Dokumen tersebut membahas tentang pandangan masyarakat terhadap penggunaan sel induk (stem cell) dalam pengobatan. Ada beberapa poin penting yaitu kontroversi penggunaan stem cell embrio, pandangan agama Islam yang mengizinkan penggunaan janin muda, dan hasil kuisioner yang menunjukkan dukungan terhadap penerapan stem cell di Indonesia sepanjang tidak bertentangan dengan aturan.
Operasi transplantasi kepala manusia dengan menerapkan kemampuan sel punca harus diawasi dengan ketat karena dapat membahayakan kehidupan manusia. Memahami dan menerapkan konsep aseptik dan steril sangat penting untuk mencegah infeksi selama operasi transplantasi kepala.
Tumor pada hewan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti virus, zat kimia, dan radiasi. Virus dapat memicu tumor melalui mekanisme genetik dengan mengubah DNA sel target, sementara zat kimia dapat berperan sebagai inisiator atau promotor kanker dengan mengikat DNA dan membentuk adduk. Radiasi dapat merusak DNA melalui produksi spesies oksigen reaktif. Berbagai mutasi genetik yang diwariskan p
1) Mesenchymal bone marrow stem cells more effectively stimulate regeneration of deep burn wounds than embryonic fibroblasts. When seeded together with keratinocytes onto a collagen matrix, mesenchymal stem cells promote stratification and proliferation of keratinocytes, resulting in a fully differentiated multilayered epidermis.
2) Keratinocytes seeded alone onto the collagen matrix only formed a thin, irregular epidermal layer and invaded into the collagen spongy structure.
3) The results suggest that direct intercellular contact between mesenchymal stem cells and keratinocytes is required for skin-specific morphology, and co-cultures may improve composite skin substitutes for burn regeneration.
This document provides information on burn injuries including:
1. Burn injuries cause cell destruction of the skin layers and fluid/electrolyte depletion. Large burns over 25% of total body surface area can cause systemic effects impacting major body systems.
2. Burn size is classified as minor (<15% TBSA), moderate (15-25% TBSA) or major (>25% TBSA) based on characteristics such as burn depth, area, and presence of inhalation injury.
3. Initial management focuses on airway maintenance, fluid resuscitation to prevent shock, pain relief and infection prevention. Later phases emphasize wound care, nutrition, rehabilitation and scar management.
1. Burn injuries are classified based on depth and cause damage through coagulation, stasis, and hyperemia. The rule of nines is used to estimate burn size.
2. Proper burn management includes airway support, ventilation, circulation support, infection treatment, and fluid resuscitation based on the Parkland formula. Wounds require local antibiotics and surgeons may perform escharotomies or grafts.
3. Special considerations include inhalation injuries requiring bronchoscopy, electrical burns risking compartment syndrome, and chemical burns requiring dilution of the agent.
Physiotherapy plays an important role in the management of burn injuries. It focuses on positioning, splinting, and scar management to prevent contractures and promote wound healing. Positioning aims to maintain joints in functional positions opposite to the direction of potential contracture. Splinting is used during the acute inflammatory phase and following skin grafting to maintain positioning. Physiotherapy also addresses scar management through pressure therapy, stretching, and exercises to improve range of motion and function.
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan masyarakat terhadap penggunaan sel induk (stem cell) dalam pengobatan. Ada beberapa poin penting yaitu kontroversi penggunaan stem cell embrio, pandangan agama Islam yang mengizinkan penggunaan janin muda, dan hasil kuisioner yang menunjukkan dukungan terhadap penerapan stem cell di Indonesia sepanjang tidak bertentangan dengan aturan.
Operasi transplantasi kepala manusia dengan menerapkan kemampuan sel punca harus diawasi dengan ketat karena dapat membahayakan kehidupan manusia. Memahami dan menerapkan konsep aseptik dan steril sangat penting untuk mencegah infeksi selama operasi transplantasi kepala.
Tumor pada hewan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti virus, zat kimia, dan radiasi. Virus dapat memicu tumor melalui mekanisme genetik dengan mengubah DNA sel target, sementara zat kimia dapat berperan sebagai inisiator atau promotor kanker dengan mengikat DNA dan membentuk adduk. Radiasi dapat merusak DNA melalui produksi spesies oksigen reaktif. Berbagai mutasi genetik yang diwariskan p
1) Mesenchymal bone marrow stem cells more effectively stimulate regeneration of deep burn wounds than embryonic fibroblasts. When seeded together with keratinocytes onto a collagen matrix, mesenchymal stem cells promote stratification and proliferation of keratinocytes, resulting in a fully differentiated multilayered epidermis.
2) Keratinocytes seeded alone onto the collagen matrix only formed a thin, irregular epidermal layer and invaded into the collagen spongy structure.
3) The results suggest that direct intercellular contact between mesenchymal stem cells and keratinocytes is required for skin-specific morphology, and co-cultures may improve composite skin substitutes for burn regeneration.
This document provides information on burn injuries including:
1. Burn injuries cause cell destruction of the skin layers and fluid/electrolyte depletion. Large burns over 25% of total body surface area can cause systemic effects impacting major body systems.
2. Burn size is classified as minor (<15% TBSA), moderate (15-25% TBSA) or major (>25% TBSA) based on characteristics such as burn depth, area, and presence of inhalation injury.
3. Initial management focuses on airway maintenance, fluid resuscitation to prevent shock, pain relief and infection prevention. Later phases emphasize wound care, nutrition, rehabilitation and scar management.
