Aliran Khawarij telah tumbuh dan berkembang dengan cara yang keras dan ekstrim dalam memahami ajaran Islam. Kehidupan dan lingkungan yang tidak begitu kondusif menjadikan mereka memahami ajaran Islam apa adanya tanpa ada usaha untuk memahami lebih lanjut tentang makna apa saja yang terkandung dalam wahyu Allah SWT.
Pengkafiran yang begitu mudah mereka lontarkan bagi orang-orang yang di luar paham mereka telah menyulut perpecahan bahkan pertumpahan darah yang tidak sedikit.
K..H..A..W..A..R..I..J
(Abdul Manan- Fathur Rozi-Indra-Novi Hidayati-Rif’atin Aprilia)
K-h-a-w-a-r-i-j ????
khawarij berasal dari bahasa Arab yaitu kharaja yang berarti keluar, muncul, timbul atau memberontak.
SE-jA-RaH Sin-G-kat Kh-aWa-RIj
Golongan Khawarij timbul setelah perang Siffin. Perang yang terjadi antara ‘Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah disuatu daerah di Iraq yang bernama Siffin pada tahun 37H/657M. Jalannya peperangan menguntungkan pasukan ‘Ali, hampir seluruh pasukan Muawiyah lari kucar-kacir. Akan tetapi mereka menjalankan atau menyerukan “cease fire”.
DoKtRin-DOktRin KhawaRij
Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam,
Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab. Dengan demikian setiap orang muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat,
Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syariat Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau melakukan kezaliman,
Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ketujuh masa kekhalifahannya Utsman r.a dianggap telah menyeleweng,
Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia dianggap telah menyeleweng,
Sekte – Sekte dalam Khawarij
Wahhabi adalah aliran yang dinisbatkan terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab al-Najdi (1143-1206 H/.
Ayahnya, Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman, seorang ulama bermadzhab Hanbali yang kharismatik dan menjadi hakim di distrik Uyainah, Najd.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mulai menyebarkan dakwahnya (ajaran barunya) setelah ayahnya wafat tahun 1153 H.
Aliran Khawarij telah tumbuh dan berkembang dengan cara yang keras dan ekstrim dalam memahami ajaran Islam. Kehidupan dan lingkungan yang tidak begitu kondusif menjadikan mereka memahami ajaran Islam apa adanya tanpa ada usaha untuk memahami lebih lanjut tentang makna apa saja yang terkandung dalam wahyu Allah SWT.
Pengkafiran yang begitu mudah mereka lontarkan bagi orang-orang yang di luar paham mereka telah menyulut perpecahan bahkan pertumpahan darah yang tidak sedikit.
K..H..A..W..A..R..I..J
(Abdul Manan- Fathur Rozi-Indra-Novi Hidayati-Rif’atin Aprilia)
K-h-a-w-a-r-i-j ????
khawarij berasal dari bahasa Arab yaitu kharaja yang berarti keluar, muncul, timbul atau memberontak.
SE-jA-RaH Sin-G-kat Kh-aWa-RIj
Golongan Khawarij timbul setelah perang Siffin. Perang yang terjadi antara ‘Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah disuatu daerah di Iraq yang bernama Siffin pada tahun 37H/657M. Jalannya peperangan menguntungkan pasukan ‘Ali, hampir seluruh pasukan Muawiyah lari kucar-kacir. Akan tetapi mereka menjalankan atau menyerukan “cease fire”.
DoKtRin-DOktRin KhawaRij
Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam,
Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab. Dengan demikian setiap orang muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat,
Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syariat Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau melakukan kezaliman,
Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ketujuh masa kekhalifahannya Utsman r.a dianggap telah menyeleweng,
Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia dianggap telah menyeleweng,
Sekte – Sekte dalam Khawarij
Wahhabi adalah aliran yang dinisbatkan terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab al-Najdi (1143-1206 H/.
Ayahnya, Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman, seorang ulama bermadzhab Hanbali yang kharismatik dan menjadi hakim di distrik Uyainah, Najd.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mulai menyebarkan dakwahnya (ajaran barunya) setelah ayahnya wafat tahun 1153 H.
