SlideShare a Scribd company logo
Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik
IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No. 14 P/HUM/2009.-
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa dan mengadili perkara permohonan Hak Uji Materiil terhadap
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan No.
20.1/DPRD/VIII/2006, Tanggal 5 Agustus 2006, Tentang Peraturan Tata Tertib
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan pada tingkat pertama dan
terakhir telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara :
MOHAMAD BASYIR AHMAD (Walikota Pekalongan),
beralamat di Jalan Mataram No. 1 Pekalongan, dalam hal ini
memberi kuasa kepada :
1. Masrof, SH., Sekretaris Daerah Kota Pekalongan ;
2. Suharto, SH.M.Hum, Asisten Pemerintahan Sekretaris
Daerah Kota Pekalongan ;
3. Bambang Nurdiyatman, SH., Asisten Administrasi Sekretaris
Daerah Kota Pekalongan ;
4. Sutarno, SH.MM., Kabag Hukum Sekretaris Daerah Kota
Pekalongan ;
5. Suseno, SH., Kasubag Bantuan Hukum pada Bag. Hukum
Setda Kota Pekalongan ;
Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 18 Mei 2009 ;
Selanjutnya disebut sebagai Pemohon ;
m e l a w a n :
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA
PEKALONGAN, beralamat di Jalan Mataram No. 3 Kota
Pekalongan ;
Selanjutnya disebut sebagai Termohon ;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
TENTANG DUDUK PERKARA :
Menimbang, bahwa Pemohon didalam surat permohonannya tertanggal
20 Mei 2009 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Agung R.I. pada tanggal
22 Mei 2009 dan didaftar dibawah Register No. 14 P/HUM/2009 telah
Hal. 1 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No. 14 P/HUM/2009.-
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa dan mengadili perkara permohonan Hak Uji Materiil terhadap
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan No.
20.1/DPRD/VIII/2006, Tanggal 5 Agustus 2006, Tentang Peraturan Tata Tertib
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan pada tingkat pertama dan
terakhir telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara :
MOHAMAD BASYIR AHMAD (Walikota Pekalongan),
beralamat di Jalan Mataram No. 1 Pekalongan, dalam hal ini
memberi kuasa kepada :
1. Masrof, SH., Sekretaris Daerah Kota Pekalongan ;
2. Suharto, SH.M.Hum, Asisten Pemerintahan Sekretaris
Daerah Kota Pekalongan ;
3. Bambang Nurdiyatman, SH., Asisten Administrasi Sekretaris
Daerah Kota Pekalongan ;
4. Sutarno, SH.MM., Kabag Hukum Sekretaris Daerah Kota
Pekalongan ;
5. Suseno, SH., Kasubag Bantuan Hukum pada Bag. Hukum
Setda Kota Pekalongan ;
Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 18 Mei 2009 ;
Selanjutnya disebut sebagai Pemohon ;
m e l a w a n :
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA
PEKALONGAN, beralamat di Jalan Mataram No. 3 Kota
Pekalongan ;
Selanjutnya disebut sebagai Termohon ;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
TENTANG DUDUK PERKARA :
Menimbang, bahwa Pemohon didalam surat permohonannya tertanggal
20 Mei 2009 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Agung R.I. pada tanggal
22 Mei 2009 dan didaftar dibawah Register No. 14 P/HUM/2009 telah
Hal. 1 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu
mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah
Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi
peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada
situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap
segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)


Halaman 1
Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik
IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
mengajukan Permohonan Hak Uji Materiil dengan alasan-alasan pada pokoknya
atas dalil-dalil sebagai berikut :
A. DASAR PERMOHONAN
1. Pasal 11 Ayat (4) Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/1978, Pasal 11
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung memberi
kewenangan dan kekuasaan kepada Mahkamah Agung RI untuk menguji
secara materi terhadap peraturan perundang-undangan dibawah undang-
undang;
2. Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa " Penyelenggara Pemerintahan
Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ".
3. Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa :
" Kepala Daerah mempunyai tugas dan wewenang:
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ;
b. Mengajukan rancangan Peraturan Daerah ;
c. Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan
bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ;
d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk dibahas dan ditetapkan
bersama ;
e. Mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah ;
f. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar Pengadilan dan dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku ;
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan."
B. FAKTA-FAKTA YANG ADA.
1. Pada tanggal 5 Agustus 2006 Termohon menetapkan Keputusan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan Nomor.
20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Pekalongan.
2. Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Pekalongan tersebut angka 1 di atas tidak pernah di informasikan/-
Hal. 2 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
mengajukan Permohonan Hak Uji Materiil dengan alasan-alasan pada pokoknya
atas dalil-dalil sebagai berikut :
A. DASAR PERMOHONAN
1. Pasal 11 Ayat (4) Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/1978, Pasal 11
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung memberi
kewenangan dan kekuasaan kepada Mahkamah Agung RI untuk menguji
secara materi terhadap peraturan perundang-undangan dibawah undang-
undang;
2. Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa " Penyelenggara Pemerintahan
Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ".
3. Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa :
" Kepala Daerah mempunyai tugas dan wewenang:
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ;
b. Mengajukan rancangan Peraturan Daerah ;
c. Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan
bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ;
d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk dibahas dan ditetapkan
bersama ;
e. Mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah ;
f. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar Pengadilan dan dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku ;
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan."
B. FAKTA-FAKTA YANG ADA.
1. Pada tanggal 5 Agustus 2006 Termohon menetapkan Keputusan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan Nomor.
20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Pekalongan.
2. Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Pekalongan tersebut angka 1 di atas tidak pernah di informasikan/-
Hal. 2 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu
mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah
Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi
peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada
situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap
segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)


