SlideShare a Scribd company logo
Click to edit Master title style
1
Electronic Devices and
Circuit Theory
Chapter 5 – Chapter 7
N AMA : IBR OH IM
N IM : 18 0 6 0 6 8
KELAS : PTE - A
Click to edit Master title style
2
Chapter 5
BJT AC Analysis
Click to edit Master title style
3
1. Introduction
Yang menjadi perhatian pertama kami
dalam analisis ac sinusoidal dari jaringan
transistor adalah besarnya sinyal input.
Ini akan menentukan apakah teknik sinyal
kecil atau sinyal besar harus diterapkan.
Ada tiga model yang biasa digunakan
dalam analisis sinyal kecil dari jaringan
transistor: model r, model p hybrid, dan
model setara hibrida. Bab ini
memperkenalkan ketiganya tetapi
menekankan re model.
3
Click to edit Master title style
4
2. AMPLIFICATION IN THE AC DOMAIN
β€’ Teorema superposisi berlaku untuk
analisis dan desain dc dan ac
komponen jaringan BJT,
memungkinkan pemisahan analisis
dc dan tanggapan ac dari sistem.
β€’ Nilai puncak ke puncak dari arus
keluaran jauh melebihi arus kendali
β€’ Setelah analisis DC selesai.
Respons AC dapat ditentukan
menggunakan analisis AC
sepenuhnya.
4
Steady current established by a dc supply.
Effect of a control element on the steady-state
flow of the electrical system of Fig. 5.1 .
Click to edit Master title style
5
3. BJT TRANSISTOR MODELING
Model adalah kombinasi elemen
rangkaian, dipilih dengan benar, yang
paling mendekati perilaku aktual
perangkat semikonduktor dalam kondisi
operasi tertentu.
5
Jika diganti ke
sumber Listrik
AC
Click to edit Master title style
6
Berikut merupakan model equivalen dari rangkaian
diatas:
M a r i k i t a t e l i t i l e b i h l a n j u t G a m b a r 5 . 7 d a n
m e n g i d e n t i f i k a s i j u m l a h p e n t i n g y a n g h a r u s d i t e n t u k a n
u n t u k s i s t e m . K a r e n a k i t a t a h u b a h wa t r a n s i s t o r a d a l a h
p e r a n g k a t p e n g u a t , k i t a a k a n m e n g h a r a p k a n b e b e r a p a
i n d i k a s i t e n t a n g b a g a i m a n a t e g a n g a n o u t p u t V o t e r k a i t
d e n g a n t e g a n g a n i n p u t V i - g a i n t e g a n g a n . C a t a t a n d a l a m
G a m b a r. 5 . 7 u n t u k k o n f i g u r a s i i n i b a h wa p e n g u a t a n s a a t
i n i d i t e n t u k a n o l e h A i = I o > I i .
6
Click to edit Master title style
7
Singkatnya, oleh karena itu, ekuivalen ac
dari jaringan transistor diperoleh dengan:
1. Mengatur semua sumber dc ke nol dan
menggantinya dengan ekivalensi
hubung singkat
2. Mengganti semua kapasitor dengan
ekivalensi hubung singkat
3. Menghapus semua elemen yang
dilewati oleh ekuivalen hubung-pendek
yang diperkenalkan oleh langkah 1 dan
2 4. Menggambar ulang jaringan dalam
bentuk yang lebih nyaman dan logis
7
Click to edit Master title style
8
4. THE re TRANSISTOR MODELB J T S p a d a d a s a r n y a a d a l a h p e r a n g k a t y a n g
d i k e n d a l i k a n s a a t i n i , o l e h k a r e n a i t u m o d e l 𝒓 _ 𝒆
m e n g g u n a k a n d i o d a d a n s u m b e r a r u s u n t u k
m e n d u p l i k a s i p e r i l a k u t r a n s i s t o r
Common-Emitter Configuration
K a r e n a n y a , s i r k u i t e k i v a l e n t e l a h d i t e n t u k a n u n t u k
k a r a k t e r i s t i k i d e a l G a m b a r 5 . 11 , t e t a p i s e k a r a n g
s i r k u i t i n p u t d a n o u t p u t d i i s o l a s i d a n h a n y a
d i h u b u n g k a n o l e h s u m b e r y a n g d i k o n t r o l β€” s u a t u
b e n t u k y a n g j a u h l e b i h m u d a h d i g u n a k a n k e t i k a
m e n g a n a l i s i s j a r i n g a n .
8
Click to edit Master title style
9
β€œ
Early Voltage
Saat arus basis meningkatkan kemiringan garis meningkat,
menghasilkan peningkatan impedansi output dengan peningkatan arus
basis dan arus kolektor. Untuk pengumpul dan arus basis tertentu
seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 5 .15, impedansi keluaran
dapat ditemukan menggunakan persamaan berikut:
9
Click to edit Master title style
10
Common-Base Configuration
10
Dalam kasus ini, bagaimanapun, sumber terkontrol mendefinisikan arus kolektor seperti yang
disisipkan pada Gambar 5.17b berlawanan arah dengan sumber terkontrol dari konfigurasi common-
emitor. Arah arus kolektor dalam rangkaian keluaran sekarang berlawanan dengan arus keluaran yang
ditentukan.
Ia jaringan F ig. 5, 18 oleh karena itu merupakan rangkaian ekivalen yang sangat baik untuk analisis
konfigurasi paling umum. Ini mirip dalam banyak hal dengan konfigurasi common-emitor. Secara
umum, konfigurasi common-base memiliki impedansi input yang sangat rendah karena pada dasarnya
hanya r e. Nilai tipikal berkembang dari beberapa ohm hingga mungkin 50. Impedansi keluaran
biasanya akan meluas ke kisaran megohm. Karena arus output berlawanan dengan arah I o yang
ditentukan, Anda akan menemukan dalam analisis untuk mengikuti bahwa tidak ada pergeseran fasa
antara tegangan input dan output. Untuk konfigurasi common-emitor terdapat pergeseran fasa 180 Β°.
Click to edit Master title style
1111
Common-Collector Configuration
Untuk konfigurasi common-collector, model yang ditentukan untuk konfigurasi common-emitor pada Gambar 5.16 biasanya
diterapkan daripada mendefinisikan model untuk konfigurasi common-collector. Dalam bab-bab berikutnya, sejumlah konfigurasi
kolektor-umum akan diselidiki, dan efek penggunaan model yang sama akan menjadi sangat jelas.
npn versus pnp
Analisis dc tentang konfigurasi npn dan pnp sangat berbeda dalam arti bahwa arus akan memiliki arah yang berlawanan dan
tegangan berlawanan polaritas. Namun, untuk analisis ac di mana sinyal akan maju antara nilai positif dan negatif, rangkaian
ekuivalen ac akan sama.
Click to edit Master title style
12
5. COMMON-EMITTER FIXED-BIAS CONFIGURATION
12
Model-model transistor yang baru saja diperkenalkan sekarang akan
digunakan untuk melakukan analisis sinyal kecil dari sejumlah
konfigurasi jaringan transistor standar. Jaringan yang dianalisis
mewakili sebagian besar yang muncul dalam praktik. Analisis ac
sinyal kecil dimulai dengan menghilangkan efek dc dari V CC dan
mengganti kapasitor pemblokiran dc C1 dan C2 dengan ekivalen
hubung singkat, menghasilkan jaringan Gambar 5.21.
Click to edit Master title style
1313
Saya adalah pengumpul arus. Analisis ac sinyal kecil dimulai dengan
menghilangkan efek dc dari V CC dan mengganti kapasitor pemblokiran dc
C1 dan C2 dengan ekivalen hubung singkat, menghasilkan jaringan
Gambar 5.21.
π’π’Š Gambar 5.22 dengan jelas menunjukkan sbb:
Untuk sebagian besar situasi, 𝑹 𝑩 lebih besar daripada
bre oleh lebih dari faktor 10 (recall dari analisis elemen
paralel bahwa tahanan total dari dua resistor paralel
adalah selalu kurang dari yang terkecil dan sangat
dekat dengan yang terkecil jika ada yang jauh lebih
besar dari
lainnya), memungkinkan perkiraan berikut:
Click to edit Master title style
1414
𝒁 𝒐 Ingatlah bahwa impedansi keluaran sistem apa pun didefinisikan sebagai impedans 𝒁 𝒐
ditentukan ketika π‘½π’Š = 0. Untuk Gambar 5.22, ketika π‘½π’Š = 0, π‘°π’Š = 𝑰 𝒃 = 0, menghasilkan
kesetaraan opencircuit ntuk sumber saat ini. Hasilnya adalah konfigurasi Gambar 5.23.
Kita punya
Jika 𝒓 𝟎 β‰₯ 10 𝑹 π‘ͺ, aproksimasi 𝑹 π‘ͺII𝒓 𝟎 β‰… 𝑹 π‘ͺ sering diterapkan sbb:
Click to edit Master title style
15
β€œ
𝑨 𝑽 Resistor 𝒓 𝟎 dan 𝑹 π‘ͺ paralel sbb:
Dari persamaan diatas bahwa 𝛽 tidak ada meskipun 𝛽 harus
digunakan untuk menentukan 𝒓 𝟎
15
Click to edit Master title style
1616
Hubungan Fase Tanda negatif dalam persamaan yang dihasilkan
untuk 𝑨_𝑽 menunjukkan bahwa 180 Β°pergeseran fasa terjadi antara
sinyal input dan output, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.24.
Adalah ahasil dari fakta bahwa 〖𝛽𝐼〗_𝑏 membentuk arus melalui 𝑹_π‘ͺ
yang akan menghasilkan tegangan 𝑹_π‘ͺ, kebalikan dari yang
didefinisikan oleh 𝑽_𝒐.
Click to edit Master title style
17
6. Voltage-Divider Bias
17
β€’ model re mengharuskan Anda menentukan , re, and ro.
Click to edit Master title style
18
Divider Bias Calculations
18
Input impedance
ei
21
Ξ²r||RZ
R||RR
ο‚’ο€½
ο€½ο‚’
Output impedance
Co 10RrCo
oCo
RZ
r||RZ

ο€½
Voltage gain
Co 10Rr
e
C
i
o
v
e
oC
i
o
v
r
R
V
V
A
r
r||R
V
V
A

ο€­
ο€½ο€½
Current gain
eCo
Co
r10R,10Rr
i
o
i
10Rr
ei
o
i
eCo
o
i
o
i
I
I
A
rR
R
I
I
A
)rR)(R(r
rR
I
I
A

ο‚³






ο€½ο€½
Current gain from Av
C
i
vi
R
Z
AA ο€­ο€½
Click to edit Master title style
19
7. CE EMITTER-BIAS CONFIGURATION
19
Click to edit Master title style
2020
β€’ Menerapkan hukum tegangan Kirchhoff ke sisi input
pada Gambar 5.30 menghasilkan :
β€’ Dan impedansi input yang melihat ke jaringan di sebelah
kanan 𝑹_𝑩 adalah :
Click to edit Master title style
21
8. EMITTER-FOLLOWER CONFIGURATION
21
1. Input diterapkan ke pangkalan
2. Output dari kolektor
Click to edit Master title style
22
β€œ
Ini juga dikenal sebagai konfigurasi common-
collector. Input diterapkan ke basis dan
output diambil dari emitor. Tidak ada
pergeseran fasa antara input dan output.
22
Click to edit Master title style
23
9. COMMON-BASE CONFIGURATION
23
β€’ Input diterapkan ke emitor
β€’ Keluaran diambil dari kolektor
β€’ Impedansi input rendah.
β€’ Impedansi output tinggi
β€’ Keuntungan saat ini kurang dari satu
β€’ Gain tegangan sangat tinggi
β€’ Tidak ada pergeseran fasa di antara input dan output
Click to edit Master title style
24
Perhitungan
24
eEi r||RZ ο€½
Co RZ ο€½
e
C
e
C
i
o
v
r
R
r
R
V
V
A 

ο€½ο€½
1
I
I
A
i
o
i 
Impedansi Input:
Impedansi Output :
Tegangan gain:
Arus gain:
Click to edit Master title style
25
10. Collector Feedback Configuration
β€’ Variasi dari konfigurasi bias-tetap
umum-emitor
β€’ Input diterapkan ke pangkalan
β€’ Keluaran diambil dari kolektor
β€’ Ada pergeseran fase 180 derajat
antara input dan output
25
Click to edit Master title style
26
Perhitungan
26
F
C
e
i
R
R
Ξ²
r
Z

ο€½
1
FCo R||RZ 
e
C
i
o
v
r
R
V
V
A ο€­ο€½ο€½
C
F
i
o
i
CF
F
i
o
i
R
R
I
I
A
Ξ²RR
Ξ²R
I
I
A


