Inkuiri Nasional Komnas HAM menemukan beberapa akar masalah pelanggaran HAM terhadap Masyarakat Hukum Adat di kawasan hutan, yaitu ketiadaan pengakuan terhadap MHA, menyederhanakan keberadaan dan hak MHA atas wilayah dan sumber daya alam, serta kekosongan lembaga penyelesaian konflik agraria. Berdasarkan temuan ini, Komnas HAM merekomendasikan pembentukan lembaga independen untuk menye
The document discusses an English language learning approach based on texts. It describes an 8-step learning process involving both oral and written language skills. Key principles of Contextual Teaching and Learning (CTL) and literacy are used, including inquiry, modeling, reflection and using language authentically. Transactional and interpersonal exchanges are explained. Common text types like descriptions, recounts and narratives are also defined by their generic structures and social functions.
Dokumen ini membahas tentang himpunan dan cara mengidentifikasi himpunan melalui pendekatan inkuiri. Terdapat penjelasan tentang pengertian himpunan, diagram Venn, dan contoh soal latihan himpunan. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat mengidentifikasi dan menentukan himpunan serta bukan himpunan.
Pembelajaran inkuiri adalah metode yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar untuk menemukan konsep secara mandiri. Terdapat tiga tingkatan inkuiri yaitu terbimbing, bebas, dan terbuka. Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis dan kritis.
Tesis ini membahas penelitian eksperimen tentang pembelajaran biologi menggunakan model STAD dengan media cetak (LKS) dan video ditinjau dari gaya berpikir dan interaksi sosial siswa pada pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP N 3 Polanharjo Klaten tahun pelajaran 2008/2009.
The document discusses an English language learning approach based on texts. It describes an 8-step learning process involving both oral and written language skills. Key principles of Contextual Teaching and Learning (CTL) and literacy are used, including inquiry, modeling, reflection and using language authentically. Transactional and interpersonal exchanges are explained. Common text types like descriptions, recounts and narratives are also defined by their generic structures and social functions.
Dokumen ini membahas tentang himpunan dan cara mengidentifikasi himpunan melalui pendekatan inkuiri. Terdapat penjelasan tentang pengertian himpunan, diagram Venn, dan contoh soal latihan himpunan. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat mengidentifikasi dan menentukan himpunan serta bukan himpunan.
Pembelajaran inkuiri adalah metode yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar untuk menemukan konsep secara mandiri. Terdapat tiga tingkatan inkuiri yaitu terbimbing, bebas, dan terbuka. Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis dan kritis.
Tesis ini membahas penelitian eksperimen tentang pembelajaran biologi menggunakan model STAD dengan media cetak (LKS) dan video ditinjau dari gaya berpikir dan interaksi sosial siswa pada pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP N 3 Polanharjo Klaten tahun pelajaran 2008/2009.
Unit ini membahas pendekatan pembelajaran inkuiri, yang melibatkan proses mencari jawaban atas pertanyaan utama melalui investigasi. Ada beberapa jenis strategi inkuiri seperti inkuiri deduktif dan induktif. Inkuiri diperlukan karena dapat membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dan menciptakan suasana kelas yang menginspirasi partisipasi aktif.
Metode pembelajaran inquiry melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan pengetahuan melalui proses berpikir kritis. Metode ini berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui interaksi, pertanyaan, dan pembelajaran berpikir. Tujuannya adalah melatih kemampuan siswa dalam meneliti dan memecahkan masalah secara ilmiah.
Inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk melakukan eksperimen sendiri dan berpikir kritis untuk menemukan jawaban atas masalah yang ditanyakan. Metode inkuiri mendorong siswa untuk memunculkan hipotesis mereka sendiri dan mengembangkan kreativitas serta intelegensi. Strategi inkuiri efektif membutuhkan waktu guru untuk membimbing siswa yang ingin tahu.
