Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana teknologi dapat menjadi tuan atas manusia apabila ketergantungan manusia terhadap teknologi meningkat. Dokumen tersebut juga membandingkan pelanggaran bangsa Israel terhadap Tuhan dengan cara membuat patung lembu emas dengan bahaya ketika teknologi menjadi tuhan baru bagi manusia dan mengalihkan perhatian mereka dari Tuhan.
Gereja sebagai persekutuan umat yang dipimpin hierarki untuk menggembalakan dan mengembangkan umat. Hierarki terdiri atas Paus, Uskup, Imam, dan Diakon yang melayani umat demi kesejahteraan dan keselamatan bersama.
Teks tersebut membahas perbandingan antara kisah hidup Musa dan Yesus berdasarkan catatan Alkitab. Beberapa persamaan yang disebutkan antara lain keduanya diselamatkan dari pembantaian bayi, melakukan perjalanan ke Mesir lalu kembali, menerima hukum dari Allah di gunung, berpuasa 40 hari, dan mengutus murid-murid untuk mewartakan ajaran baru. Musa digambarkan sebagai pemimpin bangsa Israel yang membawa keluar
Gereja sebagai umat Allah yang baru. Dokumen ini membahas tentang pertumbuhan gereja sebagai umat Allah yang baru berdasarkan ajaran Alkitab. Terdapat pembahasan mengenai arti gereja, pergumulan yang dihadapi gereja di masa lampau dan masa kini seperti kelompok yang menganggap diri paling benar, serta contoh kegagalan gereja untuk menjadi teladan bagi umat non-Kristen. Dokumen ini juga memberikan tugas
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Targetnya, vaksinasi bisa mencakup seluruh warga Indonesia hingga akhir 2022. Hal ini penting untuk mencapai kekebalan komunitas dan memutus mata rantai penyebaran virus.
Gereja sebagai persekutuan umat yang dipimpin hierarki untuk menggembalakan dan mengembangkan umat. Hierarki terdiri atas Paus, Uskup, Imam, dan Diakon yang melayani umat demi kesejahteraan dan keselamatan bersama.
Teks tersebut membahas perbandingan antara kisah hidup Musa dan Yesus berdasarkan catatan Alkitab. Beberapa persamaan yang disebutkan antara lain keduanya diselamatkan dari pembantaian bayi, melakukan perjalanan ke Mesir lalu kembali, menerima hukum dari Allah di gunung, berpuasa 40 hari, dan mengutus murid-murid untuk mewartakan ajaran baru. Musa digambarkan sebagai pemimpin bangsa Israel yang membawa keluar
Gereja sebagai umat Allah yang baru. Dokumen ini membahas tentang pertumbuhan gereja sebagai umat Allah yang baru berdasarkan ajaran Alkitab. Terdapat pembahasan mengenai arti gereja, pergumulan yang dihadapi gereja di masa lampau dan masa kini seperti kelompok yang menganggap diri paling benar, serta contoh kegagalan gereja untuk menjadi teladan bagi umat non-Kristen. Dokumen ini juga memberikan tugas
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Targetnya, vaksinasi bisa mencakup seluruh warga Indonesia hingga akhir 2022. Hal ini penting untuk mencapai kekebalan komunitas dan memutus mata rantai penyebaran virus.
Gereja Katolik meyakini bahwa setelah kematian, jiwa akan menghadapi pengadilan khusus di mana ia akan diputuskan masuk surga, api penyucian, atau neraka. Jiwa yang masuk surga akan menikmati kebahagiaan kekal bersama Allah, sedangkan yang masuk neraka akan menderita siksaan kekal. Gereja juga mengajarkan bahwa pada akhir zaman, Kristus akan datang kembali untuk mengadakan
Dokumen tersebut membahas beberapa poin penting mengenai Perjanjian Baru, di antaranya:
1. Para rasul menyebarkan ajaran Yesus secara lisan dan tulisan melalui surat-surat.
2. Perjanjian Baru memiliki keterkaitan dengan Perjanjian Lama dalam memenuhi ramalan nabi-nabi.
3. Kisah pembaptisan Yesus menunjukkan Yesus sebagai Mesias dan Putera Allah.
Dokumen ini membahas tentang Konsili Vatikan II dan konstitusi dogmatis Dei Verbum. Dei Verbum membahas tentang pewahyuan Ilahi yang dimulai dari penciptaan, manusia, dan puncaknya dalam Kristus. Dokumen ini juga membahas tentang transmisi pewahyuan melalui tradisi lisan dan tulis seperti Kitab Suci, serta inspirasi Ilahi dan penafsirannya.
Dokumen tersebut membahas tentang arti dan perbedaan antara remaja biasa dan remaja Kristen, serta tanggung jawab yang dimiliki remaja Kristen dalam berbagai aspek kehidupan seperti pribadi, keluarga, pendidikan, gereja, dan lingkungan. Remaja Kristen diharapkan dapat mengembangkan bakatnya sesuai ajaran Rasul Paulus dan bertanggung jawab dalam berbagai bidang kehidupan.
Sharing tentang prinsip hidup berkelimpahan di dalam Tuhan, disampaikan pada Friday Service 11/11/11.
Perspektif baru tentang kelimpahan yang tidak materialistis. Juga ada bagian tentang mengatur keuangan keluarga. Bagaimana mengatur anggaran yang sehat.
Di intisarikan dari seri hidup berkelimpahan (pdt Petrus Agung) dan Buku All About Money (jilid 2).
Semoga bisa bermanfaat, God Bless Us!
Syahadat Para Rasul memberitahukan tentang kepercayaan pokok umat Kristen mengenai Allah, Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Kepercayaan ini mencakup kepercayaan akan Allah sebagai Pencipta dan Bapa, Yesus sebagai Putra Allah dan Tuhan, serta Roh Kudus sebagai pribadi ketiga dalam Tritunggal.
Judul: SABDA Live -- Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali Alkitab
Pembicara: SU Indonesia (Audy Lewerissa)
Penjelasan mengenai salah satu metode belajar Alkitab dari Scripture Indonesia, yaitu Baca Gali Alkitab (BGA). Metode BGA dapat digunakan untuk mempelajari Alkitab untuk jenis-jenis genre dalam Alkitab dan berbagai kelompok usia.