ο€½ο€½
Impedansi Input :
Impedansi Output
Tegangan gain:
Arus gain:
Click to edit Master title style
27
11. COLLECTOR DC FEEDBACK CONFIGURATION
27
π’π’Š
𝒁 𝒐
𝑨 𝒓
Pada frekuensi atau frekuensi operasi, kapasitor akan menganggap arus pendek
setara dengan tanah karena tingkat impedansinya yang rendah dibandingkan
dengan elemen lain dari jaringan. Rangkaian ekivalen ac sinyal kecil kemudian akan
muncul seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 5.51
Click to edit Master title style
2828
Analisis yang diikuti akan menunjukkan bahwa:
β€’ Gain tegangan yang dimuat dari sebuah amplifier selalu kurang dari gain
tanpa beban.
Selanjutnya:
β€’ Keuntungan yang diperoleh dengan resistansi sumber di tempat akan selalu
kurang dari itu diperoleh dalam kondisi dimuat atau diturunkan karena
penurunan tegangan yang diterapkanresistansi sumber.
β€’ Untuk konfigurasi yang sama 𝑨 𝑽𝑡𝑳 > 𝑨 𝑽𝑳 > 𝑨 𝑽𝑺
β€’ Untuk desain tertentu, semakin besar tingkat RL, semakin besar tingkat
perolehan ac.
Selain itu:
β€’ Untuk penguat tertentu, semakin kecil resistansi internal sumber sinyal,
semakin besar keuntungan keseluruhan.
β€’ Untuk jaringan apa pun, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.54 yang
memiliki kapasitor kopling, sumber dan resistansi beban tidak
mempengaruhi level biasing dc.
Click to edit Master title style
2929
Impedansi masukan
Impedansi keluaran Impedansi keluaran rendah
Impedansi input tinggi
Click to edit Master title style
30
12. EFFECT OF RL AND RS
30
Effects of RL:
Effects of RL and RS:
L
i
vi
oL
vNLL
i
o
v
R
R
AA
RR
AR
V
V
A
ο€­ο€½

ο€½ο€½
L
is
vsis
vNL
oL
L
si
i
s
o
vs
R
RR
AA
A
RR
R
RR
R
V
V
A

ο€­ο€½

ο€½ο€½
Click to edit Master title style
31
13. DETERMINING THE CURRENT GAIN
31
Untuk setiap konfigurasi transistor, penguatan arus dapat ditentukan
secara langsung dari penguatan tegangan, beban yang ditentukan,
dan impedansi input.
Click to edit Master title style
32
14. SUMMARY TABLES
32
Click to edit Master title style
3333
Click to edit Master title style
3434
Click to edit Master title style
3535
Click to edit Master title style
3636
Click to edit Master title style
37
15. TWO-PORT SYSTEMS APPROACH
37
Resistansi masukan
Resistansi keluaran
Menerapkan aturan pembagi tegangan ke
hasil sirkuit keluaran:
Click to edit Master title style
38
β€œ
Parameter γ€– 𝒁〗_π’Š dan γ€– 𝑨〗_𝑽𝑡𝑳 dari
sistem dua-port tidak terpengaruh oleh
resistansi internal dari sumber yang
diterapkan
38
Impedansi keluaran dapat
dipengaruhi oleh besarnya
𝑹 𝒔.
Click to edit Master title style
39
16. CASCADED SYSTEMS
39
β€’ Output dari satu amplifier adalah input ke amplifier berikutnya
β€’ Gain tegangan keseluruhan ditentukan oleh produk dari keuntungan
masing-masing tahap
β€’ Sirkuit bias DC diisolasi satu sama lain oleh kapasitor kopling
β€’ Perhitungan DC tidak tergantung pada cascading
β€’ Perhitungan AC untuk gain dan impedansi saling bergantung
Click to edit Master title style
40
β€œDengan:
40
Click to edit Master title style
41
17. DARLINGTON CONNECTION
41
The Darlington circuit provides very high current gain, equal to the product of
the individual current gains:
D = 1 2
The practical significance is that the circuit provides a very high input
impedance.
Click to edit Master title style
42
Emitter-Follower Configuration
42
β€’ Penguat Darlington yang digunakan dalam konfigurasi emitor-pengikut
muncul pada Gambar 5.75. Itu Dampak utama penggunaan konfigurasi
Darlington adalah impedansi input yang jauh lebih besar daripada yang
diperoleh dengan jaringan transistor tunggal. Keuntungan saat ini juga
lebih besar, tetapi tegangan gain untuk konfigurasi transistor-tunggal atau
Darlington tetap sedikit kurang dari satu.
β€’ DC Bias Arus case ditentukan dengan menggunakan versi Persamaan
yang dimodifikasi. Sekarang ada dua tegangan basis-ke-emitor turun
untuk memasukkan dan beta dari satu transistor digantikan oleh
kombinasi Darlington dari Persamaan di slide sebelumnya.
Click to edit Master title style
4343
Click to edit Master title style
44
Voltage-Divider Amplifier
44
DC Bias Sekarang mari kita menyelidiki efek konfigurasi Darlington dalam konfigurasi
amplifier dasar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.82. Perhatikan bahwa sekarang
ada kolektor resistor 𝑹 𝒄, dan terminal emitor dari sirkuit Darlington terhubung ke ground
untuk kondisi ac. Seperti dicatat pada Gambar 5.82, beta dari masing-masing transistor
disediakan bersama dengan tegangan yang dihasilkan dari basis ke emitor.
Click to edit Master title style
45
Packaged Darlington Amplifier
45
Karena koneksi Darlington sangat populer, sejumlah produsen menyediakan unit yang
dikemas seperti ditunjukkan pada Gambar 5.85. Biasanya, kedua BJT dibangun di atas
sebuah chip tunggal daripada unit BJT terpisah. Perhatikan bahwa hanya satu set
pengumpul, basis, dan terminal emitor disediakan untuk setiap konfigurasi. Ini, tentu
saja, adalah dasar dari transistor 𝑸 𝟏, pengumpul 𝑸 𝟏 dan 𝑸 𝟐, dan emitor 𝑸 𝟐.
Click to edit Master title style
46
β€œ
Dalam format paket jaringan Gambar 5.75 akan
muncul seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 5.87.
Menggunakan 𝜷 𝑫 dan nilai yang diberikan dari 𝑽 𝑩𝑬 (=
𝑽 π‘©π‘¬πŸ + 𝑽 π‘©π‘¬πŸ), semua persamaan muncul dibagian ini
dapat diterapkan.
46
Click to edit Master title style
47
18. FEEDBACK PAIR
47
Ini adalah rangkaian dua transistor yang beroperasi
seperti sepasang Darlington, tetapi ini bukan
pasangan Darlington.
Ini memiliki karakteristik yang serupa:
β€’ Gain tinggi saat ini
β€’ Gain tegangan dekat satu
β€’ Impedansi output rendah
β€’ Impedansi input tinggi
Perbedaannya adalah bahwa Darlington
menggunakan sepasang transistor sejenis,
sedangkan konfigurasi umpan balik menggunakan
transistor pelengkap.
Click to edit Master title style
48
19. THE HYBRID EQUIVALENT MODEL
48
Model 𝒓 𝒐 memiliki keunggulan bahwa parameternya ditentukan oleh kondisi operasi aktual, memiliki
keunggulan bahwa parameternya ditentukan oleh kondisi operasi aktual.
Sedangkan
Parameter rangkaian ekivalen hibrida didefinisikan secara umum untuk semua kondisi operasi.
𝒉 𝟏𝟏 Jika kita secara sewenang-wenang mengatur 𝑽 𝟎 = 0 (hubung singkat terminal output) dan selesaikan
untuk 𝒉 𝟏𝟏 sbb:
Click to edit Master title style
4949
𝒉 𝟏𝟐
Jika π‘°π’Š diset sama dengan nol dengan membuka input
lead, hasil berikut untuk 𝒉 𝟏𝟐 sbb:
𝒉 𝟐𝟏
Jika 𝑽 𝟎 diatur sama dengan nol dengan kembali
mempersingkat terminal output, makahasil berikut untuk 𝒉 𝟐𝟏
sbb:
𝒉 𝟐𝟐
Parameter terakhir, 𝒉 𝟐𝟐, dapat ditemukan dengan
membuka kembali input lead untuk menetapkan π‘°π’Š= 0 dan
menyelesaikan untuk 𝒉 𝟐𝟐 sbb:
Click to edit Master title style
50
Click to edit Master title style
51
20. APPROXIMATE HYBRID EQUIVALENT CIRCUIT
51
β€’ Fixed bias Configuration π’π’Š
𝒁 𝒐
𝑨 𝒗
π‘¨π’Š
Click to edit Master title style
5252
Unbypassed Emitter-Bias Configuration Voltage-Divider Configuration
π’π’Š
𝒁 𝒐
𝑨 𝒗
π‘¨π’Š
Click to edit Master title style
5353
Emitter-Follower Configuration
π’π’Š
𝒁 𝒐
𝑨 𝒗
π‘¨π’Š
Click to edit Master title style
54
Common-Base Configuration
54
Konfigurasi terakhir yang akan
diperiksa dengan rangkaian ekivalen
hibrida yang diperkirakan adalah
penguat basis-umum F ig. 5 .113.
Mengganti perkiraan hasil model
ekivalen common-base hybrid pada
jaringan Gambar 5.114, yang sangat
mirip dengan Gambar 5.44.
π’π’Š
𝒁 𝒐
𝑨 𝒗
π‘¨π’Š
Click to edit Master title style
55
21. COMPLETE HYBRID EQUIVALENT MODEL
55
Berbeda dengan analisis pada bagian sebelumnya dari bab ini, di sini
gain A i akan ditentukan terlebih dahulu karena persamaan yang
dikembangkan akan terbukti bermanfaat dalam penentuan parameter
lainnya.
Click to edit Master title style
56
22. HYBRID 𝝅 MODEL
56
Click to edit Master title style
57
23. VARIATIONS OF TRANSISTOR PARAMETERS
57
Parameter 𝒉 𝒇𝒆 𝜷 bervariasi
paling tidak dari semua
parameter setara
transistorsirkuit ketika diplot
terhadap variasi arus
kolektor.
Click to edit Master title style
5858
Semua parameter rangkaian
ekivalen transistor hibrida
meningkat dengan suhu.
Click to edit Master title style
59
24. TROUBLESHOOTING
59
Secara umum, oleh karena itu, jika suatu sistem tidak berfungsi
dengan baik, lepaskan dulu sumber ac dan periksa level biasing dc
Click to edit Master title style
6060
Click to edit Master title style
61
25. And 26. PRACTICAL APPLICATIONS
61
Click to edit Master title style
62
27. COMPUTER ANALYSIS
62
PSpice windows
Konfigurasi Voltage-Divider BJT Beberapa bab terakhir telah
dibatasi pada analisis dc dari jaringan elektronik menggunakan
PSpice dan Multisim. Bagian ini akan mempertimbangkan
penerapan sumber ac ke jaringan BJT dan menjelaskan
bagaimana hasil diperoleh dan ditafsirkan.
Konfigurasi Pembagi Tegangan β€” Substitusi Sumber Terkendali
Hasil yang diperoleh untuk setiap analisis menggunakan
transistor yang disediakan dalam daftar PSpice akan selalu agak
berbeda dari yang diperoleh dengan model setara yang hanya
mencakup efeknya 𝜷 dan 𝒓_𝒆.
Konfigurasi Darlington Meskipun PSpice memiliki dua pasangan
Darlington di perpustakaan, masing-masing transistor digunakan
pada Gambar 5.147 untuk menguji solusi untuk Contoh 5.17.
Click to edit Master title style
63
Konfigurasi Umpan Balik Kolektor Karena
konfigurasi umpan balik kolektor
menghasilkan persamaan paling kompleks
untuk berbagai parameter jaringan BJT,
tampaknya sesuai bahwa Multisim
digunakan untuk memverifikasi
kesimpulan Contoh 5.9
Click to edit Master title style
64
Chapter 6