1. Burn injuries are classified based on depth and cause damage through coagulation, stasis, and hyperemia. The rule of nines is used to estimate burn size.
2. Proper burn management includes airway support, ventilation, circulation support, infection treatment, and fluid resuscitation based on the Parkland formula. Wounds require local antibiotics and surgeons may perform escharotomies or grafts.
3. Special considerations include inhalation injuries requiring bronchoscopy, electrical burns risking compartment syndrome, and chemical burns requiring dilution of the agent.
Physiotherapy plays an important role in the management of burn injuries. It focuses on positioning, splinting, and scar management to prevent contractures and promote wound healing. Positioning aims to maintain joints in functional positions opposite to the direction of potential contracture. Splinting is used during the acute inflammatory phase and following skin grafting to maintain positioning. Physiotherapy also addresses scar management through pressure therapy, stretching, and exercises to improve range of motion and function.
Pengobatan dengan sel punca (stem cell) terus berkembang pesat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kronis. Sel punca mampu berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel dan telah digunakan dalam terapi di rumah sakit besar di China dengan tingkat keberhasilan hingga 70% untuk penyakit seperti sirosis, diabetes dan gagal ginjal.
Teknologi kloning dan sel stem memberi harapan baru dalam pengobatan berbagai penyakit. Kloning digunakan untuk mereproduksi sel stem embrionik yang memiliki potensi untuk menjadi berbagai jenis sel. Namun, penelitian kloning dan penggunaan sel stem embrionik masih kontroversial dari segi etika.
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit ParkinsonStefanus Nofa
Dokumen tersebut membahas terapi sel punca untuk penyakit Parkinson. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa pada awalnya digunakan transplantasi jaringan fetal untuk meningkatkan produksi dopamin, namun kini penelitian mengarah pada penggunaan sel punca dewasa dan embrionik untuk meregenerasi neuron yang rusak serta mengobati gejala penyakit tersebut. Ada beberapa tantangan kritis yang perlu diatasi seperti efikasi rendah transplantasi
Stem cells memiliki potensi untuk membelah dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, sehingga berperan sebagai sistem perbaikan sel dalam tubuh. Terdapat berbagai jenis dan sumber stem cells yang dapat digunakan untuk penelitian kedokteran dan pengobatan penyakit."
Dokumen tersebut membahas aspek bioetika penelitian stem cell. Terdapat beberapa isu utama yaitu sumber stem cell, persetujuan donor, regulasi hukum, dan penggunaan embrio. Dokumen ini menyimpulkan bahwa penelitian stem cell dewasa dapat dilakukan dengan persyaratan standar, sedangkan penggunaan embrio membutuhkan kajian lebih lanjut terkait definisi kehidupan dan etika.
Terminologi medis terkait neoplasma memberikan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam neoplasma, termasuk penulisan istilah berdasarkan unsur seperti prefix, root, suffix, serta contoh istilah dan definisinya seperti tumor, kanker, osteoma, osteosarcoma, carcinoma, neoplasia, sarcoma, adenoma, papiloma, adenocarcinoma, leiomyoma, dan lipoma.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keganasan dan berbagai jenis tumor pada manusia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi tumor dan pembagian tumor berdasarkan perangai biologis, histogenesis, dan struktur histologisnya. Jenis-jenis tumor yang dijelaskan meliputi tumor jinak, ganas, serta campuran.
Terdapat hubungan antara kadar serum pleiotrophin dengan grading histopatologi dan kejadian metastasis pada kanker payudara berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis hubungan kadar pleiotrophin serum dengan grading histopatologi serta kejadian metastasis pada 64 pasien kanker payudara.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker pjj_kemenkes
1) Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok, paparan asap rokok pasif, radon gas, dan kecenderungan genetik.
1) Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok, paparan asap rokok pasif, radon gas, dan kecenderungan genetik.
The document discusses recent advances in clinical applications of stem cells presented by Dr. Boenjamin Setiawan at a stem cell symposium in Indonesia. It provides an overview of stem cell research guidelines, global stem cell research policies, stem cell banking, and potential applications of stem cells for treating various diseases such as heart disease, brain and spinal cord injuries, and neurodegenerative disorders.
The document discusses the role of endothelial progenitor cells (EPCs) in atherosclerosis and aging. It summarizes that EPCs help repair damaged endothelial lining and prevent atherosclerosis. However, EPC levels and functionality decline with old age. Lifestyle factors like diet, exercise, and antioxidants as well as EPC therapy may help slow atherosclerosis and aging by maintaining EPC levels and functionality. Many questions remain around optimizing EPC therapy and fully understanding EPC biology.
More Related Content
Similar to Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
Pengobatan dengan sel punca (stem cell) terus berkembang pesat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kronis. Sel punca mampu berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel dan telah digunakan dalam terapi di rumah sakit besar di China dengan tingkat keberhasilan hingga 70% untuk penyakit seperti sirosis, diabetes dan gagal ginjal.
Teknologi kloning dan sel stem memberi harapan baru dalam pengobatan berbagai penyakit. Kloning digunakan untuk mereproduksi sel stem embrionik yang memiliki potensi untuk menjadi berbagai jenis sel. Namun, penelitian kloning dan penggunaan sel stem embrionik masih kontroversial dari segi etika.