Teks ini membahas tentang analisis teks media online dan sosial menggunakan teknologi natural language processing (NLP) dan bagaimana hasilnya diterapkan untuk membangun knowledge graph. Teknologi ini digunakan untuk memonitor peristiwa Aksi 4 November di Indonesia dengan melihat dinamika sosial media secara real-time. Diskusi juga membahas tentang peran media dan kebutuhan akan platform diskusi online yang dapat menghubungkan berbagai pendapat secara beradab.
AMAN menagih janji pemerintah untuk melindungi hak-hak masyarakat adat seperti yang dijanjikan dalam Nawacita. Mereka mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan RUU tentang Perlindungan Hak Masyarakat Adat dan membentuk Satgas Masyarakat Adat. Komnas HAM menemukan bahwa ketiadaan pengakuan hukum terhadap masyarakat adat menyebabkan konflik tanah dan mereka merekomendasikan pemerint
Inkuiri nasional komnas ham tentang hak hak masyarakat hukum adat atas wilaya...septianm
Keputusan MK mengakui bahwa hutan adat adalah bagian dari wilayah masyarakat hukum adat dan bukan bagian dari hutan negara, namun masalahnya sebagian wilayah adat dan hutan adat sudah diakui sebagai kawasan hutan negara dan diberikan kepada perusahaan. Inkuiri Nasional Komnas HAM akan menyelidiki pelanggaran HAM terhadap masyarakat adat di kawasan hutan.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemajuan hak asasi manusia di Indonesia, meliputi pengertian hak asasi manusia, hakikatnya, dan upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam melindungi dan memajukan hak asasi manusia melalui berbagai peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya hutan bagi Indonesia dan fungsinya. Ia juga menjelaskan masalah illegal logging yang terjadi di Indonesia serta upaya hukum dan kebijakan pemerintah untuk mencegah dan memberantas tindakan tersebut.
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015 ypbHutan_Indonesia
Pemerintah Indonesia membuat kemajuan dalam mewujudkan pengakuan hak-hak masyarakat adat. Presiden Jokowi menyetujui pembentukan Satuan Tugas Masyarakat Adat untuk melindungi masyarakat adat dan memulihkan hak-hak mereka. Draft keputusan presiden tentang Satgas Masyarakat Adat telah disiapkan dan diharapkan segera ditetapkan.
Upaya perlindungan HAM di Indonesia mencakup pembentukan lembaga-lembaga seperti Komnas HAM, KPAI, Komnas Perempuan, Kontras, dan LBH untuk membela hak-hak masyarakat. Pemerintah juga menerbitkan undang-undang terkait untuk menangani pelanggaran HAM, seperti UU Pengadilan HAM. Partisipasi masyarakat diperlukan dalam memajukan penegakan HAM di Indonesia.
Makalah ini membahas tentang hak asasi manusia (HAM) dengan merangkum pengertian HAM, penegakan HAM di tingkat global dan Indonesia serta contoh pelanggaran HAM.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hak asasi manusia menurut para ahli dan contoh-contoh pelanggaran HAM di Indonesia. Dokumen ini juga menjelaskan lembaga-lembaga perlindungan HAM di Indonesia serta hubungan antara HAM dengan Pancasila.
Unit ini membahas pendekatan pembelajaran inkuiri, yang melibatkan proses mencari jawaban atas pertanyaan utama melalui investigasi. Ada beberapa jenis strategi inkuiri seperti inkuiri deduktif dan induktif. Inkuiri diperlukan karena dapat membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dan menciptakan suasana kelas yang menginspirasi partisipasi aktif.
Metode pembelajaran inquiry melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan pengetahuan melalui proses berpikir kritis. Metode ini berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui interaksi, pertanyaan, dan pembelajaran berpikir. Tujuannya adalah melatih kemampuan siswa dalam meneliti dan memecahkan masalah secara ilmiah.
Inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk melakukan eksperimen sendiri dan berpikir kritis untuk menemukan jawaban atas masalah yang ditanyakan. Metode inkuiri mendorong siswa untuk memunculkan hipotesis mereka sendiri dan mengembangkan kreativitas serta intelegensi. Strategi inkuiri efektif membutuhkan waktu guru untuk membimbing siswa yang ingin tahu.
Teks ini membahas tentang analisis teks media online dan sosial menggunakan teknologi natural language processing (NLP) dan bagaimana hasilnya diterapkan untuk membangun knowledge graph. Teknologi ini digunakan untuk memonitor peristiwa Aksi 4 November di Indonesia dengan melihat dinamika sosial media secara real-time. Diskusi juga membahas tentang peran media dan kebutuhan akan platform diskusi online yang dapat menghubungkan berbagai pendapat secara beradab.
AMAN menagih janji pemerintah untuk melindungi hak-hak masyarakat adat seperti yang dijanjikan dalam Nawacita. Mereka mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan RUU tentang Perlindungan Hak Masyarakat Adat dan membentuk Satgas Masyarakat Adat. Komnas HAM menemukan bahwa ketiadaan pengakuan hukum terhadap masyarakat adat menyebabkan konflik tanah dan mereka merekomendasikan pemerint
Inkuiri nasional komnas ham tentang hak hak masyarakat hukum adat atas wilaya...septianm
Keputusan MK mengakui bahwa hutan adat adalah bagian dari wilayah masyarakat hukum adat dan bukan bagian dari hutan negara, namun masalahnya sebagian wilayah adat dan hutan adat sudah diakui sebagai kawasan hutan negara dan diberikan kepada perusahaan. Inkuiri Nasional Komnas HAM akan menyelidiki pelanggaran HAM terhadap masyarakat adat di kawasan hutan.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemajuan hak asasi manusia di Indonesia, meliputi pengertian hak asasi manusia, hakikatnya, dan upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam melindungi dan memajukan hak asasi manusia melalui berbagai peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya hutan bagi Indonesia dan fungsinya. Ia juga menjelaskan masalah illegal logging yang terjadi di Indonesia serta upaya hukum dan kebijakan pemerintah untuk mencegah dan memberantas tindakan tersebut.
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015 ypbHutan_Indonesia
Pemerintah Indonesia membuat kemajuan dalam mewujudkan pengakuan hak-hak masyarakat adat. Presiden Jokowi menyetujui pembentukan Satuan Tugas Masyarakat Adat untuk melindungi masyarakat adat dan memulihkan hak-hak mereka. Draft keputusan presiden tentang Satgas Masyarakat Adat telah disiapkan dan diharapkan segera ditetapkan.
Upaya perlindungan HAM di Indonesia mencakup pembentukan lembaga-lembaga seperti Komnas HAM, KPAI, Komnas Perempuan, Kontras, dan LBH untuk membela hak-hak masyarakat. Pemerintah juga menerbitkan undang-undang terkait untuk menangani pelanggaran HAM, seperti UU Pengadilan HAM. Partisipasi masyarakat diperlukan dalam memajukan penegakan HAM di Indonesia.
Makalah ini membahas tentang hak asasi manusia (HAM) dengan merangkum pengertian HAM, penegakan HAM di tingkat global dan Indonesia serta contoh pelanggaran HAM.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hak asasi manusia menurut para ahli dan contoh-contoh pelanggaran HAM di Indonesia. Dokumen ini juga menjelaskan lembaga-lembaga perlindungan HAM di Indonesia serta hubungan antara HAM dengan Pancasila.