Field-Effect Transistors
Click to edit Master title style
65
1. Introduction
65
Transistor BJT adalah perangkat yang dikendalikan arus seperti yang
digambarkan pada Gambar 6.1a, sedangkan transistor JFET adalah
perangkat yang dikontrol tegangan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 6.1b.
Click to edit Master title style
66
2. CONSTRUCTION AND CHARACTERISTICS OF JFETs
66
β€’ Analogi jarang sempurna dan kadang-kadang bisa
menyesatkan, tetapi analogi air pada Gambar 6.4
memang memberikan pengertian untuk kontrol JFET
di terminal gerbang dan kesesuaian terminologi
yang diterapkan pada terminal perangkat. Sumber
tekanan air dapat disamakan dengan tegangan yang
diberikan dari saluran ke sumber, yang membentuk
aliran air (elektron) dari keran (sumber). "Gerbang,"
melalui sinyal yang diterapkan (potensial),
mengontrol aliran air (muatan) ke "drain". Terminal
drain dan sumber berada di ujung yang berlawanan
dari saluran-n seperti yang diperkenalkan pada
Gambar. 6, 3 karena terminologi didefinisikan untuk
aliran elektron.
Click to edit Master title style
67
VGS = 0 V, VDS Some Positive Value
67
β€’ I DSS adalah arus
drain maksimum untuk
JFET dan ditentukan
oleh kondisinya V GS =
0 V and VDS β‰₯
|VP|
Click to edit Master title style
68
VGS < 0 V
68
The level of VGS that results in ID = 0 mA is defined by VGS = VP,
with V P being a negative voltage for n-channel devices and a positive
voltage for p-channel JFETs.
Click to edit Master title style
69
Voltage-Controlled Resistor
69
Click to edit Master title style
7070
p -Channel Devices Symbols
β€’ JFET p-channel dibangun dengan cara yang
persis sama dengan perangkat n-channel dari
Gambar 6.3 tetapi dengan pembalikan bahan
tipe p - dan n seperti yang ditunjukkan pada
Gambar. 6 .12.
β€’ Simbol grafis untuk JFET n-channel dan p-
channel disediakan dalam Gambar. 6 .14.
Perhatikan bahwa panah mengarah ke
perangkat n-channel F ig. 6 .14a untuk
mewakili arah di mana I G akan mengalir jika
persimpangan p-n bias maju. Untuk perangkat
saluran-p (Gambar 6 .14b) satu-satunya
perbedaan dalam simbol adalah arah panah
pada simbol.
Click to edit Master title style
71
3. TRANSFER CHARACTERISTICS
71
Derivation
Karakteristik transfer yang ditentukan oleh persamaan Shockley tidak
terpengaruh oleh jaringan tempat perangkat digunakan
Click to edit Master title style
72
Shortland Method
72
Click to edit Master title style
73
4. SPECIFICATION SHEETS (JFETs)
73
Seperti halnya perangkat
elektronik, penting untuk
dapat memahami data yang
disediakan lembar spesifikasi.
Seringkali notasi yang
digunakan berbeda dengan
yang biasanya kita terapkan
sehingga ukuran terjemahan
mungkin harus diterapkan.
Secara umum, bagaimanapun,
judul untuk data seragam dan
termasuk Peringkat
Maksimum, Karakteristik
Termal, Listrik dan set
Karakteristik Tipikal.
Click to edit Master title style
7474
Click to edit Master title style
7575
Click to edit Master title style
7676
Maximum Ratings Thermal Characteristics
Daftar peringkat maksimum
biasanya muncul di awal lembar
spesifikasi, dengan voltase
maksimum antara terminal tertentu,
level arus maksimum, dan level
disipasi daya maksimum perangkat.
Total disipasi perangkat pada 25 Β° C
(suhu kamar) adalah daya
maksimum perangkat dapat
menghilang dalam kondisi operasi
normal dan ditentukan oleh
Click to edit Master title style
7777
Electrical Characteristics Typical Characteristics
Karakteristik kelistrikan termasuk
tingkat VP dalam karakteristik "off"
danIDSS dalam karakteristik "on".
Dalam hal ini VP = VGS (tidak aktif)
memiliki rentang dari -0,5 V hingga -
6,0 V dan IDSS dari 1 mA hingga 5
mA.
Daftar Karakteristik Khas akan
mencakup berbagai kurva yang
menunjukkan caranya parameter
penting bervariasi dengan tegangan,
arus, suhu, dan frekuensi.
Click to edit Master title style
78
Operating Region
78
Click to edit Master title style
79
5. INSTRUMENTATION
79
Click to edit Master title style
80
6. IMPORTANT RELATIONSHIPS
80
Sejumlah persamaan penting dan karakteristik operasi untuk JFET
telah memperkenalkan yang sangat penting untuk analisis konfigurasi
dc dan acitu akan mengikuti.
Click to edit Master title style
81
7. DEPLETION-TYPE MOSFET
81
Basics Contruction
Konstruksi dasar MOSFET tipe n -penipisan saluran kemudian disediakan pada
Gambar 6.24
Tidak ada sambungan listrik langsung antara terminal gerbang dan saluran
sebuah MOSFET.
Tambahan:
Ini adalah lapisan isolasi 𝑆1 𝑂2 dalam konstruksi MOSFET yang bertanggung jawab atas input impedansi
tinggi yang sangat diinginkan dari perangkat.
Click to edit Master title style
82
Basics operation and characteristics
82
Click to edit Master title style
83
P-Chanel Deplesion-Type MOSFET
83
Click to edit Master title style
84
Symbol specification sheet, and
case contruction
84
Click to edit Master title style
85
8. ENHANCEMENT-TYPE MOSFET
85
Basic Contruction
Konstruksi dasar dari tipe MOSFET n-channel enhancement adalah
sbb:
Click to edit Master title style
86
β€œ
Untuk nilai-nilai VGS kurang dari level
ambang, arus pembuangan dari tipe
peningkatan MOSFET adalah 0 mA.
86
Click to edit Master title style
87
β€œ
87
Click to edit Master title style
88
p-Channel Enhancement-Type
MOSFETs
88
Pembangunan MOSFET tipe-channel-enhancement
persis kebalikan dari itu muncul pada Gambar 6.32,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 6.38 a
Click to edit Master title style
89
Symbol, Specification Sheets,
and Case Construction
89
Lembar spesifikasi untuk MOSFET tipe peningkatan
saluran-motorolan disediakan pada Gambar 6.40.
Click to edit Master title style
9090
Click to edit Master title style
9191
Click to edit Master title style
92
9. MOSFET HANDLING
92
Lapisan SiO2 yang tipis antara gerbang dan saluran MOSFET memiliki efek
positif memberikan karakteristik impedansi masukan-tinggi untuk perangkat,
tetapi karena sifatnya lapisan yang sangat tipis, ia memperkenalkan
kekhawatiran untuk penanganannya yang tidak ada untuk Transistor BJT atau
JFET.
Tegangan gerbang-ke-sumber maksimum biasanya disediakan dalam daftar
peringkat maksimum perangkat. Salah satu metode untuk memastikan bahwa
tegangan ini tidak terlampaui (mungkin olehefek sementara) untuk kedua
polaritas adalah untuk memperkenalkan dua dioda Zener, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar. 6.42
Click to edit Master title style
93
10. VMOS AND UMOS POWER MOSFETs
93
Salah satu kelemahan MOSFET
planar yang khas adalah
berkurangnya penanganan daya
(biasanya kurang dari 1 W) dan
level saat ini dibandingkan dengan
berbagai transistor bipolar. Namun,
melalui desain vertikal seperti yang
ditunjukkan untuk VMOS MOSFET
pada Gambar. 6.43a dan UMOS
MOSFET pada Gambar 6.43b,
daya dan level saat ini telah
meningkat bersama dengan
kecepatan switching yang lebih
tinggi dan mengurangi
pembuangan operasi.
VMOS MOSFET
UMOS MOSFET
Click to edit Master title style
94
β€œ
Secara umum, oleh karena itu
Power MOSFET telah mengurangi level resistensi "on" dan arus
dan daya yang lebih tinggi peringkat dari MOSFET planar.
Karakteristik penting tambahan dari konstruksi vertikal adalah:
Power MOSFET memiliki koefisien suhu positif, yang memerangi
kemungkinan pelarian termal.
Karakteristik positif lain dari konfigurasi vertikal adalah:
Tingkat penyimpanan pengisian yang berkurang menghasilkan
waktu switching yang lebih cepat untuk konstruksi vertikal
dibandingkan dengan konstruksi planar konvensional.
Bahkan, perangkat VMOS dan UMOS biasanya memiliki waktu
switching kurang dari setengahnya ditemui untuk transistor BJT
khas.
94
Click to edit Master title style
95
11. CMOS
95
β€’ CMOS - MOSFET saluran-p tambahan
dan MOSFET saluran-n pada media
yang sama.
β€’ Keuntungan:
β€’ Berguna dalam desain rangkaian logika
β€’ Impedansi input lebih tinggi
β€’ Kecepatan switching lebih cepat
β€’ Tingkat daya pengoperasian yang lebih
rendah
Click to edit Master title style
96
12. MESFETs
96
Click to edit Master title style
97
13. SUMMARY TABLE and 14. Summary
97
Click to edit Master title style
98
15. COMPUTER ANALYSIS
98
PSpice Windows
Click to edit Master title style
99
Chapter 7
BJT AC FET Biasing
Click to edit Master title style
100
7.1 INTRODUCTION
100
Variabel pengendali untuk transistor BJT adalah level saat ini,
sedangkan untuk FET, tegangan adalah variabel pengendali.
Click to edit Master title style
101
2. Fixed-Bias Configuration
101
Konfigurasi meliputi level ac Vi dan Vo dan kapasitor kopling.
Resistor hadir untuk memastikan bahwa Vi muncul pada input ke
amplifier FET untuk analisis AC.
Untuk analisis DC,
Kapasitor adalah sirkuit terbuka
dan
Penurunan tegangan nol pada RG
memungkinkan untuk mengganti
RG dengan hubungan arus pendek
Click to edit Master title style
102102
Click to edit Master title style
103
β€œ
Investigasi pendekatan grafis.
Menggunakan tabel di bawah ini, kami
dapat menggambar grafik
103
VGS ID
0 IDSS
0.3VP IDSS/2
0.5 IDSS/4
VP 0mA
Click to edit Master title style
104
Output Loop
104
DDDDDS RIVV ο€­ο€½
VVS 0ο€½
SDDS VVV ο€­ο€½
SDSD VVV  0ο€½SV
DSD VV ο€½
SGGS VVV ο€­ο€½
SGSG VVV  0ο€½SV
GSG VV ο€½
Click to edit Master title style
105
3. Self Bias Configuration
105
Konfigurasi self-bias menghilangkan kebutuhan akan
dua suplai dc.
VGS yang mengendalikan sekarang ditentukan oleh
tegangan pada resistor RS
Click to edit Master title style
106106
For the indicated input loop:
Mathematical approach:
rearrange and solve.
SDGS RIV ο€­ο€½
2
2
1
1
οƒ·οƒ·
οƒΈ
οƒΆ



