SlideShare a Scribd company logo
10 Karakter Unik
Konsumen Indonesia
Disarikan dari tulisan
Handi Irawan
Prolog: Beda pasar, beda “obat”
 Banyak merek yang sukses di luar negeri,
belum tentu sukses di Indonesia
 Contoh: Gatorade, Kodak, Kelllog, The Body
Shop, dan Diet Coke. Mereka sukses diluar
negeri namun menjadi minoritas di Indonesia.
 Sebaliknya, sukses di Indonesia belum
tentu diminati pelanggan regional/global
 Seperti minuman penambah energi, jamu,
RBT (Ring Back Tone), dan Nokia N Series
yang merajai pasar lokal ternyata kurang
diminati diluar negeri.
Apa sebabnya?
 Karena karakter konsumen kita memang UNIK!
 Unik dalam hal:
Attitude Behavior
Life Style
BuyingBuying
ProcessProcess
Keunikan dalam hal Attitude, Behavior,
dan Life Style menghasilkan Buying
Process yang unik pula
Apa perbedaan lingkungan yang menjadikan
karakter konsumen Indonesia berbeda dengan
konsumen Amerika Serikat?
1. Budaya.
Indonesia memiliki ratusan suku bangsa dan bahasa sehingga
berbeda dalam hal norma, nilai, dan kebiasaan.
2. Komunikasi Non Verbal
Beragam dalam cara mengomunikasikan perasaan dan
preferensi.
3. Tingkat pendidikan
Dengan hanya 50% lulusan SMA di perkotaan dan kurang dari
60% lulusan SMP di pedesaan membuat masyarakat Indonesia
menginginkan kepraktisan, berpikir jangka pendek, dan malas
membaca informasi.
Apa perbedaan lingkungan yang menjadikan
karakter konsumen Indonesia berbeda dengan
konsumen Amerika Serikat?
4. Group Reference
Pengaruh tokoh – tokoh masyarakat sangat kuat dalam
pengambilan keputusan.
5. Tingkat Sosialisasi
Masyarakat Indonesia adalah kelompok yang memiliki tingkat
sosial yang kuat. Produk yang mampu direkomendasikan oleh
kelompok akan cepat berhasil.
Model of Consumer Behavior
Culture
Demographics
Socila Class
Family
Group Reference
EXTERNAL
MARKETING
STRATEGIES
INTERNAL
Perception
Learning
Motive
Personality
Emotion
Problem
Recognition
Information
Search
Evaluation of
Alternatives
Purchase
Post
Purchase
Attitude &
Life Style
Karakter #1:
Berorientasi Jangka Pendek
 Karakter konsumen yang pertama ini
menunjukkan betapa konsumen Indonesia
kebanyakan lebih mementingkan manfaat
jangka pendek dari suatu barang/jasa
dibandingkan efeknya dalam jangka panjang.
 Konsumen Indonesia yang cenderung
berorientasi jangka pendek ini terbentuk
karena dorongan berbagai faktor antara lain:
 Tingkat pendapatan dan pendidikan yang
rendah
 Pengaruh nilai budaya dan norma permisif-
kekeluargaan
 dan sistem kemasyarakatan lainnya
Contoh:
 Isu bahan berbahaya yang terkandung dalam susu formula untuk
bayi dan isu formalin di makanan tradisional hanya bertahan
sebentar saja lalu kembali normal.
 Fakta “keberanian” konsumen Indonesia untuk tetap terbang
dengan sebuah merek penerbangan yang pernah jatuh adalah
bukti bagaimana pertimbangan manfaat jangka pendek (tiket
murah) lebih mendominasi pertimbangan jangka panjang
(keamanan).
 Produk vitamin dan makanan kesehatan yang mudah diterima
konsumen Indonesia adalah produk yang memberikan kebugaran
dengan cepat setiap kali dikonsumsi walau ada efek samping,
bukan vitamin yang membuat sehat dan kuat setelah 10 tahun
lagi.
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
1. Positioning
Sesuaikan produk kita dengan sifat orientasi
jangka pendek konsumen Indonesia:
- paling bermanfaat dalam jangka pendek
(short-term benefit)
- paling memberikan solusi (fast solution)
- Paling cepat menyembuhkan tidak hanya
mencegah terjadinya musibah, penyakit,
ataupun masalah (curative not only
preventive)
2. Strategi Harga
Produk apapun yang berharga murah namun tidak terjamin kualitasnya tetap diburu
konsumen. Tetapi tetap ingat bahwa tidak selalu kita harus menjadi yang paling
murah namun jadilah yang “dipersepsikan” paling murah.
3. Strategi promosi dan komunikasi
Konsumen yang berorientasi jangka pendek suka
dengan promosi dan komunikasi yang berpihak pada
konsumen.
Contoh: pemberian hadiah langsung atau undian
sebagai gimmick  BCA dengan Gebyar BCA – nya.
4. Struktur kompetisi
Pasar yang didominasi konsumen berorientasi jangka
pendek sebenarnya tidak menguntungkan bagi
pemimpin pasar karena pemimpin pasar jadi sukar
meningkatkan loyalitas konsumen karena mereka
mudah tergiur oleh penawaran gimmick atau potongan
harga dari pesaing. Solusinya dengan menurunkan
harga produk.
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
Karakter #2:
Tidak Terencana
 Karakter ini menunjukkan kebanyakan konsumen
Indonesia tidak memiliki rencana dalam berbelanja.
Hanya mengikuti impulse buying. Mereka langsung
melakukan pembelian karena ketertarikan pada
merek atau produk saat itu juga.
 Perilaku pembelian tidak terencana ini dipicu oleh:
 Kurangnya pendidikan dan informasi sehingga tidak
mempunyai bekal yang cukup untuk merencanakan,
mengevaluasi, dan membandingkan antar merek
atau produk
 Pendapatan yang fluktuatif, contoh: saat lebaran
belanja habis-habisan
Contoh fakta:
Sumber: Frontier Research
Sudah direncanakan
26%
74%
Tidak direncanakan
Kebiasaan membeli
snack modern
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
1. Strategi produk
Produsen harus memiliki fleksibilitas yang tinggi
dalam penawaran barang/jasa. Semakin banyak
varian produk yang dimiliki, semakin mudah
dalam menarik dan mempertahankan konsumen
melalui mekanisme cross-selling dan upselling.
2. Strategi channel
Channel harus dibuat massal dan ada dimana-
mana. Semakin sering produk dilihat oleh
konsumen, maka semakin besar kemungkinan
produk tersebut terjual.
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
3. Strategi komunikasi
Konsumen yang tidak terencana harus didorong segera melakukan aksi
pembelian. Materi promosi diusahakan sebisa mungkin yang dapat
memunculkan minat dan niat membeli secepat mungkin (spontan).
Strategi komunikasi yang kedua adalah edukasi. Strategi ini diperlukan
apabila produk yang dijual memerlukan perencanaan matang seperti
dana pensiun, asuransi, tabungan berjangka, susu kalsium,dll.
4. Strategi harga
Adalah lebih mudah menerapkan strategi marketing
pada konsumen yang memiliki perencanaan pembelian.
Untuk itu marketer harus mengedukasi pasar dengan
memberikan insentif pada konsumen yang telah jauh
hari merencanakan pembelian. Contoh: tiket pesawat
murah untuk penerbangan 3-6 bulan mendatang,
pembelian sembako/deterjen dalam jumlah banyak.
Karakter #3:
Suka Bersosialisasi
 Orang Indonesia sangat suka berkumpul dan
berkelompok walaupun dalam jaman modern sekarang
ini. Terbukti dari banyaknya bermunculan kelompok atau
klub-klub sosial, komunitas-komunitas, arisan, dll. Bukti
lain adalah fenomena mudik lebaran, orang rela
bersusah payah pulang kampung hanya agar dapat
bertemu sanak saudara, keluarga, dan tetangga.
 Dalam bidang marketing, produk-produk yang
memfasilitasi kebutuhan orang untuk berkumpul menjadi