Teks tersebut membahas tentang sistem land tenure masyarakat Orang Katu di Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Sistem land tenure tradisional Orang Katu membagi hutan menjadi beberapa jenis yang dimiliki secara bersama atau perorangan. Mereka juga mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dengan sistem berladang yang memanfaatkan lahan secara bergilir. Namun sistem ini terancam karena regulasi pemerintah tentang tanah dan hut
Tugas makalah pendidikan kewarganegaaraan bab 2Ibnu1810
Makalah ini membahas tentang hak asasi manusia (HAM) dengan merangkum pengertian HAM, penjelasan HAM pada tataran global, permasalahan dan penegakan HAM di Indonesia, serta contoh pelanggaran HAM.
Dokumen ini menjelaskan program Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (PRUKADES) yang bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan melalui pengembangan komoditas unggulan. Dokumen ini memberikan contoh PRUKADES di beberapa daerah seperti Kabupaten Pandeglang (komoditas jagung), Kabupaten Halmahera Barat (jagung), dan Kabupaten Lampung Timur (budidaya udang). Dukungan pemerintah meliputi
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4Panji Kharisma Jaya
Dokumen membahas enam kriteria daerah tertinggal yaitu perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah.
Konferensi ini membahas evaluasi capaian reformasi tenurial hutan 2011 dan agenda ke depan. Beberapa temuan utama adalah: (1) capaian reformasi tenurial belum merata di tingkat subnasional; (2) masih terjadi pelanjutan dan modus baru perampasan tanah rakyat; (3) dibutuhkan perubahan paradigma kebijakan tenurial yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Dokumen ini memberikan ringkasan kebijakan reforma agraria dan perhutanan sosial pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Reformasi ini bertujuan mengurangi ketimpangan penguasaan tanah dan sumber daya alam serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2017, pemerintah telah menyerahkan hak pengelolaan lahan dan hutan seluas lebih dari 4 juta hektar kepada lebih dari 2
Reforma agraria dan penyelesaian konflik agraria tidak dapat dilakukan secara terpisah. Reforma agraria harus dilakukan dengan cara yang menghormati hak asasi manusia, termasuk hak atas tanah. Konflik agraria yang panjang menyebabkan berbagai pelanggaran HAM. Diperlukan kerja sama antar lembaga untuk menyelesaikan konflik secara efektif dan merealisasikan reforma agraria.
Festival Karya Pusaka Agraria Indonesia melibatkan peluncuran buku-buku terkait penguasaan tanah dan pengelolaan hutan. Kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan sejarah gerakan reforma agraria dan memberikan apresiasi terhadap kontribusi buku-buku tersebut bagi konferensi dan isu terkait. Sembilan buku dengan berbagai topik seperti hutan adat, reforma agraria, hukum masyarakat adat, dan pengelolaan hut
Dokumen tersebut membahas rencana dan proses Reformasi Agraria yang dilakukan pemerintah Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat adalah alokasi lahan untuk reformasi agraria, proses legalisasi tanah, dan masalah konflik agraria yang masih belum teratasi. Kritik dan saran diberikan terkait pendekatan yang lebih bottom-up dan melibatkan masyarakat dalam menentukan lokasi reformasi agraria.
Koalisi organisasi non-pemerintah menyatakan bahwa capaian pemerintah dalam mereformasi agraria dan mengakui hak-hak masyarakat adat masih sangat minim. Hanya sedikit lahan yang dikembalikan kepada petani dan masyarakat adat meski pemerintah telah menerima laporan luasan wilayah adat seluas lebih dari 8 juta hektar. Koalisi ini mendesak pemerintah mempercepat proses reformasi agraria dan pengakuan
Konferensi Tenurial 2017 menghasilkan pembaruan peta jalan reformasi agraria dan perhutanan sosial hingga 2019 melalui partisipasi berbagai pihak. Konferensi ini membahas berbagai inovasi untuk mempercepat pemenuhan hak rakyat atas penguasaan tanah dan hutan guna keadilan ekonomi. Peta jalan diharapkan memandu pemerintah dan masyarakat dalam mendukung program reformasi hingga dua tahun ke depan.
