Pandemi Covid-19 berdampak besar pada perekonomian global dan nilai tukar mata uang, termasuk rupiah Indonesia yang terus terdepresiasi seiring penyebaran virus. Faktor utama penurunan nilai rupiah adalah melemahnya produksi dan konsumsi yang menurunkan PDB, serta arus modal keluar yang membeli mata uang asing.
191600206 afrian tri al falah kondisi rupiah terhadap mata uang asing di masa pandemi
1. KONDISI RUPIAH TERHADAP MATA UANG ASING DI MASA PANDEMI
Afrian Tri Al Falah ( 191600206 )
Akuntansi B/ 2019
Dosen : Yuli Kurnia Firdausia, S.E., M.Ak.
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
ABSTRAK
Masa pandemi seperti sekarang ini memiliki dampak yang begitu besar terhadap semua hal.
Salah satunya seperti nilai mata uang rupiah terhadap nilai mata uang asing. Dimana nilai mata
uang rupiah semakin menurun terhadap USD. Masa pandemi menyebabkan nilai mata uang
rupiah terguncang hingga terdepresiasi hingga cukup dalam. Dimana pelemahan nilai tukar
rupiah ini dikarenakan meluasnya pandemi Covid-19 di dunia, salah satunya Indonesia yang
menyebabkan suatu risiko ketidakpastian global sehingga para investor berinvestasi ke safe
haven asset seperti emas, obligasi pemerintah negara maju, serta juga mata uang dolar Amerika
Serikat. Oleh sebab itu akibatnya terjadi suatu arus modal keluar (capital outflow) dari negara-
negara emerging market seperti Indonesia, yang menimbulkan suatu depresiasi berbagai mata
uang dunia terhadap USD.
ABSTRACT
The current pandemic has such a huge impact on all things. One of them is the value of the
rupiah against the value of foreign currencies. Where the value of the rupiah is decreasing
against the USD. The pandemic period caused the value of the rupiah to be shaken until it
depreciated quite deeply. Where the weakening of the rupiah exchange rate is due to the spread
of the Covid-19 pandemic in the world, one of which is Indonesia, which causes a risk of global
2. uncertainty so that investors invest in safe haven assets such as gold, government bonds of
developed countries, and the United States dollar. As a result, there was a capital outflow from
emerging market countries such as Indonesia, which resulted in a depreciation of various world
currencies against the USD.
PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 menyebabkan dampak yang begitu besar terhadap perekonomian global.
Salah satunya yaitu nilai mata uang dari negara-negara didunia yang banyak mengalami
penurunan terhadap nilai USD. Penurunan yang cukup besar terjadi karena ketidakpastian di
pasar seiring dengan kebijakan lockdown yang diterapkan negara-negara di dunia, salah satumya
yaitu Indonesia yang menyebabkan menurunnya nilai mata uang rupiah terhadap USD.
Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap nilai USD merupakan efek negatif yang harus
diperhatikan oleh pemerintah Indonesia. Dimana pemerintah Indonesia harus memiliki strategi
yang cukup efektif untuk mengatasi melemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap nilai
USD yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 saat ini.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dimana penelitian ini memiliki tujuan yaitu
mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 terhadap nilai mata
uang rupiah.
HASIL PENELITIAN
Setelah penelitian ini, dapat diketahui bahwa pandemi Covid-19 berdampak begitu besar
terhadap perekonomian. Salah satunya yaitu berpengaruh pada nilai pertukaran mata uang asing,
seperti nilai mata uang rupiah yang terus terdepresiasi seiring dengan penyebaran Covid-19 yang
menyebabkan pembatasan kegiatan sosial. Akibatnya yaitu menurunnya tingkat konsumsi serta
produksi yang membuat produk domestik bruto (PDB) negara turun.
PEMBAHASAN
Covid-19 merupakan suatu virus yang dapat dengan cepat menyebar luas. Covid-19 yang
menyebar luas di berbagai negara menimbulkan dampak yang cukup besar bagi perekonomian
3. didunia. Demi mencegah infeksi virus terus bertambah, banyak negara yang menerapkan
kebijakan lockdown, serta ada juga negara yang menerapkan kebijakan social distracting bagi
warganya. Dimana kebijakan-kebijakan tersebut memiliki pengaruh yang begitu besar bagi
perekonomian global. Bukan hanya di Indonesia, akan tetapi pelemahan ekonomi akibat dari
pandemi ini terjadi merata di seluruh belahan dunia.
