Menurut bahasa, kata “zakat” berar tumbuh, berkem-bang, subur atau bertambah. Dalam Al-Quran dan hadis
disebutkan, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan
sedekah”(QS. al-Baqarah[2]: 276); “Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu member-sihkan dan menyucikan mereka”(QS. at-Taubah[9]: 103);
“Sedekah dak akan mengurangi harta”(HR. Tirmizi).
Menurut islah, dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi
mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan tertentu
dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan
untuk diberikan kepada golongan tertentu.
Menurut bahasa, kata “zakat” berar tumbuh, berkem-bang, subur atau bertambah. Dalam Al-Quran dan hadis
disebutkan, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan
sedekah”(QS. al-Baqarah[2]: 276); “Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu member-sihkan dan menyucikan mereka”(QS. at-Taubah[9]: 103);
“Sedekah dak akan mengurangi harta”(HR. Tirmizi).
Menurut islah, dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi
mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan tertentu
dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan
untuk diberikan kepada golongan tertentu.
Lembaga Infaq, Lembaga Infaq Zakat, Lembaga Infaq Dan Shodaqoh. SINERGI FOUND...Lembagawakafdanzakat
Lembaga Infaq, Lembaga Infaq Zakat, Lembaga Infaq Dan Shodaqoh, Infak Dan Sedekah, Infak Sedekah, Infak 2 5 Persen, Infaq Dakwah Center, Infak Harta Diluar Zakat, Infaq Harta Diluar Zakat, Infak Zakat Haji Dan Wakaf.
Memberikan ilustrasi yang sangat mudah dan “gamblang”, bagaimana sebenarnya sistem sedekah ini bekerja. Ini sungguh luar biasa.
Menunjukkan sekaligus mengingatkan ke setiap orang, bahwa Allah sendiri telah menjanjikan, jika manusia mau bersedekah, maka Allah pasti akan menggantinya dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) kali lipat.
Dan, ini ada dasar hukumnya, yaitu tertulis di dalam Al-Qur’an Surat: 6, Ayat: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Qur’an Surat: 2, Ayat: 261, Allah menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.
Dengan berpedoman pada Al-Qur’an tersebut, maka kita bisa membuat “hitung-hitungan” matematika, yang disebutnya sebagai MATEMATIKA DASAR SEDEKAH. Nah, inilah yang luar biasa prima itu, matematika sedekah ini, sungguh sangat berbeda dengan ilmu matematika yang dulu pernah kita pelajari di sekolah … Benar-benar berbeda.
Ilustrasinya sebagai berikut:
10 – 1 = 9 … ini ilmu matematika yang biasa kita terima di sekolah dulu.
Tetapi ilmu Matematika Sedekah adalah sebagai berikut:
10 – 1 = 19 … ini menggunakan dasar, bahwa Allah membalas 10 x lipat pemberian kita.
Sehingga kalau dilanjutkan, maka akan ketemu ilustrasi seperti berikut ini:
10 – 2 = 28
10 – 3 = 37
10 – 4 = 46
10 – 5 = 55
10 – 6 = 64
10 – 7 = 73
10 – 8 = 82
10 – 9 = 91
10 – 10 = 100
Nah, sungguh menarik bukan? Lihatlah hasil akhirnya. Kita tinggal mengalikan dengan angka 10, berapa pun yang kita sedekah kan atau kita berikan dengan ikhlas kepada orang lain yang membutuhkan bantuan kita. Ingatlah, balasan 10 x lipat dari Allah itu adalah balasan minimal.
Dan, kita pakai balasan dari Allah yang minimal saja sebagai acuan berhitung, yaitu 10 x lipat, tidak usah berhitung yang 700 x lipat…nanti terlalu wah… Oleh karena itu, saya merasa rugi besar jika saya hanya mengeluarkan sedekah dengan jumlah minimal. Semakin banyak bersedekah, maka pasti semakin banyak penggantiannya dari Allah Azza wa Jalla.