Aplikasi Stem Cell Pada Penyakit ParkinsonStefanus Nofa
Dokumen tersebut membahas terapi sel punca untuk penyakit Parkinson. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa pada awalnya digunakan transplantasi jaringan fetal untuk meningkatkan produksi dopamin, namun kini penelitian mengarah pada penggunaan sel punca dewasa dan embrionik untuk meregenerasi neuron yang rusak serta mengobati gejala penyakit tersebut. Ada beberapa tantangan kritis yang perlu diatasi seperti efikasi rendah transplantasi
Stem cells memiliki potensi untuk membelah dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, sehingga berperan sebagai sistem perbaikan sel dalam tubuh. Terdapat berbagai jenis dan sumber stem cells yang dapat digunakan untuk penelitian kedokteran dan pengobatan penyakit."
Dokumen tersebut membahas aspek bioetika penelitian stem cell. Terdapat beberapa isu utama yaitu sumber stem cell, persetujuan donor, regulasi hukum, dan penggunaan embrio. Dokumen ini menyimpulkan bahwa penelitian stem cell dewasa dapat dilakukan dengan persyaratan standar, sedangkan penggunaan embrio membutuhkan kajian lebih lanjut terkait definisi kehidupan dan etika.
Terminologi medis terkait neoplasma memberikan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam neoplasma, termasuk penulisan istilah berdasarkan unsur seperti prefix, root, suffix, serta contoh istilah dan definisinya seperti tumor, kanker, osteoma, osteosarcoma, carcinoma, neoplasia, sarcoma, adenoma, papiloma, adenocarcinoma, leiomyoma, dan lipoma.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keganasan dan berbagai jenis tumor pada manusia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi tumor dan pembagian tumor berdasarkan perangai biologis, histogenesis, dan struktur histologisnya. Jenis-jenis tumor yang dijelaskan meliputi tumor jinak, ganas, serta campuran.
Terdapat hubungan antara kadar serum pleiotrophin dengan grading histopatologi dan kejadian metastasis pada kanker payudara berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis hubungan kadar pleiotrophin serum dengan grading histopatologi serta kejadian metastasis pada 64 pasien kanker payudara.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker pjj_kemenkes
1) Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok, paparan asap rokok pasif, radon gas, dan kecenderungan genetik.
1) Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti merokok, paparan asap rokok pasif, radon gas, dan kecenderungan genetik.
Similar to Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya (20)
The document discusses recent advances in clinical applications of stem cells presented by Dr. Boenjamin Setiawan at a stem cell symposium in Indonesia. It provides an overview of stem cell research guidelines, global stem cell research policies, stem cell banking, and potential applications of stem cells for treating various diseases such as heart disease, brain and spinal cord injuries, and neurodegenerative disorders.
The document discusses the role of endothelial progenitor cells (EPCs) in atherosclerosis and aging. It summarizes that EPCs help repair damaged endothelial lining and prevent atherosclerosis. However, EPC levels and functionality decline with old age. Lifestyle factors like diet, exercise, and antioxidants as well as EPC therapy may help slow atherosclerosis and aging by maintaining EPC levels and functionality. Many questions remain around optimizing EPC therapy and fully understanding EPC biology.
The document discusses the role of free radicals in the development of atherosclerosis. It provides details on:
- What free radicals are and their sources in the body
- How free radicals can damage LDL cholesterol and lead to atherosclerosis
- The process of atherosclerosis where macrophages take up oxidized LDL and become foam cells that accumulate in artery walls
- The role of antioxidants like superoxide dismutase in neutralizing free radicals and preventing oxidative damage
The document discusses using adipose-derived stem and regenerative cells (ADRCs) obtained from fat tissue through liposuction for breast reconstruction. The Celution System is highlighted as it can automatically separate and concentrate a patient's ADRCs from fat in about an hour for immediate reintroduction. Clinical trial results on 21 patients showed ADRC-enriched fat transfer led to good reconstruction outcomes with no reabsorption or calcification issues compared to traditional fat grafting alone. ADRC benefits over bone marrow-derived MSCs include being more accessible and having a 1000 times higher stem cell frequency in fat tissue.
The document discusses the use of bone marrow stromal stem cells (bMSCs) therapy for musculoskeletal problems like discs, cartilage, and bone. It describes a study conducted in rabbits to evaluate the effectiveness of transplanting bMSCs and distracting the intervertebral disc to reverse disc degeneration. The study found that bMSCs transplantation combined with disc distraction led to improved disc height, higher proteoglycan content, and better histological scores compared to other treatment groups. The results suggest that bMSCs transplantation along with increasing disc rehydration through distraction can promote extracellular matrix repair and regeneration for intervertebral disc degeneration.
Dokumen tersebut membahas dukungan dan agenda Kementerian Riset dan Teknologi untuk penelitian dan pengembangan teknologi sel punca di Indonesia. Ringkasannya adalah: Kementerian mendukung penelitian sel punca yang fokus pada aplikasi yang dibutuhkan masyarakat dengan mempertimbangkan regulasi, sumber daya manusia, dan fasilitas yang tersedia. Diperlukan kerja sama antara akademisi, bisnis dan pemerint
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
1. Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran
dan Permasalahannya
Ferry Sandral, Horry Murtil, Nurul AiniL, Caroline Sardjonol'2,
Boenjnmin Setiawanl
lStem andCancer
CelI Institute, Kalbe
PT. Farma, Tbk,
28
agian F Kedokteran,
Mikrobiologi,akultas Kristen
Uniaersitas Maranatha
Abstract
StemceII hasbecome mainfocusfor not only reseacrhers alsosociety
a but due to its potencyin
cell-basedtherapy.Regardless
ethical issues surroundingthe human embryonic stem ceII,adult human
stemceIIbecame alternatiae choice transplantation. thean effort to minimizeethicalproblems
the of for In
of human embryonicstem ceII transplantation, many breaktroughs haoe beenconducted, Iike ANT
(AlteredNuclearTransfer) iPS (Induced
and PluripotentStemCeII).Deoelopment stemcell technology
of
in producingtesfingmodelwill assist lot in potentialdrug testing,which might deuease
a potentialside
ffict and numbers humanclinicaltial.
