SlideShare a Scribd company logo
60
Teknologi
Indonesia
© LIPI Press 2010
DESAIN ARSITEKTUR KNOWLEDGE MANAGEMENT
SYSTEM LAYANAN JASA KALIBRASI DI UPT BPI LIPI
DENGAN MENGGUNAKAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY
Hanif Fakhrurroja
UPT Balai Pengembangan Instrumentasi-LIPI
Komplek LIPI, Gedung 30, Jln. Sangkuriang, Bandung
Telp. (022) 2503053; Fax. (022)2504577; e-mail: hani002@lipi.go.id
ABSTRAK
Rentang usia para pegawai di UPT BPI LIPI relatif tidak seimbang. 71,42% dari para pegawainya telah berusia
lebih dari 40 tahun dan 58,73% akan pensiun pada tahun 2015. Berdasarkan fakta tersebut, UPT BPI LIPI memer-
lukan Knowledge Management System (KMS) yang dapat menyimpan aset knowledge dari para pegawainya. Soft
Systems Methodology (SSM) digunakan sebagai metode untuk mengidentifikasi knowledge dan merancang desain
arsitektur KMS yang tepat untuk UPT BPI LIPI.Ada lima tahapan dalam siklus knowledge management untuk proses
layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI, yaitu knowledge acquisition, knowledge extraction, knowledge storage,
knowledge sharing, dan knowledge update. Hasil dari SSM menunjukkan bahwa desain KMS yang dibuat dapat
diaplikasikan untuk menciptakan knowledge, berbagi knowledge, merekam knowledge, menyimpan knowledge,
dan memanfaatkan knowledge, sehingga KMS mampu meningkatkan pelayanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI.
Kata Kunci: Knowledge Assets, Knowledge Management System, Soft System Methodology, Layanan Jasa Kali-
brasi, Arsitektur.
ABSTRACT
The age range of UPT BPI LIPI employees is relatively unbalanced. 71,42% of the employees have already
exceeded 40 year’s old and 58,73% of them will be retired in 2015. Based on these facts, UPT BPI LIPI needs a
Knowledge Management System (KMS) that can store knowledge assets of the employees. Soft Systems Methodology
(SSM) is used as a method to identify the knowledge and to develop the best architecture design of KMS for UPT BPI
LIPI. There are five stages in the knowledge management cycle for calibration services in UPT BPI LIPI, namely
knowledge acquisition, knowledge extraction, knowledge storage, knowledge sharing, and knowledge update. The
result of SSM showed that KMS design can be applied to create knowledge, to share knowledge, to record knowledge,
to store knowledge, and to reuse knowledge, so it can be optimize the calibration services in UPT BPI LIPI.
Keywords: Knowledge Assets, Knowledge Management System, Soft System Methodology, Calibration Services,
Architecture.
PENDAHULUAN
UPT Balai Pengembangan Instrumentasi
(UPT BPI) merupakan salah satu unit Eselon
III di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) yang memiliki tugas pokok di bidang
pengembangan, pemanfaatan, penyebarluasan
dan penerapan hasil-hasil penelitian pada bidang
kalibrasi serta mempunyai program pengembang-
an Measurement, Standarditation, Testing, dan
Quality (MSTQ). Pegawai yang profesional dan
mau terus belajar diperlukan untuk menjalankan
tugas tersebut. Akan tetapi, rentang usia para
pegawai UPT BPI LIPI relatif tidak seimbang,
di mana 71,42% dari pegawainya telah berusia
lebih dari 40 Tahun dan 58,73% akan memasuki
masa pensiun pada tahun 2015[1]
. Jika tidak ada
solusi untuk mengatasi masalah ini maka aset
knowledge dari UPT BPI LIPI akan hilang
bersamaan dengan pensiunnya para pegawai.
Pada penelitian ini digunakan metode Soft System
Methodology (SSM) dalam mencari desain sistem
yang tepat untuk menyimpan aset knowledge
Off print request to: Hanif Fakhrurroja
Teknologi Indonesia 33 (1) 2010: 60–70
61
Hanif Fakhurroja: Desain Arsitektur Knowledge Management System ...
sehingga menghasilkan desain arsitektur Know-
ledge Management System (KMS) yang tepat
untuk diaplikasikan di UPT BPI LIPI.
SSM pada hakikatnya merupakan suatu
uraian dengan menggunakan bahasa tertentu
yang berisikan pemikiran para partisipan dalam
mempersepsikan realita. Penerapan metodologi
ini didasarkan atas pemahaman dan pandangan
partisipan tentang solusi yang mungkin dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkan.
Metode SSM dipilih karena partisipan dilibatkan
mulai dari awal, yaitu dari tahap masing-masing
mendefinisikan tindakan yang diinginkan untuk
suatu situasi yang dianggap bermasalah sesuai
dengan kepentingannya dan sudut pandangnya,
kemudian juga diajak untuk bersama-sama
mendiskusikan perbaikan-perbaikan yang dapat
dilakukan untuk situasi tersebut[2,3]
.
KMS adalah suatu sistem berbasis teknologi
informasi (IT-based system) yang dikembangkan
untuk mendukung dan meningkatkan proses
penciptaan, penyimpanan/pengambilan kembali,
pemindahan/penyebarluasan, dan penggunaan
pengetahuan organisasi[4]
.
Dalam makalah ini akan dibahas sumber-
sumber knowledge yang ada dan diperlukan di
UPTBPI LIPI.Tujuan penelitian ini mengusulkan
desain arsitektur KMS yang dapat diaplikasikan
untuk menciptakan knowledge, berbagi know-
ledge, menyimpan knowledge, dan memanfaat-
kan knowledge sehingga layanan jasa kalibrasi di
UPT BPI LIPI dapat terus ditingkatkan.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan adalah SSM.
Secara umum terdapat tujuh tahapan dari SSM[5]
,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
SSM dibagi menjadi dua tahapan utama.
Pertama, tahap realitas dengan lima langkah.
Langkah-langkah pada tahap realitas tersebut,
yaitu (1) studi pengenalan masalah, (2) ekspresi
masalah atau memetakan situasi masalah (rich
picture), (5) membandingkan model konseptual
dengan realitas, (6) mengembangkan intervensi,
(7) mengusulkan KMS layanan jasa kalibrasi.
Kedua, systems thinking dengan dua langkah,
yaitu langkah ke-3 membangun definisi per-
masalahan yang diformulasikan dari hasil
strukturisasi masalah pada langkah ke-2 tahapan
real world (root definition) dan langkah ke-4,
yaitu membuat model konseptual atas dasar hasil
definisi permasalahan.
(1) S tudi
P engenalan
M asalah (6 )
M engem bangkan
Intervensi
(5)
M em bandingkan
M odel dengan
R ealitas
(4)
M engem bangkan
M odel K onseptual
(3) M akna N ilai
(R oot D efinition )
(2) E kspresi
M asalah
(R ich P icture )
(7) U sulan K M S
Layanan Jasa
K alibrasi
R e a lita s
S yste m
T h in kin g
Gambar 1. Tahapan SSM (Checkland dan Scholes, 1990)
62
Jurnal Teknologi Indonesia 33 (1) 2010
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari studi pengenalan masalah melalui
proses indepth interview kepada sepuluh orang
partisipan, yang terdiri dari manajemen, staf
pemasaran yang ada di Seksi Penyebarluasan
Hasil Pengembangan Informasi (Sie. Sebarluas),
staf penyelia kalibrasi yang ada di Seksi Metode
Pengukuran (Sie. Metur), dan staf tata usaha,
diperoleh gambaran awal proses penciptaan
knowledge mengenai layanan jasa kalibrasi, baik
dari segi kebijakan manajemen atau pun dari segi
proses berbagi pengetahuan antarpegawai di UPT
BPI LIPI. Gambaran awal tersebut dipakai dalam
proses pengkodingan dan kategorisasi masalah
pada proses penciptaan knowledge.
Data hasil pengkodingan dan kategori-
sasi selanjutnya digunakan untuk membangun
tahapan berikutnya dari SSM, yaitu ekspresi
masalah. Ekspresi masalah merupakan diagram
visual yang menggambarkan kondisi layanan jasa
kalibrasi di UPT BPI LIPI saat ini yang diperoleh
dari hasil analisis transkrip indepth interview dari
para partisipan. Ekspresi masalah ditunjukkan
pada Gambar 2.
Gambar 2. Ekspresi masalah keadaan layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI
Seksi Penyebarluasan Hasil
Pengembangan Instrumentasi
Pelanggan/Customer
Kepala UPT BPI LIPI
dan
Kepala Seksi
Seksi Metoda Pengukuran
Sub. Bagian
Tata Usaha
Kom unikasi
dan
Kerjasam a
Komunikasi dan
Supervisi
Komunikasi dan
Koordinasi
Komunikasi dan
Koordinasi
Komunikasi dan
Koordinasi
Komunikasi dan
Supervisi
Pengerjaan Kalibrasi
Analisis data
dan verifikasi
Pembuatan
Sertifikat Kalibrasi
Kurangnya SD M
Gap pengetahuan
antara pegaw ai lam a
dan baru
Kurangnya SD M
Adanya gap
kom unikasi antara
pegaw ai tua dan
m uda
Kurangnya sarana
dan prasarana
Pengerjaan analisis dan
verifikasi m asih m anual
Pengelolaan
dokum en
Pengerjaan m asih
m anual
Kurangnya SD M
Pelayanan Informasi
Jasa kalibrasi
D aftar harga layanan
Jasa kalibrasi
D aftar pelanggan Kurangnya SD M
Perencanaan
SD M
Perencanaan
Anggaran
Lem ahnya
pengaw asan
Bagaimana
meningkatkan jumlah
pelanggan dan
meningkatkan kualitas
layanan?
Bagaimana membuat
kebijakan untuk
meningkatkan kualitas
layanan ?
Bagaimana
meningkatkan kualitas
SDM?
Bagaimana melakukan
kalibrasi dengan efektif dan
efisien ?
Bagian dari proses
layanan kalibrasi di UPT
BPI LIPI
Proses pekerjaan yang
dilakukan
Bentuk masalah yang
terjadi
K eterangan :
Komunikasi dan
Supervisi
"
"
"
Bentuk nilai dari aktor -aktor
yang berpengaruh pada
layanan jasa kalibrasi
Hubungan antara satu
entitas dengan entitas
lainnya
Suatu entitas yang
merupakan bagian dari
entitas yang lainnya
Kurang adanya komunikasi
dalam suatu hubungan"
63
Hanif Fakhurroja: Desain Arsitektur Knowledge Management System ...
Ekspresi masalah pada Gambar 2 menunjuk-
kan keadaan layanan jasa kalibrasi, hubungan
komunikasi dan koordinasi antara manajemen
(Kepala UPT BPI LIPI dan Kepala Seksi), Seksi
Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumen-
tasi, Sub Bagian Tata Usaha, dan Seksi Metode
Pengukuran. Garis yang mempunyai tanda panah
pada satu ujungnya menghubungkan sesuatu
entitas yang merupakan bagian dari entitas lain.
Garis yang mempunyai tanda panah pada kedua
ujungnya menunjukkan adanya suatu bentuk
hubungan antara suatu entitas dengan entitas
yang lain. Gambar gunting menunjukkan kurang
adanya komunikasi dalam suatu hubungan antara
dua entitas tersebut. Bentuk nilai dari aktor-aktor
yang berpengaruh pada layanan jasa kalibrasi
