SlideShare a Scribd company logo
RANAH ILMU
DALAM PEMBELAJARAN ISLAM
Bagian II
Mafhum [ Paham]
Ide, yg mencakup konsep, hukum,
dan pemahaman terhadap
realitas , yang digunakan untuk
memberikan penilaian/
penyikapan terhadap realitas.
Mafhum [Paham] bisa didasarkan pada:
1. Khayalan
2. Figur/tokoh, seperti:
leluhur, pemimpin, ulama, dsb.
3. Ilmu
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ب‬ْ‫س‬َ‫ح‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬‫ه‬‫ر‬‫ال‬
َ‫ش‬ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬ َ‫َان‬‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ون‬ُ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫اا‬ًْ‫ي‬
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan
Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa
yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka akan
mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu
tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?
(QS. Al Maidah [5]:104)
Berdasarkan Leluhur
Mafhum [ Paham]
َ‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ش‬ ِ‫اح‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫َل‬
ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ِ‫اء‬َ‫ش‬ْ‫ح‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬
Berdasarkan Leluhur
Mafhum [ Paham]
Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami
mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan
Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: "Sesungguhnya Allah
tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu
mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?
(QS. Al A’raaf [7]:28)
َ‫م‬‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ب‬ِ‫إ‬ َ‫أ‬َ‫ب‬َ‫ن‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬ْ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬) (ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ب‬َ ِ‫ِل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬َ‫و‬) (ْ‫ع‬َ‫ن‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫د‬ُ‫ب‬
َ‫ين‬ِ‫ف‬ِ‫ك‬‫َا‬‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ُّ‫ل‬َ‫ظ‬َ‫ن‬َ‫ف‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ص‬َ‫أ‬) (ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ون‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ت‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬) (ْ‫و‬َ‫أ‬
َ‫ون‬ُّ‫ر‬ُ‫ض‬َ‫ي‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬()َ‫آ‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ََِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ب‬) (
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika ia berkata kepada bapaknya
dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?" Mereka menjawab: "Kami menyembah
berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya“. Berkata Ibrahim:
"Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa) mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?
atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudarat?”
Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya Kami mendapati nenek moyang
kami berbuat demikian".
(QS. Asy Syu’ara [26]: 69-74)
Berdasarkan Leluhur
Mafhum [ Paham]
ْ‫ل‬َ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ت‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ت‬َ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬
ِ‫ير‬ِ‫ع‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ُو‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ط‬ْ‫ي‬‫ه‬‫ش‬‫ال‬ َ‫َان‬‫ك‬
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah".
Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati
bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka (akan mengikuti
bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa
api yang menyala-nyala (neraka)?
(QS. Lukman [31]:21)
Berdasarkan Leluhur
Mafhum [ Paham]
ِ‫ب‬‫ه‬‫ت‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ت‬‫ا‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬ً‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬َ‫ون‬ُ‫ر‬‫ه‬‫ك‬َ‫ذ‬
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah
kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu
mengambil pelajaran (daripadanya).
(QS. Al A’raaf [7]:3)
Berdasarkan Figur Pemimpin
Mafhum [ Paham]
َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ب‬ُ‫ك‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫د‬‫ا‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ط‬َ‫أ‬ ‫ا‬‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ه‬‫ب‬َ‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬ًَ‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫و‬ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫أ‬(67)ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫آ‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ه‬‫ب‬َ‫ر‬
‫ا‬‫ا‬‫ير‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ف‬ْ‫ع‬ ِ‫ض‬(68)
Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati
Pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan
kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka adzab
dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar".
(QS. Al Ahzab [33]: 67-68)
Berdasarkan Figur Pemimpin
Mafhum [ Paham]
‫ا‬ ِ‫ُون‬‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ر‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ه‬ُ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ار‬َ‫ب‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬‫ه‬‫ت‬‫ا‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫ي‬ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫ح‬‫ي‬ِ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ ‫ه‬‫َّلل‬‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫م‬
َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ‫ه‬‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫َل‬ ‫ا‬‫ا‬‫د‬ ِ‫اح‬َ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ‫ه‬‫َل‬ِ‫إ‬َ‫ُون‬‫ك‬ ِ‫ْر‬‫ش‬ُ‫ي‬ ‫ا‬‫ه‬‫م‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬‫ا‬
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan
selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal
mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
(QS. At Taubah [9]: 31)
Berdasarkan Figur Ulama
Mafhum [ Paham]
َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َََ‫ل‬ َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ف‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ًَََِ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫د‬‫َا‬‫ؤ‬ُ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫َان‬‫ك‬
‫ا‬‫ُوَل‬ًْ‫س‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggungan jawabnya.
(QS. Al Isra [17]: 36)
Berdasarkan Ilmu
Mafhum [ Paham]