---
Presentasi:
Arsip: https://live.sabda.org/events.php?id=bible-talks&title=baca_gali_alkitab
Full live-stream video: http://www.youtube.com/watch?v=6WOzA_J2Opo
---
Audio:
Spotify: SABDA Live
Google Podcast: SABDA Live
Daftar video dalam seri ini:
Untuk info lebih lanjut seputar SABDA Live, kunjungi kami di https://live.sabda.org?
Kontak kami di:
Email: ylsa@sabda.org | live@sabda.org
Instagram: https://www.instagram.com/sabda_ylsa?
Twitter: https://twitter.com/_ylsa_?
Facebook: https://www.facebook.com/fb.sabda?
Website: https://ylsa.org/? | https://sabda.org?
Dokumen tersebut berisi pernyataan sombong dari berbagai profesi tentang jasa dan kontribusinya masing-masing. Mulai dari reporter, presiden, tukang salon, pilot, pramugari, sopir angkot, sopir becak, artis, siswa, mahasiswa, guru, petani, pedagang, pengusaha hingga karyawan, semuanya berpendapat bahwa dirinya lah yang paling berjasa.
Ensiklik Paus Fransiskus ini sebagai ungkapan keprihatinan sekaligus dorongan untuk memperhatikan bumi pertiwi sebagai rumah bersama di alam raya ini untuk dirawat, dipelihara, dijaga dan menjauhkan segala bentuk tindakan yang merusak lingkungan. "Pertobatan Ekologis"
Dokumen tersebut membahas tentang keunikan manusia sebagai pribadi yang diciptakan khusus oleh Allah. Manusia memiliki kemampuan akal budi, kehendak bebas, dan hati nurani yang membedakannya dari makhluk ciptaan lainnya. Setiap individu juga memiliki karakteristik fisik dan nonfisik yang membuatnya unik dan berbeda dari orang lain.
Aliran Pentakosta adalah salah satu aliran gereja Protestan yang menekankan peranan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya seperti berbahasa lidah. Berawal dari peristiwa pada tahun 1901 di bawah pimpinan Parham dan tahun 1906 di bawah pimpinan Seymour, aliran ini mengajarkan keselamatan melalui pengampunan dosa, baptisan air dan Roh, serta kehidupan suci sesuai Alkitab. Aliran ini membentuk
Dokumen tersebut membahas tentang sikap manusia (Yunus) yang enggan untuk menyampaikan pesan Allah kepada bangsa lain (Niniwe) karena prasangka dan kebencian, padahal Allah berkehendak untuk menyelamatkan semua umat manusia. Dokumen ini menggunakan kisah Yunus dalam Alkitab sebagai contoh bagaimana sikap manusia seringkali berlawanan dengan rencana kasih karunia Allah yang luas untuk semua
Gereja Katolik meyakini bahwa setelah kematian, jiwa akan menghadapi pengadilan khusus di mana ia akan diputuskan masuk surga, api penyucian, atau neraka. Jiwa yang masuk surga akan menikmati kebahagiaan kekal bersama Allah, sedangkan yang masuk neraka akan menderita siksaan kekal. Gereja juga mengajarkan bahwa pada akhir zaman, Kristus akan datang kembali untuk mengadakan
Dokumen tersebut membahas beberapa poin penting mengenai Perjanjian Baru, di antaranya:
1. Para rasul menyebarkan ajaran Yesus secara lisan dan tulisan melalui surat-surat.
2. Perjanjian Baru memiliki keterkaitan dengan Perjanjian Lama dalam memenuhi ramalan nabi-nabi.
3. Kisah pembaptisan Yesus menunjukkan Yesus sebagai Mesias dan Putera Allah.
Dokumen ini membahas tentang Konsili Vatikan II dan konstitusi dogmatis Dei Verbum. Dei Verbum membahas tentang pewahyuan Ilahi yang dimulai dari penciptaan, manusia, dan puncaknya dalam Kristus. Dokumen ini juga membahas tentang transmisi pewahyuan melalui tradisi lisan dan tulis seperti Kitab Suci, serta inspirasi Ilahi dan penafsirannya.
Dokumen tersebut membahas tentang arti dan perbedaan antara remaja biasa dan remaja Kristen, serta tanggung jawab yang dimiliki remaja Kristen dalam berbagai aspek kehidupan seperti pribadi, keluarga, pendidikan, gereja, dan lingkungan. Remaja Kristen diharapkan dapat mengembangkan bakatnya sesuai ajaran Rasul Paulus dan bertanggung jawab dalam berbagai bidang kehidupan.
Sharing tentang prinsip hidup berkelimpahan di dalam Tuhan, disampaikan pada Friday Service 11/11/11.
Perspektif baru tentang kelimpahan yang tidak materialistis. Juga ada bagian tentang mengatur keuangan keluarga. Bagaimana mengatur anggaran yang sehat.
Di intisarikan dari seri hidup berkelimpahan (pdt Petrus Agung) dan Buku All About Money (jilid 2).
Semoga bisa bermanfaat, God Bless Us!
Syahadat Para Rasul memberitahukan tentang kepercayaan pokok umat Kristen mengenai Allah, Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Kepercayaan ini mencakup kepercayaan akan Allah sebagai Pencipta dan Bapa, Yesus sebagai Putra Allah dan Tuhan, serta Roh Kudus sebagai pribadi ketiga dalam Tritunggal.
Judul: SABDA Live -- Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali Alkitab
Pembicara: SU Indonesia (Audy Lewerissa)
Penjelasan mengenai salah satu metode belajar Alkitab dari Scripture Indonesia, yaitu Baca Gali Alkitab (BGA). Metode BGA dapat digunakan untuk mempelajari Alkitab untuk jenis-jenis genre dalam Alkitab dan berbagai kelompok usia.
---
Presentasi:
Arsip: https://live.sabda.org/events.php?id=bible-talks&title=baca_gali_alkitab
Full live-stream video: http://www.youtube.com/watch?v=6WOzA_J2Opo
---
Audio:
Spotify: SABDA Live
Google Podcast: SABDA Live
Daftar video dalam seri ini:
Untuk info lebih lanjut seputar SABDA Live, kunjungi kami di https://live.sabda.org?
Kontak kami di:
Email: ylsa@sabda.org | live@sabda.org
Instagram: https://www.instagram.com/sabda_ylsa?
Twitter: https://twitter.com/_ylsa_?
Facebook: https://www.facebook.com/fb.sabda?
Website: https://ylsa.org/? | https://sabda.org?