di UPT BPI LIPI digambarkan dengan meng-
gunakan awan, sementara bentuk masalah yang
terjadi digambarkan menggunakan bentuk oval.
Kurangnya komunikasi antarbagian di UPT
BPI LIPI terjadi akibat tidak adanya pertemuan
rutin antarbagian untuk saling berbagi pengeta-
huan dan membahas permasalahan yang terjadi
sehingga sering kali terjadi kesalahan persepsi
antarbagian yang menyebabkan terhambatnya
kinerja layanan jasa kalibrasi. Kurangnya ko-
munikasi juga terjadi antara pegawai senior dan
pegawai junior. Penyebabnya adalah rasa sung-
kan dalam melakukan komunikasi. Kurangnya
komunikasi antarbagian itu menjadi salah satu
faktor penghambat yang cukup besar dalam
proses berbagi pengetahuan. Dengan dibangun-
nya KMS yang dapat diakses secara online
diharapkan dapat mempermudah komunikasi
tersebut. Dengan adanya KMS, setiap orang bisa
melakukan komunikasi kapan dan di mana saja,
tanpa dibatasi ruang dan waktu sehingga proses
berbagi pengetahuan dapat berjalan lancar.
Hasil dari identifikasi CATWOE (Customer,
Actor, Transformation, Weltanschauung/World
View, Owner, Environment) digunakan sebagai
alat bantu untuk membangun makna nilai, seperti
yang tercantum pada Tabel 1.
Makna nilai yang diperoleh adalah KMS
layanan jasa kalibrasi harus didukung oleh
teknologi dan aplikasi yang dapat memastikan
pengetahuan organisasi dapat ditangkap, disim-
pan, disebarluaskan, dan digunakan di seluruh
lingkungan organisasi dengan menggunakan
jaringan elektronik dan jaringan sosial sehingga
proses layanan jasa kalibrasi terhadap masyarakat
industri dapat berjalan lebih efektif.
Hal yang penting dari hasil analisis CAT-
WOE, terutama analisis T (transformation)
adalah bahwa para pegawai menginginkan
terjadinya perubahan agar kondisi layanan jasa
kalibrasi yang saat ini masih kurang efektif,
karena menghadapi berbagai kendala dalam
proses berbagi pengetahuan, menjadi lebih efektif
dengan adanya KMS.
Tabel 1. Analisis CATWOE
CATWOE Hasil Definisi Sistem Permasalahan
Customer Masyarakat industri yang memerlukan jasa kalibrasi
Actors Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi, Sub Bagian Tata Usaha,
dan Seksi Metode Pengukuran (Kepala Laboratorium, Manajer Teknik, Manajer Mutu,
dan Penyelia Kalibrasi)
Transformation Layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI belum berjalan secara efektif → layanan jasa
kalibrasi berjalan efektif
Weltanschuung
(Worldview)
Terlaksananya proses berbagi pengetahuan antar-pegawai melalui KMS yang
berkelanjutan sehingga layanan jasa kalibrasi lebih efektif
Owners Kepala UPT BPI LIPI
Environment Kebijakan pemerintah mengenai keberadaan UPT BPI LIPI, organisasi pemerintah
yang nirlaba, pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi organisasi, kedisiplinan
pegawai, dan regenerasi pegawai
64
Jurnal Teknologi Indonesia 33 (1) 2010
Pengembangan model konseptual merupa-
kan transformasi dari makna nilai yang sudah
dibangun sebagai dasar membangun KMS untuk
layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI. Elaborasi
dalam setiap konsep terdapat tiga hal utama,
yaitu realitas, system thinking dan keefektifan
yang ingin dicapai, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 3.
1. Kebutuhan
pengelolaan
pengetahuan agar
layanan jasa kalibrasi
lebih efektif
2. Identifikasi
pengetahuan potensial
organisasi untuk dikelola
M em bandingkan
hubungan dan tata
kerja antarbagian pada
saat ini dengan yang
diharapkan
3. Penyusunan m odel
hubungan dan tata kerja
antar bagian layanan
jasa kalibrasi
Identifikasi m asalah
hubungan dan tata kerja
antarbagian
Identifikasi kebijakan
organisasi dalam
pengelolaan
pengetahuan
M engkaji gagasan dan
m odel berbagi
pengetahuan, seperti
dibentuknya forum
kom unikasi virtual
4. Identifikasi aplikasi
KM S yang diperlukan
5. D esain arsitektur
Know ledge M anagem ent
System
U PT BPI LIPI m am pu
m engelola pengetahuan
sehingga layanan jasa
kalibrasi berjalan efektif
R eal w orld
System thinking
Gambar 3. Model konseptual desain arsitektur KMS layanan jasa kalibrasi
Selanjutnya, dibandingkan antara model kon-
septualdengan model realitas. Model ini diperoleh
dengan mengevaluasi hasil wawancara indepth
interview untuk memperoleh peran masing-
masing bagian untuk mewujudkan kondisi
berbagi pengetahuan di UPT BPI LIPI. Setelah
itu, hasil wawancara tersebut dijadikan sebagai
pedoman dalam penyusunan aplikasi KMS yang
dibutuhkan pada proses layanan jasa kalibrasi,
seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan model konseptual dan realitas layanan jasa kalibrasi.
No. Model Konseptual Model Realitas
Dilaksanakan
di Bagian
1. Kebutuhan pengelolaan
pengetahuan agar layanan jasa
kalibrasi lebih efektif dengan
menggunakan KMS.
Membuat kebijakan tentang proses kalibrasi di UPT BPI LIPI Pimpinan UPT BPI
LIPI
Membuat kebijakan tentang perlunya proses berbagi
pengetahuan melalui knowledge management system
yang akan dibangun, di antaranya menyangkut mengenai
penghargaan bagi pegawai yang sering melakukan sharing
knowledge.
Pimpinan UPT BPI
LIPI
2. Identifikasi pengetahuan
potensial organisasi untuk
dikelola.
Memotivasi para pegawai untuk terus belajar dan berbagi
pengetahuan.
Pimpinan UPT BPI
LIPI
Mengidentifikasi pengetahuan potensial yang ada di tiap-
tiap bagian
Semua Bagian
65
Hanif Fakhurroja: Desain Arsitektur Knowledge Management System ...
3. Penyusunan model hubungan
dan tata kerja antarbagian
layanan jasa kalibrasi.
• Identifikasi masalah
hubungan dan tata kerja
antarbagian.
• Membandingkan
hubungan dan tata kerja
antarbagian pada saat ini
dengan yang diharapkan.
• Identifikasi kebijakan
organisasi dalam pengelo-
laan pengetahuan.
• Mengkaji gagasan dan
model berbagi pengeta-
huan, seperti dibentuknya
forum komunikasi virtual
Melakukan koordinasi dengan kepala seksi Kepala UPT BPI LIPI
Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Sub Bagian
Tata Usaha untuk proses pembayaran jasa kalibrasi.
Seksi Sebar luas
Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Seksi
Metode Pengukuran untuk mengetahui sejauh mana
proses kalibrasi yang telah dilakukan.
Seksi Sebar luas
Menyusun keperluan rekruitmen pegawai di UPT BPI LIPI
agar sesuai dengan kompetensi yang diperlukan.
Sub Bagian Tata
Usaha
Menyusun keperluan sarana dan prasarana yang dibutuh-
kan dalam proses kalibrasi.
Sub Bagian Tata
Usaha
Menyusun standar mutu proses pengerjaan kalibrasi di
UPT BPI LIPI.
Seksi Metur
Melakukan rekalibrasi alat-alat standar yang ada di labora-
torium kalibrasi UPT BPI LIPI.
Seksi Metur
Melakukan internal audit terhadap proses kalibrasi di UPT
BPI LIPI
Seksi Metur
Melakukan reakreditasi laboratorium kepada KAN. Seksi Metur
4. Identifikasi aplikasi KMS yang
diperlukan
Sistem pengawasan kinerja layanan jasa kalibrasi. Pimpinan UPT BPI
LIPI
Document management system (DMS) Semua bagian
Sistem informasi layanan jasa kalibrasi berbasis web Seksi Sebar luas
Sistem informasi pelanggan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI. Seksi Sebar luas
Sistem informasi harga layanan jasa kalibrasi pada suatu
rentang ukur.
Seksi Sebar luas
Sistem informasi instruksi kerja untuk setiap proses kali-
brasi.
Seksi Metur
Sistem informasi dokumen-dokumen standar yang diperlu-
kan untuk proses pengerjaan kalibrasi.
Seksi Metur
Sistem informasi proses kalibrasi Seksi Metur
Database hasil kalibrasi Seksi Metur
Database sertifikat kalibrasi. Seksi Metur
5. Desain arsitektur KMS Membuat desain arsitektur KMS Bagian TI
Hasil dari tahap intervensi didapatkan gam-
baran yang jelas tentang situasi kompleks yang
melibatkan berbagai faktor yang harus diperbaiki
dalam proses penciptaan knowledge. Proses terse-
but harus mempertimbangkan berbagai sudut
pandang subjektif antara berbagai pemangku
kepentingan untuk memastikan desain arsitektur
KMS sesuai dengan proses bisnis dan budaya
kerja di UPT BPI LIPI.
Pada tahap terakhir SSM diajukan sebuah
usulan desain arsitektur KMS yang dibangun
dari hasil indepth interview, konfirmasi, focus
group, dan tinjauan pustaka. Desain arsitektur
KMS ini dibuat untuk memudahkan proses
Tabel 2. Perbandingan model konseptual dan realitas layanan jasa kalibrasi—lanjutan
berbagi pengetahuan antara pimpinan dan para
pegawai di bagian Seksi Penyebarluasan Hasil
Pengembangan Instrumentasi, Sub Bagian Tata
Usaha, dan Seksi Metode Pengukuran. Dengan
adanya desain arsitektur KMS ini diharapkan
dapat mempermudah proses pembangunan KMS
sehingga layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI
dapat lebih efektif. Gambar 4 memperlihatkan
usulan desain arsitektur KMS.
Dari desain arsitektur KMS tersebut, kemu-
dian dibangun sebuah model konsep knowledge
management di UPT BPI LIPI untuk proses
layanan jasa kalibrasi, seperti yang terlihat pada
Gambar 5.
66
Jurnal Teknologi Indonesia 33 (1) 2010
D ocum ent
m anagem ent
system (D M S)
layanan jasa
kalibrasi
D atabase
inform asi
pelanggan
D atabase harga
layanan jasa
kalibrasi
D atabase hasil
kalibrasi dan
sertifikat kalibrasi
Intranet/extranet:
pesan, contents of
C M S, e-learning
platform
Personal
inform ation
m anagem ent data
V I – D ata d an K n o w led g e S o u rces
V – In frastru ctu re S ervices
Lay anan infras truk tur intranet (M is alny a , m es s aging , telec onferenc ing file s erv er , im aging , as s et
m anagem ent , s ec urity s erv ic es) ; G roupw are s erv ic es ;
E x trac tion , trans form ation , loading , ins pec tion s erv ic es
IV – In teg ratio n S ervices
T ax onom y , k now ledge s truc ture , ontology ; D irec tory s erv ic es ; S y nhc hroniz ation S erv ic es
III – K n o w led g e S ervices
D iscovery search ,
m ining,Know ledge m aps,
N avigation,Visualization
Publication form ats ,
Structuring,
contextualization ,