Halaman 2
Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik
IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
diberitahukan dan tidak pernah pihak Pemohon menerima/dikirimi secara
fisik Peraturan Tata Tertib dimaksud.
3. Pemohon baru mengetahui materi dalam Peraturan Tata Tertib DPRD
Kota Pekalongan setelah Termohon menetapkan Hak Angket dengan
memanggil pihak Pemohon untuk menghadiri rapat hak angket bahkan
melaporkan kepada Kepolisian untuk menghadirkan secara paksa dalam
rapat Hak Angket DPRD Kota Pekalongan.
4. Muatan materi dalam Peraturan tata tertib tersebut antara lain berisi
tentang hak-hak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan
yaitu hak Interpelasi, hak Angket dan hak menyatakan pendapat dan hak-
hak yang lainnya.
5. Pasal 43 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah berbunyi :
(1). DPRD Mempunyai Hak :
a. Interpelasi.
b. Angket, dan
c. Menyatakan pendapat.
(2). Pelaksanaan Hak Angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, dilakukan setelah diajukan Hak Interpelasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dan mendapatkan persetujuan dari
Rapat Paripurna DPRD yang dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga
perempat) dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan
persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
anggota DPRD yang hadir.
(3). Dalam menggunakan Hak Angket sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), dibentuk Panitia Angket yang terdiri atas semua unsur
Fraksi DPRD yang bekerja dalam waktu paling lama 60 (enam
puluh) hari telah menyampaikan hasil kerjanya kepada DPRD.
(4). Dalam melaksanakan tugasnya panitia sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dapat memanggil, mendengar dan memeriksa
seseorang yang dianggap mengetahui atau patut mengetahui
masalah yang sedang diselidiki serta untuk menunjukan surat atau
dokumen yang berkaitan dengan hal yang sedang diselidiki.
(5). Setiap orang yang dipanggil, didengar dan diperiksa sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) wajib memenuhi panggilan panitia hak
angket kecuali ada alasan yang sah menurut peraturan perundang-
undangan.
Hal. 3 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
diberitahukan dan tidak pernah pihak Pemohon menerima/dikirimi secara
fisik Peraturan Tata Tertib dimaksud.
3. Pemohon baru mengetahui materi dalam Peraturan Tata Tertib DPRD
Kota Pekalongan setelah Termohon menetapkan Hak Angket dengan
memanggil pihak Pemohon untuk menghadiri rapat hak angket bahkan
melaporkan kepada Kepolisian untuk menghadirkan secara paksa dalam
rapat Hak Angket DPRD Kota Pekalongan.
4. Muatan materi dalam Peraturan tata tertib tersebut antara lain berisi
tentang hak-hak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan
yaitu hak Interpelasi, hak Angket dan hak menyatakan pendapat dan hak-
hak yang lainnya.
5. Pasal 43 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah berbunyi :
(1). DPRD Mempunyai Hak :
a. Interpelasi.
b. Angket, dan
c. Menyatakan pendapat.
(2). Pelaksanaan Hak Angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, dilakukan setelah diajukan Hak Interpelasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dan mendapatkan persetujuan dari
Rapat Paripurna DPRD yang dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga
perempat) dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan
persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
anggota DPRD yang hadir.
(3). Dalam menggunakan Hak Angket sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), dibentuk Panitia Angket yang terdiri atas semua unsur
Fraksi DPRD yang bekerja dalam waktu paling lama 60 (enam
puluh) hari telah menyampaikan hasil kerjanya kepada DPRD.
(4). Dalam melaksanakan tugasnya panitia sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dapat memanggil, mendengar dan memeriksa
seseorang yang dianggap mengetahui atau patut mengetahui
masalah yang sedang diselidiki serta untuk menunjukan surat atau
dokumen yang berkaitan dengan hal yang sedang diselidiki.
(5). Setiap orang yang dipanggil, didengar dan diperiksa sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) wajib memenuhi panggilan panitia hak
angket kecuali ada alasan yang sah menurut peraturan perundang-
undangan.
Hal. 3 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu
mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah
Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi
peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada
situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap
segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)


Halaman 3
Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik
IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
(6). Dalam hal telah dipanggil dengan patut secara berturut-turut tidak
memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), panitia
angket dapat memanggil secara paksa dengan bantuan Kepolisian
Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
(7). Seluruh hasil kerja panitia angket bersifat rahasia.
(8). Tata cara hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan
pendapat diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD yang
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
6. Termohon dalam menuangkan muatan materi yang menyangkut hak
interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat tersebut dalam
pelaksanaan tidak mencantumkan tahapan seperti yang diatur dalam
Pasal 43 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah yang berbunyi : "Pelaksanaan Hak Angket
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan setelah diajukan
Hak Interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan
mendapatkan persetujuan dari Rapat Paripurna DPRD yang dihadiri
sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD dan
putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah anggota DPRD yang hadir."
7. Muatan materi Tata Tertib DPRD tersebut diketahui oleh Pemohon
setelah Termohon akan menggunakan hak angket dalam Bidang
Pendidikan pada tanggal 2 April 2009 dengan berpedoman pada Tata
Tertib DPRD tersebut.
8. Dengan ditetapkannya Hak Angket oleh DPRD Kota Pekalongan tanpa
melalui tahapan penetapan Hak Interpelasi, Pemohon kehilangan haknya
untuk memberikan penjelasan/keterangan dalam rapat-rapat hak
Interpelasi yang berarti Pemohon telah dikebiri hak-haknya dan hal
tersebut sangat bertentangan dengan Undang-undang Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pemohon memohon kepada
Majelis Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk memutus sebagai
berikut :
1. Menyatakan Keputusan DPRD Kota Pekalongan Nomor
20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Pekalongan yang muatan materinya mengatur hak-hak
DPRD terutama Hak Interpelasi, Hak Angket dan menyampaikan pendapat
Hal. 4 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
(6). Dalam hal telah dipanggil dengan patut secara berturut-turut tidak
memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), panitia
angket dapat memanggil secara paksa dengan bantuan Kepolisian
Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
(7). Seluruh hasil kerja panitia angket bersifat rahasia.
(8). Tata cara hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan
pendapat diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD yang
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
6. Termohon dalam menuangkan muatan materi yang menyangkut hak
interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat tersebut dalam
pelaksanaan tidak mencantumkan tahapan seperti yang diatur dalam
Pasal 43 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah yang berbunyi : "Pelaksanaan Hak Angket
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan setelah diajukan
Hak Interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan
mendapatkan persetujuan dari Rapat Paripurna DPRD yang dihadiri
sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD dan
putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah anggota DPRD yang hadir."
7. Muatan materi Tata Tertib DPRD tersebut diketahui oleh Pemohon
setelah Termohon akan menggunakan hak angket dalam Bidang
Pendidikan pada tanggal 2 April 2009 dengan berpedoman pada Tata
Tertib DPRD tersebut.
8. Dengan ditetapkannya Hak Angket oleh DPRD Kota Pekalongan tanpa
melalui tahapan penetapan Hak Interpelasi, Pemohon kehilangan haknya
untuk memberikan penjelasan/keterangan dalam rapat-rapat hak
Interpelasi yang berarti Pemohon telah dikebiri hak-haknya dan hal
tersebut sangat bertentangan dengan Undang-undang Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pemohon memohon kepada
Majelis Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk memutus sebagai
berikut :
1. Menyatakan Keputusan DPRD Kota Pekalongan Nomor
20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Pekalongan yang muatan materinya mengatur hak-hak
DPRD terutama Hak Interpelasi, Hak Angket dan menyampaikan pendapat
Hal. 4 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu
mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah
Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi
peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada
situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap
segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)