disukai. Contohnya: kafe dan gerai kopi baik tradisional
maupun modern sangat diminati.
Ditambah lagi fasilitas dari dunia maya (internet) yang
memungkinkan orang untuk bersosialisasi tanpa harus
bertatap muka contohnya: fasilitas chatting, email,
Friendster, mailing list, blog,dsb sangat digemari.
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
Ciri khas masyarakat komunal paling tidak ada 3 hal, yaitu:
Mempunyai
pemimpin
informal yang
dipatuhi
Mempunyai
ikatan
emosional
yang kuat
kepada
komunitasnya
Percaya pada
kredibilitas
pesan getok
tular (word of
mouth)
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
Sebuah produk yang sukses di pasaran sudah terlihat dari pembicaraan padaSebuah produk yang sukses di pasaran sudah terlihat dari pembicaraan pada
komunitas-komunitas pencinta merek atau produk tersebut. Apabila komentarkomunitas-komunitas pencinta merek atau produk tersebut. Apabila komentar
anggota komunitas positif, maka produk tersebut akan berpeluang sukses tetapianggota komunitas positif, maka produk tersebut akan berpeluang sukses tetapi
sebaliknya apabila komentar mereka negatif maka produk tersebut bisa jadi akansebaliknya apabila komentar mereka negatif maka produk tersebut bisa jadi akan
gagal.gagal.
Untuk itu ada 2 taktik di bidang komunikasi yang utama:Untuk itu ada 2 taktik di bidang komunikasi yang utama:
1.1. Menyasar para pemimpin informalMenyasar para pemimpin informal untuk merekomendasikan produk kepadauntuk merekomendasikan produk kepada
komunitasnya. Contoh: pemuka agama, ketua adat, pemimpin kelompok.komunitasnya. Contoh: pemuka agama, ketua adat, pemimpin kelompok.
2. Membuat komunitas.
Membangun komunitas untuk melipatgandakan
pengaruh word of mouth dan juga membangun
loyalitas konsumen.
Contoh: HTML (Honda Tiger Mailing List),
Yamaha Jupiter Club, Avanza Xenia Club, Mitra
Mie Bogasari, Tupperware Party Selling, dsb.
Karakter #4:
Gaptek (Gagap Teknologi)
 Gagap teknologi bukan saja tidak
mengerti teknologi tetapi juga tidak
menggunakan teknologi secara optimal.
 Berdasarkan survei, pengguna internet di
Indonesia paling sering menggunakan
dua layanan yakni games dan chatting,
baru kemudian email, dan browsing.
 Demikian juga handphone paling sering dipakai hanya untuk SMS dan voice,
selebihnya hanya untuk gengsi semata.
 Di dunia perbankan, internet banking dan SMS banking berkembang sangat
lambat. Bahkan mengedukasi penggunaan ATM Non Tunai saja masih sulit.
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
 Memasarkan produk teknologi tinggi tidak akan bisa lepas dari proses
edukasi masyarakat sebagai calon konsumen. Untuk itu diperlukan dana
yang tidak sedikit.
Satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menjadi follower. Ketika
pasar telah teredukasi dan siap menerima produk, maka follower bisa
melakukan kampanye marketing lebih effisien.
 Strategi kedua adalah dengan memposisikan produk
sebagai produk yang relatif sederhana dan memberikan
kemudahan dan menghadirkan kesenangan baru. Tidak
hanya mengutamakan konteks teknologi tingginya.
Contoh: Nokia, hadir tidak hanya menawarkan teknologi
tinggi tetapi juga dengan value for money yang sepadan
serta mendongkrak self-esteem pemiliknya (sebagai
emotional benefit).
Karakter #5:
Mementingkan Konteks Daripada Konten
 Masyarkat Indonesia cenderung lebih
suka mengakses informasi yang ringan
dan tidak serius (hiburan) daripada
informasi serius yang memberikan
pengetahuan.
 Perbedaan antara context oriented dan
content oriented terletak pada jumlah
dan kualitas informasi yang menarik
perhatian dan bagaimana pengetahuan
itu diolah untuk mengambil keputusan.
 Contoh: tayangan televisi yang lebih
disukai adalah sinetron, program berbau
mistik, dan komedi daripada tayangan
yang berisikan (content) berita atau ilmu
pengetahuan.
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
1. Kekuatan persepsi menjadi faktor yang sangat penting.
Adanya kesenjangan antara kualitas aktual dan kualitas persepsi
mengakibatkan produk yang biasa saja bisa dengan mudah
dipersepsikan sebagai produk yang bagus. Sebaliknya produk yang
bagus tetapi bila disampaikan dengan konteks yang tidak tepat, belum
tentu dapat dipersepsikan bagus di mata konsumen.
2. Pengaruh komunikasi dalam menciptakan suatu trend, gaya hidup
atau pembentukan brand equity relatif kuat di Indonesia.
Dalam menyampaikan komunikasi, jauh lebih baik bila menggunakan
pesan sederhana (tidak terlalu kompleks).
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
3. Marketer harus lebih banyak menciptakan value-value yang bersifat
emosional.
Gengsi merupakan kebutuhan emosional yang paling laku untuk
masyarakat premium Indonesia. Mereka butuh konteks bukan kualitas
sesungguhnya. “Yang penting asal banyak dilihat orang”. Sementara
masyarakat menengah bawah membutuhkan emotional value seperti
perasaan dihargai, diangap pahlawan, dan diterima oleh kelompoknya.
4. Human contact masih sangat penting di Indonesia.
Banyak orang Indonesia tidak puas bila dilayani oleh
mesin. Mereka lebih puas dan percaya apabila
dilayani oleh manusia. Mereka membutuhkan konteks
dalam berhubungan dengan penyedia jasa dan bukan
hasil akhir saja.
Karakter #6:
Suka Merek Luar Negeri
 Trend menunjukkan bahwa orang
Indonesia lebih suka merek luar negeri
karena persepsi produk lokal kualitasnya
kurang bagus. Contoh: Levi’s Jeans
 Selain itu masalah gengsi pun masih
menjadi faktor utama dalam memilih
merek luar negeri dibandingkan merek
lokal.
Atau merek lokal yang dipersepsikan
merek luar negeri.
Contoh: J.CO, Sophie Martin, atau Edward
Forrer ketiga merek ini asli buatan dalam
negeri tetapi menjadi digemari karena
memakai kesan luar negeri
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
1. Marketer Indonesia yang bekerja bagi perusahaan lokal atau merek asli
Indonesia harus melihat seberapa besar dampak negara asal (COO =
Country of Origin) berpengaruh pada preferensi konsumen. Apabila tidak
banyak berpengaruh maka COO ini tidak perlu dikhawatirkan.
Contoh: Merek semen buatan lokal tetap diminati dan
dipandang berkualitas bagus.
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
2. Apabila dampak negara asal cukup mempengaruhi preferensi konsumen, maka
beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
 Resegmentasi atau memilih ulang segmen mana yang akan kita bidik. Karena
kalangan segmen atas biasanya lebih peka terhadap pengaruh negara asal.
 Alternatif lain adalah dengan cara memposisikan brand sebagai merek dalam
negeri. Contoh: Sari Ayu yang memposisikan dirinya sebagai brand untuk wanita
Indonesia.
 Co-branding juga bisa dilakukan sebagai cara
menanggulangi masalah COO ini yaitu dengan
menggunakan bahan/produk luar negeri berkualitas