Dokumen tersebut berisi pernyataan sombong dari berbagai profesi tentang jasa dan kontribusinya masing-masing. Mulai dari reporter, presiden, tukang salon, pilot, pramugari, sopir angkot, sopir becak, artis, siswa, mahasiswa, guru, petani, pedagang, pengusaha hingga karyawan, semuanya berpendapat bahwa dirinya lah yang paling berjasa.
Ensiklik Paus Fransiskus ini sebagai ungkapan keprihatinan sekaligus dorongan untuk memperhatikan bumi pertiwi sebagai rumah bersama di alam raya ini untuk dirawat, dipelihara, dijaga dan menjauhkan segala bentuk tindakan yang merusak lingkungan. "Pertobatan Ekologis"
Dokumen tersebut membahas tentang keunikan manusia sebagai pribadi yang diciptakan khusus oleh Allah. Manusia memiliki kemampuan akal budi, kehendak bebas, dan hati nurani yang membedakannya dari makhluk ciptaan lainnya. Setiap individu juga memiliki karakteristik fisik dan nonfisik yang membuatnya unik dan berbeda dari orang lain.
Aliran Pentakosta adalah salah satu aliran gereja Protestan yang menekankan peranan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya seperti berbahasa lidah. Berawal dari peristiwa pada tahun 1901 di bawah pimpinan Parham dan tahun 1906 di bawah pimpinan Seymour, aliran ini mengajarkan keselamatan melalui pengampunan dosa, baptisan air dan Roh, serta kehidupan suci sesuai Alkitab. Aliran ini membentuk
Dokumen tersebut membahas tentang sikap manusia (Yunus) yang enggan untuk menyampaikan pesan Allah kepada bangsa lain (Niniwe) karena prasangka dan kebencian, padahal Allah berkehendak untuk menyelamatkan semua umat manusia. Dokumen ini menggunakan kisah Yunus dalam Alkitab sebagai contoh bagaimana sikap manusia seringkali berlawanan dengan rencana kasih karunia Allah yang luas untuk semua
1. Manusia awalnya satu umat kemudian berselisih
2. Allah mengutus nabi untuk memberi kabar gembira dan peringatan serta menurunkan kitab suci untuk memberi keputusan
3. Manusia harus bersatu dan berpegang teguh pada agama Allah
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2021 - Pelajaran 2Adam Hiola
Musa mengingatkan bangsa Israel akan berkat dan hukuman Allah selama 40 tahun mereka di padang gurun. Allah telah memberi mereka makanan dan air, mengalahkan musuh-musuh mereka, dan memimpin mereka ke Tanah Perjanjian meskipun mereka sering tidak taat. Cerita ini mengajarkan kita untuk percaya pada janji-janji Allah dan menaati-Nya.
Hidup mati dikuasai lidah rev. 5 agst 2020BonggasLT
Tulisan ini akan menunjukkan kuasa di dalam ucapan seseorang, baik yang membawa kepada kebinasaan maupun yang membawa kepada kehidupan. Di samping itu, akan diuraikan sabda Tuhan Yesus perihal pengendalian lidah, agar ucapan-ucapan kita tidak membawa kebinasaan kepada diri kita sendiri maupun kepada orang lain. Tetapi sebaliknya, ucapan kita membawa kebaikan bagi kita sendiri maupun bagi orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang perang antara Setan melawan Yesus dan Gereja, serta strategi Setan di akhir zaman. Ringkasannya adalah: (1) Setan berperang melawan Yesus tetapi dikalahkan, (2) Setan kemudian menyerang Gereja namun umat yang setia selamat di padang gurun, (3) Di akhir zaman Setan akan menggunakan penipuan untuk menjerat umat yang sisa yang patuh pada hukum Allah dan memiliki
Dokumen tersebut merangkum kisah Musa membawa umat Israel keluar dari Mesir setelah diperbudak selama 430 tahun di bawah kekuasaan Firaun. Allah mengirim 10 tulah ke Mesir melalui Musa untuk memaksa Firaun melepaskan umat Israel, tetapi Firaun terus menolak. Akhirnya, setelah anak sulung di Mesir mati, Firaun mengizinkan umat Israel pergi, namun mengejar mereka kemudian. Allah membantu umat Israel
Kitab Ulangan berisi Musa mengulang hukum-hukum Taurat kepada generasi baru orang Israel sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Musa mengingatkan mereka akan kasih setia Allah meskipun kegagalan mereka di masa lalu, serta memberi peringatan bahwa taat membawa berkat sementara durhaka membawa kutukan. Kitab ini menjadi pedoman rohani bagi umat Allah untuk selamanya.
Bab 02 dokumen tersebut membahas tentang Dajjal dan Ya'juj wa-Ma'juj menurut Al-Quran. Al-Quran tidak secara langsung menyebut Dajjal, namun surat Al-Kahfi dianggap melindungi dari fitnah Dajjal. Ya'juj wa-Ma'juj disebutkan dalam surat Al-Kahfi dan dihubungkan dengan kisah Raja Dhul-Qarnain membangun tembok untuk melindungi dari kaum tersebut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang tiga binatang dalam kitab Wahyu pasal 13 yang melambangkan kekuatan-kekuatan jahat yang akan melawan umat Allah. Binatang pertama melambangkan kekuasaan kepausan, binatang kedua melambangkan Amerika Serikat, dan binatang ketiga adalah patung binatang yang mewakili penyembahan kepada kekuasaan-kekuasaan tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa tanda bin
Dokumen tersebut membahas beberapa simbol Alkitab seperti ular tembaga dan perumpamaan tukang periuk, serta mengutip beberapa ayat Alkitab. Juga membahas perumpamaan Yeremia mengenai ikat pinggang yang diubur di sungai Efrat yang melambangkan bangsa Israel. Terdapat juga komentar E.G. White mengenai bahaya menjadi jahat bagi mereka yang mengaku sebagai anak Allah dan hanya aman jika berpegang pada Yesus.