Halaman 4
Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik
IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tidak dapat digunakan sebagai dasar menggunakan hak-hak tersebut karena
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi yaitu Undang-undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ;
2. Menyatakan bahwa Keputusan DPRD Kota Pekalongan Nomor
20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Pekalongan yang muatan materinya mengatur hak-hak
DPRD terutama Hak Interpelasi, Hak Angket dan menyampaikan pendapat
harus dirubah atau direvisi dengan menambahkan materi muatan tahapan
untuk melaksanakan hak-hak tersebut ;
- Mohon putusan yang seadil-adilnya ;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan alasan-alasan permohonan yang
diajukan ini, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut :
- Bukti P.1 : Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2008 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah ;
- Bukti P.2 : Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan
No. 20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan ;
Menimbang, bahwa atas Permohonan Hak Uji Materiil a quo pihak
Termohon tidak mengajukan jawaban sampai batas waktu untuk menjawab
telah lewat ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM :
Menimbang, bahwa isi dan maksud Permohonan Hak Uji Materiil yang
diajukan oleh Pemohon adalah sebagaimana yang diuraikan diatas ;
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tentang substansi
permohonan keberatan yang diajukan, maka terlebih dahulu perlu
dipertimbangkan apakah permohonan keberatan yang diajukan memenuhi
persyaratan formal, yaitu adanya kepentingan dan kedudukan hukum (legal
standing) pada Pemohon untuk mengajukan permohonan serta apakah
permohonan keberatan yang diajukan masih dalam tenggang waktu yang
ditentukan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (4) Peraturan Mahkamah
Agung No.1 Tahun 2004 ;
Menimbang, bahwa Keputusan DPRD Kota Pekalongan
No.20.1/DPRD/VIII/2006 in litis berlaku sejak tanggal 5 Agustus 2006, Surat
Permohonan Keberatan Hak Uji Materiil yang bertanggal 20 Mei 2009, diterima
Hal. 5 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tidak dapat digunakan sebagai dasar menggunakan hak-hak tersebut karena
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi yaitu Undang-undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ;
2. Menyatakan bahwa Keputusan DPRD Kota Pekalongan Nomor
20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Pekalongan yang muatan materinya mengatur hak-hak
DPRD terutama Hak Interpelasi, Hak Angket dan menyampaikan pendapat
harus dirubah atau direvisi dengan menambahkan materi muatan tahapan
untuk melaksanakan hak-hak tersebut ;
- Mohon putusan yang seadil-adilnya ;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan alasan-alasan permohonan yang
diajukan ini, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut :
- Bukti P.1 : Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2008 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah ;
- Bukti P.2 : Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan
No. 20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan ;
Menimbang, bahwa atas Permohonan Hak Uji Materiil a quo pihak
Termohon tidak mengajukan jawaban sampai batas waktu untuk menjawab
telah lewat ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM :
Menimbang, bahwa isi dan maksud Permohonan Hak Uji Materiil yang
diajukan oleh Pemohon adalah sebagaimana yang diuraikan diatas ;
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tentang substansi
permohonan keberatan yang diajukan, maka terlebih dahulu perlu
dipertimbangkan apakah permohonan keberatan yang diajukan memenuhi
persyaratan formal, yaitu adanya kepentingan dan kedudukan hukum (legal
standing) pada Pemohon untuk mengajukan permohonan serta apakah
permohonan keberatan yang diajukan masih dalam tenggang waktu yang
ditentukan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (4) Peraturan Mahkamah
Agung No.1 Tahun 2004 ;
Menimbang, bahwa Keputusan DPRD Kota Pekalongan
No.20.1/DPRD/VIII/2006 in litis berlaku sejak tanggal 5 Agustus 2006, Surat
Permohonan Keberatan Hak Uji Materiil yang bertanggal 20 Mei 2009, diterima
Hal. 5 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu
mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah
Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi
peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada
situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap
segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)