ο€­ο€½
οƒ·οƒ·
οƒΈ
οƒΆ



ο€­ο€½
P
SD
DSSD
P
GS
DSSD
V
RI
II
V
V
II
Click to edit Master title style
107
β€œFor output loop
Apply KVL of output loop
Use ID = IS
107RDDDSDSD
SDS
DSDDDDS
VVVVV
RIV
RRIVV

ο€½
 )(
Click to edit Master title style
108
4. Voltage-Divider Biasing
108
Pengaturannya sama dengan BJT
tetapi analisis DC berbeda
Dalam BJT, IB memberikan tautan
ke sirkuit input dan output, di FET
VGS melakukan hal yang sama
Click to edit Master title style
109109
β€’ Sumber VDD dipisahkan
menjadi dua sumber setara
untuk memungkinkan
pemisahan lebih lanjut dari
daerah input dan output
jaringan.
β€’ IG = 0A, hukum Kirchoff saat ini
mensyaratkan bahwa IR1 = IR2
dan rangkaian ekivalen seri
yang muncul di sebelah kiri
gambar dapat digunakan untuk
menemukan level VG.
Click to edit Master title style
110
5. COMMON-GATE CONFIGURATION
110
Konfigurasi selanjutnya adalah di mana terminal gerbang dibumikan
dan sinyal input biasanya diterapkan ke terminal sumber dan sinyal
output diperoleh di terminal drain seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 7.23a. Jaringan juga dapat digambarkan seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 7.23b.
Click to edit Master title style
111111
Click to edit Master title style
112112
6. Special Case: VGSa = 0
Click to edit Master title style
113
7. DEPLETION-TYPE MOSFETs
113
Kesamaan dalam penampilan antara kurva transfer JFET dan tipe
MOSFET penipisan memungkinkan analisis yang sama dari masing-
masing dalam domain dc. Perbedaan utama antara keduanya adalah fakta
bahwa MOSFET tipe deplesi mengizinkan titik operasi dengan nilai positif
V GS dan level ID yang melebihi IDSS. Faktanya, untuk semua konfigurasi
yang dibahas sejauh ini, analisisnya sama jika JFET digantikan oleh
MOSFET tipe deplesi. Bagian analisis yang tidak ditentukan hanyalah
bagaimana memplot persamaan Shockley untuk nilai positif V GS.
Seberapa jauh ke wilayah nilai positif V GS dan nilai I D lebih besar dari
I DSS apakah kurva transfer harus diperluas? Untuk sebagian besar
situasi, kisaran yang diperlukan ini akan didefinisikan dengan cukup baik
oleh parameter MOSFET dan garis bias yang dihasilkan dari jaringan.
Beberapa contoh akan mengungkapkan pengaruh perubahan perangkat
pada analisis yang dihasilkan.
Click to edit Master title style
114
8. ENHANCEMENT-TYPE MOSFETs
114
Click to edit Master title style
115
9. SUMMARY TABLE
115
Click to edit Master title style
116116
Click to edit Master title style
117
10. COMBINATION NETWORKS
117
Sekarang setelah analisis dc dari berbagai konfigurasi BJT dan FET
terbentuk, kesempatan untuk menganalisis jaringan dengan kedua jenis
perangkat hadir dengan sendirinya. Pada dasarnya, analisis ini hanya
mengharuskan kita terlebih dahulu mendekati perangkat yang akan
memberikan tegangan terminal atau level arus. Pintu kemudian biasanya
terbuka untuk menghitung jumlah lain dan berkonsentrasi pada sisa yang
tidak diketahui. Ini biasanya merupakan masalah yang sangat menarik
karena tantangan menemukan pembukaan dan kemudian menggunakan
hasil dari beberapa bagian terakhir dan Bab 4 untuk menemukan jumlah
penting untuk setiap perangkat. Persamaan dan hubungan yang
digunakan hanyalah persamaan yang telah kami gunakan pada lebih dari
satu kesempatan β€” tidak perlu mengembangkan metode analisis baru.
Click to edit Master title style
118
11. Design
118
Proses desain adalah fungsi dari area aplikasi, tingkat amplifikasi
yang diinginkan, kekuatan sinyal, dan kondisi operasi. Langkah
pertama biasanya untuk menetapkan tingkat operasi dc yang tepat.
Click to edit Master title style
119
12. TROUBLESHOOTING
119
β€’ Pengembangan teknik pemecahan masalah
yang baik terutama berasal dari pengalaman dan
tingkat kepercayaan pada apa yang diharapkan
dan mengapa. Ada, tentu saja, saat ketikaalasan
untuk respons aneh tampaknya menghilang
secara misterius saat Anda memeriksa jaringan.
β€’ Dalam kasus seperti itu, yang terbaik adalah
tidak bernapas lega dan melanjutkan konstruksi.
Penyebab situasi sensitif "bikin atau rusak" harus
ditemukan dan diperbaiki, atau mungkin terulang
kembali pada saat yang paling tidak tepat.
Click to edit Master title style
120
13. p -CHANNEL FETs
120
β€’ Analisis sejauh ini hanya terbatas pada FET kanal. Untuk p-channel
FET, gambar cermin dari kurva transfer digunakan, dan arah arus
yang ditentukan dibalik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.56
untuk berbagai jenis FET.
Click to edit Master title style
121121
Click to edit Master title style
122
14. UNIVERSAL JFET BIAS CURVE
122
Karena solusi dc dari konfigurasi FET membutuhkan gambar kurva
transfer untuk setiap analisis, kurva universal dikembangkan yang
dapat digunakan untuk semua level IDSS dan Vp
Click to edit Master title style
123123
Click to edit Master title style
124
15. PRACTICAL APPLICATIONS
124
β€’ Tegangan-Kontrol Resistor (Noninverting Amplifier)
Salah satu aplikasi yang paling umum dari JFET adalah sebagai resistor variabel yang nilai
resistaninya dikendalikan oleh tegangan dc yang diterapkan di terminal gerbang. Pada Gambar
7.63a, wilayah linier dari transistor JFET telah ditunjukkan dengan jelas. Perhatikan bahwa di
wilayah ini, semua kurva dimulai dari titik asal dan mengikuti jalur yang cukup lurus karena
tegangan drain-tosource dan arus drain meningkat. Ingat dari kursus dc dasar Anda bahwa plot
resistor tetap tidak lebih dari garis lurus dengan asalnya di persimpangan sumbu.
Click to edit Master title style
125125
Click to edit Master title style
126
β€œ
Timer Network
126
Isolasi tinggi antara gerbang dan saluran drainase
memungkinkan desain yang relatif simpletimer seperti
yang ditunjukkan pada Gambar. 7.67. Sakelar adalah
sakelar yang biasanya terbuka (TIDAK) yang ketika
ditutup akan memendekkan kapasitor dan menyebabkan
tegangan terminalnya turun dengan cepat ke 0 V.
Click to edit Master title style
127
β€œ
Sistem Fiber Optik (serat fiber)
127
Pengenalan teknologi serat optik telah memiliki efek dramatis pada industri
komunikasi. Kapasitas pembawa informasi dari kabel serat optik secara
signifikan lebih besar dari yang disediakan oleh metode konvensional dengan
masing-masing pasangan kawat. Selain itu, ukuran kabel berkurang, kabel
lebih murah, crosstalk karena efek elektromagnetik antara konduktor pembawa
saat ini dihilangkan, dan pikap suara karena gangguan eksternal seperti kilat
dihilangkan.
Click to edit Master title style
128
β€œ
MOSFET Relay Driver
128
Driver relay MOSFET yang akan dijelaskan dalam bagian ini adalah contoh
yang sangat baik tentang bagaimana FET dapat digunakan untuk
menggerakkan jaringan arus tinggi / tegangan tinggi tanpa menarik arus atau
daya dari sirkuit penggerak. Impedansi input FET yang tinggi pada dasarnya
mengisolasi dua bagian jaringan tanpa memerlukan hubungan optik atau
elektromagnetik. Jaringan yang akan diuraikan dapat digunakan untuk berbagai
aplikasi, tetapi aplikasi kita akan terbatas pada sistem alarm yang diaktifkan
ketika seseorang atau sesuatu melewati bidang cahaya yang ditransmisikan.
Click to edit Master title style
129
16. SUMMARY
129
1. Konfigurasi bias tetap memiliki, seperti yang dinyatakan label, tegangan dc tetap diterapkan dari gerbang ke sumber
untuk menetapkan titik operasi.
2. Hubungan nonlinear antara tegangan gerbang-ke-sumber dan arus tiriskan dari JFET mensyaratkan bahwa solusi
grafis atau matematika (yang melibatkan solusi dari dua persamaan simultan) digunakan untuk menentukan titik
diam operasi.
3. Semua tegangan dengan satu subskrip menentukan tegangan dari titik tertentu ke arde.
4. Konfigurasi bias diri ditentukan oleh persamaan untuk V GS yang akan selalu melewati titik asal. Titik lain yang
ditentukan oleh persamaan biasing akan membentuk garis lurus untuk mewakili jaringan biasing.
5. F atau konfigurasi biasing pembagi tegangan, kita selalu dapat mengasumsikan bahwa arus gerbang adalah 0 A
untuk memungkinkan isolasi jaringan pembagi tegangan dari bagian keluaran. Tegangan gate-to-ground yang
dihasilkan akan selalu positif untuk n-channel JFET dan negatif untuk p-channel JFET. Peningkatan nilai RS
menghasilkan nilai diam I D yang lebih rendah dan nilai V GS yang lebih negative
6. . Metode analisis yang diterapkan pada MOSFET tipe deplesi sama dengan yang diterapkan pada JFET, dengan
satu-satunya perbedaan adalah titik operasi yang memungkinkan dengan level I D di atas nilai I DSS. .
7. Karakteristik dan metode analisis yang diterapkan pada MOSFET tipe-peningkatan sama sekali berbeda dari JFET
dan MOSFET tipe-deplesi. Untuk nilai-nilai V GS kurang dari nilai ambang, arus pembuangan adalah 0 A.
8. Ketika menganalisis jaringan dengan berbagai perangkat, pertama-tama bekerja dengan wilayah jaringan yang akan
memberikan tegangan atau level saat ini menggunakan hubungan dasar terkait dengan perangkat tersebut.
Kemudian gunakan level itu dan persamaan yang sesuai untuk mencari level tegangan atau arus lain dari jaringan di
wilayah sekitar sistem.
Click to edit Master title style
130130
9. Proses desain seringkali membutuhkan menemukan level resistansi untuk
menetapkan voltase atau level arus yang diinginkan. Dengan mengingat hal ini,
ingatlah bahwa level resistensi ditentukan oleh tegangan melintasi resistor dibagi
dengan arus melalui resistor. Dalam proses desain, kedua kuantitas ini sering
tersedia untuk elemen resistif tertentu.
10. Kemampuan untuk memecahkan masalah jaringan membutuhkan pemahaman yang
jelas dan tegas tentang perilaku terminal masing-masing perangkat dalam jaringan.
Pengetahuan itu akan memberikanperkiraan level tegangan kerja titik-titik tertentu
dari jaringan, yang dapat diperiksa dengan voltmeter. Bagian ohmmeter multimeter
sangat membantu dalam memastikan bahwa ada koneksi yang benar antara semua
elemen jaringan.
11. Analisis p-channel FET adalah sama dengan yang diterapkan pada n-channel FET
kecuali untuk kenyataan bahwa semua tegangan akan memiliki polaritas yang
berlawanan dan arus
Click to edit Master title style
131
17. COMPUTER ANALYSIS
131
PSpice Windows
1. JFET Voltage-Divider Configuration
2. Combination Network
Click to edit Master title style
132132
Multisim
Click to edit Master title style
133
Terimakasih ^_^

More Related Content

Similar to 1806068 ibrohim

DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
Lusiana Diyan
Β 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
Lusiana Diyan
Β 
Litar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasaLitar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasa
Mohamad Husni Ramli
Β 
Pembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu dayaPembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu daya
annisaaamalia149
Β 
Materi bab 3 hpf
Materi bab 3 hpfMateri bab 3 hpf
Materi bab 3 hpf
Novita Lestari
Β 
Pembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu dayaPembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu daya
annisaaamalia149
Β 
Penguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxPenguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptx
IchsanLuga1
Β 
KELOMPOK 7_Inverter Baterai_RESD 7B.pptx
KELOMPOK 7_Inverter Baterai_RESD 7B.pptxKELOMPOK 7_Inverter Baterai_RESD 7B.pptx
KELOMPOK 7_Inverter Baterai_RESD 7B.pptx
ssuserb226cd
Β 
P2 eldas
P2 eldasP2 eldas
P2 eldas
yogi wijaya
Β 
Un smk teori kejuruan elektronika industri 2014 2015
Un smk teori kejuruan elektronika industri 2014 2015Un smk teori kejuruan elektronika industri 2014 2015
Un smk teori kejuruan elektronika industri 2014 2015
Hadi Nursyam
Β 
SCR, UJT, TRIAC, DIAC
SCR, UJT, TRIAC, DIACSCR, UJT, TRIAC, DIAC
SCR, UJT, TRIAC, DIAC
Ghins GO
Β 
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Fahmy Akbar Aparat
Β 
rangkaian listrik
rangkaian listrikrangkaian listrik
rangkaian listrik
Muji Ajhaei Ajhaei
Β 
Karakteristik transistor by zaid abdurrahman universitas tidar
Karakteristik transistor by zaid abdurrahman universitas tidarKarakteristik transistor by zaid abdurrahman universitas tidar
Karakteristik transistor by zaid abdurrahman universitas tidar
zaidabdrrhmns
Β 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
Rizky211141
Β 
Converter
ConverterConverter
Converter
agus tiadi
Β 
Rangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorRangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulator
Firda Purbandari
Β 

Similar to 1806068 ibrohim (20)

DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
Β 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
Β 
Litar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasaLitar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasa
Β 
Pembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu dayaPembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu daya
Β 
Materi bab 3 hpf
Materi bab 3 hpfMateri bab 3 hpf
Materi bab 3 hpf
Β 
Pembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu dayaPembuatan alat catu daya
Pembuatan alat catu daya
Β 
Ttt 1&2
Ttt 1&2Ttt 1&2
Ttt 1&2
Β 
Penguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxPenguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptx
Β 
KELOMPOK 7_Inverter Baterai_RESD 7B.pptx
KELOMPOK 7_Inverter Baterai_RESD 7B.pptxKELOMPOK 7_Inverter Baterai_RESD 7B.pptx
KELOMPOK 7_Inverter Baterai_RESD 7B.pptx
Β 
P2 eldas
P2 eldasP2 eldas
P2 eldas
Β 
Un smk teori kejuruan elektronika industri 2014 2015
Un smk teori kejuruan elektronika industri 2014 2015Un smk teori kejuruan elektronika industri 2014 2015
Un smk teori kejuruan elektronika industri 2014 2015
Β 
SCR, UJT, TRIAC, DIAC
SCR, UJT, TRIAC, DIACSCR, UJT, TRIAC, DIAC
SCR, UJT, TRIAC, DIAC
Β 
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Β 
rangkaian listrik
rangkaian listrikrangkaian listrik
rangkaian listrik
Β 
Karakteristik transistor by zaid abdurrahman universitas tidar
Karakteristik transistor by zaid abdurrahman universitas tidarKarakteristik transistor by zaid abdurrahman universitas tidar
Karakteristik transistor by zaid abdurrahman universitas tidar
Β 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
Β 
Charging system ruri
Charging system ruriCharging system ruri
Charging system ruri
Β 
Converter
ConverterConverter
Converter
Β 
Modul vi
Modul viModul vi
Modul vi
Β 
Rangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulatorRangkaian dioda dan regulator
Rangkaian dioda dan regulator
Β 