of
ANT, SCNT,IPS
Kevworils: stemceII,auto,allo,xeno,transplantation,
Pendahuluan Sel punca dewasa dapat diambil
Sel punca dengan kemampuan- dari berbagai macam sumber, antara
nya yang fenomenal, yaitu dapal lain: darah tali pusat, sumsum tulang,
meregenerasi diri, berproliferasi dan darah tepi, jaringan lemak, dll.2-5 Sel
sekaligus berdiferensiasi, menarik punca dewasa tidak kalah pentingnya
perhatian berbagai kalangan baik dari dibandingkan sel punca embrionik,
medis maupun nonme{is. Selain dari karena jumlah dan fungsinya yang juga
segi keilmuan, kajian terhadap sel punca sangat memadai dan potensial untuk
dalam berbagai aspek lain sampai terapi berbagai penyakit. Aplikasi terapi
sekarangjuga menjadi topik yang sering sel punca di bidang kedokteran sekarang
dibahas dalam berbagai pertemuan. terlihat sangat berkembang pesat. Selain
Kajian etik merupakan suatu hal yang dari jumlah publikasi artikel ilmiah yang
penting untuk penelitian sel punca.l meningkat tajarn, dapat juga dilihat dari
Salah satu hal yang menjadi pokok pesatnya perkembangan perusahaan
permasalahan dalam pengembangan sel dan rumah sakit yang menyediakan
punca adalah sumber sel punca produk maupun pelayanan untuk terapi
embrionik manusia (human embryonic sel punca di luar negeri. Upaya yang
stem ceII) dan masalah reproductiae dilakukan untuk mencapai aplikasi
cloning. Dengan adanya hal tersebut, tersebut juga bermacam-macam/seperti
banyak institusi yang mengembangkan pengembangan teknik penyimpanan sel
penelitiarmya bukan ke arah sel punca puncaT'g, pengembangan teknik
embrionik, tapi pada sel punca dewasa diferensiasi sel punca menjadi tipe sel
(adultstemcell). yang lebih terarah (sel progenitor)e,
pengembanganteknik untuk menambah
95
2. JKM. Vol.8No.1Juli2008:95 - 101
jumlah sel puncalo, pengembangan cara luar negeri, bahkan di negara tetangga
dll.
transplaritasi sel punca11,rz, seperti: Singapura dan Malaysia.
Secara garis besar aplikasi sel Berbagai penyakit telah dapat
punca di bidang kedokteran dapat diterapi dengan autotransplantasi sel
dibagi menjadi dua, yaitu: auto- punca dan menunjukkan hasil yang
tranplantasi (donor dan resipien adalah baik, antara lain: critical limb ischemia
orang yang sama) dan allotransplantasi pada penderlta diabetes mellitus,penyakit
(donor dan resipien adalah orang yang jantung iskemik kronis, penyakit-
berbeda). Akan tetapi aplikasi lain yaitu penyakit autoimun, penyakit tulang
dengan cara xenotransplantasi (donor rawan sendi lutut dan kanker, terutama
dan resipien adalah spesies yar.g Beberapapenangan-
kanker dat ah.2,6,1'+77
berbeda) sekarang ini juga menjadi an penyakit-penyakit tersebut dalam
pusat perhatian. Pada tulisan ini akan tataran klinis sekarang sudah banyak
dimuat pembahasan mengenaicara-cara dilakukan di luar negeri, sehingga
aplikasi ini satu persatu. bukan merupakan suatu tahapan yang
baru diteliti.
Autotransplantasi Pada autotransplantasi sel
Autotranplantasi adalah teknik punca, untuk mendapatkan hasil yang
yang paling berkembang untuk sel lebih baik dikembangkan juga seleksi sel
punca, karena tidak melibatkan sumber punca tertentu. Selain CD (Cluster of
sel punca dari orang lain maupun Dffirentiation) 34, yang banyak dipakai
spesies lain. Dengan demikian, sebagaimarker sel punca hematopoetik,
penolakan dari sistem kekebalan tubuh terdapat pula berbagai marker yang lain.