international. Contoh: komputer rakitan dalam
negeri menggunakan spare part luar negeri
 Sengaja mempersepsikan diri sebagai merk luar
negeri. Contoh: J.CO, Sophie Martin, Polytron
 Jangan main-main dengan isu agama di Indonesia. Ingat kasus
Ajinomoto yang diisukan mengandung lemak babi. Betapa cepat
respon konsumen dalam menolak produk ini. Sehingga pihak
Ajinomoto mengeluarkan biaya dan tenaga yang sangat besar
untuk mengembalikan kepercayaan publik.
 Masalah halal-haram masih menjadi isu yang utama di pasar
makanan karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama
Muslim.
 Momen-momen bulan suci agama masih menjadi ajang yang tepat
untuk mempromosikan produk yang memiliki konteks agamis.
Contoh: Promag secara tepat mempromosikan produknya pada
bulan puasa.
Karakter #7:
Religius
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
1. Strategi positioning
Jika kita mau menyasar segmen beragama maka kita harus
tahu kaidah agama tersebut dan berusaha memenuhinya. Dan
sangat penting untuk menjaga kesan eksklusif dalam
positioning produk agar menjadi simbol ketaatan terhadap
agama. Contoh: Bank dan Pegadaian Syariah.
2. Strategi komunikasi
Sebaiknya dalam mengomunikasikan produk menggunakan
endorser tokoh agama atau karakter lain yang identik
dengannya. Contoh: Promag menampilkan tokoh Dedi Mizwar
sebagai bintang iklannya.
Dalam menjalankan strategi di atas harus berhati-hati jangan
sampai memilih tokoh yang salah. Lebih baik yang mewakili
pribadi dan bukan kelompok tertentu karena salah-salah
produk tersebut disukai golongan tertentu namun dibenci
golongan yang lain.
Karakter #8:
Gengsi
 Gengsi bukan monopoli golongan elit sosial saja tetapi sudah
menjadi sikap dan perilaku seluruh golongan konsumen
Indonesia.
 Tiga hal yang menyebabkan gengsi sangat penting di Indonesia:
1. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi, hal ini kemudian
mendorong sikap suka pamer
2. Kita masih menganut budaya feodal yang menciptakan kelas-kelas
sosial
3. Masyarakat kita biasa mengukur keberhasilan dari materi dan jabatan
Contoh:
 Produk mobil-mobil mewah ternyata laris manis dijual di
Indonesia walaupun pendapatan perkapitanya rendah.
Banyak konsumen rela membeli secara kredit walaupun
cicilannya menyedot setengah dari gajinya.
 Adanya kebutuhan self-esteem yang besar yang kemudian
dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk membuka gerai-
gerai kafe elit seperti Starbucks, Coffee Bean, dan Hard
Rock. Kafe-kafe tersebut lebih kepada memberikan
emotional-value daripada produknya sendiri.
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
1. Dari segi produk
Produk yang ditawarkan kepada konsumen yang sensitif gengsi haruslah
yang memiliki nilai eksklusifitas. Tampilan harus bagus, bahkan tampilan
lebih penting daripada isi produk. Contoh: mobil-mobil dengan logo
limited-edition yang mencirikan kesan eksklusif.
2. Dari segi strategi komunikasi
Semakin produk yang terbatas tadi dipahami oleh audience yang
semakin banyak maka sang pemilik akan semakin bangga memilikinya.
Oleh karena itu, strategi komunikasi yang direkomendasikan adalah yang
mengikutsertakan non target market sebagai audience.
3. Strategi positioning
Konsumen gengsi pada hakikatnya karena kurang percaya diri, oleh
karena itu, merek paling cocok diposisikan sebagai merek yang dapat
mendongkrak percaya diri dan status. Contoh: Mercedes Benz sudah
terkenal image-nya sebagai bukti kesuksesan, Adidas dipercaya dapat
meningkatkan percaya diri di segmen anak muda.
Karakter #9:
Kuat di Subculture
 Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki etnis
yang paling beragam, faktor kedaerahan (subculture) tidak bisa
dipandang sebelah mata oleh para marketer ketika merancang
strategi marketingnya.
 Contoh: Orang Jawa suka manis, orang Padang suka pedas
 Dari sisi produk ada beberapa contoh yang menggambarkan faktor
subculture ini:
 Di Jawa, orang lebih menyukai rokok kretek, sementara di Sumatera,
orang lebih menyukai rokok filter.
 Kompas sebagai koran nasional ternyata tidak bisa mengalahkan Jawa
Pos di Jawa Timur, Pikiran Rakyat di Bandung, Kedaulatan Rakyat di
Yogyakarta, dan Suara Merdeka di Jawa Tengah.
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
1. Strategi komunikasi
Sebaiknya menonjolkan konten-konten lokal. Para pemain farmasi
rupanya sudah sadar akan hal ini, terbukti dari jingle iklan mereka di radio
lokal sudah menggunakan bahasa daerah setempat agar lebih mengena
dihati konsumen.
2. Strategi distribusi
Dalam mendistribusikan produk, kita perlu juga memikirkan memakai
saluran distribusi lokal daerah tersebut. Karena mereka menguasai
medan dan lebih kuat secara politis.
3. Strategi produk
Perlu dipikirkan untuk mengembangkan
suatu produk dengan local content.
Contoh: Indomie mengeluarkan produk
Mie Selera Nusantara yang diambil dari
masakan khas daerah asal.
Karakter #10:
Kurang Sadar Lingkungan
 Fakta menunjukkan bahwa konsumen Indonesia kurang memperhatikan atribut
ramah lingkungan pada produk-produk yang beredar di masyarakat. Contoh dalam
bidang otomotif, konsumen Indonesia lebih suka atribut gengsi, irit, ekonomis,
nyaman, suku cadang murah, atau harga jual kembali tinggi daripada atribut ramah
lingkungan.
 Contoh lain:
 Untuk produk AC (Air Conditioner), konsumen lebih memilih yang murah, tahan
lama, dan hemat listrik daripada yang ramah lingkungan dan kesehatan tetapi
agak lebih mahal.
 Orang Indonesia enggan memakai kertas daur ulang sementara masyarakat di
negara maju mendukung penggunaan kertas daur ulang
Implikasinya Terhadap Strategi
Marketing
1. Faktor pendidikan
Segmen konsumen yang dapat menerima benefit dari suatu produk yang
ramah lingkungan adalah segmen konsumen berpendidikan. Bagi
konsumen yang tingkat pendidikannya rendah, benefit ini sukar
dimengerti karena merupakan suatu hal yang abstrak. Sehingga
berdasarkan faktor pendidikan, marketer seharusnya mengomunikasikan
benefit ini dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti.
2. Tingkat pendapatan
Konsumen yang sadar lingkungan adalah konsumen yang memiliki
angaran lebih untuk membeli produk tertentu. Marketer bisa memulai
kampanye produk dari segmen premium. Namun untuk saat ini elemen
ramah lingkungan hendaknya tidak dijadikan atribut positioning utama,
hanya sebagai elemen tambahan.
Sering presentasi menggunakan Powerpoint?
Anda butuh pelatihan tentang tips and trick
presentasi dan teknik-teknik membuat slide
Powerpoint yang menarik?
Dapat membantu Anda untuk:
 Membuat presentasi materi kuliah
 Membuat presentasi bisnis
 Membuat presentasi pelatihan
 Memvisualkan intisari buku/konsep/ide
Meningkatkan skill powerpoint bagi pemula dan
menengah
Hubungi: samuel.satria@gmail.com
TERIMAKASIH
©disarikan oleh Samuel Satria Harja
==untuk kalangan sendiri==