More Related Content

Viewers also liked

Prinsip kaunseling individu
Prinsip kaunseling individuPrinsip kaunseling individu
Prinsip kaunseling individu
Cr Zizi
 
02 memahami hakikat sebuah janji
02 memahami hakikat sebuah janji02 memahami hakikat sebuah janji
02 memahami hakikat sebuah janji
Muhammad Lukman
 
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
Muhammad Lukman
 
09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii
09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii
09. [remake] ranah amal dalam islam bagian iiMuhammad Lukman
 
08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i
08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i
08. [remake] ranah amal dalam islam bagian iMuhammad Lukman
 
10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii
10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii
10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iiiMuhammad Lukman
 
꽃장가게 지역별 분포(식품)
꽃장가게 지역별 분포(식품)꽃장가게 지역별 분포(식품)
꽃장가게 지역별 분포(식품)Jaewon Kim
 
Definisi ki
Definisi kiDefinisi ki
Definisi ki
Cr Zizi
 
01 bangga jadi orang islam
01 bangga jadi orang islam01 bangga jadi orang islam
01 bangga jadi orang islam
Muhammad Lukman
 
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya
Muhammad Lukman
 
Jurnal Perbedaan motivasi menyelesaikan skripsi
Jurnal Perbedaan motivasi menyelesaikan skripsiJurnal Perbedaan motivasi menyelesaikan skripsi
Jurnal Perbedaan motivasi menyelesaikan skripsi
politeknik NSC Surabaya
 
식품 등 허위과대광고_사례
식품 등 허위과대광고_사례식품 등 허위과대광고_사례
식품 등 허위과대광고_사례Jaewon Kim
 

Viewers also liked (15)

Prinsip kaunseling individu
Prinsip kaunseling individuPrinsip kaunseling individu
Prinsip kaunseling individu
 
02 memahami hakikat sebuah janji
02 memahami hakikat sebuah janji02 memahami hakikat sebuah janji
02 memahami hakikat sebuah janji
 
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
11. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian i
 
09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii
09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii
09. [remake] ranah amal dalam islam bagian ii
 
08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i
08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i
08. [remake] ranah amal dalam islam bagian i
 
10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii
10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii
10. [remake] ranah amal dalam islam bagian iii
 
꽃장가게 지역별 분포(식품)
꽃장가게 지역별 분포(식품)꽃장가게 지역별 분포(식품)
꽃장가게 지역별 분포(식품)
 
Definisi ki
Definisi kiDefinisi ki
Definisi ki
 
01 bangga jadi orang islam
01 bangga jadi orang islam01 bangga jadi orang islam
01 bangga jadi orang islam
 
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannya
 
research abaout " behaviour to bribe"
research abaout " behaviour to bribe"research abaout " behaviour to bribe"
research abaout " behaviour to bribe"
 
Jadual peserta kem dan kursus PRS
Jadual peserta kem dan kursus PRS Jadual peserta kem dan kursus PRS
Jadual peserta kem dan kursus PRS
 
