Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Analisis kritis jurnal ini membahas konsep dan sejarah perkembangan aliran perenialisme, tokoh-tokohnya, serta implementasinya dalam pendidikan Islam, sekaligus menyoroti pentingnya bahasa ibu dalam proses pembelajaran dan perannya dalam perkembangan awal bahasa seseorang yang diperoleh dari lingkungan keluarga, terutama dari ibu.
Analisis kritis jurnal ini membahas peran filsafat pendidikan dalam pembentukan moralitas siswa, mengkaji hubungan antara bahasa dan filsafat dalam konteks filsafat bahasa, serta menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang melibatkan peran aktif orang tua dan guru. Artikel ini juga menekankan kompleksitas bahasa sebagai sistem simbol yang memengaruhi persepsi kita tentang realitas, serta pentingnya analisis kritis terhadap bahasa dalam memahami konsep-konsep filosofis.
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
2. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia
adalah salah satu dari banyak ragam bahasa
Melayu.
Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu Riau dari
abad ke-19.
lingua franca
3. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak
dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
1. Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH AIR INDONESIA
2. Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI
INDONESIA,MENGAKOE BERBANGSA JANG
SATOE,BANGSA INDONESIA
3. Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA
MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN,BAHASA
INDONESIA
4. Ejaan van ophuisjen (1901)
Huruf ï yang berfungsi sebagai huruf i, seperti mulaï
dengan ramai, juga digunakan untuk menulis huruf
y seperti dalam Soerabaïa.
Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah,
sajang, dsb.
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe,
oemoer, dsb.
Tanda baca, seperti koma ain, untuk menuliskan
kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.
5. Ejaan Republik/ Soewandi
(1947)
Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu,
umur, dsb.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k
pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti
pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis
serangkai dengan kata yang mendampinginya.
6. Ejaan melindo
(Melayu Indonesia)
Konsep ejaan ini dikenal pada akhir
tahun 1959. Karena perkembangan
politik selama tahun-tahun berikutnya,
diurungkanlah peresmian ejaan ini.
7. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16
Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia.
Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No.
57, Tahun 1972.
9. Hasil perumusan “Seminar Politik Bahasa
Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 25-28 Februari 1975,
antara lain menegaskan bahwa dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional dan
sebagai bahasa negara.