This document discusses Indonesia's energy challenges and solutions. It notes that Indonesia has high fuel consumption and is increasingly reliant on imports due to production declines. However, Indonesia has substantial oil and gas reserves that could last over 12 years. The document recommends developing renewable energy sources like geothermal, hydropower, and solar to increase energy independence. It also suggests adopting higher vehicle emission standards to reduce pollution and moving to more sustainable energy can boost the economy. Overall, the document analyzes Indonesia's energy vulnerabilities and proposes developing domestic renewables and cleaner technologies.
Dokumen ini membahas perjanjian Paris 2015 untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celsius. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan transformasi sistem energi global karena sektor energi menghasilkan 2/3 emisi gas rumah kaca. Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat, tingkat emisi CO2 dari energi tetap tinggi pada 32.2 gigaton, menunjukkan perlunya aksi yang lebih cepat.
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
16 maret inkuiri final
1. KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
Jl. Latuharhary No. 4B Menteng Jakarta Pusat 10310, Telp.6221
Email : info@komnasham.go.id
Peluncuran Buku Inkuiri Nasional Komnas HAM
Mendorong Perlindungan Masyarakat Hukum Adat
Konflik-konflik yang melibatkan Masyarakat Huku
intensitas tinggi dan cenderung tidak terselesaikan. Komnas HAM mencatat sekitar 20 persen dari seluruh pengaduan yang
diterima adalah soal sengketa pertanahan. Pada tahun 2012 terdap
menjadi 1.123 (2013) dan melonjak hingga 2.483 berkas pengaduan (2014).
Potensi konflik akan terus meningkat, terutama dengan memperhatikan data Kementerian Kehutanan dan BPS (2007, 2009)
yang menunjukkan 31.957 desa ternyata berada di dalam dan sekitar kawasan hutan yang diklaim sebagai hutan negara. Sekitar
71,06% dari desa-desa tersebut menggantungkan hidupnya dari sumber daya hutan. Ironisnya, sampai 2014 hanya 0,5 juta
hektar kawasan hutan yang dibuka aksesnya kepada puluhan kelompok masyarakat sekitar hutan, dengan waktu yang terbatas
dan setelah melalui prosedur administrasi yang rumit dan panjang.
“Polemik persoalan agraria yang tak berkesudahan telah mendorong Komnas HAM
terobosan penyelesaian pelanggaran HAM yang tersebar luas dan sistematik
mendasar melalui kesaksian berbagai pihak
mendapatkan kebenaran data, fakta, dan informasi melalui
lebih komprehensif karena tidak hanya bertujuan
mencegah berulangnya pelanggaran HAM sejenis dan pemulihan korban
Inkuiri Nasional Hak MHA atas Wilayahnya di Kawasan Hutan Indonesia
Komnas HAM Sandrayati Moniaga, sesungguhnya
Nomor 35/PUU-X/2012 dalam perkara pengujian UU No.41/1999 tentang Kehutanan.
Putusan MK tersebut merupakan suatu terobosan hukum yang penting dalam proses pembaharuan h
pengakuan Negara atas keberadaan MHA dan hak
paparnya.
Inkuiri Nasional Komnas HAM terlaksana atas kerja sama
organisasi masyarakat sipil yaitu Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sajogyo Institute, Samdhana Institute, HuMa,
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), ELSAM, Epistema Institute, INFIS, Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan,
Ford Foundation, Rights and Resources Innitiative (RRI) dan UNDP. Pelibatan organisasi tersebut bertujuan untuk memperkuat
pemahaman persoalan dari berbagai sudut pandang dan upaya menggalang sumber daya serta jaringan untuk keberhasilan
pelaksanaan Inkuiri Nasional. Dalam pelaksanaan DKU, Komnas HAM juga mendapat
Saksi dan Korban (LPSK) dan Kementerian Hukum dan HAM.