Meluasnya pandemi Covid-19 memiliki pengaruh yang besar terhadap nilai tukar rupiah
sepanjang tahun 2020 yang cenderung bergerak fluktuatif serta mengalami depresiasi. Setelah
relatif stabil di bulan Januari dan Februari 2020 dengan rata-rata sebesar Rp 13.732 dan Rp
13.776 per dolar AS, nilai rupiah kemudian mengalami depresiasi pada Maret 2020 seiring
pandemi Covid-19 yang menyebar luas di Indonesia.
Pandemi Covid-19 yang menyebar luas di Indonesia mengakibatkan nilai tukar rupiah di bulan
Maret 2020 melewati Rp 16.000 per dolar AS dan juga secara bulanan terdepresiasi yaitu
mencapai Rp 15.195 per dolar AS. Nilai tukar rupiah tersebut terus mengalami penurunan hingga
awal April 2020 dimana nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami nilai terendahnya dalam
sejarah pada 2 April 2020 yaitu Rp 16.741 per dolar AS pada 2 April 2020.
Adapun faktor yang bisa menjadi penyebab dari depresiasi rupiah yaitu menurunnya kegiatan
produksi berdasarkan kebijakan pembatasan sosial. Dimana hal tersebut menyebabkan
penurunan dalam pendapatan perusahaan-perusahaan yang merupakan penggerak dari
perekonomian. Turunnya produksi ini dapat berdampak pada kenaikan harga dari barang yang di
produksi.Akan tetapi, dengan menurunnya produksi maka konsumsi ikut turun.
Penurunan tingkat konsumsi ini, menyebabkan produsen mengikuti pasar agar terjadi
keseimbangan serta membuat penurunan harga. Yang menyebabkan penurunan pendapatan
produsen serta menimbulkan keseimbangan baru yang disebut fase deflasi. Deflasi ini
menimbulkan penurunan konsumsi serta produksi yang membuat produk domestik bruto (PDB)
negara turun. Dengan menurunnya PDB yang bisa digunakan untuk pengukur pertumbuhan
negara, maka penanam modal asing banyak yang pergi dikarenakan kekhawatiran modal yang
diinvestasikannya pada sesuatu yang sedang memburuk, yaitu suatu negara yang sedang
mengalami deflasi.
4. Dalam hal Indonesia seperti ini, dengan menurunnya perekonomian akibat pandemi Covid-19,
pergerakan modal keluar membuat nilai rupiah terdepresiasi yang diakibatkan dari pembelian
mata uang lokal investor tersebut dengan rupiah yang dilakukan dengan skala besar. Dan ada
juga dengan pembelian atas mata uang asing seperti contohnya dolar Amerika yang dilakukan
oleh orang-orang Indonesia agar dapat mengamankan uangnya dengan cara menarik modal dari
lokal ke luar negeri. Hal tersebut semakin menyebabkan rupiah terdepresiasi.
Diinformasikan oleh Bank Indonesia (BI) pada Maret 2020, arus modal keluar dari Indonesia
tercatat sebebsar Rp 121,26 triliun. Perbandingannya yaitu dengan bulan April 2020 rupiah mulai
mengalami pemulihan, dimana arus keluarnya yaitu Rp 2,14 Triliun. Hal tersebut menunjukan
besarnya dampak arus modal pada rupiah.
KESIMPULAN
Pandemic Covid-19 yang terjadi menyebabkan penurunan perekonomian yang dirasakan oleh
semua negara. Salah satunya yaitu Indonesia yang mengakibatkan penurunan nilai tukar rupiah
terhadap USD. Penurunan nilai tukar tersebut disebabkan karena rupiah terdepresiasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://lppm.unpam.ac.id/2021/01/01/fluktuasi-nilai-tukar-rupiah-terhadap-mata-uang-asing-di-
masa-pandemi-covid-19/
https://www.beritasatu.com/ekonomi/648531/mencermati-kondisi-rupiah-di-masa-pandemi-
covid19
https://www.suara.com/bisnis/2020/07/10/112348/perjalanan-nilai-tukar-rupiah-selama-masa-
pandemi-covid-19?page=all
https://maucash.id/dampak-virus-corona-covid19-terhadap-perekonomian-global