Tinggal kita yang mau membuka mata, bahwa pengembalian dari Allah itu bentuknya apa? Bukalah “mata hati” kita, selalu lah berpikir positif kepada Allah. Bukankah Allah berfirman, “Aku adalah sebagaimana yang diprasangkakan hamba-Ku kepada-Ku”. Oleh karena itu, selalu lah berprasangka baik kepada Allah, maka Allah akan dengan serta merta menunjukkan KeMaha Kebaikan-Nya kepada kita. Allah pasti membalas kebaikan kita dengan balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kita. Amiin…
Telp: (022) 6120218
Fax: (022) 6120130
SMS/WA Center : 081 321 200 100 (Telkomsel)
Call Center : 0851.0004.2009
email: info[at]sinergifoundation.org
Web: http://www.sinergifoundation.org
PIN BB : 584 898 3A
Kāfir secara harfiah berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam terminologi kultural kata ini digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat Allah (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur).Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut musyrik. Syirik adalah perbuatan menyembah atau menyekutukan sesuatu selai Allah dan ini adalah dosa besar.
Lembaga Infaq, Lembaga Infaq Zakat, Lembaga Infaq Dan Shodaqoh. SINERGI FOUND...Lembagawakafdanzakat
Lembaga Infaq, Lembaga Infaq Zakat, Lembaga Infaq Dan Shodaqoh, Infak Dan Sedekah, Infak Sedekah, Infak 2 5 Persen, Infaq Dakwah Center, Infak Harta Diluar Zakat, Infaq Harta Diluar Zakat, Infak Zakat Haji Dan Wakaf.
Memberikan ilustrasi yang sangat mudah dan “gamblang”, bagaimana sebenarnya sistem sedekah ini bekerja. Ini sungguh luar biasa.
Menunjukkan sekaligus mengingatkan ke setiap orang, bahwa Allah sendiri telah menjanjikan, jika manusia mau bersedekah, maka Allah pasti akan menggantinya dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) kali lipat.
Dan, ini ada dasar hukumnya, yaitu tertulis di dalam Al-Qur’an Surat: 6, Ayat: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Qur’an Surat: 2, Ayat: 261, Allah menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.
Dengan berpedoman pada Al-Qur’an tersebut, maka kita bisa membuat “hitung-hitungan” matematika, yang disebutnya sebagai MATEMATIKA DASAR SEDEKAH. Nah, inilah yang luar biasa prima itu, matematika sedekah ini, sungguh sangat berbeda dengan ilmu matematika yang dulu pernah kita pelajari di sekolah … Benar-benar berbeda.
Ilustrasinya sebagai berikut:
10 – 1 = 9 … ini ilmu matematika yang biasa kita terima di sekolah dulu.
Tetapi ilmu Matematika Sedekah adalah sebagai berikut:
10 – 1 = 19 … ini menggunakan dasar, bahwa Allah membalas 10 x lipat pemberian kita.
Sehingga kalau dilanjutkan, maka akan ketemu ilustrasi seperti berikut ini:
10 – 2 = 28
10 – 3 = 37
10 – 4 = 46
10 – 5 = 55
10 – 6 = 64
10 – 7 = 73
10 – 8 = 82
10 – 9 = 91
10 – 10 = 100
Nah, sungguh menarik bukan? Lihatlah hasil akhirnya. Kita tinggal mengalikan dengan angka 10, berapa pun yang kita sedekah kan atau kita berikan dengan ikhlas kepada orang lain yang membutuhkan bantuan kita. Ingatlah, balasan 10 x lipat dari Allah itu adalah balasan minimal.
Dan, kita pakai balasan dari Allah yang minimal saja sebagai acuan berhitung, yaitu 10 x lipat, tidak usah berhitung yang 700 x lipat…nanti terlalu wah… Oleh karena itu, saya merasa rugi besar jika saya hanya mengeluarkan sedekah dengan jumlah minimal. Semakin banyak bersedekah, maka pasti semakin banyak penggantiannya dari Allah Azza wa Jalla.
Tinggal kita yang mau membuka mata, bahwa pengembalian dari Allah itu bentuknya apa? Bukalah “mata hati” kita, selalu lah berpikir positif kepada Allah. Bukankah Allah berfirman, “Aku adalah sebagaimana yang diprasangkakan hamba-Ku kepada-Ku”. Oleh karena itu, selalu lah berprasangka baik kepada Allah, maka Allah akan dengan serta merta menunjukkan KeMaha Kebaikan-Nya kepada kita. Allah pasti membalas kebaikan kita dengan balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kita. Amiin…
Telp: (022) 6120218
Fax: (022) 6120130
SMS/WA Center : 081 321 200 100 (Telkomsel)
Call Center : 0851.0004.2009
email: info[at]sinergifoundation.org
Web: http://www.sinergifoundation.org
PIN BB : 584 898 3A
Kāfir secara harfiah berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam terminologi kultural kata ini digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat Allah (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur).Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut musyrik. Syirik adalah perbuatan menyembah atau menyekutukan sesuatu selai Allah dan ini adalah dosa besar.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.NurinHandayani
1) PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ
2) DALIL-DALIL TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA.,
3) BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll),
4) NAHI MUNKAR (DALIL, KUTAMAANNNYA, CONTOH KASUSNYA),
5) FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA, TANDA-TANDANYA)
2. BAB I
PENDAHULUAN
SUMBER UTAMA HUKUM ISLAM ADALAH AL-QUR’AN DAN AL-SUNNAH
(BERUPA PERKATAAN, PERBUATAN DAN KETETAPAN NABI MUHAMMAD
SAW).