resipientidak te4adi. Misalnya seleksi ekspresi CD133 yang
Sumber sel punca untuk auto- merupakan marker dari endothelial
tranplantasi yang banyak diaplikasikan progenitor cell untuk aplikasi sel punca
dapat berasal dari darah tepi, sumsum pada penyakit jantung iskemik
tulang dan darah tali pusat. Dengan menunjukkan hasil yang sangat baik.18,1e
perkembangan teknologi dewasa ini Ekspresi Oct4 pada berbagai sel punca
pemberian suatu faktor tertentu juga dilaporkan juga sebagai marker
dapat memobilisasi Sel
sel punca.13-16 pluripotensi yang sangat penting.zo,zr
punca yang berlokasi di jaringan tubuh Teknik seleksi juga dapat dilakukan
lainnya seperti di sum-sum tulang dapat dengan beberapa metode, seperti: flow
berpindah ke dalam sirkulasi datah.l+1'6 cytometry dart magnetic beads.Alat-alat
Dengan demikian pengumpulan sel untuk koleksi dan seleksi sel punca yang
punca dari darah tepi merupakan teknik sudah diotomatisasi pun berkembang
yang banyak diminati saat ini karena pesat. Khusus untuk sel punca, praktek
relatif lebih nyaman dan aman. Karena yang baik jugu terus menerus
adanya perkembangan teknik dikembangkan. Dikenal adanya GLP
pengumpulan sel punca dari darah tepi (Good LaboratoryPractice) untuk sistem
ini, maka timbulah pemikiran untuk - laboratorium yang baik dan GMP (Good
melakukan penyimpanan sel punca Manufacturing Practice) untuk sistem
darah tepi. Bank sel punca darah tepi pembuatan yang baik, terdapat pula
merupakan suatu perwujudan dari hal cGTP (Current Good Transplantation
tersebut dan telah banyak kita jumpai di Practice)untuk sistem transplantasi ya.g
baik.22-24 Badan-badan akreditasi juga
96
3. Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
Sandra, Harry Murti, Nurul Aini, Caroline Sardjono, Boenjamin Setiawan)
memegang Peranan Penting dalam invasif, efektifitas pencapaian pada
penentuan kelayakannya. Sertifikasi ISO daerah sasaran, dan faktor-faktor lain-
juga adalah salah satu perwujudan dari nya seperti: kenyamanan dan finansial.
pemenuhan praktek tersebut di atas.%-% Penggunaan cara yang berbeda dalam
Selain itu juga dikenal adanya akreditasi transplantasi sel punca dilaporkan
CAP (CoIIegeof Ameican Pathologists), menunjukkan hasil yang berbeda pula.
AABB (American Association of Blood
Banks) dan FACT (Foundationfor The Allotransplantasi
Accreditation of Cellular Therapy) yang Walaupun sudah ada teknik
disesuaikan dengan kebutuhannya. ekspansi sel punca dan penelitiannya
Dengan demikian kita menyadari bahwa terus berjalan, akan tetapi dijumpai
perlu kompetensi yang menyeluruh, keadaan di mana sel punca tidak dapat
tidak hanya dari segi fasilitas saja,tetapi diperoleh dari pasien itu untuk
juga meliputi human resourcedan SOP kegunaan autotranplant4si. Misalnya
(Standard Operating System), termasuk pada pasien dengan luka bakar yang
manajemenyang baik. luas, atau pasien lansia dengan penyakit
Walaupun sel punca dewasa sistemik. Pasien-pasiendengan kondisi
untuk autotranplantasi dapat diperoleh tersebut tidak memungkinkan untuk
dari berbagai jaringan tubuh pasier; dilakukan koleksi sel punca, sehingga
akan tetapi pada pelaksanaannya sumber sel punca diharapkan dapat
terdapat beberapa permasalahan. diperoleh dari orang lain" yang dikenal
Misalnya jumlah sel punca yang tidak sebagaiallotransplantasi.3a
mencukupi karena kondisi pasien yang Dengan demikan, tantangan
tidak optimal atau menderita penyakit baru yang dapat terjadi pada
tertentu. Selain itu faktor usia pasien allotransplantasi adalah reaksi
yang sudah lanjut akan menyebabkan penolakan terhadap sel punca, yang
jumlah sel puncanya menurun. Maka dapat mengarah ke GvHD (Graft aersus
teknik ekspansi sel punca merupakan Host Diseass).tsaz Jika ini terjadi tentu
hal yang penting untuk dikembangkan. akan memperparah keadaan resipien
Ekspansi sel punca secaraex oiao sudah transplantasi sel punca. Oleh karena itu
banyak dilaporkan.2T-2e Sejunrlah variasi harus ada kecocokan antara sel punca
media kultur, growth factor dan cocktail donor dengan resipien. Analisa
dari berbagai faktor khusus telah banyak imunogenisitas terhadap molekul MHC
dilaporkan. Dengan melihat tipe sel (Major Histocompatibility Complex),
yang ingin dikembangkan, terdapat pula aktivasi terhadap sel limfosit (sel B dan
media dengan suplemen yang berbeda- sel T) dan antigen (Professional Non-
dan
beda. Perkembangan teknik ekspansi professionalAntigen Presenting Cells /
yang bebas dari komponen atau bahan APC) harus dilakukan. Seperti yang kita
yang berasal dari spesies lain (xeno-free ketahui dibutuhkan suatu pemeriksaan
culture)3o juga merupakan suatu fokus I{LA (Human Leucocyte Antigen) ataa
perhatian yang sudah maupun sedang dikenal dengan HI-A Wing.38-3e
diusahakan oleh berbagai institusi. Kendala yang kerap terjadi pada
Cara transplantasi sel punca ke allotransplantasi adalah kesulitan untuk
pasien terus berkembang.3l-33 Hal-hal mendapatkan donor yang sesuai secara