Halaman 5
Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik
IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
di Mahkamah Agung tanggal 22 Mei 2009, 1020 hari setelah Keputusan a quo
berlaku, yang berarti telah lewat tenggang waktu yang ditentukan yaitu 180
(seratus delapan puluh) hari sebagaimana ketentuan Pasal 2 ayat (4) PERMA
No. 1 Tahun 2004 ;
Menimbang, bahwa oleh karenanya permohonan Hak Uji Materiil yang
diajukan oleh Pemohon tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (4) PERMA
No. 1 Tahun 2004 tersebut diatas, maka secara formal/prosedural permohonan
Hak Uji Materiil yang diajukan oleh Pemohon tidak dapat diterima, sehingga
pemeriksaan tidak dapat dilanjutkan ;
Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon sebagai pihak yang kalah,
maka dibebankan membayar biaya perkara ;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 dan
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang No 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-
Undang No. 3 Tahun 2009, Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun 2004 serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
Menyatakan Permohonan Hak Uji Materiil dari Pemohon : MOHAMAD
BASYIR AHMAD (WALIKOTA PEKALONGAN) tersebut tidak dapat diterima ;
Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
1.000.000,- (Satu juta rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari : Kamis, tanggal 2 Juli 2009 oleh Prof.Dr. H. Ahmad Sukardja,
SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
Ketua Majelis, H. Imam Soebechi, SH.MH. dan Marina Sidabutar, SH.MH.
Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim
Anggota tersebut dan dibantu oleh A.K. Setiyono, SH.MH. Panitera Pengganti
dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;
Hakim-Hakim Anggota : K e t u a :
ttd./ ttd./
H. Imam Soebechi, SH.MH. Prof.Dr. H. Ahmad Sukardja, SH.
ttd./
Marina Sidabutar, SH.MH.
Hal. 6 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
di Mahkamah Agung tanggal 22 Mei 2009, 1020 hari setelah Keputusan a quo
berlaku, yang berarti telah lewat tenggang waktu yang ditentukan yaitu 180
(seratus delapan puluh) hari sebagaimana ketentuan Pasal 2 ayat (4) PERMA
No. 1 Tahun 2004 ;
Menimbang, bahwa oleh karenanya permohonan Hak Uji Materiil yang
diajukan oleh Pemohon tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (4) PERMA
No. 1 Tahun 2004 tersebut diatas, maka secara formal/prosedural permohonan
Hak Uji Materiil yang diajukan oleh Pemohon tidak dapat diterima, sehingga
pemeriksaan tidak dapat dilanjutkan ;
Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon sebagai pihak yang kalah,
maka dibebankan membayar biaya perkara ;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 dan
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang No 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-
Undang No. 3 Tahun 2009, Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun 2004 serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
M E N G A D I L I :
Menyatakan Permohonan Hak Uji Materiil dari Pemohon : MOHAMAD
BASYIR AHMAD (WALIKOTA PEKALONGAN) tersebut tidak dapat diterima ;
Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
1.000.000,- (Satu juta rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari : Kamis, tanggal 2 Juli 2009 oleh Prof.Dr. H. Ahmad Sukardja,
SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
Ketua Majelis, H. Imam Soebechi, SH.MH. dan Marina Sidabutar, SH.MH.
Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim
Anggota tersebut dan dibantu oleh A.K. Setiyono, SH.MH. Panitera Pengganti
dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;
Hakim-Hakim Anggota : K e t u a :
ttd./ ttd./
H. Imam Soebechi, SH.MH. Prof.Dr. H. Ahmad Sukardja, SH.
ttd./
Marina Sidabutar, SH.MH.
Hal. 6 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu
mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah
Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi
peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada
situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap
segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)


Halaman 6
Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik
IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 7 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Biaya – biaya : Panitera-Pengganti :
1. M e t e r a i–––––..Rp. 6.000,- ttd./
2. R e d a k s i–––––.Rp. 5.000,- A.K. Setiyono, SH.MH.
3. Administrasi Kasasi–...Rp. 989.000,-
Jumlah –––Rp. 1.000.000,-
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara
(ASHADI, SH.)
Nip. 220000754.
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 7 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009.
Biaya – biaya : Panitera-Pengganti :
1. M e t e r a i–––––..Rp. 6.000,- ttd./
2. R e d a k s i–––––.Rp. 5.000,- A.K. Setiyono, SH.MH.
3. Administrasi Kasasi–...Rp. 989.000,-
Jumlah –––Rp. 1.000.000,-
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara
(ASHADI, SH.)
Nip. 220000754.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu
mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah
Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi
peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada
situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap
segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)


Halaman 7
14 p-hum-2009

More Related Content

What's hot

Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Ahmad Kahar
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
Roko Subagya
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKsischayank
 
Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
Fenti Anita Sari
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiNasria Ika
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Surat gugatan tun
Surat gugatan tunSurat gugatan tun
Surat gugatan tun
jarebudi
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohonNasria Ika
 
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
sayidmuhfaldy
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khususNasria Ika
 
Surat gugatan
Surat gugatanSurat gugatan
Surat gugatan
Arman Solit
 
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Taufik Budi Permana
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugatNasria Ika
 
Berita acara penahanan
Berita acara penahananBerita acara penahanan
Berita acara penahananDwi Setiawan
 

What's hot (20)

Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
 
Surat kuasa khusus
Surat kuasa khususSurat kuasa khusus
Surat kuasa khusus
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
 
AKTA JUAL BELI ( CONTOH )
AKTA JUAL BELI  ( CONTOH )AKTA JUAL BELI  ( CONTOH )
AKTA JUAL BELI ( CONTOH )
 
Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasi
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
 
Surat dakwaan
Surat dakwaanSurat dakwaan
Surat dakwaan
 
Tindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakanTindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakan
 
Surat gugatan tun
Surat gugatan tunSurat gugatan tun
Surat gugatan tun
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohon
 