More from Ibrohim Ibrohim

Tugas kuis spte
Tugas kuis spteTugas kuis spte
Tugas kuis spte
Ibrohim Ibrohim
Β 
Kuis spte
Kuis spteKuis spte
Kuis spte
Ibrohim Ibrohim
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Ibrohim Ibrohim
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Ibrohim Ibrohim
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Ibrohim Ibrohim
Β 
Pdte praktikum 4
Pdte   praktikum 4Pdte   praktikum 4
Pdte praktikum 4
Ibrohim Ibrohim
Β 
Pdte praktikum 3
Pdte   praktikum 3Pdte   praktikum 3
Pdte praktikum 3
Ibrohim Ibrohim
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Ibrohim Ibrohim
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Ibrohim Ibrohim
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Ibrohim Ibrohim
Β 
Instalasi listrik penerangan lanjutan
Instalasi listrik penerangan lanjutanInstalasi listrik penerangan lanjutan
Instalasi listrik penerangan lanjutan
Ibrohim Ibrohim
Β 
Instalasi listrik penerangan lanjutan 1
Instalasi listrik penerangan lanjutan 1Instalasi listrik penerangan lanjutan 1
Instalasi listrik penerangan lanjutan 1
Ibrohim Ibrohim
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Ibrohim Ibrohim
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Ibrohim Ibrohim
Β 
Ubedd
UbeddUbedd
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Ibrohim Ibrohim
Β 
Tugas pdte
Tugas pdteTugas pdte
Tugas pdte
Ibrohim Ibrohim
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Ibrohim Ibrohim
Β 
8380 jobsheet praktikum
8380 jobsheet praktikum8380 jobsheet praktikum
8380 jobsheet praktikum
Ibrohim Ibrohim
Β 
Essay praktikum dasar teknik elektro
Essay praktikum dasar teknik elektroEssay praktikum dasar teknik elektro
Essay praktikum dasar teknik elektro
Ibrohim Ibrohim
Β 

More from Ibrohim Ibrohim (20)

Tugas kuis spte
Tugas kuis spteTugas kuis spte
Tugas kuis spte
Β 
Kuis spte
Kuis spteKuis spte
Kuis spte
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Β 
Pdte praktikum 4
Pdte   praktikum 4Pdte   praktikum 4
Pdte praktikum 4
Β 
Pdte praktikum 3
Pdte   praktikum 3Pdte   praktikum 3
Pdte praktikum 3
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Β 
Instalasi listrik penerangan lanjutan
Instalasi listrik penerangan lanjutanInstalasi listrik penerangan lanjutan
Instalasi listrik penerangan lanjutan
Β 
Instalasi listrik penerangan lanjutan 1
Instalasi listrik penerangan lanjutan 1Instalasi listrik penerangan lanjutan 1
Instalasi listrik penerangan lanjutan 1
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Β 
Ubedd
UbeddUbedd
Ubedd
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Β 
Tugas pdte
Tugas pdteTugas pdte
Tugas pdte
Β 
1806068 ibrohim - pte a
1806068   ibrohim - pte a1806068   ibrohim - pte a
1806068 ibrohim - pte a
Β 
8380 jobsheet praktikum
8380 jobsheet praktikum8380 jobsheet praktikum
8380 jobsheet praktikum
Β 
Essay praktikum dasar teknik elektro
Essay praktikum dasar teknik elektroEssay praktikum dasar teknik elektro
Essay praktikum dasar teknik elektro
Β 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Β 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Β 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Β 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Β 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Β 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
Β 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
Β 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Β 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Β 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Β 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Β 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Β 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Β 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Β 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
Β 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Β 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Β 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Β 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Β 