yang menjadi pertimbangan utama imunologis untuk mencegah terjadinya
meliputi penggunaan metode yang tidak reaksi penolakan terhadap sel yang
97
4. JKM. Vol.8No.1Juli 2008:95 - 101
ditransplantasikan.3,40 Upaya unhrk hati-hati, meliputi pemilihan spesies
rriencegahreaksi penolakan sistem imun yang akan digunakan, proses koleksi
pasien adalah dengan menggunakan dan perlakuarL serta penyimpanan sel
imunosupresan yang masih terus punca dari hewan ini.ao
dikembangkan.35,36 Pada penelitian Permasalahan yang dapat
sebelumnya telah dilaporkan bahwa dijumpai meliputi masalah etik, proteksi
status imunogenisitas sel punca darah penggunaan hewary validitas prosedur
tali pusat lebih rendah bila teknis dan keengganan para calon
dibandingkan dengan sel punca yang pasien untuk menggunakan sel punca
berasal dari darah tepial. Hal ini yang berasal dari hewan ini.4z48 Oleh
menyebabkan mulai banyak usaha karena itu fokus aplikasi ditujukan pada
untuk menyimpan sel punca dari darah penyakit-penyakit yang relatif berat dan
tali pusat untuk digunakan di kemudian belum ada alternatif terapi kausatif. Dari
hari sebagai sumber transplantasi sel publikasi yang ada, xenotransplantasi
punca bagi orang lain. dari sel punca fetus kelinci
Pengembangan baru pada sel memperlihatkan kemajuan yang cukup
progenitor juga sedang diupayakan, mengagumkan untuk penderita down
yar.g tidak hanya diusulkan untuk syndrome.a6
autotranplantasi saja, tetapi juga untuk
allotransplantasi.42'4sMisalnya neural
progenitor cell, yar.g diharapkan di Penutup
kemudian hari dapat langsung Sejak keberhasilan isolasi sel
digunakan untuk terapi trauma pada punca embrionik manusiaoleh Thomson
kepala dan parkinssv144,45, tanpa melalui pada 1998,prospek kegunaannya dalam
proses diferensiasi sel punca menjadi terapi sel telah menarik perhatian
tipe sel yang dibutuhkan. kalangan peneliti maupun khalayak
umum. Sel punca jenis ini diperoleh dari
Xenotransplantasi kultur inner cell mass embrio tahap
Xenotransplantasi merupakan blastosis. Mirip seperti yang telah
suatu teknik transplantasi sel. punca dibuktikan dengan penelitian dari tikus,
terbaru, tetapi belum dapat diterima sel punca embrionik manusia telah
oleh semua kalangan berkenaan dengan terbukti sangat primitif, dapat
belum sempurnanya pembuktian berproliferasi tanpa batas, dan memiliki
mekanisme dan kemungkinan efek kemampuan untuk menurunkan galur
samping yang belum diketahui. semua jenis sel dewasa.aeNamun sel
Transplantasi ini akan sangat punca embrionik manusia memiliki sifat
bermanfaat, mengingat kebutuhan akan tumoriogenik, maka diperlukan pene-
jumlah sel punca yang relatif banyak litian lebih lanjut sebelum melangkah ke
dan cepat. Keunggulan lainnya adalah tahap terapi.soSelain itu karena proses
kualitas dan jumlah sel punca yang isolasinya mengganggu perkembangan
didapat dengan teknik ini lebih embrio, minat para peneliti mendapat
terkendali dibandingkan dengan auto- tentangan dari para politisi dan
maupun allotransplantasi yang kualitas pemerhati masalah etika penelitiarr.lT'sl
dan jumlah sel punca dari pasien/ donor Para peneliti berusaha untuk
tidak dapat dikontrol. Berdasarkan hal meminimalkan masalah etik pada sel
tersebut,teknik ini dikembangkan secara punca embrionik manusia dengan
98
5. Potensi Terapi Sei Punca dalam Dunia Kedolteran dan Permasalahannya
Sandra,Harry Muni. Nurul Aini. Caroline Sardjono. Setiawan)
melakukan berbagai terobosan baru. Daf.tar Pustaka
Salah satunya adalah teknik ANT 1. FischbachGD, FischbachRL. Stem cells:
(Altered Nuclear Transfer)s2 yang science,policy, ethics. T Clin Invest 2004;
11.4:1364-70.
merupakan pengembanganteknik SCNT
Transfer). 2. Saputra V. Dasar-dasar stem cell dan
(Somatic CeIl Nuclear
potensi aplikasinya dalam ilmu
Modifikasi teknik SCNT ini meliputi kedokteran. Cermin Dunia Kedokt 2006;
pemanfaatan retrovirus untuk 153:21-5.
menyisipkan RNAi (RNA interference) 3. Bradley MB, Cairo MS. Cord blood
pada sel donor inti sebelum ditransfer ke immunology and stem cell trans-
sel oosit resipien.s3Keberadaan RNAi plantation. Hum Immunol 2005; 66:43'J'-
diharapkan dapat menghambat ekspresi 46.
gen Cdx2 yang bertanggung jawab 4. Vieyra DS, Jackson KA, Goodell MA.
Plasticity and tissue regenerative
terhadap proses pembentukan trofoblas,
potential of bone marrow-derived cells.
sehingga diharapkan embrio tidak dapat StemCell Rev 2005;1:65-9.
berimplantasi. Sehingga tidak terjadi 5. Gimble J, Guilak F. Adipose-derived
kekhawatiran dilakukannya proses adult stem cells: isolation,
kloning dengan tujuan menciptakan characterization, and differentiation
'manusia bars' (reproductirte potential. Cytotherapy 2003;5:362-9.
suatu
cloning).saSelain itu ada pula teknologi 6. Gardner RL. Stem cells and regenerative
terbaru iPS(Induced PluripotentStemCeIl) medicine: principles, prospects and
problems. C R Biol 2007 330:465-73.