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
Pengadilan Hubungan Industrial (Idik Saeful Bahri)
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khusus
 
Surat gugatan
Surat gugatanSurat gugatan
Surat gugatan
 
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
 
Berita acara penahanan
Berita acara penahananBerita acara penahanan
Berita acara penahanan
 

Similar to 14 p-hum-2009

ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptxADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
SigitGinting1
 
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
AndamAnnisa
 
Rakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BRakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi B
Beryl Syamwil
 
Hak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung riHak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung riEri Triwanda
 
Putusan Mahkamah Agung
Putusan Mahkamah AgungPutusan Mahkamah Agung
Putusan Mahkamah Agung
portal indonesia
 
Uu no 3 tahun 2009
Uu no 3 tahun 2009Uu no 3 tahun 2009
Uu no 3 tahun 2009khairu_zikri
 
Putusan MA PTUN Tergugat PT Nabire Baru
Putusan MA PTUN Tergugat PT Nabire BaruPutusan MA PTUN Tergugat PT Nabire Baru
Putusan MA PTUN Tergugat PT Nabire Baru
PT Nabire Baru Corporate Social Responsibility
 
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.docPn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
Fajar Pratama
 
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.docPn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
Fajar Pratama
 
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Hendrik Tobing
 
putusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdf
putusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdfputusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdf
putusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdf
MuhammadIqmalFachrud
 
Putusan ma tentang hkti taun 2012
Putusan ma tentang hkti taun 2012Putusan ma tentang hkti taun 2012
Putusan ma tentang hkti taun 2012
Daniel Daniel
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaRoy Pangkey
 

Similar to 14 p-hum-2009 (20)

ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptxADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
ADMINISTRASI PENGAJUAN UPAYA HUKUM DAN PERSIDANGAN KASASI.pptx
 
Uu 11 2004
Uu 11 2004Uu 11 2004
Uu 11 2004
 
Uu 09 1980
Uu 09 1980Uu 09 1980
Uu 09 1980
 
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
Pengadilan Tata Usaha Negara: Pelaksanaan Putusan yang Telah Memperoleh Kekua...
 
Uu 13 2004
Uu 13 2004Uu 13 2004
Uu 13 2004
 
Uu 14 2004
Uu 14 2004Uu 14 2004
Uu 14 2004
 
Rakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi BRakernas PA - 2010 versi B
Rakernas PA - 2010 versi B
 
Hak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung riHak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung ri
 
ppt ririn.pptx
ppt ririn.pptxppt ririn.pptx
ppt ririn.pptx
 
Putusan Mahkamah Agung
Putusan Mahkamah AgungPutusan Mahkamah Agung
Putusan Mahkamah Agung
 
Uu no 3 tahun 2009
Uu no 3 tahun 2009Uu no 3 tahun 2009
Uu no 3 tahun 2009
 
Putusan MA PTUN Tergugat PT Nabire Baru
Putusan MA PTUN Tergugat PT Nabire BaruPutusan MA PTUN Tergugat PT Nabire Baru
Putusan MA PTUN Tergugat PT Nabire Baru
 
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.docPn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
 
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.docPn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
Pn jkt.sel 2018_pid.pra_24_putusan_anonimisasi.doc
 
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
 
Uu 08 2004
Uu 08 2004Uu 08 2004
Uu 08 2004
 
putusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdf
putusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdfputusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdf
putusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdf
 
Putusan ma tentang hkti taun 2012
Putusan ma tentang hkti taun 2012Putusan ma tentang hkti taun 2012
Putusan ma tentang hkti taun 2012
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
 
2009 46 pengadilan tipikor
2009 46 pengadilan tipikor2009 46 pengadilan tipikor
2009 46 pengadilan tipikor
 