W ork flow .
C ollaboration skill ,
C om m unity spaces ,
Experience m anagem ent,
Aw arness m anagem ent
Learning authoring,
course m anagem ent,
tutoring, learning paths
II – P erso n aliz atio n S ervices
P ers onaliz ed k now ledge portals , profiling , pus h s erv ic es , oriented k now ledge portals
I – A ccess services
A uthentic ation ; brow s er , file s y s tem, P ers onal Inform ation M anagem ent (P IM )
P artis ipan
Gambar 4. Arsitektur KMS, Modifikasi dari Maier & Hädrich, 2006[6]
.
Proses knowledge management yang akan
dibangun terdiri dari tiga bagian, yaitu content,
colaboration, dan process. Di bagian content,
knowledge yang berasal dari external sources,
internal sources, domain knowledge dan informa-
tion di-capture, lalu diseleksi berdasarkan kebu-
tuhan oleh knowledge officer sebelum disimpan
dalam KMS. Di bagian colaboration, proses
transfer knowledge diharapkan terjadi perubahan
paradigma dari proses transfer knowledge secara
vertikal (senior-junior) menjadi proses transfer
knowledge secara horizontal (semua bagian
tanpa memandang senior-junior). Proses transfer
knowledge secara horizontal dilakukan melalui
KMS. Di bagian process, sharing knowledge
dilakukan untuk menciptakan proses pekerjaan
kalibrasi menjadi lebih efektif dengan meman-
faatkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah
disimpan dalam KMS.
Ada lima tahapan dalam siklus knowledge
management untuk proses layanan jasa kali-
brasi di UPT BPI LIPI, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 6. Tahap-tahap tersebut adalah
knowledge acquisition, knowledge extraction,
knowledge storage, knowledge sharing, dan
knowledge update[7]
.
Lima tahapan siklus knowledge management
untuk proses layanan jasa kalibrasi, seperti yang
telah ditunjukkan pada Gambar 6 dijelaskan
secara lebih terperinci pada Tabel 3.
Dari tahapan siklus knowledge manage-
ment proses layanan jasa kalibrasi pada Tabel
3 dikembangkan sebuah konsep KMS untuk
memudahkan proses penciptaan knowledge
layanan jasa kalibrasi yang akan dibuat di UPT
BPI LIPI, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
7.
67
Hanif Fakhurroja: Desain Arsitektur Knowledge Management System ...
Gambar 6. Siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kalibrasi.
Gambar 5. Konsep knowledge management yang akan dibangun
ProcessColaborationContent
68
Jurnal Teknologi Indonesia 33 (1) 2010
K n o w le d g e O f f ic e rsP e g a w a i s e n io r
P e g a w a i ju n io r
C h ie f K n o w le d g e O f f ic e r
A h li / p a k a r
P ro s e s
P e k e rja a n K a lib ra s i
Gambar 7. Konsep aplikasi KMS layanan jasa kalibrasi
Tabel 3. Deskripsi siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI.
Tahap Fase Deskripsi
KnowledgeAcquisition
1 Collect Information Pegawai senior mengumpulkan semua aktivitas yang berhubungan dengan dokumen/
informasi/data.
2 Digital Information Pegawai senior mentransfer paper-based information/documents ke dalam bentuk
digital information/data set.
3 Edit Information Pegawai senior/ahli mengedit deskripsi dan komentar/catatan untuk dokumen digital/
informasi.
4 Package Information Pegawai senior/ahli mengemas deskripsi dan komentar/catatan dengan melampirkan
file yang berhubungan dengan proses pekerjaan sehingga dapat mengilustrasikan
penjelasan atau contoh.
5 Submit Information Pegawai senior/ahli mengajukan paket informasi yang disertai deskripsi dan komen-
tar/catatan dengan melampirkan file yang berhubungan untuk disetujui.
KnowledgeExtraction
6 Record Operation &
Event
Pegawai senior atau knowledge officer merekam proses pekerjaan kalibrasi secara
digital.
7 Edit Knowledge Pegawai senior/ahli atau knowledge officer mengedit deskripsi dan komentar/catatan
untuk data-data digital baik gambar, video, maupun dokumen.
8 Manage Knowledge Knowledge officer mengumpulkan dan mengelola informasi (termasuk mengelompok-
kan rekaman rapat/pertemuan dan forum berbagi pengetahuan).
9 Package Knowledge Pegawai senior/ahli atau knowledge officer mengemas deskripsi dan komentar/
catatan dengan melampirkan file yang berhubungan.
10 Submit Knowledge Pegawai senior/ahli atau knowledge officer mengajukan paket informasi termasuk
deskripsi dan komentar/catatan dengan melampirkan file yang berhubungan.
69
Hanif Fakhurroja: Desain Arsitektur Knowledge Management System ...
KnowledgeStorage
11 Approve Knowledge Knowledge officer melakukan audit; Knowledge officer/pegawai senior/ahli mengecek
dan menyetujui paket knowledge sebelum diklasifikasikan dan disimpan.
12 Classify Knowledge Knowledge officer menghubungkan knowledge dan mengklasifikasikan pengetahuan
tersebut dengan menempatkannya di posisi yang tepat pada KMS.
13 Store Knowledge Knowledge officer menyimpan paket knowledge ke knowledge bank berdasarkan
klasifikasi.
14 Backup Knowledge Paket Knowledge otomatis di-back up dari knowledge bank ke database lainnya untuk
tujuan keamanan.
15 Publish Knowledge Paket knowledge dipublikasikan setelah knowledge map divalidasi.
KnowledgeSharing
16 Search Knowledge Pegawai junior mendapatkan knowledge/pengalaman yang diperlukan dengan meng-
gunakan knowledge map dan kata kunci dengan menggunakan search engine.
17 Refer Knowledge Pegawai junior mempelajari existing knowledge/pengalaman masa lalu yang disimpan
di KMS.
18 Modify Knowledge Pegawai junior memodifikasi paket informasi yang diperoleh berdasarkan pengalaman
baru atau keadaan yang ada saat ini dalam proses layanan jasa kalibrasi.
19 Apply Knowledge Pegawai junior mengaplikasikan paket modifikasi existing knowledge pada proses
layanan jasa kalibrasi saat ini atau masa yang akan datang.
20 Collect Feedback Pegawai junior mengumpulkan masukan dari paket knowledge.
KnowledgeUpdate
21 Collect Information Pegawai junior mengumpulkan semua dokumen/informasi/data paper-based dan
elektronik.
22 Renote Knowledge Pegawai junior mengedit dokumen/informasi dalam bentuk digital dengan menam-
bahkan deskripsi dan komentar/catatan secara lebih lengkap.
23 Repackage Knowledge Pegawai junior mengemas kembali deskripsi dan komentar/catatan dengan melampir-
kan file yang berhubungan sehingga dapat mengilustrasikan penjelasan atau contoh
proses pekerjaan layanan jasa kalibrasi yang dihadapi.
24 Approve Knowledge Paket knowledge akan disetujui untuk diproses sesuai dengan prosedur yang ada
sebelum disimpan dalam knowledge bank
25 Republish Knowledge Paket knowledge dipublikasikan kembali di knowledge map.
Gambar 7 mengilustrasikan konsep aplikasi
penciptaan knowledge pada KMS layanan jasa
kalibrasi. Semua knowledge, baik berupa
tacit atau explicit knowledge dari para pegawai
senior, pegawai junior, dan para ahli/pakar
mengenai proses pekerjaan kalibrasi dikelola
oleh knowledge officer. Setelah itu, knowledge
officer melakukan audit terhadap knowledge yang
diperoleh dan disimpan pada sebuah sistem da-
tabase (knowledge bank). Kemudian, knowledge
diklasifikasikan melalui knowledge map sehingga
mempermudah untuk memanfaatkan kembali
knowledge yang ada oleh seluruh pegawai.
Konten digital yang ada dalam knowledge map
dapat berupa gambar, foto, dan dokumen yang
dapat diakses secara online melalui web dengan
Tabel 3. Deskripsi siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI—lanjutan
terlebih dahulu melakukan authentication untuk
menjaga keamanan data.
Melalui aplikasi KSM tersebut, semua
knowledge para pegawai senior yang akan
memasuki usia pensiun dapat disimpan dengan
baik dan menjadi aset yang sangat berharga buat
UPT BPI LIPI.
KESIMPULAN
Proses berbagi pengetahuan di UPT BPI LIPI
belum terdokumentasikan sehingga pengetahuan
tersebut belum menjadi aset organisasi padahal
71,42% dari pegawainya telah berusia lebih dari
40 Tahun dan 58,73% akan memasuki masa pen-
siun pada tahun 2015. Oleh karena itu, dibutuh-
70
Jurnal Teknologi Indonesia 33 (1) 2010
kan suatu KMS yang dapat membantu proses
berbagi pengetahuan antarpegawai menjadi lebih
mudah dan efektif sehingga knowledge dari para
pegawai yang akan memasuki usia pensiun dapat
disimpan.
Desain arsitektur KMS yang dibuat dapat
diaplikasikan untuk menciptakan knowledge,
berbagi knowledge, menyimpan knowledge, dan
memanfaatkan knowledge sehingga layanan
jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI dapat terus di-
tingkatkan
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
manajemen dan seluruh pegawai di UPT BPI
LIPI atas partisipasinya dalam pengumpulan
data, Prof. Dr. Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja,
MSIE atas bimbingannya selama melakukan
penelitian, dan Prof. Dr. Masno Ginting, M.Sc.
atas masukannya dalam perbaikan dan penyem-
purnaan tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] UPT Balai Pengembangan Instrumentasi. 2009.
Laporan Tahunan Balai Pengembangan Instru-
mentasi (UPT BPI LIPI) Tahun Anggaran 2008.
UPT BPI LIPI, Bandung.
[2] Maani, Kambiz E dan Robert Y Cavana. 2000.
System Thinking and Modelling Understanding
Change and Complexity. Pearson Education,
New Zealand.
[3] Awad, Elias M. & Ghaziri, Hasan M. 2003.
Knowledge Management. Person Education Inc.,
New Jersey.
[4] Hidajat,J.,Crestofel,D.2006.KnowledgeMana-
gement dalam Konteks Organisasi Pembelajar.
SBM ITB, Bandung.
[5] Chekland, Peter, dan Jim Scholes. 1990. Soft
System Methodology In Action. John Willey and
Sons, New York.
[6] Maier,R.,danHädrich,T.2006.KnowledgeMana-
gementSystems. Knowledge Management: Con-
cepts, Methodologies, Tools, and Applications.
Information Science reference, New York.
[7] Tseng dan Lin. 2008.AKnowledge Management
Portal System for Construction Projects Using
Knowledge Map. Knowledge Management:
Concepts, Methodologies, Tools, and Appli-
cations. Information Science reference, New
York.