More Related Content

What's hot

Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Judianto Nugroho
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Alfrianty Sauran
 
Pelatihan digital marketing untuk UKM
Pelatihan digital marketing untuk UKMPelatihan digital marketing untuk UKM
Pelatihan digital marketing untuk UKM
Alvi Syahrina
 
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanBab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Judianto Nugroho
 
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasiBab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Judianto Nugroho
 
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBALPERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
William Perkasa
 
Presentasi digital marketing media 1111
Presentasi digital marketing media   1111Presentasi digital marketing media   1111
Presentasi digital marketing media 1111
sofia pasha
 
Ppt 8 kwu-pemasaran
Ppt 8 kwu-pemasaranPpt 8 kwu-pemasaran
Ppt 8 kwu-pemasaran
parulian
 
Makalah Business Plan Catering
Makalah Business Plan CateringMakalah Business Plan Catering
Makalah Business Plan CateringNafiah RR
 
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumenBab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
Judianto Nugroho
 
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisiBab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
Judianto Nugroho
 
Marketing Intelligence _"Training BUSINESS DEVELOPMENT & MARKETING STRATEGY"
Marketing Intelligence _"Training BUSINESS DEVELOPMENT & MARKETING STRATEGY"Marketing Intelligence _"Training BUSINESS DEVELOPMENT & MARKETING STRATEGY"
Marketing Intelligence _"Training BUSINESS DEVELOPMENT & MARKETING STRATEGY"
Kanaidi ken
 
Evaluasi Strategi
Evaluasi StrategiEvaluasi Strategi
Evaluasi Strategi
Marthin Rajagukguk
 
Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketing
ulfameilia
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Yasmin Pambudi Putri
 
Penerapan Strategi Pemasaran Digital
Penerapan Strategi Pemasaran DigitalPenerapan Strategi Pemasaran Digital
Penerapan Strategi Pemasaran Digital
Yuliasti Ika Handayani
 
13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan Pelanggan13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan PelangganAinul Yaqin
 
Analisis olx
Analisis olxAnalisis olx
Analisis olx
punkdick
 
Bab 9 menciptakan ekuitas merek
Bab 9 menciptakan ekuitas merekBab 9 menciptakan ekuitas merek
Bab 9 menciptakan ekuitas merek
Judianto Nugroho
 
Infrastruktur E-Commerce
Infrastruktur E-CommerceInfrastruktur E-Commerce
Infrastruktur E-CommerceAbu Tholib
 

What's hot (20)

Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Pelatihan digital marketing untuk UKM
Pelatihan digital marketing untuk UKMPelatihan digital marketing untuk UKM
Pelatihan digital marketing untuk UKM
 
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatanBab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
Bab 4. pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan
 
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasiBab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
 
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBALPERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
 
Presentasi digital marketing media 1111
Presentasi digital marketing media   1111Presentasi digital marketing media   1111
Presentasi digital marketing media 1111
 
Ppt 8 kwu-pemasaran
Ppt 8 kwu-pemasaranPpt 8 kwu-pemasaran
Ppt 8 kwu-pemasaran
 
Makalah Business Plan Catering
Makalah Business Plan CateringMakalah Business Plan Catering
Makalah Business Plan Catering
 
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumenBab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
 
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisiBab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
Bab 3 pengenalan terhadap afeksi dan kognisi
 
Marketing Intelligence _"Training BUSINESS DEVELOPMENT & MARKETING STRATEGY"
Marketing Intelligence _"Training BUSINESS DEVELOPMENT & MARKETING STRATEGY"Marketing Intelligence _"Training BUSINESS DEVELOPMENT & MARKETING STRATEGY"
Marketing Intelligence _"Training BUSINESS DEVELOPMENT & MARKETING STRATEGY"
 
Evaluasi Strategi
Evaluasi StrategiEvaluasi Strategi
Evaluasi Strategi
 
Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketing
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Penerapan Strategi Pemasaran Digital
Penerapan Strategi Pemasaran DigitalPenerapan Strategi Pemasaran Digital
Penerapan Strategi Pemasaran Digital
 
13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan Pelanggan13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan Pelanggan
 
Analisis olx
Analisis olxAnalisis olx
Analisis olx
 
Bab 9 menciptakan ekuitas merek
Bab 9 menciptakan ekuitas merekBab 9 menciptakan ekuitas merek
Bab 9 menciptakan ekuitas merek
 
Infrastruktur E-Commerce
Infrastruktur E-CommerceInfrastruktur E-Commerce
Infrastruktur E-Commerce
 

Viewers also liked

Bab 10. mempengaruhi perilaku konsumen
Bab 10. mempengaruhi perilaku konsumenBab 10. mempengaruhi perilaku konsumen
Bab 10. mempengaruhi perilaku konsumen
Judianto Nugroho
 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
LEPISI
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
semua unduh
 
Iklan dove
Iklan doveIklan dove
Iklan doveunsyiah
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Dede Firmansah
 
Perilkon ppt bab 16
Perilkon ppt bab 16Perilkon ppt bab 16
Perilkon ppt bab 16dianiolyvia
 
Pembelajaran konsumen
Pembelajaran konsumenPembelajaran konsumen
Pembelajaran konsumen
verenasitumorang
 
Proses Belajar Konsumen
Proses Belajar KonsumenProses Belajar Konsumen
Proses Belajar Konsumen
Joe Dolby
 
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaranBab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
Judianto Nugroho
 
Perlindungan konsumen
 Perlindungan konsumen Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
Muchamad Iqbal Arief
 
Cara Dahsyat Menjual dan Memengaruhi
Cara Dahsyat Menjual dan MemengaruhiCara Dahsyat Menjual dan Memengaruhi
Cara Dahsyat Menjual dan MemengaruhiChristian Atanila
 
Kolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai PasokKolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai Pasok
Togar Simatupang
 
Konvergensi Media dari Perspektif Konsumen
Konvergensi Media dari Perspektif KonsumenKonvergensi Media dari Perspektif Konsumen
Konvergensi Media dari Perspektif Konsumen
Sabilul Maarifah
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanHartono Ikawy
 
9 steps how to make an awesome presentation
9 steps how to make an awesome presentation9 steps how to make an awesome presentation
9 steps how to make an awesome presentation
Seno Pramuadji
 
Presentasi Pelayanan prima
Presentasi Pelayanan primaPresentasi Pelayanan prima
Presentasi Pelayanan prima
krisna ristanti
 
Tips from Calvin and Hobbes on how to be a good customer
Tips from Calvin and Hobbes on how to be a good customerTips from Calvin and Hobbes on how to be a good customer
Tips from Calvin and Hobbes on how to be a good customer
Freshdesk Inc.
 