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2021 - Pelajaran 11Adam Hiola
Kitab Ulangan memberikan dasar bagi penulis Perjanjian Lama selanjutnya. Yosia melakukan pembaharuan rohani berdasarkan ajaran Kitab Ulangan, Nehemia memuji kuasa penciptaan Allah seperti yang tercantum dalam Ulangan, Yeremia dan Mikha mengutip ayat-ayat Kitab Ulangan, sedangkan Daniel menyebutkan "Taurat Musa" sebagai pedoman dalam doanya.
dalam artikel ini, penulis memberikan penjelasan tentang cerita atau kisah kejatuhan manusia dalam dosa yang melanggar perintah Allah, yang dilakukan oleh manusia pertama yaitu Adam dan Hawa, terdapat dalam kitab Kejadian 3:16-19
Mewarnai Komik Rohani - Pangeran yang Menjadi Gembala
06 bahan khotbah minggu 2
1. BULAN KELUARGA
Minggu II, 12 Oktober 2014
Bacaan I
Keluaran 32:1-14
B
M
Ba
Ke
Ta
M
Tanggapan
Mazmur 106:1-6, 19-23
Ba
Fil
Bacaan II
Filipi 4:1-9
In
M
Injil
Matius 22:1-14
KETIKA
TEKNOLOGI
MENJADI TUAN
ATAS MANUSIA
DASAR PEMIKIRAN
Manusia diberikan akal budi oleh Tuhan untuk mengusahakan
kehidupannya. Sebagai respon atas akal budi yang diberikan
Tuhan, maka manusia berkreasi dalam banyak hal untuk
memudahkan kehidupan. Teknologi adalah salah satu hasil
kreasi atau buah pemikiran manusia.
Bila kita menengok perkembangan teknologi sekarang ini,
tentunya kita pantas berbangga hati karena berbagai buah
teknologi telah tercipta. Teknologi informasi contohnya, yang
telah menghasilkan hand-phone (HP), laptop, gadget, televisi
dan lain sebagainya. Dalam teknologi HP kita menjumpai
dalam satu genggaman saja manusia dapat melakukan
berbagai hal. Mulai dari menyampaikan informasi, belanja
online, transaksi keuangan, sampai dengan bermain game lain.
LPP Sinode Bulan keluarga 2014 21
2. Dari dunia televisi, kini kita dapat menemukan berbagai jenis
televisi dengan bermacam-macam kelebihan. Kini kita dapat
memilih televisi ukuran yang super besar, dengan layar datar
yang ramping bentuknya. Perkembangan demi perkembangan
ini sungguh membanggakan. Namun di sisi lain ada hal yang
patut kita sayangkan, yakni ketika teknologi menjadi tuan atas
manusia.
Lambat laun perkembangan teknologi tersebut menarik
manusia pada jerat ketergantungan. Manusia seakan tidak
dapat hidup tanpa teknologi. Sebuah majalah pernah
melakukan survei tentang tingkat ketergantungan manusia
pada HP. Kepada responden ditanyakan mana yang membuat
mereka lebih cemas: HP tertinggal atau dompet tertinggal.
Sebagian responden menjawab, lebih cemas bila HP mereka
yang tertinggal.
Teknologi bukanlah hal yang buruk. Ia adalah buah pemikiran
manusia untuk mempermudah kehidupan. Namun sayangnya
kadangkala manusia larut pada hal sebaliknya, menjadikan
teknologi seakan yang paling penting. Teknologi telah menjadi
tuan atas mereka. Dampaknya, secara tidak sadar manusia
digiring pada ketidakpedulian pada rekan atau temannya
karena asyik dengan alat komunikasinya. Ketidakpedulian
tidak hanya pada anggota keluarganya karena sibuk
berkomunikasi dengan orang yang ada di tempat jauh sana,
namun juga ketidakpedulian pada Tuhan karena merasa
bahwa manusia dapat memenuhi segala kebutuhan hidup dari
hasil buah pemikirannya sendiri.
Dalam khotbah ini, kita akan belajar dari kesalahan masa
lampau yang dilakukan oleh bangsa Israel, dengan membuat
patung lembu emas sebagai tuhan atas mereka. Meskipun kita
3. tidak hidup pada masa keluarnya bangsa Israel dari tanah
Mesir, namun jerat ilah palsu itu bisa datang kepada kita
melalui berbagai wujud dan bentuk yang bermacam-macam.
Salah satunya adalah teknologi. Ketika teknologi menjadi
segala-galanya dalam hidup kita, maka teknologi telah menjadi
Tuhan, tuan yang berkuasa dan “memerintah” dalam hidup
kita.
DAFTAR BACAAN ALKITAB
Ada perbedaan antara bacaan leksionari GKJ dan GKI.
Perbedaan terdapat pada Mazmur Tanggapan dan Bacaan
Kedua. Pada Mazmur Tanggapan, leksionari GKI
menambahkan ayat 19-23. Pada Bacaan Kedua, leksionari GKI
menambahkan ayat 9. Penulis mengusulkan kita memakai
daftar bacaan yang dipakai oleh GKI, karena ayat 19-23 dalam
Mazmur 106 berhubungan dengan bacaan yang lain, demikian
juga dengan ayat 9 pada bacaan ke 2.
PENJELASAN TEKS
Keluaran 32:1-14
Kitab Keluaran secara jelas menggambarkan pergolakan iman
bangsa Israel di tengah kesulitan hidup yang mereka jalani
saat
keluar dari Mesir. Dalam kitab ini digambarkan seramnya
keberdosaan bangsa yang telah dipilih oleh Allah. Berulangkali
mereka bersungut-sungut pada Allah. Ketika hendak
menyeberang laut Teberau, saat mereka kesulitan air di Mara,
dan saat mereka kelaparan di padang gurun Sin. Tetapi cerita
dalam Keluaran 32 berbeda, karena mereka telah menerima
perjanjian dengan Allah dan menerima ke 10 Hukum Tuhan.
Oleh karenanya pemberontakan mereka kali ini sungguh serius
4. dibandingkan dengan sungut-sungut yang mereka lakukan
sebelumnya.
Alasan mereka meminta Harun membuatkan patung tuangan
adalah karena Musa tak kunjung turun dari puncak gunung
Sinai. Musa dengan jelas sudah berpesan supaya mereka
menunggu di kaki gunung Sinai sampai ia kembali (Kel. 24:14).
Baru beberapa hari berlalu, bangsa Israel yang telah diberkati
dan diselamatkan itu beramai-ramai datang kepada Harun dan
meminta dibuatkan allah lain (ay. 1). Mereka teringat pada
praktik penyembahan berhala yang mereka saksikan ketika
hidup di Mesir.