More Related Content

Similar to 19 17-1-pb jurnal

Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Imel Aisyah Amini
 
SIM 7 : Nahdiyah Puji Lestari. Prof.Dr. Hapzi Ali, MM,CMA.Pengembangan Ssitem.
SIM 7 : Nahdiyah Puji Lestari. Prof.Dr. Hapzi Ali, MM,CMA.Pengembangan Ssitem.SIM 7 : Nahdiyah Puji Lestari. Prof.Dr. Hapzi Ali, MM,CMA.Pengembangan Ssitem.
SIM 7 : Nahdiyah Puji Lestari. Prof.Dr. Hapzi Ali, MM,CMA.Pengembangan Ssitem.
nadiapuji98
 
Meningkatkan Kecekapan Merekod Tempahan Reka Grafik CMN Global Consultant Sdn...
Meningkatkan Kecekapan Merekod Tempahan Reka Grafik CMN Global Consultant Sdn...Meningkatkan Kecekapan Merekod Tempahan Reka Grafik CMN Global Consultant Sdn...
Meningkatkan Kecekapan Merekod Tempahan Reka Grafik CMN Global Consultant Sdn...
MuhammadZulaziziMohd
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Christina Aprilyani
 
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
DedenKrisdyanto
 
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
faisalpiliang1
 
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
Sari Kartika
 
Pengenalan_COBIT.ppt
Pengenalan_COBIT.pptPengenalan_COBIT.ppt
Pengenalan_COBIT.ppt
Maris283853
 
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANOPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
faisalpiliang1
 
Komitmen Mutu
Komitmen MutuKomitmen Mutu
Komitmen Mutu
Alfonsus Liguori
 
Amudi pandapotan saragih, hapzi ali, dss di forum 4 minggu 5 (25 31 agustus 2...
Amudi pandapotan saragih, hapzi ali, dss di forum 4 minggu 5 (25 31 agustus 2...Amudi pandapotan saragih, hapzi ali, dss di forum 4 minggu 5 (25 31 agustus 2...
Amudi pandapotan saragih, hapzi ali, dss di forum 4 minggu 5 (25 31 agustus 2...
Amudi Pandapotan Saragih
 
07022022 - Overview dan Konsep Dasar SAKIP.pptx
07022022 - Overview dan Konsep Dasar SAKIP.pptx07022022 - Overview dan Konsep Dasar SAKIP.pptx
07022022 - Overview dan Konsep Dasar SAKIP.pptx
Agus834172
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
Pasha Madogucci
 
Master plane e government kabupaten kerinci
Master plane e government kabupaten kerinciMaster plane e government kabupaten kerinci
Master plane e government kabupaten kerinci
Shafiyya Darisfa
 
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...
Lia Sapoean
 
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdfLEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
Septi Ayu Angrayni
 
Tugas artikel ke 4
Tugas artikel ke 4Tugas artikel ke 4
Tugas artikel ke 4
UtariAnataya
 
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, PENGEMBANGAN SISTEM ...
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, PENGEMBANGAN SISTEM ...TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, PENGEMBANGAN SISTEM ...
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, PENGEMBANGAN SISTEM ...
UtariAnataya
 
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
AhmadSigit3
 

Similar to 19 17-1-pb jurnal (20)

Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
 
SIM 7 : Nahdiyah Puji Lestari. Prof.Dr. Hapzi Ali, MM,CMA.Pengembangan Ssitem.
SIM 7 : Nahdiyah Puji Lestari. Prof.Dr. Hapzi Ali, MM,CMA.Pengembangan Ssitem.SIM 7 : Nahdiyah Puji Lestari. Prof.Dr. Hapzi Ali, MM,CMA.Pengembangan Ssitem.
SIM 7 : Nahdiyah Puji Lestari. Prof.Dr. Hapzi Ali, MM,CMA.Pengembangan Ssitem.
 