Jurnal Perbedaan motivasi menyelesaikan skripsi
Jurnal Perbedaan motivasi menyelesaikan skripsiJurnal Perbedaan motivasi menyelesaikan skripsi
Jurnal Perbedaan motivasi menyelesaikan skripsi
 
식품 등 허위과대광고_사례
식품 등 허위과대광고_사례식품 등 허위과대광고_사례
식품 등 허위과대광고_사례
 
Matematik Pertengahan Tahun 2014 Tahun 4
Matematik Pertengahan Tahun 2014 Tahun 4Matematik Pertengahan Tahun 2014 Tahun 4
Matematik Pertengahan Tahun 2014 Tahun 4
 

Similar to 12. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian ii

UTS IKMAL FAUZI ASSYA'BANA IPI PAI 2A.docx
UTS IKMAL FAUZI ASSYA'BANA IPI PAI 2A.docxUTS IKMAL FAUZI ASSYA'BANA IPI PAI 2A.docx
UTS IKMAL FAUZI ASSYA'BANA IPI PAI 2A.docx
IkmalFauziAssyabana
 
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok KeimananKuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Taofik Rusdiana
 
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (RIZANDIKA ADIE ROMADHONI PAI 2A) [TUGAS 2].doc
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (RIZANDIKA ADIE ROMADHONI PAI 2A) [TUGAS 2].docUTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (RIZANDIKA ADIE ROMADHONI PAI 2A) [TUGAS 2].doc
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (RIZANDIKA ADIE ROMADHONI PAI 2A) [TUGAS 2].doc
RizandikaAdieRomadho1
 
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptxAl Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
wanasandrive3
 
Dokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdfDokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdf
BhocahNajma
 
Tugas IPI nizar2.docx
Tugas IPI nizar2.docxTugas IPI nizar2.docx
Tugas IPI nizar2.docx
MusafirEdanz
 
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 9. Selawat
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 9. SelawatPenjelasan Bacaan Dalam Solat 9. Selawat
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 9. SelawatBicara Ilmu
 
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa JinSirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh QuraisySirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
AbuNailah
 
Maulana malik ibrahim.pdf
Maulana malik ibrahim.pdfMaulana malik ibrahim.pdf
Maulana malik ibrahim.pdf
MAULANAMALIKIBRAHIM34
 
Anjuran menikah dan larangan membujang
Anjuran menikah dan larangan membujangAnjuran menikah dan larangan membujang
Anjuran menikah dan larangan membujangSeptian Muna Barakati
 
Anjuran menikah dan larangan membujang
Anjuran menikah dan larangan membujangAnjuran menikah dan larangan membujang
Anjuran menikah dan larangan membujang
Operator Warnet Vast Raha
 
MUHASABAH HARTA.pptx
MUHASABAH HARTA.pptxMUHASABAH HARTA.pptx
MUHASABAH HARTA.pptx
Firmansyah726419
 
Yaqin IPI.pdf
Yaqin IPI.pdfYaqin IPI.pdf
Yaqin IPI.pdf
MAinulYaqin5
 
Adab Terhadap Orang Tua & Guru
Adab Terhadap Orang Tua & GuruAdab Terhadap Orang Tua & Guru
Adab Terhadap Orang Tua & Guru
MaulanaFirdaus19
 
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrMakalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
Hilman Yusri
 
Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...
Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...
Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...
AishaAinunPutri
 
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptxbab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
SHAHARINABINTISHAHAR
 
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (M. AINUN NAJA) PAI 2A.docx
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (M. AINUN NAJA) PAI 2A.docxUTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (M. AINUN NAJA) PAI 2A.docx
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (M. AINUN NAJA) PAI 2A.docx
MAinunNaja
 

Similar to 12. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian ii (20)