HUKUM ISLAM BERSIFAT FLEXIBLE, BISA MENERIMA PANDANGAN DARI
BERBAGAI KALANGAN, BAIK DARI KALANGAN UMAT ISLAM SENDIRI
MAUPUN DARI KALANGAN LUAR YANG TIDAK BERTENTANGAN DENGAN
PRINSIP AJARAN ISLAM YANG BERSUMBER DARI AL-QUR’AN DAN
SUNNAH RASUL.
HUKUM WARIS ISLAM SECARA RINCI TELAH DIKEMUKAKAN OLEH ALQUR’AN DITAMBAH OLEH HADITS-HADITS NABI DAN IJTIHAD PARA
ULAMA SERTA PARA PAKAR HUKUM ISLAM.
HARTA WARIS DALAM ISLAM ADALAH HARTA MUWARIS YANG
KEPEMILIKANNYA SECARA OTOMATIS BERALIH KEPADA AHLI
WARISNYA SETELAH MUWARIS MENINGGAL DUNIA DENGAN SYARAT
TELAH
DISELENGARAKAN
JENAZAHNYA,
DILUNASI
HUTANGHUTANGNYA DAN DILAKSANAKAN WASIAT-WASIATNYA.
3. KONSEP HARTA DALAM ISLAM (1)
PEMILIK HARTA SECARA MUTLAK DALAM ISLAM ADALAH ALLAH, MANUSIA DIBERIKAN
HAK ATAS HARTA DAN MENGGUNAKANNYA SESUAI DENGAN PETUNJUK-PETUNJUKNYA
MELALUI SYARI’AT YANG TELAH DITETAPKANNYA.
HARTA DIBERIKAN KEPADA MANUSIA MELALUI USAHA YANG HAQ (BENAR) BUKAN
DENGAN CARA BATHIL (TIDAK BENAR) MELALUI PRINSIP HALAL DAN THAYYIB.
BENTUK USAHA YANG HAK ADA DUA MACAM:
1. IHRAZ AL-MUBAHAT (MEMILIKI BENDA-BENDA YANG BOLEH DIMILIKI), SEPERTI: RUMPUT
DAN PEPOHONAN DI HUTAN BELANTARA YANG TIDAK DIMILIKI ORANG, BINATANG
BURUAN DAN IKAN-IKAN DI LAUT, ATAU DENGAN CARA IHYA AL-MAWAT
(MENGHIDUPKAN/MENGGARAP TANAH MATI YANG BELUM DIMILIKI SIAPAPUN, ATAU
TELAH PERNAH DIMILIKI TETAPI TELAH DITINGGALKAN SAMPAI TERLANTAR DAN TAK
TERURUS). APABILA SESEORANG TELAH MENGUASAI DENGAN MAKSUD MEMILIKI, MAKA
MENJADILAH MILIKNYA. MENGUASAI DENGAN MAKSUD MEMILIKI SECARA MUBAH ITU
DIISTILAHKAN DENGAN IHRAZ, DILAKUKAN DENGAN DUA SYARAT: (A) JANGANLAH
BENDA ITU TELAH DIKUASAI OLEH ORANG LAIN LEBIH DAHULU; (B) BERNIAT UNTUK
MEMILIKINYA.
2. AQAD (MEMPEROLEH HARTA YANG TELAH DIMILIKI SESEORANG MELALUI SUATU
TRANSAKSI). BENTUK INI ADA DUA CARA : (A) PERALIHAN HARTA BERLANGSUNG DENGAN
SENDIRINYA (OTOMATIS), DISEBUT IJBARI, SEPERTI MELALUI WARISAN; (B) PERALIHAN
HARTA MELALUI USAHA, KEHENDAK DAN PERJANJIAN TIMBAL-BALIK ANTARA DUA ATAU
BEBERAPA PIHAK, DISEBUT DENGAN IKHTIYARI, SEPERTI JUAL BELI, PEROLEHAN JASA
(GAJIH/HONORARIUM), MAHAR (DALAM AKAD NIKAH), DSB.