Meningkatkan Kecekapan Merekod Tempahan Reka Grafik CMN Global Consultant Sdn...
Meningkatkan Kecekapan Merekod Tempahan Reka Grafik CMN Global Consultant Sdn...Meningkatkan Kecekapan Merekod Tempahan Reka Grafik CMN Global Consultant Sdn...
Meningkatkan Kecekapan Merekod Tempahan Reka Grafik CMN Global Consultant Sdn...
 
Manaj pelayanan,62 92-abas
Manaj pelayanan,62 92-abasManaj pelayanan,62 92-abas
Manaj pelayanan,62 92-abas
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
 
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
 
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan...
 
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
 
Pengenalan_COBIT.ppt
Pengenalan_COBIT.pptPengenalan_COBIT.ppt
Pengenalan_COBIT.ppt
 
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANOPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
 
Komitmen Mutu
Komitmen MutuKomitmen Mutu
Komitmen Mutu
 
Amudi pandapotan saragih, hapzi ali, dss di forum 4 minggu 5 (25 31 agustus 2...
Amudi pandapotan saragih, hapzi ali, dss di forum 4 minggu 5 (25 31 agustus 2...Amudi pandapotan saragih, hapzi ali, dss di forum 4 minggu 5 (25 31 agustus 2...
Amudi pandapotan saragih, hapzi ali, dss di forum 4 minggu 5 (25 31 agustus 2...
 
07022022 - Overview dan Konsep Dasar SAKIP.pptx
07022022 - Overview dan Konsep Dasar SAKIP.pptx07022022 - Overview dan Konsep Dasar SAKIP.pptx
07022022 - Overview dan Konsep Dasar SAKIP.pptx
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
 
Master plane e government kabupaten kerinci
Master plane e government kabupaten kerinciMaster plane e government kabupaten kerinci
Master plane e government kabupaten kerinci
 
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...
 
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdfLEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
LEAN ASSESSMENT MATRIX.pdf
 
Tugas artikel ke 4
Tugas artikel ke 4Tugas artikel ke 4
Tugas artikel ke 4
 
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, PENGEMBANGAN SISTEM ...
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, PENGEMBANGAN SISTEM ...TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, PENGEMBANGAN SISTEM ...
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, PENGEMBANGAN SISTEM ...
 
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
Evaluasi Rancangan Akper PKA.............
 

More from Indriati Dewi

Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaKumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaIndriati Dewi
 
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangBagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangIndriati Dewi
 
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanDegradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanIndriati Dewi
 
Materi hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahMateri hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahIndriati Dewi
 
Kriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupKriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupIndriati Dewi
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanIndriati Dewi
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiIndriati Dewi
 
25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidupIndriati Dewi
 
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industriIndriati Dewi
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonIndriati Dewi
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...Indriati Dewi
 
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetriIndriati Dewi
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetriIndriati Dewi
 

More from Indriati Dewi (20)

Internet
InternetInternet
Internet
 
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipaKumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
Kumpulan+soal+un+matematika+sma+ipa
 
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyangBagaimana kita merasa lapar dan kenyang
Bagaimana kita merasa lapar dan kenyang
 
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanDegradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan
 
Materi hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarahMateri hindu-budha sejarah
Materi hindu-budha sejarah
 
Kriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidupKriteria pengukuran kualitas hidup
Kriteria pengukuran kualitas hidup
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Mansur al-Hallaj
Mansur al-HallajMansur al-Hallaj
Mansur al-Hallaj
 
Fisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasiFisiologi sistim-respirasi
Fisiologi sistim-respirasi
 
Contoh makalah
Contoh makalahContoh makalah
Contoh makalah
 
Corpulmonale
CorpulmonaleCorpulmonale
Corpulmonale
 
25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup25139330 makalah-lingkungan-hidup
25139330 makalah-lingkungan-hidup
 
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
17682785 makalah-pencemaran-lingkungan-hidup-bidang-industri
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan keton
 
Geothermal
GeothermalGeothermal
Geothermal
 
Corel draw
Corel drawCorel draw
Corel draw
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
 
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri20354210 pengendapan-dan-gravimetri
20354210 pengendapan-dan-gravimetri
 
51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri51226359 bab-gravimetri
51226359 bab-gravimetri
 