Secara terminologis Syî‘ah berarti orang-orang yang mendukung Sayyidina Ali secara khusus, dan berpendapat bahwa hanya Sayyidina Ali saja yang berhak menjadi khalifah dengan ketetapan nash dan wasiat dari Rasulullah , baik secara tersurat maupun tersirat. Mereka berkeyakinan bahwa hak imâmah (menjadi pemimpin umat Islam) tidak keluar dari keturunan Ali . Apabila imâmah ternyata tidak dalam genggaman keturunan Ali , berarti ada kezaliman dari pihak lain, atau imam yang berhak sedang menerapkan konsep taqiyyah.
Perpindahan Ibu Kota Dinasti Abbasiyah Dari Kuffah Ke Baghdad.Hikmah Didirikannya Dinasti Abbasiyah.Perjalanan Hidup Abul Abbas As-Saffah
itu yang dirangkum dalam ppt ini supaya bisa lbih spesifik lagi untuk memahaminya.
Secara terminologis Syî‘ah berarti orang-orang yang mendukung Sayyidina Ali secara khusus, dan berpendapat bahwa hanya Sayyidina Ali saja yang berhak menjadi khalifah dengan ketetapan nash dan wasiat dari Rasulullah , baik secara tersurat maupun tersirat. Mereka berkeyakinan bahwa hak imâmah (menjadi pemimpin umat Islam) tidak keluar dari keturunan Ali . Apabila imâmah ternyata tidak dalam genggaman keturunan Ali , berarti ada kezaliman dari pihak lain, atau imam yang berhak sedang menerapkan konsep taqiyyah.
Perpindahan Ibu Kota Dinasti Abbasiyah Dari Kuffah Ke Baghdad.Hikmah Didirikannya Dinasti Abbasiyah.Perjalanan Hidup Abul Abbas As-Saffah
itu yang dirangkum dalam ppt ini supaya bisa lbih spesifik lagi untuk memahaminya.
14. Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam.pptxmiduwidang
Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam Islam Memahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam IslamMemahami Aliran -Aliran Dalam Islam
Secara etimologis (kebahasaan), radikalisme agama berarti, berlebih-lebihan dalam memahami konsep keagamaan sampai melewati kebenaran.
Secara terminologis, radikalisme agama berarti, prilaku keagamaan yang menyalahi syariat, yang mengambil karakter keras sekali antara dua pihak yang bertikai, yang bertujuan merealisasikan target-target tertentu, atau bertujuan merubah situasi sosial tertentu dengan cara yang menyalahi aturan agama.
Cara-cara kekerasan dan teror, adalah salah satu cara yang sering digunakan oleh kelompok radikal untuk mencapai tujuannya.
Mu’tazilah barasal dari I’tazilah yang berarti berpisah atau memisahkan diri, yang berarti juga menjauh dan menjauhkan diri. Aliran mu’tazilah merupakan aliran teologi islam yang terbesar dan tertua, yang telah memainkan peranan penting dalam sejarah pemikiran dunia islam.
Mu’tazilah sebenarnya merupakan gerakan keagamaan semata, mereka tidak pernah membentuk pasukan, dan tidak pernah menghunus pedang. Walaupun gerakan Mu’tazilah merupakan gerakan keagamaan, namun pada saat ia mempunyai kekuatan ia tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan tekanan-tekanan terhadap pihak-pihak yang menantangnya. Pemakaian kekerasan itu dipandang sebagai salah satu dari sikap Mu’tazilah yang tercela. Dan adanya tekanan-tekanan itu menjadi sebab yang terpenting bagi lenyapnya aliran ini di kemudian hari.