PEROLEHAN HARTA DALAM ISLAM BUKANLAH TUJUAN, NAMUN SBG SARANA KEHIDUPAN
DAN UNTUK MENCAPAI KERIDHAAN ALLAH, MAKA CARA MENDAPATKAN HARTA
HENDAKNYA DILAKUKAN DENGAN BERDO’A, MEMOHON REZKI KEPADA ALLAH KARENA
PADA HAKIKATNYA HARTA TERSEBUT ADALAH MILIK ALLAH.
4. KONSEP HARTA DALAM ISLAM (2)
TUJUAN UTAMA HARTA UNTUK MENUNJANG KEHIDUPAN MANUSIA. OLEH KARENANYA HARTA
DIGUNAKAN UNTUK MAKSUD TERSEBUT. ADA BEBERAPA PETUNJUK ALLAH TENTANG CARA
PENGGUNAAN HARTA, YAITU SBB:
1. DIGUNAKAN UNTUK KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA SENDIRI, SEBAGAIMANA DISEBUTKAN DALAM
AL-QUR’AN BERIKUT:
) ) ) ) ) ) ) ).( ):) كلنوا) واشربنوا) هنئيئ ا) بم ا) كنتم) تعملنون) )المرسل:ت
َ ُ َ مِ اً مِ َ نوُ َمْ نوُ َمْ َ َمْ َ نو
ُنوُ نوُ َ َمْ َ نو
“(Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah kamu dengan enak karena
apa yang telah kamu kerjakan” (Q.S. 77/al-Mursalât: 43).
WALAUPUN YANG DISEBUTKAN DALAM AYAT TSB HANYA MAKAN DAN MINUM, TETAPI YANG
DIMAKSUD TENTUNYA SEGALA KEBUTUHAN HIDUP, SEPERTI PAKAIAN DAN PERUMAHAN, DLSB. SELAIN
ITU, ADA PULA PETUNJUK TENTANG LARANGAN PEMANFAATAN HARTA YANG DILAKUKAN DENGAN
CARA:
a) ISRÂF (BERLEBIH-LEBIHAN DALAM MEMANFAATKAN HARTA).
.( ):... ) وكلنوا) واشربنوا) وال) تسرفنوا) إمِنه) ال) يحب) المسرفئين) )الرعراف
َ ِهَّ نوُ َ نوُ مِ ُّ َمْ نوُ َمْ مِ م
ُ َ نوُ نوُ َ َمْ َ نوُ َ َ نوُ َمْ مِ نو
“… makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (Q.S. 7/al-A’raf: 31).
b) TABDZÎR (BOROS, MENGHAMBUR-HAMBURKAN HARTA UNTUK SESUATU YANG TIDAK BERMANMANFAAT
)...) وال) تبِذر) تبِذيرا.) إمِن) المبِذرين) ك اننوا) إمِخنوان) الشئي اطئين) وك ان) الشئيَمْط ان) لربه) كفنورا
ًهَّ َ نوُ مِ َ ِهّ مِ َ نوُ ا
َ َ َ ِهَّ َ مِ م
َ َ َْم
ُهَّ َمْ نوُ َ ِهّ مِ َ َ نو
ً َ َ نوُ َ ِهّ َمْ َ َمْ مِ ا
.(- ):)السراء
“… dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat
ingkar kepada Tuhannya” (Q.S. 17/al-Isrâ’: 26-27).
5. KONSEP HARTA DALAM ISLAM (3)
2. DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN TERHADAP ALLAH, YAKNI ADA DUA MACAM:
a) Kewajiban materi yang berkenaan dengan kewajiban agama, yang merupakan hutang
terhadap Allah, seperti: membayar zakat atau nadzar, atau kewajiban materi lainnya.
Walaupun demikian materi ini pada hakikatnya juga untuk kepentingan sesama manusia.
.:ني اأ َنيه ا. الذنين. ءامناوا. أَنفقاوا. من. طِيب ات. م ا. كسبتم. ومم ا. أ َخرجن ا. لكم. من. ال َرض. .... )البقرة
ِ . ْ ِضْ . ِ ْمُ . ِ ِضْ َ اَبّ َ . ِ َ َ َ ِضْ ْمُ ِضْ َ . ِ اَّ ِضْ َ ِضْ َ َ ْمُ ِضْ . ِ َ ِض
َُ هُّ َ اَّ . ِ َ َ َ ْم
.(267
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik
dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu …” (Q.S. 2/al-Baqarah: 267).
b) Kewajiban materi yang harus ditunaikan untuk keluarga, yakni: isteri, anak, dan kerabat.