1806068 ibrohim

  • 1. Click to edit Master title style 1 Electronic Devices and Circuit Theory Chapter 5 – Chapter 7 N AMA : IBR OH IM N IM : 18 0 6 0 6 8 KELAS : PTE - A
  • 2. Click to edit Master title style 2 Chapter 5 BJT AC Analysis
  • 3. Click to edit Master title style 3 1. Introduction Yang menjadi perhatian pertama kami dalam analisis ac sinusoidal dari jaringan transistor adalah besarnya sinyal input. Ini akan menentukan apakah teknik sinyal kecil atau sinyal besar harus diterapkan. Ada tiga model yang biasa digunakan dalam analisis sinyal kecil dari jaringan transistor: model r, model p hybrid, dan model setara hibrida. Bab ini memperkenalkan ketiganya tetapi menekankan re model. 3
  • 4. Click to edit Master title style 4 2. AMPLIFICATION IN THE AC DOMAIN β€’ Teorema superposisi berlaku untuk analisis dan desain dc dan ac komponen jaringan BJT, memungkinkan pemisahan analisis dc dan tanggapan ac dari sistem. β€’ Nilai puncak ke puncak dari arus keluaran jauh melebihi arus kendali β€’ Setelah analisis DC selesai. Respons AC dapat ditentukan menggunakan analisis AC sepenuhnya. 4 Steady current established by a dc supply. Effect of a control element on the steady-state flow of the electrical system of Fig. 5.1 .
  • 5. Click to edit Master title style 5 3. BJT TRANSISTOR MODELING Model adalah kombinasi elemen rangkaian, dipilih dengan benar, yang paling mendekati perilaku aktual perangkat semikonduktor dalam kondisi operasi tertentu. 5 Jika diganti ke sumber Listrik AC
  • 6. Click to edit Master title style 6 Berikut merupakan model equivalen dari rangkaian diatas: M a r i k i t a t e l i t i l e b i h l a n j u t G a m b a r 5 . 7 d a n m e n g i d e n t i f i k a s i j u m l a h p e n t i n g y a n g h a r u s d i t e n t u k a n u n t u k s i s t e m . K a r e n a k i t a t a h u b a h wa t r a n s i s t o r a d a l a h p e r a n g k a t p e n g u a t , k i t a a k a n m e n g h a r a p k a n b e b e r a p a i n d i k a s i t e n t a n g b a g a i m a n a t e g a n g a n o u t p u t V o t e r k a i t d e n g a n t e g a n g a n i n p u t V i - g a i n t e g a n g a n . C a t a t a n d a l a m G a m b a r. 5 . 7 u n t u k k o n f i g u r a s i i n i b a h wa p e n g u a t a n s a a t i n i d i t e n t u k a n o l e h A i = I o > I i . 6
  • 7. Click to edit Master title style 7 Singkatnya, oleh karena itu, ekuivalen ac dari jaringan transistor diperoleh dengan: 1. Mengatur semua sumber dc ke nol dan menggantinya dengan ekivalensi hubung singkat 2. Mengganti semua kapasitor dengan ekivalensi hubung singkat 3. Menghapus semua elemen yang dilewati oleh ekuivalen hubung-pendek yang diperkenalkan oleh langkah 1 dan 2 4. Menggambar ulang jaringan dalam bentuk yang lebih nyaman dan logis 7
  • 8. Click to edit Master title style 8 4. THE re TRANSISTOR MODELB J T S p a d a d a s a r n y a a d a l a h p e r a n g k a t y a n g d i k e n d a l i k a n s a a t i n i , o l e h k a r e n a i t u m o d e l 𝒓 _ 𝒆 m e n g g u n a k a n d i o d a d a n s u m b e r a r u s u n t u k m e n d u p l i k a s i p e r i l a k u t r a n s i s t o r Common-Emitter Configuration K a r e n a n y a , s i r k u i t e k i v a l e n t e l a h d i t e n t u k a n u n t u k k a r a k t e r i s t i k i d e a l G a m b a r 5 . 11 , t e t a p i s e k a r a n g s i r k u i t i n p u t d a n o u t p u t d i i s o l a s i d a n h a n y a d i h u b u n g k a n o l e h s u m b e r y a n g d i k o n t r o l β€” s u a t u b e n t u k y a n g j a u h l e b i h m u d a h d i g u n a k a n k e t i k a m e n g a n a l i s i s j a r i n g a n . 8
  • 9. Click to edit Master title style 9 β€œ Early Voltage Saat arus basis meningkatkan kemiringan garis meningkat, menghasilkan peningkatan impedansi output dengan peningkatan arus basis dan arus kolektor. Untuk pengumpul dan arus basis tertentu seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 5 .15, impedansi keluaran dapat ditemukan menggunakan persamaan berikut: 9
  • 10. Click to edit Master title style 10 Common-Base Configuration 10 Dalam kasus ini, bagaimanapun, sumber terkontrol mendefinisikan arus kolektor seperti yang disisipkan pada Gambar 5.17b berlawanan arah dengan sumber terkontrol dari konfigurasi common- emitor. Arah arus kolektor dalam rangkaian keluaran sekarang berlawanan dengan arus keluaran yang ditentukan. Ia jaringan F ig. 5, 18 oleh karena itu merupakan rangkaian ekivalen yang sangat baik untuk analisis konfigurasi paling umum. Ini mirip dalam banyak hal dengan konfigurasi common-emitor. Secara umum, konfigurasi common-base memiliki impedansi input yang sangat rendah karena pada dasarnya hanya r e. Nilai tipikal berkembang dari beberapa ohm hingga mungkin 50. Impedansi keluaran biasanya akan meluas ke kisaran megohm. Karena arus output berlawanan dengan arah I o yang ditentukan, Anda akan menemukan dalam analisis untuk mengikuti bahwa tidak ada pergeseran fasa antara tegangan input dan output. Untuk konfigurasi common-emitor terdapat pergeseran fasa 180 Β°.
  • 11. Click to edit Master title style 1111 Common-Collector Configuration Untuk konfigurasi common-collector, model yang ditentukan untuk konfigurasi common-emitor pada Gambar 5.16 biasanya diterapkan daripada mendefinisikan model untuk konfigurasi common-collector. Dalam bab-bab berikutnya, sejumlah konfigurasi kolektor-umum akan diselidiki, dan efek penggunaan model yang sama akan menjadi sangat jelas. npn versus pnp Analisis dc tentang konfigurasi npn dan pnp sangat berbeda dalam arti bahwa arus akan memiliki arah yang berlawanan dan tegangan berlawanan polaritas. Namun, untuk analisis ac di mana sinyal akan maju antara nilai positif dan negatif, rangkaian ekuivalen ac akan sama.
  • 12. Click to edit Master title style 12 5. COMMON-EMITTER FIXED-BIAS CONFIGURATION 12 Model-model transistor yang baru saja diperkenalkan sekarang akan digunakan untuk melakukan analisis sinyal kecil dari sejumlah konfigurasi jaringan transistor standar. Jaringan yang dianalisis mewakili sebagian besar yang muncul dalam praktik. Analisis ac sinyal kecil dimulai dengan menghilangkan efek dc dari V CC dan mengganti kapasitor pemblokiran dc C1 dan C2 dengan ekivalen hubung singkat, menghasilkan jaringan Gambar 5.21.
  • 13. Click to edit Master title style 1313 Saya adalah pengumpul arus. Analisis ac sinyal kecil dimulai dengan menghilangkan efek dc dari V CC dan mengganti kapasitor pemblokiran dc C1 dan C2 dengan ekivalen hubung singkat, menghasilkan jaringan Gambar 5.21. π’π’Š Gambar 5.22 dengan jelas menunjukkan sbb: Untuk sebagian besar situasi, 𝑹 𝑩 lebih besar daripada bre oleh lebih dari faktor 10 (recall dari analisis elemen paralel bahwa tahanan total dari dua resistor paralel adalah selalu kurang dari yang terkecil dan sangat dekat dengan yang terkecil jika ada yang jauh lebih besar dari lainnya), memungkinkan perkiraan berikut:
  • 14. Click to edit Master title style 1414 𝒁 𝒐 Ingatlah bahwa impedansi keluaran sistem apa pun didefinisikan sebagai impedans 𝒁 𝒐 ditentukan ketika π‘½π’Š = 0. Untuk Gambar 5.22, ketika π‘½π’Š = 0, π‘°π’Š = 𝑰 𝒃 = 0, menghasilkan kesetaraan opencircuit ntuk sumber saat ini. Hasilnya adalah konfigurasi Gambar 5.23. Kita punya Jika 𝒓 𝟎 β‰₯ 10 𝑹 π‘ͺ, aproksimasi 𝑹 π‘ͺII𝒓 𝟎 β‰… 𝑹 π‘ͺ sering diterapkan sbb:
  • 15. Click to edit Master title style 15 β€œ 𝑨 𝑽 Resistor 𝒓 𝟎 dan 𝑹 π‘ͺ paralel sbb: Dari persamaan diatas bahwa 𝛽 tidak ada meskipun 𝛽 harus digunakan untuk menentukan 𝒓 𝟎 15
  • 16. Click to edit Master title style 1616 Hubungan Fase Tanda negatif dalam persamaan yang dihasilkan untuk 𝑨_𝑽 menunjukkan bahwa 180 Β°pergeseran fasa terjadi antara sinyal input dan output, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.24. Adalah ahasil dari fakta bahwa 〖𝛽𝐼〗_𝑏 membentuk arus melalui 𝑹_π‘ͺ yang akan menghasilkan tegangan 𝑹_π‘ͺ, kebalikan dari yang didefinisikan oleh 𝑽_𝒐.
  • 17. Click to edit Master title style 17 6. Voltage-Divider Bias 17 β€’ model re mengharuskan Anda menentukan , re, and ro.
  • 18. Click to edit Master title style 18 Divider Bias Calculations 18 Input impedance ei 21 Ξ²r||RZ R||RR ο‚’ο€½ ο€½ο‚’ Output impedance Co 10RrCo oCo RZ r||RZ  ο€½ Voltage gain Co 10Rr e C i o v e oC i o v r R V V A r r||R V V A  ο€­ ο€½ο€½ Current gain eCo Co r10R,10Rr i o i 10Rr ei o i eCo o i o i I I A rR R I I A )rR)(R(r rR I I A  ο‚³       ο€½ο€½ Current gain from Av C i vi R Z AA ο€­ο€½
  • 19. Click to edit Master title style 19 7. CE EMITTER-BIAS CONFIGURATION 19
  • 20. Click to edit Master title style 2020 β€’ Menerapkan hukum tegangan Kirchhoff ke sisi input pada Gambar 5.30 menghasilkan : β€’ Dan impedansi input yang melihat ke jaringan di sebelah kanan 𝑹_𝑩 adalah :
  • 21. Click to edit Master title style 21 8. EMITTER-FOLLOWER CONFIGURATION 21 1. Input diterapkan ke pangkalan 2. Output dari kolektor
  • 22. Click to edit Master title style 22 β€œ Ini juga dikenal sebagai konfigurasi common- collector. Input diterapkan ke basis dan output diambil dari emitor. Tidak ada pergeseran fasa antara input dan output. 22
  • 23. Click to edit Master title style 23 9. COMMON-BASE CONFIGURATION 23 β€’ Input diterapkan ke emitor β€’ Keluaran diambil dari kolektor β€’ Impedansi input rendah. β€’ Impedansi output tinggi β€’ Keuntungan saat ini kurang dari satu β€’ Gain tegangan sangat tinggi β€’ Tidak ada pergeseran fasa di antara input dan output
  • 24. Click to edit Master title style 24 Perhitungan 24 eEi r||RZ ο€½ Co RZ ο€½ e C e C i o v r R r R V V A   ο€½ο€½ 1 I I A i o i  Impedansi Input: Impedansi Output : Tegangan gain: Arus gain:
  • 25. Click to edit Master title style 25 10. Collector Feedback Configuration β€’ Variasi dari konfigurasi bias-tetap umum-emitor β€’ Input diterapkan ke pangkalan β€’ Keluaran diambil dari kolektor β€’ Ada pergeseran fase 180 derajat antara input dan output 25
  • 26. Click to edit Master title style 26 Perhitungan 26 F C e i R R Ξ² r Z  ο€½ 1 FCo R||RZ  e C i o v r R V V A ο€­ο€½ο€½ C F i o i CF F i o i R R I I A Ξ²RR Ξ²R I I A   ο€½ο€½ Impedansi Input : Impedansi Output Tegangan gain: Arus gain:
  • 27. Click to edit Master title style 27 11. COLLECTOR DC FEEDBACK CONFIGURATION 27 π’π’Š 𝒁 𝒐 𝑨 𝒓 Pada frekuensi atau frekuensi operasi, kapasitor akan menganggap arus pendek setara dengan tanah karena tingkat impedansinya yang rendah dibandingkan dengan elemen lain dari jaringan. Rangkaian ekivalen ac sinyal kecil kemudian akan muncul seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 5.51
  • 28. Click to edit Master title style 2828 Analisis yang diikuti akan menunjukkan bahwa: β€’ Gain tegangan yang dimuat dari sebuah amplifier selalu kurang dari gain tanpa beban. Selanjutnya: β€’ Keuntungan yang diperoleh dengan resistansi sumber di tempat akan selalu kurang dari itu diperoleh dalam kondisi dimuat atau diturunkan karena penurunan tegangan yang diterapkanresistansi sumber. β€’ Untuk konfigurasi yang sama 𝑨 𝑽𝑡𝑳 > 𝑨 𝑽𝑳 > 𝑨 𝑽𝑺 β€’ Untuk desain tertentu, semakin besar tingkat RL, semakin besar tingkat perolehan ac. Selain itu: β€’ Untuk penguat tertentu, semakin kecil resistansi internal sumber sinyal, semakin besar keuntungan keseluruhan. β€’ Untuk jaringan apa pun, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.54 yang memiliki kapasitor kopling, sumber dan resistansi beban tidak mempengaruhi level biasing dc.
  • 29. Click to edit Master title style 2929 Impedansi masukan Impedansi keluaran Impedansi keluaran rendah Impedansi input tinggi
  • 30. Click to edit Master title style 30 12. EFFECT OF RL AND RS 30 Effects of RL: Effects of RL and RS: L i vi oL vNLL i o v R R AA RR AR V V A ο€­ο€½  ο€½ο€½ L is vsis vNL oL L si i s o vs R RR AA A RR R RR R V V A  ο€­ο€½  ο€½ο€½
  • 31. Click to edit Master title style 31 13. DETERMINING THE CURRENT GAIN 31 Untuk setiap konfigurasi transistor, penguatan arus dapat ditentukan secara langsung dari penguatan tegangan, beban yang ditentukan, dan impedansi input.
  • 32. Click to edit Master title style 32 14. SUMMARY TABLES 32
  • 33. Click to edit Master title style 3333
  • 34. Click to edit Master title style 3434
  • 35. Click to edit Master title style 3535
  • 36. Click to edit Master title style 3636
  • 37. Click to edit Master title style 37 15. TWO-PORT SYSTEMS APPROACH 37 Resistansi masukan Resistansi keluaran Menerapkan aturan pembagi tegangan ke hasil sirkuit keluaran:
  • 38. Click to edit Master title style 38 β€œ Parameter γ€– 𝒁〗_π’Š dan γ€– 𝑨〗_𝑽𝑡𝑳 dari sistem dua-port tidak terpengaruh oleh resistansi internal dari sumber yang diterapkan 38 Impedansi keluaran dapat dipengaruhi oleh besarnya 𝑹 𝒔.
  • 39. Click to edit Master title style 39 16. CASCADED SYSTEMS 39 β€’ Output dari satu amplifier adalah input ke amplifier berikutnya β€’ Gain tegangan keseluruhan ditentukan oleh produk dari keuntungan masing-masing tahap β€’ Sirkuit bias DC diisolasi satu sama lain oleh kapasitor kopling β€’ Perhitungan DC tidak tergantung pada cascading β€’ Perhitungan AC untuk gain dan impedansi saling bergantung
  • 40. Click to edit Master title style 40 β€œDengan: 40
  • 41. Click to edit Master title style 41 17. DARLINGTON CONNECTION 41 The Darlington circuit provides very high current gain, equal to the product of the individual current gains: D = 1 2 The practical significance is that the circuit provides a very high input impedance.