Menghadapi tuntutan yang dilakukan oleh orang banyak itu,
Harun pun akhirnya mengalah. Terjadilah pemberontakan
dalam bentuk penyembahan berhala di kaki gunung, di mana
mereka telah menerima kesepuluh Firman Tuhan. Harun
meminta mereka mengumpulkan perhiasan dan kemudian
dilebur dan dibentuk menjadi anak lembu (ay. 4). Pembuatan
patung lembu emas oleh Harun adalah sebuah peristiwa
kemunduran iman, karena dipengaruhi oleh kehidupan di
Mesir. Di Mesir, binatang-binatang yang hidup dipandang
suci. Dewa-dewa digambarkan mempunyai kepala binatang
dan bahkan juga bertubuh binatang (The New Bible
Commentary,
1976, London).
Kesalahan mereka berlipat ketika Harun membuatkan mezbah
bagi anak lembu itu dan mengumandangkan perayaan bagi
patung tersebut (ay. 5). Berulang kali peringatan untuk tidak
menyembah berhala disampaikan Tuhan (bdk. Im. 17:7, Yos.
24:14, Yeh. 20:18), yang menandakan bahwa Allah tidak
menyukai tindakan tersebut. Kini malah mereka terjatuh pada
dosa yang dibenci Tuhan (ay. 6)!
5. Melihat hal tersebut, Tuhan Allah murka atas apa yang
dilakukan umat Israel. Bahkan dalam ayat 7 tersirat
kemarahan Allah yang mendalam. “Pergilah, turunlah kepada
bangsamu yang kau pimpin keluar dari tanah Mesir, telah
rusak lakunya.” Tuhan Allah tidak lagi menyebut mereka
sebagai milik-Nya, melainkan menggunakan kata ganti
bangsamu. Mereka telah menyimpang dengan cepat, tanpa
mengingat pertolongan Tuhan Allah selama ini. Allah
mencurahkan murka-Nya atas mereka (ay. 10). Tuhan Allah
tidak berkenan kepada pelanggaran bangsa Israel. Allah tidak
boleh diduakan.
Mendengar kemarahan Tuhan Allah, maka Musa berusaha
melunakkan hati Tuhan. Ia mencoba mengingat perjanjian
Tuhan kepada bangsa Israel. Dalam ayat 13 dikatakan
“Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-
Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi
diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan
membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan
seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan
kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.”
Mendengar permohonan Musa, maka Tuhan
mengurungkan niatnya. Dalam ayat 14 dikatakan “Dan
menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-
Nya atas umat-Nya.” Kejahatan yang dilakukan oleh bangsa
Israel sesungguhnya amat serius, namun karena mengingat
perjanjian-Nya, maka Ia berkenan meredakan amarah-Nya.
Mazmur 106:1-6, 19-23
Mazmur 106 adalah kelanjutan dari Mazmur 105 yang
menggambarkan ketidaklayakan umat yang terpilih kepada
Allah karena mereka sering melanggar perintah Allah. Dalam
Mazmur sebelumnya (Pasal 105) kita melihat kesetiaan Allah
dalam berkat-berkat yang dijanjikan. Dalam bagian ini,
pemazmur melihat kesetiaan Allah dalam penghakiman-Nya.
6. Ketika manusia melanggar perintah Tuhan, Ia tetap mengasihi
umat-Nya.
Mazmur 106 didahului dengan kesaksian tentang kebaikan
Tuhan yang kekal untuk selama-lamanya. Refleksi ini
didasarkan pada pengalaman bangsa Israel yang telah
mengalami suka-duka, dalam kesetiaan maupun segala
pelanggaran yang pernah dilakukan kepada Allah. Refleksi
mereka menyimpulkan bahwa Tuhan Allah tetap setia.
Ayat 2 merupakan pujian atas kemuliaan Tuhan. Manusia
tidak dapat menjangkau maksud dan rancangan Tuhan atas
mereka. Disambung dengan ayat 3 yang meyakinkan umat
bahwa mereka yang melakukan perintah Tuhan adalah orang
yang berbahagia. Selanjutnya dalam ayat 4-5 adalah sebuah
permohonan agar Tuhan senantiasa mengingat perjanjian-Nya
dan melestarikan berkat atas mereka.
Dalam ayat 6, pemazmur mengingat pelanggaran bangsa Israel
sepanjang hidupnya. Dosa itu dilakukan tidak hanya pada
masa kini (dengan kata “kami”), namun juga sudah dilakukan
jauh sebelumnya (dengan ganti “nenek moyang kami”).
Selanjutnya dalam ayat 19-23 secara jelas mengacu pada
pelanggaran nenek moyang bangsa Israel yang merujuk pada
pelanggaran bangsa Israel yang tertulis dalam bacaan I
(Keluaran 32). Pada ayat 19 dikatakan “Mereka membuat anak
lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung
tuangan.” Diperjelas pada ayat 23, “Maka Ia mengatakan
hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-
Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk
menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak
memusnahkan mereka.” Namun di balik pelanggaran itu,
hakikat Tuhan tetap sama, yaitu “Bahwasanya untuk selama-lamanya
kasih setia-Nya” (ay. 1).
7. Filipi 4:1-9
Pasal 4 diawali dengan pujian Rasul Paulus kepada jemaat
Filipi atas kesetiaan mereka. Dalam ayat 1 dikatakan “Karena
itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan,
sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh
dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!” Kasih
sayang Paulus kepada jemaat Filipi tergambar jelas dalam ayat
ini. Ia mengasihi dan bahkan merindukan jemaat di Filipi.
Bahkan Paulus menyebut jemaat Filipi sebagai makhotanya.
Dalam bahasa Yunani ada dua kata untuk menunjuk kata
mahkota dan masing-masing memiliki latar belakang yang
berbeda. Yang pertama didamema, artinya “mahkota
kerajaan.” Yang kedua stefanos. Kata inilah yang dipakai
Paulus dalam ayat ini. Kata stefanos mengandung dua
pemahaman: [1] inilah mahkota yang dikenakan pada atlet
pemenang dalam pesta olahraga Yunani. Mahkota ini dibuat
dari daun Zaitun liar yang dianyam dengan daun Parsli
(sejenis Seledri) hijau dan daun Murbei. Memeroleh
makhota ini adalah dambaan setiap atlet. [2] Stefanos adalah
juga mahkota yang dikenakan pada para tamu yang diundang
ke pesta sukacita. Jadi Paulus mau mengatakan bahwa umat
Filipi adalah mahkota segala jerih payahnya. Lebih jauh lagi,
Paulus hendak mengatakan bahwa pada pesta sukacita yang
diadakan Allah, jemaat Filipi adalah mahkota pesta baginya.