Visual Thinking Games
Visual Thinking GamesVisual Thinking Games
Visual Thinking Games
scottekim
 
10 Superheroes at Work
10 Superheroes at Work10 Superheroes at Work
10 Superheroes at Work
Weekdone.com
 
10 Ice Breaker Games - How to get to know your office
10 Ice Breaker Games - How to get to know your office10 Ice Breaker Games - How to get to know your office
10 Ice Breaker Games - How to get to know your office
Elodie A.
 

Viewers also liked (20)

Bab 10. mempengaruhi perilaku konsumen
Bab 10. mempengaruhi perilaku konsumenBab 10. mempengaruhi perilaku konsumen
Bab 10. mempengaruhi perilaku konsumen
 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Iklan dove
Iklan doveIklan dove
Iklan dove
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
 
Perilkon ppt bab 16
Perilkon ppt bab 16Perilkon ppt bab 16
Perilkon ppt bab 16
 
Pembelajaran konsumen
Pembelajaran konsumenPembelajaran konsumen
Pembelajaran konsumen
 
Proses Belajar Konsumen
Proses Belajar KonsumenProses Belajar Konsumen
Proses Belajar Konsumen
 
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaranBab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
Bab 9. proses pengkondisian dan pembelajaran
 
Perlindungan konsumen
 Perlindungan konsumen Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Cara Dahsyat Menjual dan Memengaruhi
Cara Dahsyat Menjual dan MemengaruhiCara Dahsyat Menjual dan Memengaruhi
Cara Dahsyat Menjual dan Memengaruhi
 
Kolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai PasokKolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai Pasok
 
Konvergensi Media dari Perspektif Konsumen
Konvergensi Media dari Perspektif KonsumenKonvergensi Media dari Perspektif Konsumen
Konvergensi Media dari Perspektif Konsumen
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 
9 steps how to make an awesome presentation
9 steps how to make an awesome presentation9 steps how to make an awesome presentation
9 steps how to make an awesome presentation
 
Presentasi Pelayanan prima
Presentasi Pelayanan primaPresentasi Pelayanan prima
Presentasi Pelayanan prima
 
Tips from Calvin and Hobbes on how to be a good customer
Tips from Calvin and Hobbes on how to be a good customerTips from Calvin and Hobbes on how to be a good customer
Tips from Calvin and Hobbes on how to be a good customer
 
Visual Thinking Games
Visual Thinking GamesVisual Thinking Games
Visual Thinking Games
 
10 Superheroes at Work
10 Superheroes at Work10 Superheroes at Work
10 Superheroes at Work
 
10 Ice Breaker Games - How to get to know your office
10 Ice Breaker Games - How to get to know your office10 Ice Breaker Games - How to get to know your office
10 Ice Breaker Games - How to get to know your office
 

Similar to 10 Karakter Unik Konsumen Indonesia

(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
WisnuGroho4
 
DGGFDYFYUFYUFUYFUY
DGGFDYFYUFYUFUYFUYDGGFDYFYUFYUFUYFUY
DGGFDYFYUFYUFUYFUY
YoseSuprapman3
 
Social Media Management
Social Media Management Social Media Management
Social Media Management
Harwindra Yoga
 
Communication Platform Lulu Hypermarket
Communication Platform Lulu HypermarketCommunication Platform Lulu Hypermarket
Communication Platform Lulu Hypermarket
Eka Susi Utami
 
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
Kanaidi ken
 
pemasaran sosial media.pptx
pemasaran sosial media.pptxpemasaran sosial media.pptx
pemasaran sosial media.pptx
ssuser834456
 
Pengukuran Brand Loyalty Dengan Net Promoter Score pada Youth and Netizen di ...
Pengukuran Brand Loyalty Dengan Net Promoter Score pada Youth and Netizen di ...Pengukuran Brand Loyalty Dengan Net Promoter Score pada Youth and Netizen di ...
Pengukuran Brand Loyalty Dengan Net Promoter Score pada Youth and Netizen di ...
Syafrizal Helmi helmi
 
PPT_M Akmal Maulana_Kepenulisan.pdf
PPT_M Akmal Maulana_Kepenulisan.pdfPPT_M Akmal Maulana_Kepenulisan.pdf
PPT_M Akmal Maulana_Kepenulisan.pdf
MAkmalMaulana
 
Ppt tugas pemasaran internasional pak alam
Ppt tugas pemasaran internasional pak alamPpt tugas pemasaran internasional pak alam
Ppt tugas pemasaran internasional pak alam
PutriSukmaTari
 
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
WillmaFauzzia2
 
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
hendra_bastian
 
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
3mb4
 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
Marselina Safitri
 
Makalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaanMakalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaanNo Company Inc.
 
Bab i pd sederhana
Bab i pd sederhanaBab i pd sederhana
Bab i pd sederhana
Dendi Fajar
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasarMakalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Warnet Raha
 

Similar to 10 Karakter Unik Konsumen Indonesia (20)

(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
(1)Perilaku konsumen, definisi &karakter.pptx
 
DGGFDYFYUFYUFUYFUY
DGGFDYFYUFYUFUYFUYDGGFDYFYUFYUFUYFUY
DGGFDYFYUFYUFUYFUY
 
Social Media Management
Social Media Management Social Media Management
Social Media Management
 
sosmrd.pptx
sosmrd.pptxsosmrd.pptx
sosmrd.pptx
 
Communication Platform Lulu Hypermarket
Communication Platform Lulu HypermarketCommunication Platform Lulu Hypermarket
Communication Platform Lulu Hypermarket
 
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
Pelaksanaan seminar PERIKLANAN "Peran Apotiker dalam Menyikapi Maraknya Perik...
 
pemasaran sosial media.pptx
pemasaran sosial media.pptxpemasaran sosial media.pptx
pemasaran sosial media.pptx
 
Pengukuran Brand Loyalty Dengan Net Promoter Score pada Youth and Netizen di ...
Pengukuran Brand Loyalty Dengan Net Promoter Score pada Youth and Netizen di ...Pengukuran Brand Loyalty Dengan Net Promoter Score pada Youth and Netizen di ...
Pengukuran Brand Loyalty Dengan Net Promoter Score pada Youth and Netizen di ...
 
PPT_M Akmal Maulana_Kepenulisan.pdf
PPT_M Akmal Maulana_Kepenulisan.pdfPPT_M Akmal Maulana_Kepenulisan.pdf
PPT_M Akmal Maulana_Kepenulisan.pdf
 
Ppt tugas pemasaran internasional pak alam
Ppt tugas pemasaran internasional pak alamPpt tugas pemasaran internasional pak alam
Ppt tugas pemasaran internasional pak alam
 
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
Memahami-Perilaku-Konsumen-Perhotelan (D3)
 
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
Hendra Bastian, Hapzi Ali, Tugas 3 MPB, UT-Tarakan, 2018
 
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
Muhammad dandy kartarineka putra – 115030301111003 – ddp kelas b –tugas indiv...
 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
 
Makalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaanMakalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaan
 
Bab i pd sederhana
Bab i pd sederhanaBab i pd sederhana
Bab i pd sederhana
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasarMakalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasarMakalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasarMakalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasarMakalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi pasar
 