19 17-1-pb jurnal

  • 1. 60 Teknologi Indonesia © LIPI Press 2010 DESAIN ARSITEKTUR KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM LAYANAN JASA KALIBRASI DI UPT BPI LIPI DENGAN MENGGUNAKAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY Hanif Fakhrurroja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi-LIPI Komplek LIPI, Gedung 30, Jln. Sangkuriang, Bandung Telp. (022) 2503053; Fax. (022)2504577; e-mail: hani002@lipi.go.id ABSTRAK Rentang usia para pegawai di UPT BPI LIPI relatif tidak seimbang. 71,42% dari para pegawainya telah berusia lebih dari 40 tahun dan 58,73% akan pensiun pada tahun 2015. Berdasarkan fakta tersebut, UPT BPI LIPI memer- lukan Knowledge Management System (KMS) yang dapat menyimpan aset knowledge dari para pegawainya. Soft Systems Methodology (SSM) digunakan sebagai metode untuk mengidentifikasi knowledge dan merancang desain arsitektur KMS yang tepat untuk UPT BPI LIPI.Ada lima tahapan dalam siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI, yaitu knowledge acquisition, knowledge extraction, knowledge storage, knowledge sharing, dan knowledge update. Hasil dari SSM menunjukkan bahwa desain KMS yang dibuat dapat diaplikasikan untuk menciptakan knowledge, berbagi knowledge, merekam knowledge, menyimpan knowledge, dan memanfaatkan knowledge, sehingga KMS mampu meningkatkan pelayanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI. Kata Kunci: Knowledge Assets, Knowledge Management System, Soft System Methodology, Layanan Jasa Kali- brasi, Arsitektur. ABSTRACT The age range of UPT BPI LIPI employees is relatively unbalanced. 71,42% of the employees have already exceeded 40 year’s old and 58,73% of them will be retired in 2015. Based on these facts, UPT BPI LIPI needs a Knowledge Management System (KMS) that can store knowledge assets of the employees. Soft Systems Methodology (SSM) is used as a method to identify the knowledge and to develop the best architecture design of KMS for UPT BPI LIPI. There are five stages in the knowledge management cycle for calibration services in UPT BPI LIPI, namely knowledge acquisition, knowledge extraction, knowledge storage, knowledge sharing, and knowledge update. The result of SSM showed that KMS design can be applied to create knowledge, to share knowledge, to record knowledge, to store knowledge, and to reuse knowledge, so it can be optimize the calibration services in UPT BPI LIPI. Keywords: Knowledge Assets, Knowledge Management System, Soft System Methodology, Calibration Services, Architecture. PENDAHULUAN UPT Balai Pengembangan Instrumentasi (UPT BPI) merupakan salah satu unit Eselon III di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang memiliki tugas pokok di bidang pengembangan, pemanfaatan, penyebarluasan dan penerapan hasil-hasil penelitian pada bidang kalibrasi serta mempunyai program pengembang- an Measurement, Standarditation, Testing, dan Quality (MSTQ). Pegawai yang profesional dan mau terus belajar diperlukan untuk menjalankan tugas tersebut. Akan tetapi, rentang usia para pegawai UPT BPI LIPI relatif tidak seimbang, di mana 71,42% dari pegawainya telah berusia lebih dari 40 Tahun dan 58,73% akan memasuki masa pensiun pada tahun 2015[1] . Jika tidak ada solusi untuk mengatasi masalah ini maka aset knowledge dari UPT BPI LIPI akan hilang bersamaan dengan pensiunnya para pegawai. Pada penelitian ini digunakan metode Soft System Methodology (SSM) dalam mencari desain sistem yang tepat untuk menyimpan aset knowledge Off print request to: Hanif Fakhrurroja Teknologi Indonesia 33 (1) 2010: 60–70
  • 2. 61 Hanif Fakhurroja: Desain Arsitektur Knowledge Management System ... sehingga menghasilkan desain arsitektur Know- ledge Management System (KMS) yang tepat untuk diaplikasikan di UPT BPI LIPI. SSM pada hakikatnya merupakan suatu uraian dengan menggunakan bahasa tertentu yang berisikan pemikiran para partisipan dalam mempersepsikan realita. Penerapan metodologi ini didasarkan atas pemahaman dan pandangan partisipan tentang solusi yang mungkin dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkan. Metode SSM dipilih karena partisipan dilibatkan mulai dari awal, yaitu dari tahap masing-masing mendefinisikan tindakan yang diinginkan untuk suatu situasi yang dianggap bermasalah sesuai dengan kepentingannya dan sudut pandangnya, kemudian juga diajak untuk bersama-sama mendiskusikan perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan untuk situasi tersebut[2,3] . KMS adalah suatu sistem berbasis teknologi informasi (IT-based system) yang dikembangkan untuk mendukung dan meningkatkan proses penciptaan, penyimpanan/pengambilan kembali, pemindahan/penyebarluasan, dan penggunaan pengetahuan organisasi[4] . Dalam makalah ini akan dibahas sumber- sumber knowledge yang ada dan diperlukan di UPTBPI LIPI.Tujuan penelitian ini mengusulkan desain arsitektur KMS yang dapat diaplikasikan untuk menciptakan knowledge, berbagi know- ledge, menyimpan knowledge, dan memanfaat- kan knowledge sehingga layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI dapat terus ditingkatkan. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan adalah SSM. Secara umum terdapat tujuh tahapan dari SSM[5] , seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. SSM dibagi menjadi dua tahapan utama. Pertama, tahap realitas dengan lima langkah. Langkah-langkah pada tahap realitas tersebut, yaitu (1) studi pengenalan masalah, (2) ekspresi masalah atau memetakan situasi masalah (rich picture), (5) membandingkan model konseptual dengan realitas, (6) mengembangkan intervensi, (7) mengusulkan KMS layanan jasa kalibrasi. Kedua, systems thinking dengan dua langkah, yaitu langkah ke-3 membangun definisi per- masalahan yang diformulasikan dari hasil strukturisasi masalah pada langkah ke-2 tahapan real world (root definition) dan langkah ke-4, yaitu membuat model konseptual atas dasar hasil definisi permasalahan. (1) S tudi P engenalan M asalah (6 ) M engem bangkan Intervensi (5) M em bandingkan M odel dengan R ealitas (4) M engem bangkan M odel K onseptual (3) M akna N ilai (R oot D efinition ) (2) E kspresi M asalah (R ich P icture ) (7) U sulan K M S Layanan Jasa K alibrasi R e a lita s S yste m T h in kin g Gambar 1. Tahapan SSM (Checkland dan Scholes, 1990)
  • 3. 62 Jurnal Teknologi Indonesia 33 (1) 2010 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari studi pengenalan masalah melalui proses indepth interview kepada sepuluh orang partisipan, yang terdiri dari manajemen, staf pemasaran yang ada di Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Informasi (Sie. Sebarluas), staf penyelia kalibrasi yang ada di Seksi Metode Pengukuran (Sie. Metur), dan staf tata usaha, diperoleh gambaran awal proses penciptaan knowledge mengenai layanan jasa kalibrasi, baik dari segi kebijakan manajemen atau pun dari segi proses berbagi pengetahuan antarpegawai di UPT BPI LIPI. Gambaran awal tersebut dipakai dalam proses pengkodingan dan kategorisasi masalah pada proses penciptaan knowledge. Data hasil pengkodingan dan kategori- sasi selanjutnya digunakan untuk membangun tahapan berikutnya dari SSM, yaitu ekspresi masalah. Ekspresi masalah merupakan diagram visual yang menggambarkan kondisi layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI saat ini yang diperoleh dari hasil analisis transkrip indepth interview dari para partisipan. Ekspresi masalah ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Ekspresi masalah keadaan layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi Pelanggan/Customer Kepala UPT BPI LIPI dan Kepala Seksi Seksi Metoda Pengukuran Sub. Bagian Tata Usaha Kom unikasi dan Kerjasam a Komunikasi dan Supervisi Komunikasi dan Koordinasi Komunikasi dan Koordinasi Komunikasi dan Koordinasi Komunikasi dan Supervisi Pengerjaan Kalibrasi Analisis data dan verifikasi Pembuatan Sertifikat Kalibrasi Kurangnya SD M Gap pengetahuan antara pegaw ai lam a dan baru Kurangnya SD M Adanya gap kom unikasi antara pegaw ai tua dan m uda Kurangnya sarana dan prasarana Pengerjaan analisis dan verifikasi m asih m anual Pengelolaan dokum en Pengerjaan m asih m anual Kurangnya SD M Pelayanan Informasi Jasa kalibrasi D aftar harga layanan Jasa kalibrasi D aftar pelanggan Kurangnya SD M Perencanaan SD M Perencanaan Anggaran Lem ahnya pengaw asan Bagaimana meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan kualitas layanan? Bagaimana membuat kebijakan untuk meningkatkan kualitas layanan ? Bagaimana meningkatkan kualitas SDM? Bagaimana melakukan kalibrasi dengan efektif dan efisien ? Bagian dari proses layanan kalibrasi di UPT BPI LIPI Proses pekerjaan yang dilakukan Bentuk masalah yang terjadi K eterangan : Komunikasi dan Supervisi " " " Bentuk nilai dari aktor -aktor yang berpengaruh pada layanan jasa kalibrasi Hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya Suatu entitas yang merupakan bagian dari entitas yang lainnya Kurang adanya komunikasi dalam suatu hubungan"