UTS IKMAL FAUZI ASSYA'BANA IPI PAI 2A.docx
UTS IKMAL FAUZI ASSYA'BANA IPI PAI 2A.docxUTS IKMAL FAUZI ASSYA'BANA IPI PAI 2A.docx
UTS IKMAL FAUZI ASSYA'BANA IPI PAI 2A.docx
 
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok KeimananKuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
 
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (RIZANDIKA ADIE ROMADHONI PAI 2A) [TUGAS 2].doc
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (RIZANDIKA ADIE ROMADHONI PAI 2A) [TUGAS 2].docUTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (RIZANDIKA ADIE ROMADHONI PAI 2A) [TUGAS 2].doc
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (RIZANDIKA ADIE ROMADHONI PAI 2A) [TUGAS 2].doc
 
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptxAl Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
Al Qur'an-Keluarga, Keperempuanan, Keayahan.pptx
 
Dokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdfDokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdf
 
Tugas IPI nizar2.docx
Tugas IPI nizar2.docxTugas IPI nizar2.docx
Tugas IPI nizar2.docx
 
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 9. Selawat
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 9. SelawatPenjelasan Bacaan Dalam Solat 9. Selawat
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 9. Selawat
 
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa JinSirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
Sirah Nabawiyah 66: Masuk Islamnya Bangsa Jin
 
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh QuraisySirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
Sirah Nabawiyah 53: Mediasi dan Negosiasi Tokoh Quraisy
 
Maulana malik ibrahim.pdf
Maulana malik ibrahim.pdfMaulana malik ibrahim.pdf
Maulana malik ibrahim.pdf
 
Bu
BuBu
Bu
 
Anjuran menikah dan larangan membujang
Anjuran menikah dan larangan membujangAnjuran menikah dan larangan membujang
Anjuran menikah dan larangan membujang
 
Anjuran menikah dan larangan membujang
Anjuran menikah dan larangan membujangAnjuran menikah dan larangan membujang
Anjuran menikah dan larangan membujang
 
MUHASABAH HARTA.pptx
MUHASABAH HARTA.pptxMUHASABAH HARTA.pptx
MUHASABAH HARTA.pptx
 
Yaqin IPI.pdf
Yaqin IPI.pdfYaqin IPI.pdf
Yaqin IPI.pdf
 
Adab Terhadap Orang Tua & Guru
Adab Terhadap Orang Tua & GuruAdab Terhadap Orang Tua & Guru
Adab Terhadap Orang Tua & Guru
 
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrMakalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
 
Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...
Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...
Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...
 
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptxbab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
bab yakin dan tawakal 79 - 84.pptx
 
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (M. AINUN NAJA) PAI 2A.docx
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (M. AINUN NAJA) PAI 2A.docxUTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (M. AINUN NAJA) PAI 2A.docx
UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM (M. AINUN NAJA) PAI 2A.docx
 