  • 42. Click to edit Master title style 42 Emitter-Follower Configuration 42 β€’ Penguat Darlington yang digunakan dalam konfigurasi emitor-pengikut muncul pada Gambar 5.75. Itu Dampak utama penggunaan konfigurasi Darlington adalah impedansi input yang jauh lebih besar daripada yang diperoleh dengan jaringan transistor tunggal. Keuntungan saat ini juga lebih besar, tetapi tegangan gain untuk konfigurasi transistor-tunggal atau Darlington tetap sedikit kurang dari satu. β€’ DC Bias Arus case ditentukan dengan menggunakan versi Persamaan yang dimodifikasi. Sekarang ada dua tegangan basis-ke-emitor turun untuk memasukkan dan beta dari satu transistor digantikan oleh kombinasi Darlington dari Persamaan di slide sebelumnya.
  • 43. Click to edit Master title style 4343
  • 44. Click to edit Master title style 44 Voltage-Divider Amplifier 44 DC Bias Sekarang mari kita menyelidiki efek konfigurasi Darlington dalam konfigurasi amplifier dasar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.82. Perhatikan bahwa sekarang ada kolektor resistor 𝑹 𝒄, dan terminal emitor dari sirkuit Darlington terhubung ke ground untuk kondisi ac. Seperti dicatat pada Gambar 5.82, beta dari masing-masing transistor disediakan bersama dengan tegangan yang dihasilkan dari basis ke emitor.
  • 45. Click to edit Master title style 45 Packaged Darlington Amplifier 45 Karena koneksi Darlington sangat populer, sejumlah produsen menyediakan unit yang dikemas seperti ditunjukkan pada Gambar 5.85. Biasanya, kedua BJT dibangun di atas sebuah chip tunggal daripada unit BJT terpisah. Perhatikan bahwa hanya satu set pengumpul, basis, dan terminal emitor disediakan untuk setiap konfigurasi. Ini, tentu saja, adalah dasar dari transistor 𝑸 𝟏, pengumpul 𝑸 𝟏 dan 𝑸 𝟐, dan emitor 𝑸 𝟐.
  • 46. Click to edit Master title style 46 β€œ Dalam format paket jaringan Gambar 5.75 akan muncul seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 5.87. Menggunakan 𝜷 𝑫 dan nilai yang diberikan dari 𝑽 𝑩𝑬 (= 𝑽 π‘©π‘¬πŸ + 𝑽 π‘©π‘¬πŸ), semua persamaan muncul dibagian ini dapat diterapkan. 46
  • 47. Click to edit Master title style 47 18. FEEDBACK PAIR 47 Ini adalah rangkaian dua transistor yang beroperasi seperti sepasang Darlington, tetapi ini bukan pasangan Darlington. Ini memiliki karakteristik yang serupa: β€’ Gain tinggi saat ini β€’ Gain tegangan dekat satu β€’ Impedansi output rendah β€’ Impedansi input tinggi Perbedaannya adalah bahwa Darlington menggunakan sepasang transistor sejenis, sedangkan konfigurasi umpan balik menggunakan transistor pelengkap.
  • 48. Click to edit Master title style 48 19. THE HYBRID EQUIVALENT MODEL 48 Model 𝒓 𝒐 memiliki keunggulan bahwa parameternya ditentukan oleh kondisi operasi aktual, memiliki keunggulan bahwa parameternya ditentukan oleh kondisi operasi aktual. Sedangkan Parameter rangkaian ekivalen hibrida didefinisikan secara umum untuk semua kondisi operasi. 𝒉 𝟏𝟏 Jika kita secara sewenang-wenang mengatur 𝑽 𝟎 = 0 (hubung singkat terminal output) dan selesaikan untuk 𝒉 𝟏𝟏 sbb:
  • 49. Click to edit Master title style 4949 𝒉 𝟏𝟐 Jika π‘°π’Š diset sama dengan nol dengan membuka input lead, hasil berikut untuk 𝒉 𝟏𝟐 sbb: 𝒉 𝟐𝟏 Jika 𝑽 𝟎 diatur sama dengan nol dengan kembali mempersingkat terminal output, makahasil berikut untuk 𝒉 𝟐𝟏 sbb: 𝒉 𝟐𝟐 Parameter terakhir, 𝒉 𝟐𝟐, dapat ditemukan dengan membuka kembali input lead untuk menetapkan π‘°π’Š= 0 dan menyelesaikan untuk 𝒉 𝟐𝟐 sbb:
  • 50. Click to edit Master title style 50
  • 51. Click to edit Master title style 51 20. APPROXIMATE HYBRID EQUIVALENT CIRCUIT 51 β€’ Fixed bias Configuration π’π’Š 𝒁 𝒐 𝑨 𝒗 π‘¨π’Š
  • 52. Click to edit Master title style 5252 Unbypassed Emitter-Bias Configuration Voltage-Divider Configuration π’π’Š 𝒁 𝒐 𝑨 𝒗 π‘¨π’Š
  • 53. Click to edit Master title style 5353 Emitter-Follower Configuration π’π’Š 𝒁 𝒐 𝑨 𝒗 π‘¨π’Š
  • 54. Click to edit Master title style 54 Common-Base Configuration 54 Konfigurasi terakhir yang akan diperiksa dengan rangkaian ekivalen hibrida yang diperkirakan adalah penguat basis-umum F ig. 5 .113. Mengganti perkiraan hasil model ekivalen common-base hybrid pada jaringan Gambar 5.114, yang sangat mirip dengan Gambar 5.44. π’π’Š 𝒁 𝒐 𝑨 𝒗 π‘¨π’Š
  • 55. Click to edit Master title style 55 21. COMPLETE HYBRID EQUIVALENT MODEL 55 Berbeda dengan analisis pada bagian sebelumnya dari bab ini, di sini gain A i akan ditentukan terlebih dahulu karena persamaan yang dikembangkan akan terbukti bermanfaat dalam penentuan parameter lainnya.
  • 56. Click to edit Master title style 56 22. HYBRID 𝝅 MODEL 56
  • 57. Click to edit Master title style 57 23. VARIATIONS OF TRANSISTOR PARAMETERS 57 Parameter 𝒉 𝒇𝒆 𝜷 bervariasi paling tidak dari semua parameter setara transistorsirkuit ketika diplot terhadap variasi arus kolektor.
  • 58. Click to edit Master title style 5858 Semua parameter rangkaian ekivalen transistor hibrida meningkat dengan suhu.
  • 59. Click to edit Master title style 59 24. TROUBLESHOOTING 59 Secara umum, oleh karena itu, jika suatu sistem tidak berfungsi dengan baik, lepaskan dulu sumber ac dan periksa level biasing dc
  • 60. Click to edit Master title style 6060
  • 61. Click to edit Master title style 61 25. And 26. PRACTICAL APPLICATIONS 61
  • 62. Click to edit Master title style 62 27. COMPUTER ANALYSIS 62 PSpice windows Konfigurasi Voltage-Divider BJT Beberapa bab terakhir telah dibatasi pada analisis dc dari jaringan elektronik menggunakan PSpice dan Multisim. Bagian ini akan mempertimbangkan penerapan sumber ac ke jaringan BJT dan menjelaskan bagaimana hasil diperoleh dan ditafsirkan. Konfigurasi Pembagi Tegangan β€” Substitusi Sumber Terkendali Hasil yang diperoleh untuk setiap analisis menggunakan transistor yang disediakan dalam daftar PSpice akan selalu agak berbeda dari yang diperoleh dengan model setara yang hanya mencakup efeknya 𝜷 dan 𝒓_𝒆. Konfigurasi Darlington Meskipun PSpice memiliki dua pasangan Darlington di perpustakaan, masing-masing transistor digunakan pada Gambar 5.147 untuk menguji solusi untuk Contoh 5.17.
  • 63. Click to edit Master title style 63 Konfigurasi Umpan Balik Kolektor Karena konfigurasi umpan balik kolektor menghasilkan persamaan paling kompleks untuk berbagai parameter jaringan BJT, tampaknya sesuai bahwa Multisim digunakan untuk memverifikasi kesimpulan Contoh 5.9
  • 64. Click to edit Master title style 64 Chapter 6 Field-Effect Transistors
  • 65. Click to edit Master title style 65 1. Introduction 65 Transistor BJT adalah perangkat yang dikendalikan arus seperti yang digambarkan pada Gambar 6.1a, sedangkan transistor JFET adalah perangkat yang dikontrol tegangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.1b.
  • 66. Click to edit Master title style 66 2. CONSTRUCTION AND CHARACTERISTICS OF JFETs 66 β€’ Analogi jarang sempurna dan kadang-kadang bisa menyesatkan, tetapi analogi air pada Gambar 6.4 memang memberikan pengertian untuk kontrol JFET di terminal gerbang dan kesesuaian terminologi yang diterapkan pada terminal perangkat. Sumber tekanan air dapat disamakan dengan tegangan yang diberikan dari saluran ke sumber, yang membentuk aliran air (elektron) dari keran (sumber). "Gerbang," melalui sinyal yang diterapkan (potensial), mengontrol aliran air (muatan) ke "drain". Terminal drain dan sumber berada di ujung yang berlawanan dari saluran-n seperti yang diperkenalkan pada Gambar. 6, 3 karena terminologi didefinisikan untuk aliran elektron.
  • 67. Click to edit Master title style 67 VGS = 0 V, VDS Some Positive Value 67 β€’ I DSS adalah arus drain maksimum untuk JFET dan ditentukan oleh kondisinya V GS = 0 V and VDS β‰₯ |VP|
  • 68. Click to edit Master title style 68 VGS < 0 V 68 The level of VGS that results in ID = 0 mA is defined by VGS = VP, with V P being a negative voltage for n-channel devices and a positive voltage for p-channel JFETs.
  • 69. Click to edit Master title style 69 Voltage-Controlled Resistor 69
  • 70. Click to edit Master title style 7070 p -Channel Devices Symbols β€’ JFET p-channel dibangun dengan cara yang persis sama dengan perangkat n-channel dari Gambar 6.3 tetapi dengan pembalikan bahan tipe p - dan n seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 6 .12. β€’ Simbol grafis untuk JFET n-channel dan p- channel disediakan dalam Gambar. 6 .14. Perhatikan bahwa panah mengarah ke perangkat n-channel F ig. 6 .14a untuk mewakili arah di mana I G akan mengalir jika persimpangan p-n bias maju. Untuk perangkat saluran-p (Gambar 6 .14b) satu-satunya perbedaan dalam simbol adalah arah panah pada simbol.
  • 71. Click to edit Master title style 71 3. TRANSFER CHARACTERISTICS 71 Derivation Karakteristik transfer yang ditentukan oleh persamaan Shockley tidak terpengaruh oleh jaringan tempat perangkat digunakan
  • 72. Click to edit Master title style 72 Shortland Method 72
  • 73. Click to edit Master title style 73 4. SPECIFICATION SHEETS (JFETs) 73 Seperti halnya perangkat elektronik, penting untuk dapat memahami data yang disediakan lembar spesifikasi. Seringkali notasi yang digunakan berbeda dengan yang biasanya kita terapkan sehingga ukuran terjemahan mungkin harus diterapkan. Secara umum, bagaimanapun, judul untuk data seragam dan termasuk Peringkat Maksimum, Karakteristik Termal, Listrik dan set Karakteristik Tipikal.
  • 74. Click to edit Master title style 7474
  • 75. Click to edit Master title style 7575
  • 76. Click to edit Master title style 7676 Maximum Ratings Thermal Characteristics Daftar peringkat maksimum biasanya muncul di awal lembar spesifikasi, dengan voltase maksimum antara terminal tertentu, level arus maksimum, dan level disipasi daya maksimum perangkat. Total disipasi perangkat pada 25 Β° C (suhu kamar) adalah daya maksimum perangkat dapat menghilang dalam kondisi operasi normal dan ditentukan oleh
  • 77. Click to edit Master title style 7777 Electrical Characteristics Typical Characteristics Karakteristik kelistrikan termasuk tingkat VP dalam karakteristik "off" danIDSS dalam karakteristik "on". Dalam hal ini VP = VGS (tidak aktif) memiliki rentang dari -0,5 V hingga - 6,0 V dan IDSS dari 1 mA hingga 5 mA. Daftar Karakteristik Khas akan mencakup berbagai kurva yang menunjukkan caranya parameter penting bervariasi dengan tegangan, arus, suhu, dan frekuensi.
  • 78. Click to edit Master title style 78 Operating Region 78
  • 79. Click to edit Master title style 79 5. INSTRUMENTATION 79
  • 80. Click to edit Master title style 80 6. IMPORTANT RELATIONSHIPS 80 Sejumlah persamaan penting dan karakteristik operasi untuk JFET telah memperkenalkan yang sangat penting untuk analisis konfigurasi dc dan acitu akan mengikuti.
  • 81. Click to edit Master title style 81 7. DEPLETION-TYPE MOSFET 81 Basics Contruction Konstruksi dasar MOSFET tipe n -penipisan saluran kemudian disediakan pada Gambar 6.24 Tidak ada sambungan listrik langsung antara terminal gerbang dan saluran sebuah MOSFET. Tambahan: Ini adalah lapisan isolasi 𝑆1 𝑂2 dalam konstruksi MOSFET yang bertanggung jawab atas input impedansi tinggi yang sangat diinginkan dari perangkat.
  • 82. Click to edit Master title style 82 Basics operation and characteristics 82
  • 83. Click to edit Master title style 83 P-Chanel Deplesion-Type MOSFET 83
  • 84. Click to edit Master title style 84 Symbol specification sheet, and case contruction 84
  • 85. Click to edit Master title style 85 8. ENHANCEMENT-TYPE MOSFET 85 Basic Contruction Konstruksi dasar dari tipe MOSFET n-channel enhancement adalah sbb:
  • 86. Click to edit Master title style 86 β€œ Untuk nilai-nilai VGS kurang dari level ambang, arus pembuangan dari tipe peningkatan MOSFET adalah 0 mA. 86
  • 87. Click to edit Master title style 87 β€œ 87
  • 88. Click to edit Master title style 88 p-Channel Enhancement-Type MOSFETs 88 Pembangunan MOSFET tipe-channel-enhancement persis kebalikan dari itu muncul pada Gambar 6.32, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 6.38 a
  • 89. Click to edit Master title style 89 Symbol, Specification Sheets, and Case Construction 89 Lembar spesifikasi untuk MOSFET tipe peningkatan saluran-motorolan disediakan pada Gambar 6.40.
  • 90. Click to edit Master title style 9090
  • 91. Click to edit Master title style 9191
  • 92. Click to edit Master title style 92 9. MOSFET HANDLING 92 Lapisan SiO2 yang tipis antara gerbang dan saluran MOSFET memiliki efek positif memberikan karakteristik impedansi masukan-tinggi untuk perangkat, tetapi karena sifatnya lapisan yang sangat tipis, ia memperkenalkan kekhawatiran untuk penanganannya yang tidak ada untuk Transistor BJT atau JFET. Tegangan gerbang-ke-sumber maksimum biasanya disediakan dalam daftar peringkat maksimum perangkat. Salah satu metode untuk memastikan bahwa tegangan ini tidak terlampaui (mungkin olehefek sementara) untuk kedua polaritas adalah untuk memperkenalkan dua dioda Zener, seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 6.42
  • 93. Click to edit Master title style 93 10. VMOS AND UMOS POWER MOSFETs 93 Salah satu kelemahan MOSFET planar yang khas adalah berkurangnya penanganan daya (biasanya kurang dari 1 W) dan level saat ini dibandingkan dengan berbagai transistor bipolar. Namun, melalui desain vertikal seperti yang ditunjukkan untuk VMOS MOSFET pada Gambar. 6.43a dan UMOS MOSFET pada Gambar 6.43b, daya dan level saat ini telah meningkat bersama dengan kecepatan switching yang lebih tinggi dan mengurangi pembuangan operasi. VMOS MOSFET UMOS MOSFET