Recently uploaded

studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 

Recently uploaded (20)

studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 

10 Karakter Unik Konsumen Indonesia

  • 1. 10 Karakter Unik Konsumen Indonesia Disarikan dari tulisan Handi Irawan
  • 2. Prolog: Beda pasar, beda “obat”  Banyak merek yang sukses di luar negeri, belum tentu sukses di Indonesia  Contoh: Gatorade, Kodak, Kelllog, The Body Shop, dan Diet Coke. Mereka sukses diluar negeri namun menjadi minoritas di Indonesia.  Sebaliknya, sukses di Indonesia belum tentu diminati pelanggan regional/global  Seperti minuman penambah energi, jamu, RBT (Ring Back Tone), dan Nokia N Series yang merajai pasar lokal ternyata kurang diminati diluar negeri.
  • 3. Apa sebabnya?  Karena karakter konsumen kita memang UNIK!  Unik dalam hal: Attitude Behavior Life Style BuyingBuying ProcessProcess Keunikan dalam hal Attitude, Behavior, dan Life Style menghasilkan Buying Process yang unik pula
  • 4. Apa perbedaan lingkungan yang menjadikan karakter konsumen Indonesia berbeda dengan konsumen Amerika Serikat? 1. Budaya. Indonesia memiliki ratusan suku bangsa dan bahasa sehingga berbeda dalam hal norma, nilai, dan kebiasaan. 2. Komunikasi Non Verbal Beragam dalam cara mengomunikasikan perasaan dan preferensi. 3. Tingkat pendidikan Dengan hanya 50% lulusan SMA di perkotaan dan kurang dari 60% lulusan SMP di pedesaan membuat masyarakat Indonesia menginginkan kepraktisan, berpikir jangka pendek, dan malas membaca informasi.
  • 5. Apa perbedaan lingkungan yang menjadikan karakter konsumen Indonesia berbeda dengan konsumen Amerika Serikat? 4. Group Reference Pengaruh tokoh – tokoh masyarakat sangat kuat dalam pengambilan keputusan. 5. Tingkat Sosialisasi Masyarakat Indonesia adalah kelompok yang memiliki tingkat sosial yang kuat. Produk yang mampu direkomendasikan oleh kelompok akan cepat berhasil.
  • 6. Model of Consumer Behavior Culture Demographics Socila Class Family Group Reference EXTERNAL MARKETING STRATEGIES INTERNAL Perception Learning Motive Personality Emotion Problem Recognition Information Search Evaluation of Alternatives Purchase Post Purchase Attitude & Life Style
  • 7. Karakter #1: Berorientasi Jangka Pendek  Karakter konsumen yang pertama ini menunjukkan betapa konsumen Indonesia kebanyakan lebih mementingkan manfaat jangka pendek dari suatu barang/jasa dibandingkan efeknya dalam jangka panjang.  Konsumen Indonesia yang cenderung berorientasi jangka pendek ini terbentuk karena dorongan berbagai faktor antara lain:  Tingkat pendapatan dan pendidikan yang rendah  Pengaruh nilai budaya dan norma permisif- kekeluargaan  dan sistem kemasyarakatan lainnya
  • 8. Contoh:  Isu bahan berbahaya yang terkandung dalam susu formula untuk bayi dan isu formalin di makanan tradisional hanya bertahan sebentar saja lalu kembali normal.  Fakta “keberanian” konsumen Indonesia untuk tetap terbang dengan sebuah merek penerbangan yang pernah jatuh adalah bukti bagaimana pertimbangan manfaat jangka pendek (tiket murah) lebih mendominasi pertimbangan jangka panjang (keamanan).  Produk vitamin dan makanan kesehatan yang mudah diterima konsumen Indonesia adalah produk yang memberikan kebugaran dengan cepat setiap kali dikonsumsi walau ada efek samping, bukan vitamin yang membuat sehat dan kuat setelah 10 tahun lagi.
  • 9. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 1. Positioning Sesuaikan produk kita dengan sifat orientasi jangka pendek konsumen Indonesia: - paling bermanfaat dalam jangka pendek (short-term benefit) - paling memberikan solusi (fast solution) - Paling cepat menyembuhkan tidak hanya mencegah terjadinya musibah, penyakit, ataupun masalah (curative not only preventive) 2. Strategi Harga Produk apapun yang berharga murah namun tidak terjamin kualitasnya tetap diburu konsumen. Tetapi tetap ingat bahwa tidak selalu kita harus menjadi yang paling murah namun jadilah yang “dipersepsikan” paling murah.
  • 10. 3. Strategi promosi dan komunikasi Konsumen yang berorientasi jangka pendek suka dengan promosi dan komunikasi yang berpihak pada konsumen. Contoh: pemberian hadiah langsung atau undian sebagai gimmick  BCA dengan Gebyar BCA – nya. 4. Struktur kompetisi Pasar yang didominasi konsumen berorientasi jangka pendek sebenarnya tidak menguntungkan bagi pemimpin pasar karena pemimpin pasar jadi sukar meningkatkan loyalitas konsumen karena mereka mudah tergiur oleh penawaran gimmick atau potongan harga dari pesaing. Solusinya dengan menurunkan harga produk. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing
  • 11. Karakter #2: Tidak Terencana  Karakter ini menunjukkan kebanyakan konsumen Indonesia tidak memiliki rencana dalam berbelanja. Hanya mengikuti impulse buying. Mereka langsung melakukan pembelian karena ketertarikan pada merek atau produk saat itu juga.  Perilaku pembelian tidak terencana ini dipicu oleh:  Kurangnya pendidikan dan informasi sehingga tidak mempunyai bekal yang cukup untuk merencanakan, mengevaluasi, dan membandingkan antar merek atau produk  Pendapatan yang fluktuatif, contoh: saat lebaran belanja habis-habisan Contoh fakta: Sumber: Frontier Research Sudah direncanakan 26% 74% Tidak direncanakan Kebiasaan membeli snack modern
  • 12. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 1. Strategi produk Produsen harus memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam penawaran barang/jasa. Semakin banyak varian produk yang dimiliki, semakin mudah dalam menarik dan mempertahankan konsumen melalui mekanisme cross-selling dan upselling. 2. Strategi channel Channel harus dibuat massal dan ada dimana- mana. Semakin sering produk dilihat oleh konsumen, maka semakin besar kemungkinan produk tersebut terjual.
  • 13. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 3. Strategi komunikasi Konsumen yang tidak terencana harus didorong segera melakukan aksi pembelian. Materi promosi diusahakan sebisa mungkin yang dapat memunculkan minat dan niat membeli secepat mungkin (spontan). Strategi komunikasi yang kedua adalah edukasi. Strategi ini diperlukan apabila produk yang dijual memerlukan perencanaan matang seperti dana pensiun, asuransi, tabungan berjangka, susu kalsium,dll. 4. Strategi harga Adalah lebih mudah menerapkan strategi marketing pada konsumen yang memiliki perencanaan pembelian. Untuk itu marketer harus mengedukasi pasar dengan memberikan insentif pada konsumen yang telah jauh hari merencanakan pembelian. Contoh: tiket pesawat murah untuk penerbangan 3-6 bulan mendatang, pembelian sembako/deterjen dalam jumlah banyak.