14 p-hum-2009

  • 1. Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N No. 14 P/HUM/2009.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa dan mengadili perkara permohonan Hak Uji Materiil terhadap Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan No. 20.1/DPRD/VIII/2006, Tanggal 5 Agustus 2006, Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan pada tingkat pertama dan terakhir telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara : MOHAMAD BASYIR AHMAD (Walikota Pekalongan), beralamat di Jalan Mataram No. 1 Pekalongan, dalam hal ini memberi kuasa kepada : 1. Masrof, SH., Sekretaris Daerah Kota Pekalongan ; 2. Suharto, SH.M.Hum, Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Kota Pekalongan ; 3. Bambang Nurdiyatman, SH., Asisten Administrasi Sekretaris Daerah Kota Pekalongan ; 4. Sutarno, SH.MM., Kabag Hukum Sekretaris Daerah Kota Pekalongan ; 5. Suseno, SH., Kasubag Bantuan Hukum pada Bag. Hukum Setda Kota Pekalongan ; Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 18 Mei 2009 ; Selanjutnya disebut sebagai Pemohon ; m e l a w a n : KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN, beralamat di Jalan Mataram No. 3 Kota Pekalongan ; Selanjutnya disebut sebagai Termohon ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; TENTANG DUDUK PERKARA : Menimbang, bahwa Pemohon didalam surat permohonannya tertanggal 20 Mei 2009 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Agung R.I. pada tanggal 22 Mei 2009 dan didaftar dibawah Register No. 14 P/HUM/2009 telah Hal. 1 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N No. 14 P/HUM/2009.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa dan mengadili perkara permohonan Hak Uji Materiil terhadap Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan No. 20.1/DPRD/VIII/2006, Tanggal 5 Agustus 2006, Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan pada tingkat pertama dan terakhir telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara : MOHAMAD BASYIR AHMAD (Walikota Pekalongan), beralamat di Jalan Mataram No. 1 Pekalongan, dalam hal ini memberi kuasa kepada : 1. Masrof, SH., Sekretaris Daerah Kota Pekalongan ; 2. Suharto, SH.M.Hum, Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Kota Pekalongan ; 3. Bambang Nurdiyatman, SH., Asisten Administrasi Sekretaris Daerah Kota Pekalongan ; 4. Sutarno, SH.MM., Kabag Hukum Sekretaris Daerah Kota Pekalongan ; 5. Suseno, SH., Kasubag Bantuan Hukum pada Bag. Hukum Setda Kota Pekalongan ; Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 18 Mei 2009 ; Selanjutnya disebut sebagai Pemohon ;
  • 2. m e l a w a n : KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN, beralamat di Jalan Mataram No. 3 Kota Pekalongan ; Selanjutnya disebut sebagai Termohon ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; TENTANG DUDUK PERKARA : Menimbang, bahwa Pemohon didalam surat permohonannya tertanggal 20 Mei 2009 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Agung R.I. pada tanggal 22 Mei 2009 dan didaftar dibawah Register No. 14 P/HUM/2009 telah Hal. 1 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
  • 3. Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id mengajukan Permohonan Hak Uji Materiil dengan alasan-alasan pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut : A. DASAR PERMOHONAN 1. Pasal 11 Ayat (4) Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/1978, Pasal 11 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung memberi kewenangan dan kekuasaan kepada Mahkamah Agung RI untuk menguji secara materi terhadap peraturan perundang-undangan dibawah undang- undang; 2. Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa " Penyelenggara Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ". 3. Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa : " Kepala Daerah mempunyai tugas dan wewenang: a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ; b. Mengajukan rancangan Peraturan Daerah ; c. Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ; d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk dibahas dan ditetapkan bersama ; e. Mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah ; f. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar Pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku ; g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan." B. FAKTA-FAKTA YANG ADA. 1. Pada tanggal 5 Agustus 2006 Termohon menetapkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan Nomor. 20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan. 2. Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan tersebut angka 1 di atas tidak pernah di informasikan/- Hal. 2 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id mengajukan Permohonan Hak Uji Materiil dengan alasan-alasan pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut : A. DASAR PERMOHONAN 1. Pasal 11 Ayat (4) Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/1978, Pasal 11 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung memberi kewenangan dan kekuasaan kepada Mahkamah Agung RI untuk menguji secara materi terhadap peraturan perundang-undangan dibawah undang- undang; 2. Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa " Penyelenggara Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ". 3. Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa : " Kepala Daerah mempunyai tugas dan wewenang: a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ; b. Mengajukan rancangan Peraturan Daerah ; c. Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ;
  • 4. d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk dibahas dan ditetapkan bersama ; e. Mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah ; f. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar Pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku ; g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan." B. FAKTA-FAKTA YANG ADA. 1. Pada tanggal 5 Agustus 2006 Termohon menetapkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan Nomor. 20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan. 2. Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan tersebut angka 1 di atas tidak pernah di informasikan/- Hal. 2 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
  • 5. Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id diberitahukan dan tidak pernah pihak Pemohon menerima/dikirimi secara fisik Peraturan Tata Tertib dimaksud. 3. Pemohon baru mengetahui materi dalam Peraturan Tata Tertib DPRD Kota Pekalongan setelah Termohon menetapkan Hak Angket dengan memanggil pihak Pemohon untuk menghadiri rapat hak angket bahkan melaporkan kepada Kepolisian untuk menghadirkan secara paksa dalam rapat Hak Angket DPRD Kota Pekalongan. 4. Muatan materi dalam Peraturan tata tertib tersebut antara lain berisi tentang hak-hak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan yaitu hak Interpelasi, hak Angket dan hak menyatakan pendapat dan hak- hak yang lainnya. 