  • 94. Click to edit Master title style 94 β€œ Secara umum, oleh karena itu Power MOSFET telah mengurangi level resistensi "on" dan arus dan daya yang lebih tinggi peringkat dari MOSFET planar. Karakteristik penting tambahan dari konstruksi vertikal adalah: Power MOSFET memiliki koefisien suhu positif, yang memerangi kemungkinan pelarian termal. Karakteristik positif lain dari konfigurasi vertikal adalah: Tingkat penyimpanan pengisian yang berkurang menghasilkan waktu switching yang lebih cepat untuk konstruksi vertikal dibandingkan dengan konstruksi planar konvensional. Bahkan, perangkat VMOS dan UMOS biasanya memiliki waktu switching kurang dari setengahnya ditemui untuk transistor BJT khas. 94
  • 95. Click to edit Master title style 95 11. CMOS 95 β€’ CMOS - MOSFET saluran-p tambahan dan MOSFET saluran-n pada media yang sama. β€’ Keuntungan: β€’ Berguna dalam desain rangkaian logika β€’ Impedansi input lebih tinggi β€’ Kecepatan switching lebih cepat β€’ Tingkat daya pengoperasian yang lebih rendah
  • 96. Click to edit Master title style 96 12. MESFETs 96
  • 97. Click to edit Master title style 97 13. SUMMARY TABLE and 14. Summary 97
  • 98. Click to edit Master title style 98 15. COMPUTER ANALYSIS 98 PSpice Windows
  • 99. Click to edit Master title style 99 Chapter 7 BJT AC FET Biasing
  • 100. Click to edit Master title style 100 7.1 INTRODUCTION 100 Variabel pengendali untuk transistor BJT adalah level saat ini, sedangkan untuk FET, tegangan adalah variabel pengendali.
  • 101. Click to edit Master title style 101 2. Fixed-Bias Configuration 101 Konfigurasi meliputi level ac Vi dan Vo dan kapasitor kopling. Resistor hadir untuk memastikan bahwa Vi muncul pada input ke amplifier FET untuk analisis AC. Untuk analisis DC, Kapasitor adalah sirkuit terbuka dan Penurunan tegangan nol pada RG memungkinkan untuk mengganti RG dengan hubungan arus pendek
  • 102. Click to edit Master title style 102102
  • 103. Click to edit Master title style 103 β€œ Investigasi pendekatan grafis. Menggunakan tabel di bawah ini, kami dapat menggambar grafik 103 VGS ID 0 IDSS 0.3VP IDSS/2 0.5 IDSS/4 VP 0mA
  • 104. Click to edit Master title style 104 Output Loop 104 DDDDDS RIVV ο€­ο€½ VVS 0ο€½ SDDS VVV ο€­ο€½ SDSD VVV  0ο€½SV DSD VV ο€½ SGGS VVV ο€­ο€½ SGSG VVV  0ο€½SV GSG VV ο€½
  • 105. Click to edit Master title style 105 3. Self Bias Configuration 105 Konfigurasi self-bias menghilangkan kebutuhan akan dua suplai dc. VGS yang mengendalikan sekarang ditentukan oleh tegangan pada resistor RS
  • 106. Click to edit Master title style 106106 For the indicated input loop: Mathematical approach: rearrange and solve. SDGS RIV ο€­ο€½ 2 2 1 1 οƒ·οƒ· οƒΈ οƒΆ    ο€­ο€½ οƒ·οƒ· οƒΈ οƒΆ    ο€­ο€½ P SD DSSD P GS DSSD V RI II V V II
  • 107. Click to edit Master title style 107 β€œFor output loop Apply KVL of output loop Use ID = IS 107RDDDSDSD SDS DSDDDDS VVVVV RIV RRIVV  ο€½  )(
  • 108. Click to edit Master title style 108 4. Voltage-Divider Biasing 108 Pengaturannya sama dengan BJT tetapi analisis DC berbeda Dalam BJT, IB memberikan tautan ke sirkuit input dan output, di FET VGS melakukan hal yang sama
  • 109. Click to edit Master title style 109109 β€’ Sumber VDD dipisahkan menjadi dua sumber setara untuk memungkinkan pemisahan lebih lanjut dari daerah input dan output jaringan. β€’ IG = 0A, hukum Kirchoff saat ini mensyaratkan bahwa IR1 = IR2 dan rangkaian ekivalen seri yang muncul di sebelah kiri gambar dapat digunakan untuk menemukan level VG.
  • 110. Click to edit Master title style 110 5. COMMON-GATE CONFIGURATION 110 Konfigurasi selanjutnya adalah di mana terminal gerbang dibumikan dan sinyal input biasanya diterapkan ke terminal sumber dan sinyal output diperoleh di terminal drain seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.23a. Jaringan juga dapat digambarkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.23b.
  • 111. Click to edit Master title style 111111
  • 112. Click to edit Master title style 112112 6. Special Case: VGSa = 0
  • 113. Click to edit Master title style 113 7. DEPLETION-TYPE MOSFETs 113 Kesamaan dalam penampilan antara kurva transfer JFET dan tipe MOSFET penipisan memungkinkan analisis yang sama dari masing- masing dalam domain dc. Perbedaan utama antara keduanya adalah fakta bahwa MOSFET tipe deplesi mengizinkan titik operasi dengan nilai positif V GS dan level ID yang melebihi IDSS. Faktanya, untuk semua konfigurasi yang dibahas sejauh ini, analisisnya sama jika JFET digantikan oleh MOSFET tipe deplesi. Bagian analisis yang tidak ditentukan hanyalah bagaimana memplot persamaan Shockley untuk nilai positif V GS. Seberapa jauh ke wilayah nilai positif V GS dan nilai I D lebih besar dari I DSS apakah kurva transfer harus diperluas? Untuk sebagian besar situasi, kisaran yang diperlukan ini akan didefinisikan dengan cukup baik oleh parameter MOSFET dan garis bias yang dihasilkan dari jaringan. Beberapa contoh akan mengungkapkan pengaruh perubahan perangkat pada analisis yang dihasilkan.
  • 114. Click to edit Master title style 114 8. ENHANCEMENT-TYPE MOSFETs 114
  • 115. Click to edit Master title style 115 9. SUMMARY TABLE 115
  • 116. Click to edit Master title style 116116
  • 117. Click to edit Master title style 117 10. COMBINATION NETWORKS 117 Sekarang setelah analisis dc dari berbagai konfigurasi BJT dan FET terbentuk, kesempatan untuk menganalisis jaringan dengan kedua jenis perangkat hadir dengan sendirinya. Pada dasarnya, analisis ini hanya mengharuskan kita terlebih dahulu mendekati perangkat yang akan memberikan tegangan terminal atau level arus. Pintu kemudian biasanya terbuka untuk menghitung jumlah lain dan berkonsentrasi pada sisa yang tidak diketahui. Ini biasanya merupakan masalah yang sangat menarik karena tantangan menemukan pembukaan dan kemudian menggunakan hasil dari beberapa bagian terakhir dan Bab 4 untuk menemukan jumlah penting untuk setiap perangkat. Persamaan dan hubungan yang digunakan hanyalah persamaan yang telah kami gunakan pada lebih dari satu kesempatan β€” tidak perlu mengembangkan metode analisis baru.
  • 118. Click to edit Master title style 118 11. Design 118 Proses desain adalah fungsi dari area aplikasi, tingkat amplifikasi yang diinginkan, kekuatan sinyal, dan kondisi operasi. Langkah pertama biasanya untuk menetapkan tingkat operasi dc yang tepat.
  • 119. Click to edit Master title style 119 12. TROUBLESHOOTING 119 β€’ Pengembangan teknik pemecahan masalah yang baik terutama berasal dari pengalaman dan tingkat kepercayaan pada apa yang diharapkan dan mengapa. Ada, tentu saja, saat ketikaalasan untuk respons aneh tampaknya menghilang secara misterius saat Anda memeriksa jaringan. β€’ Dalam kasus seperti itu, yang terbaik adalah tidak bernapas lega dan melanjutkan konstruksi. Penyebab situasi sensitif "bikin atau rusak" harus ditemukan dan diperbaiki, atau mungkin terulang kembali pada saat yang paling tidak tepat.
  • 120. Click to edit Master title style 120 13. p -CHANNEL FETs 120 β€’ Analisis sejauh ini hanya terbatas pada FET kanal. Untuk p-channel FET, gambar cermin dari kurva transfer digunakan, dan arah arus yang ditentukan dibalik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.56 untuk berbagai jenis FET.
  • 121. Click to edit Master title style 121121
  • 122. Click to edit Master title style 122 14. UNIVERSAL JFET BIAS CURVE 122 Karena solusi dc dari konfigurasi FET membutuhkan gambar kurva transfer untuk setiap analisis, kurva universal dikembangkan yang dapat digunakan untuk semua level IDSS dan Vp
  • 123. Click to edit Master title style 123123
  • 124. Click to edit Master title style 124 15. PRACTICAL APPLICATIONS 124 β€’ Tegangan-Kontrol Resistor (Noninverting Amplifier) Salah satu aplikasi yang paling umum dari JFET adalah sebagai resistor variabel yang nilai resistaninya dikendalikan oleh tegangan dc yang diterapkan di terminal gerbang. Pada Gambar 7.63a, wilayah linier dari transistor JFET telah ditunjukkan dengan jelas. Perhatikan bahwa di wilayah ini, semua kurva dimulai dari titik asal dan mengikuti jalur yang cukup lurus karena tegangan drain-tosource dan arus drain meningkat. Ingat dari kursus dc dasar Anda bahwa plot resistor tetap tidak lebih dari garis lurus dengan asalnya di persimpangan sumbu.
  • 125. Click to edit Master title style 125125
  • 126. Click to edit Master title style 126 β€œ Timer Network 126 Isolasi tinggi antara gerbang dan saluran drainase memungkinkan desain yang relatif simpletimer seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 7.67. Sakelar adalah sakelar yang biasanya terbuka (TIDAK) yang ketika ditutup akan memendekkan kapasitor dan menyebabkan tegangan terminalnya turun dengan cepat ke 0 V.
  • 127. Click to edit Master title style 127 β€œ Sistem Fiber Optik (serat fiber) 127 Pengenalan teknologi serat optik telah memiliki efek dramatis pada industri komunikasi. Kapasitas pembawa informasi dari kabel serat optik secara signifikan lebih besar dari yang disediakan oleh metode konvensional dengan masing-masing pasangan kawat. Selain itu, ukuran kabel berkurang, kabel lebih murah, crosstalk karena efek elektromagnetik antara konduktor pembawa saat ini dihilangkan, dan pikap suara karena gangguan eksternal seperti kilat dihilangkan.
  • 128. Click to edit Master title style 128 β€œ MOSFET Relay Driver 128 Driver relay MOSFET yang akan dijelaskan dalam bagian ini adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana FET dapat digunakan untuk menggerakkan jaringan arus tinggi / tegangan tinggi tanpa menarik arus atau daya dari sirkuit penggerak. Impedansi input FET yang tinggi pada dasarnya mengisolasi dua bagian jaringan tanpa memerlukan hubungan optik atau elektromagnetik. Jaringan yang akan diuraikan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, tetapi aplikasi kita akan terbatas pada sistem alarm yang diaktifkan ketika seseorang atau sesuatu melewati bidang cahaya yang ditransmisikan.
  • 129. Click to edit Master title style 129 16. SUMMARY 129 1. Konfigurasi bias tetap memiliki, seperti yang dinyatakan label, tegangan dc tetap diterapkan dari gerbang ke sumber untuk menetapkan titik operasi. 2. Hubungan nonlinear antara tegangan gerbang-ke-sumber dan arus tiriskan dari JFET mensyaratkan bahwa solusi grafis atau matematika (yang melibatkan solusi dari dua persamaan simultan) digunakan untuk menentukan titik diam operasi. 3. Semua tegangan dengan satu subskrip menentukan tegangan dari titik tertentu ke arde. 4. Konfigurasi bias diri ditentukan oleh persamaan untuk V GS yang akan selalu melewati titik asal. Titik lain yang ditentukan oleh persamaan biasing akan membentuk garis lurus untuk mewakili jaringan biasing. 5. F atau konfigurasi biasing pembagi tegangan, kita selalu dapat mengasumsikan bahwa arus gerbang adalah 0 A untuk memungkinkan isolasi jaringan pembagi tegangan dari bagian keluaran. Tegangan gate-to-ground yang dihasilkan akan selalu positif untuk n-channel JFET dan negatif untuk p-channel JFET. Peningkatan nilai RS menghasilkan nilai diam I D yang lebih rendah dan nilai V GS yang lebih negative 6. . Metode analisis yang diterapkan pada MOSFET tipe deplesi sama dengan yang diterapkan pada JFET, dengan satu-satunya perbedaan adalah titik operasi yang memungkinkan dengan level I D di atas nilai I DSS. . 7. Karakteristik dan metode analisis yang diterapkan pada MOSFET tipe-peningkatan sama sekali berbeda dari JFET dan MOSFET tipe-deplesi. Untuk nilai-nilai V GS kurang dari nilai ambang, arus pembuangan adalah 0 A. 8. Ketika menganalisis jaringan dengan berbagai perangkat, pertama-tama bekerja dengan wilayah jaringan yang akan memberikan tegangan atau level saat ini menggunakan hubungan dasar terkait dengan perangkat tersebut. Kemudian gunakan level itu dan persamaan yang sesuai untuk mencari level tegangan atau arus lain dari jaringan di wilayah sekitar sistem.
  • 130. Click to edit Master title style 130130 9. Proses desain seringkali membutuhkan menemukan level resistansi untuk menetapkan voltase atau level arus yang diinginkan. Dengan mengingat hal ini, ingatlah bahwa level resistensi ditentukan oleh tegangan melintasi resistor dibagi dengan arus melalui resistor. Dalam proses desain, kedua kuantitas ini sering tersedia untuk elemen resistif tertentu. 10. Kemampuan untuk memecahkan masalah jaringan membutuhkan pemahaman yang jelas dan tegas tentang perilaku terminal masing-masing perangkat dalam jaringan. Pengetahuan itu akan memberikanperkiraan level tegangan kerja titik-titik tertentu dari jaringan, yang dapat diperiksa dengan voltmeter. Bagian ohmmeter multimeter sangat membantu dalam memastikan bahwa ada koneksi yang benar antara semua elemen jaringan. 11. Analisis p-channel FET adalah sama dengan yang diterapkan pada n-channel FET kecuali untuk kenyataan bahwa semua tegangan akan memiliki polaritas yang berlawanan dan arus
  • 131. Click to edit Master title style 131 17. COMPUTER ANALYSIS 131 PSpice Windows 1. JFET Voltage-Divider Configuration 2. Combination Network
  • 132. Click to edit Master title style 132132 Multisim
  • 133. Click to edit Master title style 133 Terimakasih ^_^