  • 14. Karakter #3: Suka Bersosialisasi  Orang Indonesia sangat suka berkumpul dan berkelompok walaupun dalam jaman modern sekarang ini. Terbukti dari banyaknya bermunculan kelompok atau klub-klub sosial, komunitas-komunitas, arisan, dll. Bukti lain adalah fenomena mudik lebaran, orang rela bersusah payah pulang kampung hanya agar dapat bertemu sanak saudara, keluarga, dan tetangga.  Dalam bidang marketing, produk-produk yang memfasilitasi kebutuhan orang untuk berkumpul menjadi disukai. Contohnya: kafe dan gerai kopi baik tradisional maupun modern sangat diminati. Ditambah lagi fasilitas dari dunia maya (internet) yang memungkinkan orang untuk bersosialisasi tanpa harus bertatap muka contohnya: fasilitas chatting, email, Friendster, mailing list, blog,dsb sangat digemari.
  • 15. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing Ciri khas masyarakat komunal paling tidak ada 3 hal, yaitu: Mempunyai pemimpin informal yang dipatuhi Mempunyai ikatan emosional yang kuat kepada komunitasnya Percaya pada kredibilitas pesan getok tular (word of mouth)
  • 16. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing Sebuah produk yang sukses di pasaran sudah terlihat dari pembicaraan padaSebuah produk yang sukses di pasaran sudah terlihat dari pembicaraan pada komunitas-komunitas pencinta merek atau produk tersebut. Apabila komentarkomunitas-komunitas pencinta merek atau produk tersebut. Apabila komentar anggota komunitas positif, maka produk tersebut akan berpeluang sukses tetapianggota komunitas positif, maka produk tersebut akan berpeluang sukses tetapi sebaliknya apabila komentar mereka negatif maka produk tersebut bisa jadi akansebaliknya apabila komentar mereka negatif maka produk tersebut bisa jadi akan gagal.gagal. Untuk itu ada 2 taktik di bidang komunikasi yang utama:Untuk itu ada 2 taktik di bidang komunikasi yang utama: 1.1. Menyasar para pemimpin informalMenyasar para pemimpin informal untuk merekomendasikan produk kepadauntuk merekomendasikan produk kepada komunitasnya. Contoh: pemuka agama, ketua adat, pemimpin kelompok.komunitasnya. Contoh: pemuka agama, ketua adat, pemimpin kelompok. 2. Membuat komunitas. Membangun komunitas untuk melipatgandakan pengaruh word of mouth dan juga membangun loyalitas konsumen. Contoh: HTML (Honda Tiger Mailing List), Yamaha Jupiter Club, Avanza Xenia Club, Mitra Mie Bogasari, Tupperware Party Selling, dsb.
  • 17. Karakter #4: Gaptek (Gagap Teknologi)  Gagap teknologi bukan saja tidak mengerti teknologi tetapi juga tidak menggunakan teknologi secara optimal.  Berdasarkan survei, pengguna internet di Indonesia paling sering menggunakan dua layanan yakni games dan chatting, baru kemudian email, dan browsing.  Demikian juga handphone paling sering dipakai hanya untuk SMS dan voice, selebihnya hanya untuk gengsi semata.  Di dunia perbankan, internet banking dan SMS banking berkembang sangat lambat. Bahkan mengedukasi penggunaan ATM Non Tunai saja masih sulit.
  • 18. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing  Memasarkan produk teknologi tinggi tidak akan bisa lepas dari proses edukasi masyarakat sebagai calon konsumen. Untuk itu diperlukan dana yang tidak sedikit. Satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menjadi follower. Ketika pasar telah teredukasi dan siap menerima produk, maka follower bisa melakukan kampanye marketing lebih effisien.  Strategi kedua adalah dengan memposisikan produk sebagai produk yang relatif sederhana dan memberikan kemudahan dan menghadirkan kesenangan baru. Tidak hanya mengutamakan konteks teknologi tingginya. Contoh: Nokia, hadir tidak hanya menawarkan teknologi tinggi tetapi juga dengan value for money yang sepadan serta mendongkrak self-esteem pemiliknya (sebagai emotional benefit).
  • 19. Karakter #5: Mementingkan Konteks Daripada Konten  Masyarkat Indonesia cenderung lebih suka mengakses informasi yang ringan dan tidak serius (hiburan) daripada informasi serius yang memberikan pengetahuan.  Perbedaan antara context oriented dan content oriented terletak pada jumlah dan kualitas informasi yang menarik perhatian dan bagaimana pengetahuan itu diolah untuk mengambil keputusan.  Contoh: tayangan televisi yang lebih disukai adalah sinetron, program berbau mistik, dan komedi daripada tayangan yang berisikan (content) berita atau ilmu pengetahuan.
  • 20. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 1. Kekuatan persepsi menjadi faktor yang sangat penting. Adanya kesenjangan antara kualitas aktual dan kualitas persepsi mengakibatkan produk yang biasa saja bisa dengan mudah dipersepsikan sebagai produk yang bagus. Sebaliknya produk yang bagus tetapi bila disampaikan dengan konteks yang tidak tepat, belum tentu dapat dipersepsikan bagus di mata konsumen. 2. Pengaruh komunikasi dalam menciptakan suatu trend, gaya hidup atau pembentukan brand equity relatif kuat di Indonesia. Dalam menyampaikan komunikasi, jauh lebih baik bila menggunakan pesan sederhana (tidak terlalu kompleks).
  • 21. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 3. Marketer harus lebih banyak menciptakan value-value yang bersifat emosional. Gengsi merupakan kebutuhan emosional yang paling laku untuk masyarakat premium Indonesia. Mereka butuh konteks bukan kualitas sesungguhnya. “Yang penting asal banyak dilihat orang”. Sementara masyarakat menengah bawah membutuhkan emotional value seperti perasaan dihargai, diangap pahlawan, dan diterima oleh kelompoknya. 4. Human contact masih sangat penting di Indonesia. Banyak orang Indonesia tidak puas bila dilayani oleh mesin. Mereka lebih puas dan percaya apabila dilayani oleh manusia. Mereka membutuhkan konteks dalam berhubungan dengan penyedia jasa dan bukan hasil akhir saja.
  • 22. Karakter #6: Suka Merek Luar Negeri  Trend menunjukkan bahwa orang Indonesia lebih suka merek luar negeri karena persepsi produk lokal kualitasnya kurang bagus. Contoh: Levi’s Jeans  Selain itu masalah gengsi pun masih menjadi faktor utama dalam memilih merek luar negeri dibandingkan merek lokal. Atau merek lokal yang dipersepsikan merek luar negeri. Contoh: J.CO, Sophie Martin, atau Edward Forrer ketiga merek ini asli buatan dalam negeri tetapi menjadi digemari karena memakai kesan luar negeri
  • 23. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 1. Marketer Indonesia yang bekerja bagi perusahaan lokal atau merek asli Indonesia harus melihat seberapa besar dampak negara asal (COO = Country of Origin) berpengaruh pada preferensi konsumen. Apabila tidak banyak berpengaruh maka COO ini tidak perlu dikhawatirkan. Contoh: Merek semen buatan lokal tetap diminati dan dipandang berkualitas bagus.
  • 24. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 2. Apabila dampak negara asal cukup mempengaruhi preferensi konsumen, maka beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:  Resegmentasi atau memilih ulang segmen mana yang akan kita bidik. Karena kalangan segmen atas biasanya lebih peka terhadap pengaruh negara asal.  Alternatif lain adalah dengan cara memposisikan brand sebagai merek dalam negeri. Contoh: Sari Ayu yang memposisikan dirinya sebagai brand untuk wanita Indonesia.  Co-branding juga bisa dilakukan sebagai cara menanggulangi masalah COO ini yaitu dengan menggunakan bahan/produk luar negeri berkualitas international. Contoh: komputer rakitan dalam negeri menggunakan spare part luar negeri  Sengaja mempersepsikan diri sebagai merk luar negeri. Contoh: J.CO, Sophie Martin, Polytron