5. Pasal 43 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah berbunyi : (1). DPRD Mempunyai Hak : a. Interpelasi. b. Angket, dan c. Menyatakan pendapat. (2). Pelaksanaan Hak Angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan setelah diajukan Hak Interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan mendapatkan persetujuan dari Rapat Paripurna DPRD yang dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota DPRD yang hadir. (3). Dalam menggunakan Hak Angket sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dibentuk Panitia Angket yang terdiri atas semua unsur Fraksi DPRD yang bekerja dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari telah menyampaikan hasil kerjanya kepada DPRD. (4). Dalam melaksanakan tugasnya panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat memanggil, mendengar dan memeriksa seseorang yang dianggap mengetahui atau patut mengetahui masalah yang sedang diselidiki serta untuk menunjukan surat atau dokumen yang berkaitan dengan hal yang sedang diselidiki. (5). Setiap orang yang dipanggil, didengar dan diperiksa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) wajib memenuhi panggilan panitia hak angket kecuali ada alasan yang sah menurut peraturan perundang- undangan. Hal. 3 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id diberitahukan dan tidak pernah pihak Pemohon menerima/dikirimi secara fisik Peraturan Tata Tertib dimaksud. 3. Pemohon baru mengetahui materi dalam Peraturan Tata Tertib DPRD Kota Pekalongan setelah Termohon menetapkan Hak Angket dengan memanggil pihak Pemohon untuk menghadiri rapat hak angket bahkan melaporkan kepada Kepolisian untuk menghadirkan secara paksa dalam rapat Hak Angket DPRD Kota Pekalongan. 4. Muatan materi dalam Peraturan tata tertib tersebut antara lain berisi tentang hak-hak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan yaitu hak Interpelasi, hak Angket dan hak menyatakan pendapat dan hak- hak yang lainnya. 5. Pasal 43 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah berbunyi : (1). DPRD Mempunyai Hak : a. Interpelasi. b. Angket, dan c. Menyatakan pendapat. (2). Pelaksanaan Hak Angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan setelah diajukan Hak Interpelasi sebagaimana
  • 6. dimaksud pada ayat (1) huruf a dan mendapatkan persetujuan dari Rapat Paripurna DPRD yang dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota DPRD yang hadir. (3). Dalam menggunakan Hak Angket sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dibentuk Panitia Angket yang terdiri atas semua unsur Fraksi DPRD yang bekerja dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari telah menyampaikan hasil kerjanya kepada DPRD. (4). Dalam melaksanakan tugasnya panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat memanggil, mendengar dan memeriksa seseorang yang dianggap mengetahui atau patut mengetahui masalah yang sedang diselidiki serta untuk menunjukan surat atau dokumen yang berkaitan dengan hal yang sedang diselidiki. (5). Setiap orang yang dipanggil, didengar dan diperiksa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) wajib memenuhi panggilan panitia hak angket kecuali ada alasan yang sah menurut peraturan perundang- undangan. Hal. 3 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
  • 7. Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id (6). Dalam hal telah dipanggil dengan patut secara berturut-turut tidak memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), panitia angket dapat memanggil secara paksa dengan bantuan Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang- undangan. (7). Seluruh hasil kerja panitia angket bersifat rahasia. (8). Tata cara hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan. 6. Termohon dalam menuangkan muatan materi yang menyangkut hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat tersebut dalam pelaksanaan tidak mencantumkan tahapan seperti yang diatur dalam Pasal 43 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang berbunyi : "Pelaksanaan Hak Angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan setelah diajukan Hak Interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan mendapatkan persetujuan dari Rapat Paripurna DPRD yang dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota DPRD yang hadir." 7. Muatan materi Tata Tertib DPRD tersebut diketahui oleh Pemohon setelah Termohon akan menggunakan hak angket dalam Bidang Pendidikan pada tanggal 2 April 2009 dengan berpedoman pada Tata Tertib DPRD tersebut. 8. Dengan ditetapkannya Hak Angket oleh DPRD Kota Pekalongan tanpa melalui tahapan penetapan Hak Interpelasi, Pemohon kehilangan haknya untuk memberikan penjelasan/keterangan dalam rapat-rapat hak Interpelasi yang berarti Pemohon telah dikebiri hak-haknya dan hal tersebut sangat bertentangan dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk memutus sebagai berikut : 1. Menyatakan Keputusan DPRD Kota Pekalongan Nomor 20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan yang muatan materinya mengatur hak-hak DPRD terutama Hak Interpelasi, Hak Angket dan menyampaikan pendapat Hal. 4 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id (6). Dalam hal telah dipanggil dengan patut secara berturut-turut tidak memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), panitia angket dapat memanggil secara paksa dengan bantuan Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang- undangan. (7). Seluruh hasil kerja panitia angket bersifat rahasia. (8). Tata cara hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan. 6. Termohon dalam menuangkan muatan materi yang menyangkut hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat tersebut dalam pelaksanaan tidak mencantumkan tahapan seperti yang diatur dalam Pasal 43 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang berbunyi : "Pelaksanaan Hak Angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dilakukan setelah diajukan Hak Interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan mendapatkan persetujuan dari Rapat Paripurna DPRD yang dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD dan putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua
  • 8. pertiga) dari jumlah anggota DPRD yang hadir." 7. Muatan materi Tata Tertib DPRD tersebut diketahui oleh Pemohon setelah Termohon akan menggunakan hak angket dalam Bidang Pendidikan pada tanggal 2 April 2009 dengan berpedoman pada Tata Tertib DPRD tersebut. 8. Dengan ditetapkannya Hak Angket oleh DPRD Kota Pekalongan tanpa melalui tahapan penetapan Hak Interpelasi, Pemohon kehilangan haknya untuk memberikan penjelasan/keterangan dalam rapat-rapat hak Interpelasi yang berarti Pemohon telah dikebiri hak-haknya dan hal tersebut sangat bertentangan dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk memutus sebagai berikut : 1. Menyatakan Keputusan DPRD Kota Pekalongan Nomor 20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan yang muatan materinya mengatur hak-hak DPRD terutama Hak Interpelasi, Hak Angket dan menyampaikan pendapat Hal. 4 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