.(233 .:... . وعل ى. الماولاود. له. رزقهن. وكساوتهن. ب المعروف. .... )البقرة
ِ . ُ ِضْ َ ِضْ ْمُ . ِ َ ْمُ . ِ ِضْ ْمُ ْمُ اَّ َ . ِ ِضْ َ ْمُ ْمُ اَّ . ِ ِضْ َ ِضْ ْم
ََ َ
“… dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu (isteri) dengan cara yang ma`ruf …”
(Q.S. 2/al-Baqarah: 233).
.(215 .:نيسألاونك. م اذا. نينفقاون. قل. م ا. أَنفقتم. من. خِير. فللاوالدنين. وال َقربِين. .... )البقرة
َ ِ . َ َْ ِضْ َ ْمُ َ َ َ َ ْمُ ِضْ . ِ ْمُ َ ْمُ ِضْ َ ِضْ َ ِضْ ْمُ ِضْ . ِ ِضْ َ ِضْ ف ٍ َ . ِ ِضْ َ . ِ َ ِضْ . ِ َ ِضْ ِض
“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: Apa saja harta yang kamu
nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat …” (Q.S. 2/al-Baqarah: 215).
6. KONSEP HARTA DALAM ISLAM (4)
3. DIMANFAATKAN BAGI KEPENTINGAN SOSIAL.
Hal ini dilakukan karena meskipun semua orang dituntut untuk berusaha mencari rezki, namun yang
diberikan Allah tidaklah sama untuk setiap orang. Ada yang mendapatkan banyak sehingga melebihi
keperluan hidupnya sekeluarga, tetapi ada pula yang mendapatkan sedikit dan kurang dari keperluan
hidupnya. Yang mendapatkan rezki sedikit ini memerlukan bantuan saudaranya yang mendapat rezki
berlebih dalam bentuk infak dan sedekah.
.(71 .:وهللا. فضل. بعضكم. عل ى. بعض. ف ي. الرزق. .... )النحل
ِ . ْاَبّ ِض
ِ . ٍ َ ْمُ َ اَّ َ َ ِضْ َ ْمُ ِضْ َ َ َ ِضْ ف
“Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam hal rezki …” (Q.S. 2/al-Baqarah:
71).
.(10 .:و أَنفقاوا. من. م ا. رزقن اكم. من. قبل. أ َن. نيأت ي. أ َحدكم. الماوت. .... )المن افقاون
َُ ِضْ . ِ ْمُ . ِ ِضْ َ َ َ ِضْ َ ْمُ ِضْ . ِ ِضْ َ ِضْ . ِ ِضْ َ ِضْ . ِ َ َ َ ْمُ ْمُ ِضْ َ ِضْ ْم
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu …” (Q.S. 63/al-Munâfiqûn: 10).
DI SAMPING LARANGAN DI ATAS, ALLAH JUGA MELARANG MENGGUNAKAN HARTA UTK TUJUAN
NEGATIF, YANG DAPAT MENYULITKAN KEHIDUPAN, MENYAKITI DAN MENJAUHKAN ORANG DARI
MELAKSANAKAN PERINTAH AGAMA, DI ANTARANYA:
.(36 .:إ . ِن. الذنين. كفروا. نينفقاون. أَماوالهم. لِيصدوا. عن. سبِيل. هللا. .... )النف ال
ِ . ِ . ِ . َ َْ ِض
ُّاَّ اَّ . ِ َ َ َ ْمُ ْمُ ِضْ . ِ ْمُ َ ِضْ َ َ ْمُ ِضْ . ِ َ ْمُ ه
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari
jalan Allah …” (Q.S. 8/al-Anfâl: 36).
7. KONSEP HARTA DALAM ISLAM (5)
.الذنين. نينفقاون. أَماوالهم. ف ي. سبِيل. هللا. ثم. ال. نيتبعاون. م ا. أَن ِضْفقاوا. من ا. وال. أ َذ ى. لهم. أ َجرهم
َْ ْمُ َ اًّ َ َ ىً َ ْمُ ِضْ ِضْ ْمُ ْمُ ِض
َ َ َُ . ِ . ِ . ِ ْمُ اَّ َ ْمُ ِضْ . ِ ْم
ِ . ْاَّ . ِ َ ْمُ ِضْ . ِ ْمُ َ ِضْ َ َ ْمُ ِض
.(262 .:عند. ربهم. .... )البقرة
ْ. ِ ِضْ َ َ اَبّ . ِ ِض
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak
mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan
dengan tidak menyakiti (perasaan sipenerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan
mereka …” (Q.S. 2/al-Baqarah: 262).