;
dengan memasukkan 4 gen: Oct3/4,
7. Ciavarella D. Hematopoietic stem cell
Sox2,c-Myc dan KlfL ke dalam fibroblas,
processingand storage.Biotechnol1991;
sehingga firoblas tersebut daPat
19:317-49.
diprogram ulang menjadi suatu sel yang 8. Wijaya MI, Sandra F. Proses dalam
menyerupai sel punca embrionik umbilical cord blood banking. Cermin
e
(emb oni c-like stemcell).ss,s Dunia Kedokt 2007 157
; :217 -20.
ry
Kemajuan bidang sel punca 9. Takahashi K Yamanaka S. Induction of
mendapat perhatian penting dari dunia pluripotent stem cells from mouse
ilmiah. Seperti yang terlihat pada topik embryonic and adult fibroblast cultures
by defined factors.Cell 2006;126:663-76.
pemenang hadiah Nobel di bidang
L0. Deasy BIvI, Qu-Peterson Z, Greenberger
fisiologi atau kedokteran tahun ini
JS,Huard ]. Mechanisms of muscle stem
(2007) dengan memodifikasi gen pada cell expansionwith cytokines. Stem Cells
mencit menggunakan sel Punca 2002;20:54-60.
embrionik.sTMencit dengan modifikasi 11. Thomas ED. Bone marrow trans-
gen ini, dapat digunakan sebagaimodel plantation: a review. Semin Hematol
yang penting dalam hubungannYa 1999;36:95-103.
dengan suatu penyakit. Perkembangan 12. Trigg ME. Hematopoietic stem cells.
-7
Pediatrics 2004;113:105'1. .
sel punca sebagai bahan dari model
13. Kronenwett & Martin S, Haas R. The
penelitian banyak membantu pengujian
role of cytokines and adhesionmolecules
berbagai obat yang Potensial for mobilization of peripheral blood.
digunakan.ss Sebelum pengujian klinis Stem Cells 2000;18:320-30.
dengan manusia, obat tersebut sudah 14. Huang D Li S, Han M, Xiao Z, Yang R,
dapat dites terlebih dahulu, sehingga Han ZC. Autologous transplantation of
lebih terpercaya. Kemungkinan dampak granulocyte colon-stimulating factor-
serta populasi manusia yang diujikan mobilized peripheral blood mononuclear
dapat pula dikurangi jumlahnya. cells improve critical limb ischemia in
diabetes.DiabetesCare 2005;28:2155-9.
99
6. No.1Juli2008:95 - 101
JKM. Vo1.8
15. Ishida A, Ohya Y, Sakuda H, et aI. Enforcemenf Final Rule. Federal
Autologous peripheral blood mono- Register2004;69.
nuclear cell implantaion for patients 25. Richardson H; International Organiza-
with peripheral arterial diseaseimproves tion for Standardization. Medical
limb ischemia. Circulation I. 2005; laboratories--requirements for quality
69:1260-5. and competence: an ISO perspective.
16. Arai M, Misao Y, Nagai H, et al. Vox Sang 2002;83Suppl 1:333-5.
Granulocyte colony-stimulating factor. A Hubert P, Nguyen-Huu [, Boulanger B,
noninvasive regeneration therapy for et aI. Harrnonization of strategies for the
treating atherosclerosis peripheral artery validation o{ quantitative analytical
disease.Circulation j. 2006;70:1093-8. procedures. A SFSTPproposal--Part I. I
17. Setiawan B. Aplikasi terapeutik sel Pharm Biomed Anal 2004;36:579-86.
induk embrionik pada berbagaipenyakit 27. Nilsson SK Prince HM, Wall D, Haylock
degeneratif. Cermin Dunia Kedokl 2006; DN. Recent Australian experience with
153:5-8. hemopoietic stem and progenitor cell
18. Bartinek J, Vanderheyden M, expansion.Cytotherap 2007 9:231-5.
;
Vandekerchove B et aI. lntracoronary Douay I Andreu G. Ex vivo production
injection of CD133-positive enriched of human red blood cells from
bone marrow progenitor cells promotes hematopoietic stem cells: what is the
cardiac recovery after recent myocardial future in transfusion?Transfus Med Rev
infarction. Circulation 2005;112:78-83. 2007;21(2):91-100.
19. Nababan SHH, Purba AP, Frisca,Aini N, 29. Zubler RH. Ex vivo expansion of
Setiawan B, Sandra F. Peranan hematopoietic stem cells and gene
endothelial progenitor cell dalam therapy development. Swiss Med A&ly
neovaskularisasi. Cermin Dunia Kedokt 2006;136:795-9.
2007;58:257-9. Lee IB, Lee JE; Park IH, et al.
20. Gerrard L, Zhao D, Clark Aj, Cui W. Establishment and maintenance of
Stably transfected human embryonic human embryonic stem cell lines on
stem cell clones exress OCT 4-specific human feeder cells derived from uterine
green fluorescent protein and maintain endomekium under serum-free
self-renewal and pluripotency. Stem condition. Biol Reprod 2005Jan;72:42-9.
Cells 2005;23:124-133. 31. Teixeira Af Duckworth |I! Hermanson
21. Boyer LA, Lee TI, Cole ll {F, et aI. Core O. Getting the right stuff: controlling
transcriptional regulatory circuitry in neural stem cell state and fate in vivo
human embryonic stem cells. Cell 2005; and in vitro with biomaterials. Cell Res
122:947-56. 2007;17:56-61.