  • 9. Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id tidak dapat digunakan sebagai dasar menggunakan hak-hak tersebut karena bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi yaitu Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ; 2. Menyatakan bahwa Keputusan DPRD Kota Pekalongan Nomor 20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan yang muatan materinya mengatur hak-hak DPRD terutama Hak Interpelasi, Hak Angket dan menyampaikan pendapat harus dirubah atau direvisi dengan menambahkan materi muatan tahapan untuk melaksanakan hak-hak tersebut ; - Mohon putusan yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan alasan-alasan permohonan yang diajukan ini, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut : - Bukti P.1 : Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah ; - Bukti P.2 : Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan No. 20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan ; Menimbang, bahwa atas Permohonan Hak Uji Materiil a quo pihak Termohon tidak mengajukan jawaban sampai batas waktu untuk menjawab telah lewat ; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM : Menimbang, bahwa isi dan maksud Permohonan Hak Uji Materiil yang diajukan oleh Pemohon adalah sebagaimana yang diuraikan diatas ; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tentang substansi permohonan keberatan yang diajukan, maka terlebih dahulu perlu dipertimbangkan apakah permohonan keberatan yang diajukan memenuhi persyaratan formal, yaitu adanya kepentingan dan kedudukan hukum (legal standing) pada Pemohon untuk mengajukan permohonan serta apakah permohonan keberatan yang diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun 2004 ; Menimbang, bahwa Keputusan DPRD Kota Pekalongan No.20.1/DPRD/VIII/2006 in litis berlaku sejak tanggal 5 Agustus 2006, Surat Permohonan Keberatan Hak Uji Materiil yang bertanggal 20 Mei 2009, diterima Hal. 5 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id tidak dapat digunakan sebagai dasar menggunakan hak-hak tersebut karena bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi yaitu Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ; 2. Menyatakan bahwa Keputusan DPRD Kota Pekalongan Nomor 20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan yang muatan materinya mengatur hak-hak DPRD terutama Hak Interpelasi, Hak Angket dan menyampaikan pendapat harus dirubah atau direvisi dengan menambahkan materi muatan tahapan untuk melaksanakan hak-hak tersebut ; - Mohon putusan yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan alasan-alasan permohonan yang diajukan ini, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut : - Bukti P.1 : Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah ; - Bukti P.2 : Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan No. 20.1/DPRD/VIII/2006 Tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan ; Menimbang, bahwa atas Permohonan Hak Uji Materiil a quo pihak Termohon tidak mengajukan jawaban sampai batas waktu untuk menjawab telah lewat ;
  • 10. TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM : Menimbang, bahwa isi dan maksud Permohonan Hak Uji Materiil yang diajukan oleh Pemohon adalah sebagaimana yang diuraikan diatas ; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan tentang substansi permohonan keberatan yang diajukan, maka terlebih dahulu perlu dipertimbangkan apakah permohonan keberatan yang diajukan memenuhi persyaratan formal, yaitu adanya kepentingan dan kedudukan hukum (legal standing) pada Pemohon untuk mengajukan permohonan serta apakah permohonan keberatan yang diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun 2004 ; Menimbang, bahwa Keputusan DPRD Kota Pekalongan No.20.1/DPRD/VIII/2006 in litis berlaku sejak tanggal 5 Agustus 2006, Surat Permohonan Keberatan Hak Uji Materiil yang bertanggal 20 Mei 2009, diterima Hal. 5 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
  • 11. Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id di Mahkamah Agung tanggal 22 Mei 2009, 1020 hari setelah Keputusan a quo berlaku, yang berarti telah lewat tenggang waktu yang ditentukan yaitu 180 (seratus delapan puluh) hari sebagaimana ketentuan Pasal 2 ayat (4) PERMA No. 1 Tahun 2004 ; Menimbang, bahwa oleh karenanya permohonan Hak Uji Materiil yang diajukan oleh Pemohon tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (4) PERMA No. 1 Tahun 2004 tersebut diatas, maka secara formal/prosedural permohonan Hak Uji Materiil yang diajukan oleh Pemohon tidak dapat diterima, sehingga pemeriksaan tidak dapat dilanjutkan ; Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon sebagai pihak yang kalah, maka dibebankan membayar biaya perkara ; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang- Undang No. 3 Tahun 2009, Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun 2004 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; M E N G A D I L I : Menyatakan Permohonan Hak Uji Materiil dari Pemohon : MOHAMAD BASYIR AHMAD (WALIKOTA PEKALONGAN) tersebut tidak dapat diterima ; Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari : Kamis, tanggal 2 Juli 2009 oleh Prof.Dr. H. Ahmad Sukardja, SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Imam Soebechi, SH.MH. dan Marina Sidabutar, SH.MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh A.K. Setiyono, SH.MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ; Hakim-Hakim Anggota : K e t u a : ttd./ ttd./ H. Imam Soebechi, SH.MH. Prof.Dr. H. Ahmad Sukardja, SH. ttd./ Marina Sidabutar, SH.MH. Hal. 6 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id di Mahkamah Agung tanggal 22 Mei 2009, 1020 hari setelah Keputusan a quo berlaku, yang berarti telah lewat tenggang waktu yang ditentukan yaitu 180 (seratus delapan puluh) hari sebagaimana ketentuan Pasal 2 ayat (4) PERMA No. 1 Tahun 2004 ; Menimbang, bahwa oleh karenanya permohonan Hak Uji Materiil yang diajukan oleh Pemohon tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (4) PERMA No. 1 Tahun 2004 tersebut diatas, maka secara formal/prosedural permohonan Hak Uji Materiil yang diajukan oleh Pemohon tidak dapat diterima, sehingga pemeriksaan tidak dapat dilanjutkan ; Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon sebagai pihak yang kalah, maka dibebankan membayar biaya perkara ; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang- Undang No. 3 Tahun 2009, Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun 2004 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; M E N G A D I L I : Menyatakan Permohonan Hak Uji Materiil dari Pemohon : MOHAMAD BASYIR AHMAD (WALIKOTA PEKALONGAN) tersebut tidak dapat diterima ; Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
  • 12. Agung pada hari : Kamis, tanggal 2 Juli 2009 oleh Prof.Dr. H. Ahmad Sukardja, SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Imam Soebechi, SH.MH. dan Marina Sidabutar, SH.MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh A.K. Setiyono, SH.MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ; Hakim-Hakim Anggota : K e t u a : ttd./ ttd./ H. Imam Soebechi, SH.MH. Prof.Dr. H. Ahmad Sukardja, SH. ttd./ Marina Sidabutar, SH.MH. Hal. 6 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
  • 13. Mahkamah IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik IndonesiaMahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Hal. 7 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Biaya – biaya : Panitera-Pengganti : 1. M e t e r a i–––––..Rp. 6.000,- ttd./ 2. R e d a k s i–––––.Rp. 5.000,- A.K. Setiyono, SH.MH. 3. Administrasi Kasasi–...Rp. 989.000,- Jumlah –––Rp. 1.000.000,- Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG R.I. a.n. Panitera Panitera Muda Tata Usaha Negara (ASHADI, SH.) Nip. 220000754. Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Hal. 7 dari 7 hal. Put. No. 14 P/HUM/2009. Biaya – biaya : Panitera-Pengganti : 1. M e t e r a i–––––..Rp. 6.000,- ttd./ 2. R e d a k s i–––––.Rp. 5.000,- A.K. Setiyono, SH.MH. 3. Administrasi Kasasi–...Rp. 989.000,- Jumlah –––Rp. 1.000.000,- Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG R.I. a.n. Panitera Panitera Muda Tata Usaha Negara (ASHADI, SH.) Nip. 220000754. Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7