SECARA
KHUSUS NABI SAW MELARANG MENGGUNAKAN HARTA YANG DIPEROLEHNYA
DENGAN CARA:
1. Ihtikâr, yaitu penimbunan secara spekulatif dalam bentuk barang sewaktu harga masih
stabil, kemudian menimbunnya di tempat tertentu sehingga terjadi kelangkaan, lalu dijualnya
dengan harga yang lebih tinggi.
.(ال. نيحتكر. ال َخ اطئ. )رواه. مسلم
ٍ َ َ ِضْ َ . ِ ْمُ ِضْ َ . ِ ف
“Tidak ada yang melakukan penimbunan, kecuali hanya orang yan salah (berdosa)” (H.R. Muslim).
2. Iddikhâr, yaitu menumpuk barang untuk kepentingan sendiri dan untuk dimakan sendiri
sewaktu orang lain telah mengalami kelangkaan makanan. Larangan ini berlaku untuk waktuwaktu tertentu (temporal), yaitu musim kelangkaan bahan pokok.
.كنت. نهِيتكم. عن. إ . ِدخ ار. لحاوم. ال َض اح ى. فاوق. ثال َث. ل َجل. الدافة. ف اآلن. فكْمُلاوا. وادخروا
َُ ِضْ َ َ ف ٍ . ِ ِضْ . ِ اَّ َ . ِ َ ِضْ َ َ ْمُ َ ِضْ َ ْم
ِ . َ ْْمُ ِضْ ْمُ َ َ ِضْ ْمُ ْمُ ِضْ َ ِضْ اَبّ َ . ِ ْمُ ْمُ ْمُ ِض
.()رواه. البخ ار ى
“Sesungguhnya saya telah melarang kamu menumpuk daging qurban lebih dari keperluan tiga hari karena
ada kunjungan tamu, sekarang makanlah dan tumpuklah” (H.R. al-Bukhâry).
8. BAB II
ATURAN SEBELUM PEMBAGIAN WARIS
PENYEBAB MENERIMA DAN TIDAK MENERIMA HARTA WARIS
A. SEBAB-SEBAB BERHAK MENERIMA HARTA WARIS
1. PERTALIAN NASAB (HUBUNGAN DARAH), SEPERTI: AYAH, IBU,
KAKEK, NENEK, ANAK, DSB.
2. PERKAWINAN, YAKNI MENJADI SUAMI ATAU ISTERI.
3. MEMERDEKAKAN (MU’TIQ).
4. SESAMA ORANG YANG BERAGAMA ISLAM.
B. SEBAB-SEBAB TIDAK BERHAK MENERIMA HARTA WARIS
1. MENJADI BUDAK/HAMBA SAHAYA
2. MEMBUNUH
3. MURTAD
4. BEDA AGAMA
HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MENERIMA HARTA
WARIS
PENYELENGGARAAN JENAZAH
PELUNASAN HUTANG MAYIT
PELAKSANAAN WASIAT MAYIT
9. BAB III
AHLI WARIS
AHLI WARIS LAKI-LAKI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
ANAK LAKI-LAKI
CUCU LAKI-LAKI DARI ANAK LAKILAKI
AYAH
AYAHNYA AYAH (KAKEK)
SAUDARA LAKI-LAKI SEIBU-SEBAPAK
SAUDARA LAKI-LAKI SEBAPAK
SAUDARA LAKI-LAKI SEIBU
ANAK LAKI2 SDR LAKI2 SEIBUSEBAPAK
ANAK LAKI2 SDR LAKI2 SEBAPAK
PAMAN SEIBU-SEBAPAK DENGAN
AYAH
PAMAN SEBAPAK DENGAN AYAH
KEPONAKAN (ANAK PAMAN) DARI
SDR LAKI2 SEIBU-SEBAPAK DENGAN
AYAH
KEPONAKAN (ANAK PAMAN) DARI
SDR LAKI2 SEBAPAK DENGAN AYAH
SUAMI
LAKI-LAKI YANG