12. [remake] ranah ilmu dalam islam bagian ii

  • 2. Mafhum [ Paham] Ide, yg mencakup konsep, hukum, dan pemahaman terhadap realitas , yang digunakan untuk memberikan penilaian/ penyikapan terhadap realitas. Mafhum [Paham] bisa didasarkan pada: 1. Khayalan 2. Figur/tokoh, seperti: leluhur, pemimpin, ulama, dsb. 3. Ilmu
  • 3. ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ب‬ْ‫س‬َ‫ح‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬‫ه‬‫ر‬‫ال‬ َ‫ش‬ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬ َ‫َان‬‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ون‬ُ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ‫اا‬ًْ‫ي‬ Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk? (QS. Al Maidah [5]:104) Berdasarkan Leluhur Mafhum [ Paham]
  • 4. َ‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ش‬ ِ‫اح‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫َل‬ ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ِ‫اء‬َ‫ش‬ْ‫ح‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫ي‬َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ Berdasarkan Leluhur Mafhum [ Paham] Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (QS. Al A’raaf [7]:28)
  • 5. َ‫م‬‫ي‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ب‬ِ‫إ‬ َ‫أ‬َ‫ب‬َ‫ن‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬ْ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬) (ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ب‬َ ِ‫ِل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ون‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ه‬ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬َ‫و‬) (ْ‫ع‬َ‫ن‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ َ‫ين‬ِ‫ف‬ِ‫ك‬‫َا‬‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬ ُّ‫ل‬َ‫ظ‬َ‫ن‬َ‫ف‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ص‬َ‫أ‬) (ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ون‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ت‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬) (ْ‫و‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُّ‫ر‬ُ‫ض‬َ‫ي‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬()َ‫آ‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ََِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ب‬) ( Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?" Mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya“. Berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa) mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)? atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudarat?” Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya Kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian". (QS. Asy Syu’ara [26]: 69-74) Berdasarkan Leluhur Mafhum [ Paham]
  • 6. ْ‫ل‬َ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ت‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫آ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ت‬َ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ ِ‫ير‬ِ‫ع‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ُو‬‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ط‬ْ‫ي‬‫ه‬‫ش‬‫ال‬ َ‫َان‬‫ك‬ Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (QS. Lukman [31]:21) Berdasarkan Leluhur Mafhum [ Paham]
  • 7. ِ‫ب‬‫ه‬‫ت‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ت‬‫ا‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬ً‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ُو‬‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ع‬َ‫ون‬ُ‫ر‬‫ه‬‫ك‬َ‫ذ‬ Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). (QS. Al A’raaf [7]:3) Berdasarkan Figur Pemimpin Mafhum [ Paham]
  • 8. َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ب‬ُ‫ك‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫د‬‫ا‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ط‬َ‫أ‬ ‫ا‬‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ه‬‫ب‬َ‫ر‬ ‫وا‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬ًَ‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫و‬ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫أ‬(67)ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫آ‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ه‬‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬‫ا‬‫ير‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ف‬ْ‫ع‬ ِ‫ض‬(68) Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati Pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka adzab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (QS. Al Ahzab [33]: 67-68) Berdasarkan Figur Pemimpin Mafhum [ Paham]
  • 9. ‫ا‬ ِ‫ُون‬‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬‫ا‬‫ب‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ر‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ه‬ُ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ار‬َ‫ب‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬‫ه‬‫ت‬‫ا‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫ي‬ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫ح‬‫ي‬ِ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ ‫ه‬‫َّلل‬‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫م‬ َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ‫ه‬‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫َل‬ ‫ا‬‫ا‬‫د‬ ِ‫اح‬َ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ ‫ه‬‫َل‬ِ‫إ‬َ‫ُون‬‫ك‬ ِ‫ْر‬‫ش‬ُ‫ي‬ ‫ا‬‫ه‬‫م‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬‫ا‬ Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. At Taubah [9]: 31) Berdasarkan Figur Ulama Mafhum [ Paham]
  • 10. َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َََ‫ل‬ َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ف‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ًَََِ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫د‬‫َا‬‫ؤ‬ُ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬‫ُوَل‬ًْ‫س‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al Isra [17]: 36) Berdasarkan Ilmu Mafhum [ Paham]