22. Mueller MM, Seifried E. Blood cz. Patterson MS, Schotten J, van Mieghem
transfusion in Europe: basic principles C, Kiemeneij F, Serruys PW. Magnetic
for initial and continuous training in navigation in percutaneous coronary
transfusion medicine: an approach to an intervention. J Interv Cardiol 2006;
European harmonisation. Transfus Clin 19:558-65.
Biol 2006;73:282-5. 33. Shen F[ Samartzis D, An HS. Cell
23. Hodges FI, Pollock I(, Stroemer P, et aI. technologies for spinal fusion. Spine ]
Making stem cell lines suitable for 2005; Suppl):231S-9S.
5(6
transplantation. Cell Transplant 2007; Aschan |. Allogeneic haematopoietic
16:101-15. stem cell transplantation: current status
24. Department of Health and Human and future outlook. Br Med Bull 2006;
Services,Food and Drug AdminisLration. 77-78:23-36.
21 CFR Parts'1.5, 1270,and1271..Ctxrent 35. Sprangers B, Van Wijr'neersch B, Fevery
Good Tissue Practice for Human Cell, S, Waer M, Billiau AD. Experimental and
Tissue, and Cellular and Tissue-Based clinical approaches for optimization of
Product Establishments;Inspection and
100
7. Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
(Ferry Sandra,Harry Murti, Nurul Aini, Caroline Sardjono, Boenjamin Setiawan)
the graft-versusleukemia effect. Nat transplantation. Sunshine,USA. Medical
Clin Pract Oncol 2007 4:404-L4.
; and Engineering Publishers,Inc. 2006.
36. Zeiser & Finke J. Allogeneic haema- 47. French jR. Ethics at the Beginning and
topoietic cell transplantation for multiple Ending of Life.
myeloma: reducing transplant-related http:/ / www.fedcourt.gov.aul aboutct/j
mortality while harnessing the graft- udges papers/speeches frenchiS.rtf
versus-myeloma effect. Eur J Cancer Choices and challenges.Reinventing the
2006;42:1.601-'J.. Human: The six million dollar body.
37. Hino M,'Yamane T, Ohta K Tatsumi N. http: / /www.choicesandchallenges.sts.vt
PBSCT and GVHD. Rinsho BYori 7999; .edu/ 2000/websites.htm#aorgan
Suppl 110:92-8. 49. Thomson JA, ltzkovitz-Eldor J, Shapiro
38. Suciu-FocaN, Manavalan JS,Cortesini R. SS, et aI. Embryonic stem cells lines
Generation and function of antigen- derived from human blastocyst. Science
specific suppressor and regulatory T 1998;282:11.45-7.
cells.Transpl Immunol 2003;11':235-44. 5U. Yen BL, Huang HI, Chien CC, et aI.
39. Bradley JA. Indirect T cell recognition in Isolation of multipotent cells from
allograft rejection. Int Rev Immunol human term placenta. Stem Cells 2005;
1996;13:245-55. 23:3-9.
40. Strom TB, Field LI, Ruediger M. 51. Wikipedia. Stem Cell.
Allogenic stem cells, clinical http: / / en.wikipedia.orglwiki/ Stem cell
transplantation and the origins of 52. Hurlbut WB. Altered nuclear transfer. N
regenerative medicine. Transplantation Engl J Med 2005;352:1153-4.
2002;1,4:601.-605. Whittaker PA. Therapeutic cloning: The
41. Riordan NH, Chan K Marleau AM, ethical limits. J Taap 2005;270:5689-91..
Ichim TE. Cord blood in regenerative 54. Strumpf D, Mao CA, YamanakaY, et aI.
medicine: do we need immune Cdx2 is required for correct cell fate
j
suppression? TranslMed 2007;5:8-16. specification and differentiation of
42. Ortega JL Olive T. Haematopoietic trophectoderm in the mouse blastocyst.
progenitor cell transplant in acute Development 2005 132: 2093
; -102.
leukaemias in children: indications, Takahashi K Yamanaka S. Induction of
results and controversies.Bone Marrow pluripotent stem cells from mouse
Transplant 1998;2'J. Suppl 2:511-6. embryonic and adult fibroblast cultures
43. Mafilnez C, Urbano-Ispizua A, Rovira by definedfactors.Cell.200;s126(4):663-
M, Carreras E, Rozman C, Montserrat E, /o.
Immune reconstitution following 50. Okita K Ichisaka T, Yamanaka S.
allogeneic peripheral blood progenitor Generation of germline-competent
cell transplantation. Leuk Lymphoma induced pluripotent stem cells. Nature.
2000:37:535-42. 2007; 448(7151): 313-7.
44. Shear DA, b, L, Tate MC, Archer D& ef 57. The Nobel Assemblly at Karolinska
al. Neural progenitor cell transplants Institutet. The Nobel Prize in Physiology
promote long-term functional recovery or Medicine 2007. Advanced
#ter traumatic brain injury. Brain Res Information. Gene modification in mice.
2004;L026:1'J.-22. http: / /nobelprize.org /nobel prizes/me
'
45. Universitdt Leipzig. Transplantation of dicine/laureates/ 2007l adv.html
Dopaminergic Neurons Derived from 58. Cellutions Summit 2007. The Future of
Human Neural Progenitor Cells in a Rat Stem Cell Sciences.Stem Cell and 3D
Model of Parkinson's Disease. Models for . Therapeutic Screening.
http://www.trm.uni- http:/ / www.healthtech.com/ 2007lCell
leipzig.delcellt sum.html utions/screening.asp
46. Molnar EM. Stem Cell Transplantation'
A textbook ol stem cell xeno-
101