Pada kesempatan ini penulis mencoba untuk membahas tentang asal usul aliran Mu’tazilah berikut prinsip-prinsip pemikiran mereka agar kita dapat mengetahui secara jelas apakah aliran ini memang dapat diterima atau malah menyimpang dari ajaran agama Islam. Namun pada pembahasan ini, penulis sengaja tidak banyak memaparkan bentuk bantahan-bantahan terhadap aliran Mu’tazilah ini, karena tujuan utama makalah ini hanya sekedar memperkenalkan prinsip-prinsip aliran tersebut.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Lahirnya kaum Khawarij
#nama khawarij
Kharaja = telah keluar
Syurah = Pembeli
Hururiyah = nama sebuah tempat yaitu Hurura
Muhakkimah = berpendapat “ tidak ada hukum selain dari ALLOH SWT
Teologi Islam
3. #Asal mula
Terjadi perang Shiffin (Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah bin Abi
Sofyan) pada 37 H
Perdamaian “Tahkim Daumatul Jandal”
Hasil tahkim : tidak ada pengangkatan Kholifah baik Ali bin Abi Thalib
maupun Mu’awiyah bin Abi Sofyan
Kaum Muslimin terpecah : 1. Kaum Syi’ah
2. Kaum Khawarij
Teologi Islam
4. Tokoh-Tokoh Aliran Khawarij
Beserta Pokok Pemikirannya
Khawarij ini terpecah menjadi dua cabang besar yaitu:
1. Kelompok Khawarij yang bermarkas di wilayah
Bathaih, dipimpin oleh Nafi’ bin azraq dan Qatar bin
Faja’ah.
2. Kelompok Khawarij yang bermarkas di Arab Daratan,
yaitu kelompok yang mengusai dan mengawasi kaum
khawarij yang berada di Yaman. Dipimpin oleh Abu
Thaluf, Najdah bin ‘Ami dan Abu Fudaika.
Teologi Islam
5. Golongan Khawarij yang terkenal :
1. Azariqah yang dipimpin oleh Nafi’ ibn al-Azraq
Pemikirannya:
Orang yang melakukan dosa
besar
-Orang itu kafir terhadap agama
dan karena keluar dari islam
Anak-anak dari lawan mereka -Boleh dibunuh beserta para
wanita pihak lain
Orang-orang yang tak ikut perang -Mereka kafir, termasuk orang-
orang yang tak ikut berhijrah
bersama Nafi’
Prinsip-prinsip Taqiyah -Taqiyah tidak boleh, baik
perkataan maupun perbuatan
Teologi Islam
6. 2. Najdah yang dipimpin oleh Najdah Ibn ‘Amir al-Hanafi
Pemikirannya :
Orang yang melakukan dosa
besar
-Orang itu kafir terhadap
ni’mat Tuhan, maka ia tidak
keluar dari agama Islam
Anak-anak dari lawan
mereka
-Tidak boleh membunuh
mereka
Orang-orang yang tak ikut
perang
-Tidak ikut perang boleh,
tetapi ikut lebih baik
Prinsip-prinsip Taqiyah -Taqiyah itu boleh secara
Mutlak
Teologi Islam
7. Teologi Islam
3. Shafariyah yang dipimpin oleh Syubaib ibnu Yazid Asy
Syaibani
Pemikirannya :
Orang yang
melakukan dosa
besar
-Tidak dihukumi Had : tidak
sholat (Kafir)
Dihukumi Had: pezina, pencuri
Orang-orang yang
tak ikut perang
-Tidak dikafikan asalkan
sependirian Aqidah
Prinsip-prinsip
Taqiyah
-Boleh hanya secara
perkataan
8. 4. Ibadhiyah yang dipimpin oleh Abdulloh ibnu Ibadh
Pemikirannya :
Orang yang non
muslim
tidak memerangi sebelum dakwah
terlebih dahulu
Orang yang
melakukan dosa
besar
Kafir Ni’mat selagi masih bertauhid
Anak-anak non
muslim
Boleh dibunuh
Teologi Islam
9. 5. ‘Afaridah yang dipimpin oleh Abdul Karim ibnu Ajrad
pemikirannya:
Mengenai Hyrah Suatu “Fadhilah” keutamaan, bukan
“Faridhah” kwajiban
Orang yang
melakukan dosa
besar
Mereka dihukumi Kafir
Anak-anak non
muslim
Dihukumi masuk Neraka bersama
ayahnya
Teologi Islam
11. Perkembangan Khawarij hingga saat ini
Secara formal, Khawarij sudah tidak ada, tetapi
secara substansi paradigma pemikiran dan ciri-ciri
alirannya masih hidup dan berkembang hingga sekarang
Teologi Islam
12. Hikmah yang dapat diambil :
Berpegang teguh pada Al Qur’an dan Hadits
Kebenaran Aqidah
Saling menghormati pendapat orang lain
Sesama muslim haruslah bersaudara
Jangan suka menjadi “PEMBEDA “
Haruslah saling mengingatkan tentang kebenaran
Teologi Islam