Editor's Notes

  1. Maksud: أَوَلَوْ كَانَ آَبَاؤُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ Yakni tidak mengerti perkara yang hak, tidak mengetahuinya, tidak pula mendapat petunjuk mengenainya. Maka bagaimanakah mereka akan mengikuti nenek moyang mereka, sedangkan keadaan nenek moyang mereka demikian? Mereka hanyalah mengikuti orang­orang yang lebih bodoh daripada mereka dan lebih sesat jalannya. (Ibnu Katsir) ++++++++++++++++++++++++++++++++ Diayat sebelumnya: 103. Allah sekali-kali tidak pernah mensyari'atkan adanya Bahiirah1, Saaibah2, Washiilah3 dan Haam4. Tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti. keterangan: 1. Bahiirah adalah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya. 2. Saaibah adalah unta betina yang dibiarkan pergi ke mana saja karena suatu nazar. 3. Washiilah adalah seekor domba betina melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan ini disebut washiilah, tidak boleh disembelih dan diserahkan kepada berhala. Ada yang berpendapat, bahwa washiilah adalah seekor unta betina yang melahirkan anak betina, kemudian lahir lagi betina tanpa diselangi anak laki-laki. Unta ini tidak disembelih dan diserahkan kepada berhala. 4. Haam adalah unta jantan yang tidak boleh diganggu lagi, karena telah membuntingkan unta betina beberapa kali. Binatang-binatang yang disebutkan itu dianggap haram oleh orang-orang musyrik tanpa dalil, bahkan atas dasar dusta yang disandarkan kepada Allah, muncul dari kejahilan mereka dan tidak menggunakan akalnya.
  2. Mujahid mengatakan bahwa dahulu orang­orang musyrik melakukan tawaf di Ka'bah dalam keadaan telanjang bulat. Mereka mengatakan, "Kami melakukan tawaf ini dalam keadaan seperti ketika kami dilahirkan oleh ibu­ibu kami." Para wanita meletakkan secarik kain atau sesuatu pada kemaluannya, lalu berkata: “Hari ini tampak sebagian atau keseluruhannya, dan apa yang kelihatan darinya tidak saya halalkan.” Maka Allah Swt. menurunkan firman­Nya: وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آَبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ …………… Hal ini merupakan suatu tradisi yang mereka buat­buat sendiri yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Mereka mempunyai keyakinan bahwa perbuatan nenek moyang mereka itu bersandarkan kepada perintah Allah dan syariat­Nya. Maka Allah menyanggah mereka melalui firman­Nya: وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آَبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ Dan Allah berfirman membantah mereka: “Katakanlah “ (Al­A'raf: 28) Hai Muhammad, kepada orang­orang yang mendakwakan demikian. “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” (Al­A'raf: 28) Yakni apa yang kalian buat­buat itu adalah perkara yang keji lagi mungkar, sedangkan Allah tidak pernah memerintahkan hal seperti itu. “Mengapa kalian mengada­adakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui?” (Al­A'raf: 28)
  3. Ketika nabi ibrahim mengajak orang-orang musyrik itu menggunakan akal sehatnya. Mengajak mereka untuk berpikir. Pertanyaannya mengapa Allah memerintahkan Rasul untuk membacakan ayat ini? Tentu karena ada tuntutan yang hendak disampaikan, “apa tuntutannya?” Tuntutan bahwa pemahaman harus didasarkan kepada ilmu yang diperoleh dari proses berfikir. ++++++++++++++ @ Ath-Thabari dalam Kitab Tarikhur Rusul wal-Muluk(1h142) mencatat sebagai berikut:        Nabi Ibrahim diutus Allah berdakwah kepada Raja Namrud dan kaumnya.  Raja Namrud dan rakyatnya beragama  Paganisme penyembah berhala.      Suatu hari Ibrahim memberi makanan kepada berhala-berhala itu, tetapi berhala itu diam saja tidak mau makan. Lalu Nabi Ibrahim bertanya: “Apa sebab kamu berhala tidak mau makan dan mengapa kamu tidak mau menjawab? Maka ringkasnya  Ibrahim memenggal  kepala semua berhala kecuali yang paling besar, lalu palu gondam besi itu oleh Ibrahim dikalungkan ke leher berhala yang paling besar.        