1. DAMPAK CORONA VIRUS BAGI PEREKONOMIAN
INDONESIA
Disusun Oleh:
Falens Mikhael Tunjanan
2. PENDAHULUAN
Virus Corona merupakan bagian dari keluarga virus yang menyebabkan
penyakit pada sistem pernapasan baik manusia maupun hewan, virus ini pertama
kali terdeteksi pada akhir tahun 2019 di kota wuhan China.
Kota Wuhan, China merupakan tempat pertama kali virus ini ditemukan.
Virus ini menyebar dengan cepat dan sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau
pun penawarnya. Adapun korban akibat covid-19 ini sudah mencapai 493 orang
yang meninggal dunia dan terbanyak dari kota Hubei, yakni 479 orang meninggal
dunia. Kemudian sebanyak 24.551 orang mengidap covid-19 di 28 negara di dunia,
yang terbanyak di China yakni 24.338 orang (Agiesta, 2020).
Menurut World Health Organization (WHO) virus ini menyebabkan penyakit
mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang lebih parah seperti MERS-
CoV DAN SARS-CoV, Virus Corona bersifat zoonosis, artinya ia merupakan
penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia. Rabies, Malaria,
merupakan contoh dari penyakit zoonosis yang ada. Begitu pula dengan MERS
yang ditularkan dari unta ke manusia (Merdeka.com).
Virus corona ini menyebar pada hewan dan manusia lewat saluran
pernapasan, oleh karena itu penyebaran dari virus corona ini sangat cepat, virus
corona tertular ketika manusia atau hewan sedang bersih, flu, batuk serta air liur
yang keluar dari mulut manusia maupun hewan. Virus corona ini sudah tersebar ke
seluruh dunia termasuk indonesia.
3. Virus ini menunjukkan penyebaran yang sangat signifikan cepat dan telah
banyak kematian yang disebabkan dari virus ini baik di China maupun di Negara
lain sehingga pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan virus corona ini
sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Masyarakat (Public
Health Emergency of International Concern). Hari ke hari kasus ini semakin
meningkat dengan pesat hingga pada tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan
bahwa wabah yang sedang terjadi saat ini sebagai Pandemic Global (Dong et al.,
2020).
Virus corona masuk di Indonesia pada awal tahun 2020, penyebaran virus
corona di indonesia semakin cepat dan menimbulkan masalah-masalah dalam
kehidupan masyarakat di Indonesia termasuk masalah perekonomian.
Bulan agustus 2020, dilaporkan total kasus terkonfirmasi 17.660.523 dengan
680.894 kematian dimana kasus dilaporkan di 216 Negara (WHO, 2020).
Sedangkan di Indonesia kasus terkonfirmasi sebanyak 165.887 dengan 7.169
kematian di 34 provinsi (Kemenkes RI, 2020). Sejak masuknya virus corona di
Indonesia tingkat perekonomian di Indonesia semakin menurun akibatnya
Indonesia mengalami krisi perekonomian, kebijakan lock down, PSBB, PPKM dan
lain-lain dari pemerintah mengakibatkan perekonomian di Indonesia tidak bejalan
dengan baik, akibatnya banyak perusahaan mengalami kerugian bahkan diacam
gulung tikar, dan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan dari kebijakan tersebut.
Dampak Ekonomi lainnya adalah pergerakan IHSG yang terjun bebas. Data
IHSG menunjukkan bahwa sebelum terdapat kasus Covid-19 di Indonesia, nilai
4. IHSG berada di kisaran 6000-an, tetapi setelah terdapat Covid-19 di Indonesia, nilai
IHSG terjun bebas ke kisaran 4000-an. Pada tanggal 6 April 2020, Menteri
Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani bahkan mengatakan bahwa krisis yang
diakibatkan virus corona saat ini jauh lebih kompleks dibanding krisis 1997-1998
dan 2008-20095 Hal ini terjadi karena penyebab dari resesi yang sekarang belum
bisa ditahan. Beberapa dampak ekonomi dari Covid-19 terhadap ekonomi
Indonesia di paparkan dalam Konfrensi Pers 1 April Kementrian Keuangan seperti:
Ancaman gangguan kesehatan dan ancaman jiwa karena resiko peningkatan
kasus hingga puluhan ribu jiwa
Ancaman kehilangan pendapatan, terutama bagi masyarakat yang tidak
mampu dan keluarga yang bekerja di sektor informal
Kredit Macet pada UMKM, karena UMKM tidak bisa menjalankan usaha
secara normal
Sistem korporasi yang terganggu hingga kondisi perbankan yang dapat
mengalami persoalan likuiditas
Depresiasi rupiah, volatilitas pasar keuangan dan capital flight (Estro
Dariatno Sihaloho 2020)
Pemerintah harus mengambil langkah yang tepat dan cepat sehingga
perekonomian di indonesia bisa berjalan dengan baik lagi.