Pada ayat 1b Paulus meminta kepada jemaat yang dikasihinya
itu untuk berdiri teguh di dalam Tuhan. Hanya dengan cara itu
mereka dapat menolak godaan dan mengatasi kelemahan
dirinya. Kata yang dipakai adalah stekete, yang disamakan
dengan seorang serdadu yang berdiri teguh menghadapi
musuh-musuh yang menyerangnya dalam pertempuran yang
hebat. Gereja dan orang-orang Kristen hanya dapat berdiri
teguh jika mereka berada di dalam Kristus.
8. Selanjutnya dalam ayat 2-3 secara tersirat tergambar adanya
konflik di antara dua tokoh kekristenan di Filipi, yaitu Euodia
dan Sintikhe. Dalam kerangka mendamaikan, Paulus
menasihati Euodia dan Sintikhe supaya sehati sepikir di dalam
Tuhan. Kemungkinan keduanya adalah perempuan yang
rumahnya dipakai oleh jemaat Filipi untuk berkumpul. Dari
informasi ini kita melihat ada hal yang menarik, yakni kaum
perempuan ternyata memegang peranan penting dalam salah
satu jemaat mula-mula.
Dalam ayat 3 Paulus meminta Sunsogos, yang disebutnya
sebagai “temanku yang setia” untuk menolong mereka berdua.
Menurut William Barclay ada beberapa kemungkinan tentang
siapa yang dimaksudkan sebagai Sunsogos di sana.
Kemungkinan pertama ia adalah para suami dari Euodia dan
Sintikhe yang dihimbau untuk ikut membantu istrinya
menyelesaikan pertengkaran. Kemungkinan kedua, ia adalah
para pemimpin jemaat yang lain seperti Lidia, Timotius, Silas,
atau gembala Gereja Filipi. Kemungkinan ketiga, menunjuk
pada Epafroditus, si pembawa surat. Jadi Paulus menugasinya
bukan hanya untuk membawa surat, melainkan juga untuk
mendamaikan umat Filipi. Siapapun yang dimaksud dengan
Sunsogos, yang pasti bagi Paulus konflik harus diselesaikan
dengan damai.
Pada ayat 4-5 Rasul Paulus menghimbau umat Filipi untuk
senantiasa bersukacita dalam segala hal. Sukacita mereka
harus didasarkan kepada Tuhan. Dalam ayat 6-7 diharapkan
umat menautkan segala angan pikirannya kepada Tuhan,
tanpa perlu merasa khawatir. Adapun ayat 8-9 berupa
tuntutan logis umat Kristus untuk menghasilkan pemikiran
yang baik yang akan menjadi sumber damai sejahtera.
9. Matius 22:1-14
Dalam Matius 22:1-14 Yesus memakai perumpamaan tentang
perjamuan kawin untuk menggambarkan kerajaan Sorga.
Perumpamaan yang dipakai Yesus ini bersumber dari
kebiasaan orang Yahudi saat melakukan pesta perkawinan.
Kebiasaan mereka, dalam undangan pesta perkawinan yang
disebarkan waktu pelaksanaannya belum disebutkan. Barulah
jikalau segala sesuatu telah siap, para hamba diutus untuk
memberitahukan para undangan tentang waktu pelaksanaan
pesta itu. Raja dalam perumpamaan ini sudah sejak lama
menyebarkan undangan. Ketika segalanya siap, panggilan
disampaikan para hamba, yang sayangnya ditolak oleh para
penerima undangan. Sungguh, sesuatu yang sangat
menyakitkan.
Menurut W. Barclay, perumpamaan ini mempunyai dua arti.
[1] Dalam arti lokal. Arti lokalnya, melalui perumpamaan ini
Yesus mendakwa orang-orang Yahudi. Gambarannya adalah
para undangan yang menolak. Sejak dahulu mereka telah
diundang (baca: dipanggil) untuk menjadi umat pilihan Allah.
Namun ketika Anak Allah datang ke dunia, mereka yang
diundang justru menolak-Nya mentah-mentah. Karena itu
undangan Allah dialihkan para orang-orang di jalan-jalan dan
di persimpangan-persimpangan jalan, yang menunjuk pada
para pendosa dan orang-orang bukan Yahudi, yang tidak
pernah bermimpi menerima undangan memasuki Kerajaan
Allah.
[2] Dalam arti luas. Arti luasnya, melalui perumpamaan ini
Allah memanggil orang-orang non-Yahudi (termasuk kita)
untuk menerima undangan-Nya. Ada beberapa hal terkait
dengan arti luas perumpamaan ini.
a. Perumpamaan ini mengingatkan bahwa undangan Allah
adalah undangan untuk mengikuti pesta perkawinan.
10. Sebagaimana pesta perkawinan yang berisi sebuah
sukacita, maka panggilan kita adalah untuk merasakan
sukacita bersama Tuhan.
b. Perumpamaan ini mengingatkan kita, bahwa hal-hal
yang menyebabkan manusia tuli terhadap undangan
Tuhan belum tentu hal-hal buruk. Dalam perumpamaan
itu dikatakan, alasan ketidakdatangan mereka. Ada yang
sedang mengurus ladangnya dan ada yang pergi
mengurus usahanya. Mereka tidak pergi untuk pesta
pora atau mabuk-mabukan. Mereka pergi untuk
mengurus tugasnya. Namun mereka lupa ada hal yang
lebih penting dari itu semua. Sungguh mudah bagi
manusia untuk bersibuk-sibuk dengan hal-hal yang
bersifat sementara sehingga melupakan hal-hal yang
bersifat kekal.
c. Perumpamaan ini mengingatkan kita bahwa himbauan
Kristus bukanlah supaya kita lebih mempertimbangkan
hukuman yang akan diterima atau apa yang tidak akan
diterima bila kita menolaknya. Mereka yang tidak datang
memang dihukum, tetapi tragedi sesungguhnya adalah
mereka kehilangan sukacita pesta perkawinan itu.
d. Undangan yang disampaikan Allah adalah undangan
anugerah. Undangan itu datang kepada siapa saja dan
dibuka dengan tangan lebar.
Perumpamaan berikutnya (ay. 11-14) mengisahkan tentang
seorang tamu yang hadir di pesta perkawinan kerajaan tanpa
mengenakan pakaian pesta. Cara seseorang datang
menunjukkan jiwa yang mendorong ia datang. Jika kita
hendak datang ke rumah orang yang kita hormati, tentu kita
tidak mengenakan pakaian kotor yang habis kita pakai di
tempat kerja. Ini bukan berarti pakaianlah yang dipentingkan,
namun pakaian menunjukkan penghormatan kita kepadanya.