Komnas HAM telah memilih 40 kasus MHA
sebarannya. Berdasarkan hasil kajian, telaah kasus, dan DKU, ditemukan beberapa akar masalah terjadinya praktik
pelanggaran HAM terhadap MHA, yaitu 1)
MHA dan hak-haknya atas wilayah adat serta sumber daya hutan
Kebijakan pembangunan bias pertumbuhan ekonomi
lembaga penyelesaian konflik agraria yang memiliki otoritas menyelesaikan konflik secara adil
KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
Jl. Latuharhary No. 4B Menteng Jakarta Pusat 10310, Telp.6221-3925230 Fax. 6221
info@komnasham.go.id Website : www.komnasham.go.id
KETERANGAN PERS
Nomor : 010/Humas-KH/III/2016
Peluncuran Buku Inkuiri Nasional Komnas HAM RI :
Mendorong Perlindungan Masyarakat Hukum Adat atas Wilayahnya di Kawasan Hutan
konflik yang melibatkan Masyarakat Hukum Adat (MHA) di kawasan hutan yang diklaim sebagai hutan Negara memiliki
intensitas tinggi dan cenderung tidak terselesaikan. Komnas HAM mencatat sekitar 20 persen dari seluruh pengaduan yang
diterima adalah soal sengketa pertanahan. Pada tahun 2012 terdapat 1.213 berkas pengaduan kategori agraria dan meningkat
menjadi 1.123 (2013) dan melonjak hingga 2.483 berkas pengaduan (2014).
Potensi konflik akan terus meningkat, terutama dengan memperhatikan data Kementerian Kehutanan dan BPS (2007, 2009)
berada di dalam dan sekitar kawasan hutan yang diklaim sebagai hutan negara. Sekitar
desa tersebut menggantungkan hidupnya dari sumber daya hutan. Ironisnya, sampai 2014 hanya 0,5 juta
aksesnya kepada puluhan kelompok masyarakat sekitar hutan, dengan waktu yang terbatas
setelah melalui prosedur administrasi yang rumit dan panjang.
“Polemik persoalan agraria yang tak berkesudahan telah mendorong Komnas HAM melakukan
pelanggaran HAM yang tersebar luas dan sistematik. Metode ini mampu
berbagai pihak, termasuk masyarakat yang selama ini ‘tidak tersentuh’
kan kebenaran data, fakta, dan informasi melalui Dengar Keterangan Umum (DKU), penelitian dan analisis
lebih komprehensif karena tidak hanya bertujuan menyelesaikan namun juga mengandung upaya pendidikan publik
aran HAM sejenis dan pemulihan korban,” ujar Ketua Komnas HAM Imdad
atas Wilayahnya di Kawasan Hutan Indonesia, menurut Koordinator Komisioner Inkuiri Nasional
sesungguhnya merupakan tanggapan Komnas HAM atas Putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
X/2012 dalam perkara pengujian UU No.41/1999 tentang Kehutanan. “Komnas HAM berpandangan bahwa
merupakan suatu terobosan hukum yang penting dalam proses pembaharuan h
dan hak-haknya yang sejalan dengan prinsip penghormatan hak
Inkuiri Nasional Komnas HAM terlaksana atas kerja sama Komnas HAM dan Komnas Perempuan
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sajogyo Institute, Samdhana Institute, HuMa,
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), ELSAM, Epistema Institute, INFIS, Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan,
ation, Rights and Resources Innitiative (RRI) dan UNDP. Pelibatan organisasi tersebut bertujuan untuk memperkuat
pemahaman persoalan dari berbagai sudut pandang dan upaya menggalang sumber daya serta jaringan untuk keberhasilan
. Dalam pelaksanaan DKU, Komnas HAM juga mendapatkan dukungan dari Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban (LPSK) dan Kementerian Hukum dan HAM.
memilih 40 kasus MHA di kawasan hutan di 7 wilayah yang mewakili karakteristik hutan dan wilaya
Berdasarkan hasil kajian, telaah kasus, dan DKU, ditemukan beberapa akar masalah terjadinya praktik
, yaitu 1) Tidak atau belum adanya pengakuan atas MHA; 2)
as wilayah adat serta sumber daya hutan menjadi sekedar persoalan
Kebijakan pembangunan bias pertumbuhan ekonomi; 4) Patriarki di tubuh Negara dan Masyarakat Adat
memiliki otoritas menyelesaikan konflik secara adil.