MEMERDEKAKANNYA
AHLI WARIS PEREMPUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
ANAK PEREMPUAN
CUCU PEREMPUAN DARI ANAK
LAKI-LAKI
IBU
IBUNYA AYAH (NENEK DARI
AYAH)
IBUNYA IBU (NENEK DARI IBU)
SAUDARI SEIBU-SEBAPAK
SAUDARI SEBAPAK
SAUDARI SEIBU
ISTERI
PEREMPUAN YANG
MEMERDEKAKANNYA
10. BAB IV
KADAR PEMBAGIAN HARTA WARIS (1)
1/2 BAGIAN
SEORANG ANAK PEREMPUAN TANPA ANAK LAKI-LAKI
SEORANG ANAK PEREMPUAN DARI ANAK LAKI-LAKI TANPA ANAK (LAKILAKI/PEREMPUAN)
SEORANG SAUDARA PEREMPUAN S TANPA ANAK ATAU CUCU
SEORANG SUAMI, TANPA ANAK ATAU CUCU
1/4 BAGIAN
SUAMI, ADA ANAK ATAU CUCU
ISTERI, TANPA ANAK ATAU CUCU
1/8 BAGIAN
ISTERI, ADA ANAK ATAU CUCU
2/3 BAGIAN
DUA/LEBIH ANAK PEREMPUAN TANPA ANAK LAKI-LAKI
DUA/LEBIH ANAK PEREMPUAN DARI ANAK LAKI2 TANPA ANAK (LAKILAKI/PEREMPUAN)
DUA/LEBIH SAUDARA PEREMPUAN TANPA ANAK ATAU CUCU
11. KADAR PEMBAGIAN HARTA WARIS (2)
1/3 BAGIAN
IBU, TANPA ANAK ATAU CUCU ATAU DUA/LEBIH SAUDARA (LAKI2/
PEREMPUAN)
DUA/LEBIH SAUDARA PEREMPUAN, TANPA AYAH DAN ANAK (LAKILAKI/PEREMPUAN).
1/6 BAGIAN
IBU, ADA ANAK ATAU CUCU ATAU DUA/LEBIH SAUDARA (LAKI2/
PEREMPUAN)
AYAH, ADA ANAK ATAU CUCU (JIKA TANPA ANAK/CUCU, AYAH SEBAGAI
‘ASHABAH)
NENEK, TANPA AYAH (JIKA IBUNYA AYAH); TANPA IBU (JIKA IBUNYA
IBU)
KAKEK, TANPA AYAH TAPI ADA ANAK/CUCU (JIKA ADA AYAH
TERHALANG)
CUCU PEREMPUAN (DARI ANAK LAKI2), TANPA ANAK LAKI2 ATAU
DUA/LEBIH ANAK PRP.
SAUDARA SEIBU (LAKI2/PEREMPUAN), TANPA ANAK ATAU AYAH
SAUDARA PEREMPUAN SEBAPAK, TANPA ANAK/AYAH NAMUN ADA
SEORANG SAUDARA PEREMPUAN SEKANDUNG (SEIBU-SEBAPAK).
12. BAB V
MASALAH-MASALAH DALAM PEMBAGIAN HARTA
WARIS (1)
‘AUL
•
ADALAH MASALAH PENYELESAIAN HARTA WARIS DI LUAR KETENTUAN
KADAR YANG SUDAH DITENTUKAN, KARENA HARTA KURANG DARI
PEMBAGIAN MENURUT KADAR PEMBAGIAN YANG TELAH DITENTUKAN
(DIDAPATKAN
JUMLAH
PEMBILANG
MELEBIHI
PENYEBUTNYA).
PENYELESAIANNYA,
JUMLAH
PEMBILANG
MENJADI
PENYEBUT
SEHINGGA DAPAT TERBAGI TANPA ADA KEKURANGAN HARTA WARIS.
RADD
•
ADALAH MASALAH PENYELESAIAN HARTA WARIS DI LUAR KETENTUAN
KADAR YANG TELAH DITENTUKAN, KARENA ADA SISA (KELEBIHAN)
HARTA. CARA PENYELESAIANNYA ADALAH SISA HARTA ITU DIBAGI
KEPADA AHLI WARIS YANG ADA HUBUNGAN NASAB (DARAH)
BERDASARKAN PERBANDINGAN MENURUT KADAR PEMBAGIAN YANG
TELAH DITENTUKAN.