  • 4. 63 Hanif Fakhurroja: Desain Arsitektur Knowledge Management System ... Ekspresi masalah pada Gambar 2 menunjuk- kan keadaan layanan jasa kalibrasi, hubungan komunikasi dan koordinasi antara manajemen (Kepala UPT BPI LIPI dan Kepala Seksi), Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumen- tasi, Sub Bagian Tata Usaha, dan Seksi Metode Pengukuran. Garis yang mempunyai tanda panah pada satu ujungnya menghubungkan sesuatu entitas yang merupakan bagian dari entitas lain. Garis yang mempunyai tanda panah pada kedua ujungnya menunjukkan adanya suatu bentuk hubungan antara suatu entitas dengan entitas yang lain. Gambar gunting menunjukkan kurang adanya komunikasi dalam suatu hubungan antara dua entitas tersebut. Bentuk nilai dari aktor-aktor yang berpengaruh pada layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI digambarkan dengan meng- gunakan awan, sementara bentuk masalah yang terjadi digambarkan menggunakan bentuk oval. Kurangnya komunikasi antarbagian di UPT BPI LIPI terjadi akibat tidak adanya pertemuan rutin antarbagian untuk saling berbagi pengeta- huan dan membahas permasalahan yang terjadi sehingga sering kali terjadi kesalahan persepsi antarbagian yang menyebabkan terhambatnya kinerja layanan jasa kalibrasi. Kurangnya ko- munikasi juga terjadi antara pegawai senior dan pegawai junior. Penyebabnya adalah rasa sung- kan dalam melakukan komunikasi. Kurangnya komunikasi antarbagian itu menjadi salah satu faktor penghambat yang cukup besar dalam proses berbagi pengetahuan. Dengan dibangun- nya KMS yang dapat diakses secara online diharapkan dapat mempermudah komunikasi tersebut. Dengan adanya KMS, setiap orang bisa melakukan komunikasi kapan dan di mana saja, tanpa dibatasi ruang dan waktu sehingga proses berbagi pengetahuan dapat berjalan lancar. Hasil dari identifikasi CATWOE (Customer, Actor, Transformation, Weltanschauung/World View, Owner, Environment) digunakan sebagai alat bantu untuk membangun makna nilai, seperti yang tercantum pada Tabel 1. Makna nilai yang diperoleh adalah KMS layanan jasa kalibrasi harus didukung oleh teknologi dan aplikasi yang dapat memastikan pengetahuan organisasi dapat ditangkap, disim- pan, disebarluaskan, dan digunakan di seluruh lingkungan organisasi dengan menggunakan jaringan elektronik dan jaringan sosial sehingga proses layanan jasa kalibrasi terhadap masyarakat industri dapat berjalan lebih efektif. Hal yang penting dari hasil analisis CAT- WOE, terutama analisis T (transformation) adalah bahwa para pegawai menginginkan terjadinya perubahan agar kondisi layanan jasa kalibrasi yang saat ini masih kurang efektif, karena menghadapi berbagai kendala dalam proses berbagi pengetahuan, menjadi lebih efektif dengan adanya KMS. Tabel 1. Analisis CATWOE CATWOE Hasil Definisi Sistem Permasalahan Customer Masyarakat industri yang memerlukan jasa kalibrasi Actors Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi, Sub Bagian Tata Usaha, dan Seksi Metode Pengukuran (Kepala Laboratorium, Manajer Teknik, Manajer Mutu, dan Penyelia Kalibrasi) Transformation Layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI belum berjalan secara efektif → layanan jasa kalibrasi berjalan efektif Weltanschuung (Worldview) Terlaksananya proses berbagi pengetahuan antar-pegawai melalui KMS yang berkelanjutan sehingga layanan jasa kalibrasi lebih efektif Owners Kepala UPT BPI LIPI Environment Kebijakan pemerintah mengenai keberadaan UPT BPI LIPI, organisasi pemerintah yang nirlaba, pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi organisasi, kedisiplinan pegawai, dan regenerasi pegawai
  • 5. 64 Jurnal Teknologi Indonesia 33 (1) 2010 Pengembangan model konseptual merupa- kan transformasi dari makna nilai yang sudah dibangun sebagai dasar membangun KMS untuk layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI. Elaborasi dalam setiap konsep terdapat tiga hal utama, yaitu realitas, system thinking dan keefektifan yang ingin dicapai, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. 1. Kebutuhan pengelolaan pengetahuan agar layanan jasa kalibrasi lebih efektif 2. Identifikasi pengetahuan potensial organisasi untuk dikelola M em bandingkan hubungan dan tata kerja antarbagian pada saat ini dengan yang diharapkan 3. Penyusunan m odel hubungan dan tata kerja antar bagian layanan jasa kalibrasi Identifikasi m asalah hubungan dan tata kerja antarbagian Identifikasi kebijakan organisasi dalam pengelolaan pengetahuan M engkaji gagasan dan m odel berbagi pengetahuan, seperti dibentuknya forum kom unikasi virtual 4. Identifikasi aplikasi KM S yang diperlukan 5. D esain arsitektur Know ledge M anagem ent System U PT BPI LIPI m am pu m engelola pengetahuan sehingga layanan jasa kalibrasi berjalan efektif R eal w orld System thinking Gambar 3. Model konseptual desain arsitektur KMS layanan jasa kalibrasi Selanjutnya, dibandingkan antara model kon- septualdengan model realitas. Model ini diperoleh dengan mengevaluasi hasil wawancara indepth interview untuk memperoleh peran masing- masing bagian untuk mewujudkan kondisi berbagi pengetahuan di UPT BPI LIPI. Setelah itu, hasil wawancara tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan aplikasi KMS yang dibutuhkan pada proses layanan jasa kalibrasi, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 2. Tabel 2. Perbandingan model konseptual dan realitas layanan jasa kalibrasi. No. Model Konseptual Model Realitas Dilaksanakan di Bagian 1. Kebutuhan pengelolaan pengetahuan agar layanan jasa kalibrasi lebih efektif dengan menggunakan KMS. Membuat kebijakan tentang proses kalibrasi di UPT BPI LIPI Pimpinan UPT BPI LIPI Membuat kebijakan tentang perlunya proses berbagi pengetahuan melalui knowledge management system yang akan dibangun, di antaranya menyangkut mengenai penghargaan bagi pegawai yang sering melakukan sharing knowledge. Pimpinan UPT BPI LIPI 2. Identifikasi pengetahuan potensial organisasi untuk dikelola. Memotivasi para pegawai untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan. Pimpinan UPT BPI LIPI Mengidentifikasi pengetahuan potensial yang ada di tiap- tiap bagian Semua Bagian
  • 6. 65 Hanif Fakhurroja: Desain Arsitektur Knowledge Management System ... 3. Penyusunan model hubungan dan tata kerja antarbagian layanan jasa kalibrasi. • Identifikasi masalah hubungan dan tata kerja antarbagian. • Membandingkan hubungan dan tata kerja antarbagian pada saat ini dengan yang diharapkan. • Identifikasi kebijakan organisasi dalam pengelo- laan pengetahuan. • Mengkaji gagasan dan model berbagi pengeta- huan, seperti dibentuknya forum komunikasi virtual Melakukan koordinasi dengan kepala seksi Kepala UPT BPI LIPI Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Sub Bagian Tata Usaha untuk proses pembayaran jasa kalibrasi. Seksi Sebar luas Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Seksi Metode Pengukuran untuk mengetahui sejauh mana proses kalibrasi yang telah dilakukan. Seksi Sebar luas Menyusun keperluan rekruitmen pegawai di UPT BPI LIPI agar sesuai dengan kompetensi yang diperlukan. Sub Bagian Tata Usaha Menyusun keperluan sarana dan prasarana yang dibutuh- kan dalam proses kalibrasi. Sub Bagian Tata Usaha Menyusun standar mutu proses pengerjaan kalibrasi di UPT BPI LIPI. Seksi Metur Melakukan rekalibrasi alat-alat standar yang ada di labora- torium kalibrasi UPT BPI LIPI. Seksi Metur Melakukan internal audit terhadap proses kalibrasi di UPT BPI LIPI Seksi Metur Melakukan reakreditasi laboratorium kepada KAN. Seksi Metur 4. Identifikasi aplikasi KMS yang diperlukan Sistem pengawasan kinerja layanan jasa kalibrasi. Pimpinan UPT BPI LIPI Document management system (DMS) Semua bagian Sistem informasi layanan jasa kalibrasi berbasis web Seksi Sebar luas Sistem informasi pelanggan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI. Seksi Sebar luas Sistem informasi harga layanan jasa kalibrasi pada suatu rentang ukur. Seksi Sebar luas Sistem informasi instruksi kerja untuk setiap proses kali- brasi. Seksi Metur Sistem informasi dokumen-dokumen standar yang diperlu- kan untuk proses pengerjaan kalibrasi. Seksi Metur Sistem informasi proses kalibrasi Seksi Metur Database hasil kalibrasi Seksi Metur Database sertifikat kalibrasi. Seksi Metur 5. Desain arsitektur KMS Membuat desain arsitektur KMS Bagian TI Hasil dari tahap intervensi didapatkan gam- baran yang jelas tentang situasi kompleks yang melibatkan berbagai faktor yang harus diperbaiki dalam proses penciptaan knowledge. Proses terse- but harus mempertimbangkan berbagai sudut pandang subjektif antara berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan desain arsitektur KMS sesuai dengan proses bisnis dan budaya kerja di UPT BPI LIPI. Pada tahap terakhir SSM diajukan sebuah usulan desain arsitektur KMS yang dibangun dari hasil indepth interview, konfirmasi, focus group, dan tinjauan pustaka. Desain arsitektur KMS ini dibuat untuk memudahkan proses Tabel 2. Perbandingan model konseptual dan realitas layanan jasa kalibrasi—lanjutan berbagi pengetahuan antara pimpinan dan para pegawai di bagian Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi, Sub Bagian Tata Usaha, dan Seksi Metode Pengukuran. Dengan adanya desain arsitektur KMS ini diharapkan dapat mempermudah proses pembangunan KMS sehingga layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI dapat lebih efektif. Gambar 4 memperlihatkan usulan desain arsitektur KMS. Dari desain arsitektur KMS tersebut, kemu- dian dibangun sebuah model konsep knowledge management di UPT BPI LIPI untuk proses layanan jasa kalibrasi, seperti yang terlihat pada Gambar 5.
