berbagai penyakit dan kelemahan dari otak, organ dalam, tulang dan banyak jaringan lainnya. Contoh penyakit ini meliputi stroke, alzheimer's, Parkinson, penyakit jantung, osteoporosis, diabetes yang tergantung insulin, leukimia, luka bakar dan kerusakan sunsum tulang belakang. Sel punca dapat dikategorikan menjadi 2 macam kategori besar berdasarkan sumbernya yaitu sel punca dewasa yang berasal dari organisme dewasa dan sel punca embrio, sel punca yang berasal dari inner sel mass embrio stadium blastula. Kedua macam sel punca ini dapat digunakan untuk pengobatan sel punca. Di Indonesia telah dimulai penelitian dan pengobatan stem stem dengan menggunakan sel punca dewasa, hal ini dipilih karena sel punca dewasa tidak menemui hambatan dalam bidang etika, sedangkan sel punca embrio masih banyak ketidakjelasan tentang etika dan banyak perdebatan yang timbul karenanya, walaupun sudah banyak negara yang membolehkannya termasuk amerika baru–baru ini setelah terpilihnya presiden Barak Obama. Demikian dikatakan Drh. Yuda Heru Fibrianto, MP, PhD dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta dalam acara seminar sehari tentang "Penelitian Multisenter Sel Punca di Indonesia" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI) yang diselenggarakan belum lama ini (30 Mei 2009) di Jakarta. Yuda dalam kesempatannya pelaporkan tentang Pusat Stem Sel di UGM mengatakan, bahwa pembuatan tim kerja stem sel universitas gadjah mada dengan pusat studi tersendiri dengan beranggotakan dari seluruh komponen sumber daya manusia yang ada di universitas dari berbagai bidang ilmu. Program utama adalah mengadakan diskusi dan sharing ide serta telaah texbook dan analisis jurnal sehingga didapatkan prioritas dalam penelitian dalam mengidentifikasi, isolasi, multiplikasi dan penerapan stem sel baik sel punca dewasa maupun iPS sehingga alur penelitian yang ada bisa dilaksanakan secara konphrehensif dan tepat guna dalam melakukan kegiatan penelitian dan penerapannya tanpa mengindahkan kaidah bioetika.Yuda menambahkan, bahwa program yang akan dilakukan di stem cell center universitas gadjah mada adalah: pertama, isolasi dan plurifikasi stem sel dewasa yang berasal dari hematopoietik maupun dari plasenta. Kedua, mengembangkan iPS dan differensiasi serta aplikasi preklinik maupun klinis. Ketiga, membuat universal iPS sehingga didapatkan pluripotensi stem sel yang siap pakai bagi siapa saja yang membutuhkan. Keempat, membuat hubungan dan korelasi dari berbagai pusat studi stem sel dari rumah sakit, pusat studi maupun universitas dalam sharing ilmu dan hasil pengembangan yang sudah didapatkan. Stem sel pada penyakit degeneratifSementara itu Prof. Dr. Moch.Ari Widodo, MS, PhD, SpFK dari Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang yang menjelaskan tentang "Modulasi jumlah & fungsi EPC untuk pencegahan Penyakit Degeneratif Kardiovaskuler" mengatakan, bahwa kesehatan banyak ditemukan oleh berfungsinya dengan baik komponen yang menyusun pembuluh darah seperti ototpolos pembuluh darah, endothel pembuluh darah, sel darah dan kemampuan sel progenitor/stem sel yang akan mengganti otot polos dan sel endothel. Perubahan pada struktur dan fungsi komponen darah tersebut dapat menyebabkan berbagai kelainan pembuluh darah seperti konstriksi pembuluh darah aterosklerosis yang akhirnya akan menyebabkan penurunan fungsi organ seperti jantung dan ginjal. Salah satu komponen pembuluh darah yang berasal dari sumsum tulang yaitu Endothelial progenitor cell (EPC) suatu stem cell dewasa dalam kondisi tertentu akan dimobilisasi dan homing pada daerah pembuluh darah yang mengalami disfungsi dan apoptosis sehingga akan terjadi angiogenesis atau postnatal vasculogenesis.Komponen darah akan selalu terpapar dengan bahan endogen yang dihasilkan oleh tubuh sendiri seperti mediator inflamasi, hormone, neurotransmitter dan bahan eksogen seperti obat, xenobiotik, polutan seperti asap rokok, insectisida, bahan pengawet pewarna dan banyak lagi. Bahan