GHARRAWAIN
•
ADALAH AHLI WARIS YANG HANYA TERDIRI DARI AYAH, IBU DAN SUAMI;
ATAU AYAH, IBU DAN ISTERI. CARA PERHITUNGAN PEMBAGIAN
WARISNYA DI LUAR KETENTUAN PEMBAGIAN WARIS SESUAI KADAR
YANG TELAH DITENTUKAN KHUSUSNYA BAGI AYAH DAN IBU. AYAH DAN
IBU BEROLEH SISA HARTA DIBAGI SEBAGAIMANA PEROLEHAN ANAK
LAKI-LAKI BERBANDING ANAK PEREMPUAN (DUA BERBANDING SATU),
SETELAH PEROLEHAN SUAMI ATAU ISTERI.
13. MASALAH-MASALAH DALAM PEMBAGIAN HARTA
WARIS (2)
HIJAB DAN MAHJUB
•
ADALAH PARA AHLI WARIS YANG BERSTATUS SEBAGAI PENGHALANG DAN
YANG DIHALANGI UNTUK MEMPEROLEH HARTA WARIS, KARENA
STATUSNYA YANG LEBIH DEKAT ATAU LEBIH JAUH DENGAN MUWARIS.
MISALNYA CUCU TERHALANG MENERIMA WARIS KARENA ADA ANAK.
GONO-GINI
•
ADALAH BERASAL DARI TRADISI (ADAT) BEBERAPA KELOMPOK
MASYARAKAT DI INDONESIA, DI MANA ISTERI PADA DASARNYA TELAH
BERSUSAH-PAYAH MENGURUSI RUMAH TANGGA NAMUN SANG ISTERI
DIANGGAP
TIDAK
MEMILIKI
HARTA
APAPUN
KARENA
TIDAK
MENGHASILKAN HARTA . JERIH PAYAH ISTERI OLEH ADAT DIHARGAI
DENGAN HAK PEMILIKAN. KEMUDIAN, OLEH HUKUM PERUNDANGAN DI
INDONESIA (UU PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM)
DIRUMUSKAN BAHWA GONO-GINI ADALAH HARTA BERSAMA SUAMIISTERI (TERHITUNG MULAI SAAT TANGGAL PERKAWINAN) DENGAN
PEROLEHAN MASING-MASING
SEPARUH HARTA APABILA TERJADI
PERCERAIAN (CERAI HIDUP ATAU CERAI MATI).
WASIAT WAJIBAH
•
ADALAH
SEBUAH
WASIAT
YANG
DITETAPKAN
OLEH
HUKUM
PERUNDANGAN DI INDONESIA YANG BERSIFAT WAJIB (WALAUPUN
MUWARIS TIDAK MENGUCAPKAN WASIAT SEBELUM MENINGGAL DUNIA)
YANG DIBERIKAN KEPADA ANAK ANGKAT
ATAU ORANG TUA YANG
BERBEDA AGAMA.
14. BAB VI
PRAKTIK PEMBAGIAN WARIS
Jika seseorang meninggal dunia, meninggalkan harta berjumlah 3 buah
rumah (masing-masing seharga Rp. 150.000.000,-), sebidang tanah seluas 25
ha. (permeter harganya Rp. 2.000.000,-), simpanan uang di Bank Rp.
3.000.000.000,- dan uang tunai Rp. 750.000.000,-. Ahli warisnya terdiri dari:
2 (dua) orang isteri, 2 (dua) orang anak laki-laki, 3 (tiga) orang anak
perempuan, 3 (tiga) orang cucu laki-laki dan 5 (lima) orang cucu perempuan
(semua cucu dari anak perempuannya), seorang saudara laki-laki dan 2 (dua)
orang sauara perempuan, serta ibunya. Namun sebelum meninggal, ia
berwasiat (di hadapan para ahli warisnya) agar sebuah rumahnya diberikan
kepada sebuah Yayasan, dan 2 (dua) orang pembantunya diberi masingmasing Rp. 25.000.000,-. Berapakah masing-masing ahli waris memperoleh
harta waris?
Sepasang suami isteri meninggal dunia. Mereka tidak meninggalkan anak,
namun mengasuh seorang anak. Sang suami meninggalkan ibu dan seorang
saudari, sang isteri meninggalkan ayah, ibu dan saudara laki-laki. Sang
suami meningalkan harta Rp. 540.000.000,-, sedang sang isteri meninggalkan
harta Rp. 270.000.000,-. Bagaimana cara membagi waris bagi ahli waris yang
ditingalkan mereka (menurut perhitungan waris Islam, dan menurut hukum
perundangan)?