Begitu pula dengan kedatangan kita ke rumah Allah.
Perumpamaan ini tidak ada kaitannya dengan pakaian yang
kita kenakan di
11. gereja, tetapi berkaitan dengan persiapan jiwa kita untuk pergi
ke rumah Allah. Apakah kedatangan kita ke rumah-Nya
dengan membawa hati yang penuh hormat serta kesungguhan
hati, atau sekedar datang saja?
Berita Yang Hendak Disampaikan
Teknologi bukanlah sesuatu yang jahat, ia netral pada dirinya
sendiri. Penggunanyalah yang terkadang memperlakukan
teknologi sebagai pemenuh segala kebutuhan hidupnya. Ketika
manusia jatuh pada ketergantungan pada teknologi sebagai
pemenuh segala kebutuhan hidupnya, maka teknologi telah
menjema menjadi “patung lembu emas” masa kini. Apabila
kita sangat bergantung pada teknologi maka kita jatuh pada
kesalahan sama yang pernah dilakukan oleh bangsa Israel,
dengan menduakan Allah, menggantikan Allah dengan alat
teknologi buatan manusia.
Kita perlu mengaku dosa seperti apa yang dilakukan oleh
pemazmur dalam Mazmur 106 atas dosa menduakan Allah.
Demikian juga kita perlu belajar dari jemaat di Filipi yang
menjadi sumber sukacita dan kebanggaan Paulus. Paulus
mengingatkan mereka supaya berdiri kokoh dan tidak goyah
dalam iman, dengan berlandaskan pada Kristus. Sementara itu
bacaan Injil mengingatkan kepada kita bahwa untuk
menikmati sukacita dalam kehidupan Kerajaan Sorga, maka
kita perlu mempersiapkan diri kita sebaik mungkin. Caranya:
dengan kesungguhan hati dan penghormatan sepenuhnya
kepada Allah, sang pemiliki kehidupan.
KHOTBAH
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, ada sebuah film
menarik yang berjudul “Electric Dreams: The 1990’s” (lihat
12. h t t p :/ / w w w . y o u t u b e . co m/w a t c h ?v=9EHDVvx-dQs). Film ini
bertutur tentang perkembangan teknologi setelah tahun 1990-
an. Film tersebut menyoroti pengaruh perkembangan
teknologi pada penggunanya dalam rentang waktu 1990
sampai 2000-an. Sebuah riset dilakukan pada salah satu
keluarga yang memiliki ketergantungan pada teknologi.
Mereka hidup pada era millennium ke-2 di mana berbagai
evolusi teknologi telah terjadi. Keluarga tersebut senang
menggunakan teknologi yang canggih, dan secara tidak sadar
hal tersebut memengaruhi penggunanya. Mereka lebih asyik
dengan kehidupannya sendiri dan jadi anti sosial. Yang tampak
dalam keluarga tersebut adalah mereka jarang berkomunikasi
secara langsung. Semua berkutat dengan gadget-nya masing-masing.
Bahkan saat di meja makanpun pikiran mereka
terhubung dengan dunia di luar sana.
Menyadari bahwa ada sesuatu yang hilang pada kehidupan
mereka, yakni komunikasi yang hangat dalam keluarga, maka
mereka menyulap rumah mereka kembali ke era 1990-an.
Bahkan semua setting-nya diatur sedemikian sehingga persis
dengan era 90. Komputer menggunakan DOS dan disket
besar; radio tape yang masih menggunakan kaset; TV hitam
putih dengan 6 channel, dsb. Justru dalam keadaan seperti itu,
komunikasi di antara anggota keluarga berjalan dengan baik.
Dari film itu kita belajar, kemajuan teknologi memang akan
memudahkan manusia, namun tanpa disadari ada bahaya
ketergantungan. Orang kemudian selalu mengandalkan
gadget-nya. Contoh kecil saja, ada survei tentang tingkat
ketergantungan manusia pada HP. Kepada responden
ditanyakan mana yang membuat mereka lebih cemas: HP
tertinggal atau dompet tertinggal. Sebagian responden
menjawab, lebih cemas bila HP mereka yang tertinggal. Tanpa
sadar, kita sudah menjadi generasi digital!
13. Para generasi digital hidup dalam paradigma “jauh tapi dekat,
dekat tapi jauh.” Dengan teknologi itu, jarak sudah mati
karena semua orang terhubung seketika. Tetapi mereka yang
ada di depan mata menjadi terasa jauh, saat kita terlalu asyik
dengan gadget masing-masing dan tidak berbicara dengan
orang yang ada di depannya. Bahkan lebih parahnya lagi
teknologi ternyata mampu mengalihkan perhatian kita pada
Tuhan.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, bangsa Israel pernah
melakukan kesalahan fatal dalam kehidupan iman mereka.
Dalam perjalanan keluar dari bangsa Mesir, mereka singgah di
Gunung Sinai. Di gunung Sinai, Musa pemimpin mereka
mendapat perintah dari Allah untuk menerima berbagai
perintah dari Tuhan. Setting cerita dalam Keluaran 32 adalah
kepergian Musa ke puncak gunung Sinai untuk yang kedua
kalinya. Dalam kesempatan pertama Musa telah menerima
Kesepuluh Firman dan menyampaikannya pada bangsa Israel
(Kel. 20). Pada saat kepergian Musa yang kedua kalinya ke
puncak gunung Sinai inilah terjadi tragedi pelanggaran yang
mengerikan. Saat mereka menunggu Musa tak kunjung turun
dari puncak Sinai, hati mereka mulai tidak sabar. Mereka
menganggap bahwa Musa telah mengulur-ulur waktu (Kel.
32:1). Itulah protes mereka pada Harun dan meminta Harun
membuat “allah baru” yang akan menuntun perjalanan mereka
(ay. 1). Dalam perjalanan sebelumnya mereka juga sudah
berkali-kali mengeluh kepada Tuhan. Sebut saja ketika mereka
dikejar-kejar oleh tentara Firaun di bibir pantai Laut Teberau,
mereka mengeluh kepada Tuhan (Kel. 14:10-12), demikian juga
saat mereka kesulitan air di Mara (Kel. 15:22-27), serta kala
mereka kesulitan makanan di padang gurun Sin (Kel. 16:1-12).