  • 7. 66 Jurnal Teknologi Indonesia 33 (1) 2010 D ocum ent m anagem ent system (D M S) layanan jasa kalibrasi D atabase inform asi pelanggan D atabase harga layanan jasa kalibrasi D atabase hasil kalibrasi dan sertifikat kalibrasi Intranet/extranet: pesan, contents of C M S, e-learning platform Personal inform ation m anagem ent data V I – D ata d an K n o w led g e S o u rces V – In frastru ctu re S ervices Lay anan infras truk tur intranet (M is alny a , m es s aging , telec onferenc ing file s erv er , im aging , as s et m anagem ent , s ec urity s erv ic es) ; G roupw are s erv ic es ; E x trac tion , trans form ation , loading , ins pec tion s erv ic es IV – In teg ratio n S ervices T ax onom y , k now ledge s truc ture , ontology ; D irec tory s erv ic es ; S y nhc hroniz ation S erv ic es III – K n o w led g e S ervices D iscovery search , m ining,Know ledge m aps, N avigation,Visualization Publication form ats , Structuring, contextualization , W ork flow . C ollaboration skill , C om m unity spaces , Experience m anagem ent, Aw arness m anagem ent Learning authoring, course m anagem ent, tutoring, learning paths II – P erso n aliz atio n S ervices P ers onaliz ed k now ledge portals , profiling , pus h s erv ic es , oriented k now ledge portals I – A ccess services A uthentic ation ; brow s er , file s y s tem, P ers onal Inform ation M anagem ent (P IM ) P artis ipan Gambar 4. Arsitektur KMS, Modifikasi dari Maier & Hädrich, 2006[6] . Proses knowledge management yang akan dibangun terdiri dari tiga bagian, yaitu content, colaboration, dan process. Di bagian content, knowledge yang berasal dari external sources, internal sources, domain knowledge dan informa- tion di-capture, lalu diseleksi berdasarkan kebu- tuhan oleh knowledge officer sebelum disimpan dalam KMS. Di bagian colaboration, proses transfer knowledge diharapkan terjadi perubahan paradigma dari proses transfer knowledge secara vertikal (senior-junior) menjadi proses transfer knowledge secara horizontal (semua bagian tanpa memandang senior-junior). Proses transfer knowledge secara horizontal dilakukan melalui KMS. Di bagian process, sharing knowledge dilakukan untuk menciptakan proses pekerjaan kalibrasi menjadi lebih efektif dengan meman- faatkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah disimpan dalam KMS. Ada lima tahapan dalam siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kali- brasi di UPT BPI LIPI, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Tahap-tahap tersebut adalah knowledge acquisition, knowledge extraction, knowledge storage, knowledge sharing, dan knowledge update[7] . Lima tahapan siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kalibrasi, seperti yang telah ditunjukkan pada Gambar 6 dijelaskan secara lebih terperinci pada Tabel 3. Dari tahapan siklus knowledge manage- ment proses layanan jasa kalibrasi pada Tabel 3 dikembangkan sebuah konsep KMS untuk memudahkan proses penciptaan knowledge layanan jasa kalibrasi yang akan dibuat di UPT BPI LIPI, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.
  • 8. 67 Hanif Fakhurroja: Desain Arsitektur Knowledge Management System ... Gambar 6. Siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kalibrasi. Gambar 5. Konsep knowledge management yang akan dibangun ProcessColaborationContent
  • 9. 68 Jurnal Teknologi Indonesia 33 (1) 2010 K n o w le d g e O f f ic e rsP e g a w a i s e n io r P e g a w a i ju n io r C h ie f K n o w le d g e O f f ic e r A h li / p a k a r P ro s e s P e k e rja a n K a lib ra s i Gambar 7. Konsep aplikasi KMS layanan jasa kalibrasi Tabel 3. Deskripsi siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI. Tahap Fase Deskripsi KnowledgeAcquisition 1 Collect Information Pegawai senior mengumpulkan semua aktivitas yang berhubungan dengan dokumen/ informasi/data. 2 Digital Information Pegawai senior mentransfer paper-based information/documents ke dalam bentuk digital information/data set. 3 Edit Information Pegawai senior/ahli mengedit deskripsi dan komentar/catatan untuk dokumen digital/ informasi. 4 Package Information Pegawai senior/ahli mengemas deskripsi dan komentar/catatan dengan melampirkan file yang berhubungan dengan proses pekerjaan sehingga dapat mengilustrasikan penjelasan atau contoh. 5 Submit Information Pegawai senior/ahli mengajukan paket informasi yang disertai deskripsi dan komen- tar/catatan dengan melampirkan file yang berhubungan untuk disetujui. KnowledgeExtraction 6 Record Operation & Event Pegawai senior atau knowledge officer merekam proses pekerjaan kalibrasi secara digital. 7 Edit Knowledge Pegawai senior/ahli atau knowledge officer mengedit deskripsi dan komentar/catatan untuk data-data digital baik gambar, video, maupun dokumen. 8 Manage Knowledge Knowledge officer mengumpulkan dan mengelola informasi (termasuk mengelompok- kan rekaman rapat/pertemuan dan forum berbagi pengetahuan). 9 Package Knowledge Pegawai senior/ahli atau knowledge officer mengemas deskripsi dan komentar/ catatan dengan melampirkan file yang berhubungan. 10 Submit Knowledge Pegawai senior/ahli atau knowledge officer mengajukan paket informasi termasuk deskripsi dan komentar/catatan dengan melampirkan file yang berhubungan.
  • 10. 69 Hanif Fakhurroja: Desain Arsitektur Knowledge Management System ... KnowledgeStorage 11 Approve Knowledge Knowledge officer melakukan audit; Knowledge officer/pegawai senior/ahli mengecek dan menyetujui paket knowledge sebelum diklasifikasikan dan disimpan. 12 Classify Knowledge Knowledge officer menghubungkan knowledge dan mengklasifikasikan pengetahuan tersebut dengan menempatkannya di posisi yang tepat pada KMS. 13 Store Knowledge Knowledge officer menyimpan paket knowledge ke knowledge bank berdasarkan klasifikasi. 14 Backup Knowledge Paket Knowledge otomatis di-back up dari knowledge bank ke database lainnya untuk tujuan keamanan. 15 Publish Knowledge Paket knowledge dipublikasikan setelah knowledge map divalidasi. KnowledgeSharing 16 Search Knowledge Pegawai junior mendapatkan knowledge/pengalaman yang diperlukan dengan meng- gunakan knowledge map dan kata kunci dengan menggunakan search engine. 17 Refer Knowledge Pegawai junior mempelajari existing knowledge/pengalaman masa lalu yang disimpan di KMS. 18 Modify Knowledge Pegawai junior memodifikasi paket informasi yang diperoleh berdasarkan pengalaman baru atau keadaan yang ada saat ini dalam proses layanan jasa kalibrasi. 19 Apply Knowledge Pegawai junior mengaplikasikan paket modifikasi existing knowledge pada proses layanan jasa kalibrasi saat ini atau masa yang akan datang. 20 Collect Feedback Pegawai junior mengumpulkan masukan dari paket knowledge. KnowledgeUpdate 21 Collect Information Pegawai junior mengumpulkan semua dokumen/informasi/data paper-based dan elektronik. 22 Renote Knowledge Pegawai junior mengedit dokumen/informasi dalam bentuk digital dengan menam- bahkan deskripsi dan komentar/catatan secara lebih lengkap. 23 Repackage Knowledge Pegawai junior mengemas kembali deskripsi dan komentar/catatan dengan melampir- kan file yang berhubungan sehingga dapat mengilustrasikan penjelasan atau contoh proses pekerjaan layanan jasa kalibrasi yang dihadapi. 24 Approve Knowledge Paket knowledge akan disetujui untuk diproses sesuai dengan prosedur yang ada sebelum disimpan dalam knowledge bank 25 Republish Knowledge Paket knowledge dipublikasikan kembali di knowledge map. Gambar 7 mengilustrasikan konsep aplikasi penciptaan knowledge pada KMS layanan jasa kalibrasi. Semua knowledge, baik berupa tacit atau explicit knowledge dari para pegawai senior, pegawai junior, dan para ahli/pakar mengenai proses pekerjaan kalibrasi dikelola oleh knowledge officer. Setelah itu, knowledge officer melakukan audit terhadap knowledge yang diperoleh dan disimpan pada sebuah sistem da- tabase (knowledge bank). Kemudian, knowledge diklasifikasikan melalui knowledge map sehingga mempermudah untuk memanfaatkan kembali knowledge yang ada oleh seluruh pegawai. Konten digital yang ada dalam knowledge map dapat berupa gambar, foto, dan dokumen yang dapat diakses secara online melalui web dengan Tabel 3. Deskripsi siklus knowledge management untuk proses layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI—lanjutan terlebih dahulu melakukan authentication untuk menjaga keamanan data. Melalui aplikasi KSM tersebut, semua knowledge para pegawai senior yang akan memasuki usia pensiun dapat disimpan dengan baik dan menjadi aset yang sangat berharga buat UPT BPI LIPI. KESIMPULAN Proses berbagi pengetahuan di UPT BPI LIPI belum terdokumentasikan sehingga pengetahuan tersebut belum menjadi aset organisasi padahal 71,42% dari pegawainya telah berusia lebih dari 40 Tahun dan 58,73% akan memasuki masa pen- siun pada tahun 2015. Oleh karena itu, dibutuh-
  • 11. 70 Jurnal Teknologi Indonesia 33 (1) 2010 kan suatu KMS yang dapat membantu proses berbagi pengetahuan antarpegawai menjadi lebih mudah dan efektif sehingga knowledge dari para pegawai yang akan memasuki usia pensiun dapat disimpan. Desain arsitektur KMS yang dibuat dapat diaplikasikan untuk menciptakan knowledge, berbagi knowledge, menyimpan knowledge, dan memanfaatkan knowledge sehingga layanan jasa kalibrasi di UPT BPI LIPI dapat terus di- tingkatkan UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada manajemen dan seluruh pegawai di UPT BPI LIPI atas partisipasinya dalam pengumpulan data, Prof. Dr. Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja, MSIE atas bimbingannya selama melakukan penelitian, dan Prof. Dr. Masno Ginting, M.Sc. atas masukannya dalam perbaikan dan penyem- purnaan tulisan ini. DAFTAR PUSTAKA [1] UPT Balai Pengembangan Instrumentasi. 2009. Laporan Tahunan Balai Pengembangan Instru- mentasi (UPT BPI LIPI) Tahun Anggaran 2008. UPT BPI LIPI, Bandung. [2] Maani, Kambiz E dan Robert Y Cavana. 2000. System Thinking and Modelling Understanding Change and Complexity. Pearson Education, New Zealand. [3] Awad, Elias M. & Ghaziri, Hasan M. 2003. Knowledge Management. Person Education Inc., New Jersey. [4] Hidajat,J.,Crestofel,D.2006.KnowledgeMana- gement dalam Konteks Organisasi Pembelajar. SBM ITB, Bandung. [5] Chekland, Peter, dan Jim Scholes. 1990. Soft System Methodology In Action. John Willey and Sons, New York. [6] Maier,R.,danHädrich,T.2006.KnowledgeMana- gementSystems. Knowledge Management: Con- cepts, Methodologies, Tools, and Applications. Information Science reference, New York. [7] Tseng dan Lin. 2008.AKnowledge Management Portal System for Construction Projects Using Knowledge Map. Knowledge Management: Concepts, Methodologies, Tools, and Appli- cations. Information Science reference, New York.