3925230 Fax. 6221-3925227
www.komnasham.go.id
atas Wilayahnya di Kawasan Hutan
m Adat (MHA) di kawasan hutan yang diklaim sebagai hutan Negara memiliki
intensitas tinggi dan cenderung tidak terselesaikan. Komnas HAM mencatat sekitar 20 persen dari seluruh pengaduan yang
at 1.213 berkas pengaduan kategori agraria dan meningkat
Potensi konflik akan terus meningkat, terutama dengan memperhatikan data Kementerian Kehutanan dan BPS (2007, 2009)
berada di dalam dan sekitar kawasan hutan yang diklaim sebagai hutan negara. Sekitar
desa tersebut menggantungkan hidupnya dari sumber daya hutan. Ironisnya, sampai 2014 hanya 0,5 juta
aksesnya kepada puluhan kelompok masyarakat sekitar hutan, dengan waktu yang terbatas
melakukan Inkuiri Nasional sebagai
etode ini mampu menggali persoalan secara
, termasuk masyarakat yang selama ini ‘tidak tersentuh’ oleh negara guna
, penelitian dan analisis. Metode ini
mengandung upaya pendidikan publik guna
,” ujar Ketua Komnas HAM Imdaddun Rahmat.
rdinator Komisioner Inkuiri Nasional
gapan Komnas HAM atas Putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
Komnas HAM berpandangan bahwa
merupakan suatu terobosan hukum yang penting dalam proses pembaharuan hukum karena merupakan
yang sejalan dengan prinsip penghormatan hak-hak asasi manusia,”
Komnas Perempuan serta dukungan penuh
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sajogyo Institute, Samdhana Institute, HuMa,
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), ELSAM, Epistema Institute, INFIS, Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan,
ation, Rights and Resources Innitiative (RRI) dan UNDP. Pelibatan organisasi tersebut bertujuan untuk memperkuat
pemahaman persoalan dari berbagai sudut pandang dan upaya menggalang sumber daya serta jaringan untuk keberhasilan
dukungan dari Lembaga Perlindungan
di kawasan hutan di 7 wilayah yang mewakili karakteristik hutan dan wilayah
Berdasarkan hasil kajian, telaah kasus, dan DKU, ditemukan beberapa akar masalah terjadinya praktik-praktik
; 2) Menyederhanakan keberadaan
persoalan administrasi atau legalitas; 3)
ubuh Negara dan Masyarakat Adat; dan 5) Kekosongan
2. Permasalahan bertambah rumit ketika aparat Pemerintah, termasuk POLRI, terlibat dalam konflik dan tidak bersikap netral
dalam sebagian besar kasus. Ketika konflik berlangsung tidak seimbang, kekerasan kerapkali dianggap sebagai cara
penyelesaian.
“Inkuiri Nasional Komnas HAM telah mengungkap dengan apik konstalasi persoalan agraria yang selama ini terjadi khususnya
yang melibatkan MHA. Semua terungkap dengan gamblang, baik akar persoalannya, karakteristik pelanggaran HAM yang terjadi
termasuk bentuk perbuatan dan kondisi yang diakibatkan, serta pihak-pihak yang bertanggungjawab,” ungkap Hariadi
Kartodihardjo salah seorang Komisioner Inkuiri Nasional Komnas HAM.