Dalam setiap keluh kesah mereka sebelumnya Tuhan
senantiasa menolong mereka. Dan kini dalam Keluaran 32 hal
itu terjadi kembali. Bangsa Israel tidak belajar dari
pengalaman
14. tuntunan Tuhan. Mereka melakukan pelanggaran yang
mengerikan dengan menduakan, bahkan menggantikan Allah
dengan sebuah patung lembu emas (Kel 32:4). Bahkan mereka
berpesta pora dan mempersembahkan korban di depan sebuah
patung yang sesungguhnya adalah benda mati. Kesalahan
mereka menjadi semakin fatal, karena mereka sesungguhnya
sudah menerima kesepuluh hukum Tuhan. Dalam perintah-
Nya yang pertama dan kedua dengan jelas diperintahkan
"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar
dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada
padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu
patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas,
atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air
di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau
beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah
Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa
kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku.”
Tak ayal, ketika Tuhan Allah mengetahui apa yang dilakukan
oleh bangsa Israel, Ia menjadi marah dan hendak menimpakan
hukuman pada mereka (kel 32:10). Mendengar kemarahan
Tuhan dan rencana-Nya hendak membinasakan bangsa Israel,
Musa menyampaikan permohonan pengampunan kepada
Tuhan. Dan Tuhan Allah meredakan amarah-Nya karena
mengingat perjanjian yang pernah disampaikan Tuhan kepada
umat-Nya.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, meskipun dalam bentuk
yang tidak sama, kita mungkin pernah melakukan kesalahan
serupa seperti yang pernah dilakukan oleh bangsa Israel. Kita
mungkin pernah menduakan Allah dengan cara menggantikan
Allah dengan kesenangan, barang, atau hal-hal yang lain. Salah
satunya adalah alat-alat teknologi yang selama ini kita pakai.
15. Tanpa sadar alat-alat itu telah menjelma menjadi allah yang
baru dalam kehidupan kita. Teknologi yang seharusnya
menjadi teman dalam kehidupan kita, yang mempermudah
kehidupan manusia, telah menjadi tuan yang menguasai
kehidupan manusia. Lihatlah, tanpa sadar kehidupan rumah
tangga kita. Teknologi telah menggeser peran anggota
keluarga, kerena masing-masing anggota keluarga sibuk
dengan alat komunikasi mereka masing-masing.
Seorang ibu pernah bercerita pada saya, bahwa hatinya sedih
dan membutuhkan penghiburan. Ibu ini baru saja kehilangan
suaminya. Ia merasa kesepian di rumah. Sesungguhnya Ibu
tersebut tidak tinggal sendirian. Ada anak, menantu dan
cucunya. Namun ia mengeluh kepada saya, “Saya di rumah
terasa sepi Pak Pendeta. Cucu tidak bisa diajak bermain dan
bercanda bersama-sama. Kalau pulang, langsung masuk kamar
dan sibuk dengan dirinya sendiri. Kalau sudah mainan HP dan
laptop mereka enggan keluar kamar dan sampai lupa makan.”
Pada kesempatan yang lain, saat saya bepergian dalam
perjalanan pulang bersama rombongan pemuda-remaja Gereja
dari Solo menuju Wates. Kami berhenti di salah satu tempat
pengisian bahan bakar. Para penumpang turun dari mobil
untuk pergi ke kamar mandi. Saat mereka antri, senyuman
muncul dari bibir saya, ketika memerhatikan salah satu remaja
berpose mengambil foto terlebih dahulu di depan pintu toilet.
Mereka bernarsis-ria di depan pintu kamar mandi. Saat saya
bertanya kenapa mereka melakukan itu, mereka menjawab
“Untuk up-date status Pak.”
Cerita yang lain berkisah tentang salah satu anak remaja yang
sudah agak lama tidak pergi persekutuan, dan ketika saya
bersama pengurus Remaja menengok ke rumahnya, rupanya ia
sedang asik bermain laptop. Saat ditanya kenapa sudah
16. beberapa waktu tidak pergi ke gereja, remaja tersebut
menjawab “Sedang sibuk he Pak, kadang-kadang lagi tanggung
main game.”
(Catatan: ilustrasi dapat diganti dengan pengalaman yang
dialami masing-masing pengkhotbah saat menjumpai
ketergantungan orang pada teknologi)
Jika kemudian Allah marah pada umat Israel yang menduakan
diri-Nya, Ia pun tengah marah pada orang-orang yang lebih
mengandalkan apapun selain diri-Nya. Allah tidak marah pada
kemajuan teknologi. Yang Ia tidak sukai adalah ketika orang-orang
justru menjadikan teknologi sebagai yang paling utama,
yang paling penting.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, kita perlu belajar dari
Jemaat di Filipi. Kesetiaan dan ketekunan jemaat Filipi telah
menjadi kebanggaan dan sukacita Rasul Paulus. Bahkan
mereka dianggap sebagai mahkota bagi Rasul Paulus. Namun
demikian Paulus sadar benar, bahwa sekalipun saat ini mereka
telah setia dan tekun dalam iman kepada Tuhan, namun
tantangan hidup akan terus mereka alami. Oleh karenanya,
Paulus mengingatkan mereka dalam Filipi 4:1 “Karena itu,
saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan,
sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh
dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!” Mereka
diperintahkan untuk berdiri teguh dan tidak menjadi goyah
dalam iman. Meskipun berbagai tantangan dan iming-iming
muncul dari luar untuk meninggalkan Tuhan, Paulus meminta
jemaat Filipi tetap teguh dan setia.
Demikian juga bacaan Injil dalam Matius 22:1-14 Tuhan Yesus
memberikan perumpamaan tentang Kerajaan Sorga. Bahwa
untuk masuk dalam Kerajaan Sorga bukanlah sembarangan.
17. Dibutuhkan kesungguhan hati dan kesetiaan. Mereka yang
tidak bersolekkan iman, tidak layak untuk menikmati sukacita
kerajaan sorga.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, jangan biarkan
teknologi menjadi tuan dalam kehidupan kita. Yang menggeser
peran anggota keluarga bahkan menggeser kedudukan Tuhan
sebagai pemilik kehidupan kita. Marilah kita senantiasa berdiri
teguh dalam iman dan kesetiaan kepada Tuhan serta
bersolekkan kesetiaan dan iman sehingga layak bersama-sama
dalam sukacita Kerajaan Sorga. Amin.
[ATS]