  • 25.  Jangan main-main dengan isu agama di Indonesia. Ingat kasus Ajinomoto yang diisukan mengandung lemak babi. Betapa cepat respon konsumen dalam menolak produk ini. Sehingga pihak Ajinomoto mengeluarkan biaya dan tenaga yang sangat besar untuk mengembalikan kepercayaan publik.  Masalah halal-haram masih menjadi isu yang utama di pasar makanan karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Muslim.  Momen-momen bulan suci agama masih menjadi ajang yang tepat untuk mempromosikan produk yang memiliki konteks agamis. Contoh: Promag secara tepat mempromosikan produknya pada bulan puasa. Karakter #7: Religius
  • 26. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 1. Strategi positioning Jika kita mau menyasar segmen beragama maka kita harus tahu kaidah agama tersebut dan berusaha memenuhinya. Dan sangat penting untuk menjaga kesan eksklusif dalam positioning produk agar menjadi simbol ketaatan terhadap agama. Contoh: Bank dan Pegadaian Syariah. 2. Strategi komunikasi Sebaiknya dalam mengomunikasikan produk menggunakan endorser tokoh agama atau karakter lain yang identik dengannya. Contoh: Promag menampilkan tokoh Dedi Mizwar sebagai bintang iklannya. Dalam menjalankan strategi di atas harus berhati-hati jangan sampai memilih tokoh yang salah. Lebih baik yang mewakili pribadi dan bukan kelompok tertentu karena salah-salah produk tersebut disukai golongan tertentu namun dibenci golongan yang lain.
  • 27. Karakter #8: Gengsi  Gengsi bukan monopoli golongan elit sosial saja tetapi sudah menjadi sikap dan perilaku seluruh golongan konsumen Indonesia.  Tiga hal yang menyebabkan gengsi sangat penting di Indonesia: 1. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi, hal ini kemudian mendorong sikap suka pamer 2. Kita masih menganut budaya feodal yang menciptakan kelas-kelas sosial 3. Masyarakat kita biasa mengukur keberhasilan dari materi dan jabatan
  • 28. Contoh:  Produk mobil-mobil mewah ternyata laris manis dijual di Indonesia walaupun pendapatan perkapitanya rendah. Banyak konsumen rela membeli secara kredit walaupun cicilannya menyedot setengah dari gajinya.  Adanya kebutuhan self-esteem yang besar yang kemudian dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk membuka gerai- gerai kafe elit seperti Starbucks, Coffee Bean, dan Hard Rock. Kafe-kafe tersebut lebih kepada memberikan emotional-value daripada produknya sendiri.
  • 29. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 1. Dari segi produk Produk yang ditawarkan kepada konsumen yang sensitif gengsi haruslah yang memiliki nilai eksklusifitas. Tampilan harus bagus, bahkan tampilan lebih penting daripada isi produk. Contoh: mobil-mobil dengan logo limited-edition yang mencirikan kesan eksklusif. 2. Dari segi strategi komunikasi Semakin produk yang terbatas tadi dipahami oleh audience yang semakin banyak maka sang pemilik akan semakin bangga memilikinya. Oleh karena itu, strategi komunikasi yang direkomendasikan adalah yang mengikutsertakan non target market sebagai audience. 3. Strategi positioning Konsumen gengsi pada hakikatnya karena kurang percaya diri, oleh karena itu, merek paling cocok diposisikan sebagai merek yang dapat mendongkrak percaya diri dan status. Contoh: Mercedes Benz sudah terkenal image-nya sebagai bukti kesuksesan, Adidas dipercaya dapat meningkatkan percaya diri di segmen anak muda.
  • 30. Karakter #9: Kuat di Subculture  Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki etnis yang paling beragam, faktor kedaerahan (subculture) tidak bisa dipandang sebelah mata oleh para marketer ketika merancang strategi marketingnya.  Contoh: Orang Jawa suka manis, orang Padang suka pedas  Dari sisi produk ada beberapa contoh yang menggambarkan faktor subculture ini:  Di Jawa, orang lebih menyukai rokok kretek, sementara di Sumatera, orang lebih menyukai rokok filter.  Kompas sebagai koran nasional ternyata tidak bisa mengalahkan Jawa Pos di Jawa Timur, Pikiran Rakyat di Bandung, Kedaulatan Rakyat di Yogyakarta, dan Suara Merdeka di Jawa Tengah.
  • 31. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 1. Strategi komunikasi Sebaiknya menonjolkan konten-konten lokal. Para pemain farmasi rupanya sudah sadar akan hal ini, terbukti dari jingle iklan mereka di radio lokal sudah menggunakan bahasa daerah setempat agar lebih mengena dihati konsumen. 2. Strategi distribusi Dalam mendistribusikan produk, kita perlu juga memikirkan memakai saluran distribusi lokal daerah tersebut. Karena mereka menguasai medan dan lebih kuat secara politis. 3. Strategi produk Perlu dipikirkan untuk mengembangkan suatu produk dengan local content. Contoh: Indomie mengeluarkan produk Mie Selera Nusantara yang diambil dari masakan khas daerah asal.
  • 32. Karakter #10: Kurang Sadar Lingkungan  Fakta menunjukkan bahwa konsumen Indonesia kurang memperhatikan atribut ramah lingkungan pada produk-produk yang beredar di masyarakat. Contoh dalam bidang otomotif, konsumen Indonesia lebih suka atribut gengsi, irit, ekonomis, nyaman, suku cadang murah, atau harga jual kembali tinggi daripada atribut ramah lingkungan.  Contoh lain:  Untuk produk AC (Air Conditioner), konsumen lebih memilih yang murah, tahan lama, dan hemat listrik daripada yang ramah lingkungan dan kesehatan tetapi agak lebih mahal.  Orang Indonesia enggan memakai kertas daur ulang sementara masyarakat di negara maju mendukung penggunaan kertas daur ulang
  • 33. Implikasinya Terhadap Strategi Marketing 1. Faktor pendidikan Segmen konsumen yang dapat menerima benefit dari suatu produk yang ramah lingkungan adalah segmen konsumen berpendidikan. Bagi konsumen yang tingkat pendidikannya rendah, benefit ini sukar dimengerti karena merupakan suatu hal yang abstrak. Sehingga berdasarkan faktor pendidikan, marketer seharusnya mengomunikasikan benefit ini dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti. 2. Tingkat pendapatan Konsumen yang sadar lingkungan adalah konsumen yang memiliki angaran lebih untuk membeli produk tertentu. Marketer bisa memulai kampanye produk dari segmen premium. Namun untuk saat ini elemen ramah lingkungan hendaknya tidak dijadikan atribut positioning utama, hanya sebagai elemen tambahan.
  • 34. Sering presentasi menggunakan Powerpoint? Anda butuh pelatihan tentang tips and trick presentasi dan teknik-teknik membuat slide Powerpoint yang menarik? Dapat membantu Anda untuk:  Membuat presentasi materi kuliah  Membuat presentasi bisnis  Membuat presentasi pelatihan  Memvisualkan intisari buku/konsep/ide Meningkatkan skill powerpoint bagi pemula dan menengah Hubungi: samuel.satria@gmail.com
  • 35. TERIMAKASIH ©disarikan oleh Samuel Satria Harja ==untuk kalangan sendiri==