Berdasarkan hasil Inkuiri Nasional, Komnas HAM telah menyampaikan rekomendasi sebagai solusi penyelesaian masalah kepada
sejumlah pihak terkait, antara lain DPR RI untuk segera mengesahkan RUU Pengakuan dan Perlindungan MHA (RUU PPMHA);
Presiden RI antara lain untuk segera membentuk lembaga independen (Satgas MHA); dan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan untuk melibatkan MHA secara aktif dan transparan dalam perencanaan dan pengelolaan kawasan hutan.
“Berbagai konflik atas wilayah-wilayah adat yang tersebar luas dan sudah semakin rumit tidak dapat diselesaikan oleh
Kementerian dan/atau Lembaga Negara yang ada karena conflict of interests. Kehadiran Satgas MHA mutlak dibutuhkan,” kata
salah seorang Komisioner Inkuiri Nasional Komnas HAM Enny Soeprapto.
Dalam rangka menyampaikan hasil temuan dan rekomendasi ”Inkuiri Nasional Komnas HAM tentang Hak Masyarakat Hukum
Adat atas Wilayahnya di Kawasan Hutan” pada publik yang lebih luas, Komnas HAM menginisiasi peluncuran 4 (empat) buku
Inkuiri Nasional Komnas HAM di Gedung Komnas HAM Jalan Latuharhary No.4B Menteng Jakarta Pusat pada Rabu, 16 Maret
2016 pukul 09.30 s.d. 12.30 WIB. Buku-buku ini berisi dokumentasi pelaksanaan Inkuiri Nasional, tidak saja soal temuan, analisis,
dan rekomendasi-rekomendasi kebijakan, namun juga aspek pengalaman dalam pelaksanaan inkuiri, data, dan fakta yang
terungkap.
Pada momentum ini juga akan diselenggarakan talkshow terutama dalam rangka mengurai secara singkat hasil temuan dan
rekomendasi yang telah dihasilkan Inkuiri Nasional Komnas HAM, mengkonfirmasi respon dari pihak-pihak terkait atas temuan
dan rekomendasi yang telah disampaikan khususnya Kementerian Lingkungan dan Kehutanan, dan mendorong komitmen untuk
segera menginisiasi upaya mendasar dan sistematis guna mengatasi persoalan agraria yang melibatkan MHA terutama melalui
pembentukan lembaga independen (Satgas Masyarakat Adat) oleh Presiden RI.
Sejumlah pihak yang turut hadir dalam peluncuran Buku Inkuiri Nasional Komnas HAM ini adalah Teten Masduki (Kepala Staf
Kepresiden RI), Bambang Subijanto (Wakil Kementerian Lingkungan dan Kehutanan RI), Enny Soeprapto, PhD (Komisioner Inkuiri
Nasional Komnas HAM), Prof. Dr. Ir. Hariadi Kartodiharjo, MS (Komisioner Inkuiri Nasional Komnas HAM), dan Saur Tumiur
Situmorang, SH (Komisioner Inkuiri Nasional Komnas HAM). Berperan sebagai moderator talkshow adalah Sandrayati Moniaga
(Koordinator Komisioner Inkuiri Nasional Komnas HAM).
Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan, menyambut baik terbitnya buku-buku hasil Inkuiri Nasional Komnas HAM. Beliau
menegaskan kembali komitmen Presiden Joko Widodo tentang pentingnya mewujudkan tanggung jawab Negara untuk
penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM termasuyk hak-hak Masyarakat Hukum Adat. Namun realisasinya memang
tidak sederhana. Presiden sedang mencari jalan terbaik untuk penyelesaian masalah ini.
Demikian keterangan pers ini dibuat dalam rangka mendorong upaya bersama menciptakan kondisi yang kondusif bagi
pemajuan, perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia.
Jakarta, 16 Maret 2016
KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
Koordinator Komisioner Inkuiri Nasional Komnas HAM,
(Sandrayati Moniaga)
CP: Eva Nila Sari (Humas Komnas HAM - 081296166200)