Lalu ketika orang berdatangan melihat kepala-kepala berhala terpenggal dari badannya maka  semua tersentak bertanya siapa yang berani menghancurkan berhala yang  mereka  sembah itu. Lalu salah seorang menjawab bahwa yang memenggal berhala-berhala ini ialah Ibrahim. Kemudian Raja Namrud memerintahkan para pembesarnya untuk menyeret Ibrahim ke hadapan raja. Dalam tanya jawabnya Ibrahim berdakwah meminta mereka suka menggunakan akal sehatnya; bahwa berhala-berhaka itu tidak dapat berbuat apa-apa sama sekali, sehingga  kemudian mereka sadar. Tetapi Namrud dan para pembesarnya bahkan memilih tindakan cepat untuk menghukum dan membakar Nabi Ibrahim.        Tercatat dalam kitab itu  bahwa bumi langit berteriak mengaduh kepada Allah bahwa tidak ada yang menyembah kepada Allah dinegeri ini karena semua  akan menyembah berhala. Kemudian Allah berfirman kepada api untuk mengubah dirinya menjadi dingin tidak panas serta menyelamatkan Ibrahim (Al-Quran s21a69).
  4. وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ Artinya, janganlah kalian menyimpang dari apa yang telah disampaikan oleh Rasul kepada kalian dengan menempuh jalan yang lain, yang akhirnya mengakibatkan kalian menyimpang pula dari hukum Allah kepada hukum selain­Nya.
  5. وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ Artinya, janganlah kalian menyimpang dari apa yang telah disampaikan oleh Rasul kepada kalian dengan menempuh jalan yang lain, yang akhirnya mengakibatkan kalian menyimpang pula dari hukum Allah kepada hukum selain­Nya.
  6. …. Pentahbisan pendeta dan rahib sebagai tuhan-tuhan tidak dalam konteks penyembahan, namun dalam konteks ketaatan mereka kepada pendeta dan rahib mereka dalam al-tahlîl wa al-tahrîm (penetapan halal dan haram). Mereka menjadikan pendeta dan rahib sebagai pemegang otoritas untuk menetapkan halal dan haram. Asy-Syaukani menyatakan,“Sesungguhnya mereka menaati pendeta-pendeta mereka, dalam perintah dan larangannya. Pendeta-pendeta itu menempati kedudukan sebagai tuhan-tuhan karena mereka ditaati sebagaimana layaknya tuhan-tuhan.” (al-Syaukani, Fath al-Qadîr, vol. 2, 452) Penjelasan senada juga dikemukakan oleh Hudzaifah bin al-Yamani, Ibnu Abbas, dan lain-lain. Mareka menuturkan bahwa kaum Yahudi dan Nasrani itu mengikuti pendeta dan rahib mereka dalam perkara yang mereka halalkan dan mereka haramkan.  [Penafsiran demikian juga disampaikan ath-Thabari, az-Zamakhsyari, ar-Razi, al-Alusi, Ibnu Katsir, al-Baghawi, Ibnu ‘Athiyah, al-Khazin, Ibnu Juzyi al-Kalbi, dan hampir semua mufassir.]  Pengertian itu didasarkan pada penjelasan Rasulullah saw. terhadap ayat ini. Diriwayatkan dari Adi bin Hatim: Saya mendatangi Rasulullah dengan mengenakan kalung salib dari perak di leherku. Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Adi, lemparkanlah patung itu dari lehermu.” Kemudian saya melemparkannya. Usai saya lakukan, Beliau membaca ayat ini: Ittakhadzû ahbârahum wa ruhbânahum min dûni Allâh, hingga selesai. Saya berkata, “Sesungguhnya kami tidak menyembah mereka.” Beliau bertanya, “Bukankah para pendeta dan rahib itu mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, lalu kalian mengharamkannya; menghalalkan apa yang diharamkan Allah, lalu kalian menghalalkannya.”Aku menjawab, “Memang begitulah.” Beliau bersabda, “Itulah ibadah (penyembahan) mereka kepada pendeta-pendeta dan rahib-rahib mereka.” (HR ath-Thabrani dari Adi Bin Hatim). Dengan demikian, tindakan ibadah yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah ketaatan mereka terhadap pendeta dan rahib mereka dalam penetapan halal dan haram.
  7. Cari asbabul nudzulnya: Kesimpulan: Jadi pemahaman (Mafhum) harus didasarkan pada ilmu.